Anda di halaman 1dari 11

1. (a) Senyawa organik yang paling sederhana di alam adalah CH4 bukan CH2.

Jelaskan dengan data, gambar, skema dll. yang mendukung kebenaran pernyataan

tersebut.

(b). Gambarkan bentuk hirisidasi dan geometri pada: Metana, etilen, dan

asetilen

(c) Tuliskan 9 (sembilan) hal tentang perbedaan alkana, alkena, dan alkuna

2. Tuliskan sekurang-kurangnya 2 sifat fisik dan kimia alkana, alkena, alkuna dan

aromatik

3. Tuliskan nama secara IUPAC dan tentukan jumlah karbon primer, sekunder ,

tersier dan kuarterner pada struktur senyawa berikut :

a.

b.

CH3 CH3
d.
H3C – CH – CH2 – CH – CH2 – CH3

CH3
e. CH3 CH3

H3C – C – CH – CH – CH – CH3

CH2 CH2CH3

4. Tuliskan rumus kimia dan gambarkan rumus struktur senyawa Berikut:

a. 3-etil-2metil pentana b. Sikloheksana c. Toluen d. 4-metil-2-heptuna

e. 2-metil pentana f. 2,2-dimetil-3-etil-1-heptena g. cis-2-butena : trans-2-

butena

5. Reaksikan senyawa berikut:

a. n-Heksana + O2
Sinar

b. propana + Cl2
kalor

c. propena + H2O
H+

d. Benzena + HCl
FeCl3

e. Nitro benzena + Cl2

pada soal 5 di atas tuliskan jenis reaksi yang terjadi

6. pada reaksi di bawah ini , tuliskan nama dan struktur kimia produk yang

dihasilkan

. CH3

a. H3C – CH = C – CH3 + HCl Produk


b. 2-metil-2-butena + O3 Produk

c. 1,3- butadiena + HCl Produk

7. Berapa isomer yang bisa terbentuk pada senyawa: heksana, 2-butena, dimetil

siklo propana tuliskan struktur dan berikan nama isomer tersebut. Tuliskan

isomer struktur dan isomer geometri jika memungkinan pada senyawa tersebut

8. Bagaimana membuktikan adanya unsur C dan H dalam hidrokarbon? Bagaimana

pula cara mengidentifikasinya?

9. a. Tuliskan masing-masing 4 cara pembuatan: Alkana, alkena dan Alkuna

b. Jelaskan apa yang dimaksud dengan senyawa aromatik berikan contoh

minimal 3

c. Jelaskan yang dimaksud enegi resonansi, serta berikan contoh

10. Bagaimana hubungan titik leleh dengan massa molekul senyawa hidrokarbon?

jawab

1. (a) Atom karbon memiliki dua elektron yang tidak berpasangan, hal ini dapat

diasumsikan bahwa atom karbon hanya dapat menerima dua elektron secara

kovalen dari atom lain. Namun pada kenyataannya atom karbon yang stabil justru

memiliki empat orbital yang masing-masing terisi elektron tunggal yang dapat

bertumpang tindih dengan empat elektron dari atom lain. Jika berikatan dengan

hidrogen akan membentuk CH4, bukan CH2


(b) – Metana (CH4)

- Etilen (C2H4)

- Asetilen

(c) Perbedaan:
- Alkana

(1) Rumus umum: CnH2n+2

(2) Ikatan: tunggal

(3) Jumlah atom yang melekat pada atom C : 4 (tetrahedral)

(4) Rotasi: bebas

(5) Sudut ikatan: 109,5˚

(6) Panjang ikatan: 1,54 A

(7) Sifat kimia : tak reaktif

(8) Sifat fisik: tak larut dalam air

(9) Isomeri: kerangka

- Alkena

(1) Rumus umum: CnH2n

(2) Ikatan: dua

(3) Jumlah atom yang melekat pada atom C : 3 (trigonal planar)

(4) Rotasi: terbatas

(5) Sudut ikatan: 120˚

(6) Panjang ikatan: 1,34 A

(7) Sifat kimia : agak reaktif

(8) Sifat fisik: sedikit larut dalam air

(9) Isomeri: kerangka, geometri (cis dan trans)

- Alkuna

(1) Rumus umum: CnH2n-2

(2) Ikatan: tiga

(3) Jumlah atom yang melekat pada atom C : 2 (linear)

(4) Rotasi: tebatas

(5) Sudut ikatan: 180˚

(6) Panjang ikatan: 1,20 A

(7) Sifat kimia : reaktif


(8) Sifat fisik: agak larut dalam air

(9) Isomeri: kerangka

2. Sifat fisik dan sifat kimia:

- Sifat Fisik

Alkana: Alkana yang memiliki berat molekul rendah yaitu metana, etana, propana

dan butana pada suhu kamar dan tekanan atmosfer berwujud gas, alkana yang

memiliki 5-17 atom karbon berwujud cair dan selebihnya berwujud padat dan

Alkana merupakan senyawa nonpolar sehingga sukar larut dalam air tetapi

cenderung larut pada pelarut-pelarut yang nonpolar seperti eter.

Alkena: Alkena merupakan senyawa nonpolar sehingga tidak larut dalam air dan

memiliki massa jenis lebih kecil dari air dan Alkena dapat larut dalam alkena lain,

pelarut-pelarut nonpolar dan etanol.

