Anda di halaman 1dari 53

SENYAWA KARBON

KIMIA ORGANIK I
Dosen Pengampu: Putri Deti Ratih, M.Pd
HIDROKARBON

Hidrokarbon terdiri dari kata hidrogen (H) dan C, atau ada unsur O
sehingga rumus umumnya adalah (CH)n atau CnH2nOn.
Senyawa hidrokarbon disebut juga dengan senyawa karbon atau
senyawa organik

A. PEMBAGIAN SENYAWA KARBON


1. Senyawa karbon alipatik
Senyawa karbon alipatik adalah senyawa karbon yang
rantai C nya terbuka.
Senyawa karbon alipatik dibagi 2:
a. Alipatik jenuh.
b. Alipatik tak jenuh.
KELOMPOK SENYAWA KARBON

a. Karbon alipatik jenuh


Senyawa karbon alipatik jenuh adalah senyawa alipatik
yang rantai C nya hanya terdiri atas ikatan tunggal
C C C
a ta u C C C C

L u ru s
Bercabang

b. Senyawa karbon alipatik tak jenuh


Senyawa karbon alipatik tak jenuh yaitu pada rantai C nya
terdapat ikatan tak jenuh (ikatan rangkap 2 atau 3)

C C C atau C C C C

rangkap 2
rangkap 3
KELOMPOK SENYAWA KARBON

2. Senyawa siklik
Senyawa siklik adalah senyawa karbon yang rantai C nya tertutup atau
melingkar. Senyawa siklik juga terbagi 2 yaitu karbosiklik dan heterosiklik
a. Senyawa karbosiklik (homosiklik)
Yaitu senyawa siklik yang rantai karbonnya melingkar dan terdiri
aton karbon saja terdiri dari senyawa aromatis dan alsiklik
Senyawa Aromatis yaitu : Senyawa siklik yang terdiri dari enam atom
karbon yang berikatan membentuk benzena, contoh :

H
H
C H
C C atau atau
C C
H C H

H
KELOMPOK SENYAWA KARBON

b. Senyawa Alsiklik : yaitu senyawa alipatik yang rantai


carbonnya melingkar.
H2
H2
C H2C C CH2 H2C CH2
H2 C CH2
H2C Ch2
H2C CH2 C H2C CH2
H2
siklobutana
siklopentana sikloheksana

2. Senyawa Heterosiklik
Senyawa heterosiklik adalah senyawa siklik yang dalam rantai
lingkarnya terdapat atom lain selain atom karbon
C N
C C
C C
KOMPOSISI HIDROKARBON

Atom karbon terletak pada golongan ke empat A, hal ini


berarti unsur karbon mempunyai empat elektron valensi
atau bervalensi 4 sehingga dapat
digambarkan sebagai berikut :
C
C

Senyawa hidrokarbon yang paling sederhana adalah


H
metana CH4
H C H

H
KOMPOSISI HIDROKARBON

Berdasarkan letak orbital atom yang digunakan oleh elektron


dari atom C dan H pada molekul metana, ternyata metana
merupakan bidang empat beraturan.
Atom C adalah pusat dari ke empat bidang atom H tersebut.
H

C
H H
H

bentuk ruang molekul


metana
JENIS ATOM KARBON

Berdasarkan banyak atom C yang terikat dengan atom karbon lain


karbon dibedakan atas :

1. Atom C primer yaitu atom C yang terikat pada satu atom C lain
2. Atom C sekunder yaitu atom C yang terikat pada dua atom C lain
3. Atom C tersier yaitu atom C yang terikat pada tiga atom C lain
4. Atom C kuarterner yaitu atom C yang terikat pada empat atom
C lain
JENIS ATOM KARBON

C8 C9

C1 C2 C3 C4 C5 C6 C7

C 10 C 11

⚫ Atom C primer adalah atom C nomor 1, 7 8, 9, 10, 11


⚫ Atom C sekunder adalah atom C nomor 3 dan 6
⚫ Atom C tersier adalah atom C nomor 4 dan 5
⚫ Atom C kuarterner adalah atom C nomor 2
i:n
s
a
n
g
te
a
c
m
m
a
il
e
Hidrokarbon
u
n
k
n
a
a
g
r
n
ty
a
i
a
a
n
k
n
n
d
a
g
y
g
u
t
k
ra
n
a
n
m
a
g
n
p
g
e
n
n
n
g
c
y
d
m
g
ik
a
u
e
a
n
a
m
n
p
c
m
b
id
(e
e
tu
n
tr
in
u
e
t
g
a
rp
u
ra
a
d
ik
o
k
a
(k
m
a
p
GUGUS FUNGSI

