Anda di halaman 1dari 15

PERCOBAAN II

REAKSI-REAKSI SENYAWA HIDROKARBON

I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang

Dalam bidang kimia, hidrokarbon adalah sebuah senyawa yang tersusun


atas dari unsur karbon (C) dan hidrogen (H). Seluruh hidrokarbon memiliki
rantai karbon dan atom-atom hidrogen yang berikatan dengan rantai
karbon tersebut. Pembakaran sempurna senyawa hidrokarbon akan
menghasilkan uap air (H2O) dan karbon dioksida (CO2) dan pembakaran
tidak sempurna senyawa hidrokarbon akan menghasilkan uap air (H2O),
karbon dioksida (CO2), dan karbon monoksida (CO). Sumber utama
senyawa karbon adalah minyak bumi dan batu bara.

Adanya uap air dapat dideteksi dengan menggunakan kertas kobalt


biru yang akan menjadi berwarna merah muda dengan adanya air.
Sedangkan adanya gas karbon dioksida dapat dideteksi dengan
menggunakan air barit (Ca(OH)2 atau Ba(OH)2) melalui reaksi:

CO2 (g) + Ca(OH)2 (aq) --> CaCO3 (s) + H2O (l)

Atom karbon memiliki empat elektron valensi. Keempat elektron


valensi tersebut dapat membentuk empat ikatan kovalen melalui
penggunaan bersama pasangan elektron dengan atom-atom lain. Atom
karbon dapat berikatan kovalen tunggal dengan empat atom hidrogen
membentuk molekul metana (CH4). Selain dapat berikatan dengan atom-
atom lain, atom karbon dapat juga berikatan kovalen dengan atom karbon
lain, baik ikatan kovalen tunggal maupun rangkap dua dan
tiga. Kecenderungan atom karbon dapat berikatan dengan atom
karbon lain memungkinkan terbentuknya senyawa karbon dengan
berbagai struktur (membentuk rantai panjang atau siklik). Hal inilah yang
menjadi ciri khas atom karbon.

Berdasarkan susunan atom karbon dalam molekulnya, senyawa


karbon terbagi dalam 2 golongan besar, yaitu senyawa alifatik dan
senyawa siklik. Senyawa hidrokarbon alifatik adalah senyawa karbon
yang rantai C-nya terbuka dan rantai C itu memungkinkan bercabang.
Berdasarkan jumlah ikatannya, senyawa hidrokarbon alifatik terbagi

1
menjadi senyawa alifatik jenuh dan tidak jenuh. Senyawa alifatik jenuh
adalah senyawa alifatik yang rantai C nya hanya berisi ikatan-ikatan
tunggal saja. Akibatnya, setiap atom karbon terikat sebanyak atom
hidrogen yang mungkin. Hidrokarbon jenuh diberi nama umum alkana,
yang selalu diakhiri dengan -ana dan memiliki awalan yang menunjukkan
berapa banyak atom karbon yang dimilikinya. Hidrokarbon dapat
membentuk rantai lurus, rantai bercabang, atau cincin. Hidrokarbon
berbentuk cincin yang disebut hidrokarbon siklik. Senyawa alifatik tak
jenuh adalah senyawa alifatik yang rantai C-nya terdapat ikatan rangkap
dua atau rangkap tiga. Jika memiliki rangkap dua dinamakan alkena dan
memiliki rangkap tiga dinamakan alkuna.

1.2. Tujuan Praktikum


Mampu membedakan sifat-sifat hidrokarbon jenuh , tidak jenuh
dan aromatis

1.3. Prinsip Percobaan


II. Dapat menemukan konsep reaksi dasar untuk membedakan
hidrokarbon jenuh , tak jenuh , dan aromatis berdasarkan data dari
eksperimen

2
III. TINJAUAN PUSTAKA

Senyawa hidrokarbon merupakan senyawa karbon yang paling sederhana.


Dari namanya, senyawa hidrokarbon adalah senyawa karbon yang hanya
tersusun dari atom hidrogen dan atom karbon. Berdasarkan susunan atom
karbon dalam molekulnya, senyawa karbon terbagi dalam 2 golongan besar,
yaitu senyawa alifatik dan senyawa siklik. Senyawa alifatik jenuh adalah
senyawa alifatik yang rantai C nya hanya berisi ikatan-ikatan tunggal
saja.Senyawa alifatik tak jenuh adalah senyawa alifatik yang rantai C nya
terdapat ikatan rangkap dua atau rangkap tiga. Jika memiliki rangkap dua
dinamakanalkena dan memiliki rangkap tiga
dinamakan alkuna.misalnya minyaktanah,bensin, gas alam,dan plastik.

Senyawaorganik adalah senyawa kimia yang molekulnya


mengandung ikatan karbon dengan hidrogen (kecuali karbida,
karbonat dan oksida karbon).
Contoh senyawa organik : protein, karbohidrat, lemak, asam lemak,
asam amino, asam format dan sebagainya.
Contoh-contoh senyawa anorganik : air, karbon dioksida, alkohol,
natrium khlorida, asam karbonat, dan lain-lain.Perbedaan antara kimia
organik dan anorganik adalah ada/tidaknya ikatan karbon-hidrogen.

AdapunAdapun sifat-sifat dari senyawa hidrokarbon diantaranya adalah

1. Semua hidrokarbon merupakan senyawa nonpolar sehingga


tidak larut dalam air. Jika suatu hidrokarbon bercampur dengan air,
maka lapisan hidrokarbon selalu di atas sebab massa jenisnya lebih
kecil. Pelarut yang baik untuk hidrokarbon adalah pelarut nonpolar,
seperti CCl4 atau eter.

3
2. Makin banyak atom C, titik didih makin tinggi. Untuk hidrokarbon yang
berisomer (jumlah atom C sama banyak), titik didih makin tinggi apabila rantai C
makin panjang (bercabang sedikit).

3. Pada suhu dan tekanan biasa, empat alkana yang pertama


(CH4sampai C4H10) berwujud gas. Pentana (C5H12) sampai
heptadekana(C17H36) berwujud cair, sedangkan oktadekana (C18H38)
dan seterusnya berwujud padat.
4. Jika direaksikan dengan unsur-unsur halogen (F2, Cl2, Br2, dan
I2),maka atom- atom H pada alkana mudah mengalami substitusi
(penukaran) oleh atom- atom halogen.
5. Alkana dapat mengalami oksidasi dengan gas oksigen, dan
reaksi pembakaran ini selalu menghasilkan energi. Itulah sebabnya
alkana digunakan sebagai bahan bakar. Secara rata-rata, oksidasi 1
gram alkana menghasilkan energi sebesar 50.000 joule.
Dan sifat dari senyawa organik diantaranya adalah Sifat fisik : Non
polar, tarik-menarik antar molekul lemah, tidak larut dalam air, larut
dalam senyawa organik (non polar) dan sedikit polar. Pada suhu
kamar dan tekanan 1 atm : C1 – C4 = gas (tidak berbau) ,C5 – C17 =
cair (berbau bensin),C18 – dst = padat (tidak berbau), Titik didih
senyawa rantai lurus > titik didih senyawa rantai bercabang. Sifat
kimia : Kurang reaktif dibanding senyawa organik yang memiliki gugus
fungsi,Tidak bereaksi dengan asam (stabil), Dapat bereaksi dengan
halogen Contoh : CH4 : metana CH3 : metil dan C2H6 : etana C2H5 :
etil.
Hidrokarbon adalah sebuah senyawa yang terdiri
dari unsur atom karbon(C) dan atom hidrogen (H). Seluruh
hidrokarbon memiliki rantai karbon dan atom-atom hidrogen yang
berikatan dengan rantai tersebut. Istilah tersebut digunakan juga
sebagai pengertian dari hidrokarbon alifatik. Sebagai
contoh,metana (gas rawa) adalah hidrokarbon dengan satu atom
karbon dan empat atom hidrogen: CH4. Etana adalah hidrokarbon
(lebih terperinci, sebuah alkana) yang terdiri dari dua atom karbon
bersatu dengan sebuah ikatan tunggal, masing-masing mengikat tiga
atom karbon: C2H6. Propana memiliki tiga atom C (C3H8) dan
seterusnya (CnH2·n+2).

4
Hidrokarbon terdiri dari hidrogen dan karbon. Hidrokarbon ini dapat
diklasifikasi atau digolongkan untuk mempermudah dalam
pengenalannya. Penggolongan pertama berdasarkan jenis ikatan
antar atom karbonnya yaitu , Hidrokarbon jenuh yaitu senyawa
hidrokarbon yang ikatan antar atom karbonnya merupakan ikatan
tunggal. dan hidrokarbon tak jenuh, ini yaitu senyawa hidrokarbon
yang memiliki 1 ikatan rangkap dua (alkena) atau lebih dari 1 ikatan
rangkap dua atau ikatan rangkap tiga (alkuna).
Sedangkan Penggolongan kedua berdasarkan bentuk rantai
karbonnya yaitu hidrokarbon alifatik (senyawa hidrokarbon dengan
rantai terbuka jenuh /ikatan tunggal maupun tidak jenuh / ikatan
rangkap), hidrokarbon alisiklik (senyawa hidrokarbon dengan rantai
melingkar atau tertutup/cincin), dan hidrokarbon aromatik (senyawa
hidrokarbon dengan rantai melingkar /cincin yang mempunyai ikatan
antar atom C tunggal dan rangkap secara selang-seling/bergantian).
Adapun sifat-sifat senyawa hidrokarbon dalam alkana yaitu Pada
suhu C1–C4 berwujud gas, C5–C17 berwujud cair, dan di atas 17
berwujud padat, Semakin bertambah jumlah atom C maka Mr ikut
bertambah akibatnya titik didih dan titik leleh semakin tinggi. Alkana
rantai lurus mempunyai titik didih lebih tinggi dibanding alkana rantai
bercabang dengan jumlah atom C sama. Semakin banyak cabang,
titik didih makin rendah, alkana mudah larut dalam pelarut organik
tetapi sukar larut dalam air dan senyawa alkana mumpunyai rantai
panjang dapat mengalami reaksi eliminasi an alkana juga dapat
bereaksi subsitusi dengan halogen. dan sifa-sifat alkena yaitu Titik
didih alkena mirip dengan alkana, makin bertambah jumlah atom C,
harga Mr makin besar maka titik didihnya makin tinggi. Alkena mudah
larut dalam pelarut organik tetapi sukar larut dalam air. Alkena dapat
bereaksi adisi dengan H2 dan halogen (X2 = F2, Cl2, Br2, I2). Adisi
alkena dengan H2. contoh: CH2=CH2 + H2 → CH3–CH3.
SedangkanSedangkan untuk sifat-sifat alkuna yaitu titik didih alkuna
mirip dengan alkuna dan alkena semakin bertambah jumlah atom C
harga M, makin besar maka titik didihnya makin tinggi.alkuna juga
dapat beraksi adisi dengan H2, halogen dan asam halida.

