Anda di halaman 1dari 78

HIDROKARBON DAN

MINYAK BUMI
Jika anda lapar, tubuh akan lemas bukan?

Untuk memulihkan tenaga dan dapat


kembali beraktivitas, anda memerlukan
asupan makanan sebagai sumber energi.

Bagaimana dengan kendaraan?


Asupan energi diperoleh dari mana?
Sadarkah anda bahwa sebenarnya setiap
bagian tubuh anda tersusun atas senyawa
karbon?
Begitu pula makanan yang biasa anda
konsumsi, seperti nasi, roti, sayuran, dan
buah-buahan.

Apa yang dimaksud senyawa karbon?


Senyawa karbon tersusun atas atom-atom
karbon sebagai komponen penyusun
utamanya.
Biasanya terangkai bersama atom-atom lain
seperti atom hidrogen, nitrogen dan
belerang.
Pada mulanya, senyawa karbon disebut
sebagai senyawa organik.

Pada tahun 1982, anggapan tersebut


dipatahkan oleh Friedrich Wohler, seorang
ahli kimia jerman, ketika berhasil
mensintesis senyawa organik dari senyawa
anorganik di laboratorium.

Wohler berhasil mengubah ammonium


sianat menjadi urea tanpa oksigen.
Senyawa organik hasil sintesis di
laboratorium disebut sebagai senyawa
organik buatan.

Contoh, polivinil klorida (PVC) (C₂H₃Cl)n,


krayon, plastik, cat, pestisida, dan obat-
obatan.
Hidrokarbon adalah senyawa karbon yang
hanya tersusun atas atom hidrogen dan
karbon.

Senyawa hidrokarbon merupakan senyawa


utama penyusun bahan bakar seperti gas
alam, minyak bumi, dan fraksi-fraksi minyak
bumi.
A. Identifikasi Hidrokarbon
Ketika bahan-bahan tersebut dibakar,
terjadi reaksi antara senyawa-senyawa
karbon dengan oksigen menghasilkan jelaga
hitam, gas karbon dioksida atau gas karbon
monoksida, dan uap air.

Reaksi ini disebut Reaksi Pembakaran.


Jelaga hitam tersusun dari atas atom-
atom karbon.

Gas karbon dioksida (CO₂) dan karbon


monoksida (CO) tersusun atas atom
karbon dan oksigen.

Uap air (H₂O) tersusun atas atom H dan O


Berdasarkan penjelasan diatas, senyawa-
senyawa karbon mengandung atom karbon
dan hidrogen sebagai komponen utama.

Adapun beberapa senyawa karbon


tertentu juga yang mengandung atom
oksigen selain atom karbon dan hidrogen.
Keberadaan unsur karbon, hidrogen, dan
oksigen dalam senyawa karbon dapat
diidentifikasi melalui percobaan sederhana,
yaitu reaksi pembakaran.

Pembakaran sempurna senyawa karbon


akan menghasilkan gas karbon dioksida
(CO₂) dan uap air (H₂O).

CH4 + 2O2 → CO2 + 2H2O


Keberadaan gas CO₂ dapat diidentifikasi
berdasarkan sifatnya yang dapat
mengeruhkan air kapur, Ca(OH)₂.

Ca(OH)2 + CO2 → CaCO3 + H2O


• Uap air yang dihasilkan dapat diidentifikasi
dengan menggunakan kertas kobalt(II)
klorida, CoCl₂ karena dapat mengubah
warna kertas kobalt(II) klorida yang
berwarna biru menjadi merah muda.
Senyawa hidrokarbon yang ada di alam
jumlahnya melimpah. Beragamnya senyawa
hidrokarbon ini bersumber dari sifat khas
atom karbon.

Mengapa dapat membentuk begitu banyak


senyawa?

Sifat apa yang membedakan atom karbon


dengan atom unsur lain?
B. Kekhasan Atom Karbon
12

6
C
1. Berapakah nomor atom karbon?
2. Tentukan konfigurasi elektron atom karbon.
3. Berapakah elektron valensi atom karbon?
4. Gambarkan struktur lewis atom karbon.
5. Bagaimana cara atom karbon mencapai kestabilan?
6. Dengan menggunakan struktur lewis, gambarkan
pembentukkan ikatan pada metana
7. Berdasarkan jawaban pada nomor 6,ikatan apakah
yang dibentuk pada senyawa hidrokarbon?
No. massa 12

No. Atom 6
C
Jawaban:
1. Nomor atom = 6
2. Konfigurasi elektron = 1s 2s 2p atau 2 4
3. Elektron valensi = 4
I
4. Struktur lewis ― C ―
I
H
5. Dengan cara mengikat atom lain I
6. Pembentukan CH₄ dengan struktur lewis H ― C ― H

7. Ikatan kovalen (penggunaan bersama pasangan I


H
Elektron)
I II III IV V VI VII VIII
H He
Li Be B C N O F Ne
Na Mg Al Si P S Cl Ar
K Ca Ga Ge As Se Br Kr
Rb Sr In Sn Sb Tl I Xe
Cs Ba Tl Pb Bi Po Rn
Fr Ra

Ikatan ion : serah terima elektron ( logam dan


nonlogam)
Ikatan kovalen : penggunaan bersama pasangan
elektron (nonlogam dan nonlogam)
Bagaimana keunikan atom C dengan atom
lain yang segolongan? Misalnya, Silikon (Si)
Atom C Atom Si
Dapat membentuk senyawa dengan Tidak apat membentuk senyawa
rantai C-C yang panjang dengan rantai Si-Si yang panjang
Energi ikatan : C-C = 347 kj/mol Energi ikatan : Si-Si = 340 kj/mol
C-O = 358 kj/mol Si-O = 368 kj/mol
Dapat membentuk ikatan rangkap Tidak apat membentuk ikatan
C=C dan C≡C rangkap
CH3-CH3 bersifat nonpolar, tidak SiH3-SiH3 bersifat polar, larut dalam
larut dalam air dan tidak terbakar air dan terbakar secara spontan di
secara spontan diudara. udara.
Banyak terdapat di mahluk hidup. Jarang
D. Klasifikasi Hidrokarbon
Penggolongan hidrokarbon :
1. Bentuk Rantai
2. Jenis Rantai
3. Jenis Ikatan
1. Bentuk Rantai
- alifatik : rantai terbuka
- alisiklik : rantai tertutup
- aromatik

2. Jenis Rantai
- rantai bercabang (cabang rantai: alkil)
- rantai tak bercabang
3. Jenis Ikatan
- ikatan tunggal (hidrokarbon jenuh)
- ikatan rangkap (hidrokarbon tak jenuh)

Mengacu pada penamaan IUPAC,


- Hidrokarbon alifatik jenuh → alkana
- Hidrokarbon alisiklik jenuh → sikloalkana

- Hidrokarbon alifatik tak jenuh → alkena, alkuna


- Hidrokarbon alisiklik tak jenuh →sikloalkena,
sikloalkuna
Alkena : mengandung 1 ikatan rangkap dua (=)
Alkuna : mengandung 1 ikatan rangkap tiga (≡)

Contoh (1) : Buatlah struktur senyawa


hidrokarbon C3H8 , C3H6 , C3H4 .
Jawaban :
1. C3H8
CH3-CH2-CH3

2. C3H6
CH2=CH-CH3

3. C3H4
CH≡C-CH3
Contoh (2) : Tentukan manakah yang
tergolong hidrokarbon alifatik jenuh dan
hidrokarbon alifatik tak jenuh?
a) CH3-CH=CH-CH3
b) CH3-C=CH-CH3
I
CH3

c) CH3-CH-CH2-CH3
I
CH3
d) CH3-CH2-CH2-CH3
Jawaban:
Alifatik tak jenuh (alkena) : a dan b
Alifatik jenuh (alkana) : c dan d
E. Tata Nama Hidrokarbon
Penamaan hidrokarbon ada dua cara, yaitu:
1. Penamaan trivial
2. Penamaan IUPAC (international of pure
and applied chemistry)
1. Penamaan trivial
Mengacu pada tempat penemuan, kegunaan,
nama penemu, atau acuan-acuan lain yang
tidak ada aturannya.
Hanya dapat diterapkan untuk beberapa
senyawa sederhana atau jumlahnya sedikit
karena nama senyawa yang demikian mudah
diingat.
Trivial IUPAC
CH3COOH Asam cuka Asam etanoat
CH3CH2OH Alkohol Etanol
CH3COCH3 Aseton Propanon
HCHO Formalin Formaldehida
HCOOH Asam format Asam metanoat
2. Penamaan IUPAC
Nama senyawa hidrokarbon harus
mengandung 3 bagian pokok, yaitu
Awal → “alk” menunjukkan jumlah atom
karbon
Tengah → “an, en, un” menunjukkan jenis
ikatan
Akhir → “a, ol, al, on, aot”menunjukkan
nama gugus fungsi
Khusus hidrokarbon, bagian akhir “a”
menunjukkan tidak mengandung gugus
fungsi.

