Anda di halaman 1dari 32

Metoda Numerik

Akar Persamaan Non Linear


Wirawan Adipradana
Metode Numerik
Metode Numerik dapat digunakan untuk menyelesaikan
persoalan atau model matematis yang tidak dapat
diselesaikan oleh metode analitik
Pada umumnya penyelesaian secara numerik menghasilkan
galat/error
Idealnya metode numerik membutuhkan banyak operasi
aritmatika yang berulang
Metode Numerik pada dasarnya merupakan suatu
algoritma sehingga dapat dibuat dalam sebuah program
Komputer sangat berguna untuk menyelesaikan
perhitungan dengan metode numerik
Algoritma
Yaitu rangkaian langkah-langkah yang logis, yang
tidak menimbulkan keragu-raguan dan menuju ke
penyelesaian suatu masalah.
Ciri-ciri algoritma :
- Langkah-langkah dalam algoritma harus berhenti
(berhingga).
- Harus bersifat umum.
- Jelas dan pasti, tidak menimbulkan keraguan.
- Hasil akhir tidak tergantung pada siapa yang
melaksanakan / mengikuti algoritma itu.
Algoritma
Cara menyatakan algoritma :
- Kalimat-kalimat, atau
- Bagan alir/Flowchart, yaitu pernyataan visual atau
grafis suatu algoritma
Lambang/Simbol Flowchart
Contoh Flowchart
Iterasi
Iterasi = pengulangan suatu proses, dalam hal ini
pengulangan suatu metode untuk
mendapatkan/menyelesaikan suatu permasalahan
matematik
Pengulangan yang dilakukan selalu menggunakan
angka atau hasil dari proses penyelesaian sebelumnya
Penggunaan iterasi pada Pencarian Akar Persamaan
Non Linear : metode biseksi, metode regula falsi, dsb
Persamaan Non Linear
Persamaan non linear mengandung variable bebas yang
berpangkatkan bilangan real
Grafik yang dihasilkan oleh persamana Non Linear bukan
berupa garis lurus
Dalam metode numerik, bahasan pokok dalam persamaan
non linear adalah mencari akar persamaan non linear
Akar sebuah persamaan non linear adalah nilai x yang
menyebabkan f(x) sama dengan nol
Akar persamaan f(x) adalah titik potong antara kurva f(x)
dan sumbu X
Bentuk Persamaan Non Linear
Persamaan Polinom
P(x) = a0 + a1 x + a2 x2 + ……. + an xn
Persamaan Trigonometri
Persamaan Transenden (Logaritma dan
Eksponen)
Kombinasi 1, 2, atau 3
Akar Persamaan Non Linear
Tidak mempunyai Akar
Mempunyai satu Akar
Mempunyai beberapa Akar
Mempunyai Tak Berhingga Akar
Rumus Dasar Persamaan Non Linear
Rumus dasar yang digunakan dalam mencari akar
persamaan Non Linear adalah rumus ABC sebagai
berikut :

dengan bentuk umum persamaan Non Linear :


ax² + bx + c
Contoh Soal
Tentukan akar-akar dari persamaan x² - 4x – 5 = 0

Penyelesaian :
1. Dengan Cara Pemfaktoran
x² - 4x – 5 = 0
( x – 5) ( x + 1) = 0
x-5=0 x+1=
x₁ = 5 x₂ = -1
2. Dengan Rumus ABC
x² - 4x – 5 = 0
dimana : a = 1 b = -4 c = -5
Metode Menentukan Akar
1. Metode Grafik
2. Metode Tabulasi
3. Metode Bagi Dua/Biseksi
Cara Grafik
Yaitu dengan membuat /memplot grafik berdasarkan
fungsi yang akan dicari akar-nya. Akar dapat diketahui
yaitu ketika grafik fungsi tersebut memotong sumbu x.

f(x)

sb. x
akar
Grafik persamaan x² - 4x – 5 = 0
50

40
f(x) = x² − 4 x − 5

30

20

10

0
-6 -4 -2 0 2 4 6

-10

-20
Polynomial ()
Metode Tabulasi
Langkah-langkah Metode Tabulasi :
Mulai pada ujung selang yang diminta dan kemudian
membuat evaluasi fungsi pada pertambahan yang
kecil sepanjang selang.
Bilamana fungsi berubah tanda, maka terdapat suatu
akar pada pertambahan tersebut.
Nilai-nilai pada selang itu dapat diambil sebagai
tebakan awal.
Cara Tabulasi
a

b a b
a ......
x0 x1 x2

b
Metode Tabulasi
Contoh MetodeTabulasi
Hitung akar pendekatan dari persamaan berikut
dengan menggunakan Metode Tabulasi
x3 + 4x – 6 = 0
5

0
-2 -1 0 1 2 3
-1

-2 f(x)
Polynomial (f(x))
-3

-4
f(x) = 0.38 x² + 0.55 x − 8.9

-5

-6

-7

-8

-9
Metode Tabulasi diatas merupakan contoh dari Metode
Pencarian Akar Persamaan Non-Linear secara tertutup
Disebut metode tertutup karena dalam mencari akar
persamaan tersebut, diperlukan selang dimana akar
persamaan tersebut berada
Metode tertutup memerlukan pendekatan untuk
mencari akar, yaitu f(a).f(b) < 0 atau pada titik-titik
pendekatan terdapat tanda yang berbeda (berubah
tanda)
Metode tertutup lain yaitu Metode Bagi Dua/Biseksi
dan Metode Posisi Palsu/Regula Falsi
Metode Biseksi / Bagi Dua
Metode Bagi Dua / Biseksi
Langkah Penyelesaian dengan Metode
Biseksi
Tentukan selang a dan b pada fungsi f(x)
Hitung f(a) dan f(b)
Tentukan nilai titik c sebagai titik pendekatan baru yang
merupakan titik tengah diantara selang a dan b.
ab
c
2
Hitung f(c)
Bandingkan nilai titik selang lama a dan b dengan titik pendekatan
baru c, manakah yang lebih mendekati akar, yaitu f(a).f(c) < 0 atau
f(b).f(c) < 0
Titik c menjadi titik selang baru untuk iterasi berikutnya hingga
mendapatkan akar atau mencapai error yang diharapkan.
Contoh Soal dengan Metode Biseksi
Hitung akar persamaan dari
f ( x)  x 3  4 x 2  10
Dengan menggunakan metode Biseksi, dimana
toleransi error 0,1

Jawab :
Misal diberikan pendekatan dengan memasukkan
nilai x=-1 sampai x=3, maka hasilnya dapat disajikan
dalam tabel berikut :
60
x F(x)
-1 -7 50

0 -10
40
1 -5
2 14 30

3 53
20
Polynomial ()

10

0
-1.5 -1 -0.5 0 0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5

-10

-20

Dari pendekatan grafik, terlihat letak akar berada pada


selang 1 dan 2.
dari grafik, telah ditentukan/diketahui posisi selang
berada pada selang 1 dan 2 (a = 1, dan b=2), maka :
f(xa) = f(1) = -5
f(xb) = f(2)= 14

Dari hasil f(xa) dan f(xb) terlihat terdapat perubahan


tanda, atau f(xa). f(xb) < 0, maka dipastikan terdapat
akar diantara selang tersebut.

Nilai tengah dari selang tersebut adalah :


a  b 1 2
c   1,5
2 2
Metode Biseksi
Masukkan nilai tengah tersebut (c) sebagai titik selang baru,
dimana nilai c adalah :
f(xc)= f(1,5) = (1,5)³ + (1,5)² - 10 = 2,375

titik c ini akan digunakan sebagai pengganti titik selang a


atau selang b pada iterasi berikutnya. Nilai titik selang yang
akan kembali digunakan bersama c adalah titik yang berbeda
tanda dengan titik c atau f(a/b).f(c)<0

Dalam hal ini, selang yang akan digunakan pada iterasi


kedua adalah nilai titik c (f(xc)= f(1,5)= 2,375) dan titik a
(f(xc)= f(1)= -5)
Metode Biseksi
 Bila disajikan dalam tabel, maka hasil perhitungan dengan metode
biseksi dengan beberapa kali iterasi adalah sebagai berikut :
i xa xb xc f(xa) f(xb) f(xc)
1 1 2 1,5 -5 14 2,375
2 1 1,5 1,25 -5 2,375 -1,7968
3 1,25 1,5 1,375 -1,7968 2,375 0,1621
4 1,25 1,375 1,3125 -1,7968 0,1621 -0,8484
5 1,3125 1,375 1,34375 -0,8484 0,1621 -0,35048
6 1,34375 1,375 1,359375 -0,35048 0,1621 -0,09641
 Pada titik x=1,359375 nilai f(x) sudah memenuhi ε= 0,1 maka iterasi
dapat dihentikan dan akar persamaannya yaitu x = 1,359375

Anda mungkin juga menyukai