Anda di halaman 1dari 31

Nama: Dhea Faraditha Anggriani

NIM: H031201004

Kelas: Kimia A

Bioorganik

1. Sebutkan 3 kelompok utama senyawa hidrokarbon. Jelaskan perbedaannya

masing-masing!

Jawaban:

• Hidrokarbon alifatik, yaitu hidrokarbon dengan rantai terbuka dengan ikatan

tunggal (jenuh) ataupun ikatan rangkap (tak jenuh).

• Hidrokarbon alisiklik, yaitu hidrokarbon dengan rantai tertutup atau

melingkar.

• Hidrokarbon aromatik, yaitu hidrokarbon rantai melingkar dengan ikatan

konjugasi, yaitu ikatan tunggal dan ikatan rangkap yang berselang-seling.

2. a) Senyawa organik yang paling sederhana di alam adalah CH4 bukan CH2.

Jelaskan dengan data, gambar, skema dll. yang mendukung kebenaran

pernyataan tersebut!

b) Tuliskan 7 (tujuh) hal tentang perbedaan alkana dan alkena!

Jawaban:

a) Metana adalah hidrokarbon paling sederhana yang berbentuk gas dengan

rumus kimia CH4. Metana murni tidak berbau, tetapi jika digunakan untuk

keperluan komersial, biasanya ditambahkan sedikit bau belerang untuk

mendeteksi kebocoran yang mungkin terjadi. Sebagai komponen utama gas

alam, metana adalah sumber bahan bakar utama. Pembakaran satu molekul
metana dengan oksigen akan melepaskan satu molekul CO2 (karbondioksida)

dan dua molekul H2O (air): CH4 + 2O2 → CO2 + 2H2O. Metana adalah salah

satu gas rumah kaca. Konsentrasi metana di atmosfer pada tahun 1998,

dinyatakan dalam fraksi mol, adalah 1.745 nmol/mol (bagian per miliar), naik

dari 700 nmol/mol pada tahun 1750. Pada tahun 2008, kandungan gas metana di

atmosfer sudah meningkat kembali menjadi 1.800 nmol/mol.

b) Alkana dan Alkena merupakan dua jenis kelompok hidrokarbon yang

mengandung karbon dan hidrogen dalam struktur molekul mereka. Perbedaan

utama antara Alkana dan Alkena adalah struktur kimianya; alkana adalah

hidrokarbon jenuh dengan rumus molekul umum CnH2n + 2 dan alkena

dikatakan kelompok hidrokarbon tak jenuh karena mengandung ikatan ganda

antara dua atom karbon. Mereka memiliki rumus molekul umum CnH2n.

Alkana:

Reaktivitas:

Alkana inert banyak digunakan sebagai reagen kimia. Hal ini karena ikatan

Carbon-Carbon (C-C) dan Carbon – Hidrogen (C-H) yang cukup kuat karena

Karbon dan atom Hidrogen memiliki hampir nilai elektronegativitas yang sama.

Oleh karena itu, sangat sulit untuk memutuskan ikatan mereka, kecuali mereka

dipanaskan sampai suhu yang cukup tinggi.

Pembakaran:

Alkana bisa mudah terbakar di udara. Reaksi antara alkana dengan kelebihan

oksigen disebut rekasi “pembakaran”. Dalam reaksi ini, alkana dikonversi ke

Karbon dioksida (CO2) dan air.

CnH2n + (n + n / 2) O2 → n CO2 + nH2O


C4H10 + 13/2 O2 → 4 CO2 + 5H2O

Butana Oksigen Karbon Dioksida Air

Reaksi pembakaran adalah reaksi eksotermis (mereka mengeluarkan panas).

Akibatnya, alkana digunakan sebagai sumber energi.

Alkena:

Reaktivitas:

Alkena bereaksi dengan hidrogen dengan adanya katalis logam halus terpisah

untuk membentuk alkana yang sesuai. Laju reaksi yang sangat rendah tanpa

katalis.

Hidrogenasi katalitik digunakan dalam industri makanan untuk mengkonversi

minyak nabati cair menjadi lemak semi-padat dalam membuat margarin dan

lemak padat masakan.

Bentuk

Alkana: alkana ada sebagai gas, cairan dan padatan. Metana, etana, propana dan

butana merupakan gas pada suhu kamar. Struktur tidak bercabang dari heksana,

pentana dan heptana adalah cairan. Alkana yang memiliki berat molekul yang

lebih tinggi pada padatan.

• CH4 untuk C4H10 adalah gas

• C5H12 ke C17H36 adalah cairan, dan

• Alkana dengan berat molekul tinggi yang padat lembut

Alkena: alkena menunjukkan sifat fisik serupa yang sesuai dengan Alkane.

Alkena yang memiliki berat molekul rendah (C2H4 sampai C4H8) adalah gas

pada suhu kamar dan tekanan atmosfer. Alkena yang memiliki berat molekul

yang lebih tinggi berwujud padatan.


