I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
1
menjadi senyawa alifatik jenuh dan tidak jenuh. Senyawa alifatik jenuh
adalah senyawa alifatik yang rantai C nya hanya berisi ikatan-ikatan
tunggal saja. Akibatnya, setiap atom karbon terikat sebanyak atom
hidrogen yang mungkin. Hidrokarbon jenuh diberi nama umum alkana,
yang selalu diakhiri dengan -ana dan memiliki awalan yang menunjukkan
berapa banyak atom karbon yang dimilikinya. Hidrokarbon dapat
membentuk rantai lurus, rantai bercabang, atau cincin. Hidrokarbon
berbentuk cincin yang disebut hidrokarbon siklik. Senyawa alifatik tak
jenuh adalah senyawa alifatik yang rantai C-nya terdapat ikatan rangkap
dua atau rangkap tiga. Jika memiliki rangkap dua dinamakan alkena dan
memiliki rangkap tiga dinamakan alkuna.
2
III. TINJAUAN PUSTAKA
3
2. Makin banyak atom C, titik didih makin tinggi. Untuk hidrokarbon yang
berisomer (jumlah atom C sama banyak), titik didih makin tinggi apabila rantai C
makin panjang (bercabang sedikit).
4
Hidrokarbon terdiri dari hidrogen dan karbon. Hidrokarbon ini dapat
diklasifikasi atau digolongkan untuk mempermudah dalam
pengenalannya. Penggolongan pertama berdasarkan jenis ikatan
antar atom karbonnya yaitu , Hidrokarbon jenuh yaitu senyawa
hidrokarbon yang ikatan antar atom karbonnya merupakan ikatan
tunggal. dan hidrokarbon tak jenuh, ini yaitu senyawa hidrokarbon
yang memiliki 1 ikatan rangkap dua (alkena) atau lebih dari 1 ikatan
rangkap dua atau ikatan rangkap tiga (alkuna).
Sedangkan Penggolongan kedua berdasarkan bentuk rantai
karbonnya yaitu hidrokarbon alifatik (senyawa hidrokarbon dengan
rantai terbuka jenuh /ikatan tunggal maupun tidak jenuh / ikatan
rangkap), hidrokarbon alisiklik (senyawa hidrokarbon dengan rantai
melingkar atau tertutup/cincin), dan hidrokarbon aromatik (senyawa
hidrokarbon dengan rantai melingkar /cincin yang mempunyai ikatan
antar atom C tunggal dan rangkap secara selang-seling/bergantian).
Adapun sifat-sifat senyawa hidrokarbon dalam alkana yaitu Pada
suhu C1–C4 berwujud gas, C5–C17 berwujud cair, dan di atas 17
berwujud padat, Semakin bertambah jumlah atom C maka Mr ikut
bertambah akibatnya titik didih dan titik leleh semakin tinggi. Alkana
rantai lurus mempunyai titik didih lebih tinggi dibanding alkana rantai
bercabang dengan jumlah atom C sama. Semakin banyak cabang,
titik didih makin rendah, alkana mudah larut dalam pelarut organik
tetapi sukar larut dalam air dan senyawa alkana mumpunyai rantai
panjang dapat mengalami reaksi eliminasi an alkana juga dapat
bereaksi subsitusi dengan halogen. dan sifa-sifat alkena yaitu Titik
didih alkena mirip dengan alkana, makin bertambah jumlah atom C,
harga Mr makin besar maka titik didihnya makin tinggi. Alkena mudah
larut dalam pelarut organik tetapi sukar larut dalam air. Alkena dapat
bereaksi adisi dengan H2 dan halogen (X2 = F2, Cl2, Br2, I2). Adisi
alkena dengan H2. contoh: CH2=CH2 + H2 → CH3–CH3.
SedangkanSedangkan untuk sifat-sifat alkuna yaitu titik didih alkuna
mirip dengan alkuna dan alkena semakin bertambah jumlah atom C
harga M, makin besar maka titik didihnya makin tinggi.alkuna juga
dapat beraksi adisi dengan H2, halogen dan asam halida.
5
HidrokarbonHidrokarbon aromatik adalah kelas bahan kimia yang
ditandai dengan memiliki struktur molekul yang disebut cincin
benzena. Yang paling sederhana adalah kimiawi benzena, dan
struktur hidrokarbon ini meminjamkan nama menjadi cincin benzena.
Banyak hidrokarbon ini beracun, dan mereka sayangnya di antara
polutan organik yang paling tersebar luas.
BenzenaBenzena adalah senyawa induk dari keluarga besar senyawa
organik yang dikenal sebagai senyawa aromatik. Tidak seperti
sikloheksana, benzena hanya berisi enam atom hidrogen,
memberikan kesan bahwa cincin itu adalah tak jenuh dan setiap atom
karbon berpartisipasi dalam satu ikatan rangkap. Dua struktur yang
berbeda dengan ikatan tunggal dan ganda sekitar cincin dapat ditulis
kembali untuk benzena.
SebuahSebuah cincin benzena adalah struktur molekul yang dibuat
ketika enam atom karbon terhubung satu sama lain dalam sebuah
cincin terkait. Setiap atom karbon memiliki empat elektron; dua
elektron bergabung dengan atom karbon tetangga, sementara salah
satu pergi ke atom hidrogen. Yang keempat adalah apa yang dikenal
sebagai elektron terdelokalisasi, yang berarti bahwa itu tidak terlibat
langsung dengan atom tertentu. Cincin Benzena sering diambil
sebagai bentuk heksagonal dengan lingkaran di tengah untuk
mewakili elektron terdelokalisasi. Benzena terjadi menjadi bentuk
yang sangat beracun dari hidrokarbon aromatik.
KetikaKetika cincin benzena berhubungan, mereka dapat membentuk
berbagai zat, termasuk apa yang disebut hidrokarbon polisiklik
aromatik (PAH), atau hidrokarbon poliaromatik. Mereka diciptakan
melalui pembakaran tidak sempurna, itulah sebabnya mereka begitu
luas di lingkungan alam. Kebanyakan fasilitas manufaktur, misalnya,
penggunaan pembakaran dalam operasi mereka, berpotensi
menghasilkan sejumlah besar PAH. Beberapa PAH sangat beracun,
yang dapat menyebabkan masalah serius ketika mereka telah
disimpan dalam jumlah massal oleh aktivitas manusia.
Hidrokarbonaromatik mungkin juga dikenal dalam bentuk singkatan
dari AH atau sebagai arena. Berbagai macam senyawa
diklasifikasikan sebagai arena, dan potensi mereka untuk merugikan
6
didasarkan pada struktur molekul mereka. Banyak orang pasti
berinteraksi dengan berbagai zat ini setiap hari tanpa menyadari hal
itu dan, tergantung pada gaya hidup dan aktivitas individu, ia juga
dapat terkena arena yang berbahaya, seperti benzopyrene, PAH yang
ditemukan dalam asap tembakau dan tar.
B. Bahan
a. Larutan KMno4
b. Asam sulfat
c.Premium
d. Minyak goring
e. Benzen
f. Naftalena
g.Paraffin
h. Gliserin
i. Toluene
a. Pembakaran
7
b. Test dengan reagen bayer
I. HASIL
a. komposisi
8
2. daun Daun menjadi kering Organik
dan berubah menjadi
hitam
3. plastik Plastik menyusut Anorganik
dan meleleh
4. aluminium Tidak terjadi Anorganik
perubahan
b. Penguapan
c. Sifat terbakar
d. Kelarutan
9
1. minyak Minyak kelapa tidak larut Organik
kelapa dalam air, ia berada
dipermukaan air.
e. Kecepatan reaksi
II. PEMBAHASAN
a. Komposisi
Gliserin
10
termasuk trigliserida. Gliserol terasa manis saat dikecap, dan di
anggap tidak beracun Gliserin yang tidak mempunyai warna
apabila dibakar maka apinya langsung mati dan . Dan gliserin
termasuk alkana.
Benzena
Benzena, juga dikenal dengan rumus kimia C₆H₆, PhH, dan benzol, adalah
senyawa kimia organik yang merupakan cairan tak berwarna dan mudah
terbakar serta mempunyai bau yang manis. Benzena terdiri dari 6 atom karbon
yang membentuk cincin, dengan 1 atom hidrogen berikatan pada setiap 1 atom
karbon . Benzena apabila dibakar langsung mengeluarkan api yang mempunyai
asap berwarna hitam . Dan Benzema ini termasuk alkuna
Toluen
Premium
Premium adalah bahan bakar minyak jenis distilat berwarna kekuningan yang
jernih. Premium merupakan BBM untuk kendaraan bermotor yang paling populer
di Indonesia . Premium juga apabila dibakar api langsung menyala dan
mengeluarkan asap hitam . Premium merupakan alkana karena memiliki ikatan
hidrokarbon
11
Minyak goreng
Minyak goreng adalah minyak yang berasal dari lemak
tumbuhan atau hewan yang dimurnikan dan berbentuk
cair dalam suhu kamar dan biasanyadigunakan untuk
menggoreng bahan makanan (Wikipedia, 2009). Minyak
goreng berfungsi sebagai pengantar panas, penambah
rasa gurih, dan penambah nilai kalori bahan pangan.
Minyak goreng apabila dibakar maka api langsung mati
dan tidak mengeluarkan asap . Minyak goreng ini
termasuk alkena
Parafin adalah
parafin adalah nama umum untuk hidrokarbon alkana dengan formula CnH2n+2.
Lilin parafin merujuk pada benda padat dengan n=20–40. Molekul parafin paling
simpel adalah metana, CH4, sebuah gas dalam temperatur ruangan.
Toluen
Premium
12
Premium mempunyai sifat fisik cair dan berwarna sedikit
kuning . Setelah ditetesi KMno4 maka larutan menjadi
warna coklat kehitaman . Premium termasuk alkana
Minyak goreng
Minya goreng mempunyai sifat fisik agak kental dan
memiliki warna sedikit kuning . Setelah ditetesi KMno4
maka larutan menjadi berwarna ungu . Larutan ini adalah
alkena
Paraffin
Parafin mempunyai sifat fisik cair dan berwarna bening.
Jika ditetesi KMno4 maka larutan menjadi warna hitam .
Parafin termasuk alkana
Toluen
Benzena
Gliserin
III. KESIMPULAN
13
Dari percobaan yang dilakukan dapat diambil beberapa kesimpulan
sebagai berikut:
1. Gliserin Alkana
2. Benzene Alkuna
3. Toluene Alkuna
4. Premium Alkana
6. Paraffin Alkana
14
IV. DAFTAR PUSTAKA
Universitypress
Sitorus, Marham. 2010. Kimia organik umum. Medan: Graha Ilmu press
Corpion,Tias.1013.
http://tiascorpion4kira.blogspot.com/2013/11/laporanprktikumkimiaoganik-
1.html?m=1 diakses pada tanggal 01 Februari 2020
15