● Selain karbon dan hidrogen, senyawa organik juga meliputi senyawa-senyawa


karbon yang berikatan dengan atom lain seperti oksigen, nitrogen, sulfur, fosfor,
halogen, beberapa logam golongan utama dan transisi
● Senyawa organik seringkali diklasifikasi berdasarkan gugus fungsi (pola susunan
atom tertentu dalam molekul yang relatif memiliki sifat-sifat yang relatif sama)
● Setidaknya terdapat 14 gugus fungsi utama dan 8 gugus fungsi tambahan yang
sering dijumpai.
Penamaan Senyawa Organik berdasarkan aturan IUPAC
1. Identifikasi rantai hidrokarbon utama dengan memenuhi persyaratan berdasarkan prioritasnya:
a. Rantai utama harus memiliki jumlah gugus fungsi terbanyak dimana terdapat gugus fungsi utama di
rantai utama tersebut.
b. Harus memiliki jumlah ikatan rangkap terbanyak
c. Harus memiliki jumlah ikatan tunggal terbanyak.
d. Harus memiliki rantai karbon terpanjang.
2. Identifikasi gugus fungsi utama, jika ada, sesuai dengan skala prioritas tertinggi.
3. Identifikasi rantai samping/cabang dari rantai utama.
4. Identifikasi gugus fungsi lain, jika ada, dan menamai gugus fungsi tersebut sebagai awalan (misalnya hidroksi
(-OH), okso (=O), alkoksi (-OR), dan lain-lain. Berbagai rantai samping, dan gugus fungsi akan disusun
secara alfabetis.
5. Identifikasi ikatan rangkap dua atau ikatan rangkap tiga.
6. Penomoran rantai utama, berdasarkan aturan sesuai dengan prioritas tertinggi.
e. Penomoran dimulai pada ujung yang memiliki nomor gugus fungsi utama terendah.
f. Memiliki nomor ikatan rangkap terendah.
g. Memiliki nomor rantai samping dan gugus fungsi sekunder terendah.
7. Penomoran berbagai rantai samping dan gugus fungsi sekunder. Jika terdapat lebih dari satu
substituen/ikatan rangkap yang sama, ditambahkan awalan “di” untuk 2 gugus yang sama, “tri” untuk 3 gugus
yang sama, dan lain-lain
Tatanama Gugus Fungsi Beserta Tingkat Prioritasnya

Prioritas Gugus fungsi Rumus Awalan Akhiran


1 Asam Karboksilat –COOH karboksi- Asam -oat
Turunan asam karboksilat      
Ester –COOR R-oksikarbonil- -R-oat
2
Asil halida –COX halokarbonil- -oil halida
Amida –CONH2 karbamoil- -amida
3 Nitril –CN siano- -nitril
4 Aldehida –CHO formil- -al
5 Keton =O okso- -on
6 alkohol –OH hidroksi- -ol
7 amina –NH2 amino- -amina
Daftar Nama Gugus alkil

Jumlah atom Awalan Jumlah atom Awalan


Karbon Karbon
1 Meta- 11 Undekan-
2 Eta- 12 Dodekan-
3 Propa- 13 Tridekan-
4 Buta- 14 Tetradekan-
5 Penta- 15 Pentadekan-
6 Heksa- 16 Heksadekan-
7 Hepta- 20 Eikosan-
8 Okta- 30 Triakontan-
9 Nona- 40 Tetrakontan-
10 Deka- 50 Pentakontan-
ALKANA
[ CnH2n+2 ]
Tabel Nama Senyawa Alkana
Tata Nama Senyawa Alkana
Menurut Aturan IUPAC

1.
Menetapkan rantai karbon terpanjang dalam molekul sebagai
rantai utama (rantai pokok)
Tata Nama Senyawa Alkana
Menurut Aturan IUPAC
2. Menetapkan cabang yang
terikat pada rantai utama
(gugus alkil)
Tata Nama Senyawa Alkana
Menurut Aturan IUPAC

3.
Menetapkan nomor pada atom-atom karbon dari rantai utama secara
berurutan dimulai dari salah satu ujung yang terdekat dengan cabang
sehingga atom C yang mengikat cabang mendapat nomor terkecil.
Tata Nama Senyawa Alkana
Menurut Aturan IUPAC
Apabila letak cabang mempunyai nomor yang sama dari kedua ujung maka
penomoran dimulai dari salah satu ujung yang terdekat dengan C yang
mengandung:
a) Cabang lebih banyak

b) Cabang yang berurutan abjadnya lebih dahulu


Tata Nama Senyawa Alkana
Menurut Aturan IUPAC

4.
Menetapkan nama
 Rantai utama diberi nama alkana
 Nama cabang disebut lebih dahulu, disusun menurut abjad dan diberi
awalan yang menyatakan jumlah cabang tersebut. Kemudian disambung
dengan nama rantai utama
 Jika terdapat dua atau lebih cabang pada atom C yang sama maka diberi
awalan yang menyatakan jumlah cabang tersebut (di, tri, tetra, penta, dst)
 Penulisan antara angka dan huruf dipisahkan dengan tanda strip (-),
sedangkan antara angka dengan angka dipisahkan dengan tanda koma (,).
Sifat Fisika Alkana
1. Merupakan senyawa nonpolar
sehingga tidak larut dalam air
2. Pada suhu kamar, alkana dengan atom
C1-C4 berfase gas, C5-C17 berfase cair,
dan >C18 berfase padat
3. Semakin banyak jumlah atom, titik
didih semakin tinggi. Untuk alkana
yang berisomer dengan atom C sama
banyak, titik didih semakin tinggi bila
rantai C semakin panjang (semakin
sedikit cabang), viskositas semakin
tinggi.
Sifat Kimia Alkana