Kelarutan:

Alkana: alkana tidak larut dalam air. Mereka dilarutkan dalam pelarut organik

non-polar atau polaritas lemah.

Alkena: alkena adalah molekul yang relatif polar karena ikatan C = C; Oleh

karena itu, mereka larut dalam pelarut non-polar atau pelarut dengan polaritas

rendah. Air adalah molekul polar dan alkena yang sedikit larut dalam air.

Massa jenis:

Alkana: kepadatan alkana lebih rendah dari densitas air. Nilai densitas mereka

hampir 0,7 g mL-1, mengingat kepadatan air sebagai 1,0 g mL-1.

Alkena: kepadatan alkena lebih rendah dari densitas air.

Titik didih:

Alkana: Titik didih alkana meningkat sesuai dengan jumlah atom karbon dan

juga berat molekulnya meningkat. Secara umum, alkana bercabang memiliki

titik didih lebih rendah dibandingkan dengan alkana bercabang yang memiliki

jumlah atom karbon yang sama.

3. Jelaskan sifat fisika dan kimia dari senyawa metana!

Jawaban:

Sifat Fisika

Gas metana tidak berwarna, tidak berbau dan tidak berasa. Bau gas alam yang

digunakan untuk kebutuhan domestik berasal dari aditif (mis. Metil mercaptan)

dan merupakan tindakan pengamanan. Kepadatan gas metana adalah 0,717 kg /

m3, dan lebih ringan dari udara. Metana menjadi cair di bawah 112 K dan

membeku di bawah 90,5 K. Gas ini larut buruk dalam air, tetapi larut dalam

pelarut organik.
Sifat Kimia

Pembakaran metana adalah reaksi paling penting yang menghasilkan panas yang

baik (890 kJ / mol). Itu menjelaskan peran metana sebagai sumber energi utama:

CH4 + 2O2 = CO2 + 2H2O. Transformasi kimia khas lainnya untuk metana

adalah reaksi berantai radikal yang diprakarsai oleh cahaya.Bereaksi dengan gas

klorin Cl2 untuk menghasilkan campuran produk: CH4 + CL2 -> CH3Cl +

CH2Cl2 + CHCl3 + CCL4. Itu juga mengalami dekomposisi di bawah suhu

tinggi (~ 1500K) untuk membentuk asetilena: 2CH4 = C2H2 + 3H2.

4. Berapa elektron valensi dari atom berikut: kalium, karbon, magnesium, oksigen?

Jawaban:

• 19K = 2,8,8,1 (kulit terluar/valensi = 1)

• 6C = 2,4 (kulit terluar/valensi = 4)

• 12Mg = 2,8,2 (kulit terluar/valensi = 2)

• 8O = 2,6 (kulit terluar/valensi = 6)

5. Seperti halnya karbon dan hidrogen membentuk metana (CH₄), karbon dan klor

membentuk karbon tetraklorida (CCl₄). Gambarkan struktur titik elektron untuk

CCl₄ dan bahaslah bentuk molekulnya!

Jawaban:

C mempunyai 6 elektrom --> 1s² 2s² 2p²

Jadi orbitalnya dari 2s² 2p² (s mempunyai ruang elektron maksimal 2 elektron, p

mempunyai ruang elektron maksimal 6 elektron) = (⇅) (↑)(↑)( ). Karena satu

orbital p kosong, adanya promosi elektron dari 2s² jadi 1 elektronnya pindah ke

orbital p yang kosong tadi = (↑) (↑)(↑)(↑). Nah agar semuanya penuh, 4 elektron

dari Cl- masuk ke ruang orbital C yang kosong = (⇅) (⇅)(⇅)(⇅)


s p p p = sp³

sp³ merupakan bentuk hibridisasi dari bentuk molekul tetrahedral, jadi bentuk

molekul CCl4 adalah tetrahedral.

6. Apakah yang dimaksud dengan ikatan sigma (s) dan ikatan phi (p) ? Jelaskan

dalam bentuk diagram bagaimana tumpang tindih (overlapping) dua orbital terisi

yang menghasilkan ikatan sigma (s) dan ikatan phi (p)!

Jawaban:

Ikatan sigma (σ) terjadi akibat tumpang tindih orbital atom-atom sepanjang

poros ikatan, sedangkan ikatan phi (π) terjadi akibat tumpang tindih orbital

atom-atom yang tidak berada dalam poros ikatan. Ikatan sigma lebih kuat atau

memiliki tingkat energi lebih rendah dibandingkan ikatan phi.

7. Diantara pasangan unsur berikut ada ikatan kovalen. Urutkan berdasarkan

kepolarannya (mulai dari yang paling polar):

a) H-Cl

b) H-C

c) H-F

d) HO

e) H-H

f) S-Cl
Jawaban:

a) H-Cl (3,0 - 2,1 = 0,9)

b) H-C (2,5 – 2,1 = 0,4)

c) H-F (4,0 – 2,1 = 1,9)

d) H-O (3,5 – 2,1 = 1,4)

e) H-H (2,1 – 2,1 = 0)

f) S-Cl (3,0 – 2,5 = 1)

Urutan kepolaran dimulai dari c), d), f), a), b) hingga e).

8. Dengan anggapan bahwa energi disosiasi ikatan adalah sama untuk setiap ikatan,

berapa kilokalori (kkal) yang diperlukan untuk menguraikan semua ikatan

tunggal C-H dalam 0,1 mol metana?

Jawaban:

Energi disosiasi ikatan merupakan energi yang diperlukan untuk memutuskan

salah satu ikatan 1 mol suatu molekul gas menjadi gugus – gugus molekul gas.

Simak contoh berikut :

CH4(g) → CH3(g) + H(g)

∆H = +425 kJ/mol CH3(g) → CH2(g) + H(g) ∆H = +480 kJ/mol

Reaksi tersebut menunjukan bahwa untuk memutuskan sebuah ikatan C – H dari

molekul CH4 menjadi gugus CH3 dan atom gas H diperlukan energi sebesar 425

kJ/mol, tetapi pada pemutusan C – H pada gugus CH3 menjadi gugus CH2 dan

sebuah atom gas H diperlukan energi yang lebih besar, yaitu 480 kJ/mol. Jadi

meskipun jenis ikatannya sama tetapi dari gugus yang berbeda diperlukan energi

yang berbeda pula


9. Jelaskan bagaimana teori tolakan pasangan elektron dapat meramalkan besar

sudut ikatan pada metana (CH₄), ammonia (NH₃) dan air (H₂O)!

Jawaban:

Elektron valensi pada atom pusat pada NH3 dan H2O didistribusikan ke sudut

tetrahedron. Teori VSEPR memprediksikan elektron valensi atom pusat dalam

amonia dan air akan mengarah ke sudut tetrahedron Karena elektron non-ikat

tidak bisa ditempatkan pada posisi yang akurat, prediksi bentuk molekul tidak

bisa dilakukan secara langsung. Tetapi hasil yang dikemukakan oleh teori

VSEPR dapat digunakan untuk memprediksi posisi atom pusat dalam molekul.

Posisi atom pusat ini ditentukan secara eksperimental. Berdasarkan posisi atom

pusat amonia, VSEPR memprediksikan bahwa molekul amonia mengadopsi

bentuk trigonal bipiramidal, dengan nitrogen berada di puncak piramid.

Sedangkan air mengadopsi bentuk bengkok atau menyudut. Jika teori VSEPR

diperluas terhadap molekul yang elektronnya terdistribusi ke sudut trigonal

bipiramidal, pertanyaan yang muncul adalah: Elektron non-ikat akan berada

pada posisi aksial ataukah ekuatorial? Secara eksperimen, umumnya elektron

non-ikat menempati posisi ekuatorial dalam trigonal bipiramidal. Untuk

memahami hal itu, harus ditekankan bahwa elektron non-ikat menempati ruang

yang lebih besar dibandingkan elektron ikat. Posisi elektron nonikat berdekatan

dengan salah satu inti atom, dan hal ini yang berkaitan dengan ruang yang

ditempati dimana elektron non-ikat menyesuaikan diri dengan ruang yang ada

tetapi tetap berdekatan dengan salah satu inti atom.

Jika metana (CH4) ditempatkan pada bidang dua dimensi, maka metana akan

mengadopsi bentuk molekul segiempat datar dengan sudut ikat H-C-H 90o .
Jika metana ditempatkan pada bidang 3 dimensi, metana akan mengadopsi

bentuk molekul tetrahedral dengan sudut ikat H-C-H 109o 28’

10. Berikan definisi tentang: orbital atom, orbital anti ikatan dan orbital ikatan!

Jawaban:

• Orbital atom adalah sebuah fungsi matematika yang menggambarkan

perilaku sebuah elektron ataupun sepasang elektron bak-gelombang dalam

sebuah atom. Fungsi ini dapat digunakan untuk menghitung probabilitas

penemuan elektron dalam sebuah atom pada daerah spesifik mana pun di

sekeliling inti atom.

• Dalam teori ikatan kimia, orbital anti ikatan adalah jenis orbital molekul yang

melemahkan ikatan kimia antara dua atom dan membantu meningkatkan

energi molekul relatif terhadap atom yang terpisah. Orbital semacam itu

memiliki satu atau lebih node di daerah ikatan antara inti.

• Orbital molekul adalah orbital-orbital dari dua atom yang saling tumpang

tindih agar dapat menghasilkan ikatan kovalen.

11. Menggunakan tabel keelektronegatifan, tentukan mana yang lebih

elektronegatif dari pasangan berikut: S dan O, O dan S, H dan C, C dan N!

Jawaban:
12. Jelaskan apa yang dimaksud dengan resonansi dan hibridisasi. Apa

kegunaannya?

Jawaban:

• Resonansi : Resonansi atau mesomerisme merupakanpenggunaan dua

atau lebih struktur Lewis untuk menggambarkan molekul tertentu.

