Anda di halaman 1dari 41

BAB 1

HIDROKARBON
DAN MINYAK
BUMI

Part 3
ALKUNA

Senyawa hidrokarbon tak jenuh

Ikatan rangkap tiga


(–C≡C-)
Rumus umum :
CnH2n-2
n = jumlah atom karbon
TATA NAMA ALKUNA
Aturan penamaan sama seperti alkena tetapi
akhiran -ena diganti dengan -una

Contoh :
HC CH3

C H2C

CH CH CH3
H3C C C
H2 H2

5-etil-3-metil-1-heptuna
SIFAT-SIFAT FISIKA
ALKANA, ALKENA , DAN ALKUNA
SIFAT-SIFAT ALKANA
Pada suhu kamar (25oC) :
C1 - C4 : berwujud gas
C5 – C17 : berwujud cair
C18 – Cn : berwujud padat
Kelarutan dalam air
Semua hidrokarbon sukar larut dalam air dan lebih mudah larut
dalam pelarut yang nonpolar seperti CCl 4
Parafin/ kurang reaktif
Semakin panjang rantai karbon, semakin berkurang
kereaktifannya
TITIK DIDIH DAN TITIK LEBUR
• Titik didih dan titik lebur relatif • Untuk jumlah atom karbon yang
rendah sama, isomer dengan rantai
• Semakin banyak atom karbon karbon lurus mempunyai titik
atau semakin panjang rantai didih dan titik lebur lebih tinggi
karbon suatu alkana, semakin daripada isomer dengan rantai
tinggi titik didih dan leburnya karbon bercabang
• Semakin banyak cabang pada
rantai karbonnya, semakin
rendah titik didih dan titik
SIFAT-SIFAT ALKENA

Kelarutan dalam air

Alkena memili sifat fisika yang sama dengan alkana.


Perbedaannya, alkena sedikit larut dalam air. Hal itu
disebabkan karena adanya ikatan rangkap.
SIFAT-SIFAT ALKUNA

Alkuna lebih reaktif daripada alkana & alkena.

Hal ini karena alkuna memiliki jumlah atom H lebih sedikit


pada jumlah atom C yang sama.
TITIK DIDIH DAN TITIK LEBUR ALKENA DAN
ALKUNA
KEISOMERAN

‘’Isomer adalah senyawa-senyawa yang


mempunyai rumus molekul yang sama
tetapi mempunyai struktur atau
konfigurasi yang berbeda ‘’.
ISOMER

STUKTUR RUANG

KERANGKA / FUNGSIONAL GEOMETRI OPTIK


RANTAI

POSISI
ISOMERI ALKANA

Isomer kerangka/ rantai

• Senyawa karbon yang mempunyai rumus molekul sama


tetapi mempunyai rantai berbeda

Contoh :
Perhatikan Tabel Berikut !

Semakin banyak jumlah atom karbon penyusun


alkana, semakin banyak jumlah isomernya
CONTOH ISOMER PADA ALKANA C6H14
ISOMERI ALKENA

Isomer Rantai
Peristiwa isomeri
yang disebabkan
adanya perbedaan
rantai atau kerangka
atom karbonnya
Contoh : C6H12
Contoh : C7H14

H2 H2 H2
H3 C C C C C CH3 2-etil-1-pentena
CH2

CH3

CH2

H2
HC C C CH3 3-etil-1-pentena
H

CH 2
ISOMER POSISI

Senyawa-senyawa yang berbeda dalam posisi ikatan


rangkap tetapi mempunyai rumus molekul sama
Contoh : C7H14

H2 H2 H2
H3 C C C C C CH3 2-etil-1-pentena
CH2

H2 H2
H3 C C C C C CH3
H

CH3 2-etil-2-pentena
ISOMER GEOMETRI
Senyawa-senyawa yang berbeda dalam penempatan
gugus-gugus disekitar ikatan rangkap tetapi mempunyai
rumus molekul sama
Cis :
Gugus terletak pada sisi yang sama

Trans :
Gugus terletak secara berseberangan
Senyawa 2 – pentena :
CH3 – CH = CH - C2H5
H H
C C cis – 2 – pentena

CH3 C2H5

CH3 H
trans – 2 – pentena
C C

H
C2H5
Isomer Alkuna Isomer struktur

Isomer struktur => Perbedaan pada posisi ikatan rangkap, posisi


cabang atau karena perbedaan kerangka atom C

Contoh : Senyawa dengan rumus C4H6

CH C CH2 CH3 CH3 C C CH3


1-butuna 2-butuna
• C4H6 2
isomer
• C5H8 3
isomer
REAKSI-REAKSI ALKANA
1. Pembakaran dengan gas O2 2. Reaksi substitusi
- Pembakaran sempurna Reaksi penggantian atom H
(pembakaran dengan jumlah oleh atom atau gugus lain
oksigen yang cukup) Contoh :
menghasilkan CO2 dan H2O CH4 + Cl2 → CH3Cl + HCl
- Pembakaran tak sempurna 3. Perengkahan/cracking
menghasilkan CO dan H2O Reaksi pemutusan rantai
atau jelaga (partikel karbon) karbon menjadi potongan-
Contoh : potongan yang lebih pendek
C3H8 + 5O2 → 3CO2 + 4H2O Contoh :
C14H30 → C7H16 + C7H14
REAKSI-REAKSI ALKENA DAN ALKUNA

Alkena dan alkuna lebih reaktif dibandingkan dengan


alkana akibat adanya ikatan rangkap
1. Pembakaran dengan gas O2
- Pembakaran sempurna (pembakaran dengan jumlah oksigen yang
cukup) menghasilkan CO2 dan H2O
- Pembakaran tak sempurna menghasilkan CO dan H2O atau jelaga
(partikel karbon)
Contoh :
C3H4 + 4O2 → 3CO2 + 2H2O
Reaksi polimerisasi

Reaksi penggabungan molekul-molekul sederhana (monomer)


menjadi molekul besar (polimer)
Contoh :

nCH2=CH2 → (-CH2-CH2-)n
REAKSI ADISI
Reaksi adisi, yaitu pengubahan ikatan rangkap menjadi ikatan tunggal dengan cara mengikat atom
lain.
Zat-zat yang dapat mengadisi alkena adalah:

(1) Gas hidrogen (H2)

CH2= CH2 + H2 → CH3-CH3

 2) Halogen (F2, Cl2, Br2, dan I2)


3) Asam halida (HCl, HBr, HF, dan HI)

Jika alkena menangkap asam halida berlaku aturan Markovnikov, yaitu atom


H dari asam halida akan terikat pada atom C berikatan rangkap yang telah
memiliki atom H lebih banyak.
Soal Latihan
1. Tuliskan nama dari senyawa berikut:
a)

b)

2. Buatlah isomer rantai dari C8H18 (minimal 3)

3. Tuliskanlah hasil reaksi dari:


a) 3-metal-2-pentena + HBr →
b) C7H12 + O2 →
MINYAK BUMI

Komposisi Pembentukan Pengolahan


minyak bumi minyak bumi minyak buimi

Asap buang
Bensin kendaraan
bermotor
KOMPOSISI MINYAK BUMI
PROSES TERJADINYA MINYAK BUMI
Teori Dupleks
Jasad renik hewan/tumbuhan yang telah mati terbawa air sungai
bersama lumpur mengendap di dasar laut
Dalam jutaan tahun, suhu tinggi, dan tekanan oleh lapisan diatasnya,
jasad renik menjadi bintik-bintik dan gelembung minyak/ gas
Lumpur yang bercampur dengan jasad renik berubah menjadi batuan
sedimen yang berpori
Bintik minyak dan gas bergerak ke tempat bertekanan rendah dan
terakumulasi pada daerah perangkp berupa batuan kedap
PENGOLAHAN MINYAK BUMI
Minyak mentah yang diperoleh ditampung dalam kapal tanker /
Sumber : PublicDomainPictures, pixabay.com

dialirkan melalui pipa ke stasiun tangki/ kilang minyak

Lokasi kilang minyak di Indonesia :


Aceh, Sumut, pulau Jawa, Riau,
Kalimantan, dan Irian Jaya
Tahap Pertama Destilasi Bertingkat

Perengkahan
Pengolahan
Minyak Bumi
Ekstraksi
Tahap Kedua
Kristalisasi

Treating
DESTILASI BERTINGKAT

Suatu teknik
pemisahan
berdasarkan
perbedaan titik
didih
FRAKSI MINYAK BUMI (KOMPONEN HASIL
PEMISAHAN)
BAHAN BAKAR MINYAK UNTUK KENDARAAN
BERMOTOR (BENSIN)
MUTU BENSIN
Mutu bensin dikaitkan dengan jumlah ketukan (knocking)
yang ditimbulkan dan dinyatakan dengan bilangan oktan

Ketukan :
Perilaku yang kurang baik dari Bilangan oktan : Bilangan
bahan bakar, yaitu keadaan saat yang menyatakan kualitas
pembakaran terjadi terlalu dini bahan bakar.
sebelum piston berada pada posisi
yang tepat
Untuk menentukan bilangan oktan, digunakan dua
senyawa pembanding yaitu : isooktana dan n-heptana

“Semakin besar bilangan oktan, semakin baik kualitas


bahan bakar”
MAKNA BILANGAN OKTAN BENSIN

Premium memiliki bilangan oktan 88 artinya


kualitas bensin premium setara dengan kualitas
campuran 88 % isooktana dan 12 % n-heptana
MENINGKATKAN BILANGAN OKTAN

Reforming Proses pengubahan alkana rantai


lurus menjadi bercabang dengan
menambahkan zat anti ketukan

Zat anti ketukan :


TEL (tetraethyl lead)
MTBE (methyl tertiery buthyl ether)
DAMPAK PEMBAKARAN BAHAN BAKAR
Gas buang Kerugian
CO2 Pemanasan global
Menimbulkan ras sakit pada mata, saluran pernafasan, dan
CO paru-paru
Oksida belerang (SO2 Merusak jaringan dan menimbulkan rasa sakit, hujan asam
dan SO3)
Oksida nitrogen (NO Bahan pencemar, fenomena asbut (asap-kabut)
dan NO2)
Sakit kepala, mudah teriritasi, mudah lelah, dan depresi,
Partikel timah hitam kerusakan otak, ginjal, dan hati

Anda mungkin juga menyukai