Ikatan rangkap termasuk gugus fungsi.

Awalan “alk” diganti dengan “met” untuk


senyawa yang mengandung 1 atom
karbon, “et” untuk senyawa yang
mengandung 2 atom karbon, dst.
Nama
Jumlah C
Awalan
“an” ikatan tunggal (-)
1 Met “en” ikatan rangkap dua (=)
2 Et “un” ikatan rangkap tiga (≡)
3 Prop
4 But
5 Pent
6 Heks
7 Hept
8 Okt
9 Non
10 Dek
11 Undek
12 Dodek
Alkana : - mengandung ikatan tunggal C-C
- CnH2n+2
Alkena : - mengandung ikatan rangkap
dua C=C
- CnH2n
Alkuna : - mengandung ikatan rangkap
tiga C≡C
- CnH2n-2
Ciri Khas
Senyawa Ciri Khas Rumus
Alkana C-C CnH2n+2
Alkena C=C CnH2n
Alkuna C≡C CnH2n-2

Contoh (1) : Tentukan nama senyawa-senyawa


berikut!
a. C3H8
b. C3H6
c. C3H4
d. CH4
e. C2H6
Jawaban :
a. Propana
b. Propena
c. Propuna
d. Metana
e. Etana
3. Tata Nama IUPAC untuk Hidrokarbon
Jenuh
- Alifatik jenuh : alkana
- Alisiklik jenuh : sikloalkana
Contoh (2):
Jumlah Alkana Alkena Alkuna
Atom C RM Nama RM Nama RM Nama
2 C 2H 6 etana C 2H 4 etena C 2H 2 etuna
3 … … … … … …
5 … … … … … …
9 … … … … … …
10 … … … … … …
a. Normal alkana
disingkat n-alkana : senyawa alkana tak
bercabang
Penamaan senyawa cukup dilakukan dengan
mengganti awalan “alk” dengan awalan yang
menunjukan jumlah atom C

Contoh : nama alkana rantai tak bercabang


C4H10 n-butana
C5H12 n-pentana
C6H14 n-heksana
Nama alkana yang mengandung 1, 2, 3
atom C tidak perlu diawali n- karena
senyawa tersebut tidak ada yang
bercabang.

Struktur alkana diperpanjang dengan


penambahan gugus -CH2 - (metilena) dan
diakhiri dengan atom hidrogen.

Antara alkana yang satu dengan yang lain hanya


berbeda jumlah gugus metilena dalam rantai.
Rangkaian alkana yang hanya berbeda
dalam hal jumlah gugus ―CH2― disebut
“deret homolog”
Alkana Jumlah C Struktur Rumus Molekul

Metana 1 H―(CH2)―H CH4

Etana 2 H―(CH2)2―H C2H6

propana 3 H―(CH2)3―H C3H8

n-butana 4 H―(CH2)4―H C4H10

n-dekana 10 H―(CH2)10―H C10H22

n-undekana 11 H―(CH2)11―H C11H24

n-dodekana 12 H―(CH2)12―H C12H26


Contoh :
Dari senyawa berikut, pasangan senyawa
manakah yang merupakan deret homolog?
1. C4H8
2. C6H12
3. C5H12
4. C4H10
5. C5H8
Tuliskan 5 senyawa berikutnya dari deret
homolog berikut:
C2H6 , C3H8 , C4H10 , … , …. , …. , …. , ….
b. Alkana bercabang : terdiri atas rantai induk dan
cabang
Rantai induk : rantai alkana terpanjang
Rantai cabang : gugusan hidrokarbon terpendek
yang terikat pada rantai induk

