Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat rahmat dan
karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan judul
“ALKENA”.
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar belakang
Alkena merupakan suatu senyawa hidrokarbon yang memiliki satu atau lebih
ikatan rangkap dua atom karbon. Alkana mempunyai ikatan sigma dan
ikatan pi antara dua atom karbon yang berhadapan. Alkena sering disebut
juga olefin dan dikatakan hidrokarbon tidak jenuh karena tidak mempunyai jumlah
maksimum atom yang dapat di tampung oleh tiap atom karbon.
Alkena mempunyai sifat non polar , larut dalam air sebab mempunyai
ikatan pi, dan mudah larut dalam lemak dan minyak. Alkena dapat dibuat melalui
berbagai reaksi senyawa-senyawa seperti reaksi alkil halida, dehalogenasi vicinil
dihalida, reaksi wittig (reaksi dengan ilid phosponium), dehidrasi alkohol, dan
hidrogenasi alkuna.
2. Rumusan Masalah
3. Tujuan
PEMBAHASAN
Dalam system IUPAC, rantai lurus alkena diberi nama sesuai dengan
alkana dengan mengganti akhiran –ana menjadi –ena.
CH2=CH2
CH3CH=CH2
Etana propena
1) Isomer Bangun
Semua alkena yang memiliki 4 atau lebih atom karbon memiliki
isomeri bangun. Ini berarti bahwa ada dua atau lebih rumus bangun yang
bisa dibuat untuk masing-masing rumus molekul.
4
Sebagai contoh, untuk C4H8, tidak terlalu sulit untuk menggambarkan
ketiga isomer bangunnya, sebagaimana ditunjukkan oleh gambar berikut:
5
2.2. STRUKTUR ALKENA
Pada suhu kamar, tiga suku yang pertama adalah gas, suku-suku
berikutnya adalah cair dan suku-suku tinggi berbentuk padat. Jika cairan
alkena dicampur dengan air maka kedua cairan itu akan membentuk lapisan
yang saling tidak bercampur. Karena kerpatan cairan alkena lebih kecil dari 1
maka cairan alkena berada di atas lapisan air. Alkena dapat terbakar dengan
nyala yang berjelaga karena kadar karbon alkena lebih tinggi daripada alkana
yang jumlah atom karbonnya sama.
6
Tabel 5. Beberapa sifat fisik alkena
Rumus
Nama alkena Molekul Mr Titik leleh Titik didih Kerapatan Fase pada
1. Titik Didih
7
C5 ke atas pada suhu kamar berbentuk cair
2. Kelarutan
Alkena hampir tidak dapat larut dalam air, tapi larut dalam
pelarut-pelarut organik, seperti lemak dan minyak.
8
sebuah orbital molekul di atas dan di bawah bidang molekul. Orbital
molekul adalah sebuah ruang dalam molekul dimana terdapat
kemungkinan besar untuk menemukan sepasang elektron tertentu.
9
Reaksi adisi merupakan reaksi pemutusan ikatan rangkap. Pada
adisi alkena, ikatan rangkap berubah menjadi ikatan tunggal.
a).
10
b).
Pada gambar di atas ikatan rangkap membagi sama banyak atom C dan
atom H, sehingga simetris.
Pada gambar di atas ikatan rangkap tidak membagi sama banyak atom
C dan atom H, sehingga tidak simetris.
c) Reaksi Polimerisasi
Reaksi polimerisasi adalah reaksi penggabungan molekul-molekul
sederhana (monomer) menjadi molekul besar (polimer).
Contoh :
11
Polimerisasi etena menjadi polietena
Cl Cl
12
Substitusi nukleofilik (SN2) dari alkyl halide dengan phospin
tersier seperti tripenilpospin (nuklepfil kuat, suatu basa lemah).
Perlakuan dengan basa kuat seperti n-butillitium
(CH3CH2CH2CH2Li), yaitu suatu reaksi dimana produk antara
dari posponium mengeliminasi proton dari ilid Metil halida, alkil
halida primer, alkyl halide sekunder dapat digunakan dalam reaksi
wittig ini.
R R’ R R’
R R’ R R’
13
etanol etena (etilena)
Sama seperti alkana, tata nama senyawa alkena juga punya ciri khas. Jika di
senyawa alkana berakhiran -ana maka pada senyawa alkena sobat tinggal mengganti
akhiran tersebut dengan akhiran -ena. Misalnya pada Alakan C4H10 dinamakan
Butana maka C4H8 dinamakan Butena. Hanya berbeda pada akhirannya saja. Contoh
lengkapnya sebagai berikut
ALKANA ALKENA
1. Karena punya ikatan rangkap, maka penomoran tidak dimulai dari yang dekat
dengan cabang melainkan yang dekat dengan ikatan atom C rangkap. Khusus
untuk ikatan lurus diawalin dengan angka yang menunjukkan letak ikatan C
rangkap dari senyawa tersebut.contohnya
1-butena
14
2-etil-5-metil-heksena 2-pentena
2-etil-5-metil-heptena
4,7-dietil-3,9-dimetil-3-dekena
jika dilihat, bisa saja rantai dari sebelah kiri akan lebih panjang jika
membelok ke bawah (menjadi rantai 8 C) akan tetapi hal itu tidak boleh karena
bagaimanapun dalam tatanama senyawa alkana rantai utama yang dipakai
adalah ranti terpanjang yang ada ikatan rangkapnya. Jadi ikatan rangkap selalu
menjadi bagian dari ikatang rantai utama.
4. Alkil-alki yang sejenis digaungkan dengan awalan di jika jumlahnya 2, tri jika
jumlahnya 3, tetra jika jumlahnya 4 dan seterusnya.
15
Jika sebuah atom C pada rantai utama mengikat beberapa gugus berbeda maka
penulisan nomor harus diulangi.
Contohnya
3-etil-3-metil-1-pentena
Jika dalam suatu senyawa ada lebih dari satu pilihan rantai utama maka dipilih
rantai utama yang akan mempunyai lebih banyak gugus alkil, contohnya
3-etil-2,6,6-trimetil-3-oktena
jika ada lebih dari 1 ikatan rangkap maka letak ikatan rangkap disebu satu
dan diberi awalan di = 2 tri = 3 tetra = 4 dan seterusnya di depan akhiran ena.
salah satu contohnya sebagai berikut:
3-etil-5-metil-1,3-heksadiena
16
alkana induknya, dgn mengubah akhiran –ana menjadi –ena. Misalnya
CH3CH3 ialah etana dan CH2=CH2 adalah etena (nama trivial: etilena).
17
4. Butadiena digunakan sebagai bahan baku pembuatan polibutadiena (karet
sintetis)
5. Alkena suku rendah (etena, propena, dan butena) digunakan sebagai bahan baku
pembuatan alkohol.
18
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Alkena ialah suatu hidrokarbon yang mengandung suatu ikatan
rangkap dua antara dua atom C yang berurutan. Kadang-kadang
alkena disebut olefin, dari kata olefiant gas (gas yang membentuk
minyak), suatu nama lain untuk etilena (CH2=CH2). Alkena disebut
juga hidrokarbon tidak jenuh karena tidak mempunyai jumlah
maksimum atom yang datap ditampung oleh setiap atom karbon
Alkana merupakan senyawa nonpolar sehingga sukar larut dalam air
tetapi cenderung larut pada pelarut-pelarut yang nonpolar seperti eter
(sifat fisik). Dan Alkana merupakan senyawa nonpolar yang tidak
bereaksi dengan sebagian besar pereaksi.
Pembuatan alkena terdiri dari Reaksi Alkil Halida, Dehalogenasi
Vicinil dihalida, Reaksi dengan ilid phosponium (reaksi wittig),
Dehidrasi alkohol, Hidrogenasi Alkuna.
Tata nama senyawa alkena juga punya ciri khas. Jika di senyawa
alkana berakhiran -ana maka pada senyawa alkena sobat tinggal
mengganti akhiran tersebut dengan akhiran -ena.
Secara umum, alkena memiliki banyak kegunaan dalam bidang
industri,
19
DAFTAR PUSTAKA
Hart Harold, dkk.2003. Kimia Organik Suatu Kuliah Singkat Edisi 11. Jakarta :
Erlangga.
20