A. KOMPETENSI INTI
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli
(gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan
menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas permasalahan dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam
menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
3. Memahami ,menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi,
seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan,
kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta
menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai
dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan
mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan
D. Materi Pembelajaran
1. Perkembangan Teori Atom dan Partikel Penyusun Atom serta Hubungannya
dengan Nomor Massa dan Nomor Atom
a. Teori Atom Dalton
Pada tahun 1803, John Dalton mengemukakan mengemukakan pendapatnaya
tentang atom. Teori atom Dalton didasarkan pada dua hukum, yaitu hukum kekekalan
massa (hukum Lavoisier) dan hukum susunan tetap (hukum prouts). Lavosier
mennyatakan bahwa "Massa total zat-zat sebelum reaksi akan selalu sama dengan massa
total zat-zat hasil reaksi". Sedangkan Prouts menyatakan bahwa "Perbandingan massa
unsur-unsur dalam suatu senyawa selalu tetap". Dari kedua hukum tersebut Dalton
mengemukakan pendapatnya tentang atom sebagai berikut:
a. Atom merupakan bagian terkecil dari materi yang sudah tidak dapat dibagi lagi
b. Atom digambarkan sebagai bola pejal yang sangat kecil, suatu unsur memiliki atom-
atom yang identik dan berbeda untuk unsur yang berbeda
c. Atom-atom bergabung membentuk senyawa dengan perbandingan bilangan bulat
dan sederhana. Misalnya air terdiri atom-atom hidrogen dan atom-atom oksigen
d. Reaksi kimia merupakan pemisahan atau penggabungan atau penyusunan kembali
dari atom-atom, sehingga atom tidak dapat diciptakan atau dimusnahkan.
Hipotesa Dalton digambarkan dengan model atom sebagai bola pejal seperti pada tolak
peluru. Seperti gambar berikut ini:
Atom Thomson
c. Teori Atom Rutherford
Rutherford bersama dua orang muridnya (Hans Geigerdan Erners Masreden)
melakukan percobaan yang dikenal dengan hamburan sinar alfa (λ) terhadap lempeng
tipis emas. Sebelumya telah ditemukan adanya partikel alfa, yaitu partikel yang
bermuatan positif dan bergerak lurus, berdaya tembus besar sehingga dapat menembus
lembaran tipis kertas. Percobaan tersebut sebenarnya bertujuan untuk menguji pendapat
Thomson, yakni apakah atom itu betul-betul merupakan bola pejal yang positif yang
bila dikenai partikel alfa akan dipantulkan atau dibelokkan. Dari pengamatan mereka,
didapatkan fakta bahwa apabila partikel alfa ditembakkan pada lempeng emas yang
sangat tipis, maka sebagian besar partikel alfa diteruskan (ada penyimpangan sudut
kurang dari 1°), tetapi dari pengamatan Marsden diperoleh fakta bahwa satu diantara
20.000 partikel alfa akan membelok sudut 90° bahkan lebih. Berdasarkan gejala-gejala
yang terjadi, diperoleh beberapa kesipulan beberapa berikut:
1. Atom bukan merupakan bola pejal, karena hampir semua partikel alfa
diteruskan
2. Jika lempeng emas tersebut dianggap sebagai satu lapisanatom-atom emas, maka
didalam atom emas terdapat partikel yang sangat kecil yang bermuatan positif.
3. Partikel tersebut merupakan partikelyang menyusun suatu inti atom,
berdasarkan fakta bahwa 1 dari 20.000 partikel alfa akan dibelokkan. Bila
perbandingan 1:20.000 merupakan perbandingan diameter, maka didapatkan
ukuran inti atom kira-kira 10.000 lebih kecil daripada ukuran atom keseluruhan.
Berdasarkan fakta-fakta yang didapatkan dari percobaan tersebut, Rutherford
mengusulkan model atom yang dikenal dengan model atom rutherford yang
menyatakan bahwa atom terdiri dari inti atom yang sangat kecil dan bermuatan positif,
dikelilingi oleh elektron yang bermuatan negatif. Rutherford menduga bahwa didalam
inti atom terdapat partikel netral yang berfungsi mengikat partikel-partikel positif agar
tidak saling tolak menolak.
Atom Modern
A
Z X X
Ket :
A = nomor massa N = neutron
Z = nomor atom =A–Z
X = notasi/lambang/simbol atom
Untuk atom netral Z = p=e
Untuk atom bermuatan (ion) Z = p ≠ e
b. Isoton adalah Unsur-unsur yang berbeda yang memiliki nomor atom berbeda
tetapi jumlah neutron sama.
23
ex : 11 Na dan 1224Mg
E. Metode pembelajaran
1. Metode pembelajaran : pembelajaran langsung (DL)
Pembelajaran kooperatif (CL)
2. Metode : penugasan
Studi literatur
Diskusi informasi
Diskusi kelompok
F. Sumber belajar
J.M.C. Johari, dkk. 2010. Chemistry 1A For SHS Grade X Semester 1Bilingual. Jkt: Esis
J.M.C. Johari, dkk. 2010. Chemistry 1A For SHS Grade X Semester2Bilingual. Jkt: Esis
Sri Rahayu Ningsih. 2007. Sains Kimia 2 SMA/MA. Jakarta: PT Bumi Aksara
Michael Purba. 2006. Kimia untuk SMA Kelas XI. Jakarta: Erlangga
J.D. Anderton, dkk. 2004. Fondations Chemistry. Melbourne: Pearson Education
Australlia
John Anderton, dkk. 1991. Chemistry Laboratory Manual for Secendary School.
Singapore: STAOWA [science teacher’s association of western australlia]
P.J. Beveridge. 1987. The Key to Chemistry Exams. Perth: Bookland Pty Ltd.
Tabel system periodik unsur
LKS
G. Langkah-langkah dalam pembelajaran
Pertemuan Ketiga (4X45)
a. Pendahuluan
Prasyarat pengetahuan: menggali pemahaman siswa tentang teori atom yang
dipelajari selama di SMP
Motivasi: Mengapa teori atom selalu berkembang?
b. Kegiatan Inti:
a. MENGAMATI (OBSERVING)
Mengamati partikel partikel penyusun atom dan menentukan nomor atom
dan nomor massa suatu unsur serta Isotop, isobar, isoton
Mengamati perkembangan model atom untuk menentukan konfigurasi
elektron dan hubungannya dengan letak unsur dalam tabel periodik.
Mengamati perkembangan tabel periodik unsur untuk menentukan golongan
dan perioda berdasarkan kulit dan subkulit atom serta sifat keperiodikan
unsur
b. MENANYA (QUESTIONING)
Mengajukan pertanyaan berkaitan dengan partikel partikel penyusun atom,
misalnya: adakah unsur yang sama mempunyai netron berbeda?
Mengajukan pertanyaan berkaitan dengan tabel periodik, misalnya: apa
dasar pengelompokan unsur dalam tabel periodik, bagaimana hubungan
konfigurasi elektron dengan letak unsur dalam tabel periodik, apa yang
menyebabkan keteraturan sifat unsur dalam tabel periodik?
c. MENGUMPULKAN DATA (EXPERIMENTING)
Mengamati nomor atom dan nomor massa beberapa unsur dalam tabel
periodik untuk menentukan jumlah elektron, proton dan netron unsur
tersebut.
Menganalisis jumlah proton, elektron, dan netron suatu unsur untuk
menentukan isotop, isobar dan isoton.
Menganalisis tabel dan grafik hubungan antara nomor atom dengan sifat
keperiodikan unsur (jari-jari atom, energi ionisasi, afinitas elekton, dan
keelektronegtifan)
d. MENGASOSIASI (ASSOCIATING)
Menyimpulkan bahwa golongan dan perioda unsur ditentukan oleh nomor
atom dan konfigurasi elektron.
Menyimpulkan adanya hubungan antara konfigurasi elektron suatu unsur
dengan sifat keperiodikan unsur (jari-jari atom, energi ionisasi, afinitas
elekton, dan keelektronegtifan)
e. MENGKOMUNIKASIKAN (COMMUNICATING)
Mempresentasikan perkembangan teori atom dan perkembangan tabel
periodik unsur dengan menggunakan tata bahasa yang benar.
c. Penutup
Siswa mengambil kesimpulan tentang: struktur atom Bohr dan mekanika
kuantum
2. Kegiatan Inti
a. MENGAMATI (OBSERVING)
Mengamati perkembangan model atom untuk menentukan konfigurasi
elektron, diagram orbital, bilangan kuantum dan bentuk orbital serta
hubungannya dengan letak unsur dalam tabel periodik.
Mengamati perkembangan tabel periodik unsur untuk menentukan golongan
dan perioda berdasarkan kulit dan subkulit atom serta sifat keperiodikan
unsure
b. MENANYA (QUESTIONING)
Mengajukan pertanyaan yang berkaitan dengan struktur atom, misalnya:
bagaimana partikel dasar tersusun dalam atom(konfigurasi elektron)?
dimana kemungkinan keberadaan elektron dalam orbital (bilangan
kuantum)?
Mengajukan pertanyaan berkaitan dengan tabel periodik, misalnya: apa
dasar pengelompokan unsur dalam tabel periodik, bagaimana hubungan
konfigurasi elektron dengan letak unsur dalam tabel periodik, apa yang
menyebabkan keteraturan sifat unsur dalam tabel periodik?
c. MENGUMPULKAN DATA (EXPERIMENTING)
Menganalisis perkembangan model atom untuk menentukan konfigurasi
elektron, diagram orbital, bilangan kuantum dan bentuk orbital serta
hubungannya dengan letak unsur dalam tabel periodik.
Menganalisis tabel dan grafik hubungan antara nomor atom dengan sifat
keperiodikan unsur (jari-jari atom, energi ionisasi, afinitas elekton, dan
keelektronegtifan)
d. MENGASOSIASI (ASSOCIATING)
Menyimpulkan bahwa golongan dan perioda unsur ditentukan oleh nomor
atom dan konfigurasi elektron.
Menyimpulkan adanya hubungan antara konfigurasi elektron suatu unsur
dengan sifat keperiodikan unsur (jari-jari atom, energi ionisasi, afinitas
elekton, dan keelektronegtifan)
e. MENGKOMUNIKASIKAN (COMMUNICATING)
Mempresentasikan perkembangan teori atom dan perkembangan tabel
periodik unsur dengan menggunakan tata bahasa yang benar.
3. Penutup
Siswa mengambil kesimpulan tentang: Perkembngan system periodic unsure dan
dasar pngelompokannya
H. Penilaian
1. Teknik penilaian : Tes tertulis
Tes unjuk kerja
2. Bentuk instrumen : Soal untuk uji kompetensi
Unjuk kerja
Prosedur
Produk
I. Kerangka penilaian
No Indikator PPK Phisiko Afektif
1 Menjelaskan perkembangan teori atom untuk v v
menunjukkan kelemahan dan kelebihan masing-masing
teori atom berdasarkan data percobaan
2 Menentukan konfigurasi elektron dan elektron valensi v v
3 Mengklasifikasikan unsur ke dalam isotop, isobar dan v v v
isoton
4 Menentukan partikel dasar (proton, elektron dan neutron) v v v
J. Instrumen penilaian
Indikator dan soal
Indikator No Soal Bentuk Soal
Soal Essay Obj
- Dapat 1 Jelaskan mengenai model atom rutherford, partikel V
menjelaska apa yang ditemukannya dan apa kelemahan teori
n tentang itu, bagaimana niels bohr mengatasinya?
teori atom 1 Berikut ini adalah gambaran perkembangan model V
rutherford atom menurut penemunya:
I II III IV V
Yang merupakan model atom niels bohr adalah…
a. I d. IV
b. II e. V
c. III
- Dapat 2 Tentukan jumlah proton, elektron dan neutron atom V
menentuka unsur berikut ini:
n jumlah a.
𝟒𝟎
Ca
𝟏𝟔
d. O-2
proton, 𝟐𝟎 𝟖
𝟖𝟒 𝟑𝟗 +
elektron b. Kr e. K
𝟑𝟔 𝟏𝟗
dan 𝟏𝟐𝟕
c. I
neutron 𝟓𝟑
berdasarka 2 Nomor atom alumunium 13 dan bilangan massanya V
n nomor adalah 27, jumlah proton, elektron dan neutron dari
atom dan ion+3 adalah…
nomor a. 13, 13 dan 14 d. 13, 13 dan 11
massanya b. 10, 13 dan 16 e. 13, 10 dan 14
c. 10, 16 dan 14
- Dapat 3 Kelompokkan unsur-unsur berikut ke dalam isotop, V
menentuka isoton, dan isobar
n isotop, 𝟐𝟑 𝟐𝟎 𝟏𝟐 𝟐𝟗 𝟐𝟐
Na, Ne, C, Al, Na, C, Al,
𝟏𝟑 𝟐𝟖
isobar dan 𝟏𝟏 𝟏𝟎 𝟔 𝟏𝟑 𝟏𝟏 𝟔 𝟏𝟑
isoton
𝟏𝟒 𝟑𝟎 𝟏𝟒
suatu C, P, N
𝟔 𝟏𝟓 𝟕
unsur 3 Partikel A mengandung 16 proton, 16 neutron, 18 V
proton elektron. Partikel B mengandung 17 proton,
18 elektron, 18 neutron. Partikel A dan B
Indikator No Soal Bentuk Soal
Soal Essay Obj
merupakan…
a. Isotop d. anion
b. Isobar e. kation
c. Isoton
- Menentuka 4 Diketahui beberapa unsur dengan nomor atom: V
n a. 14Sl
konfigurasi b. 20Ca
elektron c. 23As
dan d. 53l
elektron Maka :
valensi jika 1. Tulis konfigurasi elektronnya
diberikan 2. Tentukan jumlah elektron valensinya
beberapa 4 Konfigurasi elektron unsur x dengan nomor atom 35 V
atom dan nomor massa 80 adalah….
lengkap a. 2, 8, 18, 7
dengan b. 2, 8, 8, 4
nomor c. 2, 8, 12
atomnya d. 2, 8, 10
e. 2, 8, 8
4 Berikut ini lambang unsur A. