Reaksi :
Ca(OH)2(aq) + CO2(g) CaCO3(s) + H2O(l)
Adapun uji kertas kobalt digunakan untuk menguji adanya H2O. Adanya H2O berarti menunjukkan
adanya unsur H dan O. Pengujian menggunakan kertas kobalt ini dilakukan dengan cara menyentuhkan
kertas kobalt kepada uap air hasil pembakaran senyawa karbon. Jika bereaksi dengan uap air, kertas kobalt
yang berwarna biru akan berubah warna menjadi merah jambu.
Cl
Atom karbon mempunyai 4 ikatan kovalen yang digunakan untuk berikatan dengan 4 atom Cl
sehingga susunan elektronnya stabil.
Bahan Ajar Kimia Kelas XI
Dra. Rita
1
b. CH4
H
2. Atom Karbon dapat Membentuk Ikatan Tunggal, Rangkap Dua dan Rangkap Tiga
Atom karbon mempunyai 4 elektron valensi yang digunakan untuk membentuk rantai karbon. Rantai
karbon yang terbentuk ada yang berupa ikatan tunggal, rangkap dua dan rangkap tiga. Perbedaan ketiga
ikatan tersebut berdasarkan jumlah ikatan yang digunakan atom karbon untuk berikatan dengan atom
lain.
Contoh :
a. Ikatan tunggal
H H H
H C C C H
H H H
b. Ikatan rangkap 2
H C C H
H H
c. Ikatan rangkap 3
H C C H
b. Rantai bercabang
Contoh :
Penggolongan hidrokarbon
Penggolongan hidrokarbon umumnya berdasarkan bentuk rantai karbon dan jenis ikatannya.
Hidrokarbon digolongkan ke dalam hidrokarbon alifatik, alisiklik dan aromatik. Hidrokarbon alifatik adalah
hidrokarbon rantai terbuka, sedangkan Hidrokarbon alisiklik dan aromatik adalah hidrokarbon yang memiliki
rantai lingkar.
A. Alkana
Alkana merupakan hidrokarbon alifatik jenuh yaitu hidrokarbon dengan rantai terbuka dan semua
ikatan karbon merupakan ikatan tunggal.
Contoh
CH3 ─ CH2 ─ CH2 ─ CH3
b. jika rantai karbon terdiri dari 4 atom C atau lebih, maka nama alkana diberi awalan n-
(normal).
Contoh :
CH3 ─ CH2 ─ CH2 ─ CH3 n-butana
1CH3
CH2 – CH3
......................................??
Bahan Ajar Kimia Kelas XI
Dra. Rita
3
b. Rantai induk diberi nama sesuai aturan penamaan alkana
Contoh :
1. CH3 ─ CH2 ─ CH2 ─ CH2 – CH3
n-propana
c. Cabang diberi nama alkil, yaitu sama dengan nama alkana yang sesuai tetapi akhiran ana
diganti dengan il,
Contoh :
a. CH3 ─ CH ─ CH2 ─ CH3
│
CH3 metil
CH2 .....................????
CH3
d. Urutan penulisan nama alkana bercabang adalah sebagai berikut. Tulis nomor cabang,
diikuti tanda (-) , lalu beri nama alkil dari cabang. Nama alkil ditulis menyambung
dengan nama rantai induk.
Contoh :
1CH3
2CH2
Dengan mengacu pada contoh diatas, Sekarang tentukan penomoran, rantai induk, jenis
alkil, dan nama dari senyawa berikut :
1. CH3
CH2
2. . CH3
CH2
CH2
CH3
Rantai induk : heptana
Gugus alkil : 3-etil dan 4-metil
Jadi : 3-etil-2-metilheptana
1 CH3 ─2CH2 ─ 3CH –4CH –5CH2 –6CH2 –7CH2 – 8CH2 –9CH2 –10CH3
CH3
Rantai induk : dekana
Gugus alkil : 3-metil dan 4-propil
Jadi : 3-metil-4-propil dekana
Tentukan rantai induk, gugus alkil, dan nama dari struktur alkana berikut:
CH3
CH2
CH3
Rantai induk :..............................??
Gugus alkil : .............................??
Jadi : .............................??
Contoh :
1.
CH3
CH3 CH3
Rantai induk : heksana
Gugus alkil : 2-metil, 3-metil, dan 4-metil
Jadi : 2,3,4-trimetilheksana
2. CH3
CH2 – CH3
Rantai induk : ...........................?
Gugus alkil : ...........................?
Jadi : ...........................?
1CH3 ─2CH ─3CH – 4CH2 –5CH3 1CH3 ─2CH ─3CH – 4CH2 –5CH3
Gugus alkil dengan jumlah atom C lebih banyak diberi nomor yang lebih kecil
. CH3 CH3
1CH3 ─2CH ─3CH – 4CH –5CH2 –6CH3 6CH3 ─5CH ─4CH – 3CH –2CH3 – CH3
CH2 – CH3
Rantai induk : .........................?
Gugus alkil : .........................?
Jadi : ..........................?
B. Alkena
Alkena adalah hidrokarbon alifatik tak jenuh dengan satu ikatan rangkap – C = C –. Senyawa
yang memiliki dua ikatan rangkap disebut alkadiena, yang memiliki tiga ikatan rangkap disebut
alkatriena.
Contoh:
H H H
│ │ │
C=C─C─H
│ │
H H
2. Penomoran pada rantai induk dimulai sedemikian, sehingga atom C pertama yang terikat pada
ikatan C = C memiliki nomor sekecil mungkin.
Bahan Ajar Kimia Kelas XI
Dra. Rita
6
Contoh :
1CH3 -2CH =3C ─ 4CH2 – 5CH2 – 6CH3 6CH3 -5CH =4C ─ 3CH2 – 2CH2 – 1CH3
Dengan mengacu contoh di atas sekarang tentukan cara penomorannya, dimulai dari atom C
yang mana? :
1. CH3 ─ CH – CH ─ CH2 = CH2 ─ CH3
..........................................??
2. CH3 ─ CH – CH ─ CH2 = CH2 ─ CH2 – CH2 – CH3
..........................................??
3. Nama rantai induk dimulai dengan nomor atom C pertama yang terikat ke ikatan C=C, diikuti
tanda (-) kemudian nama dari rantai induk.
Contoh :
1CH2 –2C =3CH2 ─4CH3 1CH2 – 2C = 3CH2 ─ 4CH2 – 5CH3
CH3 CH3
Rantai induk : 2-butena Rantai induk : 2-pentena
CH2 – CH3
.......................................??
2. CH3 – CH2 – CH = C ─ CH2 – CH3
CH2 – CH3
.......................................??
4. Jika terdapat cabang (gugus alkil) pada rantai induk, beri nama alkil yang sesuai. Aturan lainnya
sesuai dengan tata nama alkana.
Contoh :
CH3
5CH2 –6CH3
1 CH 3 – 2 CH2 = 3 C H2 ─ 4 C – 5CH3
1CH3 – 2CH = 3C ─ 4CH – CH3
CH3
CH2 – CH3
Rantai induk : 2-pentena Rantai induk : 2-heksena
Gugus alkil : 4-metil dan 4-metil Gugus alkil : 3-etil dan 4-metil
Jadi : 4,4-dimetil-2-p entena Jadi : 3-etil-4-metil-2-heksena
CH2 – CH3
................................??
2. CH2 –CH3
CH3
.............................??
5. Jika terdapat lebih dari satu ikatan C=C, maka akhiran ‘-na’ pada alkana diganti ‘diena’ (jika
ada dua ikatan C=C), ‘-triena’ (jika ada tiga ikatan C=C) dst. Kedua atom C pertama yang
terikat pada ikatan C=C, harus memiliki nomor sekecil mungkin.
Dengan belajar dari contoh di atas, sekarang coba saudara tentukan nama struktur berikut :
1. CH2 = CH – CH = C ─ CH2 = CH3
CH2 – CH3
Rantai induk : ..........................?
Gugus alkil : ..........................?
Jadi : ...........................?
CH3
C. Alkuna
Alkuna adalah hidrokarbon alifatik tidak jenuh dengan satu ikatan karbon-karbon rangkap tiga ─ C ≡ C
─, senyawa yang mempunyai dua ikatan karbon rangkap tiga disebut alkadiuna,
Contoh :
H
│
H─ C≡C─C─H
│
H
a. Tata nama
Untuk tata nama alkuna ini mirip dengan tata nama pada alkena. yang membedakan hanyalah
akhiran ‘ena’ diganti dengan ‘una’.
ISOMER
Isomer adalah dua senyawa atau lebih yang mempunyai rumus kimia sama tetapi mempunyai
struktur yang berbeda. Secara garis besar isomer dibagi menjadi dua, yaitu isomer struktur, dan isomer
geometri.
1. Isomer struktur
Isomer struktur ini dapat dikelompokkan menjadi: isomer rangka, isomer posisi, dan isomer gugus fungsi.
a. Isomer rangka
adalah senyawa-senyawa yang mempunyai rumus molekul sama tetapi kerangkanya berbeda.
Contoh pada alkana, alkena, dan alkuna.
1) Butana (C4H10).
CH3-CH2-CH2-CH3 n-butana
CH3-CH-CH3 2-metilpropana
|
CH3
2) Pentena (C5H10)
CH2 = CH-CH2-CH2-CH3 1-pentena
CH2 = CH-CH-CH3 3-metil-1-butena
|
CH3
CH2 = C-CH2 -CH3 2-metil-1-butena
|
CH3
3) Pentuna (C5H8)
CH≡C-CH2-CH2-CH3 1-pentuna
CH≡C-CH-CH3 3-metil-1-butuna
Bahan Ajar Kimia Kelas XI
Dra. Rita
8
|
CH3
b. Isomer posisi
adalah senyawa-senyawa yang memiliki rumus molekul sama tetapi posisi gugus fungsinya berbeda.
Contoh pada alkena dan alkuna.
1) Butena (C4H8)
CH2 = CH-CH2-CH3 1-butena
CH3-CH CH-CH3 2-butena
2) Butuna(C4H6)
CH = C-CH2-CH3 1-butuna
CH3-C= C-CH3 2-butuna
c. Isomer gugus fungsi
adalah senyawa-senyawa yang mempunyai rumus molekul sama tetapi gugus fungsinya berbeda.
Contoh pada alkuna dan alkadiena.
1. Propuna (C3H4)
CH = C-CH3 propuna
CH2=C=CH2 1,2-propadiena
2. Isomer geometri
Isomer geometri adalah senyawa-senyawa yang mempunyai rumus molekul sama tetapi struktur ruangnya
berbeda. Contoh pada alkena mempunyai 2 isomer geometri yaitu cis dan trans
Contoh :
EVALUASI
1. Unsur-unsur yang umumnya terkandung dalam senyawa karbon adalah …
a H, Cl, N, Br, Id. N, H, Br, K, Ca
b H, N, S, P, O e. Cl, Br, I, K, Ca
c N, K, Ca, O, S
Bahan Ajar Kimia Kelas XI
Dra. Rita
9
2. Setiap senyawa organik pasti mengandung unsur …
a. Nitrogen d. Karbon
b. Fosfor e. Belerang
c. Hidrogen
3. Senyawa karbon dengan rantai C terbuka disebut …
a. Alifatik d. Heterosiklik
b. Karbosiklik e. disiklik
c. Aromatik
4. Perhatikan rantai karbon berikut :
3 5 8
CH3 CH3 CH3
| | |
CH3 - CH – CH – C - CH3
1 2 4 7| 9
6CH3
Yang termasuk atom C primer adalah atom C bernomor …
a. 1, 2, 3, 4 d. 2, 3, 5, 9
b. 1, 3, 5, 8 e. 3, 4, 5, 9
c. 1, 2, 5, 9
5. Perhatikan kelompok senyawa hidrokarbon berikut :
I. C2H6, C4H10, C5H12
II. C2H4, C3H6, C4H8
III. C2H6, C2H2, C3H8
IV. C2H2, C3H4, C4H10
V. C3H8, C3H4, C4H6
Yang merupakan pasangan kelompok senyawa tidak jenuh adalah …
a. I dan II d. II dan V
b. II dan III e. IV dan V
c. II dan IV
6. Manakah dari rumus kimia berikut termasuk golongan siklialkana
a C4H10 d. C6H6
b C5H12 e. C8H14
c C6H12
7. Senyawa Hidrokarbon yang mempunyai ikatan tunggal disebut …
a. Siklik d. Alkana
b. Alkuna e. Aromatik
c. Alkena
8. Rumus molekul radikal alkil yang mem- punyai atom karbon lima buah adalah …
a C5H8 d. C5H14
b C5H10 e. C5H16
c C5H11
9. Alkana yang mempunyai lima atom karbon adalah …
a 2-metil propana d. 2,2-dimetil butana
b n-propana e. 2-metil butana
c 1,2-dimetil butana
10. Senyawa yang mempunyai titik didih paling tinggi adalah …
a Etana d. 2-metil butana
b Propana e. 2-metil propana
c Butana
11. Pada senyawa 2,2,3-Trimetil butana mempunyai ikatan C-C sebanyak …
a 2 d. 5
b 3 e. 6
c 4
12. Nama yang sesuai dengan aturan penamaan kimia organik adalah …
a 2-etil 3-etil pentana
b 2-isopropil-3-metil pentana
c 2,4,4-tribron heksana
d 1,3-dimetil butana
e 3,5-dietil heptana
13. Perhatikan rumus struktur suku alkana berikut :
CH3 – CH – CH2 – CH – CH2 – CH3
| |
CH3 CH3
Berdasarkan tata nama IUPAC, suku alkana tersebut bernama …
Bahan Ajar Kimia Kelas XI
Dra. Rita
10
a 1,2-dietil butana
b 3,4-dimetil heksana
c 1,2-dimetil pentana
d 2,2- dimetil butana
e 1-metil-2-etil propane
14. Perhatikan rumus struktur senyawa hidrokarbon berikut :
CH3
|
CH3 – C – CH – CH2 – CH2 – CH3
| |
CH3 CH3
Nama yang paling tepat untuk senyawa diatas adalah …
a 1,2-dimetil propana
b 2,2,3-trimetil heksana
c 2,5-dimetil heksana
d 2,2- dimetil pentana
e 3,4-dimetil- pentana
15. Tata nama yang benar untuk struktur karbon berikut adalah …
CH3
|
CH3 – CH – C – CH2 – CH2 – CH3
| |
CH2–CH3 CH3
a 3,3-dimetil-5-etil heksana
b 2- etil, 3,3 dimetil heksana
c 3,5,5 trimetil heptana
d 3,3,5 trimetil heptana
e 2,4-dietil- 2 metil pentana
16. Nama yang tepat untuk senyawa berikut ialah …
CH3 CH3
CH3
a 1-metil-2,2-dimetil butana
b tetrametil butana
c 1,1-dimetil-2,2-dimetil butana
d 3,3- dimetil iso heksana
e 2,3,3-trimetil- pentana
17. Rumus struktur neopentana atau kuarterner pentana adalah …
a. H3C – CH - CH2 - CH3
|
CH3
b. CH3
|
H3C - C - CH3
|
CH3
CH3
|
c. H3C – C - CH2 - CH3
|
CH3
CH3
|
d.H3C – CH – CH2
|
CH3
CH3
|
e. H3C –CH -CH - CH3
| |
CH3 CH3
Bahan Ajar Kimia Kelas XI
Dra. Rita
11
18. Perhatikan rumus struktur suku alkana berikut :
CH3
|
H3C – CH - CH - CH2 - CH3
| |
CH3 CH2 – CH3
Nama Trivial untuk senyawa tersebut adalah …
a. 3-Tersier butil butana
b. 3-tersier butil pentana
c. 3-iso butil pentana
d. 3-neo butil butana
e. 3-sekunder butil pentana
19. Manakah diantara rumus kimia yang termasuk golongan sikloalkana adalah …
a. C4H10 d. C6H6
b. C5H12 e. C8H14
c. C6H12
20. Nama senyawa yang sesuai dengan aturan IUPAC adalah …
a. 1,4-dimetil heptana
b. 3,4-dietil heksana
c. 4-etil-5-metil heptana
d. 3,4,6-trimetil heptana
e. 1,3-dimetil heksana
21. Diantara senyawa Hidrokarbon berikut yang bukan merupakan isomer C6H14 adalah …
a. H3C–CH - CH 2 -CH2 - CH3
|
CH3
b. H3C–CH2-CH -CH2 - CH3
|
CH3
c. CH3
|
H3C – C - CH - CH3
|
CH3
d. H3C–C - CH - CH3
|
CH2 - CH3
e. CH3
|
H3C – CH - CH - CH3
|
CH3
22. Zat yang berisomer dengan heksana ialah …
a. 2-metil pentana
b. 3-etil pentana
c. 2-dimetil heksana
d. 3-metil heksana
e. 3,4-metil heksana
23. Diantara senyawa berikut yang bukan merupakan isomer heptana adalah …
a. 2-metil heksana
b. 2,2-dimetil pentana
c. 2,2-dimetil heksana
d. 3-metil heksana
e. 3-etil pentana
24. Senyawa hidrokarbon berikut yang tergolong alkohol adalah …
a. C3H4 d. C4H6
b. C3H6 e. C4H10
c. C3H8
25. Nama yang benar untuk senyawa dengan rumus struktur berikut adalah …
a. 2-etil-2-pentana
b. 2-etil-3-pentana
c. 3-metil-3-heksana
d. 4-etil-3 pentena
Bahan Ajar Kimia Kelas XI
Dra. Rita
12
e. 4-metil-3-heksena
26. Perhatikan rumus alkana berikut :
CH2=CH-C=CH2
CH3
Berdasarkan tata nama IUPAC, nama untuk suku alkena tersebut adalah …
a. 3-metil-1,1-butadiana
b. 2-metil-1,3-butadiana
c. 1,3-butadiana
d. 3-etil-1,3 butadiena
e. 2-etil-1,2 butadiena
27. Nama senyawa
CH3 – C = CH – CH3
|
CH2
|
CH3
adalah …
a. 3-metil-2-pentena
b. 3-etil-2-butena
c. isoheksena
d. 3-metil-2-pentana
e. 2-etil-2 butena
28. Nama sistematis untuk senyawa berikut adalah …
CH2=CH-CH-CH2-CH-CH3
CH2 CH2
CH3 CH3
a. 3-metil-5-vinil heksena
b. 3,5-dimetil-2-heksena
c. 2-etil-4-vinil heksena
d. 3-etil-5-metil-1-heptena
e. 5-etil-3-metil-6-heptena
29. Perhatikan rumus alkena berikut :
CH3–CH–CH – CH2 = CH2
| |
CH3 CH3
Penamaan senyawa diatas yang benar adalah …
a. 3,4-dimetil-2-pentena
b. 3,4-dimetil-1-pentena
c. 2,3-dimetil-4- pentena
d. 2-etil-3-metil-2-butena
e. 2-metil-3-etil-1-butena
30. CH3–CH2 –CH – CH2 – CH – C CH
| |
CH3 CH3
Nama yang tepat untuk senyawa alkuna diatas
adalah …
a. 3,5-dimetil heptuna
b. 3,5-dimetil-1-heptuna
c. 3,5-dimetil-2- heptuna
d. 3,5-dimetil-3-heptuna
e. 3,5-dimetil-4-heptuna
31. Struktur rantai karbon 2-metil-2pentana adalah …
a. CH3-CH=CH-CH-CH3
|
CH3
CH3
c. CH2 =C-CH2-CH2-CH3
CH3
e. CH3-C=CH2-CH2-CH3
CH3
32. Nama senyawa alkena yang sesuai dengan aturan IUPAC adalah …
a Etil metil butena
b Etil butena
c 2-etil-3-butena
d 2-etil-1-butena
e 3-metil-3-pentena
33. Rumus umum senyawa dengan struktur CH3(CH2)14-CH=CH-CH3 adalah …
a CnH2n d. CnH2n-1
b CnHn e. CnH2n-2
c CnH2n+1
34. Pasangan senyawa yang merupakan pasangan isomer …
a. 1-butena dan 2,2-dimetil butena
b. 2-metil-1-butena dan 3-metil-1-butena
c. 2-pentena dan 2-metil-2-pentena
d. cis-1,2-etena dan trans-1,2-etena
e. 2-propena dan 2-pentena
35. Senyawa alkena yang tidak mempunyai isomer adalah …
a Propena d. Heksena
b Butena e. Dekena
c Pentena
36. Reaksi adisi etena dengan gas clor menghasilkan …
a Dikloropentena
b Diklorobutena
c Dikloropropena
d Dikloroetena
e Klorometana
37. Senyawa yang merupakan alkuna adalah …
a C3H6 d. C4H6
b C3H8 e. C4H10
c C4H8
38. Sifat-sifat alkuna yang tidak dimiliki oleh alkana adalah …
a Mempunyai ikatan rangkap tiga
b Mempunyai isomer
c Merupakan hidrokarbon
d Dapat memiliki lebih dari satu ikatan rangkap
e Dapat membentuk rantai yang bercabang
39. CH3 – CH2 – CH2 – CH2 – CH – C CH
|
CH2 –CH3
Nama yang tepat untuk senyawa diatas adalah …
a. 2-etil-1-pentuna
b. 3-metil-1-heptuna
c. 4-metil-1-heptuna
d. 2,2-dimetil-6-heptuna
e. 1,3-dimetil-2-heptuna
40. Berikut ini adalah hubungan antara sifat suku-suku alkuna, kecuali …
a. Semakin tinggi suku alkuna, titik didihnya semakin besar
b. Semakin tinggi suku alkuna, titik leburnya semakin rendah
c. Semakin tinggi suku alkuna, wujudnya semakin mendekati zar padat
d. Semakin tinggi suku alkuna, ikatan antar atomnya semakin kuat
e. Semakin tinggi suku alkuna, masa molekul relatifnya semakin besar
41. CH C-CH-CH3
CH2-CH3
Senyawa diatas merupakan isomer dari senyawa …
a. Butuna d. Heksuna
Bahan Ajar Kimia Kelas XI
Dra. Rita
14
b. Pentuna e. Butena
c. Heptuna
42. Banyak isomer heksuna adalah …
a. 1 d. 7
b. 3 e. 9
c. 5
43. Jumlah isomer dari senyawa C5H8 adalah …
a. 1 d. 4
b. 2 e. 5
c. 3
44. Senyawa alkuna berikut ini yang tidak
mempunyai isomer adalah …
a. Propana d. Heksuna
b. Butuna e. Heptana
c. Pentuna
ESSAY.
1. Berilah nama senyawa berikut :
CH3
a. CH3-CH-CH2-CH2-CH-CH3
CH3
b. CH3-CH2-CH2
CH-CH2-CH2-CH3
CH3-CH2-CH2
CH3
c. CH3-CH-CH2- C-CH3
CH2 CH3
CH3
CH3
d. CH3 -C=C-CH3
CH3
e. CH3-C=CH2-CH-CH3
CH2 C2H5
f. CH3-CH2-CH2-CH2-C=CH-CH3
CH2
CH2-CH2CH2-CH3
g. CH3-CH=CH-CH=CH-CH3
CH3
h. CH2-CH2-CH2-CH2
CH3
i. CH3-CH-CH-C=CH
CH3 CH3
Bahan Ajar Kimia Kelas XI
Dra. Rita
15
j. CH3-CH=CH-CH2-CH=CH
CH2
CH3
MINYAK BUMI
Minyak bumi dan gas alam diduga berasal dari jasad renik lautan, tumbuhan, dan hewan yang mati
sekitar 150 juta tahun yang lampau. Dugaan tersebut didasarkan pada kesamaan unsur-unsur yang terdapat
dalam bahan tersebut dengan unsur-unsur yang terdapat dalam makhluk hidup. Sisa-sisa organisme itu
Bahan Ajar Kimia Kelas XI
Dra. Rita
16
mengendap di dasar lautan, kemudian ditutupi oleh lumpur. Lapisan lumpur tersebut lambat laun berubah
menjadi batuan karena pengaruh tekanan lapisan di atasnya. Sementara itu, dengan meningkatnya tekanan
dan suhu, bakteri anaerob menguraikan sisa-sisa jasad renik itu dan mengubahnya menjadi minyak dan
gas.
Minyak bumi merupakan campuran alkana, sikloalkana, hidrokarbon aromatik dan senyawa lain
yang mengandung belerang, nitrogen, oksigen, dan sikloalkana.
Berdasarkan hal diatas dapat disimpulkan bahwa minyak bumi tersusun atas lima unsur kimia yaitu :
82-87% karbon, 11-15% hidrogen, 0,01-6% belerang, 0,2% oksigen dan 0,01-3% nitrogen.
Dalam menara destilasi tedapat plat-plat dengan jarak tertentu yang mempunyai sejumlah sungkup
gelembung udara (buble caps). Proses dalam menara destilasi dimulai dengan memompakan minyak mentah
yang telah dipanaskan sampai suhu 350% ke dalam menara destilasi. Didalam menara sebagian minyak akan
menguap dan bergerak melalui buble caps, sebagian uap yang tidak mencair akan terus naik dan lama
kelamaan akan mencair sedikit demi sedikit sesuai dengan titik didihnya pada pelat-pelat yang ada diatasnya,
selanjutnya akan diperoleh fraksi-fraksi minyak bumi berdasarkan titik didihnya.
Untuk menaikan bilangan oktan bensin dapat ditambahkan zat aditif anti ketukan yaitu :
1. TEL = Teta ethyl lead = Pb(C2H5)4
Akan tetapi adanya logam Pb yang dihasilkan dari pembakaran bensin tersebut dapat menjadi masalah
bagi lingkungan karena Pb merupakan logam berat yang dapat membahayakan kesehatan
2. MTBE = Metyl Tertier Butyl Eter = CH3-C-O-CH3
Senyawa MTBE memiliki bilangan oktan 118. Senyawa ini lebih aman dari TEL, tetapi berpotensi
mencemari lingkungan karena sulit diuraikan oleh mikroorganisme
3. Etanol
Etanol memiliki bilangan oktan 123
Etanol merupakan zat aditif yang dapat meningkatkan efisiensi pembakaran bensin.
Keunggulan etanol :
a. Tidak mencemari udara dengan timbal
b. Bahan bakunya cukup melimpah di alam dan dapat dibudidayakan karena diperoleh dari fermentasi
tumbuh-tumbuhan
Gas CO ini sangat berbahaya bai kita, jika kita menghirupnya maka senyawa CO akan berikatan dengan
hemoglobin darah. Hemoglabin ini bertugas untuk mengikat O2 dan mengalirkannya ke seluruh tubuh
(termasuk ke otak). Hemoglobin ini lebih mudah berikatan dengan CO dibandingkan dengan O2 akibatnya
tubuh akan kekurangan oksigen. Dengan demikian menghirup gas Co terlalu banyak dapat membuat mati
lemas. Ambang batas kadar CO diudara adalah dibawah 100ppm. Udara dengan kadar CO diatas 100ppm
akan menyebabkan sakit kepala dan cepat lelah. Sementara kadar CO diatas 750ppm dapat menyebakan
kematian.
INDUSTRI PETROKIMIA
Hampir semua produk petrokimia berasal dari tiga jenis bahan dasar, yaitu: olefin, aromatika dan gas-sintesis
(syn-gas).
Bahan Ajar Kimia Kelas XI
Dra. Rita
19
A. Petrokimia dari Olefin
1. Polietilena adalah plastik yang paling banyak diproduksi. Antara lain digunakan untuk membuat
kantong plastik dan plastik sampul.
2. PCV atau polivinilclorida juga merupakan plastik, antara lain digunakan untuk membuat pipa
(pralon) dan pelapis lantai. PVC dibuat dari etilena melalui tiga tahap yaitu adisi, pirolisis,
pemanasan, dan polimerisasi.
3. Etanol adalah bahan yang sehari-hari biasa kita kenal sebagai alkohol. Etanol digunakan untuk
bahan bakar atau bahan antara untuk berbagai produk lain, misanya asam asetat. Pembuatan etanol
dari etilena melalui reaksi adisi.
4. Glikol digunakan sebagai bahan antibeku dalam radiator mobil di daerah beriklim dingin
5. Serat atau bahan tekstil (polivinil asetat) digunakan untuk bahan dasar pakaian, seperti tetoron, rayon
dan laia – lain.
Coba perhatikan benda-benda di sekitarmu! Adakah benda yang terbuat dari plastik? Sekarang
plastik merupakan bahan yang banyak digunakan untuk berbagai keperluan, coba berikan alasannya! Salah
satu bahan utama plastik berupa senyawa hidrokarbon. Hidrokarbon banyak digunakan sebagai bahan dasar
untuk berbagai benda, tetapi hidrokarbon tersebut bereaksi dulu dengan zat lain
sehingga membentuk senyawa-senyawa yang dapat langsung digunakan misalnya sebagai bahan pembuatan
kain, pupuk, obat-obatan, zat aditif, dan bahan untuk hiasan.
Senyawa hidrokarbon yang digunakan sebagai bahan dasar umumnya berupa hasil distilasi dan
cracking minyak bumi seperti gas metana, etena, dan etuna juga hidrokarbon aromatik seperti benzena. Pada
bab ini akan dibahas kegunaan dan komposisi senyawa hidrokarbon dalam bidang pangan, sandang, papan,
perdagangan, seni, dan estetika.
Bahan-bahan kimia sintetis biasanya dicantumkan pada label kemasan makanan seperti contoh
berikut.
Komposisi /Ingredients :
Tepung terigu, minyak sayur, tepung tapioka,
garam, pemantap nabati, pengatur keasaman,
mineral (zat besi), pewarna (tartazin C19140),
Bahan Ajar Kimia Kelas XI antioksidan (TBHQ), penguat rasa natrium
Dra. Rita glutamate (MSG), perisa ayam, bubuk bawang
putih, Vitamin (A, B1, B6, B12, niasin, asam 21
folat, pantotenat) dan bubuk cabe
Zat aditif yang berasal dari senyawa hidrokarbon misalnya pemanis sakarin sodium siklamat,
keduanya mengandung bahan dasar benzena C6H6. Bahan pengawet lainnya yang mengandung bahan
dasar senyawa turunan benzena yaitu natrium benzoat yang biasa digunakan untuk pengawet manisan
buah dan minuman. Senyawa ini merupakan senyawa hidrokarbon aromatik yang bentuknya siklik, tak
jenuh, dan berbahaya.
Senyawa hidrokarbon apa yang digunakan sebagai bahan dasar untuk pembuatan bahan pakaian
sintetis?
CH4 C2H4 C3H3 N (C3H3 N)x
Metana Etilena Akrilonitril Serat akrilik
C2H6O2 (C10H8N4)x
Etilena glikol Dakron
Termasuk golongan apa hidrokarbon bahan dasar sandang di atas? Carilah contoh kain dari bahan
akrilik, dakron, dan nilon, amati perbedaannya! Bahan sandang sintetis umumnya merupakan polimer
dari beberapa senyawa kimia yang bahan dasarnya adalah senyawa hidrokarbon yaitu metana, etena,
butena, juga benzena. Hidrokarbon tersebut direaksikan dengan zat lain untuk menghasilkan monomer-
monomer yang mengandung oksigen dan mengandung nitrogen kemudian monomer-monomer
dipolimerisasikan menjadi senyawa polimer yang berupa serat atau benang. Serat atau benang tersebut
diolah menjadi kainkain yang digunakan sebagai bahan sandang.
Selain cat, bahan bangunan lain ada yang dibuat dari macam-macam polimer hidrokarbon, misalnya
daun pintu, atap plastik, bak mandi, dan pipa-pipa air. Contoh senyawa hidrokarbon untuk bahan-bahan
bangunan ini tertera pada tabel berikut!
Senyawa Hidrokarbon Jenis Plastik Jenis Bahan Bangunan
Bahan Ajar Kimia Kelas XI
Dra. Rita
22
Kloroetena PVC Pipa air
2-metilpropanoat Perspek Kaca plastik
(C4H8 ON6)n
Melamin
C2H4 (C2H2)n
Etena Politena/polietilena
C3H6 (C3H6)n
Propena/propilena Politena/polietilena
Pada bagan tersebut dapat dilihat bahwa plastik ternyata ada yang bahan dasarnya gas metana, etena,
dan propena. Plastik yang paling banyak produknya adalah politena atau poletilena. Pembuatannya
melalui proses polimerisasi adisi, yaitu penggabungan monomermonomer etena yang berikatan rangkap
dan berwujud gas sehingga terbentuk polimer yang ikatan antara C dan C nya tunggal dan berwujud
padat.
Sebenarnya ada lagi jenis plastik lain yang bahan dasarnya metana, etena, propena, dan benzena,
contohnya tertera pada Tabel 11.2.
Hidrokarbon Jenis Plastik Kegunaan
Metana Plastik urea Bahan Kancing
Melamin Ala rumah tangga
Teflon Wajan, Rice cooker
Pleksiglass Kaca pesawat terbang
Etena politena Botol, pembungkus, kantong plastik, alat rumah tangga
polistirena Sarung tangan, mainan anak-anak
Propena Polipropilena Koper
Selofan Plastik tipis untuk pembungkus
Bakelit fenolat Alat-alat listrik
Benzena Polistirena Sarung tangan, mainan anak-anak
poliuretan Spon/busa
Produk industri lain dalam perdagangan yang bahan dasarnya hidrokarbon contohnya tertera pada
Tabel 11.3!
Hidrokarbon Jenis Produk Nama Produk Kegunaan
Metana Aerosol Freon Gas pendorong pada bahan yang
disemprotkan, misalnya hair spray
Detergen Detergen nonionik Bahan pencuci pakaian
Etena Obat Aspirin Obat sakit kepala
Rayon asetat Sapu plastik
Propilena Alat rumah tangga Stiena butadiena Selang karet
Ban Karet butil Ban mobil dan motor
Bahan Ajar Kimia Kelas XI
Dra. Rita
23
Benzena Pertanian Pupuk Bahan penyubur tanaman
Obat Analgesik Obat penahan sakit
Detergen Detergen nonionik Bahan pencuci pakaian
Insektisida Benzena heksaklorida Pembasmi serangga
Obat Aspirin Obat sakit kepala
Sebetulnya obat sudah ditemukan sejak dulu. Dahulu obat dibuat dari bahan alami, misalnya akar
tanaman dan daun. Sekitar tahun 1800 obat-obatan dari senyawa kimia mulai diproduksi, misalnya ahli
kimia Perancis Charles Frederie Gerhard tahun 1853 membuat aspirin sebagai penahan sakit dengan
struktur kimia seperti Gambar 11.3.
Bahan dasar aspirin dapat berupa etena dan benzena. Tahun 1950 diproduksi lagi obat penahan sakit
yaitu paracetamol. Sampai saat ini paracetamol banyak digunakan.
Pembuatan bahan-bahan dari senyawa hidrokarbon ini setelah melewati berbagai proses atau reaksi
kimia di pabrik-pabrik. Mengingat senyawa hidrokarbon ini merupakan hasil distilasi minyak bumi maka
penggunaannya harus sangat bijaksana karena minyak bumi ini termasuk sumber daya alam yang tidak
dapat diperbarui.
EVALUASI
10. Bensin yang tersusun oleh hifrokarbon berantai lurus mempunyai kualitas yang kurang baik, hal ini
disebabkan bensin tersebut …
a. Mengakibatkan knocking
b. Mengakibatkan polusi
c. Harganya murah
d. Mempunyai bilangan oktan tinggi
e. Mempunyai bilangan oktan rendah
11. Bensin premium mempunyai bilangan oktan 80. Perbandingan isooktana dan normal heptana pada
bensin tersebut adalah …
a. 20:80
b. 20:100
Bahan Ajar Kimia Kelas XI
Dra. Rita
25
c. 80:20
d. 80:100
e. 100:20
12. Efek penambahan TEL dalam bensin yang merugikan adalah …
a. Menghasilkan partikulat Pb
b. Menurunkan knocking
c. Menaikan angka oktan
d. Menurunkan angka oktan
e. Menimbulkan asap hitam
13. Ambang batas kadar CO diudara adalah …
a. Dibawah 750 ppm
b. Dibawah 500 ppm
c. Dibawah 100 ppm
d. Dibawah 400 ppm
e. Dibawah 250 ppm
14. Yang bukan merupakan pencemaran lingkungan oleh unsur Pb adalah …
a. Polusi udara
b. Gangguan pernafasan
c. Gigi mudah rapuh
d. Menghambat pembentukan hemoglobin
e. Menghitamkan asap kendaraan
15. Jelaskan mengenai minyak bumi secara ringkas dan tepat :
a. Pembentukan minyak bumi
b. Perlunya penghematan pengguanaan minyak bumi
16. Mengapa pemisahan minyak mentah fraksi-fraksi bukan dalam komponen-komponen murni …
17. Jelaskan proses destialsi minyak menta dalam menara destilasi…
18. Sebutkan akibat negatif dari adanya partikel Pb diudara …
19. Jelaskan proses terjadinya knocking dan akibat yang ditimbulkan …
TERMOKIMIA
Untuk memasak makanan diperlukan energi panas. Energi panas ini dapat diperoleh dari
pembakaran bahan bakar gas, minyak tanah, atau kayu bakar. Untuk menjalankan mesin-mesin di pabrik dan
alat transportasi juga diperlukan energi yang diperoleh dari bahan bakar.
Bahan bakar merupakan salah satu contoh sumber energi panas. Energi yang terkandung dalam suatu
zat disebut entalpi dengan lambang H. Setiap reaksi kimia selalu disertai perubahan entalpi ((H). Pada reaksi
kimia energi yang dilepaskan maupun diserap berbentuk kalor. Kalor dapat berpindah dari system ke
lingkungan atau dari lingkungan ke sistem.
Pada bab ini akan diuraikan tentang sistem dan lingkungan, perubahan entalpi, penentuan (H reaksi,
dan dampak pembakaran bahan bakar terhadap lingkungan.
Bahan Ajar Kimia Kelas XI
Dra. Rita
26
A.Sistem dan Lingkungan
Matahari adalah ciptaan Tuhan yang merupakan sumber energi bagi alam semesta baik berupa energi
panas maupun energi cahaya. Tumbuhan hijau menyerap cahaya matahari dan mengubah zat-zat pada daun
menjadikarbohidrat melalui fotosintesis.Karbohidrat merupakan sumber energi bagi makhluk
hidup.Peristiwa ini merupakan salah satu contoh hukum kekekalan energi yaitu energi tidak dapat diciptakan
atau dimusnahkan, energi dapat diubah dari suatu bentuk energi menjadi bentuk yang lain.
Peristiwa lain yang menunjukkan hukum kekekalan energi pada kimia, misalnya batu baterai dapat
menyalakan lampu senter. Pada batu baterai reaksi kimia yang terjadi menghasilkan energi listrik, kemudian
energi listrik berubah menjadi energi cahaya. Pada proses-proses tersebut tidak ada energi yang hilang tetapi
energi berubah ke bentuk energi lain.
Setiap zat memiliki energi. Energi adalah kemampuan untuk melakukan kerja.Bagian dari ilmu
kimia yang mempelajari perubahan energi panas (kalor) yang menyertai reaksi kimia disebut termokimia.
Setiap sistem mempunyai energi yang tersimpan didalamnya. Misalnya energi potensial dan energi
kinetik. Jumlah total dari semua bentuk energi dalam zat disebut energi dalam atau entalpi.
Entalpi diberi simbol H dan harganya tetap selama tidak ada energi yang masuk atau keluar dari zat.
Besarnya entalpi dalam suatu zat tidak dapat diukur, yang dapat diukur adalah perubahan entalpi (H).
Perubahan entalpi (H) adalah perubahan kalor yang menyertai perubahan kimia pada suatu reaksi
dimana terjadi perubahan energi dari zat-zat yang bereaksi (reaktan) menjadi zat-zat hasil reaksi
(produk).
H merupakan selisih antara entalpi produk dan entalpi reaktan yang dirumuskan sebagai berikut .
H = HP – HR
H : perubahan entalpi
HR : entalpi reaktan
HP : entalpi produk
Persamaan Termokimia
Persamaan termokimia adalah suatu persamaan reaksi yang mengikutsertakan perubahan
kalor.Persamaan termokimia memberikan informasi tentang suatu reaksi, jumlah mol pereaksi dan hasil
reaksi serta sejumlah energi yang terlibat didalamnya.
Contoh :
1. Pada pembakaran 1 mol gas metana (CH4) dibebaskan kalor sebesar 800 kJ. Persamaan temokimianya
dapat dituliskan sebagai berikut.
CH4(g) + 2O2(g) CO2(g) + 2H2O(g) H = -800 kJ
2. Pada reaksi 2 mol gas hidrogen (H2) dengan 1 mol gas oksigen (O2) menghasilkan 2 mol air dan
membebaskan kalor sebesar 575 kJ.
Persamaan termokimianya:
2H2(g) + O2(g) 2H2O(l) H = -575 Kj
Jika suatu reaksi berlangsung dalam dua tahap reaksi atau lebih, maka perubahan entalpi untuk
reaksi tersebut sama dengan jumlah perubahan entalpi dari semua tahapan
Sebagai contoh :
Pembentukan CO2 dari C(grafit) dan O2 dapat berlangsung melalui lebih dari satu rute reaksi.
a. Jika C (grafit) direaksikan dengan O2 yang cukup
Rute I : C (s,grafit) + O2(g) CO2(g) ∆H = -393,5 kJ
b. Jika karbon (C-grafit), direaksikan dengan O2 yang tidak mencukupi, maka akan terbentuk gas CO.
Gas CO dapat direaksikan lebih lanjut dengan O2 untuk membentuk gas CO2 , seperti berikut
Rute II : C(s, grafit) + ½ O2(g) CO(g) ∆H = -110,5 kJ
CO(g) + ½ O2(g) CO2(g) ∆H = -283 kJ
Sekarang bandingkan rute I dan II, kedua rute menggunakan pereaksi awal yang sama, yaitu C dan O 2,
dan menghasilkan produk reaksi yang sama yaitu CO2. Oleh karena ∆H hanya bergantung pada keadaan awal
dan akhir reaksi, maka total ∆H pada rute II akan sama dengan ∆H pada rute I.
Rute II
CO(g) + ½ O2(g)
∆H = -283 kJ
∆H = -110,5 kJ
∆H = -393,5 ∆H = -283 kJ
CO2(g)
kJ akhir
Rute I Rute II
b. Pada penjumlahan reaksi, jika ada zat yang bisa dihilangkan (zat yang muncul pada kiri dan kanan
persamaan) pastikan fase zat adalah sama.
Contoh :
H2(g) + ½ O2(g) H2O(g) ∆H = +241,80 kJ
H2O(l) H2(g) + ½ O2(g) ∆H = -285,85 kJ
+
H2O(l) H2O(g) ∆H = -44,05 kJ
c. Jika semua koefisien reaksi dikali atau dibagi oleh suatu faktor yang sama, maka nilai dibagi dengan
faktor yang s ∆H juga harus dikali atau dibagi dengan faktor yang sama.
Contoh :
Reaks i : H2(g) + O2(g) H2O2(l) ∆H = -187,8 kJ
Dikali 2 : 2 H2(g) + 2O2(g) 2 H2O2(l) ∆H = -375,6 kJ
Dibagi 2 : ½ H2(g) + ½ O2(g) ½ H2O2(l) ∆H = -93,90 kJ
ENERGI IKATAN
Energy ikatan merupakan energy yang dibutuhkan untuk memutuskan 1 mol ikatan dalam suatu
molekul gas menjadi atom-atomnya dalam fase gas itu sendiri. Suata proses yang penting dalam
menafsirkan reaksi kimia adalah pemutusan ikatan dalam molekul menjadi atom-atom pembentuknya dan
membentuk ikatan yang baru dengan atom yang lain.
Misalnya reaksi :
CH4(g) + Cl2(g) CH3Cl(g) + HCl(g)
Zat pereaksi terdiri dari 1 ikatan C = C, 4 ikatan C-H dan 1 ikatan H-H, sehingga:
D(pemutusan) = 1(614) + 4(413) + 1(436) = 2702 kJ
Sedangkan hasil reaksi terdiri dari 1 ikatan C-C dan 6 ikatan C-H, maka :
D(pembentukan) = 1(348) + 6(413) = 2826 kJ
Data energi pemutusan ikatan tersebut dapat dilihat dalam Tabel 1.2
EVALUASI
Pilihlah satu jawaban yang paling benar!
1. “Energi tidak dapat diciptakan atau dimusnahkan, tetapi hanya dapat diubah dari bentuk energi yang satu
ke bentuk energi yang lain.” Pertanyaan ini merupakan bunyi hukum ….
a. Hukum I termodinamika d. Hukum perbandingan volume
b. Hukum II termodinamika e. Hukum Newton
c. Hukum kekekalan massa
2. Perhatikan berbagai hasil percobaan berikut.
1. Serbuk NH4Cl + serbuk Ca(OH)2, timbul gas berbau tidak sedap disertai penurunan
suhu.
2. Pita magnesium + larutan H2SO4, pita magnesium larut disertai kenaikan suhu.
3. Pita tembaga + serbuk belerang, tidak terjadi perubahan,tetapi berubah menjadi zat
H = -178kJ H = +178kJ
b. e.
CaO + CO2 CaO + CO2
H = +178kJ H = -178kJ
CaCO3 CaCO3
c.
CaCO3
H = +178kJ
CaO + CO2
5. Pada pembentukan 18,25 gram HCl dibebaskan kalor sebesar 46,15 kJ, maka Hfo HCl (Mr = 36,5)
adalah….
a. + 46,15 kJ/mol d. -92,30 kJ/mol
b. -46,15 kJ/mol e. -184,60 kJ/mol
c. +92,30 kJ/mol
6. Dari persamaan reaksi berikut.
1. CH4(g) + 2O2(g) CO2(g) + 2H2O(l) H = -802 kJ/mol
2. H2(g)+ ½ O2(g) H2O(g) H -286 kJ/mol
3. NO(g) N2(g) + ½ O2(g) H = -91 kJ/mol
4. C(s) + O2(g) CO2(g) H = -394 kJ/mol
Yang merupakan reaksi pembentukan adalah ….
a. 1 dan 2 d. 2 dan 3
Bahan Ajar Kimia Kelas XI
Dra. Rita
32
b. 1 dan 3 e. 2 dan 4
c. 1 dan 4
7. Diketahui persamaan termokimia:
2HCl(g) H2(g) + Cl2(g) H = 184,6 kJ
H pembentukan dua mol HCl adalah….
a. +369,2 kJ d. -184,6 kJ
b. + 92,3 kJ e. - 369,2 kJ
c. - 92,3 Kj
8. Diketahui : C2H6(g) + 3 ½ O2(g) 2CO2(g) + 3H2O(g) H = 1565 kJ/mol
Kalori yang dihasilkan jika gas C2H6 yang dibakar sebanyak 5,6 L pada STP adalah….
a. -391,25 kJ d. + 39,125 kJ
b. -78,25 kJ e. + 391,25 kJ
c. -39,125 kJ
9. Apabila 50 mL larutan NaOH 1 M direaksikan dengan 50 mL larutan HCl 1 M di dalam kalorimeter
menunjukkan kenaikan suhu sebesar 6,5 oC. Jika kalor jenis : 4,18 J/goC dan massa jenis larutan
1 gram/mL, maka H untuk reaksi tersebut adalah….
a. +27,17 kJ d. -2,717 kJ
b. 2,717 kJ e. -27,17 kJ
c. 0,2717 kJ
10. Bila suatu reaksi kimia membebaskan kalor 4,2 kJ yang digunakan untuk memanaskan 100 mL air
(kalor jenis air 4,2 J/goC) maka suhu air akan naik sebesar….
a. 20oC d. 0,01oC 12.
o o
b. 10 C e. 0,001 C Diketah
c. 1oC ui :
C(s) + 2S(s) CS2(s) H = 7,55kJ
C(s) + O2(g) CO2(g) H = -94,05kJ
S(s) + O2 (g) SO2(g) H= -70,90kJ
Hc dari CS2(s) + 3O2(g) CO2(g)+ 2SO2(g) adalah….
a. + 243,4 kJ/mol d. -208,3 kJ/mol
b. + 208,3 kJ/mol e. -263,4 kJ/mol
c. +24,34 kJ/mol
13. Jika diketahui :
Hfo C2H5OH = -277,7 kJ/mol
Hfo CO2 = -393,5 kJ/mol
Hfo H2O = -285,8 kJ/mol
maka H reaksi pembakaran 4,6 gram C2H5OH (Mr = 46) adalah….
a. + 273,34 kJ d. -273,34 kJ
b. +136,67 kJ e. -546,68 kJ
c. -136,67 kJ
14. Diketahui Hfo CO2(g) = -94,05 kkal/mol, Hfo H2O(g) = -241,8 kkal/mol dan Hc CH4(g) = -192,5
kkal/mol, maka Hfo CH4(g) pada reaksi :
CH4(g) + 2O2(g) CO2(g) + H2O(g) adalah….
a. -428,35 kkal/mol d. +243,35 kkal/mol
b. -385,15 kkal/mol e. + 428,35 kkal/mol
c. -243,35 kkal/mol
15. Diketahui reaksi :
2H2 + O2 2H2O H = -571 kkal
2Ca + O2 2CaO H = -1269 kkal
CaO + H2O Ca(OH)2 H = -64 kkal
Hfo Ca(OH)2 adalah….
a. -984 kkal d. -1.904kkal
b. -856 kkal e. -1.966 kkal
c. -1.161 kkal
16. Diketahui :
H2O(l) H2(g) + ½ O2(g) H = 268 kJ
H2(g) + ½ O2(g) H2O(g) H = -242 kJ
H2O(l) H2O(s) H = -6 kJ
Perubahan entalpi dari es menjadi uap adalah….
a. -50 kJ d. + 50 kJ
b. -32 kJ e. + 2.880 kJ
c. + 32 kJ
17. Diketahui harga energi ikatan :
C = C = 607 kJ
Bahan Ajar Kimia Kelas XI
Dra. Rita
33
C – H = 415 kJ
C – C = 348 kJ
H – H = 436 kJ
Kalor reaksi C2H4(g) + H2(g) C2H6(g) adalah ….
a. +171 kJ d. -171 kJ
b. + 135 kJ e. -187 kJ
c. -135 kJ
18. Diketahui energi ikatan rata-rata :
C = C = 620 kJ/mol
C – Br = 276 kJ/mol
C – H = 414 kJ/mol
H – Br = 366 kj/mol
C – C = 347 kJ/mol
Jika etena C2H4 yang diadisi sebanyak 2,24 liter(STP) maka kalor yang menyertai reaksi:
C2H4(g) + HBr(g) C2H5Br(g) adalah…
a. 51 kJ d. -51 kJ
b. 5,1 kJ e. -510 kJ
c. -5,1 kJ
19. Diketahui kalor pembakaran
CS2(g) + 3O2(g) CO2(g) + 2SO2(g)
H = -445 kJ dan harga energi ikatan rata-rata : O = O = 495 kJ
S = O = 323 kJ
C = O = 799 kJ
Harga energi ikatan C = S adalah….
a. 480 kJ d. 150 kJ
b. 328 kJ e. 89 kJ
c. 275 kJ
20. Diketahui data energi ikatan :
C – H = 413 kJ
O – H = 463 kJ
C – O = 358 kJ
O = O = 495 kJ
C = O = 799 kJ
Besarnya energi yang dibebaskan pada pembakaran 16 gram CH3OH (Mr = 32) adalah….
a. +527,15 kJ d. -323,75 kJ
b. + 323,75 kJ e. -527,15 kJ
c. + 273,25 kJ
21. Gas beracun yang bereaksi dengan hemoglobin dalam darah akibat pembakaran tidak sempurna pada
bahan bakar adalah….
a. O2 d. CO2
b. NO2 e. CO
c. NH3
LAJU REKASI
Banyak reaksi di sekitar kita yang berlangsung cepat, sedang, dan juga lambat, bahkan sangat
lambat. Reaksi kimia berlangsung dengan kecepatan yang berbeda-beda. Contoh reaksi yang terjadi dalam
kehidupan sehari-hari Misalnya, petasan yang dinyalakan berlangsung dengan cepat, Proses perkaratan besi,
pematangan buah di pohon, dan fosilisasi sisa organisme merupakan peristiwa-peristiwa kimia yang
berlangsung sangat lambat.
Cepat dan lambat merupakan kata-kata yang menunjukkan kecepatan atau laju. Laju merupakan
ukuran perubahan sesuatu yang terjadi dalam satuan waktu. Cepat lambatnya suatu reakasi berlangsung
disebut dengan istilah laju reaksi.
Bahan Ajar Kimia Kelas XI
Dra. Rita
34
A. Konsentrasi dan molaritas.
Dalam melakukan percobaan di laboratorium, seringkali reaksi yang dilakukan dalam bentuk larutan.
Satuan konsentrasi larutan yang umum digunakan adalah molaritas (M). Larutan dengan konsentrasi 1 M
artinya di dalam 1 L larutan tersebut terdapat 1 mol zat terlarut Secara matematis, hubungan antara molaritas
dengan mol dan volum larutan ditulis sebagai berikut.
𝑚𝑜𝑙 𝑧𝑎𝑡 𝑡𝑒𝑟𝑙𝑎𝑟𝑢𝑡 mol zat terlarut 1000 mL
M = atau M = 𝑥
𝑙𝑖𝑡𝑒𝑟 𝑙𝑎𝑟𝑢𝑡𝑎𝑛 𝑀𝑟 𝑣𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑙𝑎𝑟𝑢𝑡𝑎𝑛
Contoh :
1. Berapa kemolaran dari 0,4 mol H2OSO4 dalm 2 liter larutan?
Jawab :
𝑚𝑜𝑙 𝑧𝑎𝑡 𝑡𝑒𝑟𝑙𝑎𝑟𝑢𝑡
M =
𝑙𝑖𝑡𝑒𝑟 𝑙𝑎𝑟𝑢𝑡𝑎𝑛
0,4 𝑚𝑜𝑙
= 2 L = 0,2 mol L-1
2. 0,02 mol HCl dimasukkan ke dalam air hingga volumnya menjadi 250 mL. Tentukan konsentrasi HCl
dalam larutan tersebut!
Jawab
Diketahui :
Mol (n) HCl = 0,02
V = 250 mL
Ditanya : M HCl…………?
\Penyelesaian :
1.000 −1
M HCl = 0,02 𝑚𝑜𝑙 𝑥 𝐿 = 0,08 mol 𝐿−1
250
Coba saudara kerjakan latihan soal dibawah ini…..!!!
1. Berapa kemolaran dari 2,8 gram KOH dalam 200 mL larutan? (Mr KOH=56)
2. 4 gram NaOH dilarutkan ke dalam air hingga volumnya menjadi 500 mL. Tentukan konsentrasi NaOH
dalam larutan tersebut! (Mr NaOH = 40).
3. Berapakah molaritas H2SO4 1 M yang dibutuhkan untuk membuat 250 mL larutan H2SO4
0,1 M
B. Pengertian Laju Reaksi
Reaksi kimia selalu berkaitan dengan perubahan dari suatu pereaksi (reaktan) menjadi hasil reaksi
(produk).
Pereaksi (reaktan) → Hasil reaksi (produk)
Laju reaksi adalah berkurangnya jumlah reaktan atau bertambahnya jumlah produk dalam satuan waktu
Satuan dari jumlah zat bermacam-macam, misalnya gram, mol, atau konsentrasi. Sebagai contoh,
apabila kita akan mengamati laju reaksi dari pembakaran kertas, kita dapat menghitung berpa gram kertas
yang terbakar dalam satuan waktu.
Laju reaksi dapat dinyatakan sebagai berkurangnya jumlah (konsentrasi) pereaksi per satuan waktu atau
bertambahnya jumlah (konsentrasi) hasil reaksi per satuan waktu.
Berdasarkan grafik gambar diatas jumlah konsentrasi reaktan sementara berkurang maka laju reaksinya adalh
berkurangnya jumlah konsentrasi R persatuan waktu. Oleh karena itu dirumuskan:
Keterangan :
− ∆ [𝑅] -∆[R] = berkuranganya konsentrasi reaksi
V =
∆t ∆t = perubahan waktu
V = laju reaksi
+ ∆ [𝑅]
V = Keterangan : +∆[R] = berkuranganya konsentrasi reaksi
∆t
Suhu merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kelarutan zat. Suhu juga merupakan faktor
yang mempengaruhi laju reaksi. Faktor lain yang mempengaruhi laju reaksi adalah luas permukaan,
konsentrasi, dan katalis.
a. Konsentrasi
Untuk beberapa reaksi baik reaksi dalam fasa gas, cair ataupun padat kenaikan konsentrasi
meningkatkan laju reaksi. Larutan dengan konsentrasi yang besar (pekat) mengandung partikel yang lebih
rapat, jika dibandingkan dengan larutan encer. Semakin tinggi konsentrasi berarti semakin banyak molekul-
molekul dalam setiap satuan luas ruangan, akibatnya tumbukan antar molekul makin sering terjadi dan reaksi
berlangsung semakin cepat. Contoh reaksi antara asam klorida yang ditambahkan pada natrium tiosulfat,
endapan kuning terbentuk yang menunjukkan pembentukkan belerang.
Na2S2O3(aq) + 2 HCl(aq) 2 NaCl(aq) + H2O(l) + S(s) + SO2(g)
Jika larutan natrium tiosulfat dibuat semakin encer, pembentukkan endapan semakin membutuhkan
waktu yang lama. Dengan asumsi bahwa reaksi terjadi antara dua partikel karena terjadinya tumbukan,
tumbukan yang menghasilkan reaksi disebut tumbukan efektif. Ini berlaku untuk reaksi pada fasa apapun,
baik untuk fasa gas, cair atau pun padat. Jika konsentrasi tinggi maka kemungkinan terjadinya tumbuk-an
semakin banyak.
Perbandingan laju reaksi antara pita Magnesium dengan (A) HCl 1 M, dan (B) HCl 0,5 M
Anggaplah pada suatu waktu kamu punya satu juta partikel yang memiliki cukup energi untuk
mengatasi energy aktivasinya sehingga dapat bereaksi, atau E>Ea. Jika kamu punya 100 juta maka akan
bereaksi 100 juta, maka hasil reaksi biasanya mengikuti kelipatan zat pereaksi yang ditambahkan.
c. Temperatur
Pada umumnya reaksi akan berlangsung dengan semakin cepat jika dilakukan dengan pemanasan.
Pemanasan berarti penambahan energi kinetik partikel sehingga partikel akan bergerak lebih cepat, akibatnya
tumbukan yang terjadi akan semakin sering. Tumbukan akan menghasilkan hasil reaksi jika partikel yang
bertumbukan memiliki energi yang cukup untuk melakukannya. Setiap partikel selalu bergerak. Dengan
naiknya suhu, energi gerak (kinetik) partikel ikut meningkat sehingga makin banyak partikel yang memiliki
energi kinetik di atas harga energi aktivasi (Ea).
JIka temperature dinaikkan maka gerakan partikel-partikel zat akan semakin cepat sehingga
proses laju reaksi semakin cepat
d. Katalis
Katalis adalah zat yang dapat memperbesar laju reaksi, tetapi tidak mengalami perubahan kimia
secara permanen, sehingga pada akhir reaksi zat tersebut dapat diperoleh kembali. Katalis mempercepat
reaksi dengan cara menurunkan harga energy aktivasi (Ea).
Orde Reaksi
Orde reaksi
Orde reaksi selalu ditentukan dengan melakukan eksperimen. Kamu tidak dapat menentukan orde
reaksi dengan melihat persamaan reaksi saja. Mari kita anggap kita sedang melakukan eksperimen untuk
menemukan apa yang terjadi pada laju reaksi dengan satuan laju reaksi sebagai perubahan konsentrasi satu
zat pereaksi, A. hal yang kemungkinan besar akan kamu temukan adalah :
Dengan melakukan eksperimen antara A dan B, kamu akan menemukan laju reaksi dinyatakan
dalam konsentrasi A dan B sebagai berikut :
Contoh Soal :
Pada temperatur 273°C, gas brom dapat bereaksi dengan nitrogen monoksida menurut persamaan reaksi:
2 NO(g) + Br2(g) 2 NOBr(g)
Data hasil eksperimen dari reaksi itu adalah sebagai berikut: Pada temperatur 273°C, gas brom dapat
bereaksi dengan nitrogen monoksida
Dari persamaan reaksi untuk reaksi : A B dengan persamaan laju reaksi sebagai :
Laju = v = k [A]n
tampak orde reaksi merupakan pangkat dari konsentrasi, maka grafik yang akan diperoleh jika kita plot
antara laju reaksi dan perubahan konsentrasi, adalah sebagai
berikut :
a. Orde nol Laju = v = k [A]0 = k Laju reaksi tidak dipengaruhi oleh besarnya
konsentrasi pereaksi. Persamaan laju reaksinya
ditulis: v = k.[A]0
Bilangan dipangkatkan nol sama dengan satu
sehingga persamaan laju
reaksi menjadi: v = k. Jadi, reaksi dengan laju tetap
Gambar : laju reaksi orde nol mempunyai orde reaksi nol.
c. Orde dua Laju = v = k [A]2 Persamaan laju reaksi untuk reaksi orde dua adalah:
v = k[A]2.
Apabila suatu reaksi berorde dua terhadap suatu
pereaksi berarti laju reaksi itu berubah secara
kuadrat terhadap perubahan konsentrasinya.
Apabila konsentrasi zat A dinaikkan misalnya 2 kali,
maka laju reaksi akan menjadi 22 atau 4 kali lebih
Gambar : Laju reaksi orde 2 besar.
Orde reaksi -2
V Pada reaksi orde negatif dua, persamaan laju
reakasi berbanding terbalik dengan kuadrat
konsentrasi zat
1
Persamaan laju reaksi : v = k
Bahan Ajar Kimia Kelas A
XI A2
Dra. Rita
39
Orde reaksi ½
V
Orde reaksi setengah merupakan kebalikan dari
reaksi orde dua, dimana harga laju reaksi
merupakan akar dari konsentrasi zat
Persamaan laju reaksi : v = k A½
A
Teori Tumbukan
Mengapa kenaikan suhu, penambahan luas permukaan, peningkatan konsentrasi, dan penambahan
katalis dapat mempengaruhi laju reaksi? Salah satu teori yang dapat menjelaskannya dikenal dengan nama
“teori tumbukan”. Bagaimana teori tumbukan menjelaskan laju reaksi?
Tabel 4.3 Hubungan faktor-faktor yang mempercepat laju reaksi dengan teori tumbukan
2. Energi Aktivasi
Pada kenyataannya molekul-molekul dapat bereaksi jika terdapat tumbukan dan molekul-molekul
mempunyai energi minimum untuk bereaksi. Energi minimum yang diperlukan untuk bereaksi pada saat
molekul bertumbukan disebut energi aktivasi. Energi aktivasi digunakan untuk memutuskan ikatan-ikatan
pada pereaksi sehingga dapat membentuk ikatan baru pada hasil reaksi.
Misalnya energi aktivasi pada reaksi gas hidrogen dan iodium dengan persamaan reaksi:
H2(g) + I2(g) → 2 HI(g), digambarkan pada grafik sebagai berikut.
Gambar 4.16 Grafik energi potensial dan waktu pada reaksi H2 dan I2
Energi aktivasi pada reaksi tersebut adalah 170 kJ per mol. Untuk terjadi tumbukan antara H2 dan I2
diperlukan energi ≥ 170 kJ. Pada saat reaksi terjadi energi sebesar 170 kJ diserap dan digunakan untuk
memutuskan ikatan H – H dan I – I selanjutnya ikatan H – I terbentuk. Pada saat terbentuk H – I ada energi
yang dilepaskan sehingga reaksi tersebut termasuk reaksi eksoterm.
Bagaimana kerja katalis sehingga dapat mempercepat reaksi?, Perhatikan Gambar 4.17.
Gambar 4.17 Grafik energi potensial reaksi tanpa katalis dan dengan bantuan katalis
Pada Gambar 4.17, proses reaksi tanpa katalis digambarkan dengan satu kurva yang tinggi
sedangkan dengan katalis menjadi kurva dengan dua puncak yang rendah sehingga energi aktivasi pada
reaksi dengan katalis lebih rendah daripada energi aktivasi pada reaksi tanpa katalis. Berarti secara
keseluruhan katalis dapat menurunkan energi aktivasi dengan cara mengubah jalannya reaksi atau
mekanisme reaksi sehingga reaksi lebih cepat.
Peranan Katalis
Katalis adalah zat yang dapat mempercepat suatu reaksi, tetapi secara kimia zat tersebut tidak
berubah dan kita dapat memperoleh kembali ada akhir reaksi bahkan dengan jumlah massa yang sama.
Beberapa reaksi yang dibantu dengan penambahan katalis diantaranya adalah :
Berdasarkan fasenya katalis terdiri dari katalis homogen dan katalis heterogen.
a. Katalis Homogen
Katalis homogen yaitu katalis yang mempunyai fase sama dengan fase zat pereaksi.
Contoh:
1) Ion Fe3+ sebagai katalis pada reaksi oksidasi ion I– dan S2O82–.
2) Gas NO sebagai katalis pada reaksi di udara.
b. Katalis Heterogen
Katalis heterogen yaitu katalis yang mempunyai fase berbeda dengan fase zat pereaksi.
Bahan Ajar Kimia Kelas XI
Dra. Rita
41
Contoh:
1) Pt atau Ni yang berwujud padat dapat mengkatalisis reaksi adisi etena dengan gas H2.
C2H4(g) + H2(g) C2H6(g)
Ni
2) Pt sebagai katalis pada penguraian gas HI.
2 HI(g) Pt H2(g) + I2(g)
Ada katalis yang dihasilkan dari reaksi yang sedang berlangsung yang disebut autokatalis.
Contohnya reaksi kalium permanganat dan asam oksalat dalam suasana asam akan menghasilkan ion Mn2+.
Ion Mn2+ yang dihasilkan akan mempercepat reaksi tersebut maka ion Mn2+ disebut autokatalis.
8. Pada reaksi penguraian AB2 A + 2 B diketahui bahwa reaksi berorde satu terhadap AB2.
grafik dibawah ini yang menyatakan hubungan antara pereaksi dan konsentrasi AB2 adalah……
A. C. E.
v
v v
B. D.
v
v
[AB2
[AB2
]
9. Data reaksi 20 gram logam besi dengan 50 ml larutan HCl
] sebagai berikut;
Percobaan Massa/ bentuk logam Fe [HCl] M Pengamatan lain
1 20 gram serbuk 1 Timbul gas
2 20 gram kepingan 1 Timbul gas
3 20 gram batangan 1 Timbul gas
Energi
2 3 4
Pereaksi 5
1 Hasil reaksi
Kordinat reaksi
Dari grafik diatas yang merupakan energi pengaktifan (aktivasi) adalah …
A. 1 C. 3 E. 5
B. 2 E. 4
13. Dari percobaan pemanasan campuran larutan kalium natrium tatrat dengan larutan peroksida (H2O2) yang
dikataliskan oleh larutan kobalt (II) khlorida (CoCl2), diperoleh data sebagai berikut:
Pengamatan lain
Percobaan Pengamatan Sebelum Saat reaksi Setelah
reaksi berlangsung reaksi
Sebelum Dihasilkan sedikit
ditambah gelembung - - -
CoCl2
Setelah Dihasilkan Larutan Larutan berwarna Larutan
ditambah gelembung yang berwarna biru berwarna
CoCl2 lebih banyak merah merah
Bahan Ajar Kimia Kelas XI
Dra. Rita
45
Dari data percobaan tersebut dikatakan bahwa katalis……..
A. Hanya berfungsi sebagai pengubah laju reaksi
B. Dapat mempercepat laju reaksi, tetapi tidak ikut terlibat aktivasi reaksi
C. Dapat mempercepat reaksi dengan cara menaikkan energi dalam reaksi
D. Dapat mempercepat reaksi dan ikut terlibat dalam reaksi, tetapi tidak bersifat kekal
E. Dapat mempercepat reaksi, ikut terlibat dalam reaksi dan bersifat kekal
14. Energi minimal yang diperlukan untuk berlangsungnya suatu reaksi disebut reaksi……
A. Kimia C. reaksi E. aktivasi
B. Kinetik D. potensial
15. kenaikan temperatur akan mempercepat laju reaksi karena…….
A. Kenaikan temperatur akan menaikkan temperatur zat yang bereaksi
B. Kenaikan temperatur akan memperbesar konsentrasi zat yang bereaksi
C. Kenaikan temperatur akan memperbesar energi kinetik molekul zat yang bereaksi.
D. Kenaikan temperatur akan memperbesar tekanan
E. Kenaikan temperatur akan memperbesar l
KESETIMBANGAN KIMIA
Reaksi-reaksi yang dilakukan di laboratorium pada umumnya berlangsung satu arah. Tetapi ada juga
reaksi yang dapat berlangsung dua arah atau dapat balik. Reaksi searah disebut juga reaksi irreversibel.
Reaksi dapat balik atau dapat berubah lagi menjadi zat-zat semula disebut juga reaksi reversibel. Reaksi
dapat balik yang terjadi dalam satu sistem dan laju reaksi ke arah hasil atau sebaliknya sama disebut reaksi
dalam keadaan setimbang atau reaksi kesetimbangan. Reaksi kesetimbangan banyak terjadi pada reaksi-
reaksi dalam wujud gas. Sistem yang termasuk reaksi kesetimbangan disebut sistem kesetimbangan. Coba
perhatikan reaksi antara larutan besi(III) klorida dengan larutan kalium tiosianat yang menghasilkan ion
besi(III) tiosianat di bawah ini :
Ditinjau dari reaksi searah maka kedua pereaksi tersebut akan habis karena jumlah mol zat yang
bereaksinya sama. Apa yang terjadi apabila pada zat hasil reaksi ditambahkan 1 tetes larutan FeCl 3 1 M atau
1 tetes larutan KSCN 1 M? Apakah ada perubahan warna? Jika terjadi, mengapa? Pada penambahan ion
SCN– warna merah bertambah tua berarti terbentuk lagi ion Fe(SCN)2+, atau ion SCN– yang ditambahkan
bereaksi lagi dengan ion Fe3+. Dari mana ion Fe3+? Menurut perhitungan jika 10 mL larutan FeCl3 0,001 M
Bahan Ajar Kimia Kelas XI
Dra. Rita
46
bereaksi dengan 10 mL KSCN 0,001 M kedua zat akan habis bereaksi atau ion Fe2+ dan ion SCN– sudah
habis bereaksi. Demikian pula pada penambahan ion Fe3+ akan terbentuk kembali Fe(SCN)2+, berarti ion Fe3+
bereaksi lagi dengan ion SCN–. Darimana ion SCN– tersebut? Dari data percobaan tersebut dapat
disimpulkan ion Fe3+ dan ion SCN– selalu ada pada sistem karena Fe(SCN)2+ secara langsung dapat terurai
lagi menjadi ion Fe3+ dan ion SCN–. Oleh karena reaksi tersebut terjadi pada sistem tertutup maka reaksi ini
disebut reaksi kesetimbangan.
Reaksinya ditulis:
Fe3+(aq) + SCN-(aq) Fe(SCN)2+(aq)
Pada reaksi ini pembentukan Fe(SCN)2+ dan penguraiannya menjadi ion Fe3+ dan SCN– tidak dapat
diamati karena berlangsung pada tingkat partikel. Reaksi ini disebut juga reaksi kesetimbangan dinamis.
Ciri-ciri keadaan setimbang dinamis adalah sebagai berikut.
1. Reaksi berlangsung terus-menerus dengan arah yang berlawanan.
2. Terjadi pada ruangan tertutup, suhu, dan tekanan tetap.
3. Laju reaksi ke arah hasil reaksi dan ke arah pereaksi sama.
4. Tidak terjadi perubahan makroskopis, yaitu perubahan yang dapat diukur atau
dilihat, tetapi perubahan mikroskopis (perubahan tingkat partikel) tetap berlangsung.
5. Setiap komponen tetap ada.
Reaksi kesetimbangan dinamis yaitu reaksi yang berlangsung terus-menerus dengan arah yang
berlawanan dan kecepatan yang sama. Dalam kehidupan sehari-hari, contoh reaksi kesetimbangan dinamis
dapat dilihat pada permainan sirkus seperti gambar dibawah ini :
Pada permainan sirkus, ada seekor burung yang mencoba berjalan pada roda yang berputar. Burung
berjalan ke kiri, sedangkan roda berputar ke kanan. Jika kecepatan roda ke kanan sama dengan kecepatan
burung berjalan, maka posisi burung itu akan tetap dan
kelihatan diam. Kejadian itu disebut keadaan setimbang dinamis sebab burung kelihatan
diam padahal kakinya berjalan terus dengan arah yang berlawanan dengan roda berputar.
2. Kesetimbangan Heterogen
Kesetimbangan heterogen adalah sistem kesetimbangan yang komponennya terdiri atas zat-zat
dengan wujud yang berbeda.
Contoh:
a. Reaksi kesetimbangan yang terdiri atas zat cair, gas, dan larutan
CO2(g) + H2O(l) H2CO3(aq)
b. Reaksi kesetimbangan yang terdiri atas zat padat dan gas
C(s) + 2N2O(g) CO2(g) + 2N2(g)
c. Reaksi kesetimbangan yang terdiri atas zat padat, cair, dan gas
ICl(l) + Cl2(g) ICl3(g)
Hubungan kuatitatif antara pereaksi dan hasil reaksi dari suatu reaksi kesetimbangan
A. Tetapan Kesetimbangan
Fenomena tetapan kesetimbangan ditemukan oleh Cato Maximillan dan Peter Waage pada tahun
1864. Mereka menemukan hubungan sederhana antara konsentrasi zat-zat pereaksi dengan produk reaksi
sewaktu reaksi kimia mencapai kesetimbangan dinamis. Penulisan tetapan kesetimbangan untuk reaksi yang
berlangsung secara homogen, kita misalkan reaksi secara umum :
aA + bB cC + dD
maka hubungan antara konsentrasi pereaksi dan produk reaksinya dapat dirumuskan sebagai berikut :
Rumus ini dikenal sebagai Rumus Aksi Massa dimana Q adalah kuotion reaksi yang merupakan
perbandingan hasil kali konsentrasi produk reaksi yang dipangkatkan dengan koefisien reaksinya, terhadap
hasil kali konsentrasi pereaksi yang dipangkatkan dengan koefisien reaksinya. Pada keadaan setimbang nilai
Q adalah tetap dan inilah yang dikenal dengan tetapan kesetimbangan (Kc). Jadi tetapan kesetimbangan (Kc)
dapat ditulis sebagai berikut :
Persamaan ini dikenal sebagai persamaan tetapan kesetimbangan . hubungan antara konsentrasi zat-
zat pereaksi dan produk reaksi ini dalam persamaan tetapan kesetimbangan disebut hukum kesetimbangan
yang dirumuskan sebagai berikut :
“Pada reaksi kesetimbangan, hasil kali konsentrasi hasil reaksi yang dipangkatkan koefisiennya dibagi
dengan hasil kali konsentrasi zat pereaksi yang dipangkatkan koefisiennya akan tetap, pada suhu tetap.”
Tetapan Kesetimbangan Menurut Cato Guldberg dan Waage, pada suhu tetap, harga tetapan
kesetimbangan akan tetap. Hukum Cato Guldberg dan Waage berbunyi: “Dalam keadaan kesetimbangan
pada suhu tetap, maka hasil kali konsentrasi zat-zat hasil reaksi dibagi dengan hasil kali konsentrasi pereaksi
yang sisa di mana masing- masing konsentrasi itu dipangkatkan dengan koefisien reaksinya adalah tetap.”
Tetapan Kesetimbangan Konsentrasi
Bahan Ajar Kimia Kelas XI
Dra. Rita
48
Pernyataan tersebut juga dikenal sebagai hukum kesetimbangan.
Untuk reaksi kesetimbangan:
Kc adalah konstanta atau tetapan kesetimbangan konsentrasi yang harganya tetap selama suhu tetap.
[A], [B], [C], dan [D] adalah konsentrasi zat A, B, C dan D (satuan M (molaritas) atau mol/liter).
B. DERAJAT DISOSIASI
Derajat disosiasi adalah perbandingan antara jumlah mol yang terurai dengan jumlah mol mula-mula.
Dalam keadaan kesetimbangan reaksi berlangsung dalam dua arah yaitu ke arah pembentukan dan ke arah
penguraian. Kita ambil contoh reaksi berikut :
N2 + 3 H2 ⇄ 2 NH3
Dari persamaan kesetimbangan di atas nampak bahwa gas nitrogen bereaksi dengan gas hidrogen
membentuk gas amoniak, ditandai dengan arah reaksi ke kanan. Sedangkan reaksi ke arah kiri merupakan
reaksi penguraian dari gas amoniak menjadi gas nitrogen dan gas Hidrogen.
Pada saat kesetimbangan, ke tiga zat ada di dalam campuran, dimana komposisi zat tidak sama atau tidak
sesuai dengan persamaan reaksinya.
Asam mempunyai rasa masam. Contoh cuka dapur mempunyai rasa masam karena di dalamnya
terkandung asam asetat. Vitamin C, rasanya juga masam karena di dalamnya terkandung asam askorbat. Buah
jeruk nipis pun mempunyai rasa masam karena mengandung asam sitrat.
Basa mempunyai rasa pahit dan licin bila dipegang. Contohnya, kapur sirih mempunyai rasa pahit dan
sabun bila dipegang terasa licin. Perlu diketahui tidak semua asam dan basa dapat dicicipi. Untuk menentukan
larutan asam dan basa diuji dengan menggunakan indikator.
Pada reaksi boron trifluorida dengan ion fluor, BF3 bertindak sebagai asam, sebab menerima pasangan
elektron dari F–. F– bertindak sebagai basa, sebab memberikan pasangan elektron kepada BF3
Keunggulan Asam-Basa Lewis
Beberapa keunggulan asam-basa Lewis yaitu sebagai berikut.
1. Sama dengan teori Bronsted dan Lowry, dapat menjelaskan sifat asam, basa dalam pelarut lain atau pun
tidak mempunyai pelarut.
2. Teori asam-basa Lewis dapat menjelaskan sifat asam-basa molekul atau ion yang mempunyai pasangan
elektron bebas atau yang dapat menerima pasangan elektron bebas. Contohnya pada pembentukan
senyawa komplek.
3. Dapat menerangkan sifat basa dari zat-zat organik seperti DNA dan RNA yang mengandung atom
nitrogen yang memiliki pasangan elektron bebas.
Contoh soal :
Suatu senyawa ketika dicoba dengan beberapa indikator pH menunjukkan data sebagai berikut,
Fenolftalein tak berwarna, metil jingga berwarna kuning, phenol red kuning, metil merah kuning.
Tentukanlah berapa perkiraan pH larutan tersebut.
C. MENGHITUNG pH LARUTAN
pH larutan ditentukan oleh besarnya konsentrasi ion H+ yang terdapat pada larutan. Untuk menyatakan
tingkat atau derajat keasaman suatu larutan dapat digunakan rumus
pH = - log [H+]
Sebagaimana cara menyatakan konsentrasi ion H+, konsentrasi ion OH- juga dapat dinyatakan dengan
cara yang sama, yaitu pOH.
Untuk menghitung pH :
pH = 14 - pOH
a. Menghitung pH larutan asam
- Asam kuat mengion sempurna, pH larutan dapat ditentukan jika konsentrasi asam diketahui.
[H+] = M x valensi asam
Contoh :
Tentukan pH dari larutan HCl 0,01 M
Penyelesaian :
[HA]
Dari tetapan ionisasi (Ka) asam lemah, maka konsentrasi H+ dapat diketahui.
Karena konsentrasi asam dalam larutan dianggap tetap sama dengan M, seolah-olah tidak ada yang
terion, oleh karena itu persamaan dapat ditulis sebagai berikut :
Ka = [H+] [A-]
[M]
Karena [H+] = [A-]
Ka = [H+] [H+]
[M]
[H+]2 = Ka x [M]
[H+] = √𝐾𝑎 . [𝑀]
Ka = tetapan ionisasi asam
M = konsentrasi asam
[H+] = M x α
Contoh soal :
Hitung lah pH larutan berikut:
a. HCOOH 0,1 M dengan derajat ionisasinya adalah 0,01
b. CH3COOH 0,05 M, dengan Ka = 1,8 x 10-5
Jawab :
a. Larutan HCOOH 0,1 M
[H+] =Mxα
= 0,1 x 0,01
= 1 x 10-3
Jadi pH = - log [H+]
= - log 1 x 10-3
= 3- log 10
=3
b. CH3COOH 0,05 M
[H+] = √𝑘𝑎. [𝑀]
= √1,8 𝑥 10−5 𝑥 0,05
= √9 𝑥 10−7
= 3 x 10-3,5
pH = - log [H+]
= - log 3 x 10-3,5
= 3,5 – log 3
Contoh :
Berapakah pH dari larutan Ba(OH)2 0,001 M
Penyelesaian :
Ba(OH)2 tergolong kedalam basa kuat yang dalam air dianggap mengion sempurna
[OH-] = M xα
[OH-] = √𝐾𝑏𝑥𝑀
Derajat keasaman (pH) tanah yang sangat rendah dapat ditingkatkan dengan menebarkan kapur
pertanian, sedangkan pH tanah yang terlalu tinggi dapat diturunkan dengan penambahan sulfur. Sebelum
pengapuran, pH tanah harus diketahui terlebih dahulu. Nilai pH yang didapat akan menentukan jumlah kapur
yang harus ditebarkan.
a. Kontrol pH untuk kolam renang
pH kolam untuk kolam renang tidak boleh terlalu asam karena dapat menimbulakn iritasi pada mata. pH
umtuk kolam renag jua tidak boleh terlalu basa karena akan membantu pertumbuhan ganggang hijau tau
lumut. pH yang sesuai adalah sedikit basa yaitu ~ 7,2.
b. Pengawetan makan
Proses pengawetan makan bertujuan membuat makan menjadi lebih tahan lama. Masalah yang sering
terjadi adanya bakteri yang membuat makanan tidak bisa tahan lama, sehingga perlu ditambahkan
pengawet untuk mencegah itu. pH < 4 dapat mencegah perkembangan bakteri yang berbahaya dalam
makanan. Contohnya prinsip ini digunakan pada acar yang menggandung asam cuka (CH3COOH) dan
minuman ringan yang mengandung asam benzoat (C6H5COOH) agar tahan lama.
c. Produk perawatan tubuh
Shampoo, kondisioner, sabun, dan pasta gigi mempunyai kisaran pH tertentu sebagai contoh, shampoo
bayi dan anak-anak pH berkisar 7 untuk mencegah iritasi pada mata. pH shampoo untuk orang dewasa
pH yang bersifat basa biasanya lebih efektif membersihkan rambut dibanding dengan pH yang bersifat
asam. pH yang seimbang berkisar antara 5 hingga 6,8. Namun, pada beberapa kasus, seperti rambut
berminyak, terkadang dibutuhkan pH asam lebih tinggi.
Titik ekivalen adalah saat larutan standar tepat bereaksi dengan larutan yang dititrasi.Titik ekivalen dapat
diketahui dengan adanya perubahan warna larutan indikator yang ditambahkan ke dalam larutan yang dititrasi.
pH pada saat indikator berubah warna disebut titik akhir titrasi. Perbedaan volume titik akhir titrasi dengan titik
ekivalen disebut kesalahan titrasi. Larutan standar adalah larutan yang telah diketahui konsentrasinya.Berikut
gambar titrasi menentukan konsentrasi larutan asam A dengan larutan standar basa B.
Contoh :
1. Untuk menetralkan 50 mL HCl membutuhkan 75 mL NaOH 0,1 M. Hitung konsentrasi larutan HCl
tersebut.
Jawab : Reaksi : NaOH + HCl NaCl + H2O
mol NaOH = mol HCl
MNaOH x VNaOH = MHCl x VHCl
0,1 M x 75 mL = MHCl x 50 mL
MHCl = 0,15 M
Kurva Titrasi
Jika asam atau basa dititrasi, setiap penambahan zat pentitrasi akan terjadi perubahan pH.Grafik yang
merupakan hubungan perubahan pH terhadap volume zat pentitrasi yang ditambahkan disebut kurva titrasi.
Adapun perhitungan pH saat terjadi titrasi dapat dibedakan 4 tahap sebagaimana tabel berikut.
Contoh Soal
Jika 50 mL HCl 0,1 M dititrasi dengan NaOH 0,1 M. Jawab pertanyaan berikut.
a. pH pada titik awal
b. pH pada daerah sebelum titik ekivalen
c. pH pada titik ekivalen
d. pH setelah titik ekivalen
Jawab :
a. pH pada titik awal
[H+] = M asam
= 0,1 M
pH = - log 0,1 = 1
Penambahan 55 mL
(55𝑥0,1)− (50𝑥0,1)
[OH-] = 55+50
= 0,00476
pOH = - log 0,00476 = 2,32
pH = 14 – 2,32 = 11,68
Latihan 6.4
1. Sebanyak 20 mL larutan HCl 0,02 M dititrasi dengan KOH 0,03 M
a. Tentukan pH larutan pada penambahan :
(1) 0 mL KOH
(2) 5 mL KOH
(3) 10 mL KOH
(4) 11 mL KOH
(5) 12 mL KOH
(6) 13 mL KOH
(7) 14 mL KOH
(8) 15 mL KOH
b. Dari jawaban a, dapatkah kalian menentukan indikator yang sesuai?
c. Hitung pH dan volume KOH pada titik ekivalen.
d. Gambarkan kurva titrasinya!
2. Komponen asam yang utama dalam susu yang sudah asam adalah asam laktat, CH3-CHOH-COOH. Pada
titrasi 10 mL asam laktat dengan NaOH diperoleh perubahan pH seperti tabel di bawah ini.
titik awal
[H+] = √ Ka x [ asam ] [OH-] = √ Kb x [ basa ]
Daerah
[H+] = Ka x mol asam/mol basa konj antara(sebelum [OH] = Kb x mol basa/mol asam konj
titik ekivalen)
Saat titik
[OH-] = √ Kw / Ka x [anion] [H+] = √ Kw x Kb x [kation]
ekivalen
[OH-] = . [OH-] sisa . Setelah titik [H+] = . [H+] sisa .
Vasam + V basa ekivalen Vasam + V basa
Contoh soal
Hitung pH titrasi 25 mL CH3COOH 0,1 M (Ka = 1,8 x 10-5) menggunakan NaOH 0,1 M pada saat
a. sebelum titrasi
b. setelah penambahan 10 mL NaOH
c. setelah penambahan 12,5 mL NaOH
d. pada titik ekivalen
e. Setelah penambahan 26 mL NaOH
Jawab :
a. pH sebelum titrasi adalah pH asam lemah, yaitu pH larutan CH3COOH 0,1 M
pH = - log √ Ka x M
= - log √ 1,8. 10-5 x 0,1
= - log 1,3 x10-3
= 2,88
Bahan Ajar Kimia Kelas XI
Dra. Rita
66
b. Jumlah mol asam asetat adalah :
Mol CH3COOH = 25 mL x 0,1 mmol/mL
= 2,5 mmol
Pada penambahan 10 mL NaOH 0,1 M, jumlah mol OH- yang ditambahkan adalah :
Mol OH- = 10 mL x 0,1 mmol/mL
= 1 mmol
Larutan bersifat bufer karena mol asam lemah lebih banyak dari basa kuat, jadi perhitungan pH
CH3COOH + OH- ↔ CH3COO- + H2O
Mula-mula : 2,5 mmol 1 mmol -
Reaksi : 1 mmol 1 mmol 1 mmol
Akhir : 1,5 mmol - 1 mmol
Karena bufer yang terbentuk merupakan bufer asam maka pH ditentukan dengan rumus :
[H+] = Ka x mol asam lemah/mol basa konjugasi
= 1,8 x 10-5 x 1,5 mmol / 1 mmol
= 2,7 x 10-5
pH = - log 2,7 x 10-5
= 5 – log 2,7
= 4, 57
c. Penambahan 12,5 mL NaOH 0,1 M
Mol OH- = 12,5 mL x 0,1 mmol/mL
= 1,25 mmol
Larutan bersifat bufer karena mol asam lemah lebih banyak dari basa kuat, jadi perhitungan pH
CH3COOH + OH- ↔ CH3COO- + H2O
Mula-mula : 2,5 mmol 1,25 mmol -
Reaksi : 1,25 mmol 1,25 mmol 1,25 mmol
Akhir : 1,25 mmol - 1,25 mmol
Karena bufer yang terbentuk merupakan bufer asam maka pH ditentukan dengan rumus :
[H+] = Ka x mol asam lemah/mol basa konjugasi
= 1,8 x 10-5 x 1,25 mmol / 1,25 mmol
= 1,8 x 10-5
+
[H ] = Ka pH = pKa
pH = 5 – log 1,8
= 5 – 0,26
= 4, 74
d. Pada titik ekivalen terbentuk garam. Karena garam yang terbentuk merupakan garam yang berasal dari asam
lemah dengan basa kuat maka garamnya mengalami hidrolisis sebagian. Jadi rumus yang dipakai adalah
rumus hidrolisis garam.
Garam yang terbentuk CH3COONa.
CH3COONa → CH3COO- + Na+
CH3COO- + H2O ↔ CH3COOH + OH-
[CH3COONa] = 2,5 mmol / 50 mL
= 0,05 M
[OH-] = √ Kw / Ka x Mg
= √ 10-14 / 1,8.10-5 0,05
= √ 2,8 x 10-11
= √ 28 x 10-12
= 5,3 x 10-6
pOH = 6 – log 5,3
pH = 14 – (6 – log 5,3)
= 8 + log 5,3
= 8 + 0,72
= 8,72
e. Setelah penambahan 26 mL NaOH 0,1 M, jumlah mol OH- yang ditambahkan adalah :
Mol OH- = 26 mL x 0,1 mmol/mL
= 2,6 mmol
Mol CH3COOH = 2,5 mmol
Jumlah mol OH- yang tersisa = 2,6 mmol- 2,5 mmol
= 0,1 mmol
Volume larutan = V CH3COOH + V NaOH
= 25 mL + 26 mL
= 51 mL
[OH-] = mol OH- sisa / V larutan
= 0,1 mmol / 51 mL
= 0,002 M
pOH = - log [OH-]
Bahan Ajar Kimia Kelas XI
Dra. Rita
67
= - log 2 x 10-3
= 3 – log 2
= 2,7
pH = 14 – 2,7
= 11,3
Latihan
50 mL CH3COOH 0,1 M dititrasi dengan NaOH 0,1 M. Tentukan pH larutan setelah penambahan NaOH sebesar
:
a. 0 mL
b. 25 mL
c. 50 mL
d. 75 mL
(Ka = 2 x 10-5)
Contoh soal
Hitunglah pH titrasi 25 mL NH4OH 0,1 M oleh HCl 0,1 M (Kb = 1,8 x 10-5 ) pada saat :
a. sebelum titrasi
b. setelah penambahan 10 mL HCl
c. setelah penambahan 12,5 mL HCl
d. titik ekivalen
e. setelah penambahan 26 mL HCl
Jawab
a. pH sebelum titrasi adalah pH basa lemah, yaitu pH larutan NH4OH 0,1 M
b. pOH = - log √ ba x M
= - log √ 1,8. 10-5 x 0,1
= - log 1,3 x10-3
= 2,88
pH = 14 – 2,88 = 11,12
c. Jumlah mol NH4OH = 25 mL x 0,1 mmol/mL
= 2,5 mmol
Pada penambahan 10 mL HCl 0,1 M, jumlah mol H+ yang ditambahkan adalah :
Mol H+ = 10 mL x 0,1 mmol/mL
= 1 mmol
Larutan bersifat bufer karena mol basa lemah lebih banyak dari asam kuat, jadi perhitungan pH
NH4OH + H+ ↔ NH4+ + H2O
Mula-mula : 2,5 mmol 1 mmol -
Reaksi : 1 mmol 1 mmol 1 mmol
Akhir : 1,5 mmol - 1 mmol
Bahan Ajar Kimia Kelas XI
Dra. Rita
68
Karena bufer yang terbentuk merupakan bufer asam maka pH ditentukan dengan rumus :
[OH-] = Kb x mol basa lemah/mol asam konjugasi
= 1,8 x 10-5 x 1,5 mmol / 1 mmol
= 2,7 x 10-5
pOH = - log 2,7 x 10-5
= 5 – log 2,7
= 4, 57
pH = 14 – 4,57
= 9,43
d. Penambahan 12,5 mL HCl 0,1 M
Mol H+ = 12,5 mL x 0,1 mmol/mL
= 1,25 mmol
Larutan bersifat bufer karena mol basa lemah lebih banyak dari asam kuat, jadi perhitungan pH
NH4OH + H+ ↔ NH4+ + H2O
Mula-mula : 2,5 mmol 1,25 mmol -
Reaksi : 1,25 mmol 1,25 mmol 1,25 mmol
Akhir : 1,25 mmol - 1,25 mmol
Karena bufer yang terbentuk merupakan bufer basa maka pH ditentukan dengan rumus :
[OH-] = Kb x mol basa lemah/mol asam konjugasi
= 1,8 x 10-5 x 1,25 mmol / 1,25 mmol
= 1,8 x 10-5
[OH-] = Kb pOH = pKb
pOH = 5 – log 1,8
= 5 – 0,26
= 4, 74
pH = 14 – 4,74 = 9,26
e. Pada titik ekivalen
Pada titik ekivalen terbentuk garam. Karena garam yang terbentuk merupakan garam yang berasal dari basa
lemah dengan asam kuat maka garamnya mengalami hidrolisis sebagian. Jadi rumus yang dipakai adalah
rumus hidrolisis garam.
Garam yang terbentuk NH4Cl.
NH4Cl → NH4+ + Cl-
NH4+ + H2O ↔ NH3 + H+
[NH4Cl] = 2,5 mmol / 50 mL
= 0,05 M
[H+] = √ Kw / Kb x Mg
= √ 10-14 / 1,8.10-5 0,05
= √ 2,8 x 10-11
= 5,3 x 10-6
pH = 6 – log 5,3
= 6 – 0,72
= 5, 28
f. Penambahan 26 mL HCl
Mol H+ = 26 mL x 0,1 mmol/mL
= 2,6 mmol
Mol NH4OH = 2,5 mmol
Jumlah mol H+ yang tersisa = 2,6 mmol- 2,5 mmol
= 0,1 mmol
Volume larutan = V NH4OH + V HCl
= 25 mL + 26 mL
= 51 mL
+ +
[H ] = mol H sisa / V larutan
= 0,1 mmol / 51 mL
= 0,002 M
pH = - log [H+]
= - log 2 x 10-3
= 3 – log 2
= 2,7
Latihan
40 mL NH3 0,1 M (Kb = 2 x 10-5) dititrasi dengan HCl 0,1 M. Tentukan nilai pH larutan setelah penambahan HCl
sebesar :
a. 0 mL
b. 20 mL
c. 40 mL
d. 60 mL
Bahan Ajar Kimia Kelas XI
Dra. Rita
69
EVALUASI
Untuk menetralkan 100 mL larutan KOH 0,1 M diperlukan larutan H2SO4 0,1 M sebanyak....
a. 10 mL d. 150 mL
b. 50 mL e. 200 mL
c. 100 mL
9. Sebanyak 0,4 gram NaOH (Mr = 40) dilarutkan kedalam air, larutan yang terjadi dapat menetralkan HCl 0,1 M
sebanyak....
a. 10 mL d. 100 mL
b. 20 mL e. 110 mL
c. 50 mL
10. Suatu basa L(OH)2 seberat 3,16 gram dilarutkan kedalam air. Larutan yang terjadi dapat dinetralkan oleh 100
mL HCl 0,4 M. Massa atom relatif L adalah....
a. 124 d. 274
b. 158 e. 316
c. 182
11. Sebanyak 200 mL KI 1 M dicampur dengan 50 mL Pb(NO3)2 1 M dan terjadi reaksi yang belum setara :
KI(aq) + Pb(NO3)2(aq) PbI2(s) + KNO3(aq)
Jumlah mol pereaksi yang berlebihan setelah berlangsungnya reaksi adalah....
a. 0,05 KI d. 0,10 mol Pb(NO3)2
b. 0,05 Pb(NO3)2 e. 0,15 mol KI
c. 0,10 KI
12. Besarnya konsentrasi Ba(OH)2 jika 400 mL Ba(OH)2 tepat dinetralkan dengan 600 mL HCl 0,1 M adalah....
a. 0,05 M d. 0,15 M
b. 0,075 M e. 0,3 M
c. 0,1 M
13 .Titik ekivalen untuk titrasi 10 mL NH3 0,1 M dengan HCl 0,1 M terjadi pada....
a. pH 7 d. pH > 7
b. pH ≤ 7 e. pH < 7
c. pH = 7
14. Banyaknya volume H2SO4 0,05 yang harus ditambahkan ke 100 mL KOH dengan pH = 12 agar pH larutan
menjadi 7 adalah....
a. 10 mL d. 100 mL
b. 20 mL e. 200 mL
c. 50 mL
15. pH larutan untuk titrasi 24 mL KOH 0,2 M dengan 25 mL HCl 0,2 M adalah....
a. 2,25 d. 5,61
b. 2,4 e. 11.30
c. 5,10
Tugas Kelompok
Sifat Larutan Garam
Cara Kerja
1. Letakkan potongan kertas lakmus merah dan biru pada plat tetes.
2. Teteskan larutan garam ZnSO4 pada kertas lakmus.
3. Catat perubahan warna yang terjadi.
4. Berdasarkan warna lakmus yang diperoleh, perkirakan pH larutan garam tersebut.
5. Lakukan hal sama untuk larutan garam yang lain.
Hasil Pengamatan
Perubahan Warna
Basa Asam Sifat
No Larutan Lakmus Lakmus pH
Pembentuk Pembentuk larutan
merah biru
1 CuSO4 ………….. …………. …………. ………… ……… …..
2 NaCl …………. …………. ………… ………… ……… …..
3 FeCl3 …………. …………. ………… ………… ……… …..
4 Na2CO3 ………… …………. ………… ………… ……… …..
5 KI ………… ………… ………… ………… ……… …..
6 ZnSO4 ………….. …………. …………. ……….. ………….. ……
7 K2CrO4 ………….. ………… ………….. …………. ………… ……
Pertanyaan
1.Sesuai dengan hasil percobaan, apakah ada kaitan antara jenis asam dan basa pembentuk garam dengan sifat
larutan garam?
Bahan Ajar Kimia Kelas XI
Dra. Rita
71
………………………………………………………………………………………..
2.Tuliskan kesimpulan dari percobaan ini!
a. …………………………………………………………………………………………………..
b. …………………………………………………………………………………………………..
c. …………………………………………………………………………………………………..
Latihan 7.2.1
Tentukan sifat larutan garam berikut :
a. Na2S (……………)
b. Ca(NO3)2 (……………)
c. K2SO4 (…………..)
d. NH4CN (Kb NH3 = 1,8 x 10-5, Ka HCN = 6,2 x 10-10) (………..)
B. Konsep hidrolisis
Hidrolisis merupakan istilah yang umum digunakan untuk reaksi zat dengan air (hidrolisis berasal dari kata hydro
yang berarti air dan lysis yang berarti peruraian). Jika suatu garam dilarutkan ke dalam air, maka garam tersebut
akan terurai menjadi ion-ionnya. Ion yang berasal dari asam lemah akan mengalami hidrolisis menghasilkan OH-
, sedangkan yang berasal dari basa lemah akan menghasilkan H+.
1. Garam yang Terbentuk dari Asam Kuat dan Basa Kuat
Garam yang terbentuk dari asam kuat dengan basa kuat tidak bereaksi dengan air atau tidak terhidrolisis.
Contohnya NaCl, CaSO4, K2SO4.
b. Al2(SO4)3 terdiri dari Al3+ dan SO42-. Dalam larutan, ion Al3+ mengikat beberapa molekul air
membentuk kation terhidrasi Al(H2O)63+.Kation ini bersifat asam dan dapat memberikan proton kepada
air, karena itu Al2(SO4)3 terhidrolisis parsial dan bersifat asam.
Al2(SO4)3(aq) 2Al3+(aq) + 3SO42-(aq)
Al3+(aq) + 6 H2O(l) Al(H2O)63+(aq)
Al(H2O)63+(aq) + H2O(l) === Al(H2O)5(OH)2+(aq) + H3O+(aq)
Latihan 7.2.2
Tuliskan reaksi hidrolisis garam-garam berikut dan tentukan sifat larutannya!
a. NaF
b. (NH4)2SO4
c. K2SO4
d. NH4CN (Kb NH3 = 1,8 x 10-5, Ka HCN = 6,2 x 10-10)
e. AlCl3
Contoh :
1. Hitunglah pH larutan NaCN 0,01 M, diketahui Ka HCN = 10-10.
Jawab : NaCN(aq) Na+(aq) + CN-(aq)
0,01 M 0,01 M
[OH-] = = Kw x [CN-]
√ Ka
= √ 10-6
= 10-3
pOH = 3
pH = 11
Latihan 7.2.3
1. Hitung pH larutan CH3COONa 1 M (Ka CH3COOH = 10-5)
2. Hitung pH NaCN 0,1 M ( Ka HCN = 4 x 10-6)
3. Larutan CH3COOH 0,15 M yang volumenya 100 mL dicampur dengan 150 mL NaOH 0,1 M, Ka
CH3COOH = 10-5. Hitung pH campuran tersebut!
[H+] = Kw x [kation]garam
√ Kb
atau
[H+] = √ Kh x [kation]garam
Bahan Ajar Kimia Kelas XI
Dra. Rita
73
Kb = tetapan ionisasi basa
Kh = Kw
Kb
Contoh :
a. Hitung pH larutan (NH4)2SO4 0,1 M, jika Kb NH3 = 2 x 10-5.
Jawab : (NH4)2SO4(aq) 2 NH4+(aq) + SO42-(aq)
0,1 M 0,2 M
Garam berasal dari asam kuat dan basa lemah, maka sifat larutannya asam
[H+] = Kw x [NH4+]
√ Kb
= √ 10-14 / 2.10-5 x 0,2
= √ 10-10
= 10-5
pH = 5
b.Berapa gram NH4Br harus dilarutkan dalam 500 mL larutan untuk mendapatkan pH = 5 – log 2
( Kb NH4OH = 1,8 x 10-5)
Jawab : pH = 5 – log 2 [H+] = 2 x 10-5
[H+] = Kw x [NH4+]
√ Kb
Latihan 7.2.4
1. Ke dalam 250 mL air dilarutkan 5,35 gram NH4Cl. Jika Kb NH4OH 1 x 10-5, hitung pH larutan!
2. Berapa gram NH4Cl yang terlarut dalam 200 mL NH4Cl dengan pH = 4, jika Kb NH3 = 10-5.
3. Tentukan pH larutan garam (NH4)2SO4 0,1 M (Kb NH4OH = 2 x 10-5)
4. Sebanyak 50 mL larutan NH4OH 0,1 M dicampur dengan 50 mL HCl 0,1 M.
Tentukan :
a. pH larutan NH4OH (Kb = 10-5)
b. pH HCl
c. pH campuran
= 10-10 x 10-14 .
√ 10-5
= √ 10 -19
pH = - log (10-19)1/2
= ½ (-log 10-19)
= ½ x 19
= 8,5
Bahan Ajar Kimia Kelas XI
Dra. Rita
74
Latihan 7.2.5
Hitung pH larutan NH4F 0,01 M, jika Kb NH4OH = 10-5 dan Ka HF = 10-4.
TUGAS
1. Tuliskan reaksi hidrolisis garam-garam berikut dan tentukan sifat larutannya!
a. Na2CO3 b. NH4F
2. Susunlah senyawa berikut berdasarkan pH larutan 0,01 M di mulai dari pH yang terendah ; HNO3,
CH3COOH, NaCH3COO, K2SO4, NH4Cl, NaOH, NH3!
3. Sebanyak 50 mL NH3 0,1 M dicampur dengan 50 mL HCl 0,1 M. Tentukan pH campuran jika Kb NH3 =
1,8 x 10-5!
4. Berapa gram HCOONa harus dilarutkan ke dalam 500 mL air untuk membuat larutan dengan
pH = 8 + log 5 (Ka HCOOH = 1,8 x 10-4)
RANGKUMAN
pH dan sifat larutan hidrolisis garam ditentukan oleh spesi yang kuat, artinya jika garam terbentuk
dari ASAM KUAT + basa lemah (spesi yang kuat asam) maka sifat larutan akan asam. Begitu pula
sebaliknya.
Ion yang dapat terhidrolisis berasal dari spesi yang lemah (asam lemah atau basa lemah.
Penambahan asam pada air suling menyebabkan perubahan pH secara drastis sedangkan penambahan
asam pada air laut menyebabkan perubahan pH yang kecil ( nyaris tidak berubah) demikian pula dengan
penambahan basa.
Untuk membuktikan pernyataan di atas, lakukan kegiatan berikut.
Contoh soal
1. Hitung pH larutan penyangga yang dibuat dari campuran 100 mL larutan CH3COOH 0,1 M dengan 200
mL larutan CH3COONa. ( Ka CH3COOH = 10-5)
Jawab :
CH3COOH = 100 mL x 0,1 mol L-1
= 10 mmol
CH3COONa = 200 mL x 0,1 mol L-1
= 20 mmol
CH3COO- = 20 mmol (basa konjugasi)
[H+] = Ka x mol asam/mol basa konjugasi
= 10-5 x 10 mmol / 20 mmol
= 5 x 10-6
pH = - log 5 x 10-6
= 6 – log 5
2. Hitung pH dari campuran 100 mL larutan CH3COOH 0,1 M dengan 20 mL larutan NaOH 0,1 M (Ka
CH3COOH = 1 x 10-5).
Jawab :
Jumlah mol CH3COOH = V x M
= 100 mL x 0,1 M = 10 mmol
Bahan ajar kimia kelas XI
Dra. Rita
79
Mol NaOH = 20 mL x 0,1 M = 2 mmol
CH3COOH(aq) + NaOH(aq) → CH3COONa(aq) + H2O(l)
Awal 10 mmol 2 mmol - -
Reaksi 2 mmol 2 mmol 2 mmol 2 mmol
akhir 8 mmol - 2 mmol 2 mmol
[H+] = Ka x mol CH3COOH / mol CH3COONa
= 10-5 x 8 mmol / 2 mmol
= 4 x 10-5
pH = - log [H+]
= - log 4 x 10-5
= 5 – log 4
= 5 – 2 log 2
3. Berapa gram kristal NaOH yang harus dimasukkan ke dalam 100 mL larutan asam formiat (HCOOH) 0,1
M untuk membuat larutan penyangga yang mempunyai pH = 4 – 2 log 2? (Ka HCOOH = 10-4)
Jawab :
HCOOH = 100 ml x 0,1 M = 10 mmol
pH larutan = 4 – 2 log 2
= 4 - log 22
= 4 – log 4 [H+] = 4 x 10-4
Untuk membuat sistem penyangga, maka di dalam larutan diharapkan terdapat HCOOH dan HCOO-.
Oleh karena itu HCOOH yang ada harus bersisa dan NaOH yang ditambahkan harus habis bereaksi.
HCOOH + NaOH HCOONa + H2O
Awal : 10 mmol a mmol
Reaksi : a mmol a mmol a mmol
Akhir : 10-a mmol - a mmol
Jadi setelah reaksi terdapat HCOOH = 10 – a mmol dan HCOONa a mmol.
[H+] = Ka x mol asam/mol basa konjugasi
4 x 10-4 = 10-4 x 10 – a / a
4a = 10 – a
5a = 10
a = 2 mmol
Jadi massa NaOH yang harus ditambahkan = 2 mmol x 40 mg/mmol
= 80 mg
= 0,08 g
Latihan 7.1.2
Tentukan pH larutan penyangga yang dibuat dengan mencampurkan :
1. 50 mL larutan CH3COOH 0,1 M dengan 50 mL larutan NaCH3COO 0,2 M
2. 50 mL larutan CH3COOH 0,1 M dengan 50 mL larutan Ca(CH3COO)2 0,1 M
3. 50 mL larutan CH3COOH 0,3 M dengan 50 mL larutan NaOH 0,1 M
4. 50 mL larutan CH3COOH 0,3 M dengan 50 mL larutan Ca(OH)2 0,1 M
Ka CH3COOH = 10-5
5. Berapa mL larutan CH3COOH 0,1 M harus ditambahkan ke dalam 200 mL larutan CH3COONa 0,1 M
untuk membuat larutan dengan pH = 5? (Ka CH3COOH = 10-5)
6. Ke dalam 2 L larutan HCOOH 0,1 M ( Ka HCOOH = 2 x10-4) ditambahkan padatan NaOH sehingga pH
larutan menjadi 5. Tentukan massa NaOH yang ditambahkan!
Contoh soal :
Bahan ajar kimia kelas XI
Dra. Rita
80
Hitunglah pH larutan yang dibuat dari campuran 100 mL larutan NH4OH 0,1 M dengan 50 mL larutan
HCl 0,1 M (Kb NH4OH = 10-5)
Jawab :
NH4OH = 100 mL x 0,1 M
= 10 mmol
HCl = 50 mL x 0,1 M
= 5 mmol
Latihan 7.1.3
1. Tentukan pH larutan penyangga dari campuran :
a. 50 mL larutan NH3 0,1 M dengan 50 mL larutan NH4Cl 0,2 M
b. 50 mL larutan NH3 0,2 M dengan 50 mL larutan HCl 0,15 M
c. 50 mL larutan NH3 0,3 M dengan 50 mL larutan H2SO4 0,1 M
d. 50 mL (NH4)2SO4 0,2 M dengan 50 mL NaOH 0,1 M
Kb NH3 = 10-5
2. Tentukan pH larutan apabila 400 mL larutan NH3 0,5 M dicampur dengan 100 mL larutan NH4Cl 0,5
M!(Kb NH3 = 10-5).
3. Berapa gram (NH4)2SO4 harus ditambahkan ke dalam 500 mL larutan NH3 0,02 M untuk mendapatkan
larutan penyangga dengan pH = 8? (Kb NH3 = 10-5)
c. pH Larutan Penyangga dengan Penambahan sedikit Asam atau Basa serta Pengenceran
Contoh soal
100 mL NH3 0,1 M dicampur dengan 50 mL (NH4)2SO4 0,1 M dengan Kb NH3 = 2.10-5. Hitunglah :
a. pH larutan tersebut.
b. pH larutan setelah ditambahkan 20 ml HCl 0,1 M
c. pH larutan jika ditambahkan 20 mL KOH 0,1 M
d. pH larutan jika ditambah dengan 100 mL air.
