Peta Konsep
Unsur C Unsur H
membentuk
Senyawa
Hidrokarbon
macam senyawa
- Tata Nama
- Rapat Jenis, Titik Didih, Titik Leleh
- Reaksi-Reaksi
- Oksidasi-Reduksi - Eliminasi
- Substitusi - Polimerisasi
- Adisi
A. Senyawa Karbon
Senyawa organik mula-mula didefinisikan sebagai zat-zat yang
berasal dari tumbuh-tumbuhan dan tidak dapat disintesis di
laboratorium.
Sekarang telah banyak senyawa organik yang dapat dibuat di
laboratorium.
Senyawa organik sering juga disebut senyawa karbon karena
penyusun utamanya karbon, di samping hidrogen dan oksigen.
Terkadang, terdapat juga nitrogen, belerang, dan halogen dalam
senyawa organik.
Penentuan susunan senyawa organik kebanyakan dilakukan
dengan cara pemanasan.
Penentuan Karbon, Hidrogen, dan Oksigen
Untuk menentukan kadar karbon dan hidrogen yang terkandung
dalam zat organik, zat organik tersebut dioksidasi menjadi karbon
dioksida (CO2) dan air (H2O).
Massa C dalam zat organik = massa C dalam CO2
jumlah atom C x Ar C
= x massa CO2
M r CO2
Jawab:
46
n = =1
46
Rumus molekul senyawa = (C2H6O)1 = C2H6O.
B. Kekhasan Atom Karbon dalam Membentuk Senyawa
Hidrokarbon (Alkana, Alkena, dan Alkuna)
Alkana Alkil
Rumus Nama Rumus Nama
CH4 metana CH3 metil
C 2H 6 etana C 2H 5 etil
C 3H 8 propana C 3H 7 propil
C4H10 butana C 4H 9 butil
C5H12 pentana C5H11 pentil (amil)
b. Tata Nama Alkana
Contoh:
CH3CH2CH2CH3 n-butana
CH3CH2CH2CH2CH3 n-pentana
CH3CH2CH2CH2CH2CH3 n-heksana
Contoh:
2. Memberi nomor urut atom C pada rantai karbon dimulai dari C
ujung yang paling dekat dengan rantai cabang. Jika terdapat nomor
atom C yang sama dari C ujung yang berlainan, dipilih C ujung yang
paling dekat dengan cabang yang lain (diusahakan menggunakan
angka-angka nomor atom C yang kecil).
Contoh:
3. Menuliskan nomor-nomor atom C cabang yang mengikat gugus
alkil diikuti nama gugus alkil yang diikatnya dan nama alkana rantai
terpanjang.
Contoh:
4. Jika terdapat:
a. 2 gugus alkil pada atom C yang sama, digunakan penomoran dua
kali;
b. gugus alkil yang sama dua diberi awalan di,
gugus alkil yang sama tiga diberi awalan tri, dan
gugus alkil yang sama empat diberi awalan tetra;
c. gugus alkil yang tidak sama, diurutkan secara alfabetis.
Contoh:
c. Isomeri
Contoh:
1) Sifat Fisika
3. Alkana tidak larut dalam air, tetapi dapat larut dalam benzena
(C6H6), karbon tetraklorida (CCl4), dan kloroform (CHCl3).
Untuk isomer alkana, makin banyak rantai cabang, makin rendah titik
didihnya.
2) Sifat Kimia
Siklopropana Siklopentana
2. Alkena
C 2H 4 CH2=CH2 etena
C 3H 6 CH2=CHCH3 propena
C 4H 8 1CH 2CH3CH 4CH
2= 2 3 1-butena
3
1CH 2CH=3CH4CH 2-butena
3
3CH
3
2C=1CH
2
2-metilpropena
|
CH3
C5H10 4CH
3
3CH=2C1CH
3
2-metil-2-butena
|
CH3
b. Sifat Fisika Alkena
Contoh:
C 3H 4 CHCCH3 propuna
C 4H 6 CHCCH2CH3 1-butuna
CH3CCCH3 2-butuna
c. Sifat Kimia
1. Seperti alkana dan alkena, jika alkuna dibakar secara sempurna,
akan dihasilkan CO2 dan H2O. Tetapi, jika pembakarannya tidak
sempurna, akan dihasilkan C, CO, CO2, dan H2O.
2. Alkuna juga dapat mengalami reaksi adisi.
C. Reaksi Hidrokarbon
1. Reaksi Oksidasi
Pembakaran hidrokarbon (alkana, alkena, dan alkuna) dengan
oksigen menghasilkan C, CO, CO2, dan H2O bergantung pada
pembakarannya sempurna atau tidak. Reaksi tersebut
merupakan reaksi redoks.
2. Reaksi Substitusi
Reaksi penggantian suatu atom oleh atom yang lain.
H H
| Panas atau
|
HCH + Cl2 sinar
HCCl + HCl
| |
H H
Klorometana (metil klorida)
3. Reaksi Adisi
Reaksi reaksi pengubahan ikatan rangkap menjadi ikatan tunggal
Pt
CH3CH=CHCH3 + HH CH3CH2CH2CH3
2-Butena n-Butana
c. Adisi alkena dengan hidrogen halida (HX) menghasilkan
alkil halida.
| |
C = C + HX CC (X = F, Cl, Br, I)
| |
H X
Alkena Alkil halida
Cl
|
CH3 CH = CH2 + HCl CH3CH CH3
c. Adisi alkena dengan hidrogen halida (HX) menghasilkan
alkil halida.
Cl
|
CH3CH=CHCH2CH3 + HCl CH3CH2 CHCH2CH3
d. Adisi alkena dengan air (H2O) menghasilkan alkohol (ROH)
H+
CH3CH=CH2 + HOH CH3CHCH3
|
Propena OH
2-Propanol
e. Adisi Polimerisasi
nH2C=CH2 ( CH2CH2 )n
Etilena Polietilena (jenis plastik)
nH2C=CH ( CH2CH )n
| |
Cl Cl
Vinil klorida Polivinil klorida (plastik PVC)
2. Reaksi Eliminasi