Anda di halaman 1dari 31

KIMIA

TEKNIK
ALKENA
KELOMPOK
2

Mata Kuliah Kimia Teknik


Dosen pengampu Bpk. Dr.Eng. Haris
Puspito Buwono, S.T., M.T.
DISUSUN OLEH

• AJI YANUWAR PRIANYSAH (2141220090)


• ANDHIKA ADNAN MAULANA(2141220032)
APA ITU
ALKENA??
?
DEFINISI
ALKENA
Alkena merupakan
hidrokarbon
salah satu senyawa
alifatik yang bersifat tidak jenuh,
tetapi cukup bersifat reaktif.
Istilah yang digunakan adalah tidak jenuh, yang
menandakan bahwa alkena mengandung atom
hidrogen yang kurang dari jumlah semestinya,
jika dihubungkan dengan jumlah atom
karbonnya. Gugus fungsi alkena yang utama
adalah adanya ikatan rangkap dua antar karbon
(C=C).
SIFAT
FISIKA
1. Pada temperatur kamar, alkena memiliki dua hingga empat
atom karbon yang berwujud gas. Sementara itu, alkena dengan
molekul yang lebih tinggi dapat berwujud cair serta padatan
pada suhu kamar
2. Dapat terbakar dengan nyala yang berjelaga karena kadar
karbon alkena lebih tinggi daripada alkana yang jumlah atom
karbonnya sama.
3. Namun alkena larut dalam pelarut organik seperti benzena
atau aseton karena di sini gaya van der Waal akan digantikan
oleh gaya van der Waal yang baru, sehingga alkena dapat larut
sepenuhnya.
Reaksi Adisi • SIFAT KIMIA ALKENA
•Penambahan Hidrogen: Dengan adanya nikel atau platinum, alkena akan
bereaksi untuk menambahkan satu molekul diatomik hydrogen(dihidrogen)
ke rantai molekulnya.
•Penambahan Halogen: Halogen akan bereaksi dengan alkena membentuk
dihalida visinal. Dari halogen, yodium tidak akan bereaksi dengan alkena.
C 2 H 4 (g) + Br 2 (aq) → C 2 H 4 Br 2 (aq)
•Penambahan Halida: Reaksi ini mengikuti aturan tertentu, aturan
Markovnikov. Aturan ini menyatakan bahwa bagian negatif dari reaktan
(molekul yang ditambahkan ke rantai) akan menempel pada karbon dengan
jumlah atom hidrogen yang terikat paling sedikit. Jadi ketika hidrogen
halida bereaksi dengan alkena, hidrogen akan terikat pada ikatan rangkap ke
atom dengan lebih banyak atom hidrogen yang terikat.
CH 3 -CH=CH 2 + HBr → CH 3 -CH(Br)-CH 3
•Penambahan Air: Menurut aturan Markovnikov, air akan bereaksi dengan
alkena membentuk alkohol. Hal ini terjadi dengan adanya asam sulfat.
CH 2 =CH 2 + H 2 O → CH 3 CH 2 OH
Reaksi Oksidasi
• Reaksi Pembakaran: Pembakaran alkena sangat eksotermis, akan
mengeluarkan energi panas dalam jumlah besar. Contoh praktis
dari reaksi ini terlihat pada pengelasan logam . Ini dikenal sebagai
pengelasan oksi-etilen.
CH 2 =CH 2 + 3O 2 → 2CO 2 + 2H 2 O
• Oksidasi oleh Kalium Permanganat: Bila alkena direaksikan
dengan KMnO 4 encer dingin yang juga dikenal sebagai pereaksi
Baeyer, alkena akan membentuk glikol vicinal. Ini juga akan
menghilangkan warna merah jambu KMnO 4 . Jadi digunakan
untuk menguji ketidakjenuhan suatu senyawa.
REAKSI-REAKSI
PADA
ALKENA
REAKSI ALKENA
Alkena jauh lebih reaktif daripada alkana karena
adanya ikatan rangkap. Reaksi alkena terutama
terjadi pada ikatan rangkap tersebut.
Reaksi-reaksi alkena sebagai berikut.
a) Reaksi Adisi (penambahan atau penjenuhan)