Jawab :
a. NH3 dan (NH4)2SO4 adalah pasangan basa dan asam konjugasi, jadi campuran termasuk buffer
basa.
Mol NH3 = 100 mL x 0,1 M = 10 mmol
Mol (NH4)2SO4 = 50 mL x 0,1 M = 5 mmol
Mol NH4+ = 2 x 5 mmol (asam konjugasi).
= 10 mmol.
[OH-] = Kb x mol basa / mol asam konjugasi
= 2.10-5 x 10 mmol / 10 mmol
= 2 x 10-5
pOH = - log 2 x 10-5
= 5 – log 2
pH = 14 - ( 5 – log 2)
= 9 + log 2
c. KOH yang ditambahkan akan bereaksi dengan asam konjugasi NH4+(komponen asam konjugasi).
Mol KOH yang ditambahkan = 20 mL x 0,1 M = 2 mmol.
Jadi mol NH4+ berkurang 2 mmol dan mol NH3 bertambah 2 mmol.
Susunan campuran setelah penambahan KOH adalah :
NH4+(aq) + OH-(aq) NH3(aq) + H2O(l)
Awal : 10 mmol 2 mmol 10 mmol
Reaksi : 2 mmol 2 mmol 2 mmol
Akhir : 8 mmol - 12 mmol
Campuran tetap bersifat buffer karena mengandung NH3 dan NH4+.
[OH-] = Kb x mol basa / mol asam konjugasi
= 2.10-5 x 12 / 8
= 3 x 10-5
pOH = - log 3 x10-5
= 5 – log 3
pH = 14 – (5 – log 3)
= 9 + log 3
= 9,477
d. Penambahan 100 mL air tidak merubah mol basa lemah dan asam konjugasi hanya merubah volume
larutan menjadi 250 mL, maka pH larutan tetap.
Latihan 7.1.4
1. Dalam 1 liter larutan terdapat 0,4 mol CH3COOH dan 0,2 mol CH3COOK.Ka CH3COOH = 10-5
a. Tentukan pH larutan.
b. Berapakah pH larutan setelah ditambahkan 1 mL larutan HCl 1 M?
c. Jika ke dalam larutan ditambahkan 1 mL KOH 1 M, tentukan pH larutan.
2. Terdapat 1 L larutan penyangga yang dibentuk oleh NH3 0,1 M dengan NH4Cl 0,1 M
Tentukan :
a. pH larutan penyangga tersebut.
b. pH larutan penyangga jika diencerkan dengan 9 liter air.
b. Dalam cairan sel tubuh terdapat sistem penyangga antara asam dihidrogen fosfat(H2PO4-) dan basa
konjugasinya ion monohidrogen fosfat(HPO42-).
Bila proses metabolisme menghasilkan zat yang bersifat asam, maka akan terjadi reaksi :
HPO42-(aq) + H+(aq) ↔ H2PO4-(aq)
Dan bila proses metabolisme menghasilkan basa maka akan terjadi reaksi :
H2PO4-(aq) + OH-(aq) ↔ HPO42-(aq) + H2O(l)
Dengan demikian perbandingan H2PO4-/HPO42- akan selalu tetap.
TUGAS
1. Hitung pH larutan yang terjadi dari campuran 200 mL larutan NH3 0,1 M dan 100 mL HCl 0,1 M.(Kb
NH3 = 10-5)
2. Larutan NH4OH 0,1 M yang volumenya 400 mL ditambahkan ke dalam 200 mL H2SO4 ternyata
diperoleh larutan penyangga dengan pH = 9 + 2log2,(Kb = 10-5). Hitunglah molaritas asam sulfat
tersebut!
3. Berapa mL larutan KOH 0,2 M harus ditambahkan ke dalam 100 mL CH3COOH 0,2 M agar
diperoleh larutan dengan harga pH = 5 (Ka CH3COOH = 10-5).
4. Hitung pH campuran antara 100 mL NaOH 0,15 M dengan 200 mL HNO2 0,1 M.
( Ka HNO2 = 5 x 10-4).
5. Berapa gram kristal NH4Cl yang harus dimasukkan ke dalam 100 mL larutan NH3 0,05 M agar
didapat larutan penyangga dengan pH 9(Kb NH3 = 10-5), Ar N = 14, H = 1, Cl = 35,5).
6. Suatu campuran penyangga terbentuk dari 500 mL larutan HCOOH 1 M dan 500 mL larutan
HCOONa 1 M, ditambah 100 mL larutan yang pHnya = 1.Hitung pH sebelum dan sesudah
ditambahkan.
(Ka HCOOH = 2 x 10-4).
Jika suatu zat terlarut di dalam air, maka zat tersebut akan terurai menjadi partikel-partikel dasar (molekul-
molekul atau ion-ion) penyusun zat tersebut.
Kelarutan (s)
Kelarutan atau solubility adalah jumlah maksimum suatu zat yang dapat larut dalam suatu pelarut
pada suhu tertentu.
Satuan kelarutan umumnya dinyatakan dalam gram L-1 atau mol L-1.
Dalam kehidupan sering kita mendengar ungkapan larutan jenuh. Larutan jenuh adalah suatu keadaan
ketika suatu larutan telah mengandung suatu zat dengan konsentrasi yang maksimum. Larutan yang masih
dapat melarutkan zat terlarut disebut larutan belum jenuh.Larutan yang tidak dapat melarutkan lagi zat
terlarut disebut larutan lewat jenuh. Semakin besar kelarutan suatu zat, semakin mudah zat tersebut larut.
Garam yang sukar larut misalnya AgCl, bila dilarutkan dalam air akan terdapat kesetimbangan antara zat
padat yang tidak larut dan ion-ion dari zat itu yang larut. Reaksi kesetimbangan AgCl tersebut sebagai
berikut,
AgCl(s) ↔ Ag+(aq) + Cl-(aq)
Ksp AgCl = [Ag+] [Cl-]
Contoh :
Tulislah persamaan Ksp dari senyawa berikut :
a. BaSO4 c. Mg(OH)2
b. Ag2CrO4
Jawab : a. BaSO4(s) ↔ Ba2+(aq) + SO42-(aq)
Ksp = [Ba2+] [SO42-]
b. Ag2CrO4(s) ↔ 2Ag+(aq) + CrO42-(aq)
Ksp = [Ag+]2 [CrO42-]
C. Mg(OH)2(s) ↔ Mg2+(aq) + 2OH-(aq)
Ksp = [Mg2+] [OH-]2
Latihan 7.3.1
Tuliskan persamaan Ksp dari senyawa berikut :
1. PbCl2
2. Ag3PO4
3. Al2(CO3)3
= (3s)3 (2s)2
= 108 s5
2. Kelarutan Ca(OH)2 adalah 74 mg dalam 100 mL air. Tentukan harga Ksp Ca(OH)2!
Jawab :
74 mg Ca(OH)2 = 0,074 gram
100 mL air = 0,1 L air
Mr Ca(OH)2 = 74 g/mol
0,074g 1
Kelarutan (s) = 74g/mol x 0,1𝐿
= 0,01 mol/L
Ca(OH)2 === Ca2+ + 2OH-
s s 2s
Ksp = [Ca2+] [OH-]2 = (s)(2s)2 = 4s3
= 4 x (10-2)3 = 4 x 10-6
Latihan 7.3.2
1. Tuliskan hubungan kelarutan dengan Ksp untuk elektrolit berikut:
a. Hg(CN)2
b. Mn(OH)3
c. Ni3(AsO4)2
2. Pada suhu tertentu kelarutan Na2SO4 dalam air sebesar 2 mol/L. Hitung harga Ksp senyawa tersebut!
3. Berapa gram kelarutan Mg(OH)2 dalam 100 mL air?(Ar Mg=24, O=16, H=1; Ksp Mg(OH)2=4 x 10-12)
4. Dalam 200 mL air dapat larut 0,1435 mg AgCl.Hitung Ksp AgCl!(Ar Ag = 108, Cl = 35,5)
Contoh soal
1. Tentukan kelarutan AgCl dalam :
a. air murni
b. NaCl 0,1 M
c. AgNO3 0,01 M (Ksp AgCl = 1,8 x 10-10)
Jawab :
a. AgCl(s) ↔ Ag+(aq) + Cl-(aq)
s s s
Ksp = [Ag+] [ Cl-]
= s.s = s2
s2 = 1,8 x 10-10
s = √1,8 𝑋10−10 = 1,3 x 10-5
Kelarutan AgCl dalam air murni adalah 1,3 x 10-5 mol/L
b. Dalam NaCl 0,1 M
NaCl(aq) Na+(aq) + Cl-(aq)
0,1M 0,1 M 0,1 M
Bahan ajar kimia kelas XI
Dra. Rita
88
AgCl(s) ↔ Ag+(aq) + Cl-(aq)
s s s
Dalam larutan terdapat ion Cl- yang berasal dari NaCl 0,1 M dan ion Cl- yang berasal dari AgCl.
Konsentrasi Cl- dari AgCl dapat diabaikan sebab sangat kecil bila dibandingkan dengan
konsentrasi Cl- dari NaCl, yaitu 10-1 dibanding 1,3 x10-5
Ksp = [Ag+] [ Cl-]
1,8 X 10-10 = [Ag+] X 0,1
1,8 𝑋 10−10
[Ag+] = 0,1
= 1,8 X 10-9
[AgCl] = 1/1 X 1,8 . 10-9 = 1,8 . 10-9
Kelarutan AgCl dalam NaCl 0,1 M adalah 1,8. 10-9 mol/L
c. Dalam larutan AgNO3 0,01 M
AgNO3(aq) Ag+(aq) + NO3-(aq)
0,01M 0,01M 0,01 M
AgCl(s) ↔ Ag (aq) + Cl (aq)
+ -
s s s
Ksp = [Ag+] [ Cl-]
1,8 X 10-10 = 0,01 X [Cl-]
1,8 𝑋 10−10
[Cl-] = 0,01
= 1,8 x 10-8
[AgCl] = 1/1 x 1,8 . 10-8 = 1,8 . 10-8
Kelarutan AgCl dalam larutan AgNO3 0,01 M adalah 1,8 x 10-8
2. Pada temperatur tertentu dalam 100 mL air dapat larut 0,233 mg BaSO4. Berapa mg BaSO4 dapat
larut dalam 1 liter larutan yang mengandung 0,1 mol BaCl2?(Ar Ba=137, Cl = 35,5 , S = 32, O = 16)
Jawab :
Mula-mula ditentukan harga s dan Ksp, sebagai berikut :
0,233 x10−3 g 1000
s = + = 10-5
233g/mol 100
BaSO4(s) ↔ Ba2+(aq) + SO42-(aq)
s s s
2+ 2-
Ksp = [Ba ] [SO4 ]
= s s = s2
-5 2 -10
= (10 ) = 10
BaCl2(aq) Ba2+(aq) + 2Cl-(aq)
0,1 M 0,1 M 0,2 M
2+ 2-
Ksp = [Ba ] [SO4 ]
10-10 = 0,1 x [SO42-]
[SO42-] = 10-10/ 0,1 = 10-9
[BaSO4] = 1/1 x 10-9
Kelarutan BaSO4 dalam BaCl2 0,1 M adalah 10-9 mol/L
0,233 x10−3 gram
Massa BaSO4 dalam mg = 10-9 x x 1000 mg
1 gram
-4
= 2,33 x 10 mg
Latihan 7.3.3
1. Tentukan kelarutan AgBr (Ksp = 5 . 10-13) dalam:
a. air murni
b. AgNO3 0,1 M
c. CaBr2 1 M
2. Diketahui Ksp BaSO4 = 10-10.Berapa mg BaSO4 dapat larut dalam 2 liter larutan Na2SO4 0,2 M.
PR
1. Hitung kelarutan CaF2 dalam mol/L jika CaF2 dilarutkan dalam 0,01 M CaCl2!(Ksp CaF2 2 x 10-13).
2. Tentukan kelarutan AgBr (Ksp = 5 x 10-13) dalam air murni dan 500 mL AgNO3 0,1 M
3. Diketahui Ksp beberapa garam sebagai berikut ;
Ksp Ag2CO3 = 8 x 10-12
Ksp AgCl = 2 x 10-10
Ksp Ag3PO4 = 1 x 10-16
Ksp AgI = 8,5 x 10-17
Ksp AgCN = 1,2 x 10-16
Urutkan garam di atas berdasarkan kelarutannya dari yang paling besar dalam air!
2. Larutan jenuh basa Mg(OH)2 mempunyai pH = 10. hitung Ksp basa tersebut!
Jawab :
pH = 10 pOH = 14-10 = 4 [OH-] = 10-4
Mg(OH)2(s) ==== Mg2+(aq) + 2OH-(aq)
0,5. 10-4 10-4
Ksp Mg(OH)2 = (0,5 . 10 )(10-4)2
-4
= 5 . 10-13
Latihan 7.3.4
1. Pada temperatur tertentu harga Ksp Mg(OH)2 = 3,2 x 10-11.Hitung pH larutan tersebut!
2. Larutan jenuh L(OH)2 mempunyai pH 11, hitung harga Ksp basa tersebut!
pH dan kelarutan
Suatu basa umumnya lebih larut dalam larutan yang bersifat asam, dan sebaliknya lebih sukar larut dalam
larutan yang bersifat basa.Garam yang berasal dari asam lemah akan lebih mudah larut dalam asam kuat.
Contoh soal :
Diketahui Ksp Mg(OH)2 = 2 x 10-12. Tentukan kelarutan Mg(OH)2 dalam :
a. air murni (akuades)
b. larutan dengan pH = 12
Jawab :
a. Dalam air murni
Misalkan kelarutan Mg(OH)2 = s mol/L
Mg(OH)2(s) == Mg2+(aq) + 2OH-(aq)
s s 2s
Ksp Mg(OH)2 = [Mg ] [OH-]2
2+
2 x 10-12 = s (2s)2
-12 3
2 x 10 = 4s
s = 7,94 x 10-5 mol/L
Jadi kelarutan Mg(OH)2 dalam air sebesar 7,94 x 10-5 mol/L
b. Dalam larutan pH = 12
pH = 12 pOH = 2
[OH-] = 10-2 mol/L
Mg(OH)2 akan larut hingga terjadi larutan jenuh, misalkan kelarutan Mg(OH)2 = x mol/L
Mg(OH)2(s) == Mg2+(aq) + 2OH-(aq)
x x 2x
Konsentrasi ion OH- dalam larutan = 10-2 + 2x.Subtitusikan data ini kedalam persamaan :
[Mg2+] [OH-]2 = Ksp Mg(OH)2
(x)( 10-2 + 2x)2 = 2 x 10-12
Bahan ajar kimia kelas XI
Dra. Rita
90
Karena x << 10-2, maka 10-2 + 2x = 10-2, jadi persamaan di atas dapat ditulis sebagai berikut :
(x) ( 10-2)2 = 2 x 10-12
x = 2 x 10-8
Jadi kelarutan Mg(OH)2 dalam larutan pH=12 adalah 2 x 10-8, lebih kecil dibandingkan dalam air murni.
Latihan 7.3.5
1. Diketahui Ksp Fe(OH)2 = 8 x 10-16. Tentukan kelarutan Fe(OH)2 dalam :
a. Akuades
b. larutan NaOH 0,01 M
2. Larutan jenuh M(OH)2 mempunyai pH = 10. Tentukan kelarutan basa tersebut dalam larutan yang
mempunyai pH = 13!
Reaksi Pengendapan
Pencampuran dua jenis larutan elektrolit dapat membentuk endapan, tetapi ada juga yang tidak
membentuk endapan, tergantung pada hasil perkalian ion-ionnya yang dibandingkan dengan harga Ksp.
Contoh :
Garam AB dilarutkan dalam air dengan reaksi sebagai berikut :
AB(s) === A+(aq) + B-(aq), jika
1. Harga Ksp AB > [A+][B-], larutan belum jenuh (belum mengendap)
2. Harga Ksp AB = [A+][B-], larutan tepat jenuh
3. Harga Ksp AB < [A+][B-], larutan lewat jenuh (terjadi pengendapan)
Contoh soal :
1. Dicampurkan 250 mL larutan Ba(NO3)2 0,02 M dengan 250 mL larutan Na2CO3 0,02 M. Apakah
terbentuk endapan BaCO3? (Ksp BaCO3 = 5 x 10-9)
Jawab :
Endapan BaCO3 akan terbentuk jika [Ba2+][CO32-] > Ksp BaCO3
Mula-mula cari konsentrasi masing-masing larutan setelah dicampur.
[Ba(NO3)2] [Na2CO3]
V 1 . M1 = V 2. M2 V1. M1 = V2. M2
250 x 0,02 = 500 x M2 250 x 0,02 = 500 x M2
M2 = 5/500 = 0,01 M M2 = 5/500 = 0,01 M
Ba(NO3)2(aq) Ba (aq) + 2NO3 (aq)
2+ -
0,01 M 0,01 M
Na2CO3(aq) Na+(aq) + CO32-(aq)
0,01 M 0,01 M
2+ 2-
Didapatkan [Ba ][CO3 ] = 0,01 x 0,01
= 10-4
Ksp BaCO3 = 5 x 10 , karena [Ba2+][CO32-] > Ksp BaCO3 maka terbentuk endapan BaCO3.
-9
2. Apakah terjadi endapan Mg(OH)2 jika 300 mL MgCl2 0,2 M dicampur dengan 300 mL larutan
NH4OH 0,8 M? (Kb NH4OH = 10-5, Ksp Mg(OH)2 = 1,2 x 10-11)
Jawab :
Terjadi endapan Mg(OH)2 jika [Mg2+][OH-]2 > Ksp Mg(OH)2
Setelah dicampur
[MgCl2] [NH4OH]
V 1 . M 1 = V 2. M 2 V1 . M1 = V2. M2
300 x 0,2 = 600 x M2 300 x 0,8 = 600 x M2
M2 = 60/600 = 0,1 M M2 = 240/600 = 0,4 M
MgCl2 Mg2+(aq) + 2Cl-(aq)
0,1 M 0,1 M
NH4OH(aq) === NH4+(aq) + OH-(aq)
0,4 M
[OH-] = √ 𝐾𝑏 𝑥 𝑀𝑏
= √10−5 𝑥 0,4
= √4 𝑋10−6
= 2 x 10-3
Didapat [Mg2+][OH-]2 = 0,1 x (2 . 10-3)2
= 0,1 x 4 . 10-6
= 4 x 10-7
[Mg2+][OH-]2 > Ksp Mg(OH)2, maka terbentuk endapan Mg(OH)2
4 x 10-7 > 1,2 x 10-11.
PR
1. Suatu larutan jenuh basa Ba(OH)2 dilarutkan dalam satu liter air.
Ksp Ba(OH)2 = 4 x 10-12.Hitung pH larutan Ba(OH)2!
2. Selidiki apakah terjadi pengendapan jika 100 mL BaCl2 0,01 m dicampur dengan 100 mL KF 0,1 M? Ksp
BaF2 = 1,7 x 10-6
3. Kelarutan X(OH)2 pada temperatur tertentu adalah 10-4 mol/L. Berapa kelarutan X(OH)2 dalam larutan
yang pHnya = 13?
Di industri, terdapat berbagai produk yang komponennya tidak dapat saling melarutkan, tetapi dapat
bercampur secara homogen. Contohnya adalah mayones dan cat. Mayones adalah campuran homogen antara
air dan minyak . Sedangkan cat campuran homogen zat padat dan zat cair. Produk-produk demikian
merupakan sistem koloid.
2. Jenis-Jenis Koloid
Koloid merupakan suatu sistem yang terdiri dari dua fase yaitu fase terdispersi dan fase pendispersi
(medium pendispersi). Berdasarkan fase terdispersi dan fase pendispersinya, koloid dikelompokkan menjadi
8 jenis koloid, seperti yang tercantum dalam tabel berikut.
Fase Medium
No Nama Koloid Contoh
Terdispersi Pendispersi
1. Padat Padat Sol padat Gelas berwarna, intan hitam, paduan logam
2. Padat Cair Sol Sol emas, sol belerang, tinta, cat, tanah liat
3. Padat Gas Aerosol padat Asap (smoke), debu
4. Cair Gas Aerosol cair Kabut (fog), awan, embun
5. Cair Cair Emulsi Susu, santan, minyak ikan, mayonaise
6. Cair Padat Emulsi padat Jelly, mutiara, keju, mentega, nasi
7. Gas Cair Buih/busa Buih sabun, krim kocok, pasta
8. Gas Padat Buih padat Karet busa, batu apung, styrofoam, kerupuk
a. Sol
Merupakan sistem koloid dengan fase terdispersi berupa zat padat dalam medium pendispersi zat
cair.Contohnya sol sabun, sol deterjen, sol kanji.
b. Aerosol
Merupakan sistem koloid dengan fase terdispersi padat atau cair dalam medium pendispersi
gas.Contoh produk yang dibuat dalam bentuk aerosol, hairspray, semprot obat nyamuk, farfum, cat
semprot. Untuk menghasilkan aerosol diperlukan suatu bahan pendorong(propelan aerosol). Bahan
pendorong yang banyak digunakan adalah CFC dan karbon dioksida.
c. Emulsi
Merupakan sistem koloid dengan fase terdispersi cair dalam medium pendispersi cair. Syarat
terjadinya emulsi adalah kedua jenis zat cair tersebut tidak saling melarutkan.Emulsi digolongkan ke
dalam dua bagian yaitu :
- Emulsi minyak dalam air ( M/A )
Contoh : santan, susu, lateks
- Emulsi air dalam minyak ( A/M )
Contoh : mayonaise, minyak bumi, minyak ikan
Bahan ajar kimia kelas XI
Dra. Rita
95
Untuk membuat emulsi diperlukan zat pengemulsi (emulgator). Contohnya, sabun mengemulsikan
minyak ke dalam air, kasein dalam susu, kuning telur dalam mayonaise.
d. Buih
Merupakan sistem koloid dengan fase terdispersi gas dalam medium pendispersi cair. Seperti halnya
emulsi untuk menstabilkan buih diperlukan zat pembuih, misalnya sabun, deterjen, protein. Buih
digunakan pada proses pengolahan biji logam, pada alat pemadam kebakaran.Adakalanya buih tidak
dikehendaki, untuk memecah/mencegah buih dapat digunakan zat eter, isoamil alkohol.
e. Gel
Merupakan koloid yang setengah kaku ( antara padat dan cair).Contohnya agar-agar, lem kanji, selai,
gelatin, gel silika. Gel dapat terbentuk dari sol yang zat terdispersinya mengadsorpsi medium
pendispersinya.
Latihan 8.1
1. Lengkapilah tabel berikut ini :
No Nama sistem koloid Fase terdispersi Medium pendispersi Contoh
1 Sol ……………. ………………… ………………….
2 ……………….. Gas Cair ………………….
3 ……………….. ……………. ………………… Asap
4 ……………….. ……………. ………………… Agar-agar
5 ……………….. Cair Gas ………………….
6 Emulsi ……………. …………………. ………………..
Koloid Asosiasi
Berbagai jenis zat seperti sabun dan deterjen, larut dalam air tetapi tidak membentuk larutan
melainkan koloid. Molekul sabun atau deterjen terdiri atas bagian polar yang disebut kepala dan bagian non
polar yang disebut ekor. Kepala sabun merupakan gugus hidrofil (tertarik ke air) sedangkan gugus
hidrokarbon bersifat hidrofob (takut air).
O
║
CH3 - CH2 - CH2 - CH2 - CH2 - CH2 - CH2 - CH2 - CH2 - CH2 - CH2 - CH2- CH2 - CH2 - CH2 -C- O-Na+
Ekor Kepala
3. Sifat-Sifat Koloid
Beberapa sifat koloid yang penting untuk diketahui adalah efek Tyndall dan gerak Brown. Adanya muatan
listrik pada koloid dapat dijelaskan dengan elektroforesis, adsorpsi, koagulasi, koloid pelindung, serta
dialisis, dan juga adanya koloid liofil dan koloid liofob.
Gerak Brown
adalah gerak acak (zig-zag) partikel koloid dalam medium pendispersinya. Gerak ini
ditemukan oleh Robert Brown. Gerak Brown terjadi karena adanya tumbukan yang tidak seimbang
antara molekul-molekul medium terhadap partikel koloid. Semakin tinggi suhu semakin cepat gerak
Brown berlangsung karena energi kinetik molekul medium meningkat sehingga menghasilkan
tumbukan yang lebih kuat.Gerak Brown dalam sistem koloid menyebabkan partikel koloid tersebar
merata dalam medium pendispersinya dan tidak memisah meskipun didiamkan (stabil).
2. Muatan koloid
Partikel-partikel koloid bermuatan listrik. Ada yang bermuatan positif dan ada yang bermuatan negatif.
Adanya muatan listrik pada koloid dapat dijelaskan dengan elektroforesis, adsorpsi, koagulasi, koloid
pelindung, dan dialisis.
a. Elektroforesis
Elektroforesis adalah pergerakan partikel koloid di bawah pengaruh medan listrik. Partikel-
partikel koloid dapat bermuatan listrik karena terjadi penyerapan ion pada permukaan koloid. Kestabilan
sistem koloid disebabkan adanya muatan listrik pada permukaan partikel koloid, selain karena adanya
gerak Brown. Pada peristiwa elektroforesis, partikel koloid akan dinetralkan muatannya dan
digumpalkan pada elektroda.
Kegunaan dari sifat ini adalah untuk menentukan muatan yang dimiliki oleh suatu partikel
koloid.
Pada elektroforesis ini, ke dalam elektrolit dimasukkan dua batang elektroda kemudian
dihubungkan dengan sumber arus searah, maka partikel-partikel koloid akan bergerak ke salah satu
elektroda tergantung pada jenis muatannya. Koloid yang bermuatan negatif akan bergerak ke anode
(elektode positif) sedangkan koloid yang bermuatan positif bergerak ke katode (elektrode negatif).
b. Adsorpsi
Adsorpsi adalah proses penyerapan suatu zat di permukaan zat lain. Zat yang diserap disebut
fase terserap dan zat yang menyerap disebut adsorpen. Peristiwa adsorpsi disebabkan gaya tarik molekul-
molekul pada permukaan adsorpen.
Contoh pemanfaatan adsorpsi :
1) Penyembuhan sakit perut yang disebabkan bakteri patogen dengan serbuk karbon atau norit. Di
dalam usus, norit akan menjadi koloid yang dapat mengadsorpsi zat racun(bakteri patogen)
2) Penjernihan air keruh dengan tawas Al2(SO4)3. Dalam air tawas terhidrolisis menjadi Al(OH)3
yang berbentuk koloid dan mampu mengadsorpsi kotoran dalam air khususnya zat warna.
3) Penjernihan air tebu pada pembuatan gula pasir dengan tanah diatome dan arang tulang
(pemutihan gula).Zat warna dalam gula akan diadsorpsi sehingga diperoleh gula yang putih.
4) Adsorpsi gas oleh zat padat, misalnya pada masker gas.
5) Adsorbsi keringat oleh alumium stearat yang terdapat dalam rol on deodorant.
c. Koagulasi
Koagulasi atau penggumpalan adalah peristiwa pengendapan partikel-partikel koloid sehingga
fase terdispersi terpisah dari medium pendispersinya.
Koagulasi disebabkan hilangnya kestabilan untuk mempertahankan partikel-partikel agar tetap
tersebar di dalam medium pendispersinya.
Koagulasi dapat dilakukan secara mekanis, fisis dan kimia
1) Mekanik, menggumpalkan koloid dengan pemanasan, pengadukan, dan pendinginan. Proses ini
akan mengurangi air atau ion di sekeliling koloid sehingga koloid akan mengendap.
Contohnya : protein, agar-agar dalam air akan menggumpal bila didinginka.
2) Fisis
Contoh : penggunakan alat cottrel. Alat Cottrel biasanya dipakai pada cerobong asap di industri-
industri besar, untuk menggumpalkan asap dan debu. Hal ini bertujuan untuk mengurangi
pencemaran asap dan debu yang berbahaya. Caranya dengan melewatkan asap atau debu pada
Cottrel sebelum keluar dari cerobong pabrik. Alat ini terdiri dari dua pelat elektrode listrik
bertegangan tinggi. Bila sudah jenuh elektrode tersebut dibersihkan.
3) Kimia
Cara ini dilakukan dengan penambahan zat elektrolit ke dalam koloid.
Contoh :
- Proses pengolahan karet dari bahan mentah (lateks) dengan menambahkan asam formiat atau
cuka.
- Pembentukan delta di muara sungai
- Proses penjernihan air dengan menambahkan tawas. Tawas digunakan untuk
menggumpalkan partikel koloid dalam air.
d. Koloid Pelindung
Koloid pelindung adalah koloid yang berfungsi melindungi koloid lainnya agar tidak mengalami
koagulasi.Koloid pelindung membentuk lapisan disekeliling partikel koloid lain sehingga melindungi
muatan koloid tersebut.
Beberapa contoh kolid pelindung sebagai berikut :
- Kasein dalam susu
- Lesitin merupakan pelindung yang menstabilkan butir-butir halus air dalam margarin.
- Larutan gom digunakan untuk melindungi partikel-partikel karbon dalam tinta.
- Gelatin merupakan pelindung yang mencegah pembentukan kristal besar es atau gula dalam
pembuatan es krim.
Koloid pelindung pada emulsi disebut emulgator.
e. Dialisis
Dialisis adalah suatu cara untuk menghilangkan ion-ion pengganggu yang terdapat dalam sistem koloid
dengan menggunakan selaput semipermeabel.
Prinsip kerja dialisis
Sistem koloid dimasukkan ke dalam kantong yang terbuat dari selaput semipermeabel yaitu selaput yang
dapat melewatkan partikel-partikel kecil seperti ion atau molekul sederhana tetapi menahan koloid.
Kantong ini dimasukkan ke dalam bejana yang berisi air mengalir. Dengan demikian ion-ion keluar dari
kantong dan hanyut bersama air.
Dalam industri teknik dialisis digunakan untuk memisahkan tepung tapioka dari ion-ion sianida yang
terdapat dalam singkong.Dialisis ini juga digunakan dalam proses cuci darah bagi penderita gagal ginjal
yang dikenal dengan blood dialisis/haemodialisis.
Makhluk hidup
Dalam tubuh makhluk hidup banyak zat-zat penting dalam bentuk koloid misalnya darah, protein,
bakteri, protoplasma, pati. Darah merupakan koloid sol, sistem koloid dalam protoplasma dapat mengalami
perubahan kepekatan. Bila kadar air tinggi berbentuk sol, bila rendah berbentuk gel.
Kosmetik
Macam- macam kosmetik :
1. Berbentuk sol padat : lipstik, pensil alis, maskara.
2. Berbentuk emulsi : susu pembersih
3. Berbentuk sol : cairan untuk masker, cat kuku
4. Berbentuk aerosol : farfum, spray deodoran, hair spray
5. Berbentuk gel : deodoran stick, minyak rambut
6. Berbentuk buih : sabun cukur, sabun kecantikan
Tugas kelompok
Buatlah daftar sistem koloid yang terdapat dalam kehidupan sehari-hari. Identifikasi jenis koloidnya
dan tentukan fase terdispersi dan medium pendispersinya!
Pembuatan Koloid
Sistem koloid dapat dibuat dari larutan sejati maupun suspensi. Pembuatan koloid dari larutan sejati
disebut dengan kondensasi yakni dengan cara menggabungkan (agregasi) partikel-partikel dalam larutan
sejati, sedangkan pembuatan koloid dari suspensi disebut dispersi yaitu menghaluskan partikel-partikel kasar
suspensi kemudian didispersikan ke medium pendispersinya.
Larutan Koloid Suspensi
Kondensasi Dispersi
1. Cara Kondensasi
Pembuatan koloid dengan cara kondensasi adalah dengan mengubah partikel-partikel larutan sejati
( molekul atau ion ) menjadi partikel koloid.
Cara ini dapat dilakukan melalui reaksi-reaksi kimia.
a. Reaksi hidrolisis
Hidrolisis adalah reaksi zat dengan air.Reaksi ini umumnya digunakan untuk membuat koloid-
koloid basa dari suatu garam yang dihidrolisis.
Contoh : Pembuatan sol Fe(OH)3 dari hidrolisis FeCl3. Apabila ke dalam air mendidih
dimasukkan
FeCl3 akan terbentuk sol Fe(OH)3
FeCl3(aq) + 3H2O(l) Fe(OH)3(koloid) + 3HCl(aq)
b. Reaksi redoks
Reaksi yang melibatkan perubahan bilangan oksidasi.
Contoh :
- Pembuatan sol belerang dengan mengalirkan gas H2S ke dalam larutan SO2.
2H2S(gI + SO2(aq) 2H2O(l) + 3S(koloid)
- Pembuatan sol emas dari reaksi antara larutan HauCl4 dengan K2CO3 dan HCHO
(formaldehid).
2HAuCl4(aq) + 6K2CO3(aq) + 3HCHO(aq)
2Au(koloid) + 5CO2(g) + 8KCl(aq0 + 3HCOOK(aq) + KHCO3(aq) + 2H2O(l)
d. Penggantian pelarut
Sol belerang dalam air dapat dibuat dengan melarutkan belerang ke dalam alkohol. Kemudian
larutan jenuh yang terjadi, diteteskan ke dalam air sedikit demi sedikit.Contoh lainnya adalah
larutan jenuh kalsium asetat dicampur dengan alkohol akan terbentuk suatu koloid berupa gel.
2. Cara Dispersi
Koloid yang berasal dari suspensi kasar dapat dibuat dengan cara dispersi.
Berikut beberapa cara dispersi.
a. Cara mekanik
Menurut cara ini butir-butir kasar digerus dengan lumpang atau penggiling koloid sampai
diperoleh tingkat kehalusan tertentu, kemudian didispersikan ke dalam medium pendispersi.
Contoh : Sol belerang dapat dibuat dengan menggerus butir-butir belerang bersama-sama gula pasir,
kemudian hasil penggerusan dicampur dengan air.
b. Homogenisasi
Pembuatan susu kental manis yang bebas kasein dilakukan dengan mencampurkan serbuk susu
skim ke dalam air di dalam mesin homogenisasi, sehingga partikel-partikel susu berubah ukurannya
menjadi seukuran partikel koloid.
Contohnya : pembuatan susu kental manis, emulsi obat.
c. Peptisasi
Peptisasi adalah pembuatan koloid dari butir-butir kasar atau dari endapan dengan bantuan suatu
zat pemeptisasi atau pemecah.
Contoh :
- Endapan Al(OH)3 yang terdapat dalam air jika ditambahkan AlCl3 akan berubah menjadi sol
Al(OH)3.
- Endapan AgCl akan berubah menjadi koloid dengan menambahkan larutan NH3.
- Endapan CdS dan NiS dialirkan gas H2S akan terbentuk sol belerang. Sol belerang yang
terbentuk berasal dari endapan.
- Agar-agar dipeptisasi oleh air.
- Nitroselulosa oleh aseton.
- Karet oleh bensin.
d. Busur Bredig
Cara busur Bredig digunakan untuk membuat sol logam. Partikel-partikel fase terdispersi dibuat
dengan menggunakan loncatan bunga api listrik Logam yang akan dijadikan koloid digunakan sebagai
elektrode yang dicelupkan ke dalam medium pendispersi, kemudian diberi loncatan listrik diantara
kedua ujungnya. Loncatan bunga api listrik mengakibatkan logam menguap dan selanjutnya terdispersi
ke dalam medium pendispersinya.
1 2 3
4 5 6
7 8
9
10 11
12
13
14
15 16 17 18
19
21 22 23 20
24
PERTANYAAN
Mendatar Menurun
5. Cara pembuatan koloid yang berasal dari 1. Dapat menggumpalkan koloid negatif
larutan sejati. 2. (dibalik).
7. Fase(wujud) partikel terdispersi dari sol. 3. Koloid yang medium pendispersinya gas.
8. Kalsium….(jika dicampur dengan alkohol akan Salah satu cara membuat koloid dari suspensi
membentuk gel. 4. kasar.
10. Bergeraknya partikel koloid akibat pengaruh 6. Campuran yang diminum pada pagi hari.
medan listrik. 9. Penyerapan muatan oleh koloid.
12. Fase pendispersi dari aerosol. Gerakan lurus dan patah-patah dari partikel
13. Yang menyebabkan terjadinya delta pada 10. koloid.
14 sungai. 11. Susu, santan termasuk jenis koloid ini.
15. Air padat. Sistem dispersi yang bukan koloid dan bukan
Menstabilkan koloid dengan menghilangkan 12. larutan.
20. muatan koloid. 16. Medium pendispersi dari aerosol.
21. Koloid gas dalam medium zat cair. 17. Sol setengah kaku (dibalik).
Proses menggumpalnya koloid oleh pengaruh Koloid dimana fase terdispersinya padat dan
24 ion. 18. medium pendispersinya cair.
Jenis ion yang menyebabkan koloid positif 19. Salah satu contoh emulsi.
menggumpal. 22. Untuk orang sakit.
23. Pelarut universal
Air dalam wujud gas.