Cabang : alkil (alkana kurang 1 atom H)


CH4 : metana CH3― : metil
CH3―CH3 : etana CH3―CH2― : etil
CH3―CH2―CH3 : propana
CH3―CH2―CH2― : propil
CH3―CH2―CH2―CH3 : butana
CH3―CH2―CH2―CH2― : butil
Contoh (2) : Tentukan nama rantai induk dan
rantai cabang
a. C4H10
b. C5H12
Contoh (2) : Tentukan nama rantai induk dan
rantai cabang
Rantai induk : popana
a. C4H10 : CH3―CH―CH3

CH3 Rantai cabang : metil

Rantai induk : butana


a. C5H12 : CH3―CH―CH2―CH3

Rantai cabang : metil
CH3
CH3

CH3―C―CH3 Rantai induk : propana

CH3 Rantai cabang : metil
c. Atom C primer, sekunder, tersier,
kuartener
a = C primer (1⁰)
b = C sekunder (2⁰)
a
c = C tersier (3⁰)
CH3 d = C kuartener (4⁰)
a b c │d
CH3― CH2―CH―C―CH3 a
│ │
CH3 CH3
a a
Beberapa alkil yang mengandung 1
sampai 4 atom karbon memiliki bentuk
rantai sebagai berikut :
Satu atom karbon Tiga atom karbon
CH3― metil CH3―CH2―CH2― propil
CH3―CH― isopropil

Dua atom karbon CH3
CH3―CH2― etil
Empat atom karbon
CH3―CH2―CH2―CH2― : butil
CH3―CH―CH2― : isobutil

CH3

CH3―CH2―CH― : sek-butil

CH3 CH3

CH3―CH― : t-butil

CH3
“iso” diambil dari kata isomer

Isomer : rumus kimia sama, susunan atom


beda

Contoh:
isobutana : isomer dari butana
isopentil : gugus cabang turunan dari
pentana
Neopentil : gugus cabang turunan dari
neopentana
Untuk alkana, istilah “iso” hanya dapat
digunakan untuk rantai alkana yang memiliki
gugus CH3― pada atom C nomor 2
Gugus Iso
CH3―CH― CH3―CH―CH2― CH3―CH―CH3
│ │ │
CH3 CH3 CH3
isopropil isobutil isobutana
CH3
CH3―CH―CH2―CH3 │
│ CH3―C―CH2―
CH3 │
isopentana CH3 neopentil
CH3

CH3―C―CH3

CH3 neopentana
Istilah primer, sekunder, dan tersier pada
alkil diambil berdasarkan jenis C alkil yang
terikat pada rantai induk.
1. Untuk cabang sek-butil, atom C alkil yang
terikat pada rantai induk adalah C sekunder
(2⁰)
2. Untuk cabang ters-butil,atom C alkil yang
terikat pada rantai induk adalah C tersier
(3⁰)
H R R
│ │ │
R―C― R―C― R―C―
│ │ │
H H R
Atom C primer (1⁰) Atom C sekunder (2⁰) Atom C tersier (3⁰)
H CH3
│ │
CH3―CH2―CH2―C― CH3―CH2―C―
│ │
Gugus n-butil (1⁰) H Gugus sek-butil (2⁰) H
CH3

CH3―C― Gugus ters-butil (3⁰)

CH3
Contoh :
Tuliskan struktur bercabang yang mungkin
dari senyawa hidrokarbon dengan rumus
molekul C₆H₁₄ dan C₇H₁₆. Sebutkan pula
nama rantai induk dan nama rantai cabang.
Contoh :
Manakah dari rumus-rumus senyawa berikut
yang mengandung atom C tersier?
a. C₂H₆
b. C₃H₈
c. C₄H₁₀
d. C₄H₈ siklik
Untuk mempersingkat penulisan,
struktur senyawa karbon dapat dituliskan
dengan rumus struktur rapat, yaitu rumus
struktur yang tidak menyertakan ikatan
antarantom.
Dalam struktur rapat, cabang alkil
ditulis dalam tanda kurung. Selain itu,
struktur senyawa juga dapat ditulis dengan
struktur garis tanpa menuliskan atom-
atomnya.
Contoh : Struktur Rapat :
CH3―CH―CH―CH3 (CH3)2CHCH(CH3)2
│ │
CH3 CH3

CH3―CH2―CH―CH2―CH3 CH3CH2CH(CH3) CH2CH3



CH3
Struktur garis :
Dalam penamaan senyawa alkana
bercabang, IUPAC merekomendasikan tiga
aturan sebagai berikut :
Aturan 1: Rantai utama (induk)
Nama senyawa sesuai dengan nama rantai
induk, yaitu rantai karbon terpanjang.
Aturan 2: Penomoran rantai induk
Penomoran rantai induk dimulai dari ujung
rantai induk yang terdekat dengan cabang
(subtituen), karena cabang harus
menempati nomor yang serendah mungkin.
Aturan 3: Penyusunan rantai banyak
1) Jika ada dua atau lebih lebih gugus alkil,
urutkan nama cabang sesuai dengan
urutan abjad awal nama cabang.
2) Jika alkil yang sama berjumlah lebih dari
satu, nyatakan jumlah alkil dengan
awalan di, tri, tetra, dan seterusnya,
untuk menghindari pengulangan
penyebutan cabang (di=2, tri=3, tetra=4,
penta=5, heksa=6).
Mengacu pada aturan IUPAC,
penulisan nama alkana bercabang
mengikuti aturan sebagai berikut.

1. Urutan menulisan nama


Nomor cabang – nama cabang – nama
rantai induk

2. Nama cabang ditulis serangkai dengan


nama rantai induk
3. Penomoran dimulai dari ujung rantai
induk yang terdekat dengan cabang.
Nomor cabang dan nama cabang
dirangkai dengan tanda hubung (-).
5 4 3 2 1
CH3―CH2―CH2―CH―CH3 Rantai induk: pentana

CH3 Rantai cabang: metil

Nama :
2-metilpentana, bukan 4-metilpentana
4. Jika senyawa mengandung cabang-
cabang yang berbeda, nama cabang
ditulis sesuai dengan urutan abjad
awal nama cabang.
CH3―CH2―CH―CH―CH3
│ │
CH2 CH3 Cabang: metil

CH3 Cabang: etil
Nama:
3-etil-2-metilpentana,
bukan 2-metil-3-etilpentana
5. Jika senyawa mengandung cabang-
cabang yang sama, nama cabang
diawali dengan sebutan jumlah cabang
(di=2, tri=3, tetra=4,…)

CH3―CH2―CH―CH―CH3
│ │
CH3 CH3

Nama:
2,3-dimetilpentana
6. Jika dua cabang menempati nomor yang
ekuivalen dari kedua ujung rantai induk,
prioritas penomoran ditentukan oleh
posisi cabang yang lain.
1 6 6 1
CH3―CH―CH2―CH―CH―CH3 CH3―CH―CH2―CH―CH―CH3
│ │ │ │ │ │
CH3 CH2 CH3 CH3 CH2 CH3
│ │
CH3 CH3
Salah Benar

Nama:
3-etil-2,5-dimetilheksana, bukan
4-etil-2,5-dimetilheksana
7. Jika rantai terpanjang lebih dari satu, yang
menjadi rantai induk adalah rantai
terpanjang dengan jumlah cabang
terbanyak.

CH3―CH2―CH―CH2―CH―CH―CH3 CH3―CH2―CH―CH2―CH―CH―CH3
│ │ │ │ │ │
CH3 CH2 CH3 CH3 CH2 CH3
│ │
CH3 Benar CH3
Salah
Rantai induk mengikat 2 cabang Rantai induk mengikat 3 cabang

Nama: 3-etil-2,5-dimetilheptana, bukan


3-metil-5-isopropilheptana
8. Untuk alkana bercabang yang rumit, cara
yang paling mudah untuk penamaan
senyawa adalah dengan memilih nama
senyawa yang memiliki jumlah nomor
cabang yang paling sedikit.
CH3 CH3
6 5│ 4 3 2 1 1 2│ 3 4 5 6
CH3―C―CH2―CH―CH―CH3 CH3―C―CH2―CH―CH―CH3
│ │ │ │ │ │
CH3 CH2 CH3 CH3 CH2 CH3
│ │
Salah CH3 Benar CH
3

3-etil-2,5,5-trimetilheksana 4-etil-2,2,5-trimetilheksana

(3+2+5+5=15) (4+2+2+5=13)
Contoh:
Berilah nama yang benar untuk senyawa-senyawa berikut
a) CH3―CH―CH2―CH2―CH3

CH3
b) CH3―CH2―CH―CH2―CH3

CH3

c) CH3―CH―CH―CH2―CH3
│ │
CH3 CH2―CH3
d) CH3―CH―CH―CH2―CH3
│ │
CH3 CH2―CH2―CH3
Jawaban:
a) 2-metilpentana
b) 3-metilpentana
c) 3-etil-2-metilpentana
d) 3-etil-2-metilheksana
d) Alkana dengan Cabang bercabang (Alkil
Kompleks)
Penamaan sistematik alkana cabang
bercabang menggunakan alkil yang terpanjang
sebagai gugus alkil dasar. Penomoran gugus
alkil dasar dimulai dari atom karbon alkil dasar
(kepala karbon) yang terikat pada rantai induk
alkana.
Alkil lain yang terikat pada alkil dasar
ditulis serangkai dengan alkil dasar. Rangkaian
alkil ini ditulis dalam tanda kurung sebagai alkil
kompleks.
Contoh:
Apa nama sistematik yang benar untuk
senyawa dengan struktur berikut?
CH3

CH―CH3 CH3
│ │
CH―CH3 CH2
│ │
CH3―CH2―CH2―CH2―CH―CH2―CH2―CH―CH3
Jawaban:

3-metil-6-(1,2-dimetilpropil)dekana
CH3

CH―CH2 1 CH
3
│ │
CH―CH3 2 CH
2
│ │
CH3―CH2―CH2―CH2―CH―CH2―CH2―CH―CH3
10 9 8 7 6 5 4 3
Untuk sikloalkana tak bercabang, nama
senyawa yang diawali dengan awalan “siklo”
yang serangkai dengan nama alkana.
Contoh:
Siklopropana ( C₃H₆ ) Siklobutana ( C₄H₈ )
CH2 H2C―CH2
│ │
H2C―CH2 H2C―CH2

H2C CH2
│ CH2 Siklopentana ( C₅H₁₀ )
H2C CH2
Untuk sikloalkana bercabang, yang
dipilih sebagai rantai induk adalah
rantaikarbon siklik (sikloalkana). Alkil yang
terikat pada sikloalkana dipilih sebagai
cabang.
Contoh:
H 2C
│ CH2―CH3 metilsiklopropana ( C₄H₈ )
H 2C
Contoh:
Tuliskan rumus struktur 1,3-dimetilsiklobutana.
H2C―CH2―CH3
│ │
CH3 ― H2C―CH2
4. Tata Nama IUPAC untuk Hidrokarbon Tak
Jenuh
Aturan penamaan pada alkana juga
berlaku untuk hidrokarbon tak jenuh seperti
alkena dan alkuna.
Prinsip-prinsip dalam tata nama alkena
dan alkuna adalah sebagai berikut:
1) Nama alkena dan alkuna sebagai nama
rantai induk
2) Rantai induk yang dipilih adalah rantai
terpanjang yang mengandung ikatan
rangkap.
3) Penomoran dimulai dari ujung rantai
induk yang terdekat dengan ikatan
rangkap.
4) Nama rantai induk ditulis dengan
menyebutkan nomor letak ikatan
rangkap, terutama untuk hidrokarbon tak
jenuh dengan jumlah atom C sebanyak 4
atau lebih.
pada tahun 1993, IUPAC
merekomendasikan perubahan peletakan
nomor ikatan rangkap yang digunakan
dalam penamaan senyawa. Selain
menuliskan nomor sebelum bagian awal,
misalnya 1-butena, nomor juga dapat
dituliskan diantara bagian awal dan bagian
tengah, misalnya buta-1-ena.

CH2=CH―CH2―CH3
CH3
6 │5 4 3 2 1
CH3―CH―CH2―CH―CH=CH3

Nama IUPAC : 5-metil-2-heksena


Nama IUPAC baru : 5-metilheksen-2-ena
Salah: 2-metilheksena atau 2-metilheksen-2-ena

Anda mungkin juga menyukai