5
HidrokarbonHidrokarbon aromatik adalah kelas bahan kimia yang
ditandai dengan memiliki struktur molekul yang disebut cincin
benzena. Yang paling sederhana adalah kimiawi benzena, dan
struktur hidrokarbon ini meminjamkan nama menjadi cincin benzena.
Banyak hidrokarbon ini beracun, dan mereka sayangnya di antara
polutan organik yang paling tersebar luas.
BenzenaBenzena adalah senyawa induk dari keluarga besar senyawa
organik yang dikenal sebagai senyawa aromatik. Tidak seperti
sikloheksana, benzena hanya berisi enam atom hidrogen,
memberikan kesan bahwa cincin itu adalah tak jenuh dan setiap atom
karbon berpartisipasi dalam satu ikatan rangkap. Dua struktur yang
berbeda dengan ikatan tunggal dan ganda sekitar cincin dapat ditulis
kembali untuk benzena.
SebuahSebuah cincin benzena adalah struktur molekul yang dibuat
ketika enam atom karbon terhubung satu sama lain dalam sebuah
cincin terkait. Setiap atom karbon memiliki empat elektron; dua
elektron bergabung dengan atom karbon tetangga, sementara salah
satu pergi ke atom hidrogen. Yang keempat adalah apa yang dikenal
sebagai elektron terdelokalisasi, yang berarti bahwa itu tidak terlibat
langsung dengan atom tertentu. Cincin Benzena sering diambil
sebagai bentuk heksagonal dengan lingkaran di tengah untuk
mewakili elektron terdelokalisasi. Benzena terjadi menjadi bentuk
yang sangat beracun dari hidrokarbon aromatik.
KetikaKetika cincin benzena berhubungan, mereka dapat membentuk
berbagai zat, termasuk apa yang disebut hidrokarbon polisiklik
aromatik (PAH), atau hidrokarbon poliaromatik. Mereka diciptakan
melalui pembakaran tidak sempurna, itulah sebabnya mereka begitu
luas di lingkungan alam. Kebanyakan fasilitas manufaktur, misalnya,
penggunaan pembakaran dalam operasi mereka, berpotensi
menghasilkan sejumlah besar PAH. Beberapa PAH sangat beracun,
yang dapat menyebabkan masalah serius ketika mereka telah
disimpan dalam jumlah massal oleh aktivitas manusia.
Hidrokarbonaromatik mungkin juga dikenal dalam bentuk singkatan
dari AH atau sebagai arena. Berbagai macam senyawa
diklasifikasikan sebagai arena, dan potensi mereka untuk merugikan

6
didasarkan pada struktur molekul mereka. Banyak orang pasti
berinteraksi dengan berbagai zat ini setiap hari tanpa menyadari hal
itu dan, tergantung pada gaya hidup dan aktivitas individu, ia juga
dapat terkena arena yang berbahaya, seperti benzopyrene, PAH yang
ditemukan dalam asap tembakau dan tar.

2.1 ALAT DAN BAHAN


A. Alat
a. Gelas kimia
b. Pipet tetes
c. Pipet volume+filler
d. Cawan porselen
e. Korek api

B. Bahan

a. Larutan KMno4
b. Asam sulfat
c.Premium
d. Minyak goring
e. Benzen
f. Naftalena
g.Paraffin
h. Gliserin
i. Toluene

2.2 PROSEDUR KERJA

a. Pembakaran

1. Memasukkan masing-masing 5 tetes sampel hidrokarbon pada


cawan porselen

2. Membakar dengan korek api

3. Mengamati api yang terbentuk dan warna asap maing;masing


senyawa uji

7
b. Test dengan reagen bayer

1. Memasukkan masing-masing 1 ml larutan premium,minyak


goreng,benzene,toluene,gliserin,dan paraffin

2. Menambahkan larutan KMno4 0,5% tetes demi tetes

3. Menggoncancangkan setiap tabung selama 1-2 menit dan amati


serta mencatat perubahan warnanya

c. Test dengan menggunakan asam sulfat dan formaldehid

1. Memasukkan 2 tetes N-heksana ke dalam 3 tabung reaksi

2. Memasukkan larutan benzene,gliserin,dan toluene pada masing-


masing tabung sebanyak 1 ml

3. Pada tabung yang lain larutkan 1 tetes formaldehid dalam 1 ml


asam sulfat pekat

4. Menambahkan 2 tetes campuran asam sulfat dan formaldehid


kedalam tabung reaksi

5. Mengocok tabung reaksi dan mengamati perubahan warna yang


terjadi

I. HASIL

a. komposisi

No Bahan Perubahan Senyawa


1. gula Kristal gula mencair, Organik
terdapat gelembung
gas, cairannya
berwarna coklat.

8
2. daun Daun menjadi kering Organik
dan berubah menjadi
hitam
3. plastik Plastik menyusut Anorganik
dan meleleh
4. aluminium Tidak terjadi Anorganik
perubahan

b. Penguapan

No Bahan Perubahan Senyawa


1. Alkohol Menguap pada waktu: Organik
13.00 detik
2. air Menguap pada waktu: Anorganik
17.00 detik

c. Sifat terbakar

No Bahan Perubahan Senyawa


1. lilin Sumbu lilin terbakar & Organik
batang lilin meleleh
2. garam (NaCl) Tidak terbakar Anorganik

d. Kelarutan

No. Bahan Perubahan Senyawa

9
1. minyak Minyak kelapa tidak larut Organik
kelapa dalam air, ia berada
dipermukaan air.

2. garam Garam larut dalam air Anorganik


dan larutan keruh

e. Kecepatan reaksi

No. Kegiatan Perubahan Senyawa

1. a. FeSO4 + H2SO4 Warna kuning dari Anorganik


FeSO4 memudar
b. menambahkan
ketika ditetesi H2SO4
lagi dengan
KMnO4 Larutan menjadi
kuning pucat,
kemudian perlahan-
lahan menjadi coklat
dan akhirnya kuning
pudar

2. Mencampurkan Larutan berwarna Organik


alkohol, H2SO4 coklat tua
dan KMnO4

II. PEMBAHASAN

a. Komposisi

Gliserin

Gliserol adalah senyawa gliserida yang paling sederhana, dengan


hidroksil yang bersifat hidrofilik dan higroskopik. Gliserol
merupakan komponen yang menyusun berbagai macam lipid,

10
termasuk trigliserida. Gliserol terasa manis saat dikecap, dan di
anggap tidak beracun Gliserin yang tidak mempunyai warna
apabila dibakar maka apinya langsung mati dan . Dan gliserin
termasuk alkana.

Benzena

Benzena, juga dikenal dengan rumus kimia C₆H₆, PhH, dan benzol, adalah
senyawa kimia organik yang merupakan cairan tak berwarna dan mudah
terbakar serta mempunyai bau yang manis. Benzena terdiri dari 6 atom karbon
yang membentuk cincin, dengan 1 atom hidrogen berikatan pada setiap 1 atom
karbon . Benzena apabila dibakar langsung mengeluarkan api yang mempunyai
asap berwarna hitam . Dan Benzema ini termasuk alkuna

Toluen

Toluena, dikenal juga sebagai metilbenzena ataupun fenilmetana,


adalah cairan bening tak berwarna yang tak larut dalam air dengan
aroma seperti pengencer cat dan berbau harum seperti
benzena. Toluena adalah hidrokarbon aromatik yang digunakan
secara luas dalam stok umpan industri dan juga sebagai pelarut.
Ketika toluene dibakar maka Toluen akan mengeluarkan api yang
mempunyai asap berwarna hitam . Dan hampir sama dengan
benzena ,toluen juga merupakan alkuna

Premium

Premium adalah bahan bakar minyak jenis distilat berwarna kekuningan yang
jernih. Premium merupakan BBM untuk kendaraan bermotor yang paling populer
di Indonesia . Premium juga apabila dibakar api langsung menyala dan
mengeluarkan asap hitam . Premium merupakan alkana karena memiliki ikatan
hidrokarbon

11
 Minyak goreng
Minyak goreng adalah minyak yang berasal dari lemak
tumbuhan atau hewan yang dimurnikan dan berbentuk
cair dalam suhu kamar dan biasanyadigunakan untuk
menggoreng bahan makanan (Wikipedia, 2009). Minyak
goreng berfungsi sebagai pengantar panas, penambah
rasa gurih, dan penambah nilai kalori bahan pangan.
Minyak goreng apabila dibakar maka api langsung mati
dan tidak mengeluarkan asap . Minyak goreng ini
termasuk alkena
 Parafin adalah

parafin adalah nama umum untuk hidrokarbon alkana dengan formula CnH2n+2.
Lilin parafin merujuk pada benda padat dengan n=20–40. Molekul parafin paling
simpel adalah metana, CH4, sebuah gas dalam temperatur ruangan.

b. Test dengan Reagen Bayer


>Gliserin
Gliserinmempunyai sifat fisik cair dan berwarna bening . Jika ditambah
larutan KMno4 maka larutan nya akan berwarna bening . Dalam
percobaan ini maka gliserin adalah alkana karena dalam percobaan ini
alkana memiliki warna larutan yang selain ungu
 Benzena

Benzena mempunyai sifat fisik cair dan berwarna bening .


Setelah ditetesi dengan larutan KMno4 maka larutan menjadi
warna ungu yang dimana larutan ini termasuk alkuna .

Toluen

Toluen mempunyai sifat fisik cair dan berwarna bening .


Setelah ditetesi KMno4 maka larutan akan berubah menjadi warna
ungu . Toluen termasuk alkuna karena semakin spesifik warna
larutan maka larutan tersebut adalah ikatan rangkap

 Premium

12
Premium mempunyai sifat fisik cair dan berwarna sedikit
kuning . Setelah ditetesi KMno4 maka larutan menjadi
warna coklat kehitaman . Premium termasuk alkana
 Minyak goreng
Minya goreng mempunyai sifat fisik agak kental dan
memiliki warna sedikit kuning . Setelah ditetesi KMno4
maka larutan menjadi berwarna ungu . Larutan ini adalah
alkena

 Paraffin
Parafin mempunyai sifat fisik cair dan berwarna bening.
Jika ditetesi KMno4 maka larutan menjadi warna hitam .
Parafin termasuk alkana

C. Tes menggunakan asam sulfat dan formaldehid

Toluen

Toluenketika ditambahkan N-heksana+H2SO4+formaldehid maka


perubahan warna yang terjadi dari larutan yang tidak berwarna
menjadi larutan yang keruh

Benzena

Benzena ketika ditambahkan N-heksana+H2S04+Formaldehid


dari larutan yang tak berwarna berubah menjadi endapan coklat

Gliserin

Gliserin ketika ditambahkan N-heksana+ H2S04+ Formaldehid


dari larutan bening berubah menjadi larutan berwarna kuning .
Dan larutan gliserin ini termasuk alkana

III. KESIMPULAN

13
Dari percobaan yang dilakukan dapat diambil beberapa kesimpulan
sebagai berikut:

1 . Hidrokarbon adalah sebuah senyawa yang


terdiri dari unsur karbon (C) dan unsure
hydrogen (H) . Seluruh hidrokarbon dan atom
atom hydrogen yang berkaitan dengan rantai
tersebut disebut juga hidrokarbon alifatik.

2. Alkana adalah senyawa kimia hidrokarbon jenuh


asiklis. Alkana termasuk senyawa alifatik.
Dengan kata lain , alkana adalah sebuah rantai
karbon panjang dengan ikatan tunggal .

3. Alkena adalah hidrokarbon tak jenuh dengan


sebuah ikatan rangkap dua antara atom karbon

4. Alkuna adalah hidrokarbon tak jenuh yang


memiliki ikatan rangkap tiga .

3. Untuk membedakan antara senyawa senyawa hidrokarbon yaitu


menentukan alkana , alkuna , alkena pada percobaan II ini dgunakan
cara pembakaran , test dengan reagen bayer , dan test asam sulfat
dengan formaldehid

4. Dari sampel yang praktikan uji, dapat dikelompokkan dalam alkana ,


alkena ,alkuna

No Sampel Senyawa hidrokarbon

1. Gliserin Alkana

2. Benzene Alkuna

3. Toluene Alkuna

4. Premium Alkana

5. Minyak goreng Alkena

6. Paraffin Alkana

14
IV. DAFTAR PUSTAKA

Fessenden&Fessenden. 1999. Kimia Organik Edisi Ketiga. Jakarta :


Erlangga

Satrohamidjojo, Hardjono. 2010. kimia organik dasar. Jakarta: Gajah Mada

Universitypress

Sitorus, Marham. 2010. Kimia organik umum. Medan: Graha Ilmu press

Corpion,Tias.1013.

http://tiascorpion4kira.blogspot.com/2013/11/laporanprktikumkimiaoganik-
1.html?m=1 diakses pada tanggal 01 Februari 2020

Satrohamidjojo, Hardjono. 2010. kimia organik dasar. Jakarta: Gajah Mada


UniversityPress

15

Anda mungkin juga menyukai