Anda di halaman 1dari 12

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Satuan Pendidikan : SMAN 1 Padang Panjang


Mata Pelajaran : KIMIA
Kelas / Semester :X/1
Materi Pembelajaran : Struktur Atom
Alokasi Waktu : 8 x 45 menit

A. KOMPETENSI INTI
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli
(gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan
menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas permasalahan dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam
menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
3. Memahami ,menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi,
seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan,
kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta
menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai
dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan
mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan

B. KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR


KOMPETENSI DASAR INDIKATOR
1. KD dari KI 1:
1.1. Menyadari keterturan struktur materi 1.1.1. Mengagungkan kebesaran Tuhan
sebagai wujud kebesaran Tuhan Yang Maha YME
Esa dan pengetahuan tentang struktur 1.1.2. Menyadari bahwa ketentuan yang
partikel materi sebagai hasil pemikiran ditetapkan oleh Tuhan YME adalah
kreatif manusia yang kebenarannya bersifat yang terbaik bagi kita.
tentative.
2. KD dari KI 2:
2.1. Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa 2.1.1. Menunjukkan perilaku ilmiah
ingin tahu, disiplin, ujur, objektif, terbuka,
mampu fakta dan opini, ulet, teliti,
bertanggung jawab, kritis, kreatif, inovatif,
demokratis, komunikatif) dalam merancang
dan melakukan percobaan serta berdiskusi
yang diwujudkan dalam sikap sehari-hari.
2.2. Menunjukkan perilaku kerjasama, santun, 2.2.1. Menunjukkan perilaku kerjasama,
toleran, cinta damai dan peduli lingkungan santun, toleran,cinta damai dan
serta hemat dalam memanfaatkan sumber peduli lingkungan serta hemat
daya alam.
2.3. Menunjukkan perilaku responsive,dan 2.3.1. Menunjukkan perilaku responsive,
proaktif serta bijaksana sebagai wujud dan proaktif serta bijaksana
kemampuan memecahkan masalah dan
membuat keputusan.
3. KD dari KI 3:
KOMPETENSI DASAR INDIKATOR
3.1. Menganalisis perkembangan model atom 3.1.1. Menentukan partikel dasar (proton,
elektron dan neutron)
3.1.2. Menentukan konfigurasi elektron
dan elektron valensi
3.1.3. Mengklasifikasikan unsur ke dalam
Isotop, isobar dan isotonmasing-
masing teori atom berdasarkan data
percobaaan
3.1.1. Menjelaskan perkembangan teori
atom untuk menunjukkan
kelamahan dan kelebihan masing-
masing teori atom berdasarkan data
percobaaan
4. KD dari KI 4: 4.1.1. Menganalisis perkembangan teori
1.1. Mengolah dan menganalisis perkembangan atom untuk menunjukkan
model atom. kelamahan dan kelebihan masing-
masing teori atom berdasarkan data
percobaaan
Nilai Karakter Anti Korupsi yang ditanamkan:
Hukum: Adil, Tanggung jawab, konsekuen, jujur, komitmen, rajin, kerja keras, bijaksana,
disiplin
Politik : Kesetaraan, bijaksana, disiplin.
C. Tujuan Pembelajaran
Siswa dapat:
1. Menjelaskan perkembangan teori atom untuk menunjukkan kelemahan dan
kelebihan masing-masing teori atom berdasarkan data percobaan
2. Menentukan partikel dasar (proton, elektron dan neutron) melalui diskusi-informasi
3. Menentukan konfigurasi elektron dan elektron valensi bila diberikan simbol unsur
lengkap dengan nomor atomnya
4. Mengklasifikasikan unsur ke dalam isotop, isobar dan isoton bila diberikan 10 buah
unsur lengkap dengan nomor atom dan massa atomnya.

D. Materi Pembelajaran
1. Perkembangan Teori Atom dan Partikel Penyusun Atom serta Hubungannya
dengan Nomor Massa dan Nomor Atom
a. Teori Atom Dalton
Pada tahun 1803, John Dalton mengemukakan mengemukakan pendapatnaya
tentang atom. Teori atom Dalton didasarkan pada dua hukum, yaitu hukum kekekalan
massa (hukum Lavoisier) dan hukum susunan tetap (hukum prouts). Lavosier
mennyatakan bahwa "Massa total zat-zat sebelum reaksi akan selalu sama dengan massa
total zat-zat hasil reaksi". Sedangkan Prouts menyatakan bahwa "Perbandingan massa
unsur-unsur dalam suatu senyawa selalu tetap". Dari kedua hukum tersebut Dalton
mengemukakan pendapatnya tentang atom sebagai berikut:
a. Atom merupakan bagian terkecil dari materi yang sudah tidak dapat dibagi lagi
b. Atom digambarkan sebagai bola pejal yang sangat kecil, suatu unsur memiliki atom-
atom yang identik dan berbeda untuk unsur yang berbeda
c. Atom-atom bergabung membentuk senyawa dengan perbandingan bilangan bulat
dan sederhana. Misalnya air terdiri atom-atom hidrogen dan atom-atom oksigen
d. Reaksi kimia merupakan pemisahan atau penggabungan atau penyusunan kembali
dari atom-atom, sehingga atom tidak dapat diciptakan atau dimusnahkan.
Hipotesa Dalton digambarkan dengan model atom sebagai bola pejal seperti pada tolak
peluru. Seperti gambar berikut ini:

Kelemahan dan Kelebihn Model Atom Dalton


Kelebihan
Mulai membangkitkan minat terhadap penelitian mengenai model atom
Kelemahan
Teori atom Dalton tidak dapat menerangkan suatu larutan dapat menghantarkan arus
listrik. Bagaimana mungkin bola pejal dapat menghantarkan arus listrik? padahal listrik
adalah elektron yang bergerak. Berarti ada partikel lain yang dapat menghantarkan arus
listrik.

b. Teori Atom Thomson


Berdasarkan penemuan tabung katode yang lebih baik oleh William Crookers,
maka J.J. Thomson meneliti lebih lanjut tentang sinar katode dan dapat dipastikan
bahwa sinar katode merupakan partikel, sebab dapat memutar baling-baling yang
diletakkan diantara katode dan anode. Dari hasil percobaan ini, Thomson menyatakan
bahwa sinar katode merupakan partikel penyusun atom (partikel subatom) yang
bermuatan negatif dan selanjutnya disebut elektron.
Atom merupakan partikel yang bersifat netral, oleh karena elektron bermuatan
negatif, maka harus ada partikel lain yang bermuatan positifuntuk menetrallkan muatan
negatif elektron tersebut. Dari penemuannya tersebut,Thomson memperbaiki kelemahan
dari teori atom dalton dan mengemukakan teori atomnya yang dikenal sebagai Teori
Atom Thomson yang menyatakan bahwa:
“Atom merupakan bola pejal yang bermuatan positif dan didalamya tersebar muatan
negatif elektron”
Model atomini dapat digambarkan sebagai jambu biji yang sudah dikelupas
kulitnya. biji jambu menggambarkan elektron yang tersebar merata dalam bola daging
jambu yang pejal, yang pada model atom Thomson dianalogikan sebagai bola positif
yang pejal

Atom Thomson
c. Teori Atom Rutherford
Rutherford bersama dua orang muridnya (Hans Geigerdan Erners Masreden)
melakukan percobaan yang dikenal dengan hamburan sinar alfa (λ) terhadap lempeng
tipis emas. Sebelumya telah ditemukan adanya partikel alfa, yaitu partikel yang
bermuatan positif dan bergerak lurus, berdaya tembus besar sehingga dapat menembus
lembaran tipis kertas. Percobaan tersebut sebenarnya bertujuan untuk menguji pendapat
Thomson, yakni apakah atom itu betul-betul merupakan bola pejal yang positif yang
bila dikenai partikel alfa akan dipantulkan atau dibelokkan. Dari pengamatan mereka,
didapatkan fakta bahwa apabila partikel alfa ditembakkan pada lempeng emas yang
sangat tipis, maka sebagian besar partikel alfa diteruskan (ada penyimpangan sudut
kurang dari 1°), tetapi dari pengamatan Marsden diperoleh fakta bahwa satu diantara
20.000 partikel alfa akan membelok sudut 90° bahkan lebih. Berdasarkan gejala-gejala
yang terjadi, diperoleh beberapa kesipulan beberapa berikut:
1. Atom bukan merupakan bola pejal, karena hampir semua partikel alfa
diteruskan
2. Jika lempeng emas tersebut dianggap sebagai satu lapisanatom-atom emas, maka
didalam atom emas terdapat partikel yang sangat kecil yang bermuatan positif.
3. Partikel tersebut merupakan partikelyang menyusun suatu inti atom,
berdasarkan fakta bahwa 1 dari 20.000 partikel alfa akan dibelokkan. Bila
perbandingan 1:20.000 merupakan perbandingan diameter, maka didapatkan
ukuran inti atom kira-kira 10.000 lebih kecil daripada ukuran atom keseluruhan.
Berdasarkan fakta-fakta yang didapatkan dari percobaan tersebut, Rutherford
mengusulkan model atom yang dikenal dengan model atom rutherford yang
menyatakan bahwa atom terdiri dari inti atom yang sangat kecil dan bermuatan positif,
dikelilingi oleh elektron yang bermuatan negatif. Rutherford menduga bahwa didalam
inti atom terdapat partikel netral yang berfungsi mengikat partikel-partikel positif agar
tidak saling tolak menolak.

d. Teori Atom Neils Bohr


Pada tahun 1913, pakar fisika Denmark bernama Neils Bohr memperbaiki
kegagalan atom Rutherford melalui percobaannya tentang spektrum atom hidrogen.
Percobaannya ini berhasil memberikan gambaran keadaan elektron dalam menempati
daerah disekitar inti atom. Penjelasan Bohr tentang atom hidrogen melibatkan gabungan
antara teori klasik dari Rutherford dan teori kuantum dari Planck, diungkapkan dengan
empat postulat, sebagai berikut:
1. Hanya ada seperangkat orbit tertentu yang diperbolehkan bagi satu elektron dalam
atom hidrogen. Orbit ini dikenal sebagai keadaan gerak stasioner (menetap) elektron
dan merupakan lintasan melingkar disekeliling inti.
2. Selama elektron berada dalam lintasan stasioner, energi elektron tetap sehingga
tidak ada energi dalam bentuk radiasi yang dipancarkan maupun diserap.
3. Elektron hanya dapat berpindah dari satu lintasan stasioner ke lintasan stasioner
lain. Pada peralihan ini, sejumlah energi tertentu terlibat, besarnya sesuai dengan
persamaan planck,
E2 – E1 = hf
4. Lintasan stasioner yang dibolehkan memilki besaran dengan sifat-sifat tertentu,
terutama sifat yang disebut momentum sudut. Besarnya momentum sudut
merupakan kelipatan dari h/2p atau nh/2p, dengan n adalah bilangan bulat dan h
tetapan planck.
Menurut model atom bohr, elektron-elektron mengelilingi inti pada lintasan-
lintasan tertentu yang disebut kulit elektron atau tingkat energi. Tingkat energi paling
rendah adalah kulit elektron yang terletak paling dalam, semakin keluar semakin besar
nomor kulitnya dan semakin tinggi tingkat energinya.
e. Teori Atom Mekanika Kuantum
Model atom mekanika kuantum dikembangkan oleh Erwin Schrodinger
(1926).Sebelum Erwin Schrodinger, seorang ahli dari Jerman Werner Heisenberg
mengembangkan teori mekanika kuantum yang dikenal dengan prinsip ketidakpastian
yaitu “Tidak mungkin dapat ditentukan kedudukan dan momentum suatu benda secara
seksama pada saat bersamaan, yang dapat ditentukan adalah kebolehjadian menemukan
elektron pada jarak tertentu dari inti atom”. Daerah ruang di sekitar inti dengan
kebolehjadian untuk mendapatkan elektron disebut orbital. Bentuk dan tingkat energi
orbital dirumuskan oleh Erwin Schrodinger.Erwin Schrodinger memecahkan suatu
persamaan untuk mendapatkan fungsi gelombang untuk menggambarkan batas
kemungkinan ditemukannya elektron dalam tiga dimensi.
Model atom dengan orbital lintasan elektron ini disebut model atom modern
atau model atom mekanika kuantum yang berlaku sampai saat ini, seperti terlihat pada
gambar berikut ini. Model atom dengan orbital lintasan elektron ini disebut model atom
modern atau model atom mekanika kuantum yang berlaku sampai saat ini, seperti
terlihat pada gambar berikut ini.

Atom Modern

Awan elektron disekitar inti menunjukan tempat kebolehjadian elektron. Orbital


menggambarkan tingkat energi elektron. Orbital-orbital dengan tingkat energi yang
sama atau hampir sama akan membentuk sub kulit. Beberapa sub kulit bergabung
membentuk kulit.Dengan demikian kulit terdiri dari beberapa sub kulit dan subkulit
terdiri dari beberapa orbital. Walaupun posisi kulitnya sama tetapi posisi orbitalnya
belum tentu sama.
Partikel Penyusun Atom
Menurut teori Dalton,atom adalah bagian terkecil penyusun materi. Akan tetapi
penelitian lebih lanjut menunjukkan bahwa atom masih memiliki partikel-partikel yang
lebih kecil lagi yang disebut partikel subatom.Partikel-partikenya adalah:
Massa Muatan Penemu Eksperimen
(sma)
Elektron 0 -1 J.J Thomson & Tabung sinar katode.
0
( 1 e ) muatannya oleh A. R.
Millikan
Proton 1 +1 Goldstein dan Sinar anoda dan
Atom 1 Rutherford penembakan sinar α pada
( 1p )
lempeng emas.
Neutron 1 0 James Chadwick Penembakan partikel
( 0n )
1 sinar α pada plat berilium.
Notasi Atom

A 
Z X  X
Ket :
A = nomor massa N = neutron
Z = nomor atom =A–Z
X = notasi/lambang/simbol atom
 Untuk atom netral  Z = p=e
 Untuk atom bermuatan (ion)  Z = p ≠ e

2. Klasifikasi unsure ke dalam Isotop,Isobar dan Isoton


a. Isotop adalah Unsur-unsur yang mempunyai nomor atom sama tetapi nomor
massa berbeda.
1 2
ex : 1 H , 1 H , 13 H atau 1H , 2 H , 3H

b. Isoton adalah Unsur-unsur yang berbeda yang memiliki nomor atom berbeda
tetapi jumlah neutron sama.
23
ex : 11 Na dan 1224Mg

c. Isobar adalah Unsur-unsur yang mempunyai nomor atom berbeda tetapi


memiliki nomor massa sama
ex : 19
39
K dan 17
39
Cl

E. Metode pembelajaran
1. Metode pembelajaran : pembelajaran langsung (DL)
Pembelajaran kooperatif (CL)
2. Metode : penugasan
Studi literatur
Diskusi informasi
Diskusi kelompok

F. Sumber belajar
 J.M.C. Johari, dkk. 2010. Chemistry 1A For SHS Grade X Semester 1Bilingual. Jkt: Esis
 J.M.C. Johari, dkk. 2010. Chemistry 1A For SHS Grade X Semester2Bilingual. Jkt: Esis
 Sri Rahayu Ningsih. 2007. Sains Kimia 2 SMA/MA. Jakarta: PT Bumi Aksara
 Michael Purba. 2006. Kimia untuk SMA Kelas XI. Jakarta: Erlangga
 J.D. Anderton, dkk. 2004. Fondations Chemistry. Melbourne: Pearson Education
Australlia
 John Anderton, dkk. 1991. Chemistry Laboratory Manual for Secendary School.
Singapore: STAOWA [science teacher’s association of western australlia]
 P.J. Beveridge. 1987. The Key to Chemistry Exams. Perth: Bookland Pty Ltd.
 Tabel system periodik unsur
 LKS
G. Langkah-langkah dalam pembelajaran
Pertemuan Ketiga (4X45)
a. Pendahuluan
 Prasyarat pengetahuan: menggali pemahaman siswa tentang teori atom yang
dipelajari selama di SMP
 Motivasi: Mengapa teori atom selalu berkembang?

b. Kegiatan Inti:
a. MENGAMATI (OBSERVING)
 Mengamati partikel partikel penyusun atom dan menentukan nomor atom
dan nomor massa suatu unsur serta Isotop, isobar, isoton
 Mengamati perkembangan model atom untuk menentukan konfigurasi
elektron dan hubungannya dengan letak unsur dalam tabel periodik.
 Mengamati perkembangan tabel periodik unsur untuk menentukan golongan
dan perioda berdasarkan kulit dan subkulit atom serta sifat keperiodikan
unsur
b. MENANYA (QUESTIONING)
 Mengajukan pertanyaan berkaitan dengan partikel partikel penyusun atom,
misalnya: adakah unsur yang sama mempunyai netron berbeda?
 Mengajukan pertanyaan berkaitan dengan tabel periodik, misalnya: apa
dasar pengelompokan unsur dalam tabel periodik, bagaimana hubungan
konfigurasi elektron dengan letak unsur dalam tabel periodik, apa yang
menyebabkan keteraturan sifat unsur dalam tabel periodik?
c. MENGUMPULKAN DATA (EXPERIMENTING)
 Mengamati nomor atom dan nomor massa beberapa unsur dalam tabel
periodik untuk menentukan jumlah elektron, proton dan netron unsur
tersebut.
 Menganalisis jumlah proton, elektron, dan netron suatu unsur untuk
menentukan isotop, isobar dan isoton.
 Menganalisis tabel dan grafik hubungan antara nomor atom dengan sifat
keperiodikan unsur (jari-jari atom, energi ionisasi, afinitas elekton, dan
keelektronegtifan)
d. MENGASOSIASI (ASSOCIATING)
 Menyimpulkan bahwa golongan dan perioda unsur ditentukan oleh nomor
atom dan konfigurasi elektron.
 Menyimpulkan adanya hubungan antara konfigurasi elektron suatu unsur
dengan sifat keperiodikan unsur (jari-jari atom, energi ionisasi, afinitas
elekton, dan keelektronegtifan)
e. MENGKOMUNIKASIKAN (COMMUNICATING)
 Mempresentasikan perkembangan teori atom dan perkembangan tabel
periodik unsur dengan menggunakan tata bahasa yang benar.

c. Penutup
 Siswa mengambil kesimpulan tentang: struktur atom Bohr dan mekanika
kuantum

Pertemuan Keempat (4x5)


1. Pendahuluan
 Prasyarat pengetahuan: Menggali pemahaman siswa terhadap materi selama di
SMP
 Motivasi: Bagaimana perkembangan system periodic unsure dan dasar
pengelompokannya?

2. Kegiatan Inti
a. MENGAMATI (OBSERVING)
 Mengamati perkembangan model atom untuk menentukan konfigurasi
elektron, diagram orbital, bilangan kuantum dan bentuk orbital serta
hubungannya dengan letak unsur dalam tabel periodik.
 Mengamati perkembangan tabel periodik unsur untuk menentukan golongan
dan perioda berdasarkan kulit dan subkulit atom serta sifat keperiodikan
unsure

b. MENANYA (QUESTIONING)
 Mengajukan pertanyaan yang berkaitan dengan struktur atom, misalnya:
bagaimana partikel dasar tersusun dalam atom(konfigurasi elektron)?
dimana kemungkinan keberadaan elektron dalam orbital (bilangan
kuantum)?
 Mengajukan pertanyaan berkaitan dengan tabel periodik, misalnya: apa
dasar pengelompokan unsur dalam tabel periodik, bagaimana hubungan
konfigurasi elektron dengan letak unsur dalam tabel periodik, apa yang
menyebabkan keteraturan sifat unsur dalam tabel periodik?
c. MENGUMPULKAN DATA (EXPERIMENTING)
 Menganalisis perkembangan model atom untuk menentukan konfigurasi
elektron, diagram orbital, bilangan kuantum dan bentuk orbital serta
hubungannya dengan letak unsur dalam tabel periodik.
 Menganalisis tabel dan grafik hubungan antara nomor atom dengan sifat
keperiodikan unsur (jari-jari atom, energi ionisasi, afinitas elekton, dan
keelektronegtifan)
d. MENGASOSIASI (ASSOCIATING)
 Menyimpulkan bahwa golongan dan perioda unsur ditentukan oleh nomor
atom dan konfigurasi elektron.
 Menyimpulkan adanya hubungan antara konfigurasi elektron suatu unsur
dengan sifat keperiodikan unsur (jari-jari atom, energi ionisasi, afinitas
elekton, dan keelektronegtifan)
e. MENGKOMUNIKASIKAN (COMMUNICATING)
 Mempresentasikan perkembangan teori atom dan perkembangan tabel
periodik unsur dengan menggunakan tata bahasa yang benar.

3. Penutup
 Siswa mengambil kesimpulan tentang: Perkembngan system periodic unsure dan
dasar pngelompokannya

H. Penilaian
1. Teknik penilaian : Tes tertulis
Tes unjuk kerja
2. Bentuk instrumen : Soal untuk uji kompetensi
Unjuk kerja
Prosedur
Produk

I. Kerangka penilaian
No Indikator PPK Phisiko Afektif
1 Menjelaskan perkembangan teori atom untuk v v
menunjukkan kelemahan dan kelebihan masing-masing
teori atom berdasarkan data percobaan
2 Menentukan konfigurasi elektron dan elektron valensi v v
3 Mengklasifikasikan unsur ke dalam isotop, isobar dan v v v
isoton
4 Menentukan partikel dasar (proton, elektron dan neutron) v v v

J. Instrumen penilaian
Indikator dan soal
Indikator No Soal Bentuk Soal
Soal Essay Obj
- Dapat 1 Jelaskan mengenai model atom rutherford, partikel V
menjelaska apa yang ditemukannya dan apa kelemahan teori
n tentang itu, bagaimana niels bohr mengatasinya?
teori atom 1 Berikut ini adalah gambaran perkembangan model V
rutherford atom menurut penemunya:
I II III IV V
Yang merupakan model atom niels bohr adalah…
a. I d. IV
b. II e. V
c. III
- Dapat 2 Tentukan jumlah proton, elektron dan neutron atom V
menentuka unsur berikut ini:
n jumlah a.
𝟒𝟎
Ca
𝟏𝟔
d. O-2
proton, 𝟐𝟎 𝟖
𝟖𝟒 𝟑𝟗 +
elektron b. Kr e. K
𝟑𝟔 𝟏𝟗
dan 𝟏𝟐𝟕
c. I
neutron 𝟓𝟑
berdasarka 2 Nomor atom alumunium 13 dan bilangan massanya V
n nomor adalah 27, jumlah proton, elektron dan neutron dari
atom dan ion+3 adalah…
nomor a. 13, 13 dan 14 d. 13, 13 dan 11
massanya b. 10, 13 dan 16 e. 13, 10 dan 14
c. 10, 16 dan 14
- Dapat 3 Kelompokkan unsur-unsur berikut ke dalam isotop, V
menentuka isoton, dan isobar
n isotop, 𝟐𝟑 𝟐𝟎 𝟏𝟐 𝟐𝟗 𝟐𝟐
Na, Ne, C, Al, Na, C, Al,
𝟏𝟑 𝟐𝟖
isobar dan 𝟏𝟏 𝟏𝟎 𝟔 𝟏𝟑 𝟏𝟏 𝟔 𝟏𝟑
isoton
𝟏𝟒 𝟑𝟎 𝟏𝟒
suatu C, P, N
𝟔 𝟏𝟓 𝟕
unsur 3 Partikel A mengandung 16 proton, 16 neutron, 18 V
proton elektron. Partikel B mengandung 17 proton,
18 elektron, 18 neutron. Partikel A dan B
Indikator No Soal Bentuk Soal
Soal Essay Obj
merupakan…
a. Isotop d. anion
b. Isobar e. kation
c. Isoton
- Menentuka 4 Diketahui beberapa unsur dengan nomor atom: V
n a. 14Sl
konfigurasi b. 20Ca
elektron c. 23As
dan d. 53l
elektron Maka :
valensi jika 1. Tulis konfigurasi elektronnya
diberikan 2. Tentukan jumlah elektron valensinya
beberapa 4 Konfigurasi elektron unsur x dengan nomor atom 35 V
atom dan nomor massa 80 adalah….
lengkap a. 2, 8, 18, 7
dengan b. 2, 8, 8, 4
nomor c. 2, 8, 12
atomnya d. 2, 8, 10
e. 2, 8, 8
4 Berikut ini lambang unsur A. Konfigurasi elaktron V
untuk A-2 adalah…
a. 2, 8, 18, 6
b. 2, 8, 18, 4
c. 2, 8, 8
d. 2, 8, 6
e. 2, 8

Kunci jawaban dan pedoman penskoran


No. Aspek Skor
1 essay Rutherford menemukan adanya partikel negatif yang disebut 2
elektron dan beredar mengelilingi atom.
Kelemahan teori Rutherford tidak mampu menjelaskan kenapa 2
elektrolit tidak terjatuh ke inti?
Menutut Niels Bohr karena elektron beredar mengelilingi inti pada 2
lintasan tertentu (orbit tertentu)
No. Aspek Skor
2 essay a.
𝟒𝟎
Ca  p = 20, e- = 20, n = 20 3
𝟐𝟎
𝟖𝟒
b. Kr  p = 36, e- = 36, n = 48 3
𝟑𝟔
𝟏𝟐𝟕
c. I  p = 53, e- = 53, n = 74
𝟓𝟑 3
𝟏𝟖 -2 3
d. O  p = 8, e- = 10, n = 8
𝟖
𝟑𝟗 +
e. K  p = 19, e- = 18, n = 20 3
𝟏𝟗

3 essay 𝟐𝟑 𝟐𝟑 𝟐𝟗 𝟐𝟖 𝟏𝟐 𝟏𝟑 𝟏𝟒
a. Isotop: Na, Na, Al, Al dan C, C, C 3
𝟏𝟏 𝟏𝟏 𝟏𝟑 𝟏𝟑 𝟔 𝟔 𝟔
𝟏𝟑 𝟏𝟒 𝟐𝟖 𝟑𝟎
b. Isoton: C, N dan Al, P 2
𝟔 𝟕 𝟏𝟑 𝟏𝟓
𝟏𝟒 𝟏𝟒
c. Isobar: C, N
𝟔 𝟕 1
4 essay a. 14Si = 2 8 4 , e- valensi = 4 2
b. 20Ca = 2 8 8 2 , e- valensi = 2 2
c. 23As = 2 8 18 5 , e- valensi = 5 2
d. 53I = 2 8 18 18 18 7 , e- valensi = 7 2
Jumlah essay 35
1 objektif E 1
2 objektif D 1
3 objektif A 1
4 objektif C 1
5 objektif D 1
Jumlah objektif 5
Jumlah skor essay + objektif : 35 + 5 40
Nilai 10
K. Penilaian Afektif:
Afektif
Jlh Nila
No. Nama Keha Berta Buku Kerap Kejuj
Tugas Skor i
diran nya Catatan ihan uran
1.
2.
3.
dst
Pedoman penskoran ;
Skor Penilaian = 1 - 5
1 = Sangat Kurang
2 = Kurang
3 = Cukup
4 = Baik
5 = Sangat Baik
𝒋𝒖𝒎𝒍𝒂𝒉 𝑺𝒌𝒐𝒓 𝒑𝒆𝒓 𝑷𝒔𝒓𝒕 𝑫𝒊𝒅𝒊𝒌
𝑵𝒊𝒍𝒂𝒊 𝑷. 𝑫 = × 𝟏𝟎𝟎
𝑱𝒖𝒎𝒍𝒂𝒉 𝑺𝒌𝒐𝒓 𝑴𝒂𝒙
Nilai Kualifikasi
90 – 100 = A (Sangat Baik)
75 – 89 = B (Baik)
50 – 74 = C (Cukup)
25 – 49 = D (Kurang)
0 – 24 = E (Sangat Kurang)

L. Tindak lanjut
- Bagi siswa yang belum tuntas diadakan remedial
- Bagi siswa yang sudah tuntas diadakan pengayaan

Mengetahui, Padang Panjang, Juli 2015


Kepala SMAN 1 Padang Panjang Guru Mata Pelajaran,

Dra. DERVITA, M.Si IDNAWATY,S.Pd M. Si


NIP.19661130199032003 NIP.197002182003122005

Anda mungkin juga menyukai