b) Reaksi Pembakaran (oksidasi dengan oksigen)

c) Reaksi Polimerisasi
REAKSI
ADISI
Reaksi adisi, yaitu pengubahan ikatan rangkap menjadi ikatan tunggal dengan cara
mengikat atom lain.
Zat-zat yang dapat mengadisi alkena adalah:
(1) Gas hidrogen (H2)
CH2 = CH2+ H2 (etana)

2) Halogen (F2, Cl2, Br2, dan I2)


CH2 = CH – CH3 + Br2

(3) Asam halida (HCl, HBr, HF, dan HI)


Jika alkena menangkap asam halida berlaku aturan Markovnikov, yaitu atom H
dari asam halida akan terikat pada atom C berikatan rangkap yang telah memiliki
atom H lebih banyak.
REAKSI
PEMBAKARAN
Pembakaran sempurna alkena menghasilkan
CO2 dan H2O.
C2H4 + 3 O2 --> 2 CO2 + 2 H2O
Pembakaran tidak sempurna alkena
menghasilkan CO dan H2O.
C2H4 + 2 O2 --> 2 CO + 2 H2O
REAKSI
POLIMERISASI

Reaksi polimerisasi adalah reaksi penggabungan


molekul molekul sederhana (monomer) menjadi
molekul besar (polimer).
Contoh:
Polimerisasi etena menjadi polietena
n CH2 = CH2 -> – CH2 – CH2– -> [– CH2 – CH2
–]n
• KELARUTAN ALKENA PADA
AIR
Alkena merupakan senyawa nonpolar sehingga tidak larut
dalam air dan memiliki massa jenis lebih kecil dari air.
Alkena dapat larut dalam alkena lain, pelarut-pelarut
nonpolar dan etanol. Pada temperatur kamar alkena yang
memiliki dua, tiga dan empat atom karbon berwujud gas.
Sedangkan Alkena dengan dengan berat molekul lebih
tinggi dapat berupa cair dan padatan pada suhu kamar.
• VISKOSITAS PADA ALKENA
Viskositas pada alkena adalah sifat kekentalan atau ketidakmampuan suatu
zat untuk mengalir. Alkena adalah senyawa hidrokarbon tak jenuh yang
memiliki ikatan rangkap dua pada rantai karbonnya. Senyawa ini memiliki
rumus umum CnH2n dan bersifat lebih reaktif daripada senyawa alkana.
Viskositas atau kekentalan alkena tidak ditentukan atau diukur secara
langsung, namun umumnya viskositas suatu larutan naik dengan
pertambahan nilai massa molekul relatifnya (Mr). Oleh karena itu, alkena
memiliki viskositas yang lebih rendah daripada alkana
• ENTALPI PADA ALKENA

Entalpi pada alkena adalah perubahan entalpi yang terjadi pada reaksi
pembentukan atau pemecahan ikatan rangkap dua pada molekul alkena.
Perubahan entalpi pada reaksi pembentukan alkena adalah positif, karena
energi diperlukan untuk memecahkan ikatan rangkap dua pada senyawa lain
dan membentuk ikatan rangkap dua pada alkena. Sebaliknya, perubahan
entalpi pada reaksi pemecahan ikatan rangkap dua pada alkena adalah
negatif, karena energi dilepaskan saat ikatan rangkap dua pada alkena
dipecah menjadi ikatan tunggal pada senyawa lain
Rumus Umum : CnH2n
Sebagai contoh adalah etena yang mempunyai
rumus molekul C2H4 dan propena yang
mempunyai rumus molekul C3H6
TATA NAMA
SENYAWA ALKENA
TATA NAMA

1. Rantai utama adalah rantai terpanjang dan


memiliki ikatan rangkap
contoh :

H2 H2 H2
H3 C C C C C CH3

CH2
TATA NAMA

2. Penomoran dimulai dari ujung yang terdekat


dengan rangkap
contoh :

H2 2 3 H2 4 H2 5
H3 C C C C C CH3
1

CH2
TATA NAMA
3. Cara penulisan sama seperti alkana tapi akhiran “ana”
diganti “ena”
no alkil – alkil – no rangkap – alkena
contoh :

H2 2 3 H2 4 H2 5
H3 C C C C C CH3
etil
1
CH2

2-etil-1-pentena
TATA NAMA
4. Jika terdapat lebih dari satu rangkap
maka di depan kata “ena” ditambahi
di=2,tri=3, tetra=4, penta=5,dst
contoh :
H2 2 3 4 5
H3 C C C C C CH3
H H
etil
1 CH
2

2-etil-1,3-pentadiena
KEISOMERA
N
Isomer adalah senyawa-senyawa
yang mempunyai rumus molekul
yang sama tetapi mempunyai
struktur atau konfigurasi yang
berbeda .
ISOMER
Keisomeran dibedakan menjadi 2 yaitu :
o Keisomeran struktur : keisomeran karena perbedaan struktur.
o Keisomeran ruang : keisomeran karena perbedaan konfigurasi (rumus molekul dan
strukturnya sama).

Keisomeran Struktur
Dapat dibedakan menjadi 3 yaitu :
· keisomeran kerangka : jika rumus molekulnya sama tetapi rantai induknya (kerangka
atom) berbeda.
· keisomeran posisi : jika rumus molekul dan rantai induknya (kerangka atom) sama
tetapi posisi cabang / gugus penggantinya berbeda.
· keisomeran gugus fungsi

Keisomeran Ruang
Dapat dibedakan menjadi 2 yaitu :
o keisomeran geometri : keisomeran karena perbedaan arah (orientasi) gugus-gugus
tertentu dalam molekul dengan struktur yang sama.
o keisomeran optik .
KEISOMERAN PADA
ALKENA

Dibedakan menjadi tiga:


1. Isomer rantai

2. Isomer posisi
3. Isomer geometri
1. Isomer Rantai

Rumus molekul sama, rantai beda.


Contoh : C7H14
H2 H2 H2
H3 C C C C C CH3 2-etil-1-pentena
CH2
CH3

CH2

HC C
H2
C CH3 3-etil-1-pentena
H

CH 2
2. Isomer posisi

Rumus molekul sama, rantai sama, posisi rangkap


beda.
Contoh : C7H14
H2 H2 H2
H3 C C C C C CH3

2-etil-1-pentena
CH2

H2 H2
H3 C C C C C CH3
H

CH3
2-etil-2-pentena
3. Isomer geometri

Rumus molekul sama, rantai sama, posisi rangkap


sama, bentuk ruang beda
Contoh : C4H8
H3 C CH3 H3 C H

C C C C

H H H CH3
cis-2-butena trans-2-butena
KEGUNAAN ALKENA
• Etena Etena adalah bahan baku pembuatan polietena dan senyawa
organik intermediet (produk antara) seperti kloroetena (vinil klorida) dan
stirena.
• Propena Propena digunakan untuk membuat polipropena , suatu polimer
untuk membuat sintesis materi pengepakan dan peralatan masak.
• Butadiena Butadiena adalah salah satu alkadiena yang melalui reaksi
polimerisasi akan membentuk polibutadiena (karet sintesis).
Polibutadiena murni bersifat lengket dan lemah sehinnga digunakan
sebagai komponen adhesif dan semen. Agar lebih kuat dan elastis
polibutadiena dipanaskan dengan belerang melalui proses
vulkanisir .rantai –rantai polibutadiena akan bergabung melalui rantai
belerang. Setelah itu, zat kimia seperti karbon dan pigmen daitambahkan
untuk memperoleh karakteristik yang diinginkan.
SEKIAN
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai