Anda di halaman 1dari 106

SENYAWA KARBON

IDENTIFIKASI UNSUR C, H DAN O DALAM SENYAWA KARBON


Sesuai dengan namanya, senyawa karbon adalah senyawa kimia yang mengandung unsur karbon.
Senyawa karbon dapat berasal dari makhluk hidup maupun bukan makhluk hidup. Gambar berikut
menunjukkan beberapa contoh senyawa karbon.

A. Cara Menguji Adanya Unsur C, H, dan O dalam Suatu Senyawa


Dari gambar tersebut, Anda dapat mengetahui unsur-unsur yang terkandung dalam senyawa karbon.
Selain mengandung unsur C, senyawa karbon juga mengandung unsur lainnya, seperti H, O, dan N. Tahukah
Anda, bagaimana cara menguji adanya unsure C, H, dan O dalam senyawa karbon? Salah satu cara untuk
mengetahui bahwa suatu bahan mengandung senyawa karbon, yaitu dengan membakar senyawa tersebut.
Hasil pembakaran sempurna dari senyawa karbon akan mengubah karbon menjadi gas CO2, sedangkan
hidrogen berubah menjadi uap air (H2O).

1. Reaksi Pembakaran Senyawa Karbon Menghasilkan CO2 dan H2O


Gula pasir/ sukrosa merupakan contoh senyawa karbon. Gula pasir memiliki rumus kimia C12H22O11.
Jika dibakar, gula pasir akan menghasilkan CO2 dan H2O dengan persamaan reaksi sebagai berikut.
C12H22O11(s) + 12 O2(g) 12 CO2(g) + 11 H2O(g).

2. Cara Menguji Keberadaan Unsur C, H, dan O


Untuk mengetahui adanya unsur C, H, dan O, Anda dapat melakukan uji air kapur dan uji kertas kobalt.
Uji air kapur bertujuan untuk menguji keberadaan gas CO2. Adanya gas CO2 berarti menunjukkan bahwa
senyawa tersebut mengandung C dan O. Uji air kapur dilakukan dengan cara melewatkan gas CO2 yang
terbentuk ke dalam larutan kapur. Larutan kapur yang awalnya bening akan berubah menjadi keruh.

Reaksi :
Ca(OH)2(aq) + CO2(g) CaCO3(s) + H2O(l)
Adapun uji kertas kobalt digunakan untuk menguji adanya H2O. Adanya H2O berarti menunjukkan
adanya unsur H dan O. Pengujian menggunakan kertas kobalt ini dilakukan dengan cara menyentuhkan
kertas kobalt kepada uap air hasil pembakaran senyawa karbon. Jika bereaksi dengan uap air, kertas kobalt
yang berwarna biru akan berubah warna menjadi merah jambu.

Kertas kobalt + Uap air Kertas kobalt


(biru) (merah jambu)
A. Karakteristik Atom karbon
 Kemampuan atom C membentuk 4 ikatan kovalen.
 Atom C dapat membentuk ikatan tuggal, rangkap dua dan ikatan rangkap tiga.
 Kemampuan berikatan antar atom C untuk membentuk suatu rantai karbon. Rantai karbon tersebut
dapat berupa rantai lurus, bercabang dan tertutup.

1. Atom Karbon dapat Membentuk 4 Ikatan Kovalen


Atom karbon dalam system periodik unsur terletak pada golongan VA dan memiliki nomor atom 6
dengan konfigurasi elektron 6C : 1s2 2s2 2p2. Oleh karena memiliki 4 elektron pada kulit terluar, atom
karbon dapat membentuk empat buah ikatan kovalen dengan atom-atom yang lain agar susunan
elektronnya stabil.
Contoh :
a. CCl4
Cl

Cl C Cl atom karbon berikatan kovalen dengan 4 atom Cl

Cl
Atom karbon mempunyai 4 ikatan kovalen yang digunakan untuk berikatan dengan 4 atom Cl
sehingga susunan elektronnya stabil.
Bahan Ajar Kimia Kelas XI
Dra. Rita
1
b. CH4
H

H C H atom karbon berikatan kovalen dengan 4 atom H

2. Atom Karbon dapat Membentuk Ikatan Tunggal, Rangkap Dua dan Rangkap Tiga
Atom karbon mempunyai 4 elektron valensi yang digunakan untuk membentuk rantai karbon. Rantai
karbon yang terbentuk ada yang berupa ikatan tunggal, rangkap dua dan rangkap tiga. Perbedaan ketiga
ikatan tersebut berdasarkan jumlah ikatan yang digunakan atom karbon untuk berikatan dengan atom
lain.
Contoh :
a. Ikatan tunggal
H H H

H C C C H

H H H
b. Ikatan rangkap 2
H C C H

H H
c. Ikatan rangkap 3
H C C H

3. Atom Karbon dapat Membentuk Rantai Karbon


Atom karbon juga dapat berikatan dengan atom karbon yang lain membentuk rantai karbon. Ikatan
atom karbon dengan atom karbon yang lain tersebut dapat membentuk rantai panjang lurus, bercabang,
maupun melingkar membentuk senyawa siklis.
Contoh :
a. Rantai lurus
Contoh :

b. Rantai bercabang
Contoh :

c. Rantai melingkar (siklis)


Contoh :

B. Posisi Atom Karbon


Atom karbon memiliki kedudukan yang berbeda-beda dalam sebuah rantai karbon. Berdasarkan
kedudukannya tersebut, atom karbon dapat dibedakan menjadi:
a. Atom C primer (1°) : atom C yang terikat pada satu atom C yang lain.
b. Atom C sekunder (2°) : atom C yang terikat pada dua atom C yang lain.
c. Atom C tersier (3°) : atom C yang terikat pada tiga atom C yang lain.
d. Atom C kuartener (4°) : atom C yang terikat pada empat atom C yang lain.
Contoh :

Bahan Ajar Kimia Kelas XI


Dra. Rita
2
HIDROKARBON
Hidrokarbon adalah golongan senyawa karbon yang paling sederhana. Hidrokarbon hanya terdiri
dari unsur karbon (C) dan hidrogen (H).

Penggolongan hidrokarbon
Penggolongan hidrokarbon umumnya berdasarkan bentuk rantai karbon dan jenis ikatannya.
Hidrokarbon digolongkan ke dalam hidrokarbon alifatik, alisiklik dan aromatik. Hidrokarbon alifatik adalah
hidrokarbon rantai terbuka, sedangkan Hidrokarbon alisiklik dan aromatik adalah hidrokarbon yang memiliki
rantai lingkar.
A. Alkana
Alkana merupakan hidrokarbon alifatik jenuh yaitu hidrokarbon dengan rantai terbuka dan semua
ikatan karbon merupakan ikatan tunggal.
Contoh
CH3 ─ CH2 ─ CH2 ─ CH3

a. Tata nama alkana


Tata nama alkana mengikuti tata nama IUPAC
1. Semua nama alkana mempunyai akhiran ‘ana’.
2. Jika rantai karbon tidak bercabang, maka :
a. nama alkana tergantung dari jumlah atom C dalam rantai karbon

b. jika rantai karbon terdiri dari 4 atom C atau lebih, maka nama alkana diberi awalan n-
(normal).
Contoh :
CH3 ─ CH2 ─ CH2 ─ CH3 n-butana

CH3 ─ CH2 – CH2 ─ CH2 ─ CH2 ─ CH3 ...................................??

3. jika rantai karbon bercabang, maka


a. tentukan rantai induk, yakni rantai terpanjang. Beri nomor pada rantai induk
sehinggacabang mempunyai nomor sekecil mungkin.
Contoh :
CH3 ─ 3CH ─ 4CH2 ─ 5CH2 – 6CH3

2CH2

1CH3

Sekarang tentukan cara penomoran struktur alkana berikut :


a. CH3 ─ CH ─ CH2 ─ CH2

CH3 CH3
.....................................??
b. CH3 ─ CH ─ CH2 ─ CH2 – CH3

CH2

CH2 – CH3
......................................??
Bahan Ajar Kimia Kelas XI
Dra. Rita
3
b. Rantai induk diberi nama sesuai aturan penamaan alkana
Contoh :
1. CH3 ─ CH2 ─ CH2 ─ CH2 – CH3
n-propana

2. CH3 ─ CH2 ─ CH2 ─ CH2 ─ CH2 – CH3


................................?????

3. CH3 ─ CH2 ─ CH2 ─ CH2 ─ CH2 – CH2 – CH2 – CH3


................................??????

c. Cabang diberi nama alkil, yaitu sama dengan nama alkana yang sesuai tetapi akhiran ana
diganti dengan il,
Contoh :
a. CH3 ─ CH ─ CH2 ─ CH3

CH3 metil

b. CH3 ─ CH2 ─CH ─ CH2 – CH3



CH2
.....................????
CH3

c. CH3 ─ CH2 ─ CH2 ─ CH2 –CH –CH2 – CH2 – CH3



CH2

CH2 .....................????

CH3

d. Urutan penulisan nama alkana bercabang adalah sebagai berikut. Tulis nomor cabang,
diikuti tanda (-) , lalu beri nama alkil dari cabang. Nama alkil ditulis menyambung
dengan nama rantai induk.
Contoh :
1CH3

2CH2

7CH3 – 6CH2 –5CH2 ─4CH2 ─3CH ─ CH3


Rantai induk : heptana
Alkil : 3-metil
Jadi : 3-metilheptana

Dengan mengacu pada contoh diatas, Sekarang tentukan penomoran, rantai induk, jenis
alkil, dan nama dari senyawa berikut :
1. CH3

CH2

CH2 –CH2 ─CH2 ─CH ─ CH2 – CH2 – CH2 – CH3


Rantai induk : ........................?
Alkil : ........................?
Jadi : ........................?

2. . CH3

CH2

CH2 – CH ─CH2 ─CH3


Rantai induk : ......................?
Alkil : ......................?
Jadi : ......................?
Bahan Ajar Kimia Kelas XI
Dra. Rita
4
e. Jika terdapat dua atau lebih jenis alkil, maka nama-nama alkil disusun menurut abjad.
Gunakan tanda (-) untuk memisahkan nomor dari nama alkil.
Contoh :
1. CH3

CH2

1CH3 –2CH2 ─3CH ─4CH ─ 5CH2 –6CH2 –7CH3

CH3
Rantai induk : heptana
Gugus alkil : 3-etil dan 4-metil
Jadi : 3-etil-2-metilheptana

2. CH2 – CH2 – CH3

1 CH3 ─2CH2 ─ 3CH –4CH –5CH2 –6CH2 –7CH2 – 8CH2 –9CH2 –10CH3

CH3
Rantai induk : dekana
Gugus alkil : 3-metil dan 4-propil
Jadi : 3-metil-4-propil dekana

Tentukan rantai induk, gugus alkil, dan nama dari struktur alkana berikut:
CH3

CH2

CH3 ─CH2 ─ CH2 – CH – CH – CH3

CH3
Rantai induk :..............................??
Gugus alkil : .............................??
Jadi : .............................??

f. Jika terdapat lebih dari satu alkil sejenis, maka :


 Tulis nomor-nomor cabang dari alkil-alkil sejenis dan pisahkan dengan tanda koma (,).
Jika terdapat 2 gugus alkil dengan nomor yang sama, maka nomor tersebut harus
diulang.
 Beri awalan yunani (di untuk 2, tri untuk 3, tetra untuk 4, dan seterusnya) pada nama
gugus alkil sesuai dengan jumlah gugus alkil.
 Gunakan tanda (-) untuk memisahkan nomor cabang dengan nama alkil.

Contoh :
1.
CH3

1CH3 ─2CH ─3CH – 4CH – 5CH2 –6CH3

CH3 CH3
Rantai induk : heksana
Gugus alkil : 2-metil, 3-metil, dan 4-metil
Jadi : 2,3,4-trimetilheksana

2. CH3

1CH3 ─2 C ─3 CH2 – 4CH – 5CH2 –6CH3

CH3 CH2 – CH3


Rantai induk : heksana
Gugus alkil : 2-metil, 2-metil, 4-etil
Jadi : 2,2-dimetil-4etilheksana

Bahan Ajar Kimia Kelas XI


Dra. Rita
5
Mengacu contoh diatas, lengkapi titik-titik di bawah ini :
1. CH3 CH2 – CH3

1CH3 ─2CH ─3 CH2 – 4C – 5CH2 –6CH2 –7CH2 –8CH3

CH2 – CH3
Rantai induk : ...........................?
Gugus alkil : ...........................?
Jadi : ...........................?

g. Untuk penomoran rantai karbon yang mengandung banyak cabang :


 Jika terdapat beberapa pilihan rantai induk, pilih rantai yang mengandung paling banyak
cabang.
Contoh :
. CH3 CH3

1CH3 ─2CH ─3CH – 4CH2 –5CH3 1CH3 ─2CH ─3CH – 4CH2 –5CH3

CH2 – CH3 CH2 – CH3


3-etil-2-metilpentana (benar) 3-isopropilpentana (salah)

 Gugus alkil dengan jumlah atom C lebih banyak diberi nomor yang lebih kecil
. CH3 CH3

1CH3 ─2CH ─3CH – 4CH –5CH2 –6CH3 6CH3 ─5CH ─4CH – 3CH –2CH3 – CH3

CH2 – CH3 CH2 – CH3


3-etil-4-metilheksana (benar) 3-isopropilpentana (salah)

Tentukan nama dari struktur berikut :


CH2 – CH2 – CH3

CH3 ─ CH ─CH2 – CH –CH2 –CH2

CH2 – CH3
Rantai induk : .........................?
Gugus alkil : .........................?
Jadi : ..........................?

B. Alkena
Alkena adalah hidrokarbon alifatik tak jenuh dengan satu ikatan rangkap – C = C –. Senyawa
yang memiliki dua ikatan rangkap disebut alkadiena, yang memiliki tiga ikatan rangkap disebut
alkatriena.
Contoh:
H H H
│ │ │
C=C─C─H
│ │
H H

a. Tata nama Alkena


Tata nama alkena menurut IUPAC mengikuti tata nama alkana, dengan beberapa catatan penting.
Yaitu
1. Rantai induk pada alkena adalah rantai karbon terpanjang yang mengandung ikatan rangkap dua
C = C. Nama rantai induk berasal dari nama alkana dimana akhiran ‘ana’ diganti dengan ‘ena’.
Nama Rumus umum
Alkena dengan 1 ikatan rangkap C = C Alkena CnH2n
Alkena dengan 2 ikatan rangkap C = C Alkadiena CnH2n-2
Alkena dengan 3 ikatan rangkap C = alkatriena CnH2n-4

2. Penomoran pada rantai induk dimulai sedemikian, sehingga atom C pertama yang terikat pada
ikatan C = C memiliki nomor sekecil mungkin.
Bahan Ajar Kimia Kelas XI
Dra. Rita
6
Contoh :

1CH3 -2CH =3C ─ 4CH2 – 5CH2 – 6CH3 6CH3 -5CH =4C ─ 3CH2 – 2CH2 – 1CH3

CH2 – CH3 CH2 – CH3


Rantai induk : 2-heksena (benar) 4-heksena (salah)

Dengan mengacu contoh di atas sekarang tentukan cara penomorannya, dimulai dari atom C
yang mana? :
1. CH3 ─ CH – CH ─ CH2 = CH2 ─ CH3
..........................................??
2. CH3 ─ CH – CH ─ CH2 = CH2 ─ CH2 – CH2 – CH3
..........................................??

3. Nama rantai induk dimulai dengan nomor atom C pertama yang terikat ke ikatan C=C, diikuti
tanda (-) kemudian nama dari rantai induk.
Contoh :
1CH2 –2C =3CH2 ─4CH3 1CH2 – 2C = 3CH2 ─ 4CH2 – 5CH3

CH3 CH3
Rantai induk : 2-butena Rantai induk : 2-pentena

Dengan memperhatikan contoh di atas, tentukan penamaan struktur berikut :


1. CH2 – C = CH2 ─ CH2 – CH3

CH2 – CH3
.......................................??
2. CH3 – CH2 – CH = C ─ CH2 – CH3

CH2 – CH3
.......................................??

4. Jika terdapat cabang (gugus alkil) pada rantai induk, beri nama alkil yang sesuai. Aturan lainnya
sesuai dengan tata nama alkana.
Contoh :
CH3
5CH2 –6CH3
1 CH 3 – 2 CH2 = 3 C H2 ─ 4 C – 5CH3
1CH3 – 2CH = 3C ─ 4CH – CH3
CH3
CH2 – CH3
Rantai induk : 2-pentena Rantai induk : 2-heksena
Gugus alkil : 4-metil dan 4-metil Gugus alkil : 3-etil dan 4-metil
Jadi : 4,4-dimetil-2-p entena Jadi : 3-etil-4-metil-2-heksena

Dari kedua contoh di atas, selesaikan penamaan struktur berikut ini :


1. CH2 –CH3

CH3 – CH = C ─ CH2 – CH – CH3

CH2 – CH3
................................??

2. CH2 –CH3

CH3 – CH2 – C ─ CH = CH2

CH3
.............................??

5. Jika terdapat lebih dari satu ikatan C=C, maka akhiran ‘-na’ pada alkana diganti ‘diena’ (jika
ada dua ikatan C=C), ‘-triena’ (jika ada tiga ikatan C=C) dst. Kedua atom C pertama yang
terikat pada ikatan C=C, harus memiliki nomor sekecil mungkin.

Bahan Ajar Kimia Kelas XI


Dra. Rita
7
Contoh :
CH2 ═ CH ─ CH2 = CH2 – CH3 CH2 – CH3

6CH3 - 5CH ═ 4CH ─ 3CH2 - 2C = 1CH2


Rantai induk : 1,4-heksadiena
1,3-pentadiena Gugus alkil : 2-etil
Jadi : 2-etil-1,4-heksadiena

Dengan belajar dari contoh di atas, sekarang coba saudara tentukan nama struktur berikut :
1. CH2 = CH – CH = C ─ CH2 = CH3

CH2 – CH3
Rantai induk : ..........................?
Gugus alkil : ..........................?
Jadi : ...........................?

CH3

2. CH2 = CH2 – C = C ─ CH = CH – CH – CH3

CH2 – CH3 CH3


Rantai induk : ..........................?
Gugus alkil : ..........................?
Jadi : ...........................?

C. Alkuna
Alkuna adalah hidrokarbon alifatik tidak jenuh dengan satu ikatan karbon-karbon rangkap tiga ─ C ≡ C
─, senyawa yang mempunyai dua ikatan karbon rangkap tiga disebut alkadiuna,
Contoh :
H

H─ C≡C─C─H

H
a. Tata nama
Untuk tata nama alkuna ini mirip dengan tata nama pada alkena. yang membedakan hanyalah
akhiran ‘ena’ diganti dengan ‘una’.

ISOMER
Isomer adalah dua senyawa atau lebih yang mempunyai rumus kimia sama tetapi mempunyai
struktur yang berbeda. Secara garis besar isomer dibagi menjadi dua, yaitu isomer struktur, dan isomer
geometri.
1. Isomer struktur
Isomer struktur ini dapat dikelompokkan menjadi: isomer rangka, isomer posisi, dan isomer gugus fungsi.
a. Isomer rangka
adalah senyawa-senyawa yang mempunyai rumus molekul sama tetapi kerangkanya berbeda.
Contoh pada alkana, alkena, dan alkuna.
1) Butana (C4H10).
 CH3-CH2-CH2-CH3 n-butana

 CH3-CH-CH3 2-metilpropana
|
CH3
2) Pentena (C5H10)
 CH2 = CH-CH2-CH2-CH3 1-pentena
 CH2 = CH-CH-CH3 3-metil-1-butena
|
CH3
 CH2 = C-CH2 -CH3 2-metil-1-butena
|
CH3
3) Pentuna (C5H8)
 CH≡C-CH2-CH2-CH3 1-pentuna
 CH≡C-CH-CH3 3-metil-1-butuna
Bahan Ajar Kimia Kelas XI
Dra. Rita
8
|
CH3
b. Isomer posisi
adalah senyawa-senyawa yang memiliki rumus molekul sama tetapi posisi gugus fungsinya berbeda.
Contoh pada alkena dan alkuna.
1) Butena (C4H8)
 CH2 = CH-CH2-CH3 1-butena
 CH3-CH CH-CH3 2-butena
2) Butuna(C4H6)
 CH = C-CH2-CH3 1-butuna
 CH3-C= C-CH3 2-butuna
c. Isomer gugus fungsi
adalah senyawa-senyawa yang mempunyai rumus molekul sama tetapi gugus fungsinya berbeda.
Contoh pada alkuna dan alkadiena.
1. Propuna (C3H4)
 CH = C-CH3 propuna
 CH2=C=CH2 1,2-propadiena

2. Isomer geometri
Isomer geometri adalah senyawa-senyawa yang mempunyai rumus molekul sama tetapi struktur ruangnya
berbeda. Contoh pada alkena mempunyai 2 isomer geometri yaitu cis dan trans

Contoh :

Trans 3-metil-2-pentena cis 3-metil-2-pentena


Jadi, jenis keisomeran pada alkana hanya keisomeran kerangka saja, sementara pada alkena terdiri dari
keisomeran struktur (kerangka dan posisi) dan keisomeran ruang yaitu keisomeran geometri, sedangkan
alkuna jenis keisomeran yang ada adalah keisomeran struktur yaitu keisomeran ruang dan posisi.

EVALUASI
1. Unsur-unsur yang umumnya terkandung dalam senyawa karbon adalah …
a H, Cl, N, Br, Id. N, H, Br, K, Ca
b H, N, S, P, O e. Cl, Br, I, K, Ca
c N, K, Ca, O, S
Bahan Ajar Kimia Kelas XI
Dra. Rita
9
2. Setiap senyawa organik pasti mengandung unsur …
a. Nitrogen d. Karbon
b. Fosfor e. Belerang
c. Hidrogen
3. Senyawa karbon dengan rantai C terbuka disebut …
a. Alifatik d. Heterosiklik
b. Karbosiklik e. disiklik
c. Aromatik
4. Perhatikan rantai karbon berikut :
3 5 8
CH3 CH3 CH3
| | |
CH3 - CH – CH – C - CH3
1 2 4 7| 9
6CH3
Yang termasuk atom C primer adalah atom C bernomor …
a. 1, 2, 3, 4 d. 2, 3, 5, 9
b. 1, 3, 5, 8 e. 3, 4, 5, 9
c. 1, 2, 5, 9
5. Perhatikan kelompok senyawa hidrokarbon berikut :
I. C2H6, C4H10, C5H12
II. C2H4, C3H6, C4H8
III. C2H6, C2H2, C3H8
IV. C2H2, C3H4, C4H10
V. C3H8, C3H4, C4H6
Yang merupakan pasangan kelompok senyawa tidak jenuh adalah …
a. I dan II d. II dan V
b. II dan III e. IV dan V
c. II dan IV
6. Manakah dari rumus kimia berikut termasuk golongan siklialkana
a C4H10 d. C6H6
b C5H12 e. C8H14
c C6H12
7. Senyawa Hidrokarbon yang mempunyai ikatan tunggal disebut …
a. Siklik d. Alkana
b. Alkuna e. Aromatik
c. Alkena
8. Rumus molekul radikal alkil yang mem- punyai atom karbon lima buah adalah …
a C5H8 d. C5H14
b C5H10 e. C5H16
c C5H11
9. Alkana yang mempunyai lima atom karbon adalah …
a 2-metil propana d. 2,2-dimetil butana
b n-propana e. 2-metil butana
c 1,2-dimetil butana
10. Senyawa yang mempunyai titik didih paling tinggi adalah …
a Etana d. 2-metil butana
b Propana e. 2-metil propana
c Butana
11. Pada senyawa 2,2,3-Trimetil butana mempunyai ikatan C-C sebanyak …
a 2 d. 5
b 3 e. 6
c 4
12. Nama yang sesuai dengan aturan penamaan kimia organik adalah …
a 2-etil 3-etil pentana
b 2-isopropil-3-metil pentana
c 2,4,4-tribron heksana
d 1,3-dimetil butana
e 3,5-dietil heptana
13. Perhatikan rumus struktur suku alkana berikut :
CH3 – CH – CH2 – CH – CH2 – CH3
| |
CH3 CH3
Berdasarkan tata nama IUPAC, suku alkana tersebut bernama …
Bahan Ajar Kimia Kelas XI
Dra. Rita
10
a 1,2-dietil butana
b 3,4-dimetil heksana
c 1,2-dimetil pentana
d 2,2- dimetil butana
e 1-metil-2-etil propane
14. Perhatikan rumus struktur senyawa hidrokarbon berikut :
CH3
|
CH3 – C – CH – CH2 – CH2 – CH3
| |
CH3 CH3
Nama yang paling tepat untuk senyawa diatas adalah …
a 1,2-dimetil propana
b 2,2,3-trimetil heksana
c 2,5-dimetil heksana
d 2,2- dimetil pentana
e 3,4-dimetil- pentana
15. Tata nama yang benar untuk struktur karbon berikut adalah …
CH3
|
CH3 – CH – C – CH2 – CH2 – CH3
| |
CH2–CH3 CH3
a 3,3-dimetil-5-etil heksana
b 2- etil, 3,3 dimetil heksana
c 3,5,5 trimetil heptana
d 3,3,5 trimetil heptana
e 2,4-dietil- 2 metil pentana
16. Nama yang tepat untuk senyawa berikut ialah …
CH3 CH3

CH3 - CH2 - C - CH - CH3

CH3
a 1-metil-2,2-dimetil butana
b tetrametil butana
c 1,1-dimetil-2,2-dimetil butana
d 3,3- dimetil iso heksana
e 2,3,3-trimetil- pentana
17. Rumus struktur neopentana atau kuarterner pentana adalah …
a. H3C – CH - CH2 - CH3
|
CH3
b. CH3
|
H3C - C - CH3
|
CH3
CH3
|
c. H3C – C - CH2 - CH3
|
CH3
CH3
|
d.H3C – CH – CH2
|
CH3

CH3
|
e. H3C –CH -CH - CH3
| |
CH3 CH3
Bahan Ajar Kimia Kelas XI
Dra. Rita
11
18. Perhatikan rumus struktur suku alkana berikut :
CH3
|
H3C – CH - CH - CH2 - CH3
| |
CH3 CH2 – CH3
Nama Trivial untuk senyawa tersebut adalah …
a. 3-Tersier butil butana
b. 3-tersier butil pentana
c. 3-iso butil pentana
d. 3-neo butil butana
e. 3-sekunder butil pentana
19. Manakah diantara rumus kimia yang termasuk golongan sikloalkana adalah …
a. C4H10 d. C6H6
b. C5H12 e. C8H14
c. C6H12
20. Nama senyawa yang sesuai dengan aturan IUPAC adalah …
a. 1,4-dimetil heptana
b. 3,4-dietil heksana
c. 4-etil-5-metil heptana
d. 3,4,6-trimetil heptana
e. 1,3-dimetil heksana
21. Diantara senyawa Hidrokarbon berikut yang bukan merupakan isomer C6H14 adalah …
a. H3C–CH - CH 2 -CH2 - CH3
|
CH3
b. H3C–CH2-CH -CH2 - CH3
|
CH3
c. CH3
|
H3C – C - CH - CH3
|
CH3
d. H3C–C - CH - CH3
|
CH2 - CH3
e. CH3
|
H3C – CH - CH - CH3
|
CH3
22. Zat yang berisomer dengan heksana ialah …
a. 2-metil pentana
b. 3-etil pentana
c. 2-dimetil heksana
d. 3-metil heksana
e. 3,4-metil heksana
23. Diantara senyawa berikut yang bukan merupakan isomer heptana adalah …
a. 2-metil heksana
b. 2,2-dimetil pentana
c. 2,2-dimetil heksana
d. 3-metil heksana
e. 3-etil pentana
24. Senyawa hidrokarbon berikut yang tergolong alkohol adalah …
a. C3H4 d. C4H6
b. C3H6 e. C4H10
c. C3H8

25. Nama yang benar untuk senyawa dengan rumus struktur berikut adalah …
a. 2-etil-2-pentana
b. 2-etil-3-pentana
c. 3-metil-3-heksana
d. 4-etil-3 pentena
Bahan Ajar Kimia Kelas XI
Dra. Rita
12
e. 4-metil-3-heksena
26. Perhatikan rumus alkana berikut :
CH2=CH-C=CH2

CH3
Berdasarkan tata nama IUPAC, nama untuk suku alkena tersebut adalah …
a. 3-metil-1,1-butadiana
b. 2-metil-1,3-butadiana
c. 1,3-butadiana
d. 3-etil-1,3 butadiena
e. 2-etil-1,2 butadiena
27. Nama senyawa
CH3 – C = CH – CH3
|
CH2
|
CH3
adalah …
a. 3-metil-2-pentena
b. 3-etil-2-butena
c. isoheksena
d. 3-metil-2-pentana
e. 2-etil-2 butena
28. Nama sistematis untuk senyawa berikut adalah …
CH2=CH-CH-CH2-CH-CH3

CH2 CH2

CH3 CH3
a. 3-metil-5-vinil heksena
b. 3,5-dimetil-2-heksena
c. 2-etil-4-vinil heksena
d. 3-etil-5-metil-1-heptena
e. 5-etil-3-metil-6-heptena
29. Perhatikan rumus alkena berikut :
CH3–CH–CH – CH2 = CH2
| |
CH3 CH3
Penamaan senyawa diatas yang benar adalah …
a. 3,4-dimetil-2-pentena
b. 3,4-dimetil-1-pentena
c. 2,3-dimetil-4- pentena
d. 2-etil-3-metil-2-butena
e. 2-metil-3-etil-1-butena
30. CH3–CH2 –CH – CH2 – CH – C  CH
| |
CH3 CH3
Nama yang tepat untuk senyawa alkuna diatas
adalah …
a. 3,5-dimetil heptuna
b. 3,5-dimetil-1-heptuna
c. 3,5-dimetil-2- heptuna
d. 3,5-dimetil-3-heptuna
e. 3,5-dimetil-4-heptuna
31. Struktur rantai karbon 2-metil-2pentana adalah …
a. CH3-CH=CH-CH-CH3
|
CH3

b. CH3 - CH2 – CH = C - CH3

CH3
c. CH2 =C-CH2-CH2-CH3

Bahan Ajar Kimia Kelas XI


Dra. Rita
13
CH3
d. CH2=CH-CH2-CH-CH3

CH3
e. CH3-C=CH2-CH2-CH3

CH3
32. Nama senyawa alkena yang sesuai dengan aturan IUPAC adalah …
a Etil metil butena
b Etil butena
c 2-etil-3-butena
d 2-etil-1-butena
e 3-metil-3-pentena
33. Rumus umum senyawa dengan struktur CH3(CH2)14-CH=CH-CH3 adalah …
a CnH2n d. CnH2n-1
b CnHn e. CnH2n-2
c CnH2n+1
34. Pasangan senyawa yang merupakan pasangan isomer …
a. 1-butena dan 2,2-dimetil butena
b. 2-metil-1-butena dan 3-metil-1-butena
c. 2-pentena dan 2-metil-2-pentena
d. cis-1,2-etena dan trans-1,2-etena
e. 2-propena dan 2-pentena
35. Senyawa alkena yang tidak mempunyai isomer adalah …
a Propena d. Heksena
b Butena e. Dekena
c Pentena
36. Reaksi adisi etena dengan gas clor menghasilkan …
a Dikloropentena
b Diklorobutena
c Dikloropropena
d Dikloroetena
e Klorometana
37. Senyawa yang merupakan alkuna adalah …
a C3H6 d. C4H6
b C3H8 e. C4H10
c C4H8
38. Sifat-sifat alkuna yang tidak dimiliki oleh alkana adalah …
a Mempunyai ikatan rangkap tiga
b Mempunyai isomer
c Merupakan hidrokarbon
d Dapat memiliki lebih dari satu ikatan rangkap
e Dapat membentuk rantai yang bercabang
39. CH3 – CH2 – CH2 – CH2 – CH – C  CH
|
CH2 –CH3
Nama yang tepat untuk senyawa diatas adalah …
a. 2-etil-1-pentuna
b. 3-metil-1-heptuna
c. 4-metil-1-heptuna
d. 2,2-dimetil-6-heptuna
e. 1,3-dimetil-2-heptuna
40. Berikut ini adalah hubungan antara sifat suku-suku alkuna, kecuali …
a. Semakin tinggi suku alkuna, titik didihnya semakin besar
b. Semakin tinggi suku alkuna, titik leburnya semakin rendah
c. Semakin tinggi suku alkuna, wujudnya semakin mendekati zar padat
d. Semakin tinggi suku alkuna, ikatan antar atomnya semakin kuat
e. Semakin tinggi suku alkuna, masa molekul relatifnya semakin besar

41. CH C-CH-CH3

CH2-CH3
Senyawa diatas merupakan isomer dari senyawa …
a. Butuna d. Heksuna
Bahan Ajar Kimia Kelas XI
Dra. Rita
14
b. Pentuna e. Butena
c. Heptuna
42. Banyak isomer heksuna adalah …
a. 1 d. 7
b. 3 e. 9
c. 5
43. Jumlah isomer dari senyawa C5H8 adalah …
a. 1 d. 4
b. 2 e. 5
c. 3
44. Senyawa alkuna berikut ini yang tidak
mempunyai isomer adalah …
a. Propana d. Heksuna
b. Butuna e. Heptana
c. Pentuna

ESSAY.
1. Berilah nama senyawa berikut :
CH3

a. CH3-CH-CH2-CH2-CH-CH3

CH3
b. CH3-CH2-CH2

CH-CH2-CH2-CH3

CH3-CH2-CH2

CH3

c. CH3-CH-CH2- C-CH3

CH2 CH3

CH3

CH3

d. CH3 -C=C-CH3

CH3

e. CH3-C=CH2-CH-CH3

CH2 C2H5

f. CH3-CH2-CH2-CH2-C=CH-CH3

CH2

CH2-CH2CH2-CH3

g. CH3-CH=CH-CH=CH-CH3

CH3

h. CH2-CH2-CH2-CH2

CH3

i. CH3-CH-CH-C=CH

CH3 CH3
Bahan Ajar Kimia Kelas XI
Dra. Rita
15
j. CH3-CH=CH-CH2-CH=CH

CH2

CH3

2. Tulislah rumus struktur dari senyawa-senyawa berikut :


a. 2-metil-butana
b. 3-metil-pentana
c. 3,4-dimetil heksana
d. 3-etil-4metil heksana
e. 2,4-dimetil-1-pentena
f. Cis-5-metil-2-heksena
g. 3,4-dimetil-1-pentuna
h. 5-etil-2,5-dimetil-3-heptuna
i. 2,2,6-trimetil-6-propil-4-nonuna
j. 3-propil-1,4-heksadiuna
k. 2,2,5-trimetil-3-heksuna

MINYAK BUMI

Minyak bumi dan gas alam diduga berasal dari jasad renik lautan, tumbuhan, dan hewan yang mati
sekitar 150 juta tahun yang lampau. Dugaan tersebut didasarkan pada kesamaan unsur-unsur yang terdapat
dalam bahan tersebut dengan unsur-unsur yang terdapat dalam makhluk hidup. Sisa-sisa organisme itu
Bahan Ajar Kimia Kelas XI
Dra. Rita
16
mengendap di dasar lautan, kemudian ditutupi oleh lumpur. Lapisan lumpur tersebut lambat laun berubah
menjadi batuan karena pengaruh tekanan lapisan di atasnya. Sementara itu, dengan meningkatnya tekanan
dan suhu, bakteri anaerob menguraikan sisa-sisa jasad renik itu dan mengubahnya menjadi minyak dan
gas.

1. Proses Pembentukan minyak bumi


Petroleum atau bahan bakar minyak (BBM) merupakan campuran bermacam-macam senyawa
hidrokarbon komplek.
BBM terbentuk atau berasal dari proses pelapukan atau pembusukan tumbuhan dan hewan yang
tertimbun atau mengendap selama berjuta-juta tahun yang lampau. Sisa tumbuhan dan hewan yang
tertimbun endapan lumpur, pasir, dan zat-zat lainnya selama jutaan tahun mendapat tekanan dan panas
bumi secara alami. Bersamaan dengan pro-ses tersebut, bakteri pengurai merombak senyawa
kompleks menjadi senyawa hidro-karbon. Karena pengaruh suhu dan tekanan tinggi, materi organik itu
berubah menjadi minyak setelah mengalami proses berjuta-juta tahun minyak bumi akan berkumpul
dalam pori-pori batu kapur atau batu pasir. Karena gaya kapilaritas, miyak bumi akan bergerak keatas,
jika terkalang oleh batuan tak berpori, miyak bumi akan menumpuk dalam batuan tersebut. Teori
pembentukan gas alam sama dengan teori pembentukan minyak bumi. Gas alam merupakan campuran
alkana dengan berat molekul sedang. Komposisi gas alam bergantung pada sumbernya, umumnya
mengandung 80% metana, 7% etana, 4% butana dan isobutana dan 3% pentana. Propana dan butana
dicairkan pada tekanan tertentu dan dijual sebagai Liquetied Petroleum bases (LPG). Ex :Berikut
proses pembenyukan minyak bumi dan gas didasar laut
a. Sisa tumbuhan dan hewan yang mati tenggelam kedasar laut dan tertutup oleh pasir
b. Selama jutaan tahun sisa tersebut tertimbun menjadi batu panas
c. Pengubahan sisa-sisa tersebut menjadi minyka bumi dan gas alam

2. Komponen miyak bumi


Komponen hidrokarbon dalam minyak bumi berbeda tergantung pada umur, suhu permukaan dan
cara pembentukan zat-zat penyusunnya.
Contoh :
a. Minyak bumi dari Amerika banyak mengandung senyawa hidrokarbon jenuh, minyak bumi dari
rusia banyak mengandung senyawa sikloalkana.
b. Minyak bumi dari Indonesia banyak mengandung senyawa Aromatik.

Minyak bumi merupakan campuran alkana, sikloalkana, hidrokarbon aromatik dan senyawa lain
yang mengandung belerang, nitrogen, oksigen, dan sikloalkana.

Komposisi-komposisi minyak bumi sebagai berikut :


a. Golongan alkena yang paling banyak dalam minyak bumi adalah n- alkana(tidak bercabang, jenuh)
Misalnya : n-oktana dan isooktana (bercabang jenuh) + 2,2,4-trimetil pentana
b. Sikloalkana (membentuk cincin, tidak jenuh) yang terdapat dalam minyak bumi adalah
siklopentana dabn sikloheksana Misalnya metil siklopentana dan etilsikloheksana
c. Hidrokarbon aromatik (membentuk cincin, tidak jenuh) yang terdapat dalam minyak bumi adalah
benzena. Misalnya etil benzena
d. Minyak bumi juga mengandung senyawa belerang (0,01-7%), senyawa nitrogen (0,01-0,9%)
senyawaoksigen (0,06-4%) dan sedikit senyawa orgonal logam (misalnya vanadium dan nikel)

Berdasarkan hal diatas dapat disimpulkan bahwa minyak bumi tersusun atas lima unsur kimia yaitu :
82-87% karbon, 11-15% hidrogen, 0,01-6% belerang, 0,2% oksigen dan 0,01-3% nitrogen.

3. Penghematan minyak bumi


Minyak bumi merupakan sumber daya alam yang tidak dapat diperbaruhi oleh karena itu perlu
kesadaran dan upaya penghematan dalam penggunaan minyak bumi dan gas alam. Selain itu juga
diperlukan upaya pengadaan sumber energi alternatif pengganti minyak bumi, misalnya batu bara, gas
alam, energi surya, energi panas bumi, energi air, energi angin, energi gelombang dan energi nuklir.
Oleh karena itu tidak ada cara lain, selain kita harus menghemat penggunaan minyak bumi

4. Daerah penambangan dan pengilangan minyak bumi di indonesia


Minyak bumi indonesia banyak mengandung senyawa aromatik dan bermutu tinggi karena kadar
belerangnya rendah. Sumber minyak bumi diindonesia pertama kali ditemu-kan di langkat, sumatera
utara tahun 1883. Daerah penambangan dan pengilangan minyak bumi di indonesia sebagai berikut :
a. Sumatera bagian utara
Lapangan gas alam Arun Aceh, lapangan minyak bumi Julu rayea, Periak, serang jaya, pangkalan
susu, pulu panjang, dan telaga said DKG
Bahan Ajar Kimia Kelas XI
Dra. Rita
17
b. Sumatera bagian tengah
Lapangan minyak minas(sumur minas merupakan lapangan minyak terbesar di asia
tenggara),lapangan inyak andan, bekasap duri, dan kota batak
c. Sumatera bagian selatan
Lapangan minyak bajubang dan tampino jambi, lapangan minyak mangun jaya babat ukui, subang
burung, kluang, dan pendopo talang akar palembang
d. Jawa barat
Lapangan minyak jatibarang, randengan dan arimbi
e. Jawa timur
Lapangan minyak cepu dan kruka surabaya
f. Kalimantan timur
Lapangan minyak tanjung di barito dan lapangan minyak tarakan di tarakan
g. Daerah laut cina selatan
Lapangan minyak di natuna
h. Daerah papua
Lapangan minyak klamono dan klamunuk, salawati, lapangan minyak mogoi dan wasian bintuni.
Sekarang Idonesia penghasil minyak bumi terbesar kelima dunia

5. Pengolahan minyak bumi


Minyak bumi pertama kali di Bor tahun 1859 oleh Edwin drake di titusville, pensilvania. Untuk
memperoleh minyak bumi dilakukan dengan cara pengeboran. Hasil pengeboran disebut minyak
mentah (crude oil) minyak mentah belum dapat digunakan oleh karena itu harus dilakukan pengolahan
lebih lanjut. Pengolahan tersebut pada prinsipnya memisah-kan (memurnikan) komponen minyak
mentah. Minyak mentah diolah dengan cara penyulingan (destilasi) bertingkat yaitu sebagai berikut :

Proses destilasi minyak bumi dalam kolom atau destilasi

Dalam menara destilasi tedapat plat-plat dengan jarak tertentu yang mempunyai sejumlah sungkup
gelembung udara (buble caps). Proses dalam menara destilasi dimulai dengan memompakan minyak mentah
yang telah dipanaskan sampai suhu 350% ke dalam menara destilasi. Didalam menara sebagian minyak akan
menguap dan bergerak melalui buble caps, sebagian uap yang tidak mencair akan terus naik dan lama
kelamaan akan mencair sedikit demi sedikit sesuai dengan titik didihnya pada pelat-pelat yang ada diatasnya,
selanjutnya akan diperoleh fraksi-fraksi minyak bumi berdasarkan titik didihnya.

Fraksi-fraksi minyak bumi :


Jenis fraksi Jumlah atom C Titik didih 0C Manfaat
Gas, LNG C1-C2 -160-(-88) Bahan bakar
Elpiji C3-C4 -400C Bahan bakar rumah tangga, kendaraan
Petroleum eter C5-C6 20-70 Pelarut, pencuci(penatu kering)
Aftur C6-C7 70-140 Bahan bakar pesawat terbang
Bensin (Gasolin) C7-C10 70-180 Bahan bakar kendaraan
Minyak tanah (Kerosin) C11-C12 180-250 Bahan bakar lampu, kompor
Minyak diesel (Solar) C13-C14 250-350 Bahan bakar motor diesel
Bahan Ajar Kimia Kelas XI
Dra. Rita
18
Minyak bakar C15-C16 250-400 Bahan bakar industri
Minyak pelumas (Oli) C17-C20 >350 Pelumas atau labrikasi mesin-mesin
Lilin C21-C24...>(40) >400 Lampu penerangan
Aspal (Ter) Karbon padat >450 Industri jalan (pengeras jala raya)
Minyak kokas (Karbon) Karbon padat >450 Elektroda, bahan bakar

Bensin (gasolin atau premium)


Komponen utama bensin yaitu : n-heptana dan isobotana(2,2,4 trimetil pentana) kualitas bensin ditentukan
oleh kandungan isooktana yang dikenal dengan istilah bilangan oktan
Bilangan oktan n-heptana = 0
Bilangan oktan isooktana = 100
Jika ada bensin dengan dengan bilangan oktan 75, berarti isookatana 75% + n-heptana 25%
Kandungan isooktana dalam bensin berfungsi untuk :
1. mengurangi ketukan (knocking) pada mesin kendaraan
kendaraan bermesin besar, seperti sedan mewah, memerlukan bensin yang berbilangan oktan tinggi
2. meningkatan efisiensi pembakaran sehingga menghasilkan energi yang lebih besar

Untuk menaikan bilangan oktan bensin dapat ditambahkan zat aditif anti ketukan yaitu :
1. TEL = Teta ethyl lead = Pb(C2H5)4
Akan tetapi adanya logam Pb yang dihasilkan dari pembakaran bensin tersebut dapat menjadi masalah
bagi lingkungan karena Pb merupakan logam berat yang dapat membahayakan kesehatan
2. MTBE = Metyl Tertier Butyl Eter = CH3-C-O-CH3
Senyawa MTBE memiliki bilangan oktan 118. Senyawa ini lebih aman dari TEL, tetapi berpotensi
mencemari lingkungan karena sulit diuraikan oleh mikroorganisme
3. Etanol
Etanol memiliki bilangan oktan 123
Etanol merupakan zat aditif yang dapat meningkatkan efisiensi pembakaran bensin.
Keunggulan etanol :
a. Tidak mencemari udara dengan timbal
b. Bahan bakunya cukup melimpah di alam dan dapat dibudidayakan karena diperoleh dari fermentasi
tumbuh-tumbuhan

Bensin premium mempunyai bilangan oktan 80 sampai 85


Bensin super memiliki bilangan oktan 98

Dampak negatif pembakaran bensin


Jika bensin dibakar sempurna, maka akan dihasilkan gas CO2 dan uap air
Reaksinya : 2C8H18 + 25O2  16CO2 + 18H2O
Namun jika pembakarannya tidak sempurna, akan timbul gejala (arang dan karbon) dan karbon monooksida
(CO).
Reaksinya :
Bensin + oksigen tidak sempurna C(s) + CO(g) + H2O(g)

Gas CO ini sangat berbahaya bai kita, jika kita menghirupnya maka senyawa CO akan berikatan dengan
hemoglobin darah. Hemoglabin ini bertugas untuk mengikat O2 dan mengalirkannya ke seluruh tubuh
(termasuk ke otak). Hemoglobin ini lebih mudah berikatan dengan CO dibandingkan dengan O2 akibatnya
tubuh akan kekurangan oksigen. Dengan demikian menghirup gas Co terlalu banyak dapat membuat mati
lemas. Ambang batas kadar CO diudara adalah dibawah 100ppm. Udara dengan kadar CO diatas 100ppm
akan menyebabkan sakit kepala dan cepat lelah. Sementara kadar CO diatas 750ppm dapat menyebakan
kematian.

INDUSTRI PETROKIMIA

Pada umumnya, proses industri petrokimia melalui tiga tahapan, yaitu:


 Mengubah minyak dan gas bumi menjadi bahan dasar petrokimia,
 Mengubah bahas dasar menjadi produk antara, dan
 Mengubah produk antara menjadi produk akhir.

Hampir semua produk petrokimia berasal dari tiga jenis bahan dasar, yaitu: olefin, aromatika dan gas-sintesis
(syn-gas).
Bahan Ajar Kimia Kelas XI
Dra. Rita
19
A. Petrokimia dari Olefin
1. Polietilena adalah plastik yang paling banyak diproduksi. Antara lain digunakan untuk membuat
kantong plastik dan plastik sampul.
2. PCV atau polivinilclorida juga merupakan plastik, antara lain digunakan untuk membuat pipa
(pralon) dan pelapis lantai. PVC dibuat dari etilena melalui tiga tahap yaitu adisi, pirolisis,
pemanasan, dan polimerisasi.
3. Etanol adalah bahan yang sehari-hari biasa kita kenal sebagai alkohol. Etanol digunakan untuk
bahan bakar atau bahan antara untuk berbagai produk lain, misanya asam asetat. Pembuatan etanol
dari etilena melalui reaksi adisi.
4. Glikol digunakan sebagai bahan antibeku dalam radiator mobil di daerah beriklim dingin
5. Serat atau bahan tekstil (polivinil asetat) digunakan untuk bahan dasar pakaian, seperti tetoron, rayon
dan laia – lain.

B. Petrokimia dari Aromatika


Xylena dan Toluena merupakan industri petrokimia yang yang berguna sebagai bahan dasar
peledak.Contohnya : TNT (Tri Nitro Toluena)
NO2 H
| |
C–C
// \\
H-C C-NO2 Tri Nitro Toluena ( 1,3,5 Tri Nitro Benzena)
\ /
C=C
| |
NO2 H

C. Petrokimia dari Gas-sintesis (syn-gas)


Gas sintesis merupakan campuran dari karbon monoksida (CO) dan hidrogen (H2). Berbagai contoh
petrokimia dari syn-gas sebagai berikut:
l. Amonia (NH3)
Amonia dibuat dari nitrogen dan hidrogen menurut reaksi berikut ini.
Pada industri petrokimia, gas nitrogen diperoleh dari udara, sedangkan gas hirdogen dari syn-gas.
Sebagian besar produksi amonia digunakan untuk membuat pupuk seperti urea [CO(NH2)2],
ZA[(NH4)2SO4], amonium nitrat (NH4NO3). Sebagian lainnya digunakan untuk membuat berbagai
senyawa nitrogen lain, seperti asam nitrat (HNO3) dan sebagai bahan untuk membuat resin dan plasti
m. Urea [CO(NH2)2]
Urea dibuat dari amonia dan gas karbon dioksida melalui dua tahap reaksi berikut.
Sebagian besar urea digunakan sebagai pupuk. Kegunaan yang lain yaitu untuk makanan ternak, industri
perekat, plastik dan resin.
n. Metanol (CH3OH)
Metanol dibuat dari syn-gas melalui pemanasan pada suhu dan tekanan tinggi dengan bantuan katalis.
Sebagian besar metanol diubah menjadi formaldehid. Sebagian yang lain digunakan untuk membuat
serat dan campuran bahan bakar.
CO2(g) + 2H2(g) CH3OH(g)
o. Formaldehida (HCOH)
Fomaldehida dibuat melalui oksidasi metanol dengan bantuan katalis.
CH3OH(g) HCOH(g) + H2(g)
Formaldehid
Larutan formaldehida dalam air dikenal dengan nama formalin. Formalin digunakan untuk mengawetkan
preparat biologi (termasuk mayat). Akan tetapi, penggunaan utama dari formaldehida adalah untuk
membuat resin urea-formaldehida dan lem. Lem formaldehida banyak digunakan dalam indutri kayu
lapis.
DAMPAK PEMBAKARAN BAHAN BAKAR TERHADAP LINGKUNGAN

1. Karbon Monoksida (CO)


Gas karbon monoksida adalah gas yang tidak berwarna, tidak berbau,
tidak berasa, dan tidak merangsang. Hal ini menyebabkan keberadaannya
sulit dideteksi. Padahal gas ini sangat berbahaya bagi kesehatan karena pada kadar rendah dapat
menimbulkan sesak napas dan pucat. Gas CO ini berbahaya karena dapat membentuk senyawa
dengan hemoglobin membentuk HbCO, dan ini merupakan racun bagi darah. Oleh karena yang
diedarkan ke seluruh tubuh termasuk ke otak bukannya HbO, tetapi justru HbCO.
Keberadaan HbCO ini disebabkan karena persenyawaan HbCO memang lebih kuat ikatannya
dibandingkan dengan HbO. Hal ini disebabkan karena afinitas HbCO lebih kuat 250 kali
Bahan Ajar Kimia Kelas XI
Dra. Rita
20
dibandingkan dengan HbO. Akibatnya Hb sulit melepas CO, sehingga tubuh bahkan otak akan
mengalami kekurangan oksigen. Kekurangan oksigen dalam darah inilah yang akan menyebabkan
terjadinya sesak napas, pingsan, atau bahkan kematian.

2. Karbon Dioksida (CO2)


Keberadaan CO2 yang berlebihan di udara memang tidak berakibat langsung pada manusia,
sebagaimana gas CO. Akan tetapi berlebihnya kandungan CO2 menyebabkan sinar inframerah dari
matahari diserap oleh bumi dan benda-benda di sekitarnya. Kelebihan sinar inframerah ini tidak
dapat kembali ke atmosfer karena terhalang oleh lapisan CO2 yang ada di atmosfer. Akibatnya suhu
di bumi menjadi semakin panas. Hal ini menyebabkan suhu di bumi, baik siang maupun malam hari
tidak menunjukkan perbedaan yang berarti atau bahkan dapat dikatakan sama. Akibat yang
ditimbulkan oleh berlebihnya kadar CO2 di udara ini dikenal sebagai efek rumah kaca atau green
house effect.

3. Oksida Belerang (SO2 dan SO3)


Akibat yang ditimbulkan oleh berlebihnya oksida belerang memang tidak secara langsung dirasakan
oleh manusia, akan tetapi menyebabkan terjadinya hujan asam. Proses terjadinya hujan asam dapat
dijelaskan dengan reaksi berikut.
a. Pembentukan asam sulfit di udara lembap
b. Gas SO2 dapat bereaksi dengan oksigen di udara
c. Gas SO3 mudah larut dalam air, di udara lembap membentuk asam sulfat yang lebih berbahaya
daripada SO2 dan H2SO3

4. Oksida Nitrogen (NO dan NO2)


Gas nitrogen monoksida memiliki sifat tidak berwarna, yang pada konsentrasi tinggi juga dapat
menimbulkan keracunan. Di samping itu, gas oksida nitrogen juga dapat menjadi penyebab hujan
asam. Keberadaan gas nitrogen monoksida di udara disebabkan karena gas
nitrogen ikut terbakar bersama dengan oksigen, yang terjadi pada suhu tinggi.

KEGUNAAN DAN KOMPOSISI SENYAWA HIDROKARBON DALAM KEHIDUPAN SEHARI-


HARI DALAM BIDANG PANGAN, SANDANG, PAPAN, PERDAGANGAN, SENI DAN
ESTETIKA.

Coba perhatikan benda-benda di sekitarmu! Adakah benda yang terbuat dari plastik? Sekarang
plastik merupakan bahan yang banyak digunakan untuk berbagai keperluan, coba berikan alasannya! Salah
satu bahan utama plastik berupa senyawa hidrokarbon. Hidrokarbon banyak digunakan sebagai bahan dasar
untuk berbagai benda, tetapi hidrokarbon tersebut bereaksi dulu dengan zat lain
sehingga membentuk senyawa-senyawa yang dapat langsung digunakan misalnya sebagai bahan pembuatan
kain, pupuk, obat-obatan, zat aditif, dan bahan untuk hiasan.

Senyawa hidrokarbon yang digunakan sebagai bahan dasar umumnya berupa hasil distilasi dan
cracking minyak bumi seperti gas metana, etena, dan etuna juga hidrokarbon aromatik seperti benzena. Pada
bab ini akan dibahas kegunaan dan komposisi senyawa hidrokarbon dalam bidang pangan, sandang, papan,
perdagangan, seni, dan estetika.

A. Senyawa Hidrokarbon di Bidang Pangan


Bahan makanan merupakan keperluan hidup manusia di bidang pangan. Senyawa-senyawa yang
terkandung di dalam bahan makanan masing-masing mempunyai fungsi bagi tubuh manusia, misalnya
karbohidrat untuk memenuhi kebutuhan energi dalam melakukan aktivitas sehari-hari. Karbohidrat
bukan termasuk senyawa hidrokarbon karena selain mengandung unsur C dan H juga mengandung unsur
oksigen, misalnya glukosa dengan rumus C6H12O6. Senyawa ini merupakan bahan alami, dapat diambil
langsung dari tanaman. Senyawa karbon lainnya yang terdapat dalam makanan yaitu protein dan lemak.
Senyawa hidrokarbon dibidang pangan berperan dalam penyediaan makanan, untuk memasak bahan
makanan digunakan bahan dasar minyak tanah atau LPG. Sekarang banyak makanan dan minuman yang
dikemas dengan citarasa dan aroma yang beraneka ragam serta dapat disimpan dalam jangka waktu yang
lama. Pada makanan ini telah ditambahkan berbagai zat aditif makanan. Bahan dasar zat aditif ada yang
berasal dari hidrokarbon yaitu benzena yang mempunyai C6H6. Untuk mengenal berbagai zat aditif
sintetis yang berasal dari hidrokarbon, coba lakukan kegiatan berikut dan diskusikan.

Bahan-bahan kimia sintetis biasanya dicantumkan pada label kemasan makanan seperti contoh
berikut.
Komposisi /Ingredients :
Tepung terigu, minyak sayur, tepung tapioka,
garam, pemantap nabati, pengatur keasaman,
mineral (zat besi), pewarna (tartazin C19140),
Bahan Ajar Kimia Kelas XI antioksidan (TBHQ), penguat rasa natrium
Dra. Rita glutamate (MSG), perisa ayam, bubuk bawang
putih, Vitamin (A, B1, B6, B12, niasin, asam 21
folat, pantotenat) dan bubuk cabe
Zat aditif yang berasal dari senyawa hidrokarbon misalnya pemanis sakarin sodium siklamat,
keduanya mengandung bahan dasar benzena C6H6. Bahan pengawet lainnya yang mengandung bahan
dasar senyawa turunan benzena yaitu natrium benzoat yang biasa digunakan untuk pengawet manisan
buah dan minuman. Senyawa ini merupakan senyawa hidrokarbon aromatik yang bentuknya siklik, tak
jenuh, dan berbahaya.

B. Senyawa Hidrokarbon di Bidang Sandang


Untuk keperluan sandang senyawa hidrokarbon mulai digunakan untuk mengganti bahan alam
seperti kapas, sutra, dan wool. Bahan pakaian sintetis harganya lebih murah dan dapat diproduksi secara
besar-besaran dalam waktu singkat. Produk ini termasuk polimer yang dibuat dari berbagai senyawa
hidrokarbon molekul kecil yang disebut monomer.

Senyawa hidrokarbon apa yang digunakan sebagai bahan dasar untuk pembuatan bahan pakaian
sintetis?
CH4 C2H4 C3H3 N (C3H3 N)x
Metana Etilena Akrilonitril Serat akrilik

C2H4 C2H4O C3H3 N


Etena Etilen oksida Akrilonitril

C2H6O2 (C10H8N4)x
Etilena glikol Dakron

C4H4 C4H4 C6H16 N2 (C12H22O2N2)x


Butena Butadiena Heksametilendiamin Nilon

Termasuk golongan apa hidrokarbon bahan dasar sandang di atas? Carilah contoh kain dari bahan
akrilik, dakron, dan nilon, amati perbedaannya! Bahan sandang sintetis umumnya merupakan polimer
dari beberapa senyawa kimia yang bahan dasarnya adalah senyawa hidrokarbon yaitu metana, etena,
butena, juga benzena. Hidrokarbon tersebut direaksikan dengan zat lain untuk menghasilkan monomer-
monomer yang mengandung oksigen dan mengandung nitrogen kemudian monomer-monomer
dipolimerisasikan menjadi senyawa polimer yang berupa serat atau benang. Serat atau benang tersebut
diolah menjadi kainkain yang digunakan sebagai bahan sandang.

C. Senyawa Hidrokarbon di Bidang Papan


Coba perhatikan bahan-bahan untuk membangun rumahmu atau sekolah! Terbuat dari apa bahan
bangunan tersebut? Apakah menurutmu ada yang berasal dari senyawa hidrokarbon? Umumnya bahan
bangunan seperti semen, bata, dan kayu bukan dari senyawa hidrokarbon. Semen dibuat dari campuran
batu kapur, tanah liat, pasir, dan senyawa lainnya.
Bahan bangunan yang dibuat dari senyawa hidrokarbon antara lain cat dan kaca plastik atau
fiberglas. Cat ada yang bahan dasarnya metana, etena, dan butena. Beberapa contoh cat sesuai bahan
dasar tertera pada tabel berikut.

Tabel Berbagai jenis cat sesuai bahan dasarnya


Hidrokarbon Jenis Cat Rumus Kegunaan
Metana Cat Vinil (C4H6O2)n Cat tembok
Etana Cat Lateks Stirena-Butadiena (C28H30)n Cat tembok
Propana Cat Damar Alkid (C11H10O5)n Cat kayu atau besi

Selain cat, bahan bangunan lain ada yang dibuat dari macam-macam polimer hidrokarbon, misalnya
daun pintu, atap plastik, bak mandi, dan pipa-pipa air. Contoh senyawa hidrokarbon untuk bahan-bahan
bangunan ini tertera pada tabel berikut!
Senyawa Hidrokarbon Jenis Plastik Jenis Bahan Bangunan
Bahan Ajar Kimia Kelas XI
Dra. Rita
22
Kloroetena PVC Pipa air
2-metilpropanoat Perspek Kaca plastik

D. Senyawa Hidrokarbon di Bidang Perdagangan


Berbagai produk industri banyak diperdagangkan untuk berbagai keperluan sehari-hari misalnya
barang-barang dari plastik, pupuk, pestisida, detergen, karetsintetis, dan obat-obatan. Semua bahan ini
dibuat dari zat-zat kimia yang diolah di pabrik secara besar-besaran. Senyawa apa yang digunakan untuk
membuat produk tersebut?
Coba perhatikan bagan proses pembuatan berbagai jenis plastik berikut!
CH4 CH4O CH2 O (C4H8 ON6)n
Metana Metil alkohol Formaldehid Melamin

(C4H8 ON6)n
Melamin

C2H4 (C2H2)n
Etena Politena/polietilena

C3H6 (C3H6)n
Propena/propilena Politena/polietilena

Gambar Bagan pembuatan berbagai jenis plastik

Pada bagan tersebut dapat dilihat bahwa plastik ternyata ada yang bahan dasarnya gas metana, etena,
dan propena. Plastik yang paling banyak produknya adalah politena atau poletilena. Pembuatannya
melalui proses polimerisasi adisi, yaitu penggabungan monomermonomer etena yang berikatan rangkap
dan berwujud gas sehingga terbentuk polimer yang ikatan antara C dan C nya tunggal dan berwujud
padat.

Contoh pembentukan polimernya:

Sebenarnya ada lagi jenis plastik lain yang bahan dasarnya metana, etena, propena, dan benzena,
contohnya tertera pada Tabel 11.2.
Hidrokarbon Jenis Plastik Kegunaan
Metana Plastik urea Bahan Kancing
Melamin Ala rumah tangga
Teflon Wajan, Rice cooker
Pleksiglass Kaca pesawat terbang
Etena politena Botol, pembungkus, kantong plastik, alat rumah tangga
polistirena Sarung tangan, mainan anak-anak
Propena Polipropilena Koper
Selofan Plastik tipis untuk pembungkus
Bakelit fenolat Alat-alat listrik
Benzena Polistirena Sarung tangan, mainan anak-anak
poliuretan Spon/busa

Produk industri lain dalam perdagangan yang bahan dasarnya hidrokarbon contohnya tertera pada
Tabel 11.3!
Hidrokarbon Jenis Produk Nama Produk Kegunaan
Metana Aerosol Freon Gas pendorong pada bahan yang
disemprotkan, misalnya hair spray
Detergen Detergen nonionik Bahan pencuci pakaian
Etena Obat Aspirin Obat sakit kepala
Rayon asetat Sapu plastik
Propilena Alat rumah tangga Stiena butadiena Selang karet
Ban Karet butil Ban mobil dan motor
Bahan Ajar Kimia Kelas XI
Dra. Rita
23
Benzena Pertanian Pupuk Bahan penyubur tanaman
Obat Analgesik Obat penahan sakit
Detergen Detergen nonionik Bahan pencuci pakaian
Insektisida Benzena heksaklorida Pembasmi serangga
Obat Aspirin Obat sakit kepala

Sebetulnya obat sudah ditemukan sejak dulu. Dahulu obat dibuat dari bahan alami, misalnya akar
tanaman dan daun. Sekitar tahun 1800 obat-obatan dari senyawa kimia mulai diproduksi, misalnya ahli
kimia Perancis Charles Frederie Gerhard tahun 1853 membuat aspirin sebagai penahan sakit dengan
struktur kimia seperti Gambar 11.3.
Bahan dasar aspirin dapat berupa etena dan benzena. Tahun 1950 diproduksi lagi obat penahan sakit
yaitu paracetamol. Sampai saat ini paracetamol banyak digunakan.

E. Senyawa Hidrokarbon di Bidang Seni dan Estetika


Adakah benda-benda seni di rumahmu? Benda seni dapat berupa lukisan cat, perhiasan, dan
kerajinan tangan dari plastik. Beberapa benda seni ditempatkan di suatu ruangan atau dipakai di badan
untuk menambah estetika atau keindahan. Lukisan umumnya dibuat dari cat yang sebagian
komponennya berasal dari senyawa hidrokarbon. Benda seni lainnya banyak dibuat dari plastik seperti
patung-patung, aksesoris, bunga-bungaan, atau buah-buahan. Contoh beberapa benda seni tertera pada
tabel berikut.

Tabel. Beberapa benda seni dari hidrokarbon


Benda Seni Bahan Hidrokarbon
Kerajinan tangan patung Busa poliuretan Benzena
Bunga dan buah plastik Polietilena Etena
Hiasan dinding Pleksiglas Propilena
Hiasan aquarium Polietilena Etena

Pembuatan bahan-bahan dari senyawa hidrokarbon ini setelah melewati berbagai proses atau reaksi
kimia di pabrik-pabrik. Mengingat senyawa hidrokarbon ini merupakan hasil distilasi minyak bumi maka
penggunaannya harus sangat bijaksana karena minyak bumi ini termasuk sumber daya alam yang tidak
dapat diperbarui.

EVALUASI

1. Gas alam jenis LPG merupakan campuran …


a. Propana dan pentana
b. Metana dan etana
c. Butena dan propena
d. Propana dan butan
e. Isobutana dan etuna
2. Jenis senyawa hidrokarbon yang terbentuk dalam minyak bumi adalah …
a. Alkuna
b. Alkena
Bahan Ajar Kimia Kelas XI
Dra. Rita
24
c. Alkana
d. Aromatik
e. Sikloalkana
3. Sikloalkana yang terdapat dalam minyak bumi adalah …
a. Siklo pentana
b. Siklopropana
c. Siklobutana
d. Siklodekana
e. Sikloonana
4. Minyak bumi indonesia banyak mengandung senyawa …
a. Hidrokarbon jenuh
b. Alsiklik
c. Aromatik
d. Sikloalkana
e. Alkana
5. Fraksi-fraksi minyak bumi yang mempunyai titik didih paling tinggi adalah …
a. LNG
b. Bensin
c. Karosin
d. Lilin
e. Aspal
6. Fraksi minyak bumi yang tidak dimanfaatkan sebagai bahan bakar adalah …
a. Bensin
b. Minyak tanah
c. Solar
d. Petroleum eter
e. Minyak bakar
7. Data hasil penyulingan bertingkat minyak bumi :
No Banyaknya atom C Titik didih (oC)
1 C1-C4 <40
2 C5-C10 40-180
3 C11-C12 180-250
4 C13-C25 250-350
5 C26-C28 >350
Fraksi nomor 3 digunakan untuk …
a. Bahan bakar diesel
b. Bahan bakar kendaraan bermotor
c. Bahan bakar kompor masak
d. Bahan bakar pembuatan plastik
e. Bahan bakar pembuatan lilin
8. Fraksi minyak bumi yang disusun berdasarkan kenaikan titik didih adalah …
a. Lilin, premium, solar
b. Pelicin, solar, aspal
c. Premium, karosin, solar
d. Minyak diesel, premium, lilin
e. Solar, premium, petrokom eter
9. Hidrokarbon berikut yang mempunyai bilangan oktan tertinggi adalah …
a. N-hepatana
b. N-hekasana
c. Sikloheksana
d. 2-metil heksana
e. 2,2,4 trimetil penatana

10. Bensin yang tersusun oleh hifrokarbon berantai lurus mempunyai kualitas yang kurang baik, hal ini
disebabkan bensin tersebut …
a. Mengakibatkan knocking
b. Mengakibatkan polusi
c. Harganya murah
d. Mempunyai bilangan oktan tinggi
e. Mempunyai bilangan oktan rendah
11. Bensin premium mempunyai bilangan oktan 80. Perbandingan isooktana dan normal heptana pada
bensin tersebut adalah …
a. 20:80
b. 20:100
Bahan Ajar Kimia Kelas XI
Dra. Rita
25
c. 80:20
d. 80:100
e. 100:20
12. Efek penambahan TEL dalam bensin yang merugikan adalah …
a. Menghasilkan partikulat Pb
b. Menurunkan knocking
c. Menaikan angka oktan
d. Menurunkan angka oktan
e. Menimbulkan asap hitam
13. Ambang batas kadar CO diudara adalah …
a. Dibawah 750 ppm
b. Dibawah 500 ppm
c. Dibawah 100 ppm
d. Dibawah 400 ppm
e. Dibawah 250 ppm
14. Yang bukan merupakan pencemaran lingkungan oleh unsur Pb adalah …
a. Polusi udara
b. Gangguan pernafasan
c. Gigi mudah rapuh
d. Menghambat pembentukan hemoglobin
e. Menghitamkan asap kendaraan
15. Jelaskan mengenai minyak bumi secara ringkas dan tepat :
a. Pembentukan minyak bumi
b. Perlunya penghematan pengguanaan minyak bumi
16. Mengapa pemisahan minyak mentah fraksi-fraksi bukan dalam komponen-komponen murni …
17. Jelaskan proses destialsi minyak menta dalam menara destilasi…
18. Sebutkan akibat negatif dari adanya partikel Pb diudara …
19. Jelaskan proses terjadinya knocking dan akibat yang ditimbulkan …

TERMOKIMIA

Untuk memasak makanan diperlukan energi panas. Energi panas ini dapat diperoleh dari
pembakaran bahan bakar gas, minyak tanah, atau kayu bakar. Untuk menjalankan mesin-mesin di pabrik dan
alat transportasi juga diperlukan energi yang diperoleh dari bahan bakar.
Bahan bakar merupakan salah satu contoh sumber energi panas. Energi yang terkandung dalam suatu
zat disebut entalpi dengan lambang H. Setiap reaksi kimia selalu disertai perubahan entalpi ((H). Pada reaksi
kimia energi yang dilepaskan maupun diserap berbentuk kalor. Kalor dapat berpindah dari system ke
lingkungan atau dari lingkungan ke sistem.
Pada bab ini akan diuraikan tentang sistem dan lingkungan, perubahan entalpi, penentuan (H reaksi,
dan dampak pembakaran bahan bakar terhadap lingkungan.
Bahan Ajar Kimia Kelas XI
Dra. Rita
26
A.Sistem dan Lingkungan
Matahari adalah ciptaan Tuhan yang merupakan sumber energi bagi alam semesta baik berupa energi
panas maupun energi cahaya. Tumbuhan hijau menyerap cahaya matahari dan mengubah zat-zat pada daun
menjadikarbohidrat melalui fotosintesis.Karbohidrat merupakan sumber energi bagi makhluk
hidup.Peristiwa ini merupakan salah satu contoh hukum kekekalan energi yaitu energi tidak dapat diciptakan
atau dimusnahkan, energi dapat diubah dari suatu bentuk energi menjadi bentuk yang lain.
Peristiwa lain yang menunjukkan hukum kekekalan energi pada kimia, misalnya batu baterai dapat
menyalakan lampu senter. Pada batu baterai reaksi kimia yang terjadi menghasilkan energi listrik, kemudian
energi listrik berubah menjadi energi cahaya. Pada proses-proses tersebut tidak ada energi yang hilang tetapi
energi berubah ke bentuk energi lain.

Perubahan Entalpi (H)

Setiap zat memiliki energi. Energi adalah kemampuan untuk melakukan kerja.Bagian dari ilmu
kimia yang mempelajari perubahan energi panas (kalor) yang menyertai reaksi kimia disebut termokimia.
Setiap sistem mempunyai energi yang tersimpan didalamnya. Misalnya energi potensial dan energi
kinetik. Jumlah total dari semua bentuk energi dalam zat disebut energi dalam atau entalpi.
Entalpi diberi simbol H dan harganya tetap selama tidak ada energi yang masuk atau keluar dari zat.
Besarnya entalpi dalam suatu zat tidak dapat diukur, yang dapat diukur adalah perubahan entalpi (H).

Perubahan entalpi (H) adalah perubahan kalor yang menyertai perubahan kimia pada suatu reaksi
dimana terjadi perubahan energi dari zat-zat yang bereaksi (reaktan) menjadi zat-zat hasil reaksi
(produk).

H merupakan selisih antara entalpi produk dan entalpi reaktan yang dirumuskan sebagai berikut .
H = HP – HR
H : perubahan entalpi
HR : entalpi reaktan
HP : entalpi produk

H dapat berharga positif (+) atau negatif (-)


H positif (+) atau H > 0, apabila :
- sistem menyerap kalor ( reaksi endoterm )
- harga entalphi produk lebih besar dari entalphi reaktan

H negatif atau H < 0 , apabila:


- sistem melepaskan kalor ( reaksi eksoterm )
- harga entalphi produk lebih kecil dari entalphi reaktan

Persamaan Termokimia
Persamaan termokimia adalah suatu persamaan reaksi yang mengikutsertakan perubahan
kalor.Persamaan termokimia memberikan informasi tentang suatu reaksi, jumlah mol pereaksi dan hasil
reaksi serta sejumlah energi yang terlibat didalamnya.
Contoh :
1. Pada pembakaran 1 mol gas metana (CH4) dibebaskan kalor sebesar 800 kJ. Persamaan temokimianya
dapat dituliskan sebagai berikut.
CH4(g) + 2O2(g)  CO2(g) + 2H2O(g) H = -800 kJ
2. Pada reaksi 2 mol gas hidrogen (H2) dengan 1 mol gas oksigen (O2) menghasilkan 2 mol air dan
membebaskan kalor sebesar 575 kJ.
Persamaan termokimianya:
2H2(g) + O2(g)  2H2O(l) H = -575 Kj

Jenis-Jenis Perubahan Entalpi (H reaksi)


Perubahan entalpi reaksi yang diukur pada suhu 298oK (25oC) dan tekanan 1 atmosfir disebut
perubahan entalpi standar dengan simbol Ho.

Jenis-jenis Ho adalah sebagai berikut.


a. Perubahan entalpi pembentukan standar (Hf o)
Perubahan entalpi pembentukan standar (Hf o) atau Standard Enthalpy of Formation adalah kalor
yang dilepas atau diserap apabila 1 mol senyawa dibentuk dari unsur-unsurnya yang paling stabil pada
keadaan standar.
Karena senyawa yang dibentuk hanya 1 mol maka koefisien reaksi boleh pecahan dan harga Hf o untuk
unsur sama dengan nol.
Bahan Ajar Kimia Kelas XI
Dra. Rita
27
Contoh :
1. Hf o CO2 = -394,5 kJ/mol
Artinya : C(s) + O2(g)  CO2(g) Hf o = -394,5 kJ/mol
2. Hf H2O(l) = -286 kj/mol
o

Artinya : H2(g) + ½ O2(g)  H2O(l) Hf o = -286 kJ/mol

b. Perubahan entalpi penguraian standar (Hdo)


Perubahan entalpi penguraian standar (Hdo) atau Standard Enthalpy of Decompotition adalah kalor
yang dilepaskan atau dibutuhkan untuk menguraikan 1 mol senyawa menjadi unsur-unsurnya yang
paling stabil pada keadaan standar. Entalpi penguraian merupakan kebalikan dari entalpi pembentukan.
Contoh :
1. H2(g) + ½ O2(g)  H2O(l) Hf o = -286 kJ/mol
H2O(l)  H2(g) + ½ O2(g) Hdo = +286 kJ/mol
2. C(s) + O2(g)  CO2(g) Hf o = -394,5 kJ/mol
CO2(g)  C(s) + O2(g) Hdo = +394,5 kJ/mol

c. Perubahan entalpi pembakaran (Hco)


Perubahan entalpi pembakaran (Hco) atau Standard Enthalpy of Combustion adalah kalor yang dilepas
atau diserap pada pembakaran 1 mol unsur atau senyawa dalam keadaan standar.
Contoh :
CH4(g) + 2O2(g)  CO2(g) + 2H2O(l) Hco = -800 kJ/m

Menghitung ∆H Reaksi Menggunakan Hukum Hess


Pada tahun 1840, Germain Henri Hess (Jerman) merumuskan Hukum Penjumlahan Kalor atau
Hukum Hess untuk mengitung ∆H reaksi yang berbunyi :

Jika suatu reaksi berlangsung dalam dua tahap reaksi atau lebih, maka perubahan entalpi untuk
reaksi tersebut sama dengan jumlah perubahan entalpi dari semua tahapan
Sebagai contoh :
Pembentukan CO2 dari C(grafit) dan O2 dapat berlangsung melalui lebih dari satu rute reaksi.
a. Jika C (grafit) direaksikan dengan O2 yang cukup
Rute I : C (s,grafit) + O2(g)  CO2(g) ∆H = -393,5 kJ
b. Jika karbon (C-grafit), direaksikan dengan O2 yang tidak mencukupi, maka akan terbentuk gas CO.
Gas CO dapat direaksikan lebih lanjut dengan O2 untuk membentuk gas CO2 , seperti berikut
Rute II : C(s, grafit) + ½ O2(g)  CO(g) ∆H = -110,5 kJ
CO(g) + ½ O2(g)  CO2(g) ∆H = -283 kJ
Sekarang bandingkan rute I dan II, kedua rute menggunakan pereaksi awal yang sama, yaitu C dan O 2,
dan menghasilkan produk reaksi yang sama yaitu CO2. Oleh karena ∆H hanya bergantung pada keadaan awal
dan akhir reaksi, maka total ∆H pada rute II akan sama dengan ∆H pada rute I.
Rute II
CO(g) + ½ O2(g)
∆H = -283 kJ
∆H = -110,5 kJ

Gambar : Dua rute pembentukan CO2

C (s,grafit) + O2(g) CO2(g)


 CO∆H
Rute II : C(s, grafit) + ½ O2(g) ∆H =kJ-110,5 kJ
(g) = -393,5
CO
Keadaan
(g) + awal  CO2(g) ∆H = -283 kJ
½ O2(g) Keadaan akhir
Rute I
+
Rute I : C (s,grafit) + O2(g)  CO2(g) ∆H = -393,5 kJ
Berdasarkan hukum Hess reaksi diatas dapat digambarkan dengan diagram entalpi berikut :

H C (s,grafit)+ O2(g) awal


∆H = -110,5 kJ
CO(g) + ½ O2(g)

∆H = -393,5 ∆H = -283 kJ
CO2(g)
kJ akhir
Rute I Rute II

Bahan Ajar Kimia Kelas XI


Dra. Rita
28
Gambar : Diagram entalpi pembentukan CO2. ∆H reaksi pada rute I sama dengan jumlah ∆H
reaksi pada rute II
Secara umum, beberapa aturan yang perlu diketahui untuk menggunakan Hukum Hess :
a. Jika suatu persamaan reaksi harus dibalik, maka ubah tanda ∆H dari (+) menjadi (-) atau sebaliknya.
Contoh :
Reaks i : H2(g) + O2(g)  H2O2(l) ∆H = -187,8 kJ
Dibalik : H2O2(l)  H2(g) + O2(g) ∆H = +187,8 kJ

b. Pada penjumlahan reaksi, jika ada zat yang bisa dihilangkan (zat yang muncul pada kiri dan kanan
persamaan) pastikan fase zat adalah sama.
Contoh :
H2(g) + ½ O2(g)  H2O(g) ∆H = +241,80 kJ
H2O(l)  H2(g) + ½ O2(g) ∆H = -285,85 kJ
+
H2O(l)  H2O(g) ∆H = -44,05 kJ

c. Jika semua koefisien reaksi dikali atau dibagi oleh suatu faktor yang sama, maka nilai dibagi dengan
faktor yang s ∆H juga harus dikali atau dibagi dengan faktor yang sama.
Contoh :
Reaks i : H2(g) + O2(g)  H2O2(l) ∆H = -187,8 kJ
Dikali 2 : 2 H2(g) + 2O2(g)  2 H2O2(l) ∆H = -375,6 kJ
Dibagi 2 : ½ H2(g) + ½ O2(g)  ½ H2O2(l) ∆H = -93,90 kJ

Menghitung Perubahan ∆H reaksi menggunakan Entalpi Pembentukan Standar (∆Hof)

Perubahan Entalpi Pembentukan Standar (∆Hof)


Perubahan entalpi pembentukan standar, ∆Hfo suatu zat adalah perubahan entalpi yang terjadi pada
pembentukan 1 mol zat dari unsur-unsurnya diukur pada keadaan standar. Berdasarkan hukum Hess kita
bisa menentukan perubahan entalpi suatu reaksi dengan melihat data entalpi reaksi yang lain, data entalpi
yang menjadi dasar penentuan tersebut adalah data perubahan entalpi pembentukan standar.Entalpi
pembentukan standar merupakan entalpi reaksi pembentukan suatu senyawa yang diukur pada tekanan 1
atm, suhu 25oC.
Berdasarkan perubahan entalpi pembentukan standar zat-zat yang ada dalam reaksi, perubahan
entalpi reaksi dapat di hitung dengan rumus :
∆HRo : perubahan entalpi reaksi standar

Berikut adalah data entalpi pembentukan beberapa senyawa :


Tabel 3.1 Entalpi pembentukan standar( ∆Hfo), dalam kJ/mol pada suhu 25oC

Bahan Ajar Kimia Kelas XI


Dra. Rita
29
Contoh:
1) Perubahan entalpi pembentukan AgCl adalah perubahan entalpi dari reaksi:
Ag(s) + 1/2 Cl2(g) AgCl(s) ∆H = -127 kJ mol-1
2) Perubahan entalpi pembentukan KMnO4 adalah perubahan entalpi dari reaksi:
K(s) + Mn(s) + 2 O2(g) KMnO4(s) ∆H = -813 kJ mol-1

∆Hf o bergantung pada wujud zat yang dihasilkan, misalnya:


H2(g) + ½ O2(g) H2O(l) ∆Hfo = -285,8 kJ mol-1
H2(g) + ½ O2(g) H2O(g) ∆Hfo = -241,8 kJ mol-1
∆Hf air dalam wujud cair berbeda dengan ∆Hfo air dalam wujud padat, Berdasarkan perjanjian, ∆Hfo
o

unsur = 0 pada semua temperatur, misalnya: ∆Hfo C = 0, ∆Hfo Fe = 0, ∆Hfo O2 = 0, ∆Hf o N2 = 0.

ENERGI IKATAN
Energy ikatan merupakan energy yang dibutuhkan untuk memutuskan 1 mol ikatan dalam suatu
molekul gas menjadi atom-atomnya dalam fase gas itu sendiri. Suata proses yang penting dalam
menafsirkan reaksi kimia adalah pemutusan ikatan dalam molekul menjadi atom-atom pembentuknya dan
membentuk ikatan yang baru dengan atom yang lain.
Misalnya reaksi :
CH4(g) + Cl2(g) CH3Cl(g) + HCl(g)

Terjadi dalam beberapa tahap :


1. Pemutusan ikatan dalam molekul klor :
Cl-Cl(g) Cl(g) + Cl(g)

2. Pemutusan ikatan dalam molekul metana


H3C-H(g) H3C(g) + H(g)

3. Pengabungan atom klor pada CH3


H3C(g) + Cl(g) H3C-Cl(g)

4. Pengabungan atom klor dengan atom hidrogen


H(g) + Cl (g) H-Cl(g)

Bahan Ajar Kimia Kelas XI


Dra. Rita
30
Sehingga untuk menentukan ∆H reaksi, kita dapat mengunakan data dari energy yang diperlukan
untuk memutuskan ikatan tersebut, sedangkan data energi yang diperlukan adalah reaksi kebalikan dari
pemutusan ikatan.

∆Hreaksi = D(pemutusan) - D(pembentukan)

Misalkan reaksi berikut :

Zat pereaksi terdiri dari 1 ikatan C = C, 4 ikatan C-H dan 1 ikatan H-H, sehingga:
D(pemutusan) = 1(614) + 4(413) + 1(436) = 2702 kJ
Sedangkan hasil reaksi terdiri dari 1 ikatan C-C dan 6 ikatan C-H, maka :
D(pembentukan) = 1(348) + 6(413) = 2826 kJ

∆Hreaksi = D(pemutusan) - D(pembentukan)


= 2826 kJ - 2702 kJ
= 142 kJ.

Data energi pemutusan ikatan tersebut dapat dilihat dalam Tabel 1.2

EVALUASI
Pilihlah satu jawaban yang paling benar!
1. “Energi tidak dapat diciptakan atau dimusnahkan, tetapi hanya dapat diubah dari bentuk energi yang satu
ke bentuk energi yang lain.” Pertanyaan ini merupakan bunyi hukum ….
a. Hukum I termodinamika d. Hukum perbandingan volume
b. Hukum II termodinamika e. Hukum Newton
c. Hukum kekekalan massa
2. Perhatikan berbagai hasil percobaan berikut.
1. Serbuk NH4Cl + serbuk Ca(OH)2, timbul gas berbau tidak sedap disertai penurunan
suhu.
2. Pita magnesium + larutan H2SO4, pita magnesium larut disertai kenaikan suhu.
3. Pita tembaga + serbuk belerang, tidak terjadi perubahan,tetapi berubah menjadi zat

Bahan Ajar Kimia Kelas XI


Dra. Rita
31
padat hitam setelah dipanaskan; reaksi berlanjut ketika pemanasan dihentikan.
4. Gas N2O4 yang tidak berwarna berubah menjadi coklat jika dipanaskan; jika pemanasan
dihentikan perlahan-lahan kembali tidak berwarna.
Proses yang tergolong reaksi endoterm adalah….
a. 1 dan 3 d. 2 dan 4
b. 1 dan 4 e. 3 dan 4
c. 2 dan 3
3. Sebuah kristal KNO3 dimasukkan ke dalam tabung reaksi, kemudian ditetesi dengan air.Pada dasar
tabung terasa dingin, Reaksi ini digolongkan….
a. Eksoterm, energi berpindah dari sistem ke lingkungan
b. Eksoterm, energi berpindah dari lingkungan ke sistem
c. Endoterm, energi berpindah dari sistem ke lingkungan
d. Endoterm, energi berpindah dari lingkungan ke sistem.
e. Eksoterm, energi tidak berpindah.
4. Untuk menguraikan 1 mol CaCO3 menjadi CaO dan CO2 diperlukan 178 kJ. Diagram tingkat energi
yang sesuai dengan data tersebut adalah….
a. d.
CaCO3 CaO + CO2

H = -178kJ H = +178kJ

CaO + CO2 CaCO3

b. e.
CaO + CO2 CaO + CO2

H = +178kJ H = -178kJ

CaCO3 CaCO3

c.
CaCO3

H = +178kJ

CaO + CO2

Berikut beberapa persamaan reaksi termokimia :


1. S(s) + O2(g)  SO2(g) H = -71 kJ/mol
2. CuO(s)  Cu(s) + ½ O2(g) H = 38 kJ/mol
3. H2O(l)  H2(g)+ ½ O2(g) H = 68 kJ/mol
4. Hg(s) + ½ O2(g)  HgO(s) H = -22 kJ/mol
Yang termasuk reaksi eksoterm adalah….
a. 1 dan 2 d. 2 dan 3
b. 1 dan 3 e. 2 dan 4
c. 1 dan 4

5. Pada pembentukan 18,25 gram HCl dibebaskan kalor sebesar 46,15 kJ, maka Hfo HCl (Mr = 36,5)
adalah….
a. + 46,15 kJ/mol d. -92,30 kJ/mol
b. -46,15 kJ/mol e. -184,60 kJ/mol
c. +92,30 kJ/mol
6. Dari persamaan reaksi berikut.
1. CH4(g) + 2O2(g)  CO2(g) + 2H2O(l) H = -802 kJ/mol
2. H2(g)+ ½ O2(g)  H2O(g) H -286 kJ/mol
3. NO(g)  N2(g) + ½ O2(g) H = -91 kJ/mol
4. C(s) + O2(g)  CO2(g) H = -394 kJ/mol
Yang merupakan reaksi pembentukan adalah ….
a. 1 dan 2 d. 2 dan 3
Bahan Ajar Kimia Kelas XI
Dra. Rita
32
b. 1 dan 3 e. 2 dan 4
c. 1 dan 4
7. Diketahui persamaan termokimia:
2HCl(g)  H2(g) + Cl2(g) H = 184,6 kJ
H pembentukan dua mol HCl adalah….
a. +369,2 kJ d. -184,6 kJ
b. + 92,3 kJ e. - 369,2 kJ
c. - 92,3 Kj
8. Diketahui : C2H6(g) + 3 ½ O2(g)  2CO2(g) + 3H2O(g) H = 1565 kJ/mol
Kalori yang dihasilkan jika gas C2H6 yang dibakar sebanyak 5,6 L pada STP adalah….
a. -391,25 kJ d. + 39,125 kJ
b. -78,25 kJ e. + 391,25 kJ
c. -39,125 kJ
9. Apabila 50 mL larutan NaOH 1 M direaksikan dengan 50 mL larutan HCl 1 M di dalam kalorimeter
menunjukkan kenaikan suhu sebesar 6,5 oC. Jika kalor jenis : 4,18 J/goC dan massa jenis larutan
1 gram/mL, maka H untuk reaksi tersebut adalah….
a. +27,17 kJ d. -2,717 kJ
b. 2,717 kJ e. -27,17 kJ
c. 0,2717 kJ
10. Bila suatu reaksi kimia membebaskan kalor 4,2 kJ yang digunakan untuk memanaskan 100 mL air
(kalor jenis air 4,2 J/goC) maka suhu air akan naik sebesar….
a. 20oC d. 0,01oC 12.
o o
b. 10 C e. 0,001 C Diketah
c. 1oC ui :
C(s) + 2S(s)  CS2(s) H = 7,55kJ
C(s) + O2(g)  CO2(g) H = -94,05kJ
S(s) + O2 (g)  SO2(g) H= -70,90kJ
Hc dari CS2(s) + 3O2(g)  CO2(g)+ 2SO2(g) adalah….
a. + 243,4 kJ/mol d. -208,3 kJ/mol
b. + 208,3 kJ/mol e. -263,4 kJ/mol
c. +24,34 kJ/mol
13. Jika diketahui :
Hfo C2H5OH = -277,7 kJ/mol
Hfo CO2 = -393,5 kJ/mol
Hfo H2O = -285,8 kJ/mol
maka H reaksi pembakaran 4,6 gram C2H5OH (Mr = 46) adalah….
a. + 273,34 kJ d. -273,34 kJ
b. +136,67 kJ e. -546,68 kJ
c. -136,67 kJ
14. Diketahui Hfo CO2(g) = -94,05 kkal/mol, Hfo H2O(g) = -241,8 kkal/mol dan Hc CH4(g) = -192,5
kkal/mol, maka Hfo CH4(g) pada reaksi :
CH4(g) + 2O2(g)  CO2(g) + H2O(g) adalah….
a. -428,35 kkal/mol d. +243,35 kkal/mol
b. -385,15 kkal/mol e. + 428,35 kkal/mol
c. -243,35 kkal/mol
15. Diketahui reaksi :
2H2 + O2  2H2O H = -571 kkal
2Ca + O2  2CaO H = -1269 kkal
CaO + H2O  Ca(OH)2 H = -64 kkal
Hfo Ca(OH)2 adalah….
a. -984 kkal d. -1.904kkal
b. -856 kkal e. -1.966 kkal
c. -1.161 kkal
16. Diketahui :
H2O(l)  H2(g) + ½ O2(g) H = 268 kJ
H2(g) + ½ O2(g)  H2O(g) H = -242 kJ
H2O(l)  H2O(s) H = -6 kJ
Perubahan entalpi dari es menjadi uap adalah….
a. -50 kJ d. + 50 kJ
b. -32 kJ e. + 2.880 kJ
c. + 32 kJ
17. Diketahui harga energi ikatan :
C = C = 607 kJ
Bahan Ajar Kimia Kelas XI
Dra. Rita
33
C – H = 415 kJ
C – C = 348 kJ
H – H = 436 kJ
Kalor reaksi C2H4(g) + H2(g)  C2H6(g) adalah ….
a. +171 kJ d. -171 kJ
b. + 135 kJ e. -187 kJ
c. -135 kJ
18. Diketahui energi ikatan rata-rata :
C = C = 620 kJ/mol
C – Br = 276 kJ/mol
C – H = 414 kJ/mol
H – Br = 366 kj/mol
C – C = 347 kJ/mol
Jika etena C2H4 yang diadisi sebanyak 2,24 liter(STP) maka kalor yang menyertai reaksi:
C2H4(g) + HBr(g)  C2H5Br(g) adalah…
a. 51 kJ d. -51 kJ
b. 5,1 kJ e. -510 kJ
c. -5,1 kJ
19. Diketahui kalor pembakaran
CS2(g) + 3O2(g)  CO2(g) + 2SO2(g)
H = -445 kJ dan harga energi ikatan rata-rata : O = O = 495 kJ
S = O = 323 kJ
C = O = 799 kJ
Harga energi ikatan C = S adalah….
a. 480 kJ d. 150 kJ
b. 328 kJ e. 89 kJ
c. 275 kJ
20. Diketahui data energi ikatan :
C – H = 413 kJ
O – H = 463 kJ
C – O = 358 kJ
O = O = 495 kJ
C = O = 799 kJ
Besarnya energi yang dibebaskan pada pembakaran 16 gram CH3OH (Mr = 32) adalah….
a. +527,15 kJ d. -323,75 kJ
b. + 323,75 kJ e. -527,15 kJ
c. + 273,25 kJ
21. Gas beracun yang bereaksi dengan hemoglobin dalam darah akibat pembakaran tidak sempurna pada
bahan bakar adalah….
a. O2 d. CO2
b. NO2 e. CO
c. NH3

LAJU REKASI

Banyak reaksi di sekitar kita yang berlangsung cepat, sedang, dan juga lambat, bahkan sangat
lambat. Reaksi kimia berlangsung dengan kecepatan yang berbeda-beda. Contoh reaksi yang terjadi dalam
kehidupan sehari-hari Misalnya, petasan yang dinyalakan berlangsung dengan cepat, Proses perkaratan besi,
pematangan buah di pohon, dan fosilisasi sisa organisme merupakan peristiwa-peristiwa kimia yang
berlangsung sangat lambat.

Dapatkah saudara menyebutkan contoh lain dalam kehidupan sehari-hari


hari yang berlangsung sangat cepat, sedang, ataupun lambat…….???

Cepat dan lambat merupakan kata-kata yang menunjukkan kecepatan atau laju. Laju merupakan
ukuran perubahan sesuatu yang terjadi dalam satuan waktu. Cepat lambatnya suatu reakasi berlangsung
disebut dengan istilah laju reaksi.
Bahan Ajar Kimia Kelas XI
Dra. Rita
34
A. Konsentrasi dan molaritas.
Dalam melakukan percobaan di laboratorium, seringkali reaksi yang dilakukan dalam bentuk larutan.
Satuan konsentrasi larutan yang umum digunakan adalah molaritas (M). Larutan dengan konsentrasi 1 M
artinya di dalam 1 L larutan tersebut terdapat 1 mol zat terlarut Secara matematis, hubungan antara molaritas
dengan mol dan volum larutan ditulis sebagai berikut.
𝑚𝑜𝑙 𝑧𝑎𝑡 𝑡𝑒𝑟𝑙𝑎𝑟𝑢𝑡 mol zat terlarut 1000 mL
M = atau M = 𝑥
𝑙𝑖𝑡𝑒𝑟 𝑙𝑎𝑟𝑢𝑡𝑎𝑛 𝑀𝑟 𝑣𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑙𝑎𝑟𝑢𝑡𝑎𝑛

Contoh :
1. Berapa kemolaran dari 0,4 mol H2OSO4 dalm 2 liter larutan?
Jawab :
𝑚𝑜𝑙 𝑧𝑎𝑡 𝑡𝑒𝑟𝑙𝑎𝑟𝑢𝑡
M =
𝑙𝑖𝑡𝑒𝑟 𝑙𝑎𝑟𝑢𝑡𝑎𝑛
0,4 𝑚𝑜𝑙
= 2 L = 0,2 mol L-1
2. 0,02 mol HCl dimasukkan ke dalam air hingga volumnya menjadi 250 mL. Tentukan konsentrasi HCl
dalam larutan tersebut!
Jawab
Diketahui :
Mol (n) HCl = 0,02
V = 250 mL
Ditanya : M HCl…………?
\Penyelesaian :
1.000 −1
M HCl = 0,02 𝑚𝑜𝑙 𝑥 𝐿 = 0,08 mol 𝐿−1
250
Coba saudara kerjakan latihan soal dibawah ini…..!!!

1. Berapa kemolaran dari 2,8 gram KOH dalam 200 mL larutan? (Mr KOH=56)
2. 4 gram NaOH dilarutkan ke dalam air hingga volumnya menjadi 500 mL. Tentukan konsentrasi NaOH
dalam larutan tersebut! (Mr NaOH = 40).
3. Berapakah molaritas H2SO4 1 M yang dibutuhkan untuk membuat 250 mL larutan H2SO4
0,1 M
B. Pengertian Laju Reaksi
Reaksi kimia selalu berkaitan dengan perubahan dari suatu pereaksi (reaktan) menjadi hasil reaksi
(produk).
Pereaksi (reaktan) → Hasil reaksi (produk)
Laju reaksi adalah berkurangnya jumlah reaktan atau bertambahnya jumlah produk dalam satuan waktu
Satuan dari jumlah zat bermacam-macam, misalnya gram, mol, atau konsentrasi. Sebagai contoh,
apabila kita akan mengamati laju reaksi dari pembakaran kertas, kita dapat menghitung berpa gram kertas
yang terbakar dalam satuan waktu.
Laju reaksi dapat dinyatakan sebagai berkurangnya jumlah (konsentrasi) pereaksi per satuan waktu atau
bertambahnya jumlah (konsentrasi) hasil reaksi per satuan waktu.

Gambar : Grafik hubungan perubahan konsentrasi terhadap waktu

Berdasarkan grafik gambar diatas jumlah konsentrasi reaktan sementara berkurang maka laju reaksinya adalh
berkurangnya jumlah konsentrasi R persatuan waktu. Oleh karena itu dirumuskan:

Keterangan :
− ∆ [𝑅] -∆[R] = berkuranganya konsentrasi reaksi
V =
∆t ∆t = perubahan waktu
V = laju reaksi

Bahan Ajar Kimia Kelas XI


Dra. Rita
35
Berdasarkan grafik gambar diatas, dapat pula dibaca bahwa jumlah konsnetrasi produk semakin bertambah
maka laju reaksinya adlah bertambahnya jumlah konsentrasi R persatuan waktu. Oleh karena itu, dirumuskan
:

+ ∆ [𝑅]
V = Keterangan : +∆[R] = berkuranganya konsentrasi reaksi
∆t

C. Faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi

Mengapa gula lebih mudah larut dalam air panas……..?

Suhu merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kelarutan zat. Suhu juga merupakan faktor
yang mempengaruhi laju reaksi. Faktor lain yang mempengaruhi laju reaksi adalah luas permukaan,
konsentrasi, dan katalis.
a. Konsentrasi
Untuk beberapa reaksi baik reaksi dalam fasa gas, cair ataupun padat kenaikan konsentrasi
meningkatkan laju reaksi. Larutan dengan konsentrasi yang besar (pekat) mengandung partikel yang lebih
rapat, jika dibandingkan dengan larutan encer. Semakin tinggi konsentrasi berarti semakin banyak molekul-
molekul dalam setiap satuan luas ruangan, akibatnya tumbukan antar molekul makin sering terjadi dan reaksi
berlangsung semakin cepat. Contoh reaksi antara asam klorida yang ditambahkan pada natrium tiosulfat,
endapan kuning terbentuk yang menunjukkan pembentukkan belerang.
Na2S2O3(aq) + 2 HCl(aq) 2 NaCl(aq) + H2O(l) + S(s) + SO2(g)
Jika larutan natrium tiosulfat dibuat semakin encer, pembentukkan endapan semakin membutuhkan
waktu yang lama. Dengan asumsi bahwa reaksi terjadi antara dua partikel karena terjadinya tumbukan,
tumbukan yang menghasilkan reaksi disebut tumbukan efektif. Ini berlaku untuk reaksi pada fasa apapun,
baik untuk fasa gas, cair atau pun padat. Jika konsentrasi tinggi maka kemungkinan terjadinya tumbuk-an
semakin banyak.

Perbandingan laju reaksi antara pita Magnesium dengan (A) HCl 1 M, dan (B) HCl 0,5 M
Anggaplah pada suatu waktu kamu punya satu juta partikel yang memiliki cukup energi untuk
mengatasi energy aktivasinya sehingga dapat bereaksi, atau E>Ea. Jika kamu punya 100 juta maka akan
bereaksi 100 juta, maka hasil reaksi biasanya mengikuti kelipatan zat pereaksi yang ditambahkan.

Gambar : Pengaruh konsentrasi pada jalan reaksi


Semakin tinggi konsentrasi suatu larutan, makin besar laju reaksinya
b. Luas Permukaan
Bahan Ajar Kimia Kelas XI
Dra. Rita
36
Jika kita gunakan padatan dalam bentuk serbuk biasanya hasil reaksi akan lebih cepat diperoleh. Hal
itu dikarenakan zat dalam bentuk serbuk memiliki luas permukaan yang lebih besar. Memperbesar luas
permukaan padatan akan meningkatkan peluang terjadinya tumbukan. Bayangkan sebuah reaksi antara
logam magnesium dan asam klorida encer. Reaksi akan mencakup tumbukan antara atom magnesium dan
ion hidrogen.

Mg(s) + 2 H+(aq) Mg2+(aq) + H2(g)


Suatu zat akan bereaksi apabila bercampur dan bertumbukan. Pada pencampuran reaktan yang terdiri dari
dua fasa atau lebih, tumbukan berlangsung pada bagian permukaan zat. Padatan berbentuk serbuk halus
memiliki luas permukaan bidang sentuh yang lebih besar daripada padatan berbentuk lempeng atau butiran.
Semakin luas permukaan partikel, maka frekuensi tumbukan kemungkinan akan semakin tinggi sehingga
reaksi dapat berlangsung lebih cepat.

Pengaruh Kepingan pualam terhadap Laju Reaksi

Laju reaksi berbanding lurus dengan luas permukaan reaktan

c. Temperatur
Pada umumnya reaksi akan berlangsung dengan semakin cepat jika dilakukan dengan pemanasan.
Pemanasan berarti penambahan energi kinetik partikel sehingga partikel akan bergerak lebih cepat, akibatnya
tumbukan yang terjadi akan semakin sering. Tumbukan akan menghasilkan hasil reaksi jika partikel yang
bertumbukan memiliki energi yang cukup untuk melakukannya. Setiap partikel selalu bergerak. Dengan
naiknya suhu, energi gerak (kinetik) partikel ikut meningkat sehingga makin banyak partikel yang memiliki
energi kinetik di atas harga energi aktivasi (Ea).

JIka temperature dinaikkan maka gerakan partikel-partikel zat akan semakin cepat sehingga
proses laju reaksi semakin cepat

d. Katalis
Katalis adalah zat yang dapat memperbesar laju reaksi, tetapi tidak mengalami perubahan kimia
secara permanen, sehingga pada akhir reaksi zat tersebut dapat diperoleh kembali. Katalis mempercepat
reaksi dengan cara menurunkan harga energy aktivasi (Ea).

Bahan Ajar Kimia Kelas XI


Dra. Rita
37
Katalisis adalah peristiwa peningkatan laju reaksi sebagai akibat penambahan suatu katalis. Meskipun katalis
menurunkan energi aktivasi reaksi, tetapi ia tidak mempengaruhi perbedaan energi antara produk dan
pereaksi. Dengan kata lain, penggunaan katalis tidak akan mengubah entalpi reaksi. Untuk meningkatkan
laju reaksi kamu perlu meningkatkan jumlah tumbukan yang efektif sehingga menghasilkan reaksi.

Dengan adanya katalisa maka laju reaksi akan semakin cepat

Orde Reaksi

Orde reaksi
Orde reaksi selalu ditentukan dengan melakukan eksperimen. Kamu tidak dapat menentukan orde
reaksi dengan melihat persamaan reaksi saja. Mari kita anggap kita sedang melakukan eksperimen untuk
menemukan apa yang terjadi pada laju reaksi dengan satuan laju reaksi sebagai perubahan konsentrasi satu
zat pereaksi, A. hal yang kemungkinan besar akan kamu temukan adalah :

Kemungkinan pertama: laju reaksi berbanding lurus dengan konsentrasi A

Kemungkinan kedua : laju reaksi sebanding dengan kuadrat dari konsentrasi A.

Dengan melakukan eksperimen antara A dan B, kamu akan menemukan laju reaksi dinyatakan
dalam konsentrasi A dan B sebagai berikut :

Contoh Soal :
Pada temperatur 273°C, gas brom dapat bereaksi dengan nitrogen monoksida menurut persamaan reaksi:
2 NO(g) + Br2(g) 2 NOBr(g)
Data hasil eksperimen dari reaksi itu adalah sebagai berikut: Pada temperatur 273°C, gas brom dapat
bereaksi dengan nitrogen monoksida

Bahan Ajar Kimia Kelas XI


Dra. Rita
38
Tentukan: a. Orde reaksi terhadap NO
b. Orde reaksi terhadap Br2
c. Orde reaksi total
d. Persamaan laju reaksinya
e. Tetapan laju reaksi (k)

Dari persamaan reaksi untuk reaksi : A B dengan persamaan laju reaksi sebagai :
Laju = v = k [A]n
tampak orde reaksi merupakan pangkat dari konsentrasi, maka grafik yang akan diperoleh jika kita plot
antara laju reaksi dan perubahan konsentrasi, adalah sebagai
berikut :
a. Orde nol Laju = v = k [A]0 = k Laju reaksi tidak dipengaruhi oleh besarnya
konsentrasi pereaksi. Persamaan laju reaksinya
ditulis: v = k.[A]0
Bilangan dipangkatkan nol sama dengan satu
sehingga persamaan laju
reaksi menjadi: v = k. Jadi, reaksi dengan laju tetap
Gambar : laju reaksi orde nol mempunyai orde reaksi nol.

b. Orde Satu Laju = v = k[A]1 = k[A]


Untuk orde satu, persamaan laju reaksi adalah:
v = k[A]1. Persamaan reaksi orde satu merupakan
persamaan linier berarti laju reaksi berbanding lurus
terhadap konsentrasinya pereaksinya.
Jika konsentrasi pereaksinya dinaikkan misalnya 4
kali, maka laju reaksi akan menjadi 41 atau 4 kali lebih
Gambar : Laju reaksi orde 1 besar.

c. Orde dua Laju = v = k [A]2 Persamaan laju reaksi untuk reaksi orde dua adalah:
v = k[A]2.
Apabila suatu reaksi berorde dua terhadap suatu
pereaksi berarti laju reaksi itu berubah secara
kuadrat terhadap perubahan konsentrasinya.
Apabila konsentrasi zat A dinaikkan misalnya 2 kali,
maka laju reaksi akan menjadi 22 atau 4 kali lebih
Gambar : Laju reaksi orde 2 besar.

Orde reaksi -2
V Pada reaksi orde negatif dua, persamaan laju
reakasi berbanding terbalik dengan kuadrat
konsentrasi zat
1
Persamaan laju reaksi : v = k
Bahan Ajar Kimia Kelas A
XI  A2
Dra. Rita
39
Orde reaksi ½
V
Orde reaksi setengah merupakan kebalikan dari
reaksi orde dua, dimana harga laju reaksi
merupakan akar dari konsentrasi zat
Persamaan laju reaksi : v = k A½
A

Teori Tumbukan
Mengapa kenaikan suhu, penambahan luas permukaan, peningkatan konsentrasi, dan penambahan
katalis dapat mempengaruhi laju reaksi? Salah satu teori yang dapat menjelaskannya dikenal dengan nama
“teori tumbukan”. Bagaimana teori tumbukan menjelaskan laju reaksi?

1. Hubungan Faktor-Faktor yang Mempercepat Laju Reaksi dengan Teori Tumbukan


Tumbukan antara pereaksi ada yang menghasilkan reaksi dan tidak, sebagai contoh amati gambar
reaksi antara hidrogen dan iodium berikut.

Gambar 4.15 Tumbukan hidrogen dan iodium yang menghasilkan reaksi

Bagaimana teori tumbukan menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi?


Perhatikan Tabel 4.3.

Tabel 4.3 Hubungan faktor-faktor yang mempercepat laju reaksi dengan teori tumbukan

Bahan Ajar Kimia Kelas XI


Dra. Rita
40
Berdasarkan teori tumbukan, suatu tumbukan akan menghasilkan suatu reaksi jika ada energi yang
cukup. Selain energi, jumlah tumbukan juga berpengaruh. Laju reaksi akan lebih cepat, jika tumbukan antara
partikel yang berhasil lebih banyak terjadi.

2. Energi Aktivasi
Pada kenyataannya molekul-molekul dapat bereaksi jika terdapat tumbukan dan molekul-molekul
mempunyai energi minimum untuk bereaksi. Energi minimum yang diperlukan untuk bereaksi pada saat
molekul bertumbukan disebut energi aktivasi. Energi aktivasi digunakan untuk memutuskan ikatan-ikatan
pada pereaksi sehingga dapat membentuk ikatan baru pada hasil reaksi.
Misalnya energi aktivasi pada reaksi gas hidrogen dan iodium dengan persamaan reaksi:
H2(g) + I2(g) → 2 HI(g), digambarkan pada grafik sebagai berikut.

Gambar 4.16 Grafik energi potensial dan waktu pada reaksi H2 dan I2

Energi aktivasi pada reaksi tersebut adalah 170 kJ per mol. Untuk terjadi tumbukan antara H2 dan I2
diperlukan energi ≥ 170 kJ. Pada saat reaksi terjadi energi sebesar 170 kJ diserap dan digunakan untuk
memutuskan ikatan H – H dan I – I selanjutnya ikatan H – I terbentuk. Pada saat terbentuk H – I ada energi
yang dilepaskan sehingga reaksi tersebut termasuk reaksi eksoterm.
Bagaimana kerja katalis sehingga dapat mempercepat reaksi?, Perhatikan Gambar 4.17.

Gambar 4.17 Grafik energi potensial reaksi tanpa katalis dan dengan bantuan katalis
Pada Gambar 4.17, proses reaksi tanpa katalis digambarkan dengan satu kurva yang tinggi
sedangkan dengan katalis menjadi kurva dengan dua puncak yang rendah sehingga energi aktivasi pada
reaksi dengan katalis lebih rendah daripada energi aktivasi pada reaksi tanpa katalis. Berarti secara
keseluruhan katalis dapat menurunkan energi aktivasi dengan cara mengubah jalannya reaksi atau
mekanisme reaksi sehingga reaksi lebih cepat.

Peranan Katalis
Katalis adalah zat yang dapat mempercepat suatu reaksi, tetapi secara kimia zat tersebut tidak
berubah dan kita dapat memperoleh kembali ada akhir reaksi bahkan dengan jumlah massa yang sama.
Beberapa reaksi yang dibantu dengan penambahan katalis diantaranya adalah :

Berdasarkan fasenya katalis terdiri dari katalis homogen dan katalis heterogen.
a. Katalis Homogen
Katalis homogen yaitu katalis yang mempunyai fase sama dengan fase zat pereaksi.
Contoh:
1) Ion Fe3+ sebagai katalis pada reaksi oksidasi ion I– dan S2O82–.
2) Gas NO sebagai katalis pada reaksi di udara.

b. Katalis Heterogen
Katalis heterogen yaitu katalis yang mempunyai fase berbeda dengan fase zat pereaksi.
Bahan Ajar Kimia Kelas XI
Dra. Rita
41
Contoh:
1) Pt atau Ni yang berwujud padat dapat mengkatalisis reaksi adisi etena dengan gas H2.
C2H4(g) + H2(g) C2H6(g)
Ni
2) Pt sebagai katalis pada penguraian gas HI.
2 HI(g) Pt H2(g) + I2(g)

Ada katalis yang dihasilkan dari reaksi yang sedang berlangsung yang disebut autokatalis.
Contohnya reaksi kalium permanganat dan asam oksalat dalam suasana asam akan menghasilkan ion Mn2+.
Ion Mn2+ yang dihasilkan akan mempercepat reaksi tersebut maka ion Mn2+ disebut autokatalis.

PERANAN KATALIS DALAM MAHLUK HIDUP DAN INDUSTRI


1. Peranan katalis dalam mahluk hidup
Telah diketahui bahwa laju reaksi akan meningkat secara tajam dengan naiknya suhu. Jika reaksi tertentu
tidak cukup cepat pada suhu normal, kita dapat mempercepat lajunya dengan meningkatkan suhu reaksi.
Namun demikian, terkadang upaya ini tidak layak dilakukan. Misalnya, sel mahluk hidup dirancang untuk
beroperasi pada suhu sekitar 37oC. Akan tetapi, banyak reaksi biokimia dalam tubuh yang akan
berlangsung terlalu lambat pada suhu ini bila tidak ada campur tangan zat lain. Dalam tubuh kita,
berbagai proses biokimia dipercepat oleh katalis yang disebut enzim (biokatalis). Enzim-enzim ini selalu
bekerja secara spesifik; suatu reaksi hanya dapat dipercepat oleh enzim tertentu, ibarat lubang kunci
dengan anak kuncinya. Enzim membentuk kompleks dengan substrat (zat yang akan dipercepat
reaksinya), lalu kompleks itu terurai menghasilkan zat yang diinginkan, sedangkan enzim dikembalikan
lagi ke bentuknya semula.
Contoh:
• Enzim oksidase mempercepat reaksi oksidasi
• Enzim hidrolase mempercepat pemecahan bahan makanan melalui reaksi hidrolisis.

Gambar 3.3 Pembentukan suatu zat dengan menggunakan katalis enzim


2. Peranan katalis dalam industri
Dalam proses industri, penggunaan suhu yang lebih tinggi untuk mempercepat reaksi seperti proses Haber
untuk sintesis ammonia bisa saja dilakukan, akan tetapi biaya operasionalnya akan menjadi sangat mahal.
Di dalam indutsri kimia, meningkatkan suhu berarti menambah biaya untuk pasokan energi. Oleh karena
itu, diperlukan suatu zat yang mampu mempercepat reaksi tanpa harus meningkatkan suhu atau tekanan
sehingga biaya produksi menjadi lebih murah. Zat tersebut adalah katalis.

a. Proses kontak (pembuatan asam sulfat)


Reaksi pembuatan asam sulfat dilakukan melaui beberapa tahap:
1) S + O2 SO2
2) 2SO2 + O2 2SO3
3) SO3 + H2O H2SO4
Reaksi tahap (2) berlangsung sangat lambat, sehingga perlu ditambahkan katalis vanadium (V) oksida, V 2O5

b. Proses Haber-Bosch (pembuatan amonia)


Amonia adalah salah satu senyawa yang sangat dibutuhkan dalam industri pupuk. Senyawa ini dibuat
melalui reaksi antara gas nitrogen dan gas hidrogen.
N2 (g) + 3H2 (g) 2NH3 (g)
Reaksi tersebut berjalan sangat lambat pada suhu rendah, sedangkan pada suhu tinggi gas NH3 yang
dihasilkan cenderung terurai kembali menjadi gas nitrogen dan gas hidrogen. Atas dasar itulah,
diperlukan suatu kondisi yang memungkinkan agar reaksi dapat berlangsung cepat pada suhu rendah.
Setelah melakukan penelitian yang cukup lama, pada tahun 1905 Fritz Haber berhasil menemukan cara
membuat gas NH3 yang efisien, yaitu dengan menambahkan katalis berupa serbuk besi (besi plus).
Katalisator ini dibuat dari besi yang dicampur dengan sedikit kalium oksida dan alumunium.

Bahan Ajar Kimia Kelas XI


Dra. Rita
42
EVALUASI
Petunjuk: pilih salah satu jawaban yang benar.
1. Larutan NaOH (Mr=40) mempunyai konsentrasi 0.2 molar artinya dalamj
a. 1 L pelarutnya terdapat 0.2 mol NaOH
b. 1 L larutannya terdapat 2 gram NaOH
c. 500 ml pelarutnya terdapat 4 gram NaOH
d. 500 ml larutannya terdapat 0.2 mol NaOH
e. 2 L larutannya terdapat 0.4 mpl, NaOh
2. Molaritas larutan Ca(OH)2 yang dibuat dengan melarutkan 0.10 mol Ca(OH)2 kedalam air sampai
volumenya 2 liter adalah
A. 0.05 M D. 2.00 M
B. 0.20 M E. 2.50 M
C. 0.50 M
3. Diketahui reaksi A + B C+D+E
Pernyataan berikut yang benar tentang laju reaksi diatas adalah ……
A. VA = ∆[A] D. VD = ∆[D]
∆t ∆t
B. VB = ∆[B] E. VE = ∆[E]
∆t ∆t
C. VC = ∆[C]
∆t
4. dari beberapa faktor berikut
1. ukuran partikel 4. temperatur partikel
2. warna partikel 5. katalis
3. jumlah partikel 6. bentuk partikel
Bahan Ajar Kimia Kelas XI
Dra. Rita
43
faktor yang dapat mempengaruhi laju reaksi adalah ………
A. 1,2,3 dan 5 C. 1,2,3 dan 5 E. 1,3,5 dan 6
B. 2,3,4 dan 6 D. 1,3,4 dan 5
5. Tabel berikut memberikan informasi reaksi
A+B C+D+E
reaksi [A] M [B] M V (M s-1)
1 0.2 0.1 0.1
2 0.4 0.1 0.2
3 0.5 0.1 0.3
Orde reaksi terhadap A adalah……
A. 0 C. 1.0 E. 3.0
B. 0.5 D. 2.0
6. Berikut adalah hasil percobaan pada temperatur tertentu untuk reaksi:
A2(g) + 2C(g) 2 AC (g)
reaksi [A] M [B] M V (M s-1)
1 0.1 0.1 2
2 0.1 0.2 8
3 0.2 0.2 16
Persaman laju reaksi untuk reaksi diatas adalah………..
A. v = k [A2]2[C] C. v = k [A2][C] E. v = k [A2]3[C]
2 3
B. v = k [A2][C] D. v = k [A2][C]
7. Dari percobaan reaksi:
2 NO(g) + 2H2(g) N2(g) + 2H2O(g) diperoleh data sebagai berikut:
No [A] M [B] M V (M s-1)
1 0.6 0.1 3.2
2 0.6 0.3 9.6
3 0.2 0.5 1.0
4 0.4 0.5 4.0
Orde reaksi untuk reaksi tersebut adalah…….
A. 1.0 C. 2.0 E. 3.0
B. 1.5 D. 2.5

8. Pada reaksi penguraian AB2 A + 2 B diketahui bahwa reaksi berorde satu terhadap AB2.
grafik dibawah ini yang menyatakan hubungan antara pereaksi dan konsentrasi AB2 adalah……
A. C. E.
v
v v

[AB2] [AB2 [AB2


] ]

B. D.
v
v

[AB2
[AB2
]
9. Data reaksi 20 gram logam besi dengan 50 ml larutan HCl
] sebagai berikut;
Percobaan Massa/ bentuk logam Fe [HCl] M Pengamatan lain
1 20 gram serbuk 1 Timbul gas
2 20 gram kepingan 1 Timbul gas
3 20 gram batangan 1 Timbul gas

Bahan Ajar Kimia Kelas XI


Dra. Rita
44
4 20 gram serbuk 2 Timbul gas
5 20 gram kepingan 2 Timbul gas
Reaksi paling cepat terdapat pada nomor:
A. 1 C. 3 E. 5
B. 2 D. 4
10. Data percobaan reaksi antara larutan Na2S2O3 dan larutan HCl pada temperatur dan konsentrasi berbeda.
Percobaan [Na2S2O3] M [HCl] M Temperatur reaksi
1 0.2 3 30
2 0.2 3 40
3 0.1 2 50
4 0.1 2 50
5 0.2 3 50
Reaksi paling cepat terdapat pada percobaan nomor:
A. 1 C. 3 E. 5
B. 2 D. 4
11. Dari percobaan reaksi:
CaCO2(s) + 2 HCl (aq) CaCL2 (aq) + CO2 (g) + H2O(g)
Diperoleh data sebagai berikut:
Percobaan Bentuk CaCO3 Konsentrasi Waktu (s) Temperatur
25 ml HCl (M) (0C)
1 10 gram serbuk 0.2 4 25
2 10 gram butiran 0.2 6 25
3 10 gram bongkahan 0.2 10 25
4 10 gram butiran 0.4 3 25
5 10 gram butiran 0.2 3 25
Pada percobaan 1 dan 3 laju reaksi dipengaruhi oleh :
A. Temperatur C. sifat-sifat E. luas permukaan
B. Katalis D. konsentrasi

12. Perhatikan gambar berikut:

Energi

2 3 4

Pereaksi 5
1 Hasil reaksi
Kordinat reaksi
Dari grafik diatas yang merupakan energi pengaktifan (aktivasi) adalah …
A. 1 C. 3 E. 5
B. 2 E. 4
13. Dari percobaan pemanasan campuran larutan kalium natrium tatrat dengan larutan peroksida (H2O2) yang
dikataliskan oleh larutan kobalt (II) khlorida (CoCl2), diperoleh data sebagai berikut:
Pengamatan lain
Percobaan Pengamatan Sebelum Saat reaksi Setelah
reaksi berlangsung reaksi
Sebelum Dihasilkan sedikit
ditambah gelembung - - -
CoCl2
Setelah Dihasilkan Larutan Larutan berwarna Larutan
ditambah gelembung yang berwarna biru berwarna
CoCl2 lebih banyak merah merah
Bahan Ajar Kimia Kelas XI
Dra. Rita
45
Dari data percobaan tersebut dikatakan bahwa katalis……..
A. Hanya berfungsi sebagai pengubah laju reaksi
B. Dapat mempercepat laju reaksi, tetapi tidak ikut terlibat aktivasi reaksi
C. Dapat mempercepat reaksi dengan cara menaikkan energi dalam reaksi
D. Dapat mempercepat reaksi dan ikut terlibat dalam reaksi, tetapi tidak bersifat kekal
E. Dapat mempercepat reaksi, ikut terlibat dalam reaksi dan bersifat kekal
14. Energi minimal yang diperlukan untuk berlangsungnya suatu reaksi disebut reaksi……
A. Kimia C. reaksi E. aktivasi
B. Kinetik D. potensial
15. kenaikan temperatur akan mempercepat laju reaksi karena…….
A. Kenaikan temperatur akan menaikkan temperatur zat yang bereaksi
B. Kenaikan temperatur akan memperbesar konsentrasi zat yang bereaksi
C. Kenaikan temperatur akan memperbesar energi kinetik molekul zat yang bereaksi.
D. Kenaikan temperatur akan memperbesar tekanan
E. Kenaikan temperatur akan memperbesar l

KESETIMBANGAN KIMIA

Reaksi-reaksi yang dilakukan di laboratorium pada umumnya berlangsung satu arah. Tetapi ada juga
reaksi yang dapat berlangsung dua arah atau dapat balik. Reaksi searah disebut juga reaksi irreversibel.
Reaksi dapat balik atau dapat berubah lagi menjadi zat-zat semula disebut juga reaksi reversibel. Reaksi
dapat balik yang terjadi dalam satu sistem dan laju reaksi ke arah hasil atau sebaliknya sama disebut reaksi
dalam keadaan setimbang atau reaksi kesetimbangan. Reaksi kesetimbangan banyak terjadi pada reaksi-
reaksi dalam wujud gas. Sistem yang termasuk reaksi kesetimbangan disebut sistem kesetimbangan. Coba
perhatikan reaksi antara larutan besi(III) klorida dengan larutan kalium tiosianat yang menghasilkan ion
besi(III) tiosianat di bawah ini :

Gambar 1 Reaksi besi(III) klorida dengan kalium tiosianat

Ditinjau dari reaksi searah maka kedua pereaksi tersebut akan habis karena jumlah mol zat yang
bereaksinya sama. Apa yang terjadi apabila pada zat hasil reaksi ditambahkan 1 tetes larutan FeCl 3 1 M atau
1 tetes larutan KSCN 1 M? Apakah ada perubahan warna? Jika terjadi, mengapa? Pada penambahan ion
SCN– warna merah bertambah tua berarti terbentuk lagi ion Fe(SCN)2+, atau ion SCN– yang ditambahkan
bereaksi lagi dengan ion Fe3+. Dari mana ion Fe3+? Menurut perhitungan jika 10 mL larutan FeCl3 0,001 M
Bahan Ajar Kimia Kelas XI
Dra. Rita
46
bereaksi dengan 10 mL KSCN 0,001 M kedua zat akan habis bereaksi atau ion Fe2+ dan ion SCN– sudah
habis bereaksi. Demikian pula pada penambahan ion Fe3+ akan terbentuk kembali Fe(SCN)2+, berarti ion Fe3+
bereaksi lagi dengan ion SCN–. Darimana ion SCN– tersebut? Dari data percobaan tersebut dapat
disimpulkan ion Fe3+ dan ion SCN– selalu ada pada sistem karena Fe(SCN)2+ secara langsung dapat terurai
lagi menjadi ion Fe3+ dan ion SCN–. Oleh karena reaksi tersebut terjadi pada sistem tertutup maka reaksi ini
disebut reaksi kesetimbangan.
Reaksinya ditulis:
Fe3+(aq) + SCN-(aq) Fe(SCN)2+(aq)

Pada reaksi ini pembentukan Fe(SCN)2+ dan penguraiannya menjadi ion Fe3+ dan SCN– tidak dapat
diamati karena berlangsung pada tingkat partikel. Reaksi ini disebut juga reaksi kesetimbangan dinamis.
Ciri-ciri keadaan setimbang dinamis adalah sebagai berikut.
1. Reaksi berlangsung terus-menerus dengan arah yang berlawanan.
2. Terjadi pada ruangan tertutup, suhu, dan tekanan tetap.
3. Laju reaksi ke arah hasil reaksi dan ke arah pereaksi sama.
4. Tidak terjadi perubahan makroskopis, yaitu perubahan yang dapat diukur atau
dilihat, tetapi perubahan mikroskopis (perubahan tingkat partikel) tetap berlangsung.
5. Setiap komponen tetap ada.

Reaksi kesetimbangan dinamis yaitu reaksi yang berlangsung terus-menerus dengan arah yang
berlawanan dan kecepatan yang sama. Dalam kehidupan sehari-hari, contoh reaksi kesetimbangan dinamis
dapat dilihat pada permainan sirkus seperti gambar dibawah ini :

Gambar 2 Burung berjalan pada roda berputar merupakan


contoh kesetimbangan dinamis

Pada permainan sirkus, ada seekor burung yang mencoba berjalan pada roda yang berputar. Burung
berjalan ke kiri, sedangkan roda berputar ke kanan. Jika kecepatan roda ke kanan sama dengan kecepatan
burung berjalan, maka posisi burung itu akan tetap dan
kelihatan diam. Kejadian itu disebut keadaan setimbang dinamis sebab burung kelihatan
diam padahal kakinya berjalan terus dengan arah yang berlawanan dengan roda berputar.

Reaksi Kesetimbangan Homogen dan Reaksi Kesetimbangan Heterogen


Berdasarkan wujud zatnya reaksi kesetimbangan dikelompokkan menjadi kesetimbangan homogen
dan kesetimbangan heterogen.
1. Kesetimbangan Homogen
Kesetimbangan homogen adalah sistem kesetimbangan yang komponennya mempunyai wujud
yang sama.
Contoh:
a. Reaksi kesetimbangan yang terdiri atas gas-gas
2SO2(g) + O2(g) 2SO3(g)
N2(g) + 3H2(g) 2NH3(g)
b. Reaksi kesetimbangan yang terdiri atas ion-ion
Fe3+(aq) + SCN-(aq) Fe(SCN)2+(aq)
c. Reaksi kesetimbangan yang terdiri atas zat berwujud cair
CH3COOH(l) + CH3CH2OH(l) CH3COOCH2CH3(l) + H2O(l)

2. Kesetimbangan Heterogen
Kesetimbangan heterogen adalah sistem kesetimbangan yang komponennya terdiri atas zat-zat
dengan wujud yang berbeda.
Contoh:
a. Reaksi kesetimbangan yang terdiri atas zat cair, gas, dan larutan
CO2(g) + H2O(l) H2CO3(aq)
b. Reaksi kesetimbangan yang terdiri atas zat padat dan gas
C(s) + 2N2O(g) CO2(g) + 2N2(g)
c. Reaksi kesetimbangan yang terdiri atas zat padat, cair, dan gas
ICl(l) + Cl2(g) ICl3(g)

Bahan Ajar Kimia Kelas XI


Dra. Rita
47
Pergeseran Kesetimbangan
Suatu reaksi kesetimbangan mempunyai sifat berlangsung dua arah dan dinamis. Kalau ada
pengaruh dari luar, sistem akan mengadakan aksi, yaitu pergeseran reaksi untuk mengurangi pengaruh
tersebut.
Henry Louis Le Chatalier, ahli kimia Perancis (1852-1911) mengemukakan suatu pernyataan
mengenai perubahan yang terjadi pada sistem kesetimbangan jika ada pengaruh dari luar. Pernyataan ini
dikenal sebagai Azas Le Chatalier yang berbunyi:
“Jika suatu sistem kesetimbangan menerima suatu aksi maka sistem tersebut akan mengadakan reaksi,
sehingga pengaruh aksi menjadi sekecil-kecilnya.”
Asas Le Chatelier menyatakan jika kesetimbangan dinamis terganggu akibat adanya perubahan
kondisi, maka kesetimbangan akan bergeser kearah yang berlawanan dengan perubahan tersebut . Sangat
penting untuk memahami asas Le Chatelier, karena akan sangat membantu ketika kamu menerapkan
perubahan kondisi dalam reaksi yang mengalami kesetimbangan dinamis.
Misalnya kita memiliki persamaan reaksi kesetimbangan antara zat, A, B, C dan D, sebagai berikut :
aA + bB ↔ cC + dD
Berdasarkan asas Le Chatelier, posisi kesetimbangan akan bergerak kearah yang berlawanan dari
perubahan. Berarti dengan penambahan konsentrasi A, maka posisi kesetimbangan akan bergeser kearah
pembentukan C dan D.

Hubungan kuatitatif antara pereaksi dan hasil reaksi dari suatu reaksi kesetimbangan
A. Tetapan Kesetimbangan
Fenomena tetapan kesetimbangan ditemukan oleh Cato Maximillan dan Peter Waage pada tahun
1864. Mereka menemukan hubungan sederhana antara konsentrasi zat-zat pereaksi dengan produk reaksi
sewaktu reaksi kimia mencapai kesetimbangan dinamis. Penulisan tetapan kesetimbangan untuk reaksi yang
berlangsung secara homogen, kita misalkan reaksi secara umum :
aA + bB cC + dD

maka hubungan antara konsentrasi pereaksi dan produk reaksinya dapat dirumuskan sebagai berikut :

Rumus ini dikenal sebagai Rumus Aksi Massa dimana Q adalah kuotion reaksi yang merupakan
perbandingan hasil kali konsentrasi produk reaksi yang dipangkatkan dengan koefisien reaksinya, terhadap
hasil kali konsentrasi pereaksi yang dipangkatkan dengan koefisien reaksinya. Pada keadaan setimbang nilai
Q adalah tetap dan inilah yang dikenal dengan tetapan kesetimbangan (Kc). Jadi tetapan kesetimbangan (Kc)
dapat ditulis sebagai berikut :

Persamaan ini dikenal sebagai persamaan tetapan kesetimbangan . hubungan antara konsentrasi zat-
zat pereaksi dan produk reaksi ini dalam persamaan tetapan kesetimbangan disebut hukum kesetimbangan
yang dirumuskan sebagai berikut :
“Pada reaksi kesetimbangan, hasil kali konsentrasi hasil reaksi yang dipangkatkan koefisiennya dibagi
dengan hasil kali konsentrasi zat pereaksi yang dipangkatkan koefisiennya akan tetap, pada suhu tetap.”
Tetapan Kesetimbangan Menurut Cato Guldberg dan Waage, pada suhu tetap, harga tetapan
kesetimbangan akan tetap. Hukum Cato Guldberg dan Waage berbunyi: “Dalam keadaan kesetimbangan
pada suhu tetap, maka hasil kali konsentrasi zat-zat hasil reaksi dibagi dengan hasil kali konsentrasi pereaksi
yang sisa di mana masing- masing konsentrasi itu dipangkatkan dengan koefisien reaksinya adalah tetap.”
Tetapan Kesetimbangan Konsentrasi
Bahan Ajar Kimia Kelas XI
Dra. Rita
48
Pernyataan tersebut juga dikenal sebagai hukum kesetimbangan.
Untuk reaksi kesetimbangan:

Kc adalah konstanta atau tetapan kesetimbangan konsentrasi yang harganya tetap selama suhu tetap.
[A], [B], [C], dan [D] adalah konsentrasi zat A, B, C dan D (satuan M (molaritas) atau mol/liter).

B. DERAJAT DISOSIASI
Derajat disosiasi adalah perbandingan antara jumlah mol yang terurai dengan jumlah mol mula-mula.

Dalam keadaan kesetimbangan reaksi berlangsung dalam dua arah yaitu ke arah pembentukan dan ke arah
penguraian. Kita ambil contoh reaksi berikut :

N2 + 3 H2 ⇄ 2 NH3

Dari persamaan kesetimbangan di atas nampak bahwa gas nitrogen bereaksi dengan gas hidrogen
membentuk gas amoniak, ditandai dengan arah reaksi ke kanan. Sedangkan reaksi ke arah kiri merupakan
reaksi penguraian dari gas amoniak menjadi gas nitrogen dan gas Hidrogen.

Pada saat kesetimbangan, ke tiga zat ada di dalam campuran, dimana komposisi zat tidak sama atau tidak
sesuai dengan persamaan reaksinya.

Reaksi Kesetimbangan Dalam Industri


A. Pembuatan Amonia (NH3) dengan Proses Haber-Bosch
Pada awalnya, sintesis langsung ammonia (NH3) dari unsure-unsur penyusunnya, yakni gas N2 murni
dan gas H2 murni telah dilakukan tetapi NH3 yang dihasilkan sangat sedikit. Baru pada tahun 1908, ahli
kimia Fritz Haber mempelajari reaksi tersebut dan memikirkan bagaimana untuk mendapatkan produk NH3
dan jumlah yang besar. Dengan menerapkan asas Le Chatelier, ia memahami bahwa reaksi pembentukkan
NH3 yang bersifat eksoterem memerlukan suhu rendah dan tekanan tinggi, agar kesetimbangan bergeser ke
kanan.
N2(g) + 3 H2(g) 2 NH3(g) = -92,4 kJ
Ia melakukan banyak eksperimen untuk menentukan jumlah NH3 yang dapat dihasilkan pada berbagai suhu
dan tekanan yang berbeda. Laju reaksi pada suhu rendah terlalu lambat sehingga produksi menjadi tidak
ekonomis. Dengan mempertimbangkan factor jumlah NH3 yang dihasilkan dan factor laju reaksi, maka
diperoleh suhu optimum antara 400-600oC. Pada kisaran suhu ini, meski jumlah produk NH3 tidak banyak
namun laju reaksi cukup besar.
Pada kurva tersebut juga menunjukkan bahwa semakin tinggi tekanan, semakin banyak NH3 yang
dihasilkan. Pada kenyataannya, tekanan system dibatasi antara lain oleh kemampuan alat dan factor
keselamatan. Suatu reaksi yang berlangsung pada tekanan tinggi memerlukan wadah bejana bertekanan
tinggi. Di tahun 1913, insinyur kimia Carl Bosch berhasil merancang bejana dengan dinding dua lapis yang
dapat beroperasi secara aman samapai tekanan 300 atm. Dengan demikian, tekanan proses sintesis NH3 dapat
dilakukan pada kisaran tekanan 150-300 atm.
Meski suhu dan tekanan proses telah diperoleh, namun Bosch melihat bahwa produksi NH3 masih
terlalu rendah. Jadi, diperlukan suatu katalis. Ia melakukan 6500 eksperimen untuk mencari katalis yang
terbaik bagi proses ini. Katalis tersebut adalah serbuk besi (Fe) dengan campuran alumunium oksida, kalium
hidroksida, dan garam lainnya.
Selanjutnya di dalam industry, pengambilan produk NH3 secara terus-menerus akakn semakin
menggeser kesetimbangan ke kanan. Dengan demikian, dapat dikatakkan bahwa reaksi pada dasarnya dibuat
berkesudahan.
B. Pembuatan Asam Sulfat dengan Proses Kontak
Salah satu cara pembuatan asam sulfat melalui proses industri dengan produk yang cukup besar
adalah dengan proses kontak. Bahan yang digunakan pada proses ini adalah belerang dan melalui proses
berikut.
A. Tahap I: pembentukkan SO2
Belerang yang sudah dilelehkan direaksikan dengan O2 membentuk gas SO2
S(s) + O2(g) SO2(g) ΔH = - 296,9 kJ
Bahan Ajar Kimia Kelas XI
Dra. Rita
49
B. Tahap II: pembentukkan SO3
Gas SO2 direaksikkan dengan O2 pada suhu 450oC dan tekanan 2-3 atm membentuk gas SO3 dengan
bantuan katalis V2O5 melalui reaksi kesetimbangan berikut:
SO2(g) + ½ O2(g) SO3(g) ΔH = -191 kJ
C. Tahap III : pembentukkan H2SO4
Pada tahap ini, SO3 tidak langsung direaksikan dengan H2O untuk membentuk H2SO4, tetapi dilarutkan
ke dalam campuran 98% H2SO4 dan 2% H2O membentuk larutan yang disebut Oleum SO3(g) + H2SO4(l)
H2S2O7(l) Oleum
Oleum kemudian diencerkan dengan air untuk membentuk lelehan H2SO4 pekat.
H2S2O7(l) + H2O(l) 2H2SO4(aq)

Bahan Ajar Kimia Kelas XI


Dra. Rita
50
EVALUASI
1. Suatu reaksi mencapai kesetimbangan apabila….
a. laju reaksi pada kedua arah sama besar
b. reaksi telah berhenti
c. salah satu pereaksi telah habis
d. massa zat hasil reaksi sama dengan massa pereaksi
e. jumlah mol zat pereaksi dan hasil reaksi sama
2. Faktor-faktor yang mempengaruhi sistem kesetimbangan gas adalah….
a. suhu, konsentrasi, dan katalisator
b. luas permukaan, tekanan, dan suhu
c. suhu, konsentrasi, dan luas permukaan
d. suhu,volume dan tekanan
e. konsentrasi, katalisator, dan luas permukaan
3. Dari reaksi : C(s) + H2O(g) ↔ CO(g) + H2(g), harga tetapan kesetimbangan K dapat dirumuskan….
a. K = [C][H2O]/[CO][H2O]
b. K = [CO][H2]/[CO][H2O]
c. K = [C][H2O]/[CO]
d. K = [C][H2}/[H2O]
e. K = [CO][H2]/[H2O]
4. Tetapan kesetimbangan untuk reaksi : CaCO3(s) ↔ CaO(s) + CO2(g) pada suhu toC dan tekanan 1 atm
adalah….
a. Kc = [CaO]
b. Kc = [CO2]
c. Kc = [CaCO3]
d. Kc = [CaO][CO2]
e. Kc = [CaCO3]/[CaO][CO2]
5. Tetapan kesetimbangan Kc yang dinyatakan sebagai Kc = [A]3[B]2 / [C]2 [D] sesuai untuk persamaan reaksi
kesetimbangan….
a. C + D ↔ A + B
b. 2C + D ↔ 3A + 2B
c. C + D ↔ 3A + B
d. 3A + 2B ↔ 2C + D
e. 3A + B ↔ C + D
6. Dalam ruang 5 liter direaksikan 0,5 mol N2 dengan 0,4 mol gas O2 menurut reaksi : N2(g) + O2(g) ↔ 2NO(g)
Setelah tercapai kesetimbangan terbentuk 0,2 mol gas NO. Harga Kc adalah….
a. 1/2 d. 1/5
b. 1/3 e. 2/3
c. 1/4
7. Reaksi :
N2(g) + 3H2(g) ↔ 2NH3(g) H = -92 kJ
Untuk memperbanyak hasil pada kesetimbangan tersebut dapat dilakukan dengan….
a. memperbesar volume, memperbesar tekanan
b. memperkecil volume, memperkecil tekanan
c. memperbesar tekanan, ditambah katalis
d. menaikkan suhu, memperkecil tekanan
e. menurunkan suhu, memperbesar tekanan
8. Reaksi setimbang :
2SO3(g) ↔ 2SO2(g) + O2(g) H = + x kJ. Jika suhu dinaikkan maka....
a. SO3 tetap
b. SO3 bertambah
c. SO2 dan O2 bertambah
d. SO2 dan O2 berkurang
e. SO2 dan O2 tetap
9. Pada reaksi
N2(g) + 3H2(g) ↔ 2NH3(g), jika jumlah gas N2 ditambah, maka….
a. reaksi kesetimbangan bergeser ke arah N2 dan H2
b. reaksi kesetimbangan bergeser ke arah NH3
c. reaksi kesetimbangan tetap
d. jumlah N2 dan H2 bertambah
e. jumlah NH3 berkurang
10. Pada persamaan reaksi kesetimbangan:
2SO2(g) + O2(g) ↔ 2SO3(g) H = -197 kJ. Faktor-faktor di bawah ini yang tidak mempengaruhi terjadinya
pergeseran kesetimbangan adalah….
Bahan Ajar Kimia Kelas XI
Dra. Rita
50
a. katalis
b. suhu
c. tekanan
d. volume
e. konsentrasi
11. Pada reaksi kesetimbangan :
H2(g) + Cl2(g) ↔ 2HCl(g) H = -184 kJ
Untuk mendapatkan hasil optimum dapat dilakukan perlakuan-perlakuan di bawah ini kecuali….
a. menambah gas H2
b. memperbesar volume dan tekanan
c. menambah gas Cl2
d. menambah gas H2 dan Cl2
e. menurunkan suhu
12. Faktor yang tidak mempengaruhi pergeseran kesetimbangan untuk reaksi
H2(g) + Br2(g) ↔ 2HBr(g) H = -26 kkal adalah….
a. konsentrasi dan suhu
b. konsentrasi dan tekanan
c. volume dan tekanan
d. volume dan suhu
e. suhu dan tekanan
13. Reaksi kesetimbangan
2C(s) + O2(g) ↔ 2CO(g).
Jika pada suhu tetap, volume diperbesar, maka….
a. kesetimbangan bergeser ke kiri dan K berkurang
b. kesetimbangan bergeser ke kanan dan K bertambah
c. gas O2 berkurang, gas CO bertambah dan K tetap
d. kesetimbangan bergeser ke kiri dan K tetap
e. kesetimbangan tidak bergeser dan K tetap
14. Dalam ruang 5 liter pada suhu dan tekanan tertentu dalam keadaan setimbang terdapat 0,6 mol gas NH3, 0,8
mol gas HCl dan 1,2 mol gas NH4Cl. Pada reaksi NH3(g) + HCl(g) ↔ NH4Cl(g), harga tetapan kesetimbangan
Kc adalah….
a. 0,24 d. 1,25
b. 0,4 e. 12,5
c. 0,8
15. Derajat disosiasi didefenisikan sebagai….
a. perbandingan mol zat yang terdisosiasi dengan mol zat mula-mula.
b. perbandingan mol zat mula-mula dengan mol zat terdisosiasi
c. hasilkali mol zat mula-mula dengan mol zat yang berdisosiasi
d. perbandingan mol zat yang terurai
e. hasilkali mol zat-zat yang terurai
16. Dalam ruang 5 liter dipanaskan 0,8 mol gas SO3 sampai suhu tertentu hingga berdisosiasi sebagian. Setelah
kesetimbangan tercapai dalam ruang terdapat 0,3 mol gas oksigen. Harga derajat dissosiasi () gas SO3
adalah….
a. 0,25 d. 0,57
b. 0,45 e. 0,75
c. 0,50
17. Diketahui n mol senyawa A2B2 terdisosiasi sesuai dengan persamaan reaksi :
A2B2(g) ↔ 2A(g) + 2B(g)
Jika dalam kesetimbangan terdapat m mol A, derajat disosiasi A2B2 adalah….
a. 2m/n d. n-m/n
b. m/2n e. m + 2m
c. m/n n
18. Dalam suatu bejana 1 liter, sebanyak 4 mol gas NO2 membentuk kesetimbangan sebagai berikut : 2NO2(g) ↔
2NO(g) + O2(g)
Setelah tercapai kesetimbangan terdapat 1 mol gas O2. Harga tetapan kesetimbangan Kc adalah….
a. 0,5 d. 2,0
b. 1,0 e. 4,0
c. 1,5
19. Tetapan kesetimbangan untuk reaksi
2X(g) + 2Y(g) ↔ 4Zg) adalah 0,04.
maka tetapan kesetimbangan untuk reaksi 2Z(g) ↔ X(g) + Y(g) adalah….
a. 0,2
b. 0,5
c. 4
Bahan Ajar Kimia Kelas XI
Dra. Rita
51
d. 5
e. 25
20. Sebanyak 0,1 mol gas HI dimasukkan ke dalam labu 1 liter lalu terurai menurut reaksi: 2HI(g) ↔ H2(g) + I2(g)
Jika gas I2 yang terbentuk adalah 0,02 mol, maka tetapan kesetimbangan Kc adalah….
a. 4 x 10-4 d. 6 x 10-2
-3
b. 4 x 10 e. 1 x 10-1
-3
c. 5 x 10
21. Reaksi kesetimbangan berikut yang mempunyai harga Kc = Kp adalah….
a. H2(g) + Cl2(g) ↔2HCl(g)
b. CaCO3(s) ↔ CaO(s) + CO2(g)
c. 2NH3(g) ↔ N2(g) + 3H2(g)
d. 2SO2(g) + O2(g) ↔ 2SO3(g)
e. 2NO(g) + O2(g) ↔ 2NO2(g)
22. Pada suhu t oC dalam sebuah bejana 1 liter, terdapat kesetimbangan 2A(g) ↔ 3B(g) Harga Kp pada suhu
tersebut adalah 0,5. Jika harga tekanan parsial A (PA) = 4 atm, maka harga tekanan parsial B pada suhu
tersebut adalah….
a. 1,3 atm d. 8,0 atm
b. 2,0 atm e. 32,0 atm
c. 5,6 atm
23. Diketahui reaksi kesetimbangan :
PCl5(g) == PCl3(g) + Cl2(g)
Pada suhu 427 oC mempunyai harga Kc = 3,26 x 10-2. Jika harga R = 0,082 L. atm mol-1. K-1 maka harga
Kp pada suhu tersebut adalah….
a. 1,24 atm d. 12,4 atm
b. 1,74 atm e. 18,7 atm
c. 1,87 atm
24. Jika harga K pada reaksi kesetimbangan :
2SO2(g) + O2(g) == 2SO3(g) adalah 25 maka pada kondisi yang sama harga K untuk reaksi kesetimbangan
SO3(g) == SO2(g) + ½ O2(g) adalah….
a. 0,33 d. 0,11
b. 0,20 e. 0,04
c. 0,14
25. Hubungan harga Kp dan Kc yang tepat untuk reaksi kesetimbangan gas 2SO2(g) + O2(g) == 2SO3(g)
adalah….
a. Kp = Kc (R.T)-1
b. Kp = Kc R.T
c. Kp = Kc. (R.T)-2
d. Kp = Kc. (R.T)2
e. Kp = Kc (R.T)-3

Bahan Ajar Kimia Kelas XI


Dra. Rita
52
ASAM BASA

Asam mempunyai rasa masam. Contoh cuka dapur mempunyai rasa masam karena di dalamnya
terkandung asam asetat. Vitamin C, rasanya juga masam karena di dalamnya terkandung asam askorbat. Buah
jeruk nipis pun mempunyai rasa masam karena mengandung asam sitrat.
Basa mempunyai rasa pahit dan licin bila dipegang. Contohnya, kapur sirih mempunyai rasa pahit dan
sabun bila dipegang terasa licin. Perlu diketahui tidak semua asam dan basa dapat dicicipi. Untuk menentukan
larutan asam dan basa diuji dengan menggunakan indikator.

A. TEORI ASAM BASA


1. Teori Asam – Basa Arrhenius
a. Asam
Asam adalah zat yang dalam air melepaskan ion H+. Dengan kata lain, pembawa sifat asam adalah ion
H+. Asam Arrhenius dapat dirumuskan sebagai HxZ dan dalam air mengalami ionisasi sebagai berikut.
HxZ(aq) xH+ + Zx-(aq)
Contoh : asam cuka (CH3COOH) dan asam klorida (HCl) didalam air mengion sebagai berikut :
CH3COOH(aq) CH3COO- + H+
HCl(aq) H+ + Cl-
+
Jumlah ion H yang dapat dihasilkan oleh satu molekul asam disebut valensi asam.
b. Basa
Basa adalah senyawa yang dalam air dapat menghasilkan ion hidroksida (OH-). Jadi pembawa sifat basa
adalah ion OH-. Basa Arrhenius merupakan hidroksida logam, dapat dirumuskan sebagai M(OH)x dan
dalam air mengion sebagai :
M(OH)x(aq) Mx-(aq) + xOH-(aq)
Jumlah ion OH- yang dapat dilepaskan oleh satu molekul basa disebut valensi basa.
Meskipun tidak mempunyai gugus hidroksida, larutan amonia (NH3) ternyata bersifat basa. Hal itu terjadi
karena NH3 bereaksi dengan air (mengalami hidrolisis) membentuk ion OH- sebagai berikut :
NH3(aq) + H2O(l) NH4+ + OH-
Untuk menunjukan sifat basanya larutan NH3 sering ditulis sebagai NH3OH. Hal itu tidak ditemukan yang
ada hanya NH3, ion NH4+ serta OH-.
Teori Arrhenius memiliki beberapa kekurangan.
 Hanya dapat diaplikasikan dalam reaksi yang terjadi dalam air
 Tidak menjelaskan mengapa beberapa senyawa, yang mengandung hidrogen dengan bilangan oksidasi
+1 (seperti HCl) larut dalam air untuk membentuk larutan asam, sedangkan yang lain seperti CH4
tidak.
 Tidak dapat menjelaskan mengapa senyawa yang tidak memiliki OH-, seperti Na2CO3 memiliki
karakteristik seperti basa.

2. Teori Asam-Basa Bronsted-Lowry


a. Pengertian Asam-Basa menurut Bronsted-Lowry
Asam adalah spesi yang memberikan proton, sedangkan basa adalah spesi yang menerima proton pada
suatu reaksi pemindahan proton. Jadi, pada persamaan diatas H2O berlaku sebagai basa karena menerima
proton dari HCl.
Asam Bronsted-Lowry = donor proton
Basa Bronsted-Lowry = akseptor proton
Zat atau spesi seperti itu bersifat amfiprotik. Reaksi ionisasi air sebenarnya adalah autoprotolisis sebagai
berikut:
H2O(l) + H2O(l)H2O(l) + H2O(l) H3O+(aq) + OH-(aq)
Sifat amfiprotik dari air dapat menjelaskan sifat asam-basa suatu zat dalam air. Zat yang bersifat asam
memberi proton kepada molekul air, sedangkan zat yang bersifat basa menarik proton dari molekul air.
Konsep asam basa dari Bronsted dan Lowry lebih luas dari pada konsep asam- basa Arrhenius. Arrhenius
hanya dapat menjelaskan sifat asam dan sifat basa bagi senyawa-senyawa yang memiliki H+ dan OH–
dengan rumus kimia HA untuk asam dan LOH untuk basa, sedangkan teori Bronsted dan Lowry
mempunyai beberapa keunggulan di antaranya:
1. Konsep asam basa Bronsted dan Lowry tidak terbatas dalam pelarut air, tetapi juga dapat menjelaskan
reaksi asam–basa dalam pelarut lain atau bahkan reaksi tanpa pelarut.
Contoh: Reaksi HCl dengan NH3 dalam pelarut benzena.
HCl(benzena) + NH3(benzena) NH4Cl(s)
2. Asam dan basa dari Bronsted-Lowry tidak hanya berupa molekul tetapi dapat juga berupa kation dan
anion.
Contoh: NH4 + bersifat asam karena dalam air dapat melepas proton.
3. Dapat menjelaskan senyawa yang bersifat sebagai asam dan basa yang disebut amfiprotik.

Bahan Ajar Kimia Kelas XI


Dra. Rita
53
b. Pasangan asam dan basa konjugasi
Suatu asam, setelah melepaskan satu proton akan membentuk spesi yang disebut basa konjugasi
dari asam itu. Spesi itu adalah suatu basa karena dapat menyerap proton dan membentuk kembali asam
semula. Contoh asamdan basa konjugasinya dapat dilihat pada Tabel 4. Asam basa konjugasi + H+
Tabel 4 : beberapa contoh asam-basa konjugasi Bronsted-Lowry
Asam proton + basa konjugasi
+
HCl H + Cl-
+
H2O H + OH-
+
NH3 H + NH2-
- +
HSO4 H + SO42-
Demikian juga dengan suatu basa, setelah menyerap satu proton akan membentuk suatu spesi
yang disebut asam konjugasinya dari basa itu.
Basa + H+ asam konjugasi
Contoh senyawa basa dan asam konjugasinya dapat dilihat pada Tabel 5.
Tabel 5 : beberapa contoh dari basa dan asam konjugasinya
Basa + proton asam konjugasi
+
NH3 + H NH4+
+
H2O + H H3O+
- +
OH + H H2O
S2- + H+ HS-
Beberapa contoh pasangan asam-basa dan konjugasinya dapat dilihat pada Tabel 6.
Tebel 6 : Beberapa contoh pasangan asam-basa dan konjugasinya
Asam – 1 + Basa – 2 Basa – 1 + Asam – 2
HCl + NH3 Cl- + NH4+
2- -
H2O + CO3 OH + HCO3-
CH3COOH + H2O CH3COO- + H3O+
2-
HNO2 + CH3COOH NO + CH3COOH2+

3. Teori Asam – Basa Lewis


Lewis lebih menekankan pada perpindahan elektron bukan pada perpindahan proton, sehingga ia
mendefinisikan : asam penerima pasangan elektron dan basa adalah donor pasangan elekton. Nampak
disini bahwa asam Bronsted merupakan asam Lewis dan begitu juga basanya.
Lewis mengemukakan teori baru tentang asam-basa sehingga partikel ion atau molekul yang tidak
mempunyai atom hidrogen atau proton dapat diklasifikasikan ke dalam asam dan basa. Perhatikan contoh teori
asam-basa Lewis pada reaksi berikut.

Pada reaksi boron trifluorida dengan ion fluor, BF3 bertindak sebagai asam, sebab menerima pasangan
elektron dari F–. F– bertindak sebagai basa, sebab memberikan pasangan elektron kepada BF3
Keunggulan Asam-Basa Lewis
Beberapa keunggulan asam-basa Lewis yaitu sebagai berikut.
1. Sama dengan teori Bronsted dan Lowry, dapat menjelaskan sifat asam, basa dalam pelarut lain atau pun
tidak mempunyai pelarut.
2. Teori asam-basa Lewis dapat menjelaskan sifat asam-basa molekul atau ion yang mempunyai pasangan
elektron bebas atau yang dapat menerima pasangan elektron bebas. Contohnya pada pembentukan
senyawa komplek.
3. Dapat menerangkan sifat basa dari zat-zat organik seperti DNA dan RNA yang mengandung atom
nitrogen yang memiliki pasangan elektron bebas.

B. SIFAT ASAM BASA


Pada umumnya, senyawa asam mempunyai rasa asam, sedangkan senyawa basa mempunyai rasa pahit.
Namun begitu, tidak dianjurkan untuk mengenali asam dan basa dengan cara mencicipinya, sebab banyak
diantaranya yang dapat merusak kulit (korosif) atau bahkan bersifat racun. Asam dan basa dapat dikenali
dengan menggunakan zat indikator, yaitu zat yang memberi warna berbeda dalam lingkungan asam dan
lingkungan basa (zat yang warnanya dapat berubah saat berinteraksi atau bereaksi dengan senyawa asam
maupun senyawa basa).Dalam laboratorium kimia, indikator asam-basa yang biasa di gunakan adalah
indikator buatan dan indikator alami. Kemiripan sifat berbagai senyawa asam dan basa terkait dengan

Bahan Ajar Kimia Kelas XI


Dra. Rita
54
adanya ion H+ dan OH-. Hal inilah yang dijadikan dasar untuk mengetahui/identifikasi apakah suatu
senyawa termasuk asam atau basa.
Berikut ini penjelasan tentang indikator asam-basa buatan dan indikator asam-basa alami.
a. Indikator Buatan/ kimia
Indikator buatan adalah indikator siap pakai yang sudah dibuat di laboratorium atau pabrik alat-alat kimia.
Contoh indikator buatan adalah:
1. kertas lakmus yang terdiri dari lakmus merah dan lakmus biru Untuk mengidentifikasi larutan asam,
basa, dan netral kita dapat mengujinya dengan menggunakan lakmus biru dan merah. Kertas lakmus
adalah kertas yang diberi suatu senyawa kimia sehingga akan menunjukkan warna yang berbeda
setelah dimasukkan pada larutan asam maupun basa. Warna kertas lakmus akan berubah sesuai
dengan larutannya. Perubahan warna yang mampu dihasilkan oleh kertas lakmus sebenarnya
disebabkan karena adanya orchein (ekstrak lichenes) yang berwarna biru di dalam kertas lakmus.
Lakmus biru dibuat dengan menambahkan ektrak lamus yang berwarna biru ke dalam kertas putih.
Kertas akan menyerap ekstrak lakmus yang selanjutnya dikeringkan dalam udara terbuka, sehingga
dihasilkan kertas lakmus biru. Kertas lakmus biru pada larutan yang bersifat basa akan tetap biru,
karena orchein merupakan anion, sehingga tidak akan bereaksi dengan anion (OH-). Kertas lakmus
merah dibuat dengan proses yang sama dengan pembuatan kertas lakmus biru, tetapi ditambahkan
sedikit asam sulfat atau asam klorida agar warnanya menjadi merah. Sehingga mekanisme reaksi
orchein pada suasana asam akan kembali terjadi. Apabila ketas lakmus merah dimasukkan ke dalam
larutan yang bersifat asam, warnanya akan tetap merah karena lakmus merah memang merupakan
orchein dalam suasana asam. Sedangkan, apabila kertas lakmus merah ditambahkan larutan yang
bersifat basa, maka orchein yang berwarna biru akan kembali terbentuk.
2. indikator universal,
3. fenolptalein, dan
4. metil jingga.
Indikator universal, fenolptalin, dan metil jingga selain dapat mengidentifikasi sifat larutan asam basa juga
dapat digunakan untuk menentukan derajat keasaman (pH) larutan.
b. Indikator Alam
Indikator alam merupakan bahan-bahan alam yang dapat berubah warnanya dalam larutan asam,
basa, dan netral. Indikator alam yang biasanya dilakukan dalam pengujian asam basa adalah tumbuhan
yang berwarna mencolok, berupa bunga-bungaan, umbi-umbian, kulit buah, dan dedaunan. Perubahan
warna indikator bergantung pada warna jenis tanamannya, misalnya kembang sepatu merah di dalam
larutan asam akan berwarna merah dan di dalam larutan basa akan berwarna hijau, kol ungu di dalam
larutan asam akan berwarna merah keunguan dan di dalam larutan basa akan berwarna hijau. Bahan alam
yang dapat dijadikan indikator adalah bahan alam dapat memberikan warna yang berbeda ketika
ditambahkan asam, basa ataupun tanpa adanya penambahan keduanya.

Mengenal Asam Basa dengan indikator


a. Kertas lakmus
Kertas lakmus adalah kertas yang diberi suatu senyawa kimia sehingga akan menunjukkan warna yang
berbeda setelah dimasukkan pada larutan asam maupun basa. Penyebab sifat asam menurut Arrhenius adalah
karena adanya ion H + jika zat tersebut dilarutkan dalam air, begitu juga sifat basa ditimbulkan karena adanya
ion OH - yang terjadi oleh pelarutan zat dalam air.
Menurut teori Arrhenius, zat yang dalam air menghasilkan ion H + disebut asam danbasa adalah zat yang
dalam air terionisasi menghasilkan ion OH - .
HCl -->H + + Cl -
NaOH -->Na + + OH -
Meskipun teori Arrhenius benar, pengajuan desertasinya mengalami hambatan berat karena profesornya
tidak tertarik padanya. Desertasinya dimulai tahun 1880, diajukan pada 1883, meskipun diluluskan teorinya
tidak benar. Setelah mendapat bantuan dari Van’ Hoff dan Ostwald pada tahun 1887 diterbitkan
karangannya mengenai asam basa. Akhirnya dunia mengakui teori Arrhenius pada tahun 1903 dengan
hadiah nobel untuk ilmu pengetahuan.
Sampai sekarang teori Arrhenius masih tetap berguna meskipun hal tersebut merupakan model paling
sederhana. Asam dikatakan kuat atau lemah berdasarkan daya hantar listrik molar. Larutan dapat
menghantarkan arus listrik kalau mengandung ion, jadi semakin banyak asam yang terionisasi berarti makin
kuat asamnya. Asam kuat berupa elektrolit kuat dan asam lemah merupakan elektrolit lemah. Teori
Arrhenius memang perlu perbaikan sebab dalam lenyataan pada zaman modern diperlukan penjelasanyang
lebih bisa diterima secara logik dan berlaku secara umum. Sifat larutan amoniak diterangkan oleh teori
Arrhenius sebagai berikut:
NH 4 OH -->NH 4+ + OH -
Jadi menurut Svante August Arrhenius (1884) asam adalah spesi yang mengandung H + dan basa adalah
spesi yang mengandung OH -, dengan asumsi bahwa pelarut tidak berpengaruh terhadap sifat asam dan basa.
b. Menggunakan Indikator
Untuk pengetesan senyawa bersifat asam atau basa dapat dilakukan dengan menggunakan indikator.
Indikator adalah suatu zat, yang warnanya berbeda-beda sesuai dengan konsentrasi ion-Hidrogen. Indikator
Bahan Ajar Kimia Kelas XI
Dra. Rita
55
umumnya merupakan suatu asamatau basa organik lemah, yang dipakai dalam larutan yang sangat encer.
Asam atau basa indikator yang tidak terdisosiasi mempunyai warna yang berbeda dengan hasil disosiasinya,
sehingga memudahkan praktikan dalam menentukan apakah larutan tersebut bersifat asam atau bersifat basa.
Kisaran pH yang menyebabkan indikator berubah warna
~ Bila pH < trayek pH maka indikator akan menunjukkan warna asamnya
~ BilapH > trayekpH maka indikator akan menunjukkan warna basa sedangkan Indikator Asam Basa
(Indikator pH) Adalah zat (suatu asam atau basa lemah) yang akan berubah warna jika pH berubah pada
kisaran tertentu.
Beberapa contoh indicator dan perubahan warnanya adalah sebagai berikut: (sumber: wikipedia.org).

Contoh soal :
Suatu senyawa ketika dicoba dengan beberapa indikator pH menunjukkan data sebagai berikut,
Fenolftalein tak berwarna, metil jingga berwarna kuning, phenol red kuning, metil merah kuning.
Tentukanlah berapa perkiraan pH larutan tersebut.

Jadi , Nilai pH diantara 6,2 - 6,4.

C. MENGHITUNG pH LARUTAN
pH larutan ditentukan oleh besarnya konsentrasi ion H+ yang terdapat pada larutan. Untuk menyatakan
tingkat atau derajat keasaman suatu larutan dapat digunakan rumus

pH = - log [H+]

Sebagaimana cara menyatakan konsentrasi ion H+, konsentrasi ion OH- juga dapat dinyatakan dengan
cara yang sama, yaitu pOH.

pOH = - log [OH]

Untuk menghitung pH :
pH = 14 - pOH
a. Menghitung pH larutan asam
- Asam kuat mengion sempurna, pH larutan dapat ditentukan jika konsentrasi asam diketahui.
[H+] = M x valensi asam

Contoh :
Tentukan pH dari larutan HCl 0,01 M
Penyelesaian :

Bahan Ajar Kimia Kelas XI


Dra. Rita
56
HCl(aq) H+(aq) + Cl-(aq)
[HCl] = 0,01 M, maka [H+] = 0,01
pH = - log [H+]
= - log 0,01
= - log 1 x 10-2
= 2
b. Asam Lemah
Asam lemah tidak mengion sempurna. Oleh karena itu, konsentrasi ion H+ dalam larutan tidak
dapat dikaitkan secara stokiometri dengan konsentrasi asam. Konsentrasi asam ion H + hanya dapat
ditentukan jika derajat ionisasi (α) atau tetapan ionisasi (Ka) asam juga dapat diketahui.
1. Jika tetapan ionisasi asam (Ka) diketahui

HA(aq) H+(aq) + A-(aq)


Tetapan ionisasi asamnya (Ka) adalah :
Ka = [H+] [A-]

[HA]

Dari tetapan ionisasi (Ka) asam lemah, maka konsentrasi H+ dapat diketahui.

Karena konsentrasi asam dalam larutan dianggap tetap sama dengan M, seolah-olah tidak ada yang
terion, oleh karena itu persamaan dapat ditulis sebagai berikut :
Ka = [H+] [A-]

[M]
Karena [H+] = [A-]

Ka = [H+] [H+]

[M]

[H+]2 = Ka x [M]
[H+] = √𝐾𝑎 . [𝑀]
Ka = tetapan ionisasi asam
M = konsentrasi asam

2. Jika derajat ionisasi asam (α) diketahui


Kaitan antara konsentrasi ion H+ dengan derajat ionisasi asam ditunjukkan dengan persamaan

[H+] = M x α

Contoh soal :
Hitung lah pH larutan berikut:
a. HCOOH 0,1 M dengan derajat ionisasinya adalah 0,01
b. CH3COOH 0,05 M, dengan Ka = 1,8 x 10-5
Jawab :
a. Larutan HCOOH 0,1 M
[H+] =Mxα
= 0,1 x 0,01
= 1 x 10-3
Jadi pH = - log [H+]
= - log 1 x 10-3
= 3- log 10
=3
b. CH3COOH 0,05 M
[H+] = √𝑘𝑎. [𝑀]
= √1,8 𝑥 10−5 𝑥 0,05
= √9 𝑥 10−7
= 3 x 10-3,5
pH = - log [H+]
= - log 3 x 10-3,5
= 3,5 – log 3

c. Menghitung pH larutan basa


Bahan Ajar Kimia Kelas XI
Dra. Rita
57
1. Basa Kuat
Sepertinya asam kuat, pH larutan basa kuat dapat ditentukan hanya dengan mengetahui konstrasi
basa

[OH-] = M x valensi basa

Contoh :
Berapakah pH dari larutan Ba(OH)2 0,001 M
Penyelesaian :
Ba(OH)2 tergolong kedalam basa kuat yang dalam air dianggap mengion sempurna

Ba(OH)2 Ba+(aq) + 2 OH-(aq)


-
OH = 2 x [Ba(OH)2]
= 2 x 0,001 M
= 2 x 10-3
Jadi, pOH = - log [OH-]
= - log 2 x 10-3
= 3 – log 2
pH = 14 – pOH
= 14 – 3 log 2
= 11 + log 2
2. Basa Lemah
pH larutan basa lemah dapat ditentukan sama seperti penentuan pH asam lemah, yaitu jika
konsntrasi dan derajat ionisasi atau tetapan ionisasi basa diketahui. Hubungan konsentrasi ion OH -
dengan derajat ionisasi basa (α) dan tetapan ionisasi basa (Kb) dinyatakan sebagai berikut:

[OH-] = M xα
[OH-] = √𝐾𝑏𝑥𝑀

D. Peranan pH dalam kehidupan Sehari-hari


Peranan pH yang penting dalam kehidupan sehari-hari terkait dengan kelangsungan hidup dari makhluk
hidup.
1. Peranan pH dalam tubuh
a. Sistem percernaan
Proses pencernaan makanan dalam tubuh manusia berlangsung dengan melibatkan beberapa
tahapan proses dengan pH bervariasi. Pada setiap tahapan, pencernaan berlangsung dengan bantuan
enzim yang bekerja pada batas pH yang sempit. Sebagai contoh, ludah mempunyai pH sekitar 6,5
sedangkan lambung pHnya 2-3
b. Peranan pH dalam darah
Derajat keasaman merupakan suatu sifat kimia yang penting dari darah dan cairan tubuh yang
lainnya. Darah memilki pH antara 7,35 – 7,45. Kesimbangan asam-basa dikendalikan secara seksaman
karena perubahan pH sangat kecil dapat memberikan efek yang serius terhadap beberapa organ tubuh.
Tubuh menggunakan 3 mekanisme untuk mengendalikan kesetimbangan asam basa darah :
1. Kelebihan asam akan dibuang oleh ginjal, sebagian besar dalam bentuk ammonia. Ginjal memiliki
kemampuan untuk merubah jumlah asam atu basa yang dibuang, yang biasanya berlangsung selamam
beberapa hari.
2. Tubuh menggunakan penyangga pH/ buffer dalam darah sebagai pelindung terhadap perubahan yang
terjadi secara tiba-tiba dalam pH darah. Suatu penyangga pH yang paling penting dalam darah
menggunakan bikarbonat. Bikarbonat (suatu komponen basa) berada dalam keseimbangan dengan
CO2 (suatu komponen asam). Jika lebih banyak asam yang masuk kedalam aliran darah, maka akan
dihasilkan lebih banyak bikarbonat dan lebih sedikit CO2. Jika lebih banyak basa yang masuk
kedalam aliran darah, maka akan dihasilkan lebih banyak CO2 dan lebih sedikit bikarbonat.
3. Pembuangan CO2. CO2 adalah hasil tambahan penting dari metabolisme oksigen dan terus menerus
yang dihasilkan oleh sel. Darah membawa CO2 ke paru-paru dan di paru-paru CO2 tersebut
dikeluarkan/dihembuskan. Pusat pernafasan di otak mengatur jumlah CO2 yang dihembuskan dengan
mengendalikan kecepatan dan kedalaman pernafasan. Jika pernafasan meningkat, kadar CO2 dalam
darah menurun dan darah menjadi lebih basa. Jika pernafasan menurun, kadar CO2 darah meningkat
dan darah menjadi asam. Dengan mengatur kecepatan dan kedalaman pernafasan maka pusat
pernafasan dan paru-paru mampu mengatur pH darah menit demi menit.
Adanya kelainan pada satu atau lebih mekanisme pengendalian pH tersebut, bisa menyebabkan salah satu
dari 2 kelainan utama dalam kesetimbangan asam basa, yaitu asidosis dan alkalosis. Asidosis adalah suatu
keadaan dimana darah terlalu banyak mengandung asam atau basa terlalu sedikit mengandung basa dan
sering menyebabkan menurunnya pH darah. Alkalosis adalah suatu keadaan dimana darah terlalu banyak
Bahan Ajar Kimia Kelas XI
Dra. Rita
58
mengandung basa atau telalu sedikit mengandung asam dan terkadang menyebabkan meningkatnya pH
darah.

2. Peranan pH terhadap lingkungan


a. Peranan pH pada tanah
Ada 3 alasan pH tanah sangat penting untuk diketahui:
1. Menentukan mudah tidaknya unsur-unsur hara diserap oleh tanaman. Umumnya unsur hara yang diserap
oleh akar pada pH 6-7, karena pada pH tersebut sebagian besar unsur hara mudah larut dalam air.
2. Derajat keasaman atau pH tanah juga menunjukkan keberadaan unsur-unsur yang bersifat racun bagi
tanaman. Pada tanah masam unsur-unsur mikro menjadi mudah larut sehingga ditemukan unsur mikro,
seperti Fe, Zn, Mn, Cu dalam jumlah yang terlalu besar. Akibatnya juga menjadi racun bagi tanaman.
Pada tanah alkali, ditemukan juga unsur yang dapat meracuni tanaman, yaitu natrium (Na) dan
molibdenum (Mo).
3. Derajat keasaman atau pH tanah sangat mempengaruhi perkembangan mikroorganisme di dalam tanah.
Pada pH 5,5-7 bakteri dan jamur pengurai bahan organik dapat berkembang dengan baik.

Derajat keasaman (pH) tanah yang sangat rendah dapat ditingkatkan dengan menebarkan kapur
pertanian, sedangkan pH tanah yang terlalu tinggi dapat diturunkan dengan penambahan sulfur. Sebelum
pengapuran, pH tanah harus diketahui terlebih dahulu. Nilai pH yang didapat akan menentukan jumlah kapur
yang harus ditebarkan.
a. Kontrol pH untuk kolam renang
pH kolam untuk kolam renang tidak boleh terlalu asam karena dapat menimbulakn iritasi pada mata. pH
umtuk kolam renag jua tidak boleh terlalu basa karena akan membantu pertumbuhan ganggang hijau tau
lumut. pH yang sesuai adalah sedikit basa yaitu ~ 7,2.
b. Pengawetan makan
Proses pengawetan makan bertujuan membuat makan menjadi lebih tahan lama. Masalah yang sering
terjadi adanya bakteri yang membuat makanan tidak bisa tahan lama, sehingga perlu ditambahkan
pengawet untuk mencegah itu. pH < 4 dapat mencegah perkembangan bakteri yang berbahaya dalam
makanan. Contohnya prinsip ini digunakan pada acar yang menggandung asam cuka (CH3COOH) dan
minuman ringan yang mengandung asam benzoat (C6H5COOH) agar tahan lama.
c. Produk perawatan tubuh
Shampoo, kondisioner, sabun, dan pasta gigi mempunyai kisaran pH tertentu sebagai contoh, shampoo
bayi dan anak-anak pH berkisar 7 untuk mencegah iritasi pada mata. pH shampoo untuk orang dewasa
pH yang bersifat basa biasanya lebih efektif membersihkan rambut dibanding dengan pH yang bersifat
asam. pH yang seimbang berkisar antara 5 hingga 6,8. Namun, pada beberapa kasus, seperti rambut
berminyak, terkadang dibutuhkan pH asam lebih tinggi.

Bahan Ajar Kimia Kelas XI


Dra. Rita
59
EVALUASI
+
1. Asam merupakan zat yang melepaskan ion H dalam air. Pernyataan ini dikemukan oleh....
a. Arrhenius d. Lavoisier
b. Bronsted-Lowry e. Lewis
c. Humpry Davy
2. Menurut teori Bronsted-Lowry,reaksi dimana H2O bertindak sebagai basa adalah….
a. H2O + H2SO4 ↔ H3O+ + HSO4- d. H2O + NH3 ↔ NH+ + OH-
b. H2O + CO32- ↔ HCO3- + OH- e. H2O + HSO4- ↔ OH- + H2SO4
c. H2O + CO2 ↔ H2CO3
3. Asam konjugasi dari HSO4- adalah ….
a. H2SO4 d. SO42-
+
b. H3O e. H+
-
c. HSO4
4. Diketahui reaksi sebagai berikut :
HCOOH + HNO2 ↔ HCOOH2+ + NO2-
Yang merupakan pasangan asam-basa konjugasi adalah ….
a. HNO2 dan NO2- d. NO2- dan HCOOH2+
-
b. HCOOH dan NO2 e. HCOOH dan HCOOH2+
c. HCOOH dan HNO2
5. Menurut teori asam-basa Lewis, basa adalah…
a. zat dalam larutan melepaskan ion OH- d. donor pasangan elektron
b. donor proton e. akseptor pasangan elektron
c. akseptor proton
6. Beberapa zat dapat digunakan sebagai indikator. Syarat utama zat yang dapat digunakan sebagai indikator
adalah ....
a. mudah dipakai d. mudah disimpan dan tahan lama
b. mudah didapat e. sukar teroksidasi oleh O2 di udara.
c. berbeda warna dalam suasana asam dan basa.
7. Berikut hasil pengujian beberapa larutan dengan kertas lakmus.
Larutan Lakmus merah Lakmus biru
1 Merah Merah
2 Biru Biru
3 Merah Merah
4 Biru Biru
5 merah Biru
Berdasarkan data, larutan yang bersifat asam adalah ....
a. 1 dan 2 d. 2 dan 4
b. 1 dan 3 e. 4 dan 5
c. 2 dan 3
8. Hasil pengujian terhadap berbagai ekstrak kelopak bunga sebagai berikut :
Warna
Percobaan
Ekstrak Dalam air kapur Dalam air jeruk
1 Merah Kuning Merah
2 Kuning Kuning Jingga
3 Hijau Hijau Hijau
4 Biru Kuning Merah
Berdasarkan percobaan di atas, ekstrak kelopak bunga yang dapat digunakan sebagai indikator asam basa
adalah ekstrak yang berwarna ....
a. merah, kuning, hijau d. merah, hijau, biru
b. merah, kuning, biru e. hijau saja
c. kuning, hijau, biru
9. Jika konsentrasi ion H+ dalam larutan 0,002 M dan log 2 = 0,3, maka pH larutan adalah....
a. 3,3 d. 1,7
b. 2,7 e. 1,3
c. 2,3
10. pH suatu basa bervalensi satu adalah 11, konsentrasi ion [OH-] dalam larutan basa tersebut adalah....
a. 1 x 10-14 d. 1 x 10-3
-11
b. 1 x 10 e. 1 x 10-2
c. 1 x 10-4
11. Jika larutan P mempunyai pH = 5 dan larutan Q mempunyai pH = 6, maka perbandingan konsentrasi ion
hidrogen dalam larutan P dan Q adalah....
a. 1 : 0,1 d. 5 : 6
b. 1 : 2 e. Log 5 : log 6
c. 1 : 10

Bahan Ajar Kimia Kelas XI


Dra. Rita
60
12. Pada suhu tertentu harga Kw = 9 x 10-14. Pada suhu tersebut konsentasi ion OH- dalam air murni adalah ....
a. 1 x 10-1 d. 9 x 10-7
-7
b. 1 x 10 e. 1 x 10-14
-7
c. 3 x 10
13. Seorang siswa telah menentukan pH air hujan di suatu daerah industri dengan menggunakan indikator berikut
ini. Trayek perubahan warna indikator yang digunakan adalah.
Metil jingga 2,9 – 4,0 merah- kuning
Bromkresol Hijau 3,8 – 5,4 kuning-biru
BTB(Bromtimol Biru 6,0 – 7,6 kuning-biru
Fenoftalein 8,3-10 tak berwarna-merah
Jika ternyata pH = 5,7, maka pasangan indikator yang digunakan adalah....
a. metil jingga dan bromkresol hijau d. metil jingga dan fenolftalein
b. bromkresol hijau dan bromtimol biru e. bromkresol hijau dan fenoftalein
c. bromtimol biru dan fenoftalein
14. Berdasarkan pengujian beberapa air limbah dengan menggunakan beberapa indikator :
Larutan Rentangan Perubahan Indikator Hasil Pengujian
indikator Warna pH Limbah K Limbah L
MM Merah-Kuning 4,2 - 6,3 Kuning Merah
BTB Kuning-Biru 6,0 - 7,6 Biru Kuning
PP Tak berwarna-Merah 8,0 -10,0 Tak berwarna Tak berwarna
Timol Hijau Kuning-Biru 1,2 - 2,8 Biru Biru
Limbah K dan L mempunyai nilai pH berturut-turut ....
a. 6,3 - 7,6 dan 2,8 – 6,0
b. 2,8 – 6,0 dan 6,3 – 7,6
c. 2,8 -7,6 dan 4,2 – 8,0
d. 2,8 – 4,0 dan 7,6 – 8,0
e. 7,6 - 8,0 dan 2,8 – 4,2
15. Diketahui harga Ka berbagai asam berikut:
HA : 6,2 x 10-8, HB : 7,5 x 10-2, HC : 1,2 x 10-2, HD : 1,8 x 10-12, HE : 1,8 x 10-5, HG : 7 x 10-4,
HK : 6,7 x 10-5, HL : 9,6 x 10-7
Berdasarkan data diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa kekuatan asam adalah....
a. HL > HE > HB d. HA>HG>HC
b. HB<HE<HD e. HB<HL<HD
c. HL<HK<HC
16. Asam HX 0,1 M mengalami ionisasi 1 %, harga tetapan ionisasi HX adalah….
a. 2 x 10-5 d. 1 x 10-2
-5
b. 1 x 10 e. 2 x 10-6
-4
c. 1 x 10
17. Harga pH larutan NH3 0,001M ( Kb:1x10-5) adalah ....
a. 3 d. 9
b. 4 e. 10
c. 5
18. Larutan H2SO4 0,01M mempunyai pH ….
a. 2 d. 2 log 2
b. 2 + log 2 e. log 2 - log3
c. 2 – log 2
19. Larutan CH3COOH 0,1M yang terionisasi dengan  = 0,01 mempunyai pH sebesar....
a. 1 d. 4
b. 2 e. 5
c. 3
20. Bila 3,42 gram Ba(OH)2 ( Ar Ba = 137, O = 16, H = 1) dilarutkan dalam 400 mL air, pH larutan adalah ....
a. 14 d. 11
b. 13 e. 10
c. 12
21. Diantara asam berikut yang mempunyai pH paling besar pada konsentrasi yang sama adalah larutan ....
a. HCI d. H2SO4
b. CH3COOH e. HCIO4
c. H2SO4
22. Larutan HCI dalam air dengan pH : 2 akan berubah menjadi 3 bila diencerkan ....
a. 10 kali d. 2,5 kali
b. 5 kali e. 1,5 kali
c. 3 kali
23. pH larutan yang dibuat dari 0,001 mol KOH dalam 10 liter air adalah ....
a. 12 d. 7

Bahan Ajar Kimia Kelas XI


Dra. Rita
61
b. 11 e. 4
c. 10
24. Larutan asam asetat (Ka = 2x10-5) mempunyai pH yang sama dengan larutan 0,002 M HCI, konsentrasi
larutan asam asetat adalah....
a. 0,1 M d. 0,25 M
b. 0,15 M e. 0,4 M
c. 0,2 M
25. Larutan asam cuka 0,15 M (Ka : 6 x 10-5) akan terionisasi sebesar....
a. 1 % d. 15 %
b. 2 % e. 20 %
c. 10 %
26. Perhatikan data berikut ini.
Perubahan warna lakmus
Larutan
Biru Merah
1 Merah Biru
2 Biru Biru
3 Biru Biru
4 Merah Merah
5 Merah Merah
Larutan yang mengandung ion OH- adalah....
a. 1 dan 2 d. 2 dan 4
b. 1 dan 5 e. 3 dan 4
c. 2 dan 3
27. Warna larutan asam format 0,1 M yang diberi dua tetes indikator sama dengan warna larutan HCl
2 x 10-3 M (keduanya bervolume sama) yang juga diberi dua tetes indikator tersebut. Besarnya Ka asam
format adalah ....
a. 1,6 x 10-9 d. 2 x 10-4
-8
b. 8 x10 e. 1 x 10-1
-5
c. 4 x10
28. Suatu asam lemah HA 0,1 M memiliki pH sebesar 4. Persentase HA yang terurai adalah....
a. 0,1 % d. 10 %
b. 0,01 % e. 25 %
c. 1 %
29. Tabel harga Ka beberapa asam adalah sebagai berikut.
Asam Ka
HA 6,2 x10-8
HB 1,2 x 10-2
HC 7,0 x 10-4
HD 6,7 x 10-5
HE 9,6 x 10-7
Diantara asam-asam tersebut yang bersifat paling lemah adalah....
a. HA d. HD
b. HB e. HE
c. HC
30. Diketahui larutan:
1. HCl 0,1 M
2. NaOH 0,1 M
3. CH3COOH 0,1 M
4. NH4OH 0,1 M
Urutan larutan dimulai dari pH terkecil ke yang paling besar adalah....
a. 1-2-3-4 d. 4-3-1-2
b. 1-3-4-2 e. 3-4-2-1
c. 2-4-3-1

Bahan Ajar Kimia Kelas XI


Dra. Rita
62
TITRASI ASAM BASA
Salah satu penggunaan stoikiometri reaksi dalam larutan elektrolit adalah titrasi. Titrasi merupakan suatu
prosedur yang bertujuan untuk menentukan banyaknya suatu larutan yang diperlukan supaya tepat bereaksi
dengan larutan lain yang telah diketahui kadarnya.
Dengan mengetahui volume dan konsentrasi salah satu pereaksi maka pada akhirnya dapat ditentukan
kadar zat pereaksi lainnya. Analisa kadar zat dengan cara ini dikenal dengan nama titrasi volumetri.
Reaksi yang terjadi pada titrasi asam basa merupakan reaksi netralisasi. Pada saat titik ekivalen tercapai
jumlah mol asam sama dengan jumlah mol basa dengan persamaan sebagai berikut :

mol asam = mol basa


M asam x Volum asam x Valensi asam = M basa x Volum basa x Valensi basa

Titik ekivalen adalah saat larutan standar tepat bereaksi dengan larutan yang dititrasi.Titik ekivalen dapat
diketahui dengan adanya perubahan warna larutan indikator yang ditambahkan ke dalam larutan yang dititrasi.
pH pada saat indikator berubah warna disebut titik akhir titrasi. Perbedaan volume titik akhir titrasi dengan titik
ekivalen disebut kesalahan titrasi. Larutan standar adalah larutan yang telah diketahui konsentrasinya.Berikut
gambar titrasi menentukan konsentrasi larutan asam A dengan larutan standar basa B.

Contoh :
1. Untuk menetralkan 50 mL HCl membutuhkan 75 mL NaOH 0,1 M. Hitung konsentrasi larutan HCl
tersebut.
Jawab : Reaksi : NaOH + HCl NaCl + H2O
mol NaOH = mol HCl
MNaOH x VNaOH = MHCl x VHCl
0,1 M x 75 mL = MHCl x 50 mL
MHCl = 0,15 M

2. Hitung molaritas 20 mL H2SO4 yang dititrasi dengan 40 mL NaOH 0,2 M .


Jawab : Reaksi : H2SO4 + 2NaOH Na2SO4 + 2H2O
Valensi asam dan basanya berbeda
Misalkan valensi asam a dan valensi basa b, maka :
Mol NaOH = mol H2SO4
b X MNaOH X VNaOH = a X M H2SO4 X V H2SO4
1 X 0,2 M X 40 mL = 2 X M H2SO4 X 20 mL
M H2SO4 = 0,2 M

Menentukan kadar zat.


Contoh :
Untuk menentukan kadar asam cuka perdagangan, diambil 10 mL cuka kemudian diencerkan dengan akuades
sampai volumenya 200 mL. Dari larutan encer tersebut diambil 10 mL kemudian dititrasi dengan larutan NaOH
0,1 M dengan menggunakan indikator PP. Titik akhir tirasi tercapai pada volume NaOH 25,4 mL . Berapa %
kadar cuka tersebut bila kadar cuka murni 17,4 M?
Jawab : Reaksi : CH3COOH(aq) + NaOH(aq) CH3COONa(aq) + H2O(l)
NaOH yang terpakai pada titrasi = 0,1 mmol/mL X 25,4 mL
= 2,54 mmol
Berdasarkan persamaan reaksi CH3COOH yang ada dalam 10 mL cuka yang diencerkan 2,54 mmol.
Jadi asam cuka yang ada pada cuka sebelum diencerkan adalah ;
Bahan Ajar Kimia Kelas XI
Dra. Rita
63
= 200 mL / 10 mL X 2,54 mmol
= 50,8 mmol
Konsentrasi cuka perdagangan : 50,8 mmol / 10 mL
Kadar cuka dalam % = 5,08 M / 17,4 M X 100 %
= 29.19 %

Kurva Titrasi
Jika asam atau basa dititrasi, setiap penambahan zat pentitrasi akan terjadi perubahan pH.Grafik yang
merupakan hubungan perubahan pH terhadap volume zat pentitrasi yang ditambahkan disebut kurva titrasi.
Adapun perhitungan pH saat terjadi titrasi dapat dibedakan 4 tahap sebagaimana tabel berikut.

. Titrasi sesama larutan kuat (asam atau basa)


Kriteria
Asam ditirasi basa kuat Basa dititrasi asam kuat
perhitungan pH
pH = - log [H+] pOH = -log [OH-]
saat titrasi
[H+] = valensi . [Asam] titik awal [OH-] = valensi. [Basa]
Daerah
𝑉𝑎𝑠𝑎𝑚𝑥𝑀𝑎𝑠𝑎𝑚−𝑉𝑏𝑎𝑠𝑎𝑥𝑀𝑏𝑎𝑠𝑎 𝑉𝑏𝑎𝑠𝑎𝑥𝑀𝑏𝑎𝑠𝑎−𝑉𝑎𝑠𝑎𝑚𝑥𝑀𝑎𝑠𝑎𝑚
[H+] = 𝑉𝑎𝑠𝑎𝑚+𝑉𝑏𝑎𝑠𝑎
antara(sebelum [OH-]= 𝑉𝑏𝑎𝑠𝑎+𝑉𝑎𝑠𝑎𝑚
titik ekivalen)
Vasam. Masam = Vbasa.Mbasa Vbasa.Mbasa = Vasam. Masam
[H+] = [OH-] Saat titik ekivalen [H+] = [OH-]
[H+] = √ Kw [H+] = √ Kw
𝑉𝑏𝑎𝑠𝑎𝑥𝑀𝑏𝑎𝑠𝑎−𝑉𝑎𝑠𝑎𝑚𝑥𝑀𝑎𝑠𝑎𝑚 Setelah titik 𝑉𝑎𝑠𝑎𝑚𝑥𝑀𝑎𝑠𝑎𝑚−𝑉𝑏𝑎𝑠𝑎𝑥𝑀𝑏𝑎𝑠𝑎
[OH-]= [H+] =
𝑉𝑏𝑎𝑠𝑎+𝑉𝑎𝑠𝑎𝑚 ekivalen 𝑉𝑎𝑠𝑎𝑚+𝑉𝑏𝑎𝑠𝑎

Contoh Soal
Jika 50 mL HCl 0,1 M dititrasi dengan NaOH 0,1 M. Jawab pertanyaan berikut.
a. pH pada titik awal
b. pH pada daerah sebelum titik ekivalen
c. pH pada titik ekivalen
d. pH setelah titik ekivalen

Jawab :
a. pH pada titik awal
[H+] = M asam
= 0,1 M
pH = - log 0,1 = 1

b. pH pada daerah sebelum titik ekivalen


𝑉𝑎𝑠𝑎𝑚𝑥𝑀𝑎𝑠𝑎𝑚−𝑉𝑏𝑎𝑠𝑎𝑥𝑀𝑏𝑎𝑠𝑎
[H+] =
𝑉𝑎𝑠𝑎𝑚+𝑉𝑏𝑎𝑠𝑎
Penambahan 1 mL
(50𝑥0,1)− (1𝑥0,1)
[H+] = 50+1
= 0.096
pH = - log 0,096 = 1.02
Penambahan 10 mL
(50𝑥0,1)− (10𝑥0,1)
[H+] = 50+10
= 0,066
pH = - log 0,066 = 1,18
Penambahan 20 mL
(50𝑥0,1)− (20𝑥0,1)
[H+] = 50+20
= 0,0428
pH = - log 0,0428 = 1,37
Penambahan 30 mL
(50𝑥0,1)− (30𝑥0,1)
[H+] = 50+30
= 0,025
pH = - log 0,025 = 1,6
Penambahan 45 mL
(50𝑥0,1)− (20𝑥0,1)
[H+] = 50+20
= 0,0053
pH = - log 0,0053 = 2,28

c. pH pada titik ekivalen


[H+] = √ Kw
= √ 10-14 = 1 x 10-7
pH = - log 10-7 = 7
Bahan Ajar Kimia Kelas XI
Dra. Rita
64
d. pH setelah titik ekivalen
𝑉𝑏𝑎𝑠𝑎𝑥𝑀𝑏𝑎𝑠𝑎−𝑉𝑎𝑠𝑎𝑚𝑥𝑀𝑎𝑠𝑎𝑚
[OH-] = 𝑉𝑏𝑎𝑠𝑎+𝑉𝑎𝑠𝑎𝑚
Penambahan 51 mL
(51𝑥0,1)− (50𝑥0,1)
[OH-] = 51+50
= 0,00099
pOH = - log 0,00099 = 3
pH = 14 – pOH = 14 -3 = 11

Penambahan 55 mL
(55𝑥0,1)− (50𝑥0,1)
[OH-] = 55+50
= 0,00476
pOH = - log 0,00476 = 2,32
pH = 14 – 2,32 = 11,68

Berdasarkan perhitungan dapat dibuat tabel dan grafik sebagai berikut :


Volume NaOH 0,1 M yang pH setelah penambahan
ditambahkan (mL) NaOH 0,1 M
1 1,02
10 1,18
20 1,37
30 1,60
45 2,28
50 7
51 11
55 11,68
Jika pH dialurkan terhadap volume NaOH 0,1 M yang ditambahkan akan diperoleh kurva titrasi seperti
berikut :

Latihan 6.4
1. Sebanyak 20 mL larutan HCl 0,02 M dititrasi dengan KOH 0,03 M
a. Tentukan pH larutan pada penambahan :
(1) 0 mL KOH
(2) 5 mL KOH
(3) 10 mL KOH
(4) 11 mL KOH
(5) 12 mL KOH
(6) 13 mL KOH
(7) 14 mL KOH
(8) 15 mL KOH
b. Dari jawaban a, dapatkah kalian menentukan indikator yang sesuai?
c. Hitung pH dan volume KOH pada titik ekivalen.
d. Gambarkan kurva titrasinya!

2. Komponen asam yang utama dalam susu yang sudah asam adalah asam laktat, CH3-CHOH-COOH. Pada
titrasi 10 mL asam laktat dengan NaOH diperoleh perubahan pH seperti tabel di bawah ini.

Volume NaOH yang pH


ditambahkan (mL)
0 2,5
2 3,1
4 3,4
6 3,7
Bahan Ajar Kimia Kelas XI
Dra. Rita
65
8 3,9
10 4,1
12 4,4
14 4,7
16 9,1
18 11,6
20 11,8
a. Berdasarkan tabel, buat kurva titrasinya!
b. Tentukan indikator yang sesuai untuk titrasi tersebut!

Titrasi larutan lemah dengan larutan kuat ( asam atau basa)


Kriteria
Asam lemah dititrasi basa kuat Basa lemah dititrasi asam kuat
+ perhitungan pH
pH = - log [H ] pOH = -log [OH-]
saat titrasi

titik awal
[H+] = √ Ka x [ asam ] [OH-] = √ Kb x [ basa ]
Daerah
[H+] = Ka x mol asam/mol basa konj antara(sebelum [OH] = Kb x mol basa/mol asam konj
titik ekivalen)
Saat titik
[OH-] = √ Kw / Ka x [anion] [H+] = √ Kw x Kb x [kation]
ekivalen
[OH-] = . [OH-] sisa . Setelah titik [H+] = . [H+] sisa .
Vasam + V basa ekivalen Vasam + V basa

Titrasi asam lemah oleh basa kuat


Contoh titrasi CH3COOH oleh NaOH
Kurva titrasi asam lemah oleh basa kuat

Berdasarkan kurva dapat disimpulkan


 pH mula-mula lebih tinggi dari grafik titrasi asam kuat oleh basa kuat. Hal ini disebabkan asam lemah
terionisasi sebagian.
 Terjadi peningkatan pH yang agak tajam pada awal titrasi. Hal ini disebabkan ion asetat yang dihasilkan
bertindak sebagai ion senama sehingga dapat menekan pengionan asam asetat.
 Sebelum mencapai titik ekivalen perubahan pH terjadi bertahap. Larutan terdiri atas asam lemah
(CH3COOH) dengan basa konjugasinya(CH3COO-) merupakan bufer.
 Harga pH pada saat [CH3COOH] = [CH3COO-] sama dengan pKa
 Garam yang terbentuk setelah akhir titrasi pada titrasi asam lemah dengan basa kuat bersifat basa sehingga
titik ekivalen di atas 7, tepatnya antara 8 sampai 9.
 Setelah titik ekivalen, pH larutan ditentukan oleh konsentrasi OH- yang bersisa.
 Indikator yang digunakan untuk menunjukkan titik ekivalen adalah fenolftalein.

Contoh soal
Hitung pH titrasi 25 mL CH3COOH 0,1 M (Ka = 1,8 x 10-5) menggunakan NaOH 0,1 M pada saat
a. sebelum titrasi
b. setelah penambahan 10 mL NaOH
c. setelah penambahan 12,5 mL NaOH
d. pada titik ekivalen
e. Setelah penambahan 26 mL NaOH
Jawab :
a. pH sebelum titrasi adalah pH asam lemah, yaitu pH larutan CH3COOH 0,1 M
pH = - log √ Ka x M
= - log √ 1,8. 10-5 x 0,1
= - log 1,3 x10-3
= 2,88
Bahan Ajar Kimia Kelas XI
Dra. Rita
66
b. Jumlah mol asam asetat adalah :
Mol CH3COOH = 25 mL x 0,1 mmol/mL
= 2,5 mmol
Pada penambahan 10 mL NaOH 0,1 M, jumlah mol OH- yang ditambahkan adalah :
Mol OH- = 10 mL x 0,1 mmol/mL
= 1 mmol
Larutan bersifat bufer karena mol asam lemah lebih banyak dari basa kuat, jadi perhitungan pH
CH3COOH + OH- ↔ CH3COO- + H2O
Mula-mula : 2,5 mmol 1 mmol -
Reaksi : 1 mmol 1 mmol 1 mmol
Akhir : 1,5 mmol - 1 mmol
Karena bufer yang terbentuk merupakan bufer asam maka pH ditentukan dengan rumus :
[H+] = Ka x mol asam lemah/mol basa konjugasi
= 1,8 x 10-5 x 1,5 mmol / 1 mmol
= 2,7 x 10-5
pH = - log 2,7 x 10-5
= 5 – log 2,7
= 4, 57
c. Penambahan 12,5 mL NaOH 0,1 M
Mol OH- = 12,5 mL x 0,1 mmol/mL
= 1,25 mmol
Larutan bersifat bufer karena mol asam lemah lebih banyak dari basa kuat, jadi perhitungan pH
CH3COOH + OH- ↔ CH3COO- + H2O
Mula-mula : 2,5 mmol 1,25 mmol -
Reaksi : 1,25 mmol 1,25 mmol 1,25 mmol
Akhir : 1,25 mmol - 1,25 mmol
Karena bufer yang terbentuk merupakan bufer asam maka pH ditentukan dengan rumus :
[H+] = Ka x mol asam lemah/mol basa konjugasi
= 1,8 x 10-5 x 1,25 mmol / 1,25 mmol
= 1,8 x 10-5
+
[H ] = Ka pH = pKa
pH = 5 – log 1,8
= 5 – 0,26
= 4, 74
d. Pada titik ekivalen terbentuk garam. Karena garam yang terbentuk merupakan garam yang berasal dari asam
lemah dengan basa kuat maka garamnya mengalami hidrolisis sebagian. Jadi rumus yang dipakai adalah
rumus hidrolisis garam.
Garam yang terbentuk CH3COONa.
CH3COONa → CH3COO- + Na+
CH3COO- + H2O ↔ CH3COOH + OH-
[CH3COONa] = 2,5 mmol / 50 mL
= 0,05 M
[OH-] = √ Kw / Ka x Mg
= √ 10-14 / 1,8.10-5 0,05
= √ 2,8 x 10-11
= √ 28 x 10-12
= 5,3 x 10-6
pOH = 6 – log 5,3
pH = 14 – (6 – log 5,3)
= 8 + log 5,3
= 8 + 0,72
= 8,72
e. Setelah penambahan 26 mL NaOH 0,1 M, jumlah mol OH- yang ditambahkan adalah :
Mol OH- = 26 mL x 0,1 mmol/mL
= 2,6 mmol
Mol CH3COOH = 2,5 mmol
Jumlah mol OH- yang tersisa = 2,6 mmol- 2,5 mmol
= 0,1 mmol
Volume larutan = V CH3COOH + V NaOH
= 25 mL + 26 mL
= 51 mL
[OH-] = mol OH- sisa / V larutan
= 0,1 mmol / 51 mL
= 0,002 M
pOH = - log [OH-]
Bahan Ajar Kimia Kelas XI
Dra. Rita
67
= - log 2 x 10-3
= 3 – log 2
= 2,7
pH = 14 – 2,7
= 11,3

Latihan
50 mL CH3COOH 0,1 M dititrasi dengan NaOH 0,1 M. Tentukan pH larutan setelah penambahan NaOH sebesar
:
a. 0 mL
b. 25 mL
c. 50 mL
d. 75 mL
(Ka = 2 x 10-5)

Titrasi Basa lemah Oleh Asam kuat


Contoh NH4OH oleh HCl
Kurva titrasi basa lemah oleh asam kuat

Berdasarkan kurva dapat disimpulkan


1. pH mula-mula lebih tinggi dari pada grafik titrasi asam kuat oleh basa kuat dan titrasi asam lemah oleh
basa kuat. Hal itu disebabkan pH basa lebih besar dari 7.
2. Terjadi penurunan pH yang agak tajam pada awal titrasi. Ini terjadi karena ion amonium yang dihasilkan
bertindak sebagai ion senama sehingga menekan pengionan amonium hidroksida
3. Sebelum mencapai titik ekivalen larutan terdiri dari basa lemah dan asam konjugasi merupakan bufer. pH
ditentukan dengan menggunakan rumus bufer.
4. Nilai pOH pada saat [NH4OH] = [NH4+] sama dengan nilai pKb. pH ditentukan dengan persamaan pH =
14 – pOH.
5. Garam yang terbentuk pada titik akhir titrasi bersifat asam sehingga pH di bawah 7. Garam terbentuk
mengalami hidrolisis
6. Nilai pH setelah titik ekivalen ditentukan oleh jumlah ion H+ yang terdapat dalam larutan
7. Indikator yang digunakan adalah metil merah

Contoh soal
Hitunglah pH titrasi 25 mL NH4OH 0,1 M oleh HCl 0,1 M (Kb = 1,8 x 10-5 ) pada saat :
a. sebelum titrasi
b. setelah penambahan 10 mL HCl
c. setelah penambahan 12,5 mL HCl
d. titik ekivalen
e. setelah penambahan 26 mL HCl
Jawab
a. pH sebelum titrasi adalah pH basa lemah, yaitu pH larutan NH4OH 0,1 M

b. pOH = - log √ ba x M
= - log √ 1,8. 10-5 x 0,1
= - log 1,3 x10-3
= 2,88
pH = 14 – 2,88 = 11,12
c. Jumlah mol NH4OH = 25 mL x 0,1 mmol/mL
= 2,5 mmol
Pada penambahan 10 mL HCl 0,1 M, jumlah mol H+ yang ditambahkan adalah :
Mol H+ = 10 mL x 0,1 mmol/mL
= 1 mmol
Larutan bersifat bufer karena mol basa lemah lebih banyak dari asam kuat, jadi perhitungan pH
NH4OH + H+ ↔ NH4+ + H2O
Mula-mula : 2,5 mmol 1 mmol -
Reaksi : 1 mmol 1 mmol 1 mmol
Akhir : 1,5 mmol - 1 mmol
Bahan Ajar Kimia Kelas XI
Dra. Rita
68
Karena bufer yang terbentuk merupakan bufer asam maka pH ditentukan dengan rumus :
[OH-] = Kb x mol basa lemah/mol asam konjugasi
= 1,8 x 10-5 x 1,5 mmol / 1 mmol
= 2,7 x 10-5
pOH = - log 2,7 x 10-5
= 5 – log 2,7
= 4, 57
pH = 14 – 4,57
= 9,43
d. Penambahan 12,5 mL HCl 0,1 M
Mol H+ = 12,5 mL x 0,1 mmol/mL
= 1,25 mmol
Larutan bersifat bufer karena mol basa lemah lebih banyak dari asam kuat, jadi perhitungan pH
NH4OH + H+ ↔ NH4+ + H2O
Mula-mula : 2,5 mmol 1,25 mmol -
Reaksi : 1,25 mmol 1,25 mmol 1,25 mmol
Akhir : 1,25 mmol - 1,25 mmol
Karena bufer yang terbentuk merupakan bufer basa maka pH ditentukan dengan rumus :
[OH-] = Kb x mol basa lemah/mol asam konjugasi
= 1,8 x 10-5 x 1,25 mmol / 1,25 mmol
= 1,8 x 10-5
[OH-] = Kb pOH = pKb
pOH = 5 – log 1,8
= 5 – 0,26
= 4, 74
pH = 14 – 4,74 = 9,26
e. Pada titik ekivalen
Pada titik ekivalen terbentuk garam. Karena garam yang terbentuk merupakan garam yang berasal dari basa
lemah dengan asam kuat maka garamnya mengalami hidrolisis sebagian. Jadi rumus yang dipakai adalah
rumus hidrolisis garam.
Garam yang terbentuk NH4Cl.
NH4Cl → NH4+ + Cl-
NH4+ + H2O ↔ NH3 + H+
[NH4Cl] = 2,5 mmol / 50 mL
= 0,05 M
[H+] = √ Kw / Kb x Mg
= √ 10-14 / 1,8.10-5 0,05
= √ 2,8 x 10-11
= 5,3 x 10-6
pH = 6 – log 5,3
= 6 – 0,72
= 5, 28
f. Penambahan 26 mL HCl
Mol H+ = 26 mL x 0,1 mmol/mL
= 2,6 mmol
Mol NH4OH = 2,5 mmol
Jumlah mol H+ yang tersisa = 2,6 mmol- 2,5 mmol
= 0,1 mmol
Volume larutan = V NH4OH + V HCl
= 25 mL + 26 mL
= 51 mL
+ +
[H ] = mol H sisa / V larutan
= 0,1 mmol / 51 mL
= 0,002 M
pH = - log [H+]
= - log 2 x 10-3
= 3 – log 2
= 2,7
Latihan
40 mL NH3 0,1 M (Kb = 2 x 10-5) dititrasi dengan HCl 0,1 M. Tentukan nilai pH larutan setelah penambahan HCl
sebesar :
a. 0 mL
b. 20 mL
c. 40 mL
d. 60 mL
Bahan Ajar Kimia Kelas XI
Dra. Rita
69
EVALUASI
Untuk menetralkan 100 mL larutan KOH 0,1 M diperlukan larutan H2SO4 0,1 M sebanyak....
a. 10 mL d. 150 mL
b. 50 mL e. 200 mL
c. 100 mL
9. Sebanyak 0,4 gram NaOH (Mr = 40) dilarutkan kedalam air, larutan yang terjadi dapat menetralkan HCl 0,1 M
sebanyak....
a. 10 mL d. 100 mL
b. 20 mL e. 110 mL
c. 50 mL
10. Suatu basa L(OH)2 seberat 3,16 gram dilarutkan kedalam air. Larutan yang terjadi dapat dinetralkan oleh 100
mL HCl 0,4 M. Massa atom relatif L adalah....
a. 124 d. 274
b. 158 e. 316
c. 182
11. Sebanyak 200 mL KI 1 M dicampur dengan 50 mL Pb(NO3)2 1 M dan terjadi reaksi yang belum setara :
KI(aq) + Pb(NO3)2(aq)  PbI2(s) + KNO3(aq)
Jumlah mol pereaksi yang berlebihan setelah berlangsungnya reaksi adalah....
a. 0,05 KI d. 0,10 mol Pb(NO3)2
b. 0,05 Pb(NO3)2 e. 0,15 mol KI
c. 0,10 KI
12. Besarnya konsentrasi Ba(OH)2 jika 400 mL Ba(OH)2 tepat dinetralkan dengan 600 mL HCl 0,1 M adalah....
a. 0,05 M d. 0,15 M
b. 0,075 M e. 0,3 M
c. 0,1 M
13 .Titik ekivalen untuk titrasi 10 mL NH3 0,1 M dengan HCl 0,1 M terjadi pada....
a. pH 7 d. pH > 7
b. pH ≤ 7 e. pH < 7
c. pH = 7
14. Banyaknya volume H2SO4 0,05 yang harus ditambahkan ke 100 mL KOH dengan pH = 12 agar pH larutan
menjadi 7 adalah....
a. 10 mL d. 100 mL
b. 20 mL e. 200 mL
c. 50 mL
15. pH larutan untuk titrasi 24 mL KOH 0,2 M dengan 25 mL HCl 0,2 M adalah....
a. 2,25 d. 5,61
b. 2,4 e. 11.30
c. 5,10

Bahan Ajar Kimia Kelas XI


Dra. Rita
70
HIDROLISIS GARAM

Sifat Larutan Garam


Reaksi asam basa menghasilkan garam. Garam yang dihasilkan ada yang bersifat asam, basa dan netral
tergantung penyusun garamnya.
1. Garam yang berasal dari asam kuat dengan basa kuat bersifat netral
2. Garam dari asam kuat dan basa lemah bersifat asam
3. Garam yang berasal dari asam lemah dan basa kuat bersifat basa
4. Garam yang berasal dari asam lemah dan basa lemah bergantung pada harga Ka dan Kbnya.
Ka > Kb : bersifat asam
Ka< Kb : bersifat basa
Ka = Kb : bersifat netral

Beberapa kegunaan garam :


1. NaCl digunakan sebagai penambah rasa asin dan pengawet.
2. Natrium hidrogen karbonat/soda kue (NaHCO3) sebagai pengembang pada pembuatan roti.
3. Natrium Nitrit (NaNO2) sebagai pengawet daging.
4. Natrium benzoat(C6H5COONa) sebagai pengawet makanan dan minuman
5. CaSO4 2H2O untuk menyangga tulang yang patah.
6. Monosodium glutamat (MSG) atau vetsin adalah garam yang bersifat basa digunakan sebagai penyedap.
7. Garam NH4NO3 digunakan dalam alat kompres dingin instan.

Manfaat dan Efek Garam bagi Kesehatan


The Science Advisory Committee On Nutrition (SACN) mengungkapkan, terlalu banyak mengonsumsi
garam dapat memicu tekanan darah tinggi, serangan jantung dan stroke. Menurut penelitian, umumnya manusia
mengonsumsi 9 gram garam setiap hari. SACN menyarankan konsumsi garam sebaiknya tidak lebih dari 6 gram
perhari.
Garam mengandung banyak manfaat. Garam dipercaya dapat membantu gerak syaraf, menggerakkan otot
dan menjaga keseimbangan cairan tubuh.Namun jumlah garam yang berlebihan dalam tubuh dapat
menyebabkan tekanan tinggi. Volume darah dapat meningkat karena konsumsi garam. Akibatnya jantung
bekerja lebih keras untuk memompa darah melalui arteri.

Tugas Kelompok
Sifat Larutan Garam

Tujuan : Menyelidiki sifat beberapa jenis larutan garam

Alat dan Bahan


Plat tetes
Kertas lakmus merah dan biru
Larutan ZnSO4 0,1 M, CuSO4 0,1 M, KI 0,1 M, FeCl3 0,1 M, Na2CO3 0,1 M, K2CrO4 0,1 M, NaCl 0,1 M.

Cara Kerja
1. Letakkan potongan kertas lakmus merah dan biru pada plat tetes.
2. Teteskan larutan garam ZnSO4 pada kertas lakmus.
3. Catat perubahan warna yang terjadi.
4. Berdasarkan warna lakmus yang diperoleh, perkirakan pH larutan garam tersebut.
5. Lakukan hal sama untuk larutan garam yang lain.

Hasil Pengamatan
Perubahan Warna
Basa Asam Sifat
No Larutan Lakmus Lakmus pH
Pembentuk Pembentuk larutan
merah biru
1 CuSO4 ………….. …………. …………. ………… ……… …..
2 NaCl …………. …………. ………… ………… ……… …..
3 FeCl3 …………. …………. ………… ………… ……… …..
4 Na2CO3 ………… …………. ………… ………… ……… …..
5 KI ………… ………… ………… ………… ……… …..
6 ZnSO4 ………….. …………. …………. ……….. ………….. ……
7 K2CrO4 ………….. ………… ………….. …………. ………… ……
Pertanyaan
1.Sesuai dengan hasil percobaan, apakah ada kaitan antara jenis asam dan basa pembentuk garam dengan sifat
larutan garam?
Bahan Ajar Kimia Kelas XI
Dra. Rita
71
………………………………………………………………………………………..
2.Tuliskan kesimpulan dari percobaan ini!
a. …………………………………………………………………………………………………..
b. …………………………………………………………………………………………………..
c. …………………………………………………………………………………………………..

Latihan 7.2.1
Tentukan sifat larutan garam berikut :
a. Na2S (……………)
b. Ca(NO3)2 (……………)
c. K2SO4 (…………..)
d. NH4CN (Kb NH3 = 1,8 x 10-5, Ka HCN = 6,2 x 10-10) (………..)

B. Konsep hidrolisis
Hidrolisis merupakan istilah yang umum digunakan untuk reaksi zat dengan air (hidrolisis berasal dari kata hydro
yang berarti air dan lysis yang berarti peruraian). Jika suatu garam dilarutkan ke dalam air, maka garam tersebut
akan terurai menjadi ion-ionnya. Ion yang berasal dari asam lemah akan mengalami hidrolisis menghasilkan OH-
, sedangkan yang berasal dari basa lemah akan menghasilkan H+.
1. Garam yang Terbentuk dari Asam Kuat dan Basa Kuat
Garam yang terbentuk dari asam kuat dengan basa kuat tidak bereaksi dengan air atau tidak terhidrolisis.
Contohnya NaCl, CaSO4, K2SO4.

2. Garam yang terbentuk dari asam lemah dan basa kuat.


Garam yang berasal dari asam lemah dan basa kuat mengalami hidrolisis anion, larutannya bersifat basa.
Karena yang terhidrolisis hanya anion saja dikatakan garam ini mengalami hidrolisis parsial.
Contoh :
CH3COONa(aq)  CH3COO-(aq) + Na+(aq)
Ion CH3COO- bereaksi dengan air membentuk reaksi kesetimbangan sebagai berikut:
CH3COO-(aq) + H2O(l) ↔ CH3COOH(aq) + OH-(aq)
Adanya OH- yang dihasilkan menyebabkan jumlah OH- lebih banyak dari H+ hingga larutan bersifat basa.

3. Garam yang terbentuk dari asam kuat dengan basa lemah.


Garam yang terbentuk dari asam kuat dengan basa lemah mengalami hidrolisis parsial yaitu kationnya,
larutan bersifat asam.
Contoh :
a. NH4Cl terdiri dari kation NH4+ dan Cl-. Ion NH4+ mengalami hidrolisis, sedangkan ion Cl- tidak
mengalami hidrolisis.
NH4Cl(aq)  NH4+(aq) + Cl-(aq)
NH4+(aq) + H2O(l) == NH3(aq) + H3O+(aq)

b. Al2(SO4)3 terdiri dari Al3+ dan SO42-. Dalam larutan, ion Al3+ mengikat beberapa molekul air
membentuk kation terhidrasi Al(H2O)63+.Kation ini bersifat asam dan dapat memberikan proton kepada
air, karena itu Al2(SO4)3 terhidrolisis parsial dan bersifat asam.
Al2(SO4)3(aq)  2Al3+(aq) + 3SO42-(aq)
Al3+(aq) + 6 H2O(l)  Al(H2O)63+(aq)
Al(H2O)63+(aq) + H2O(l) === Al(H2O)5(OH)2+(aq) + H3O+(aq)

4. Garam yang terbentuk dari asam lemah dan basa lemah


Garam yang terbentuk dari asam lemah dengan basa lemah terhidrolisis total, sifat larutan bergantung pada
kekuatan relatif asam dan basanya ( tergantung pada harga Ka dan Kb).
Contoh : Amonium asetat NH4CH3COO terdiri dari kation NH4+ dan anion CH3COO-
Ion NH4+ dan CH3COO- berasal dari elektrolit lemah maka keduanya terhidrolisis.
NH4CH3COO(aq)  NH4+(aq) + CH3COO-(aq)
NH4+(aq) + H2O(l) ↔ NH3(aq) + H3O+(aq)
CH3COO-(aq) + H2O(l) ↔ CH3COOH(aq) + OH-(aq)

Latihan 7.2.2
Tuliskan reaksi hidrolisis garam-garam berikut dan tentukan sifat larutannya!
a. NaF
b. (NH4)2SO4
c. K2SO4
d. NH4CN (Kb NH3 = 1,8 x 10-5, Ka HCN = 6,2 x 10-10)
e. AlCl3

Bahan Ajar Kimia Kelas XI


Dra. Rita
72
C. pH Larutan Garam
1. Garam dari asam kuat dengan basa kuat
Garam ini bersifat netral jadi pHnya = 7

2. Garam dari asam lemah dan basa kuat


Garam ini yang terhidrolisis adalah anionnya, larutan bersifat basa dengan kata lain jumlah ion OH - lebih
banyak dari H+ sehingga dapat ditentukan [OH-].
[OH-] = Kw x [anion]garam
√ Ka
atau
[OH-] = √ Kh x [anion]garam
Kh = Kw
Ka
Kw = tetapan kesetimbangan air
Ka = tetapan kesetimbangan asam
Kh = tetapan kesetimbangan hidrolisis

Contoh :
1. Hitunglah pH larutan NaCN 0,01 M, diketahui Ka HCN = 10-10.
Jawab : NaCN(aq)  Na+(aq) + CN-(aq)
0,01 M 0,01 M
[OH-] = = Kw x [CN-]
√ Ka

= √ 10-14 / 10-10 x 0.01

= √ 10-6
= 10-3
pOH = 3
pH = 11

2. Hitunglah pH larutan yang merupakan campuran dari 100 mL CH3COOH


0,2 M dan 100 mL NaOH 0,2 M, jika Ka CH3COOH = 10-5.
Jawab : mol CH3COOH = 100 mL x 0,2 mmol/mL
= 20 mmol
mol NaOH = 100 mL x 0,2 mmol/mL
= 20 mmol
CH3COOH + NaOH  CH3COONa + H2O
Awal 20 mmol 20 mmol -
Reaksi 20 mmol 20 mmol 20 mmol
Akhir - - 20 mmol
Jadi, yang ada dalam larutan setelah reaksi adalah CH3COONa dengan volume 200 mL, sehingga
[CH3COONa] dalam larutan adalah ;
[CH3COONa] = 20 mmol / 200 mL
= 0,1 M
[CH3COO-] = 0,1 M
[OH-] = √ 10-14 / 10-5 x 0.1
= √ 10-10
= 10-5
pOH = 5
pH = 9

Latihan 7.2.3
1. Hitung pH larutan CH3COONa 1 M (Ka CH3COOH = 10-5)
2. Hitung pH NaCN 0,1 M ( Ka HCN = 4 x 10-6)
3. Larutan CH3COOH 0,15 M yang volumenya 100 mL dicampur dengan 150 mL NaOH 0,1 M, Ka
CH3COOH = 10-5. Hitung pH campuran tersebut!

3. Garam dari asam kuat dan basa lemah


Garam ini yang terhidrolisis adalah kationnya, sifat larutannya asam hingga dapat ditentukan [H+].

[H+] = Kw x [kation]garam
√ Kb
atau
[H+] = √ Kh x [kation]garam
Bahan Ajar Kimia Kelas XI
Dra. Rita
73
Kb = tetapan ionisasi basa
Kh = Kw
Kb

Contoh :
a. Hitung pH larutan (NH4)2SO4 0,1 M, jika Kb NH3 = 2 x 10-5.
Jawab : (NH4)2SO4(aq)  2 NH4+(aq) + SO42-(aq)
0,1 M 0,2 M
Garam berasal dari asam kuat dan basa lemah, maka sifat larutannya asam
[H+] = Kw x [NH4+]
√ Kb
= √ 10-14 / 2.10-5 x 0,2
= √ 10-10
= 10-5
pH = 5

b.Berapa gram NH4Br harus dilarutkan dalam 500 mL larutan untuk mendapatkan pH = 5 – log 2
( Kb NH4OH = 1,8 x 10-5)
Jawab : pH = 5 – log 2 [H+] = 2 x 10-5
[H+] = Kw x [NH4+]
√ Kb

2 x 10 -5 = √ 10-14 / 1,8. 10-5 x [NH4+]


4 x 10-10 = 10-14 / 1,8. 10-5 x [NH4+]
[NH4+] = 0,4 x 1,8
= 0,72 M
M NH4Br = 0,72 M
Mol NH4Br = 0,72 mmol/mL x 500 mL
= 360 mmol = 0,36 mol
Massa NH4Br = 0,36 mol x 98 gram/mol = 35,3 gram

Latihan 7.2.4
1. Ke dalam 250 mL air dilarutkan 5,35 gram NH4Cl. Jika Kb NH4OH 1 x 10-5, hitung pH larutan!
2. Berapa gram NH4Cl yang terlarut dalam 200 mL NH4Cl dengan pH = 4, jika Kb NH3 = 10-5.
3. Tentukan pH larutan garam (NH4)2SO4 0,1 M (Kb NH4OH = 2 x 10-5)
4. Sebanyak 50 mL larutan NH4OH 0,1 M dicampur dengan 50 mL HCl 0,1 M.
Tentukan :
a. pH larutan NH4OH (Kb = 10-5)
b. pH HCl
c. pH campuran

4. Garam dari asam lemah dan basa lemah


Garam ini terhidrolisis sempurna. Tetapan hidrolisis garam ini adalah :
Kh = Ka x Kw .
Ka
[H+] = Ka x Kw .
√ Kb
Dari persamaan tersebut diketahui [H+] tidak tergantung pada konsentrasi garam tapi harga Ka dan Kb,
yaitu sebagai berikut :
1. Jika Ka = Kb, larutan bersifat netral maka [H+] = √ Kw
2. Jika Ka > Kb, larutan bersifat asam pH < 7
3. Jika Ka < Kb, larutan bersifat basa pH > 7
Contoh : Hitunglah pH larutan CH3COONH4 0,1 M, jika Ka CH3COOH = 10-10,
Kb NH3 = 10-5.
Jawab :
[H+] = Ka x Kw .
√ Kb

= 10-10 x 10-14 .
√ 10-5
= √ 10 -19

pH = - log (10-19)1/2
= ½ (-log 10-19)
= ½ x 19
= 8,5
Bahan Ajar Kimia Kelas XI
Dra. Rita
74
Latihan 7.2.5
Hitung pH larutan NH4F 0,01 M, jika Kb NH4OH = 10-5 dan Ka HF = 10-4.

TUGAS
1. Tuliskan reaksi hidrolisis garam-garam berikut dan tentukan sifat larutannya!
a. Na2CO3 b. NH4F
2. Susunlah senyawa berikut berdasarkan pH larutan 0,01 M di mulai dari pH yang terendah ; HNO3,
CH3COOH, NaCH3COO, K2SO4, NH4Cl, NaOH, NH3!
3. Sebanyak 50 mL NH3 0,1 M dicampur dengan 50 mL HCl 0,1 M. Tentukan pH campuran jika Kb NH3 =
1,8 x 10-5!
4. Berapa gram HCOONa harus dilarutkan ke dalam 500 mL air untuk membuat larutan dengan
pH = 8 + log 5 (Ka HCOOH = 1,8 x 10-4)

RANGKUMAN

Garam yang Mengalami Sifat larutan Prediksi pH Rumus mencari pH


berasal dari hidrolisis
AK + BL
Contoh :
NH4Cl, Sebagian Asam pH < 7
(NH4)2SO4 [H+] = Kw x [kation]garam
√ Kb
BK + AL
Contoh :
CH3COONa, Sebagian Basa pH > 7
K2S, BaF2 [OH-] = Kw x [anion]garam
√ Kb
AL + BL Asam pH < 7
Contoh : (Ka > Kb)
NH4F, Al2S3
Basa pH > 7 [H+] = Ka x Kw .
( Kb > Ka) √ Kb
Netral
Sempurna Tidak perlu rumus
Ka = Kb pH = 7
AK + BK
Tidak
Contoh : Netral pH = 7 Tidak perlu rumus
terhidrolisis
NaCl, BaCl2

 pH dan sifat larutan hidrolisis garam ditentukan oleh spesi yang kuat, artinya jika garam terbentuk
dari ASAM KUAT + basa lemah (spesi yang kuat asam) maka sifat larutan akan asam. Begitu pula
sebaliknya.
 Ion yang dapat terhidrolisis berasal dari spesi yang lemah (asam lemah atau basa lemah.

Bahan Ajar Kimia Kelas XI


Dra. Rita
75
EVALUASI
1. Larutan KCN dalam air bersifat basa.Reaksi yang menunjukkan terjadinya sifat basa tersebut adalah….
a. K+ + OH-  KOH d. CN- + KOH  KCN + OH-
b. CN + H  HCN
- + e. CN- + H2O  HCN + OH-
c. K+ + H2O  KOH + H+
2. Di dalam 500 mL larutan terdapat 4,1 gam CH3COONa yang terlarut.Jika harga Ka CH3COOH = 10-5 dan
Ar Na = 23, H = 1, C = 12, O = 16, maka pH larutan tersebut adalah….
a. 3 d. 9
b. 4 e. 10
c. 5
3. Garam berikut dalam air bersifat basa adalah….
a. Kalium asetat d. Amonium klorida
b. Natrium klorida e. Amonium asetat
c. Natrium sulfat
4. Perhatikan beberapa larutan garam berikut :
1. Na2CO3 3. KNO2
2. KNO3 4. NaCl
Larutan di atas yang dapat membirukan kertas lakmus merah adalah….
a. 1 dan 2 d. 1 dan 3
b. 2 dan 3 e. 2 dan 4
c. 3 dan 4
5. Reaksi yang menunjukkan bahwa larutan ZnSO4 dalam air bersifat asam adalah….
a. SO42- + H+  H2SO4 d. Zn2+ + OH-  Zn(OH)-
b. SO4 + 2H2O  H2SO4 + 2OH
2- - e. Zn2+ + HSO4-  ZnSO4 + H+
c. Zn2+ + 2H2O  Zn(OH)2 + 2H+
6. Larutan NaCN 0,01 M mempunyai pH 11, berarti larutan tersebut dalam air terhidrolisis...
a. 1 % d. 50 %
b. 10 % e. 100 %
c. 25 %
7. Larutan NH4Cl (Kb NH3 = 10-5) mempunyai pH = 5, maka di dalam 100 mL larutan tersebut terlarut
NH4Cl sebanyak….
a. 0,535 gram d. 53,5 gram
b. 5,35 gram e. 107 gram
c. 10,7 gram
8. Garam dalam air bersifat asam adalah….
a. Tembaga(II)sulfida d. Tembaga(II)sulfida
b. Magnesium nitrat e. Magnesium nitrat
c. Natrium asetat
9. Diantara kelima larutan garam berikut yang berasal dari asam lemah dan basa kuat adalah ….
a. Amonium asetat d. Natrium klorida
b. Amonium klorida e. Kalium klorida
c. Natrium asetat
10. Garam yang berasal dari asam lemah dan basa lemah adalah….
a. CH3COOK d. (NH4)2SO4
b. CH3COONH4 e. K2SO4
c. NH4Cl
11. Senyawa yang larutannya dalam air mengalami hidrolisis total adalah…
a. NH4CN d. NaCN
b. CH3COOK e. FeCl3
c. K2SO4
12. Persamaan hidrolisis suatu senyawa dinyatakan sebagai berikut:
CN-(aq) + H2O(l)  HCN(aq) + OH-(aq)
Rumus garam yang mengalami hidrolisis seperti persamaan hidrolisis di atas adalah…
a. NH4CN d. NaCN
b. CH3CN e. Fe(CN)3
c. Mg(CN)2
13. Garam yang mempunyai pH > 7 dalam larutan adalah….
a. NaCl d. K2CO3
b. Na2SO4 e. K2SO4
c. KCl
14. Pernyataan tentang sifat larutan CH3COOK dalam air berikut benar, kecuali….
a. Mempunyai pH > 7
b. Dapat membirukan kertas lakmus merah
c. Ion H+ dalam larutan berkurang
Bahan ajar kimia kelas XI
Dra. Rita
76
d. Ion CH3COO- dari CH3COOK menerima ion H+ dalam air
e. Ion K+ dari garam CH3COOK menerima ion OH- dari air
15. Apabila 100 mL larutan NaOH 0,2 M direaksikan dengan 400 mL HCN 0,05 M maka akan terbentuk
larutan garam yang bersifat….
a. Basa yang terhidrolisis total d. Asam yang terhidrolisis total
b. Basa yang terhidrolisis sebagian e. Asam yang tidak terhidrolisis
c. Asam yang terhidrolisis sebagian
16. Reaksi asam basa di bawah ini yang menghasilkan garam yang dapat terhidrolisis sebagian dan bersifat
asam adalah….
a. 10 mL NaOH 0,1 M + 10 mL CH3COOH 0,1 M
b. 10 mL NaOH 0,1 M + 10 mL CH3COOH 0,2 M
c. 10 mL HCl 0,1 M + 10 mL NH4OH 0,1 M
d. 10 mL HCl 0,1 M + 10 mL NH4OH 0,2 M
e. 10 mL HCl 0,1 M + 10 mL NaOH 0,1 M
17. Jika tetapan asam CH3COOH = 10-5 maka pH larutan CH3COONa 0,01 M adalah….
a. 7 d. 8,5
b. 7,5 e. 9
c. 8
18. Jika diketahui harga pH larutan NH3 0,1 M sebesar 11, maka harga pH larutan NH4Cl 0,01 M adalah….
a. 3 d. 8,5
b. 5 e. 9
c. 5,5
19. Larutan garam KX 0,2 M mempunyai harga pH = 8,5. Harga Ka dari asam HX adalah ….
a. 1x 10-4 d. 2 x 10-5
-4
b. 2 x 10 e. 1 x 10-6
-5
c. 1 x 10
20. Apabila tetapan basa NH4OH = 10-5 maka pH dari 1 L larutan NH4Cl 0,1 adalah....
a. 5 d. 8
b. 5,5 e. 9
c. 6
21. Jika 5,35 gram NH4Cl (Mr = 53,5) dilarutkan dalam air hingga volume 250 mL, akan diperoleh larutan
dengan pH….(Kb NH3 = 10-5)
a. 5 – log 2 d. 9 – log 4
b. 5 e. 9 + log 4
c. 5 + log 4
22. Apabila larutan NH4OH 0,1 M memiliki pH = 11 maka larutan NH4Cl 0,1 M memiliki pH sebesar….
a. 3 d. 9
b. 5 e. 11
c. 7
23. Jika zat-zat berikut dibuat larutannya dengan konsentrasi 0,1 M, larutan yang memiliki pH tertinggi
adalah….
a. NaCl d. NH4Cl
b. NaBr e. CH3COONa
c. HCl
24. Jika dilarutkan 3,3 gram garam (NH4)2SO4 dalam 500 mL larutannya, maka pH larutan tersebut adalah….
( Ar N = 14, H = 1, S = 32, O = 16, Kb NH3 = 10-5)
a. 2 d. 9
b. 5 e. 10
c. 6
25. Berikut ini adalah hasil uji sifat asam/basa dari beberapa garam :
No Rumus Garam Uji Lakmus
Merah Biru
1 NaCl Merah Biru
2 CH3COOK Biru Biru
3 NH4Cl Merah Merah
4 Na2SO4 Biru Biru
5 NaCN Biru Biru
Garam yang mengalami hidrolisis dan sesuai dengan hasil uji lakmusnya adalah….
a. 1, 2 dan 3 d. 2, 3 dan 5
b. 1, 2 dan 4 e. 3, 4 dan 5
c. 2, 3 dan 4

Bahan ajar kimia kelas XI


Dra. Rita
77
LARUTAN PENYANGGA

Pengertian Larutan Penyangga


Larutan penyangga disebut juga larutan buffer yaitu larutan yang dapat mempertahankan pH larutan
walaupun ditambahkan sedikit asam, sedikit basa atau pengenceran.
Contoh : perbandingan air suling dengan larutan penyangga (air laut).
Air suling Air laut
pH = 7 pH = 8,2

HCl 1 M NaOH 1 M HCl 1 M NaOH 1 M


0,1 mL 0,1 mL 0,1 mL 0,1 mL

Larutan Larutan Larutan Larutan


pH = 4 pH = 10,5 pH = 8 pH = 8,3

Penambahan asam pada air suling menyebabkan perubahan pH secara drastis sedangkan penambahan
asam pada air laut menyebabkan perubahan pH yang kecil ( nyaris tidak berubah) demikian pula dengan
penambahan basa.
Untuk membuktikan pernyataan di atas, lakukan kegiatan berikut.

1. Komponen Larutan Penyangga


Larutan penyangga dapat dibedakan atas larutan penyangga asam dan larutan penyangga basa.
Larutan penyangga asam mempertahankan pH pada daerah asam (pH < 7), sedangkan larutan penyangga basa
mempertahankan pH pada daerah basa (pH > 7).

Larutan penyangga asam.


Larutan penyangga asam mengandung campuran asam lemah dengan basa konjugasinya .Larutan
penyangga asam dapat dibuat dengan :
a. Mencampurkan asam lemah dengan garamnya.
Contoh:
- CH3COOH + (CH3COO)2Ba (komponen buffernya : CH3COOH dan CH3COO-).
- HF + NaF (komponen buffernya : HF dan F-)

b. Asam lemah dengan basa kuat dimana asam lemahnya berlebih.


Contoh :
100 mL CH3COOH 0,1 M + 50 mL NaOH 0,1 M.
Jumlah mol CH3COOH = 100 mL x 0,1 mmol mL-1
= 10 mmol
Jumlah mol NaOH = 50 mL x 0,1 mmol mL-1
= 5 mmoL
Campuran akan bereaksi menghasilkan 5 mmol NaCH3COO, sedangkan CH3COOH bersisa 5 mmol,
dengan rincian sebagai berikut :
CH3COOH(aq) + NaOH(aq)  NaCH3COO(aq) + H2O(aq)
Awal : 10 mmol 5 mmol
Reaksi : 5 mmol 5 mmol 5 mmol
Akhir : 5 mmol - 5 mmol
Campuran merupakan buffer, karena mengandung asam lemah dan CH3COO- (basa konjugasi dari
CH3COOH).

Larutan penyangga basa


Larutan penyangga basa mengandung basa lemah dengan asam konjugasinya.
Larutan penyangga basa dapat dibuat dengan cara :
a. Mencampurkan basa lemah dengan garamnya.
Contoh : NH3 + NH4Cl ( komponen buffernya NH3 dan NH4+)
b. Mencampurkan basa lemah dengan asam kuat dimana basa lemah yang dicampurkan berlebih.
Contoh : 50 mL NH3 0,2 M ( 10 mmol) dicampur dengan 50 HCl 0,1 M ( 5 mmol).
Campuran akan bereaksi menghasilkan 5 mmol NH4Cl ( NH4+), sedangkan NH3 bersisa 5 mmol dengan
rincian sebagai berikut :
NH3(aq) + HCl(l)  NH4Cl
Awal : 10 mmol 5 mmol
Reaksi: 5 mmol 5 mmol 5 mmol
Akhir : 5 mmol - 5 mmol
Jadi campuran merupakan buffer karena mengandung NH3(basa lemah) dan NH4+ (asam konjugasi).
Bahan ajar kimia kelas XI
Dra. Rita
78
Latihan 7.1.1
Periksalah apakah campuran berikut termasuk penyangga atau tidak. Jika ya, tuliskan komponen
penyangganya!
a. 100 mL CH3COOH 0,1 M + 100 mL Ba(CH3COO)2 0,1 M
b. 100 mL CH3COOH 0,1 M + 100 mL KOH 0,1 M
c. 200 mL CH3COOH 0,1 M + 100 mL KOH 0,1 M
d. 100 mL CH3COOH 0,1 M + 200 mL KOH 0,1 M

Cara Kerja Larutan buffer


a. Larutan penyangga asam.
Contoh : larutan penyangga yang mengandung CH3COOH dan CH3COO-.
Dalam larutan terdapat kesetimbangan
CH3COOH(aq) ↔ CH3COO-(aq) + H+(aq)
Penambahan asam (H+) akan menggeser kesetimbangan ke kiri ( pH < ).Ion H+ yang ditambahkan
akan bereaksi dengan ion CH3COO- membentuk molekul CH3COOH.
Penambahan basa (OH-) menyebabkan kesetimbangan bergeser ke kanan ( pH >).Ion OH- yang
ditambahkan akan bereaksi dengan CH3COOH membentuk air.
Penambahan H2O kesetimbangan tidak bergeser (pH tetap).

b. Larutan penyangga basa.


Contoh : Larutan penyangga yang mengandung NH3 dan NH4+
Dalam larutan terdapat kesetimbangan :
NH3(aq) + H2O(l) ↔ NH4+(aq) + OH-(aq)
Penambahan asam (H+) kesetimbangan bergeser ke kanan ( pH ≤). Penambahan asam
menyebabkan berkurangnya komponen basa (NH3) membentuk NH4+.
Penambahan basa (OH-) kesetimbangan bergeser ke kiri ( pH > ).Basa yang ditambahkan bereaksi
dengan NH4+ membentuk basa (NH3) dan air.
Penambahan H2O kesetimbangan tidak bergeser ( pH tetap)

2. Menghitung pH Larutan Penyangga


pH larutan penyangga tergantung pada Ka asam lemah atau Kb basa lemah serta perbandingan konsentrasi
asam dengan basa konjugasi atau konsentrasi basa dengan asam konjugasi dalam larutan tersebut.
a. Larutan penyangga asam
pH larutan penyangga asam dapat dihitung dengan menggunakan rumus berikut :
[H+] = Ka x mol asam .
mol basa konjugasi
[H+] = Ka x a / V .
g/V ( V = volume larutan)
+
[H ] = Ka x a .
g
pH = - log [H+]
Ka = tetapan ionisasi asam lemah
a = jumlah mol asam lemah
g = jumlah mol basa konjugasi

Contoh soal
1. Hitung pH larutan penyangga yang dibuat dari campuran 100 mL larutan CH3COOH 0,1 M dengan 200
mL larutan CH3COONa. ( Ka CH3COOH = 10-5)
Jawab :
CH3COOH = 100 mL x 0,1 mol L-1
= 10 mmol
CH3COONa = 200 mL x 0,1 mol L-1
= 20 mmol
CH3COO- = 20 mmol (basa konjugasi)
[H+] = Ka x mol asam/mol basa konjugasi
= 10-5 x 10 mmol / 20 mmol
= 5 x 10-6
pH = - log 5 x 10-6
= 6 – log 5
2. Hitung pH dari campuran 100 mL larutan CH3COOH 0,1 M dengan 20 mL larutan NaOH 0,1 M (Ka
CH3COOH = 1 x 10-5).
Jawab :
Jumlah mol CH3COOH = V x M
= 100 mL x 0,1 M = 10 mmol
Bahan ajar kimia kelas XI
Dra. Rita
79
Mol NaOH = 20 mL x 0,1 M = 2 mmol
CH3COOH(aq) + NaOH(aq) → CH3COONa(aq) + H2O(l)
Awal 10 mmol 2 mmol - -
Reaksi 2 mmol 2 mmol 2 mmol 2 mmol
akhir 8 mmol - 2 mmol 2 mmol
[H+] = Ka x mol CH3COOH / mol CH3COONa
= 10-5 x 8 mmol / 2 mmol
= 4 x 10-5
pH = - log [H+]
= - log 4 x 10-5
= 5 – log 4
= 5 – 2 log 2

3. Berapa gram kristal NaOH yang harus dimasukkan ke dalam 100 mL larutan asam formiat (HCOOH) 0,1
M untuk membuat larutan penyangga yang mempunyai pH = 4 – 2 log 2? (Ka HCOOH = 10-4)
Jawab :
HCOOH = 100 ml x 0,1 M = 10 mmol
pH larutan = 4 – 2 log 2
= 4 - log 22
= 4 – log 4  [H+] = 4 x 10-4
Untuk membuat sistem penyangga, maka di dalam larutan diharapkan terdapat HCOOH dan HCOO-.
Oleh karena itu HCOOH yang ada harus bersisa dan NaOH yang ditambahkan harus habis bereaksi.
HCOOH + NaOH  HCOONa + H2O
Awal : 10 mmol a mmol
Reaksi : a mmol a mmol a mmol
Akhir : 10-a mmol - a mmol
Jadi setelah reaksi terdapat HCOOH = 10 – a mmol dan HCOONa a mmol.
[H+] = Ka x mol asam/mol basa konjugasi
4 x 10-4 = 10-4 x 10 – a / a
4a = 10 – a
5a = 10
a = 2 mmol
Jadi massa NaOH yang harus ditambahkan = 2 mmol x 40 mg/mmol
= 80 mg
= 0,08 g

Latihan 7.1.2
Tentukan pH larutan penyangga yang dibuat dengan mencampurkan :
1. 50 mL larutan CH3COOH 0,1 M dengan 50 mL larutan NaCH3COO 0,2 M
2. 50 mL larutan CH3COOH 0,1 M dengan 50 mL larutan Ca(CH3COO)2 0,1 M
3. 50 mL larutan CH3COOH 0,3 M dengan 50 mL larutan NaOH 0,1 M
4. 50 mL larutan CH3COOH 0,3 M dengan 50 mL larutan Ca(OH)2 0,1 M
Ka CH3COOH = 10-5
5. Berapa mL larutan CH3COOH 0,1 M harus ditambahkan ke dalam 200 mL larutan CH3COONa 0,1 M
untuk membuat larutan dengan pH = 5? (Ka CH3COOH = 10-5)
6. Ke dalam 2 L larutan HCOOH 0,1 M ( Ka HCOOH = 2 x10-4) ditambahkan padatan NaOH sehingga pH
larutan menjadi 5. Tentukan massa NaOH yang ditambahkan!

b. Larutan penyangga basa


pOH larutan penyangga basa dapat dihitung dengan menggunakan rumus berikut :
[OH-] = Kb x mol basa .
mol asam konjugasi
[OH-] = Kb x b / V .
g/V (V = volume larutan)
-
[OH ] = Kb x b .
g
pH = - log [H+]
pOH = - log [OH-]

Ka = tetapan ionisasi basa


b = jumlah mol basa lemah
g = jumlah mol asam konjugasi

Contoh soal :
Bahan ajar kimia kelas XI
Dra. Rita
80
Hitunglah pH larutan yang dibuat dari campuran 100 mL larutan NH4OH 0,1 M dengan 50 mL larutan
HCl 0,1 M (Kb NH4OH = 10-5)
Jawab :
NH4OH = 100 mL x 0,1 M
= 10 mmol
HCl = 50 mL x 0,1 M
= 5 mmol

NH4OH + HCl  NH4Cl + H2O


Awal : 10 mmol 5 mmol
Reaksi : 5 mmol 5 mmol 5 mmol
Akhir : 5 mmol - 5 mmol
Setelah reaksi tersisa NH4OH 5 mmol dan terbentuk NH4Cl 5 mmol (NH4+ merupakan asam konjugasi)
membentuk larutan penyangga.
[OH-] = Kb x mol NH4OH/mol NH4+
= 10-5 x 5 mmol x 5 mmol
= 10-5
pOH = - log 10-5
= 5
pH = 14 – 5 = 9

Latihan 7.1.3
1. Tentukan pH larutan penyangga dari campuran :
a. 50 mL larutan NH3 0,1 M dengan 50 mL larutan NH4Cl 0,2 M
b. 50 mL larutan NH3 0,2 M dengan 50 mL larutan HCl 0,15 M
c. 50 mL larutan NH3 0,3 M dengan 50 mL larutan H2SO4 0,1 M
d. 50 mL (NH4)2SO4 0,2 M dengan 50 mL NaOH 0,1 M
Kb NH3 = 10-5
2. Tentukan pH larutan apabila 400 mL larutan NH3 0,5 M dicampur dengan 100 mL larutan NH4Cl 0,5
M!(Kb NH3 = 10-5).
3. Berapa gram (NH4)2SO4 harus ditambahkan ke dalam 500 mL larutan NH3 0,02 M untuk mendapatkan
larutan penyangga dengan pH = 8? (Kb NH3 = 10-5)

c. pH Larutan Penyangga dengan Penambahan sedikit Asam atau Basa serta Pengenceran

Contoh soal
100 mL NH3 0,1 M dicampur dengan 50 mL (NH4)2SO4 0,1 M dengan Kb NH3 = 2.10-5. Hitunglah :
a. pH larutan tersebut.
b. pH larutan setelah ditambahkan 20 ml HCl 0,1 M
c. pH larutan jika ditambahkan 20 mL KOH 0,1 M
d. pH larutan jika ditambah dengan 100 mL air.
Jawab :
a. NH3 dan (NH4)2SO4 adalah pasangan basa dan asam konjugasi, jadi campuran termasuk buffer
basa.
Mol NH3 = 100 mL x 0,1 M = 10 mmol
Mol (NH4)2SO4 = 50 mL x 0,1 M = 5 mmol
Mol NH4+ = 2 x 5 mmol (asam konjugasi).
= 10 mmol.
[OH-] = Kb x mol basa / mol asam konjugasi
= 2.10-5 x 10 mmol / 10 mmol
= 2 x 10-5
pOH = - log 2 x 10-5
= 5 – log 2
pH = 14 - ( 5 – log 2)
= 9 + log 2

b. HCl yang ditambahkan akan bereaksi dengan NH3 (komponen basa).


Mol HCl yang ditambahkan = 20 mL x 0,1 M = 2 mmol.
Jadi NH3 berkurang sedangkan NH4+ bertambah.
Susunan campuran setelah penambahan HCl adalah :
NH3(aq) + H+(aq)  NH4+(aq)
Awal : 10 mmol 2 mmol 10 mmol
Reaksi : 2 mmol 2 mmol 2 mmol
Akhir 8 mmol - 12 mmol
Bahan ajar kimia kelas XI
Dra. Rita
81
Campuran tetap bersifat buffer karena mengandung NH3 dan NH4+.
[OH-] = Kb x mol basa / mol asam konjugasi
= 2.10-5 x 8 / 12
= 4/3 x 10-5
pOH = - log 4/3 x 10-5
= 5 – log 4 / 3
= 5 – 0,125
= 4,875
pH = 14 – 4,875 = 9,125

c. KOH yang ditambahkan akan bereaksi dengan asam konjugasi NH4+(komponen asam konjugasi).
Mol KOH yang ditambahkan = 20 mL x 0,1 M = 2 mmol.
Jadi mol NH4+ berkurang 2 mmol dan mol NH3 bertambah 2 mmol.
Susunan campuran setelah penambahan KOH adalah :
NH4+(aq) + OH-(aq)  NH3(aq) + H2O(l)
Awal : 10 mmol 2 mmol 10 mmol
Reaksi : 2 mmol 2 mmol 2 mmol
Akhir : 8 mmol - 12 mmol
Campuran tetap bersifat buffer karena mengandung NH3 dan NH4+.
[OH-] = Kb x mol basa / mol asam konjugasi
= 2.10-5 x 12 / 8
= 3 x 10-5
pOH = - log 3 x10-5
= 5 – log 3
pH = 14 – (5 – log 3)
= 9 + log 3
= 9,477

d. Penambahan 100 mL air tidak merubah mol basa lemah dan asam konjugasi hanya merubah volume
larutan menjadi 250 mL, maka pH larutan tetap.

Latihan 7.1.4
1. Dalam 1 liter larutan terdapat 0,4 mol CH3COOH dan 0,2 mol CH3COOK.Ka CH3COOH = 10-5
a. Tentukan pH larutan.
b. Berapakah pH larutan setelah ditambahkan 1 mL larutan HCl 1 M?
c. Jika ke dalam larutan ditambahkan 1 mL KOH 1 M, tentukan pH larutan.
2. Terdapat 1 L larutan penyangga yang dibentuk oleh NH3 0,1 M dengan NH4Cl 0,1 M
Tentukan :
a. pH larutan penyangga tersebut.
b. pH larutan penyangga jika diencerkan dengan 9 liter air.

Kapasitas (Daya Penahan ) Larutan Penyangga


Kapasitas atau daya penahan larutan penyangga tergantung pada jumlah mol dan perbandingan mol dari
komponen penyangga.
1. Jumlah mol.
Semakin banyak jumlah mol komponen penyangga, semakin besar kemampuannya mempertahankan
pH. Jika komponen asam terlalu sedikit, maka penambahan sedikit basa dapat mengubah pHnya. Dan
sebaliknya jika komponen basanya terlalu sedikit, maka penambahan sedikit asam dapat mengubah
pHnya.
2. Perbandingan mol komponen penyangga.
Perbandingan mol antara komponen suatu larutan penyangga sebaiknya antara 0,1 hingga 10, di luar
perbandingan tersebut sifat penyangganya akan berkurang.

Fungsi Larutan Penyangga


2. Dalam tubuh makhluk hidup
Dalam tubuh manusia terdapat sistem penyangga yang berfungsi mempertahankan harga pH yaitu :
a. Dalam darah terdapat sistim penyangga antara asam karbonat (H2CO3) dengan basa konjugasinya
yaitu ion bikarbonat (HCO3-) yang menjaga pH darah yang relatif tetap sekitar 7,4.
H2CO3(aq) + OH-(aq) ↔ HCO3-(aq) + H2O(l)
HCO3-(aq) + H+(aq) ↔ H2CO3(aq)
Perbandingan konsentrasi HCO3- terhadap H2CO3 yang diperlukan untuk menjadikan pH 7,4 adalah
20 : 1. Jumlah HCO3- yang relatif jauh lebih banyak itu dapat dimengerti karena hasil metabolisme
yang diterima darah lebih banyak yang bersifat asam.Proses metabolisme dalam jaringan terus
menerus membebaskan asam seperti asam laktat, asam fosfat.Ketika asam memasuki pembuluh darah
Bahan ajar kimia kelas XI
Dra. Rita
82
maka ion HCO3- akan berubah menjadi H2CO3, kemudian H2CO3 akan terurai membentuk
CO2.Pernapasan akan meningkat untuk mengeluarkan CO2 melalui paru-paru. Apabila darah
menerima basa maka H2CO3 akan berubah menjadi HCO3-. Untuk mempertahankan perbandingan
HCO3-/ H2CO3 tetap 20 : 1 maka sebagian CO2 yang terdapat dalam paru-paru akan larut dalam darah
membentuk H2CO3.
Penyakit yang timbul akibat pH darah yang terlalu rendah disebut asidosis. Penyebab asidosis
adalah penyakit jantung, ginjal, diabetes melitus, diare terus menerus. Sedangkan pH darah terlalu
tinggi disebut alkalosis.

b. Dalam cairan sel tubuh terdapat sistem penyangga antara asam dihidrogen fosfat(H2PO4-) dan basa
konjugasinya ion monohidrogen fosfat(HPO42-).
Bila proses metabolisme menghasilkan zat yang bersifat asam, maka akan terjadi reaksi :
HPO42-(aq) + H+(aq) ↔ H2PO4-(aq)
Dan bila proses metabolisme menghasilkan basa maka akan terjadi reaksi :
H2PO4-(aq) + OH-(aq) ↔ HPO42-(aq) + H2O(l)
Dengan demikian perbandingan H2PO4-/HPO42- akan selalu tetap.

3. Dalam kehidupan sehari-hari.


Dalam kehidupan sehari-hari larutan penyangga digunakan dalam berbagai bidang seperti biokimia,
bakteriologi, kimia analisis, industri farmasi juga dalam fotografi dan zat warna.

TUGAS
1. Hitung pH larutan yang terjadi dari campuran 200 mL larutan NH3 0,1 M dan 100 mL HCl 0,1 M.(Kb
NH3 = 10-5)
2. Larutan NH4OH 0,1 M yang volumenya 400 mL ditambahkan ke dalam 200 mL H2SO4 ternyata
diperoleh larutan penyangga dengan pH = 9 + 2log2,(Kb = 10-5). Hitunglah molaritas asam sulfat
tersebut!
3. Berapa mL larutan KOH 0,2 M harus ditambahkan ke dalam 100 mL CH3COOH 0,2 M agar
diperoleh larutan dengan harga pH = 5 (Ka CH3COOH = 10-5).
4. Hitung pH campuran antara 100 mL NaOH 0,15 M dengan 200 mL HNO2 0,1 M.
( Ka HNO2 = 5 x 10-4).
5. Berapa gram kristal NH4Cl yang harus dimasukkan ke dalam 100 mL larutan NH3 0,05 M agar
didapat larutan penyangga dengan pH 9(Kb NH3 = 10-5), Ar N = 14, H = 1, Cl = 35,5).
6. Suatu campuran penyangga terbentuk dari 500 mL larutan HCOOH 1 M dan 500 mL larutan
HCOONa 1 M, ditambah 100 mL larutan yang pHnya = 1.Hitung pH sebelum dan sesudah
ditambahkan.
(Ka HCOOH = 2 x 10-4).

Bahan ajar kimia kelas XI


Dra. Rita
83
EVALUASI
Pilihan Ganda
1. Campuran berikut yang dapat membentuk larutan penyangga adalah….
a. 100 mL NaOH 0,1 M + 100 mL HCl 0,1 M
b. 100 mL NaOH 0,1 M + 100 mL NaCN 0,1 M
c. 100 mL NaCN 0,1 M + 100 mL HCN 0,1 M
d. 100 mL NH4OH 0,1 M + 50 mL H2SO4 0,1 M
e. 100 mL K2SO4 0,1 M + 50 mL H2SO4 0,1 M
2. Diketahui pasangan larutan :
1. NaI dan HI
2. HCOOH dan HCOONa
3. NH3 dan NH4Cl
4. HCl dan MgCl2
Pasangan yang merupakan bufer adalah….
a. 1 dan 2 d. 2 dan 4
b. 1 dan 3 e. 3 dan 4
c. 2 dan 3
3. Untuk membentuk larutan penyangga dengan pH = 9, maka 100 mL larutan HCl 0,1 M harus dicampur
dengan larutan NH4OH 0,2 M sebanyak ….(Kb NH4OH = 10-5)
a. 100 mL d. 250 mL
b. 150 mL e. 300 mL
c. 200 mL
4. Bila larutan CH3COOH dan CH3COONa dengan konsentrasi yang sama dicampur untuk membentuk
larutan penyangga pH = 6 – log 5, maka perbandingan volum yang harus dicampurkan adalah….
(Ka CH3COOH 10-5)
a. 1 : 1 d. 2 : 1
b. 1 : 2 e. 2 : 3
c. 1 : 3
5. Sejumlah NaOH 1 M diperlukan untuk membuat 150 mL larutan penyangga dengan CH3COOH 1 M agar
diperoleh pH 5 – log 2, maka volume NaOH tersebut adalah….
a. 25 mL d. 75 mL
b. 50 mL e. 100 mL
c. 37,5 mL
6. Untuk mengubah 100 mL larutan HCl dengan pH = 2 menjadi larutan dengan pH = 9 diperlukan NH4OH
0,01 M sebanyak….(Kb NH4OH = 10-5)
a. 10 mL d. 150 mL
b. 50 mL e. 200 mL
c. 100 mL
7. Ini merupakan hasil percobaan dari beberapa larutan yang ditetesi dengan larutan asam basa:
Lar. Perubahan pH pada penambahan
pH awal
Asam Basa
1 5 2 6
2 6 4 8
3 8 7,8 8,3
4 8,5 6 11
5 9 5 10,5
Yang merupakan larutan penyangga adalah….
a. 1 d. 4
b. 2 e. 5
c. 3
8. Larutan berikut pHnya relatif tetap bila diencerkan atau ditambah sedikit asam atau basa….
a. 100 mL NaOH 0,1 M + 100 mL HCl 0,1 M
b. 100 mL NaOH 0,1 M + 100 mL NaCN 0,1 M
c. 100 mL NaCN 0,1 m + 100 mL HCN 0,1 M
d. 100 mL NH4OH 0,1 M + 50 mL H2SO4 0,1 M
e. 100 mL K2SO4 0,1 M + 50 mL H2SO4 0,1 M
9. Untuk membentuk larutan penyangga dengan pH = 5, maka 100 mL HCN 0,2 M harus dicampur dengan
larutan NaOH 0,1 M sebanyak….(Ka HCN = 10-5)
a. 100 mL d. 250 mL
b. 150 mL e. 300 mL
c. 200 mL
10. Perbandingan volume NaOH 1 M dan CH3COOH 1 M yang diperlukan untuk membentuk larutan
penyangga dengan pH = 5( Ka = 10-5) adalah….
a. 1 : 1 d. 2 : 1
Bahan ajar kimia kelas XI
Dra. Rita
84
b. 1 : 2 e. 2 : 3
c. 1 : 3
11. Untuk mengubah 110 mL larutan CH3COOH 0,1 M yang pHnya 3 agar menjadi 6 diperlukan larutan
NaOH 0,1 M sebanyak….
a. 10 mL d. 210 mL
b. 55 mL e. 1100 mL
c. 100 mL
12. Sistem larutan penyangga yang bekerja untuk mempertahankan harga pH cairan protoplasma sel
adalah….
a. HPO42-/PO43- d. H2CO3/HCO3-
- 2-
b. H2PO4 / HPO4 e. CH3COOH/CH3COO-
- 2-
c. HCO3 /CO3
13. Bila suatu sebab darah kemasukan suatu senyawa yang bersifat asam maka ion H+ dari zat tersebut akan
bereaksi dengan….
a. H2O d. H2CO3
b. OH- e. CO32-
_
c. HCO3
14. Larutan penyangga dengan pH 5 dapat dibentuk dari larutan CH3COOH 0,1 M (Ka = 10-5)dengan NaOH
0,1 M dengan volume masing-masing….
a. 100 mL dan 10 mL d. 50 mL dan 100 mL
b. 100 mL dan 50 mL e. 25 mL dan 75 mL
c. 100 mL dan 100 mL
15. Campuran kristal garam berikut yang berperan sebagai larutan penyangga adalah….
a. NaHPO4 dan Na2HPO4 d. NaHSO4 dan Na2HSO4
b. NaCl dan NH4Cl e. KNO3 dan NaNO3
c. (NH4)2SO4 dan Na2SO4
16. Harga pH campuran dari 200 mL larutan NH3 0,4 M dengan 200 mL larutan HCl 0,2 M (Kb NH3 = 10-5)
adalah….
a. 5 d. 11
b. 9 e. 12
c. 10
17. Sejumlah garam NaA dimasukkan ke dalam 500 mL larutan asam HA 0,2 M (Ka = 5 x 10 -4)
menghasilkan larutan yang mempunyai pH = 3.Banyaknya mol garam NaA yang dimasukkan ke dalam
larutan tersebut adalah….
a. 0,025 d. 0,2
b. 0,05 e. 0,25
c. 0,10
18. Ke dalam 100 mL larutan asam benzoat 0,1 M dilarutkan 72 gram C6H5COOM padat hingga membentuk
larutan penyangga dengan pH = 6. Jika volume larutan dianggap tetap dan Ka asam benzoat = 5 x 10 -5,
maka Mr M adalah….
a. 12 d. 39
b. 23 e. 144
c. 24
19. Satu liter larutan yang mengandung 0,1 mol kalium asetat dan 0,05 mol asam asetat (Ka = 2 x 10-5)
ditambah dengan air hingga volumenya menjadi 2 liter, maka harga pH larutan tersebut adalah….
a. Berubah dari 5 menjadi 2 d. Tetap berharga 5
b. Berubah dari 5 menjadi 8 e. Tetap berharga 9
c. Berubah dari 9 menjadi 5
20. Larutan NaOH 0,1 M dicampur dengan CH3COOH 0,1 M dengan perbandingan volume 1:3, jika Ka
CH3COOH = 10-5, maka pH campuran yang didapat adalah….
a. 5 – log 5 d. 6 – log 5
b. 5 – log 2 e. 6
c. 5
21. Untuk membentuk larutan penyangga dengan pH = 9, maka 100 mL HCl 0,1 M harus dicampur dengan
larutan NH4OH 0,2 M sebanyak….(Kb NH4OH : 10-5)
a. 100 mL d. 250 mL
b. 150 mL e. 300 mL
c. 200 mL
22. Untuk menghasilkan larutan penyangga dengan pH=5,maka dicampurkan asam propionat 0,2M
(Ka=2.10-5) dan natrium propionat 0,1 M dengan perbandingan volume….
a. 1 : 1 d. 1 : 4
b. 1 : 2 e. 4 : 1
c. 2 : 1

Bahan ajar kimia kelas XI


Dra. Rita
85
23. Sistem larutan penyangga dapat dibuat dengan mencampurkan 100 mL larutan CH3COOH 0,1 M dengan
larutan….
a. 80 mL NaOH 0,1 M d. 120 mL NaOH 0,1 M
b. 100 mL NaOH 0,1 M e. 50 mL HCl 0,1 M
c. 120 mL HCl 0,1 M
24. Natrium asetat padat (Mr = 72) yang harus dicampur ke dalam 100 mL asam asetat 1 M agar membentuk
larutan dengan pH = 6 adalah …. (Ka = 10-5 )
a. 144 g d. 3,6 g
b. 72 g e. 0,72 g
c. 7,2 g
25. pH larutan yang mengandung 6 gram CH3COOH (Mr = 60) dan 0,1 mol CH3COONa ( Ka = 10-5)
adalah….
a. 1 d. 9
b. 5 e. 12
c. 7

Bahan ajar kimia kelas XI


Dra. Rita
86
KELARUTAN DAN HASIL KALI KELARUTAN

Jika suatu zat terlarut di dalam air, maka zat tersebut akan terurai menjadi partikel-partikel dasar (molekul-
molekul atau ion-ion) penyusun zat tersebut.

Kelarutan (s)
Kelarutan atau solubility adalah jumlah maksimum suatu zat yang dapat larut dalam suatu pelarut
pada suhu tertentu.
Satuan kelarutan umumnya dinyatakan dalam gram L-1 atau mol L-1.

Besarnya kelarutan suatu zat dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya :


1. Jenis pelarut
Senyawa polar akan mudah larut dalam senyawa polar. Misalnya gula,NaCl, alkohol dan semua asam
merupakan senyawa polar dan mudah larut dalam air.Senyawa non polar akan mudah larut dalam
senyawa non polar.
2. Suhu
Kelarutan zat padat dalam air akan semakin tinggi jika suhunya dinaikkan.

Dalam kehidupan sering kita mendengar ungkapan larutan jenuh. Larutan jenuh adalah suatu keadaan
ketika suatu larutan telah mengandung suatu zat dengan konsentrasi yang maksimum. Larutan yang masih
dapat melarutkan zat terlarut disebut larutan belum jenuh.Larutan yang tidak dapat melarutkan lagi zat
terlarut disebut larutan lewat jenuh. Semakin besar kelarutan suatu zat, semakin mudah zat tersebut larut.
Garam yang sukar larut misalnya AgCl, bila dilarutkan dalam air akan terdapat kesetimbangan antara zat
padat yang tidak larut dan ion-ion dari zat itu yang larut. Reaksi kesetimbangan AgCl tersebut sebagai
berikut,
AgCl(s) ↔ Ag+(aq) + Cl-(aq)
Ksp AgCl = [Ag+] [Cl-]

Ksp secara umum didefinisikan :


Hasilkali konsentrasi ion-ion yang masing-masing dipangkatkan koefisien reaksi dalam larutan
jenuh pada suhu tertentu.

Secara umum untuk :


AmBn ↔ m A+ + n B-
Ksp AmBn = [A+]m [B-]n
Harga Ksp adalah tetap pada suhu yang tetap. Bila suhu dinaikkan harga Ksp semakin besar sebab
kelarutan makin besar pada suhu yang tinggi.

Contoh :
Tulislah persamaan Ksp dari senyawa berikut :
a. BaSO4 c. Mg(OH)2
b. Ag2CrO4
Jawab : a. BaSO4(s) ↔ Ba2+(aq) + SO42-(aq)
Ksp = [Ba2+] [SO42-]
b. Ag2CrO4(s) ↔ 2Ag+(aq) + CrO42-(aq)
Ksp = [Ag+]2 [CrO42-]
C. Mg(OH)2(s) ↔ Mg2+(aq) + 2OH-(aq)
Ksp = [Mg2+] [OH-]2

Latihan 7.3.1
Tuliskan persamaan Ksp dari senyawa berikut :
1. PbCl2
2. Ag3PO4
3. Al2(CO3)3

Hubungan kelarutan (s) dengan Ksp


Harga Ksp dapat digunakan untuk menentukan kelarutan suatu zat. Sebaliknya harga kelarutan dapat
digunakan untuk menentukan Ksp.
Semakin besar harga Ksp suatu zat semakin besar kelarutan zat tersebut dalam air. Sebaliknya semakin
kecil harga Ksp suatu zat semakin kecil kelarutan zat tersebut dalam air.
Contoh :
1. Tulislah hubungan kelarutan dengan Ksp untuk elektrolit berikut:
a. CaSO4
b. Al(OH)3
Bahan ajar kimia kelas XI
Dra. Rita
87
c. Ca3(PO4)2
Jawab :
a. CaSO4(s) ↔ Ca2+(aq) + SO42-(aq)
s s s
Ksp CaSO4 = [Ca2+] [SO42-]
= s s
= s2
b. Al(OH)3(s) ↔ Al3+(aq) + 3 OH-(aq)
s s 3s
Ksp Al(OH)3 = [Al3+] [OH-]
= (s) (3s)3
= 27 s4
c. Ca3(PO4)2(s) ↔ 3Ca2+(aq) + 2PO43-(aq)
s 3s 2s
Ksp Ca3(PO4)2 = [Ca ] [PO43-]2
2+ 3

= (3s)3 (2s)2
= 108 s5

2. Kelarutan Ca(OH)2 adalah 74 mg dalam 100 mL air. Tentukan harga Ksp Ca(OH)2!
Jawab :
74 mg Ca(OH)2 = 0,074 gram
100 mL air = 0,1 L air
Mr Ca(OH)2 = 74 g/mol
0,074g 1
Kelarutan (s) = 74g/mol x 0,1𝐿
= 0,01 mol/L
Ca(OH)2 === Ca2+ + 2OH-
s s 2s
Ksp = [Ca2+] [OH-]2 = (s)(2s)2 = 4s3
= 4 x (10-2)3 = 4 x 10-6

Latihan 7.3.2
1. Tuliskan hubungan kelarutan dengan Ksp untuk elektrolit berikut:
a. Hg(CN)2
b. Mn(OH)3
c. Ni3(AsO4)2
2. Pada suhu tertentu kelarutan Na2SO4 dalam air sebesar 2 mol/L. Hitung harga Ksp senyawa tersebut!
3. Berapa gram kelarutan Mg(OH)2 dalam 100 mL air?(Ar Mg=24, O=16, H=1; Ksp Mg(OH)2=4 x 10-12)
4. Dalam 200 mL air dapat larut 0,1435 mg AgCl.Hitung Ksp AgCl!(Ar Ag = 108, Cl = 35,5)

Pengaruh ion senama


Kelarutan zat elektrolit yang sukar larut dalam ion sejenis (ion senama) lebih kecil dibandingkan dengan
kelarutan zat tersebut dalam air. Semakin besar konsentrasi ion senama semakin kecil kelarutannya.
Misalnya AgCl dilarutkan dalam air, kemudian ditambahkan ion Ag+ atau ion Cl-. Akibatnya kelarutan AgCl
semakin kecil, karena adanya ion Ag+ atau Cl- mengakibatkan kesetimbangan bergeser ke arah
AgCl.Reaksinya sebagai berikut:
AgCl(s) ↔ Ag+(aq) + Cl-(aq)

Contoh soal
1. Tentukan kelarutan AgCl dalam :
a. air murni
b. NaCl 0,1 M
c. AgNO3 0,01 M (Ksp AgCl = 1,8 x 10-10)
Jawab :
a. AgCl(s) ↔ Ag+(aq) + Cl-(aq)
s s s
Ksp = [Ag+] [ Cl-]
= s.s = s2
s2 = 1,8 x 10-10
s = √1,8 𝑋10−10 = 1,3 x 10-5
Kelarutan AgCl dalam air murni adalah 1,3 x 10-5 mol/L
b. Dalam NaCl 0,1 M
NaCl(aq)  Na+(aq) + Cl-(aq)
0,1M 0,1 M 0,1 M
Bahan ajar kimia kelas XI
Dra. Rita
88
AgCl(s) ↔ Ag+(aq) + Cl-(aq)
s s s
Dalam larutan terdapat ion Cl- yang berasal dari NaCl 0,1 M dan ion Cl- yang berasal dari AgCl.
Konsentrasi Cl- dari AgCl dapat diabaikan sebab sangat kecil bila dibandingkan dengan
konsentrasi Cl- dari NaCl, yaitu 10-1 dibanding 1,3 x10-5
Ksp = [Ag+] [ Cl-]
1,8 X 10-10 = [Ag+] X 0,1
1,8 𝑋 10−10
[Ag+] = 0,1
= 1,8 X 10-9
[AgCl] = 1/1 X 1,8 . 10-9 = 1,8 . 10-9
Kelarutan AgCl dalam NaCl 0,1 M adalah 1,8. 10-9 mol/L
c. Dalam larutan AgNO3 0,01 M
AgNO3(aq)  Ag+(aq) + NO3-(aq)
0,01M 0,01M 0,01 M
AgCl(s) ↔ Ag (aq) + Cl (aq)
+ -

s s s
Ksp = [Ag+] [ Cl-]
1,8 X 10-10 = 0,01 X [Cl-]
1,8 𝑋 10−10
[Cl-] = 0,01
= 1,8 x 10-8
[AgCl] = 1/1 x 1,8 . 10-8 = 1,8 . 10-8
Kelarutan AgCl dalam larutan AgNO3 0,01 M adalah 1,8 x 10-8
2. Pada temperatur tertentu dalam 100 mL air dapat larut 0,233 mg BaSO4. Berapa mg BaSO4 dapat
larut dalam 1 liter larutan yang mengandung 0,1 mol BaCl2?(Ar Ba=137, Cl = 35,5 , S = 32, O = 16)
Jawab :
Mula-mula ditentukan harga s dan Ksp, sebagai berikut :
0,233 x10−3 g 1000
s = + = 10-5
233g/mol 100
BaSO4(s) ↔ Ba2+(aq) + SO42-(aq)
s s s
2+ 2-
Ksp = [Ba ] [SO4 ]
= s s = s2
-5 2 -10
= (10 ) = 10
BaCl2(aq)  Ba2+(aq) + 2Cl-(aq)
0,1 M 0,1 M 0,2 M
2+ 2-
Ksp = [Ba ] [SO4 ]
10-10 = 0,1 x [SO42-]
[SO42-] = 10-10/ 0,1 = 10-9
[BaSO4] = 1/1 x 10-9
Kelarutan BaSO4 dalam BaCl2 0,1 M adalah 10-9 mol/L
0,233 x10−3 gram
Massa BaSO4 dalam mg = 10-9 x x 1000 mg
1 gram
-4
= 2,33 x 10 mg

Latihan 7.3.3
1. Tentukan kelarutan AgBr (Ksp = 5 . 10-13) dalam:
a. air murni
b. AgNO3 0,1 M
c. CaBr2 1 M
2. Diketahui Ksp BaSO4 = 10-10.Berapa mg BaSO4 dapat larut dalam 2 liter larutan Na2SO4 0,2 M.

PR
1. Hitung kelarutan CaF2 dalam mol/L jika CaF2 dilarutkan dalam 0,01 M CaCl2!(Ksp CaF2 2 x 10-13).
2. Tentukan kelarutan AgBr (Ksp = 5 x 10-13) dalam air murni dan 500 mL AgNO3 0,1 M
3. Diketahui Ksp beberapa garam sebagai berikut ;
Ksp Ag2CO3 = 8 x 10-12
Ksp AgCl = 2 x 10-10
Ksp Ag3PO4 = 1 x 10-16
Ksp AgI = 8,5 x 10-17
Ksp AgCN = 1,2 x 10-16
Urutkan garam di atas berdasarkan kelarutannya dari yang paling besar dalam air!

Bahan ajar kimia kelas XI


Dra. Rita
89
Hubungan Ksp dengan pH
Harga Ksp suatu basa dapat digunakan untuk menentukan pH larutan, begitu juga sebaliknya harga
pH sering digunakan untuk menghitung Ksp suatu basa yang sukar larut.
Contoh soal
1. Tentukan pH larutan jenuh Mg(OH)2,jika diketahui Ksp Mg(OH)2 = 1,2 x 10-11!
Jawab :
Untuk menghitung pH larutan basa, ditentukan lebih dahulu konsentrasi ion OH- dalam larutan.
Mg(OH)2(s) ==== Mg2+(aq) + 2OH-(aq)
s s 2s
Ksp Mg(OH)2 = [Mg2+] [OH-]2
= s . (2s)2 = 4s3
3
4s = 1,2 x 10-11
1,2 x10−11 g
s3 =
4
= 3 x 10-12
s = √3 𝑋10−12
= 1,4 x 10-4
[OH-] = 2s = 2 x 1,4. 10-4 = 2,8 x 10-4
pOH = - log 2,8 x 10-4
= 4 – log 2,8
pH = 14 – (4 – log 2,8)
= 10 + log 2,8

2. Larutan jenuh basa Mg(OH)2 mempunyai pH = 10. hitung Ksp basa tersebut!
Jawab :
pH = 10 pOH = 14-10 = 4 [OH-] = 10-4
Mg(OH)2(s) ==== Mg2+(aq) + 2OH-(aq)
0,5. 10-4 10-4
Ksp Mg(OH)2 = (0,5 . 10 )(10-4)2
-4

= 5 . 10-13

Latihan 7.3.4
1. Pada temperatur tertentu harga Ksp Mg(OH)2 = 3,2 x 10-11.Hitung pH larutan tersebut!
2. Larutan jenuh L(OH)2 mempunyai pH 11, hitung harga Ksp basa tersebut!

pH dan kelarutan
Suatu basa umumnya lebih larut dalam larutan yang bersifat asam, dan sebaliknya lebih sukar larut dalam
larutan yang bersifat basa.Garam yang berasal dari asam lemah akan lebih mudah larut dalam asam kuat.

Contoh soal :
Diketahui Ksp Mg(OH)2 = 2 x 10-12. Tentukan kelarutan Mg(OH)2 dalam :
a. air murni (akuades)
b. larutan dengan pH = 12
Jawab :
a. Dalam air murni
Misalkan kelarutan Mg(OH)2 = s mol/L
Mg(OH)2(s) == Mg2+(aq) + 2OH-(aq)
s s 2s
Ksp Mg(OH)2 = [Mg ] [OH-]2
2+

2 x 10-12 = s (2s)2
-12 3
2 x 10 = 4s
s = 7,94 x 10-5 mol/L
Jadi kelarutan Mg(OH)2 dalam air sebesar 7,94 x 10-5 mol/L

b. Dalam larutan pH = 12
pH = 12  pOH = 2
[OH-] = 10-2 mol/L
Mg(OH)2 akan larut hingga terjadi larutan jenuh, misalkan kelarutan Mg(OH)2 = x mol/L
Mg(OH)2(s) == Mg2+(aq) + 2OH-(aq)
x x 2x
Konsentrasi ion OH- dalam larutan = 10-2 + 2x.Subtitusikan data ini kedalam persamaan :
[Mg2+] [OH-]2 = Ksp Mg(OH)2
(x)( 10-2 + 2x)2 = 2 x 10-12
Bahan ajar kimia kelas XI
Dra. Rita
90
Karena x << 10-2, maka 10-2 + 2x = 10-2, jadi persamaan di atas dapat ditulis sebagai berikut :
(x) ( 10-2)2 = 2 x 10-12
x = 2 x 10-8
Jadi kelarutan Mg(OH)2 dalam larutan pH=12 adalah 2 x 10-8, lebih kecil dibandingkan dalam air murni.

Latihan 7.3.5
1. Diketahui Ksp Fe(OH)2 = 8 x 10-16. Tentukan kelarutan Fe(OH)2 dalam :
a. Akuades
b. larutan NaOH 0,01 M
2. Larutan jenuh M(OH)2 mempunyai pH = 10. Tentukan kelarutan basa tersebut dalam larutan yang
mempunyai pH = 13!

Reaksi Pengendapan
Pencampuran dua jenis larutan elektrolit dapat membentuk endapan, tetapi ada juga yang tidak
membentuk endapan, tergantung pada hasil perkalian ion-ionnya yang dibandingkan dengan harga Ksp.
Contoh :
Garam AB dilarutkan dalam air dengan reaksi sebagai berikut :
AB(s) === A+(aq) + B-(aq), jika
1. Harga Ksp AB > [A+][B-], larutan belum jenuh (belum mengendap)
2. Harga Ksp AB = [A+][B-], larutan tepat jenuh
3. Harga Ksp AB < [A+][B-], larutan lewat jenuh (terjadi pengendapan)

Contoh soal :
1. Dicampurkan 250 mL larutan Ba(NO3)2 0,02 M dengan 250 mL larutan Na2CO3 0,02 M. Apakah
terbentuk endapan BaCO3? (Ksp BaCO3 = 5 x 10-9)
Jawab :
Endapan BaCO3 akan terbentuk jika [Ba2+][CO32-] > Ksp BaCO3
Mula-mula cari konsentrasi masing-masing larutan setelah dicampur.
[Ba(NO3)2] [Na2CO3]
V 1 . M1 = V 2. M2 V1. M1 = V2. M2
250 x 0,02 = 500 x M2 250 x 0,02 = 500 x M2
M2 = 5/500 = 0,01 M M2 = 5/500 = 0,01 M
Ba(NO3)2(aq)  Ba (aq) + 2NO3 (aq)
2+ -

0,01 M 0,01 M
Na2CO3(aq)  Na+(aq) + CO32-(aq)
0,01 M 0,01 M
2+ 2-
Didapatkan [Ba ][CO3 ] = 0,01 x 0,01
= 10-4
Ksp BaCO3 = 5 x 10 , karena [Ba2+][CO32-] > Ksp BaCO3 maka terbentuk endapan BaCO3.
-9

2. Apakah terjadi endapan Mg(OH)2 jika 300 mL MgCl2 0,2 M dicampur dengan 300 mL larutan
NH4OH 0,8 M? (Kb NH4OH = 10-5, Ksp Mg(OH)2 = 1,2 x 10-11)
Jawab :
Terjadi endapan Mg(OH)2 jika [Mg2+][OH-]2 > Ksp Mg(OH)2
Setelah dicampur
[MgCl2] [NH4OH]
V 1 . M 1 = V 2. M 2 V1 . M1 = V2. M2
300 x 0,2 = 600 x M2 300 x 0,8 = 600 x M2
M2 = 60/600 = 0,1 M M2 = 240/600 = 0,4 M
MgCl2  Mg2+(aq) + 2Cl-(aq)
0,1 M 0,1 M
NH4OH(aq) === NH4+(aq) + OH-(aq)
0,4 M
[OH-] = √ 𝐾𝑏 𝑥 𝑀𝑏
= √10−5 𝑥 0,4
= √4 𝑋10−6
= 2 x 10-3
Didapat [Mg2+][OH-]2 = 0,1 x (2 . 10-3)2
= 0,1 x 4 . 10-6
= 4 x 10-7
[Mg2+][OH-]2 > Ksp Mg(OH)2, maka terbentuk endapan Mg(OH)2
4 x 10-7 > 1,2 x 10-11.

Bahan ajar kimia kelas XI


Dra. Rita
91
Latihan 7.3.6
1. Jika 200 mL CaBr2 0,01 M dicampur dengan 50 mL Na2CrO4 0,04 M, apakah akan terjadi endapan? (Ksp
CaCrO4 = 7,1 x 10-4)
2. Jika 80 mL larutan Na2SO4 0,2 M ditambahkan 20 mL larutan BaCl2 0,1 M (Ksp BaSO4 = 1,08 x 10-8),
apakah akan terjadi endapan?

PR
1. Suatu larutan jenuh basa Ba(OH)2 dilarutkan dalam satu liter air.
Ksp Ba(OH)2 = 4 x 10-12.Hitung pH larutan Ba(OH)2!
2. Selidiki apakah terjadi pengendapan jika 100 mL BaCl2 0,01 m dicampur dengan 100 mL KF 0,1 M? Ksp
BaF2 = 1,7 x 10-6
3. Kelarutan X(OH)2 pada temperatur tertentu adalah 10-4 mol/L. Berapa kelarutan X(OH)2 dalam larutan
yang pHnya = 13?

Bahan ajar kimia kelas XI


Dra. Rita
92
EVALUASI
1. Tetapan hasilkali kelarutan (Ksp) dari senyawaBaCl2 dapat dituliskan sebagai….
a. [Ba2+][Cl-] d. [Ba2+]2
b. [Ba+][Cl-] e. [Cl-]2
2+ - 2
c. [Ba ][Cl ]
2. Pada suhu tertentu kelarutan Na2SO4 dalam air sebesar 2 mol/L. Harga Ksp senyawa tersebut adalah….
a. 4 d. 32
b. 8 e. 64
c. 16
3. Bila kelarutan Ba3(PO4)2 adalah a molL-1, maka Ksp zat tersebut adalah….
a. a2 d. 27a5
3
b. 4a e. 108a5
4
c. 27a
4. Pada suhu tertentu 0,350 gram BaF2 (Mr = 175) larut dalam air membentuk 1 L larutan jenuh. Hasilkali
kelarutan BaF2 pada suhu tersebut adalah….
a. 1,7 x 10-2 d. 3,2 x 10-9
-6
b. 3,2 x 10 e. 4,0 x 10-9
c. 3,2 x 10-8
5. Kelarutan Mg(OH)2 pada suhu ToC adalah 5,8 mg perliter. Jika Mr Mg(OH)2 = 58 gram/mol, nilai Ksp
Mg(OH)2 adalah….
a. 1 x 10-8 d. 1 x 10-12
b. 2 x 10-8 e. 4x 10-12
-8
c. 3 x 10
6. Harga Ksp Ag2SO4 = 3,2 x 10-5, maka kelarutannya dalam 1 liter air adalah….
a. 2 x 10-5 mol d. 1 x 10-2 mol
b. 2 x 10-2 mol e. 4 x 10-2 mol
-2,5
c. 1 x 10 mol
7. Jika konsentrasi Ca2+ dalam larutan jenuh CaF2 = 2 x 10-4 mol/L, maka hasilkali kelarutan CaF2
adalah….
a. 8 x 10-8 d. 2 x 10-12
b. 3,2 x 10-11 e. 4 x 10-12
c. 1,6 x 10-11
8. Diantara senyawa berikut yang kelarutannya dalam air paling kecil adalah….
a. AgCl (Ksp = 1,56 x 10-10)
b. AgBr (Ksp = 7,7 x 10-13)
c. AgSCN (Ksp = 1,2 x 10-12)
d. Ag2CrO4 ( Ksp = 2,4 x 10-12)
e. Ag3PO4 (Ksp = 1,8 x 10-8)
9. Larutan jenuh M(OH)2 mempunyai pH = 9. Harga Ksp M(OH)2 tersebut adalah….
a. 5 x 10-10 d. 5 x 10-16
b. 5 x 10-15 e. 1 x 10-16
-15
c. 1 x 10
10. Diketahui Ksp AgCl = 10-10. Kelarutan AgCl dalam larutan NaCl 0,1 M adalah….
a. 10-4 mol/L d. 10-8 mol/L
-5
b. 10 mol/L e. 10-9 mol/L
-6
c. 10 mol/L
11. Kelarutan BaSO4 yang terkecil terdapat dalam….
a. Air
b. Larutan Na2SO4 0,1 M
c. Larutan BaCl2 0,1 M
d. Larutan NaCl 0,05 M
e. Larutan Al2(SO4)3 0,05 M
12. Jika Ksp Ca(OH)2 = 4 x 10-6 maka banyaknya Ca(OH)2 (Mr = 74) terdapat dalam 250 mL larutan jenuh
Ca(OH)2 adalah….
a. 0,185 g d. 3,700 g
b. 0,370 g e. 7,400 g
c. 0,740 g
13. Kepada masing-masing larutan 500 mL CaCl2 0,001M, 500 mL SrCl2 0,001 M dan 500 mL BaCl2 0,001
M ditambahkan 500 mL K2SO4 0,001 M. Jika Ksp CaSO4 = 2 x 10-5, SrSO4 = 3 x 10-4, BaSO4 = 1 x 10-
10
, maka secara teoritis endapan yang akan terjadi adalah….
a. BaSO4
Bahan ajar kimia kelas XI
Dra. Rita
93
b. BaSO4 dan SrSO4
c. CaSO4 dan BaSO4
d. SrSO4 dan BaSO4
e. CaSO4, SrSO4, dan BaSO4
14. Jika diketahui Ksp Sr(OH)2 = 5 x 10-6 maka larutan SrCl2 0,05 M yang ditetesi larutan NaOH akan mulai
mengendap pada pH….
a. 2 d. 10
b. 4 e. 12
c. 6
15. Pernyataan yang kurang tepat tentang hasilkali kelarutan Ag2CrO4 adalah….
a. Ksp Ag2CrO4 menyatakan banyaknya
garam Ag2CrO4 yang larut
b. Jika Ksp Ag2CrO4 = [Ag+]2[CrO42-]
berarti larutan Ag2CrO4 jenuh.
c. Jika Ksp Ag2CrO4 < [Ag+]2[CrO42-]
berarti larutan Ag2CrO4 mengendap.
d. Jika Ksp Ag2CrO4 > [Ag+]2[CrO42-]
berarti larutan Ag2CrO4 belum jenuh.
e. Harga Ksp tetap pada suhu tetap.
16. Ke dalam 100 mL larutan netral yang merupakan campuran larutan-larutan garam KCl 10-3 mol, K2CrO4
10-3 mol, dan K2SO4 10-3 mol, ditambahkan dengan 100 mL Pb(NO3)2 2 x 10-3 mol. Campuran ini diaduk
merata. Ksp PbCl2 = 1,7 x 10-5, Ksp PbCrO4 = 2 x 10-14, Ksp PbSO4 = 2 x 10-8. Endapan yang terjadi
adalah….
a. PbSO4
b. PbCl2
c. PbCrO4
d. PbCl2 dan PbCrO4
e. PbCrO4 dan PbSO4

Bahan ajar kimia kelas XI


Dra. Rita
94
KOLOID

Di industri, terdapat berbagai produk yang komponennya tidak dapat saling melarutkan, tetapi dapat
bercampur secara homogen. Contohnya adalah mayones dan cat. Mayones adalah campuran homogen antara
air dan minyak . Sedangkan cat campuran homogen zat padat dan zat cair. Produk-produk demikian
merupakan sistem koloid.

1. Pengertian sistem koloid


Sistem koloid terdiri dari fase terdispersi dengan ukuran tertentu dalam medium pendispersi.Zat
yang didispersikan disebut fase terdispersi, sedangkan medium yang digunakan untuk mendispersikan
disebut medium pendispersi.Analogi dalam larutan, fase terdispersi adalah zat terlarut sedangkan medium
pendispersi adalah zat pelarut. Contoh : campuran susu dan air, fase terdispersi adalah partikel susu dan
medium pendispersi adalah air.
Untuk memahami sistem koloid lakukan kegiatan berikut ini.

Perbandingan Sifat Larutan, Koloid, dan Suspensi


Larutan(Dispersi molekuler) Koloid(Dispersi Koloid) Suspensi(Dispersi kasar)
Contoh : Larutan gula dalam air, Contoh : Campuran susu Contoh : Campuran tepung
udara bersih dengan air terigu dengan air
1. Homogen, tidak dapat 1. Secara makroskopis bersifat 1. Heterogen
dibedakan walaupun homogen tetapi heterogen 2. Ukuran partikel lebih besar
menggunakan mikroskop jika diamati dengan dari 100 nm (> 10-5 cm)
ultra mikroskop ultra 3. Dua fase
2. Semua partikel berdimensi 2. Partikel berdimensi antara 1 4. Tidak stabil (memisah jika
(panjang,lebar atau tebal) nm sampai 100 nm(10-7- 10- didiamkan
kurang dari 1 nm (<10-7 5
cm) 5. Dapat disaring
cm) 3. Dua fase 6. Keruh
3. Satu fase 4. Pada umumnya stabil
4. Stabil(tidak memisah jika 5. Tidak dapat disaring
didiamkan) kecuali dengan penyaring
5. Tidak dapat disaring ultra
6. Jernih 6. Keruh

2. Jenis-Jenis Koloid
Koloid merupakan suatu sistem yang terdiri dari dua fase yaitu fase terdispersi dan fase pendispersi
(medium pendispersi). Berdasarkan fase terdispersi dan fase pendispersinya, koloid dikelompokkan menjadi
8 jenis koloid, seperti yang tercantum dalam tabel berikut.
Fase Medium
No Nama Koloid Contoh
Terdispersi Pendispersi
1. Padat Padat Sol padat Gelas berwarna, intan hitam, paduan logam
2. Padat Cair Sol Sol emas, sol belerang, tinta, cat, tanah liat
3. Padat Gas Aerosol padat Asap (smoke), debu
4. Cair Gas Aerosol cair Kabut (fog), awan, embun
5. Cair Cair Emulsi Susu, santan, minyak ikan, mayonaise
6. Cair Padat Emulsi padat Jelly, mutiara, keju, mentega, nasi
7. Gas Cair Buih/busa Buih sabun, krim kocok, pasta
8. Gas Padat Buih padat Karet busa, batu apung, styrofoam, kerupuk

a. Sol
Merupakan sistem koloid dengan fase terdispersi berupa zat padat dalam medium pendispersi zat
cair.Contohnya sol sabun, sol deterjen, sol kanji.
b. Aerosol
Merupakan sistem koloid dengan fase terdispersi padat atau cair dalam medium pendispersi
gas.Contoh produk yang dibuat dalam bentuk aerosol, hairspray, semprot obat nyamuk, farfum, cat
semprot. Untuk menghasilkan aerosol diperlukan suatu bahan pendorong(propelan aerosol). Bahan
pendorong yang banyak digunakan adalah CFC dan karbon dioksida.
c. Emulsi
Merupakan sistem koloid dengan fase terdispersi cair dalam medium pendispersi cair. Syarat
terjadinya emulsi adalah kedua jenis zat cair tersebut tidak saling melarutkan.Emulsi digolongkan ke
dalam dua bagian yaitu :
- Emulsi minyak dalam air ( M/A )
Contoh : santan, susu, lateks
- Emulsi air dalam minyak ( A/M )
Contoh : mayonaise, minyak bumi, minyak ikan
Bahan ajar kimia kelas XI
Dra. Rita
95
Untuk membuat emulsi diperlukan zat pengemulsi (emulgator). Contohnya, sabun mengemulsikan
minyak ke dalam air, kasein dalam susu, kuning telur dalam mayonaise.
d. Buih
Merupakan sistem koloid dengan fase terdispersi gas dalam medium pendispersi cair. Seperti halnya
emulsi untuk menstabilkan buih diperlukan zat pembuih, misalnya sabun, deterjen, protein. Buih
digunakan pada proses pengolahan biji logam, pada alat pemadam kebakaran.Adakalanya buih tidak
dikehendaki, untuk memecah/mencegah buih dapat digunakan zat eter, isoamil alkohol.
e. Gel
Merupakan koloid yang setengah kaku ( antara padat dan cair).Contohnya agar-agar, lem kanji, selai,
gelatin, gel silika. Gel dapat terbentuk dari sol yang zat terdispersinya mengadsorpsi medium
pendispersinya.

Latihan 8.1
1. Lengkapilah tabel berikut ini :
No Nama sistem koloid Fase terdispersi Medium pendispersi Contoh
1 Sol ……………. ………………… ………………….
2 ……………….. Gas Cair ………………….
3 ……………….. ……………. ………………… Asap
4 ……………….. ……………. ………………… Agar-agar
5 ……………….. Cair Gas ………………….
6 Emulsi ……………. …………………. ………………..

2.Kelompokkan sistem koloid berikut menurut jenisnya!


a. Kabut (……………..)
b. Cat (………………)
c. Ombak (………………….)
d. Putih telur (………………..)
e. Semir padat (………………..)
f. Buangan knalpot (……………….)

Koloid liofil dan koloid liofob


Koloid liofil dan koloid liofob merupakan jenis koloid yang berbentuk sol. Berdasarkan sifat
adsorpsinya sol dibedakan atas sol liofil dan sol liofob.
a. Koloid liofil
Sol liofil atau koloid liofil merupakan jenis koloid yang fase terdispersinya dapat mengikat atau
menarik medium pendispersinya. Jika medium pendispersinya air disebut hidrofil.
Contoh : protein, sabun, deterjen, agar-agar, kanji, dan gelatin
b. Koloid liofob
Koloid liofob atau sol liofob merupakan koloid yang fase terdispersinya tidak dapat menarik medium
pendispersinya (tidak suka cairan). Jika medium pendispersinya air disebut hidrofob.
Contoh : susu, mayonaise, sol belerang, sol Fe(OH)3, sol sulfida, dan sol-sol logam.

Perbandingan sifat koloid liofil dengan koloid liofob


Koloid liofil Koloid liofob
Mengadsorpsi mediumnya. Tidak mengadsorpsi mediumnya
- Dapat dibuat dengan konsentrasi yang Hanya stabil pada konsentrasi kecil
relatif besar.
- Tidak mudah digumpalkan dengan Mudah menggumpal pada penambahan elektrolit
penambahan elektrolit. Viskositas hampir sama dengan mediumnya.
- Viskositas(kekentalan) lebih besar
daripada mediumnya. Tidak reversibel
- Bersifat reversibel Efek Tyndall lebih jelas.
Efek Tyndall lemah

Koloid Asosiasi
Berbagai jenis zat seperti sabun dan deterjen, larut dalam air tetapi tidak membentuk larutan
melainkan koloid. Molekul sabun atau deterjen terdiri atas bagian polar yang disebut kepala dan bagian non
polar yang disebut ekor. Kepala sabun merupakan gugus hidrofil (tertarik ke air) sedangkan gugus
hidrokarbon bersifat hidrofob (takut air).
O

CH3 - CH2 - CH2 - CH2 - CH2 - CH2 - CH2 - CH2 - CH2 - CH2 - CH2 - CH2- CH2 - CH2 - CH2 -C- O-Na+
Ekor Kepala

Bahan ajar kimia kelas XI


Dra. Rita
96
Jika sabun dilarutkan ke dalam air, maka molekul sabun akan mengadakan asosiasi dan orientasi
karena gugus non polarnya saling terdesak, sehingga terbentuk partikel koloid.

3. Sifat-Sifat Koloid
Beberapa sifat koloid yang penting untuk diketahui adalah efek Tyndall dan gerak Brown. Adanya muatan
listrik pada koloid dapat dijelaskan dengan elektroforesis, adsorpsi, koagulasi, koloid pelindung, serta
dialisis, dan juga adanya koloid liofil dan koloid liofob.

1. Efek Tyndall dan Gerak Brown


Sifat khas pada sistem koloid yang membedakannya dengan sistem dispersi yang lain
diantaranya adalah efek Tyndall dan gerak Brown.
Efek Tyndall adalah peristiwa penghamburan cahaya oleh partikel koloid. Efek ini dikemukakan oleh
John Tyndall, ahli fisika berkebangsaan Inggris. Partikel dalam sistem koloid dapat berupa molekul
atau ion yang berukuran cukup besar akan menghamburkan cahaya ke segala arah. Larutan
sejati/larutan tidak menunjukkan efek Tyndall, karena ukuran partikelnya terlalu kecil untuk
menghamburkan cahaya.
Di lingkungan kita sering terjadi efek Tyndall, diantaranya :
a. Terjadinya warna biru di langit pada siang hari dan warna merah atau jingga di langit pada saat
matahari terbenam di ufuk barat.
b. Sorot lampu proyektor di gedung bioskop akan tampak jelas ketika ada asap rokok.
c. Sorot lampu mobil pada malam yang berkabut.
d. Berkas sinar matahari yang melalui celah daun pepohonan pada pagi hari yang berkabut.

Gerak Brown
adalah gerak acak (zig-zag) partikel koloid dalam medium pendispersinya. Gerak ini
ditemukan oleh Robert Brown. Gerak Brown terjadi karena adanya tumbukan yang tidak seimbang
antara molekul-molekul medium terhadap partikel koloid. Semakin tinggi suhu semakin cepat gerak
Brown berlangsung karena energi kinetik molekul medium meningkat sehingga menghasilkan
tumbukan yang lebih kuat.Gerak Brown dalam sistem koloid menyebabkan partikel koloid tersebar
merata dalam medium pendispersinya dan tidak memisah meskipun didiamkan (stabil).

2. Muatan koloid
Partikel-partikel koloid bermuatan listrik. Ada yang bermuatan positif dan ada yang bermuatan negatif.
Adanya muatan listrik pada koloid dapat dijelaskan dengan elektroforesis, adsorpsi, koagulasi, koloid
pelindung, dan dialisis.

a. Elektroforesis
Elektroforesis adalah pergerakan partikel koloid di bawah pengaruh medan listrik. Partikel-
partikel koloid dapat bermuatan listrik karena terjadi penyerapan ion pada permukaan koloid. Kestabilan
sistem koloid disebabkan adanya muatan listrik pada permukaan partikel koloid, selain karena adanya
gerak Brown. Pada peristiwa elektroforesis, partikel koloid akan dinetralkan muatannya dan
digumpalkan pada elektroda.
Kegunaan dari sifat ini adalah untuk menentukan muatan yang dimiliki oleh suatu partikel
koloid.
Pada elektroforesis ini, ke dalam elektrolit dimasukkan dua batang elektroda kemudian
dihubungkan dengan sumber arus searah, maka partikel-partikel koloid akan bergerak ke salah satu
elektroda tergantung pada jenis muatannya. Koloid yang bermuatan negatif akan bergerak ke anode
(elektode positif) sedangkan koloid yang bermuatan positif bergerak ke katode (elektrode negatif).

b. Adsorpsi
Adsorpsi adalah proses penyerapan suatu zat di permukaan zat lain. Zat yang diserap disebut
fase terserap dan zat yang menyerap disebut adsorpen. Peristiwa adsorpsi disebabkan gaya tarik molekul-
molekul pada permukaan adsorpen.
Contoh pemanfaatan adsorpsi :
1) Penyembuhan sakit perut yang disebabkan bakteri patogen dengan serbuk karbon atau norit. Di
dalam usus, norit akan menjadi koloid yang dapat mengadsorpsi zat racun(bakteri patogen)
2) Penjernihan air keruh dengan tawas Al2(SO4)3. Dalam air tawas terhidrolisis menjadi Al(OH)3
yang berbentuk koloid dan mampu mengadsorpsi kotoran dalam air khususnya zat warna.
3) Penjernihan air tebu pada pembuatan gula pasir dengan tanah diatome dan arang tulang
(pemutihan gula).Zat warna dalam gula akan diadsorpsi sehingga diperoleh gula yang putih.
4) Adsorpsi gas oleh zat padat, misalnya pada masker gas.
5) Adsorbsi keringat oleh alumium stearat yang terdapat dalam rol on deodorant.

Bahan ajar kimia kelas XI


Dra. Rita
97
6) Partikel koloid mampu mengadsorpsi ion positif dan ion negatif sehingga koloid menjadi
bermuatan listrik. Koloid yang bermuatan positif contohnya Fe(OH) 3 dan yang bermuatan
negatif contohnya As2S3.

c. Koagulasi
Koagulasi atau penggumpalan adalah peristiwa pengendapan partikel-partikel koloid sehingga
fase terdispersi terpisah dari medium pendispersinya.
Koagulasi disebabkan hilangnya kestabilan untuk mempertahankan partikel-partikel agar tetap
tersebar di dalam medium pendispersinya.
Koagulasi dapat dilakukan secara mekanis, fisis dan kimia
1) Mekanik, menggumpalkan koloid dengan pemanasan, pengadukan, dan pendinginan. Proses ini
akan mengurangi air atau ion di sekeliling koloid sehingga koloid akan mengendap.
Contohnya : protein, agar-agar dalam air akan menggumpal bila didinginka.
2) Fisis
Contoh : penggunakan alat cottrel. Alat Cottrel biasanya dipakai pada cerobong asap di industri-
industri besar, untuk menggumpalkan asap dan debu. Hal ini bertujuan untuk mengurangi
pencemaran asap dan debu yang berbahaya. Caranya dengan melewatkan asap atau debu pada
Cottrel sebelum keluar dari cerobong pabrik. Alat ini terdiri dari dua pelat elektrode listrik
bertegangan tinggi. Bila sudah jenuh elektrode tersebut dibersihkan.
3) Kimia
Cara ini dilakukan dengan penambahan zat elektrolit ke dalam koloid.
Contoh :
- Proses pengolahan karet dari bahan mentah (lateks) dengan menambahkan asam formiat atau
cuka.
- Pembentukan delta di muara sungai
- Proses penjernihan air dengan menambahkan tawas. Tawas digunakan untuk
menggumpalkan partikel koloid dalam air.

d. Koloid Pelindung
Koloid pelindung adalah koloid yang berfungsi melindungi koloid lainnya agar tidak mengalami
koagulasi.Koloid pelindung membentuk lapisan disekeliling partikel koloid lain sehingga melindungi
muatan koloid tersebut.
Beberapa contoh kolid pelindung sebagai berikut :
- Kasein dalam susu
- Lesitin merupakan pelindung yang menstabilkan butir-butir halus air dalam margarin.
- Larutan gom digunakan untuk melindungi partikel-partikel karbon dalam tinta.
- Gelatin merupakan pelindung yang mencegah pembentukan kristal besar es atau gula dalam
pembuatan es krim.
Koloid pelindung pada emulsi disebut emulgator.

e. Dialisis
Dialisis adalah suatu cara untuk menghilangkan ion-ion pengganggu yang terdapat dalam sistem koloid
dengan menggunakan selaput semipermeabel.
Prinsip kerja dialisis
Sistem koloid dimasukkan ke dalam kantong yang terbuat dari selaput semipermeabel yaitu selaput yang
dapat melewatkan partikel-partikel kecil seperti ion atau molekul sederhana tetapi menahan koloid.
Kantong ini dimasukkan ke dalam bejana yang berisi air mengalir. Dengan demikian ion-ion keluar dari
kantong dan hanyut bersama air.
Dalam industri teknik dialisis digunakan untuk memisahkan tepung tapioka dari ion-ion sianida yang
terdapat dalam singkong.Dialisis ini juga digunakan dalam proses cuci darah bagi penderita gagal ginjal
yang dikenal dengan blood dialisis/haemodialisis.

Proses Pengolahan Air


Pada proses pengolahan air digunakan 2 sifat koloid yaitu adsorpsi dan koagulasi.
Proses pengolahan air secara sederhana dilakukan dalam tiga tahap berikut.
1) Koagulasi atau penggumpalan kotoran, prosesnya berdasarkan pada sifat koagulasi dari partikel
koloid. Koloid yang dipakai adalah Al(OH)3 yang diperoleh dari tawas.
2) Penyaringan bertujuan untuk memisahkan gumpalan yang dihasilkan dari koagulasi. Yang
digunakan sebagai media penyaringan antara lain pasir, kerikil maupun ijuk.
3) Penambahan desinfektan bertujuan untuk membunuh kuman-kuman yang terlarut dalam air yang
tidak mungkin hilang melalui koagulasi dan penyaringan. Bahan yang digunakan sebagai
desinfektan adalah kaporit.
Proses pengolahan air bersih di kota-kota besar secara umum prinsipnya sama dengan pengolahan air
secara sederhana.
Bahan ajar kimia kelas XI
Dra. Rita
98
Tugas Kelompok
Pergilah ke tempat pengolahan air minum (PDAM)! Lakukan pengamatan! Buatlah laporan tentang
bagaimana proses penjernihan air dan bahan kimia apa saja yang digunakan!
Peranan Koloid Dalam Kehidupan Sehari-hari
Sistem koloid banyak dijumpai dalam kehidupan sehari-hari seperti di alam, industri, kedokteran,
dan pertanian. Di industri aplikasi koloid untuk produksi cukup luas.
Contoh aplikasi koloid dalam industri
Jenis industri Contoh aplikasi
Industri makanan Keju, mentega, susu, saus salad
Industri kosmetika dan perawatan tubuh Krim, pasta gigi, sabun
Industri cat Cat
Industri kebutuhan rumah tangga Sabun, deterjen
Industri pertanian Pestisida dan insektisida
Industri farmasi Minyak ikan, penisilin

Makhluk hidup
Dalam tubuh makhluk hidup banyak zat-zat penting dalam bentuk koloid misalnya darah, protein,
bakteri, protoplasma, pati. Darah merupakan koloid sol, sistem koloid dalam protoplasma dapat mengalami
perubahan kepekatan. Bila kadar air tinggi berbentuk sol, bila rendah berbentuk gel.

Kosmetik
Macam- macam kosmetik :
1. Berbentuk sol padat : lipstik, pensil alis, maskara.
2. Berbentuk emulsi : susu pembersih
3. Berbentuk sol : cairan untuk masker, cat kuku
4. Berbentuk aerosol : farfum, spray deodoran, hair spray
5. Berbentuk gel : deodoran stick, minyak rambut
6. Berbentuk buih : sabun cukur, sabun kecantikan

Tugas kelompok
Buatlah daftar sistem koloid yang terdapat dalam kehidupan sehari-hari. Identifikasi jenis koloidnya
dan tentukan fase terdispersi dan medium pendispersinya!

Pembuatan Koloid
Sistem koloid dapat dibuat dari larutan sejati maupun suspensi. Pembuatan koloid dari larutan sejati
disebut dengan kondensasi yakni dengan cara menggabungkan (agregasi) partikel-partikel dalam larutan
sejati, sedangkan pembuatan koloid dari suspensi disebut dispersi yaitu menghaluskan partikel-partikel kasar
suspensi kemudian didispersikan ke medium pendispersinya.
Larutan Koloid Suspensi
Kondensasi Dispersi

1. Cara Kondensasi
Pembuatan koloid dengan cara kondensasi adalah dengan mengubah partikel-partikel larutan sejati
( molekul atau ion ) menjadi partikel koloid.
Cara ini dapat dilakukan melalui reaksi-reaksi kimia.
a. Reaksi hidrolisis
Hidrolisis adalah reaksi zat dengan air.Reaksi ini umumnya digunakan untuk membuat koloid-
koloid basa dari suatu garam yang dihidrolisis.
Contoh : Pembuatan sol Fe(OH)3 dari hidrolisis FeCl3. Apabila ke dalam air mendidih
dimasukkan
FeCl3 akan terbentuk sol Fe(OH)3
FeCl3(aq) + 3H2O(l)  Fe(OH)3(koloid) + 3HCl(aq)

b. Reaksi redoks
Reaksi yang melibatkan perubahan bilangan oksidasi.
Contoh :
- Pembuatan sol belerang dengan mengalirkan gas H2S ke dalam larutan SO2.
2H2S(gI + SO2(aq)  2H2O(l) + 3S(koloid)
- Pembuatan sol emas dari reaksi antara larutan HauCl4 dengan K2CO3 dan HCHO
(formaldehid).
2HAuCl4(aq) + 6K2CO3(aq) + 3HCHO(aq) 
2Au(koloid) + 5CO2(g) + 8KCl(aq0 + 3HCOOK(aq) + KHCO3(aq) + 2H2O(l)

Bahan ajar kimia kelas XI


Dra. Rita
99
c. Reaksi dekomposisi rangkap
Contoh :
- Sol As2S3 dapat dibuat dari reaksi antara larutan H3AsO3 dengan larutan H2S.
2H3AsO3(aq) + 3H2S(aq)  As2S3(koloid) + 6H2O(l)
- Sol AgCl dapat dibuat dengan mencampurkan perak nitrat encer dengan larutan HCl
encer
AgNO3(aq) + HCl(aq)  AgCl(koloid) + HNO3(aq)

d. Penggantian pelarut
Sol belerang dalam air dapat dibuat dengan melarutkan belerang ke dalam alkohol. Kemudian
larutan jenuh yang terjadi, diteteskan ke dalam air sedikit demi sedikit.Contoh lainnya adalah
larutan jenuh kalsium asetat dicampur dengan alkohol akan terbentuk suatu koloid berupa gel.

2. Cara Dispersi
Koloid yang berasal dari suspensi kasar dapat dibuat dengan cara dispersi.
Berikut beberapa cara dispersi.
a. Cara mekanik
Menurut cara ini butir-butir kasar digerus dengan lumpang atau penggiling koloid sampai
diperoleh tingkat kehalusan tertentu, kemudian didispersikan ke dalam medium pendispersi.
Contoh : Sol belerang dapat dibuat dengan menggerus butir-butir belerang bersama-sama gula pasir,
kemudian hasil penggerusan dicampur dengan air.

b. Homogenisasi
Pembuatan susu kental manis yang bebas kasein dilakukan dengan mencampurkan serbuk susu
skim ke dalam air di dalam mesin homogenisasi, sehingga partikel-partikel susu berubah ukurannya
menjadi seukuran partikel koloid.
Contohnya : pembuatan susu kental manis, emulsi obat.

c. Peptisasi
Peptisasi adalah pembuatan koloid dari butir-butir kasar atau dari endapan dengan bantuan suatu
zat pemeptisasi atau pemecah.
Contoh :
- Endapan Al(OH)3 yang terdapat dalam air jika ditambahkan AlCl3 akan berubah menjadi sol
Al(OH)3.
- Endapan AgCl akan berubah menjadi koloid dengan menambahkan larutan NH3.
- Endapan CdS dan NiS dialirkan gas H2S akan terbentuk sol belerang. Sol belerang yang
terbentuk berasal dari endapan.
- Agar-agar dipeptisasi oleh air.
- Nitroselulosa oleh aseton.
- Karet oleh bensin.

d. Busur Bredig
Cara busur Bredig digunakan untuk membuat sol logam. Partikel-partikel fase terdispersi dibuat
dengan menggunakan loncatan bunga api listrik Logam yang akan dijadikan koloid digunakan sebagai
elektrode yang dicelupkan ke dalam medium pendispersi, kemudian diberi loncatan listrik diantara
kedua ujungnya. Loncatan bunga api listrik mengakibatkan logam menguap dan selanjutnya terdispersi
ke dalam medium pendispersinya.

Bahan ajar kimia kelas XI


Dra. Rita
100
Teka teki silang kimia koloid

1 2 3
4 5 6

7 8
9
10 11

12
13
14
15 16 17 18
19
21 22 23 20
24

PERTANYAAN
Mendatar Menurun

5. Cara pembuatan koloid yang berasal dari 1. Dapat menggumpalkan koloid negatif
larutan sejati. 2. (dibalik).
7. Fase(wujud) partikel terdispersi dari sol. 3. Koloid yang medium pendispersinya gas.
8. Kalsium….(jika dicampur dengan alkohol akan Salah satu cara membuat koloid dari suspensi
membentuk gel. 4. kasar.
10. Bergeraknya partikel koloid akibat pengaruh 6. Campuran yang diminum pada pagi hari.
medan listrik. 9. Penyerapan muatan oleh koloid.
12. Fase pendispersi dari aerosol. Gerakan lurus dan patah-patah dari partikel
13. Yang menyebabkan terjadinya delta pada 10. koloid.
14 sungai. 11. Susu, santan termasuk jenis koloid ini.
15. Air padat. Sistem dispersi yang bukan koloid dan bukan
Menstabilkan koloid dengan menghilangkan 12. larutan.
20. muatan koloid. 16. Medium pendispersi dari aerosol.
21. Koloid gas dalam medium zat cair. 17. Sol setengah kaku (dibalik).
Proses menggumpalnya koloid oleh pengaruh Koloid dimana fase terdispersinya padat dan
24 ion. 18. medium pendispersinya cair.
Jenis ion yang menyebabkan koloid positif 19. Salah satu contoh emulsi.
menggumpal. 22. Untuk orang sakit.
23. Pelarut universal
Air dalam wujud gas.

Bahan ajar kimia kelas XI


Dra. Rita
101
EVALUASI
1. Sistem berikut yang merupakan sistem dispersi koloid adalah….
a. Bensin d. Air garam
b. Air kanji e. sirop
c. Air soda
2. Darah merupakan sistem dispersi dari….
a. Zat padat dalam zat cair
b. Zat cair dalam zat cair
c. Zat cair dalam zat padat
d. Gas dalam zat cair
e. Gas dan padat dalam zat cair
3. Air sungai yang keruh akan memberikan efek Tyndall, dan setelah disaring pun ternyata filtratnya
memberikan efek Tyndall serta di atas kertas saring terdapat residu, maka dapat disimpulkan bahwa air
sungai tersebut merupakan….
a. Sistem kolid
b. Larutan sejati
c. Suspensi
d. Campuran koloid dan suspensi
e. Campuran larutan dan suspensi
4. Asap merupakan sistem dispersi koloid….
a. Gas dalam zat padat
b. Zat cair dalam gas
c. Zat padat dalam gas
d. Zat car dalam gas
e. Zat padat dalam zat cair
5. Sistem dispersi koloid dan larutan tidak dapat disaring, sedangkan suspensi dapat disaring dengan kertas
saring biasa, sebab….
a. Partikel koloid lebih besar dari suspensi
b. Partikel larutan dan kolid dapat melewati kertas saring
c. Suspensi umumnya dari zat padat dan zat cair
d. Koloid sukar terpisah dari gaya gravitasi bumi
e. Kertas saring bukan alat pemisah yang baik
6. Sistem dispersi koloid berikut yang medium pendispersinya gas dan zat terdispersinya cair adalah….
a. Asap rokok d. Batu apung
b. Kabut e. Kaca berwarna
c. Busa deterjen
7. Asap,air susu, agar-agar dan larutan Fe(OH)3 berturut-turut merupakan contoh dari….
a. Gel, sol, aerosol, emulsi
b. Emulsi, aerosol, gel,sol
c. Aerosol, emulsi, gel, sol
d. Aerosol, emulsi, sol, gel
e. Sol, emulsi, gel, aerosol
8. Sistem dispersi koloid umumnya sukar mengendap( terpisah) oleh pengaruh gravitasi bumi, hal itu
disebabkan oleh….
a. Adanya efek tyndall
b. Adanya gerak Brown
c. Adanya zat pendispersi
d. Bermuatan listrik
e. Koloid dapat terkoagulasi
9. Proses elektroforesis pada sistem dispersi koloid dapat terjadi akibat partikel koloid….
a. Mengadsorpsi muatan listrik
b. Bergerak oleh medan listrik
c. Mengalami pelucutan muatan
d. Ukurannya sangat kecil
e. Tidak stabil dengan adanya muatan
10. Faktor-faktor berikut menyebabkan terjadinya koagulasi pada koloid, kecuali….
a. Pemanasan
b. Adsorpsi
c. Penambahan elektrolit
d. pendinginan
e. pengadukan
11. Proses dialisis terjadi karena….
a. Partikel koloid dapat bermuatan listrik
b. Partikel kolid dapat menembus selaput semi permeabel
Bahan ajar kimia kelas XI
Dra. Rita
102
c. Muatan listrik tidak dapat menembus selaput semi permeabel
d. Partikel-partikel kolid bergerak lurus
e. Adanya aliran molekul air melalui dinding semipermeabel
12. Sabun merupakan emulgator yang baik untuk campuran minyak dan air, sebab sabun….
a. Merupakan koloid liofob
b. Merupakan koloid liofil
c. Mempunyai ujung liofob dan liofil
d. Bercampur homogen dengan minyak dan air
e. Merupakan senyawa polar yang bisa menarik minyak
13. Larutan yang paling efektif untuk mengendapkan koloid As2S3 yang bermuatan negatif adalah….
a. NaCl 0,1 M d. BaCl2 0,1 M
b. CaCl2 0,1 M e. AlCl3 0,1 M
c. KOH 0,1 M
14. Pembentukan delta pada muara sungai yang merupakan pertemuan air laut dan air sungai karena adanya
partikel koloid yang mengalami….
a. Elekroforesis d. peptisasi
b. Hidrolisis e. Kondensasi
c. koagulasi
15. Alat Cottrel yang dipasang pada cerobong asap dan knalpot mobil merupakan pemanfaatan dari proses….
a. Dialisis d. elektroforeisis
b. Peptisasi e. Busur bredig
c. kondensasi
16. Contoh pemanfaatan dialisis pada kehidupan sehari-hari adalah….
a. Proses cuci darah
b. Pembuatan susu bubuk
c. Pembuatan lem kanji
d. Pembuatan es krim
e. Alat pemisah debu Cottrel
17. Pembuatan koloid dengan mengubah molekul-molekul atau ion-ion menjadi partikel koloid disebut
dengan cara….
a. Dispersi d. Ionisasi
b. Kondensasi e. peptisasi
c. koagulasi
18. Pembuatan sol belerang berikut yang merupakan cara kondensasi dengan hasil redoks adalah….
a. Menggerus belerang dengan gula kemudian melarutkannya dalam air
b. Mengaliri gas H2S ke dalam larutan AsO3
c. Mencampur larutan asam klorida dengan larutan Na2S2O3
d. Memanaskan larutan besi hidroksida dengan gas H2S
e. Mengaliri gas SO2 ke dalam larutan H2S
19. Reaksi berikut yang merupakan reaksi hidrolisis dalam pembuatan koloid adalah….
a. H2S + SO2  2H2O + 3S
b. Na2S2O3 + 2HCl  2NaCl + H2O + S + SO2
c. FeCl3 + 3H2O  Fe(OH)3 + 3HCl
d. As2S3 + 3H2S  As2S3 + 3H2O
e. AgNO3 + HCl  AgCl + HNO3
20. Pergerakan partikel koloid karena pengaruh medan listrik disebut peristiwa….
a. Elektrolisis d. Elektrodialisis
b. Elektroforesis e. Koagulasi
c. Adsorpsi
21. Sistem koloid di bawah ini yang merupakan aerosol adalah….
a. Susu d. Jel
b. Kabut e. Tinta
c. Buih
22. Berikut merupan cara pembuatan koloid :
1. Sol Al(OH)3 dari larutan AlCl3 dan endapan Al(OH)3
2. Sol Fe(OH)3 dari larutan FeCl3 dengan air panas
3. Sol belerang H2S dan gas SO2
4. Tinta dari karbon
Yang termasuk pembuatan koloid dengan cara dispersi adalah….
a. 1 dan 2 d. 2 dan 3
b. 1 dan 3 e. 3 dan 4
c. 1 dan 4

Bahan ajar kimia kelas XI


Dra. Rita
103
23. Jenis koloid yang fase terdispersinya cair dan medium pendispersinya padat adalah….
a. Emulsi padat d. Aerosol padat
b. Busa padat e. sol
c. Sol padat
24. Contoh dari sol liofil dalam sistem koloid adalah….
a. Gula dalam asam nitrat
b. Agar-agar dalam air
c. Karbon dalam air
d. Belerang dalam air
e. As2S3 dalam air
25. Pada proses penjernihan air dari air keruh dengan menambahkan tawas merupakan proses….
a. Koagulasi dengan penambahan elektrolit
b. Peptisasi dengan penambahan elektrolit
c. Dialisis dengan penambahan pelarut
d. Elektroforesis dengan menggunakan elektrolit
e. Koagulasi dengan penambahan koloid pelindung
26. Penghamburan berkas sinar oleh partikel koloid disebut….
a. Gerak Brown d. Elektroforesis
b. Efek Tyndall e. osmosis
c. koagulasi
27. Dibandingkan terhadap sol liofil maka sol liofob….
a. Lebih stabil
b. Lebih kental
c. Memberi efek Tyndall yang kuarang jelas
d. Lebih mudah dikoagulasi
e. Bersifat reversibel
28. Diantara beberapa percobaan pembuatan koloid berikut:
1. Larutan kalium asetat + alkohol
2. Belerang + gula + air
3. Susu + air
4. Minyak + air
5. Agar-agar yang dimasak
Yang merupakan proses pembuatan gel adalah….
a. 1 dan 5 d. 2 dan 4
b. 1 dan 3 e. 3 dan 4
c. 2 dan 5
29. Larutan di bawah ini dalam air panas memperlihatkan efek Tyndall adalah….
a. NaCl 0,1 M d. FeCl3 0,1 M
b. CaSO4 0,1 M e. KMnO4 0,1 M
c. AgNO3 0,1 M
30. Berikut ini beberapa fenomena sehari-hari yang menunjukkan sifat koloid dalam kehidupan :
1. Proses cuci darah
2. Kabut dipegunungan
3. Pembentukan delta di muara sungai
4. Pemutihan gula
5. Proses kerja obat diare
Sifat koagulasi koloid dapat ditunjukkan dalam contoh kejadian nomor….
a. 1 d. 4
b. 2 e. 5
c. 3

Bahan ajar kimia kelas XI


Dra. Rita
104

Anda mungkin juga menyukai