Struktur resonansi adalah salah satu dari dua atau lebih struktur Lewis

untuk satu molekul yang tidak dapat dinyatakan secara tepat dengan

hanya menggunakan satu struktur Lewis. Kegunaannya untuk mengatasi

keterbatasan dalam model ikatan sederhana ini dan Untuk memperluas

analogi hewan

• Hibridisasi : Hibridisasi adalah konsep pencampuran orbital atom hibrida

yang sesuai dengan pasangan elektron unyuk membentuk ikatan kimia.

Orbital biasnaya mempunyai perbedaan energi dan bentuk. Hibridisasi

orbital berguna untuk menjelaskan struktur molekul ketika teori ikatan

valensi gagal untuk menjelaskan

13. Apa keuntungan atom C dengan hibridisasi sp3?

Jawaban:

Hibridisasi menjelaskan atom-atom yang berikatan dari sudut pandang sebuah

atom. Untuk sebuah karbon yang berkoordinasi secara tetrahedal (seperti

metana, CH4), maka karbon haruslah memiliki orbital-orbital yang memiliki

simetri yang tepat dengan 4 atom hidrogen. Konfigurasi keadaan dasar karbon

adalah 1s2 2s2 2px1 2py1 atau lebih mudah dilihat.


(Perhatikan bahwa orbital 1s memiliki energi lebih rendah dari orbital 2s, dan

orbital 2s berenergi sedikit lebih rendah dari orbital-orbital 2p) Teori ikatan

valensi memprediksikan, berdasarkan pada keberadaan dua orbital p yang terisi

setengah, bahwa C akan membentuk dua ikatan kovalen, yaitu CH2. Namun,

metilena adalah molekul yang sangat reaktif, sehingga teori ikatan valensi saja

tidak cukup untuk menjelaskan keberadaan CH4. Lebih lanjut lagi, orbital-

orbital keadaan dasar tidak bisa digunakan untuk berikatan dalam CH4.

Walaupun eksitasi elektron 2s ke orbital 2p secara teori mengijinkan empat

ikatan dan sesuai dengan teori ikatan valensi, hal ini berarti akan ada beberapa

ikatan CH4 yang memiliki energi ikat yang berbeda oleh karena perbedaan arah

tumpang tindih orbital. Gagasan ini telah dibuktikan salah secara eksperimen,

setiap hidrogen pada CH4 dapat dilepaskan dari karbon dengan energi yang

sama. Untuk menjelaskan keberadaan molekul CH4 ini, maka teori hibridisasi

digunakan. Langkah awal hibridisasi adalah eksitasi dari satu (atau lebih)

elektron.

Proton yang membentuk inti atom hidrogen akan menarik salah satu elektron

valensi karbon. Hal ini menyebabkan eksitasi, memindahkan elektron 2s ke

orbital 2p. Hal ini meningkatkan pengaruh inti atom terhadap elektron-elektron

valensi dengan meningkatkan potensial inti efektif. Kombinasi gaya-gaya ini

membentuk fungsi-fungsi matematika yang baru yang dikenal sebagai orbital

hibrid. Dalam kasus atom karbon yang berikatan dengan empat hidrogen,

orbital 2s dengan tiga orbital 2p membentuk hibrid sp3 menjadi Pada CH4,

empat orbital hibrid sp3 bertumpang tindih dengan orbital 1s hidrogen,

menghasilkan empat ikatan sigma. Empat ikatan ini memiliki panjang dan kuat
ikat yang sama, sehingga sesuai dengan pengamatan. sama dengan Menurut

teori hibridisasi orbital, elektron- elektron valensi metana seharusnya memiliki

tingkat energi yang sama, namun spektrum fotoelekronnya menunjukkan

bahwa terdapat dua pita, satu pada 12,7 eV (satu pasangan elektron) dan satu

pada 23 eV (tiga pasangan elektron). Ketidakkonsistenan ini dapat dijelaskan

apabila kita menganggap adanya penggabungan orbital tambahan yang terjadi

ketika orbital-orbital sp3 bergabung dengan 4 orbital hidrogen.

14. Gambarkan struktur molekul senyawa CH₄. Ikatan-ikatan apa saja yang ada di

dalam senyawa tersebut!

Jawaban:

15. Bagaimana bentuk geometrik orbital hibrida sp, sp², dan sp³ ? Berikan urutan

kekuatan ikatan sigma antara 2 atom C dengan menggunakan orbital hibrida

sp-sp, sp-sp², sp-sp³, sp³-sp³, sp²-sp² ? Mengapa demikian?


Jawaban:

16. Apa yang disebut dengan konformasi ? Tuliskan cara-cara untuk menunjukkan

suatu konformasi!

Jawaban:

Konformasi adalah suatu penataan ruang tertentu dari atom – atom dalam

molekul. Untuk mengemukakan konformasi digunakan tiga jenis rumus :

rumus dimensional, rumus bola dan pasak dan proyeksi Newman. Suatu rumus

bola dan pasak dan rumus dimensional adalah representasi 3dimensi dari model

molekul suatu senyawa. Suatu proyeksi Newman adalah pandangan ujung ke

ujung dari dua atom karbon saja dalam molekul itu. Ikatan yang

menghubungkan kedua atom karbon ini tersembunyi. Ketiga ikatan dari karbon

depan tampak menuju ke pusat proyeksi, dan ketiga ikatan dari karbon

belakang hanya tampak sebagian.

17. Tuliskan konfigurasi elektronik unsur-unsur periode ke tiga!

Jawaban:

• 11Na = 1s2 2s2 2p6 3s1


• 12Mg = 1s2 2s2 2p6 3s2

• 13Al = 1s2 2s2 2p6 3s2 3p1

• 14Si = 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6

• 15P = 1s2 2s2 2p6 3s2 3p3

• 16S = 1s2 2s2 2p6 3s2 3p4

• 17Cl = 1s2 2s2 2p6 3s2 3p5

• 18 Ar = 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6

18. Gambarkan struktur Lewis dari senyawa-senyawa berikut: amoniak, ion

hidronium, air, propana, fluroetana, boran (BH₃), boron triflourida. Jelaskan

penyimpangan aturan oktet dalam senyawa boran (BH₃) dan boron triflourida!

Jawaban:

Kaidah oktet sangat bermanfaat untuk meramalkan senyawa yang akan

dibentuk oleh unsur-unsur. Namun, ada pengecualian atas kaidah ini.

Beberapa senyawa bersifat stabil mes senyawa bersifat stabil meskipun tidak

memenuhi kai kipun tidak memenuhi kaidah, misalnya BF dah, misalnya BF3.

Atom 5B memiliki konfigurasi elektron 5B: 2,3. Atom B ini memiliki tiga

elektron valensi. Distribusi elektron valensi atom B dan pembentukan ikatan

pada BF3 sebagai berikut :

Gambar Struktur Lewis BF3


Elektron yang dilingkari pada atom B hanya berjumlah enam sehingga kurang

dua elektron untuk memenuhi kaidah. Jadi, senyawa BF3 tidak mengikuti

kaidah oktet. Hal ini juga berlaku untuk senyawa Boron lainnya, seperti BH3

dan BCl3.

Elektron yang dilingkari pada atom B hanya berjumlah enam sehingga kurang

dua elektron untuk memenuhi kaidah. Jadi, senyawa BF3 tidak mengikuti

kaidah oktet. Hal ini juga berlaku untuk senyawa Boron lainnya, seperti BH3

dan BCl3.

1. ammonia

2. Ion hydronium

3. Air
4. Propane
5. etana

6. Bh3

7. Boron triflourida
19. Gambarkan struktur Lewis untuk senyawa: N₂, HCN, HONO, CO2, H2CNH,

HCO2H, C2H3Cl, HNNH, C3H6, C3H4 (dua ikatan rangkap), C3H4 (satu

ikatan rangkap tiga). Tandai setiap pasangan elektron bebas yang ada!

Jawaban:

• N2

• HCN

• HNO2
• CO2

• H2CNH

• HCO2H

• C2H3Cl

• HNNH

• C3H6

• C3H4
• C3H4

20. Gunakan data keelektronegatifan untuk memperkirakan arah momen dipoledari

ikatan dibawah: C-Cl, C-O, C-N, C-S, C-B, N-Cl, N-O, N-S, N-B, B-Cl!

Jawaban:

21. Hitung muatan formal (Formal Charge) dari setiap atom pada struktur berikut:

CH4, H3O+, H3N-BH3, [H2CNH2]+!

Jawaban:

22. Jelaskan hasil eksperimen yang menjadi bukti empiric bahwa struktur molekul

CH4 adalah tetrahedral!

Jawaban:

Hibridisasi adalah penyetaraan tingkat energi melalui penggabungan

antarorbital senyawa kovalen atau kovalen koordinasi.Teori hibridisasi

dipromosikan oleh kimiawan Linus Pauling dalam menjelaskan struktur

molekul seperti metana (CH4). Secara historis, konsep ini dikembangkan untuk

sistem-sistem kimia yang sederhana, namun pendekatan ini selanjutnya

diaplikasikan lebih luas, dan sekarang ini dianggap sebagai sebuah heuristik
yang efektif untuk merasionalkan struktur senyawa organik.Teori hibridisasi

tidaklah sepraktis teori orbital molekul dalam hal perhitungan kuantitatif.

Masalah-masalah pada hibridisasi terlihat jelas pada ikatan yang melibatkan

orbital d, seperti yang terdapat pada kimia koordinasi dan kimia organologam.

Walaupun skema hibridisasi pada logam transisi dapat digunakan, ia umumnya

tidak akurat. Sangatlah penting untuk dicatat bahwa orbital adalah sebuah

model representasi dari tingkah laku elektron-elektron dalam molekul. Dalam

kasus hibridisasi yang sederhana, pendekatan ini didasarkan pada orbital-

orbital atom hidrogen. Orbital-orbital yang terhibridisasikan diasumsikan

sebagai gabungan dari orbital-orbital atom yang bertumpang tindih satu sama

lainnya

dengan proporsi yang bervariasi. Orbital-orbital hidrogen digunakan sebagai

dasar skema hibridisasi karena ia adalah salah satu dari sedikit orbital yang

persamaan Schrödingernya memiliki penyelesaian analitis yang diketahui.

Orbital-orbital ini kemudian diasumsikan terdistorsi sedikit untuk atom-atom

yang lebih berat seperti karbon, nitrogen, dan oksigen. Dengan asumsi-asumsi

ini, teori hibridisasi barulah

dapat diaplikasikan. Perlu dicatat bahwa kita tidak memerlukan hibridisasi

untuk menjelaskan molekul, namun untuk molekul-molekul yang terdiri dari

karbon,

nitrogen, dan oksigen, teori hibridisasi menjadikan penjelasan strukturnya lebih

mudah.
Teori hibridisasi sering digunakan dalam kimia organik, biasanya digunakan

untuk menjelaskan molekul yang terdiri dari atom C, N, dan O (kadang kala

juga P dan S). Penjelasannya dimulai dari bagaimana sebuah ikatan

terorganisasikan dalam metana

a. Hibridisasi sp3

Hibridisasi menjelaskan atom-atom yang berikatan dari sudut pandang sebuah

atom. Untuk sebuah karbon yang berkoordinasi secara tetrahedral (seperti

metana, CH4), maka karbon haruslah memiliki orbital-orbital yang memiliki

simetri yang tepat dengan 4 atom hidrogen. Konfigurasi keadaan dasar karbon

adalah 1s2 2s2 2px1 2py1 atau lebih mudah

(Perhatikan bahwa orbital 1s memiliki energi lebih rendah dari orbital 2s, dan

orbital 2s berenergi sedikit lebih rendah dari orbital-orbital 2p)

Teori ikatan valensi memprediksikan, berdasarkan pada keberadaan dua orbital

p yang terisi setengah, bahwa C akan membentuk dua ikatan kovalen, yaitu

CH2. Namun, metilena adalah molekul yang sangat reaktif, sehingga teori

ikatan valensi saja tidak cukup untuk menjelaskan keberadaan CH4.

Lebih lanjut lagi, orbital-orbital keadaan dasar tidak bisa digunakan

untuk berikatan dalam CH4. Walaupun eksitasi elektron 2s ke orbital 2p secara

teori mengijinkan empat ikatan dan sesuai dengan teori ikatan valensi, hal ini

berarti akan ada beberapa ikatan CH4 yang memiliki energi ikat yang
berbeda oleh karena perbedaan arah tumpang tindih orbital. Setiap hidrogen

pada CH4 dapat dilepaskan dari karbon dengan energi yang sama.

Untuk menjelaskan keberadaan molekul CH4 ini, maka teori hibridisasi

digunakan. Langkah awal hibridisasi adalah eksitasi dari satu (atau lebih)

elektron.

Proton yang membentuk inti atom hidrogen akan menarik salah satu elektron

valensi karbon. Hal ini menyebabkan eksitasi, memindahkan elektron 2s ke

orbital 2p. Hal ini meningkatkan pengaruh inti atom terhadap elektron-elektron

valensi dengan meningkatkan potensial inti efektif. Kombinasi gaya-gaya ini

membentuk fungsi-fungsi matematika yang baru yang dikenal sebagai orbital

hibrid. Dalam kasus atom karbon yang berikatan dengan empat hidrogen,

orbital 2s dengan tiga orbital 2p membentuk hibrid sp3 menjadi

Pada CH4, empat orbital hibrid sp3 bertumpang tindih dengan orbital 1s

hidrogen, menghasilkan empat ikatan sigma. Empat ikatan ini memiliki panjang

dan kuat ikat yang sama, sehingga sesuai dengan pengamatan.

Sebuah pandangan alternatifnya adalah dengan memandang karbon sebagai

anion C4−. Dalam kasus ini, semua orbital karbon terisi:

Jika kita menrekombinasi orbital-orbital ini dengan orbital-s 4 hidrogen (4

proton, H+) dan mengijinkan pemisahan maksimum antara 4 hidrogen (yakni

tetrahedal), maka kita bisa melihat bahwa pada setiap orientasi orbital-orbital p,

sebuah hidrogen tunggal akan bertumpang tindih sebesar 25% dengan orbital-s
C dan 75% dengan tiga orbital-p C. HaL ini sama dengan persentase relatif

antara s dan p dari orbital hibrid sp3 (25% s dan 75% p).

Menurut teori hibridisasi orbital, elektron- elektron valensi metana seharusnya

memiliki tingkat energi yang sama, namun spektrum fotoelekronnya

menunjukkan bahwa terdapat dua pita, satu pada 12,7 eV (satu pasangan

elektron) dan satu pada 23 eV (tiga pasangan elektron). Ketidak konsistenan ini

dapat dijelaskan apabila kita menganggap adanya penggabungan orbital

tambahan yang terjadi ketika orbital-orbital sp3 bergabung dengan 4 orbital

hidrogen.

23. Apa yang dimaksud dengan staggered conformation dan eclipsed conformation

? Gambarkan diagram profil energi untuk konformasi etana. Apa yang Sdr. bisa

simpulkan dari gambar tersebut. Jelaskan!

Jawaban:

Pada Etana (C2H6) terdapat perbedaan spasial di mana terbentuk dari rotasi

dan ikatan tunggal yang disebut sebagai conformation and conformers. Di

mana conformation terbagi menjadi dua yaitu eclipsed conformation dan

staggered conformation. Dalam eclipsed conformation, posisi karbon sejajar

sehingga hidrogen berbaris satu sama lain. Ini menciptakan penghalang sterik

di antara mereka. Sedangkan dalam staggered conformation, atom-atom

semuanya memiliki jarak yang sama satu sama lain.

Diagram Energi Konformasi Ethana :


Dilihat dari diagram energi konformasi etana dapat dijelaskan terjadinya

Interaksi eclipsed yang merupakan contoh dari fenomena umum yang disebut
halangan sterik, yang terjadi setiap kali bagian besar dari suatu molekul

menolak molekul lain atau bagian lain dari molekul yang sama. Hambatan sterik

menyebabkan resistensi terhadap rotasi, disebut dengan regangan torsi.

Regangan ini dapat diukur dengan Chem 3D , kemudian akan divisualisasikan

warna biru pada grafik. Seperti yang ditunjukkan pada grafik, nilai maksimum

dan minimum didapat dari eclipsed conformation dan staggered conformation.

Sedangkan, Kurva merah adalah pengukuran gaya 1,4 Van der Waals; yang

disesuaikan dengan eclipsed confomation and staggered conformation.

24. Jelaskan dan berikan contoh untuk reaksi-reaksi Alkana!

Jawaban:

Alkana merupakan senyawa yang bersifat relatif stabil atau tidak reaktif

terhadap kebanyakan asam, basa, pengoksidasi atau pereduksi yang dengan

cepat bereaksi dengan kelompok hidrokarbon lainnya. Karena sifatnya ini,

Alkana dijadikan sebagai pelarut. Berikut ini reaksi ditunjukkan oleh Alkana :

1. Reaksi Subtitusi

Merupakan reaksi dimana terjadinya pergantian atau pertukaran suatu

atom/gugus atom oleh atom atau gugus lainnya. Contoh nya adalah : CH4 +

Cl2→ CH3Cl +

HCl

metil klorida (klorometana) 2.Reaksi Oksidasi

Alkana sulit dioksidasi oleh oksidator lemah atau agak kuat seperti LMNO4

tetapi mudah dioksidasikan oleh oksigen dari udara bila dibakar. Oksidasi ini
mengeluarkan panas dan cahaya yang disebut pembakaran atau combustion.

Hasil dari oksidasi yang sempurna ini akan menghasilkan sejumlah air dan gas

karbon dioksida. Contoh hasil reaksi : CH4 + 2O2 → CO2 + 2H2 + 212,8

kkal/mol

3. Reaksi Halogenasi

Rekasi ini merupakan reaksi dari unsur Halogen yang di sebut dengan reaksi

Halogenasi. Reaksi ini menghasilkan senyawa alkil halida, dimana atom

hidrogen

dari alkana akan disubtitusi oleh hologen sehingga reaksi ini bisa disebut

sebagai reaksi subtitusi. Halogenasi biasanya menggunakan Klor dan Brom

sehingga bisa juga disebut Klorinasi dan Brominasi.

Halogen lain, flour bereaksi secara ekslosif dengan senyawa organik

sedangkan iodium tak cukup reaktif untuk dapat bereaksi dengan alkana.

Contoh : Ch4+Cl2 → CH3Cl+HCl

4. Reaksi Sulfonasi

Sulfonasi adalah reaksi antara suatu senyawa dengan asam sulfat. Reaksi

alkana dengan asam sulfat berasap (oleum) menghasilkan asam alkana

sulfonat. Dalam reaksi terjadi pergantian satu atom H oleh gugus SO3H. Laju

reaksi sulfonasi H3 > H2 > H1.

Contoh: R-H+HO-SO3H → RSO3H+H2O


5. Reaksi Nitrasi

Reaksi nitrasi analog dengan sulfonasi, berjalan dengan mudah jika terdapat

karbon tertier, jika alkananya rantai lurus reaksinya sangat lambat.

Contoh: :

6. Reaksi Pirolisis

Proses pirolisis atau cracking adalah proses pemecahan alkana dengan jalan

pemanasan pada temperatur tinggi, sekitar 10000 C tanpa oksigen, akan

dihasilkan alkana dengan rantai karbon lebih pendek. Contoh :

25. Sintetis alkana bisa dilakukan dengan cara khusus dan dan cara umum. Tuliskan

masing- masing cara tersebut dan berikan contoh!

Jawaban:
• Umum : Hidrokarbon jenuh(tidak ada ikatan aton C rangkap sehingga

jumlah atohm H nya maksimal) . Disebut golongan parafin krena affinitas

kecil(sedikit gaya gabung). Sukar bereaksi. Bentuk alkana dengan dengan

rantai C1-C4 pada suhu kamar adalah gas, C4-C17 adalah cair dan > C18

pada suhu kamar adalah padat. Titik didih makin tinggi bila unsur C nya

bertambah dan bila jumlah atom C sama maka yang bercabang mempunyai

titik didih yang lebih rendah. Sifat kelarutan:mudah larut dalam pelarut non

polar. Masa jenisnya naik seiring dengan penambahan jumlah unsur C.

Merupakan sumber utama gas alam dan petrolium(minyak bumi).

• Khusus : Sifat khusus Sifat Fisika Alkana Alkana hanya mengandung ikatan

C-C dan C-H yang non polar,maka gaya tarik- menarik antara molekulnya

sangat kecil.Akibatnya,titik tidih lebih rendah daripada senyawa dengan

berat molekul sama tetapi mempunyai ikatan polar Propane: CH3-CH2-

CH3 dengan B.M=44,11 mendidih pada -42 0 C,sedangkan dimetil

eter,CH3-O-CH3 (B.M=46,O7 mendidih pada -23 0 C),karena eter lebih

polar. ;hk Propane: CH3-CH2-CH3 dengan B.M = 44,11 mendidih pada

-42℃,sedangkan dimetil eter,CH3-O-CH3 ( B.M = 46,O7 mendidih pada

-23℃),karena eter lebih polar.

26. Berikan uraian Anda mengenai perbandingan kestabilan senyawa aromatik

dengan senyawa alifatik!

Jawaban:

Senyawa aromatik adalah senyawa organik yang mengandung cincin atom tak

jenuh planar, yang distabilkan oleh interaksi ikatan yang membentuk cincin

sedangkan senyawa alifatik adalah senyawa organik yang atom karbonnya


saling terhubung satu sama lain dalam rantai terbuka, baik lurus atau bercabang,

daripada mengandung cincin benzena. Oleh karena itu, perbedaan utama antara

aromatik dan alifatik adalah bahwa senyawa alifatik memiliki struktur lurus,

bercabang atau siklik sedangkan senyawa aromatik mengandung struktur siklik.

Selain itu, semua senyawa aromatik memiliki bau yang manis dan

menyenangkan, tetapi sebagian besar senyawa alifatik tidak berbau.

27. Berikan uraian Anda dengan mengurutkan kestabilan senyawa sikloporpana,

siklobutana, dan sikloheksana!

Jawaban:

Dalam ilmu kimia dikenal istilah isomer konformasi yaitu sebuah bentuk

stereoisomer dari molekul-molekul dengan rumus struktural yang sama namun

konformasi yang berbeda disebabkan rotasi atom pada ikatan kimia dalam

molekul tersebut. Keberadaan lebih dari satu konformasi biasanya memiliki

energi yang berbeda dikarenakan rotasi hibridisasi sp3 atom karbon yang

terhalang. Perbandingan stabilitas konformer yang berbeda biasanya dijelaskan

dengan perbedaan dari kombinasi tolakan sterik dan efek elektronik. Terdapat

dua bentuk isomer konformasi yang penting, yaitu

Konformasi alkana linear dengan konformasi anti, tindih dan gauche.

Konformasi sikloheksana dengan konformer kursi dan perahu (Fessenden,

1986)

Alkana merupakan senyawa kelompok hidrokarbon paling sederhana yang

hanya mengandung karbon dan hidrogen. Rumus dari senyawa alkana ada

CnH2n+2. Contoh senyawa alkana adalah metana (CH4), etana (C2H6),


propana (C3H8), butana (C4H100, pentana (C5H12), dan heksana (C6H12)

(Arsyad, 2001).

Semua alkana yang memiliki 4 atau lebih atom karbon akan memilikiisomeri

bangun. Ini berarti bahwa ada dua atau lebih rumus bangun yang bisa dibuat

untuk masing-masing rumus molekul. Sikloalkana dengan jumlah atom karbon

lebih dari tiga akan membentuk lipatan atau lekukan sehingga tidak membentuk

bidang datar. Meskipun lekukan menjadikan salah satu ikatan s CCCC lebih

kecil daripada membentuk bidang datar, namun dengan lekukan maka atom

hidrogen menjadi kurang eklips, sehingga tegangan dan tolakan antar atom

memberikan struktur yang paling stabil (Marc Loudon, 1995)

Konformasi pada sikloalkana juga terjadi seiring dengan perubahan tingkat

energi lingkungannya. Misalnya sikloheksana yang berada dalam bentuk

“konformasi kursi” berada pada suhu rendah dan “konformasi perahu” berada

pada temperatur tinggi. Pada konformasi kursi, tingkat energi molekul terendah

karena jarak antar atom maksimum.

28.

29.

30.

31.

32.

33.

34.

35.

36.

Anda mungkin juga menyukai