Alkuna: Alkuna-alkuna suku rendah pada suhu kamar berwujud gas, sedangkan

yang mengandung lima atau lebih atom karbon berwujud gas dan Titik didih

alkuna makin tinggi seiring bertambahnya jumlah atom karbon, tetapi makin

rendah apabila terdapat rantai samping atau makin banyak percabangan. Titik

didih alkuna sedikit lebih tinggi dari alkana dan alkuna yang berat molekulnya

hampir sama.

- Sifat Kimia

Alkana: Alkana merupakan senyawa nonpolar yang tidak bereaksi dengan sebagian

besar pereaksi dan Alkana dapat bereaksi dengan halogen dikatalisis oleh panas

atau sinar ultraviolet.

Alkena: eaksi terjadi pada alkena dapat terjadi pada ikatan rangkap dapat pula

terjadi diluar ikatan rangkap dan Alkena juga dapat bereaksi dengan oksigen
membentuk korbondioksida dan uap air apabila jumlah oksigen melimpah, apabila

jumlah oksigen tidak mencukupi maka terbentuk karbonmonooksida dan uap air.

Alkuna: Adanya ikatan rangkap tiga yang dimiliki alkuna memungkinkan terjadinya

reaksi adisi, polimerisasi, substitusi dan pembakaran dan Alkuna membutuhkan

jumlah pereaksi dua kali kebutuhan pereaksi pada alkena untuk jumlah ikatan

rangkap yang sama.

3. a. 3,3,5–trimetil oktana

primer: 5,

sekunder: 4,

tersier: 1,

kuartener: 1

b. 7-etil-2-dekena

primer: 3,

sekunder: 8,

tersier: 1

kuartener: 0

c. 6,6-dimetil-2-heptuna

primer: 4,

sekunder: 4,

tersier: 0,

kuartener: 1

d. 2,4-dimetil-heksana

primer: 4,

sekunder: 2,

tersier: 2

kuartener: 0

e. 2,3,4,5-tetrametil-2-heptena
primer: 6,

sekunder: 1,

tersier: 4,

kuartener: 0

4.

5. a. Reaksi Oksidasi

2C6H14 + 19O2 → 12CO2 + 6H2O


Sinar

b. Reaksi Subtitusi

CH3CH2CH3 + Cl2 → CH3CH2CH2Cl + HCl


kalor

c. Reaksi Adisi (Hidrasi)

H2C = CH – CH3 + H2O → CH3 - CH – CH3


H+
OH

d.

e.

CH3 CH3

6. a. H3C – CH = C – CH3 + HCl → H3C – CH2 – C – CH3

CH3
(2,kloro-2-metil-butana)

CH3

b. H3C – C = CH – CH3 + O3 → H3C – C – O – CH – CH3

CH3
CH3 –----- O

(2-metil butena ozonida)

c. H2C = C = CH – CH3 + HCl → H3C – C = CH – CH3

Cl
(2-kloro-2-butena)

7.

8. Cara paling sederhana untuk membuktikan bahwa di dalam senyawa karbon

organik terdapat unsur C dan H adalah dengan cara DIBAKAR.

9.

a. (1) Pembuatan Alkana:

i. Alkana dapat diperoleh dari reduksi alkil halida dengan logam, misalnya

logam Zn (campuran Zn + Cu) atau logam Na dan Alkohol

C2H5Cl C2H6 + HCl

ii. Alkana dapat diperoleh dari alkil halida melalui terbentuknya senyawa

grignard kemudian dihirolisis.

C2H5Br + Mg C2H5 – Mg – Br

C2H5 – MgBr + H 2O C2H6 + Mg (OH) Br

iii. Alkana dapat diperoleh dari alkil halida oleh logam Na (reaksi Wurtz),

dimana alkana yang dihasilkan mempunyai atom karbon dua kali lebih

banyak dari atom karbon alkil halida yang digunakan

2C2H5Cl + 2Na C2H5– C2H5 + 2 NaCl

(2) Pembuatan Alkena:


i. Dehidrasi Alkohol dengan Katalis Asam sulfat

CH3–CH2=CH2–OH H2SO4
CH3–CH=CH2 + H2O
propanol propena

ii. Dehalogenasi Alkil halida dengan basa kuat

CH3–CH2–CH2Cl KOH
CH3–CH=CH2 + KCl + H2O
alkohol
kloropropana propena

iii. Dehalogenasi terhadap dihalida yang terikat pada atom karbon yang
CH3–CHBr–CH2Br + Zn CH3–CH=CH2 + ZnBr2
bersebelahan

(3) Pembuatan Alkuna:

i. Asetilen dapat dihasilkan dari Kalsium dengan air

C + CaO CaC2 + CO
+ H2O
CaCoHI2 + C2H2
ii. Alkilhalida dengan KOH dalam alkohol

CH3–CH2–CH2Br + 2KOH CH3–CCH + 2KBr + 2H2O

iii. Alkiltetrahalida dengan logam aktif

CH3–CBr2–CHBr2 + 2Zn CH3–CCH + 2ZnBr2

iv. Dari Iodoform dengan perak

CHCl3CHCl3 + 6 Ag HCCH + 6 AgCl


b. Senyawa aromatik merupakan kelompok tersendiri dalam kimia organik,

memiliki sifat yang berbeda dengan kelompok alifatik, sangat stabil. Contohnya

Benzena, Naftalena dan Antrasena.

c. Energi resonansi adalah besarnya energi yang digunakan benzena untuk


mendelokalisasikan elektronnya atau beresonansi. Contonya energi resonansi
benzena 36,0 kkal/mol.

10. Titik didih dipengaruhi Mr dan bentuk molekulnya. Semakin banyak cabang

dihidrokarbon semakin rendah titik didihnya.

Anda mungkin juga menyukai