1. REAKSI SUBSTITUSI (Pergantian)


Reaksi penggantian atom-atom bila direaksikan dengan unsur-unsur
halogen (VII A) (F2, Cl2, Br2, I2).
2. REAKSI OKSIDASI (Pembakaran)

Reaksi senyawa hidrokarbon dengan oksigen.


• Pembakaran sempurna : Terbentuk gas CO2 dan H2O

• Pembakaran Tidak Sempurna : Terbentuk gas CO dan H2O


3. REAKSI ELIMINASI
Penghilangan beberapa atom molekul kecil untuk membentuk zat baru.
Keisomeran Pada Alkana

n-pentana
2-metilbutana
C5H12 C5H12

Isomer ? Senyawa-senyawa yang memiliki


rumus molekul sama tetapi rumus
struktur berbeda
Keisomeran Pada Alkana

Isomer
Posisi
Kerangka
Isomer
Isomer
Geometri Rantai
s
Isomer Kerangka Alkana
Senyawa yang
mempunyai rumus
molekul sama tetapi
struktur kerangkanya
berbeda.

C7H16
ALKENA
[ CnH2n ]
Tabel Nama Senyawa Alkena
Tata Nama Senyawa Alkana
Menurut Aturan IUPAC

1. Pemilihan rantai utama.


Rantai utama merupakan rantai terpanjang yang mengandung
ikatan rangkap diberi nama alkena
Tata Nama Senyawa Alkana
Menurut Aturan IUPAC

2. Penomoran atom C pada rantai utama.


Penomoran dimulai dari atom C ujung yang terdekat dengan letak
ikatan rangkap, sehingga atom C yang mengandung ikatan
rangkap mendapat nomor terkecil.
Tata Nama Senyawa Alkana
Menurut Aturan IUPAC
Apabila ikatan rangkap mempunyai nomor yang sama dari kedua
ujung maka penomoran dimulai dari salah satu ujung yang
terdekat dengan cabang, sehingga cabang-cabang mempunyai
nomor terkecil.
Keisomeran Pada Alkena

Isomer
Posisi
Kerangka
Isomer
Isomer
Geometri Rantai
s
Keisomeran Pada Alkena

1. Isomer Posisi
Berdasarkan perbedaan posisi letak ikatan rangkapnya.

a. b.
Keisomeran Pada Alkena

2. Isomer Rantai
Berdasarkan perbedaan posisi letak cabang pada rantai utamanya.

a.

b.
Keisomeran Pada Alkena

3. Isomer Geometri (Cis-Trans)


Berdasarkan perbedaan kedudukan gugus-gugus sejenis yang
diikat C=C.
Syarat adanya isomer geometris adalah kedua atom karbon yang
berikatan rangkap, masing-masing atom karbon harus mengikat
dua gugus yang berbeda, sehingga jika gugus yang terikat pada
satu atom karbon dipertukarkan tempatnya, bentuknya menjadi
berbeda.
b.
▸ Cis
Apabila gugus yang sama terletak pada sisi yang sama terhadap
ikatan rangkap.
▸ Trans
Apabila gugus yang sama terletak pada sisi yang berbeda terhadap
ikatan rangkap.
ALKUNA
[ CnH2n-2 ]
Tabel Nama Senyawa Alkuna
Contoh

2
Sikloalkana: CnH2n
SIFAT FISIK SIKLOALKANA

Titik didih
dan titik
leleh
Relatif
Non-polar bergantun
inert
g pada
berat
molekul.
Tatanama sikloalkana

● Dalam penamaannya, sikloalkana


digunakan sebagai rantai utama: gugus CH2CH3
alkil yang melekat pada rantai utama akan
dianggap sebagai substituen.
● Jika hanya ada satu gugus alkil,
penomoran rantai utama tidak perlu etilsiklopentana
dilakukan.
Tatanama sikloalkana

● Jika ada dua atau lebih substituen, penomoran rantai utama dilakukan
sedemikian sehingga semua substituennya memiliki nomor terkecil.

H3C CH3
1 CH3
1

3
3 CH2CH3
CH3
1,3-dimetilsikloheksana 3-etil-1,1-dimetilsikloheksana
Isomer geometri

Isomer yang memiliki susunan yang berbeda dalam ruang tiga dimensi.

1 CH3
Sisi yang sama: cis-

cis-1,2-dimetilsikloheksana
2 CH3

2 CH3
Sisi yang berlawanan: trans-
1 CH2CH3 trans-1-etil-2-metilsikloheksana

Anda mungkin juga menyukai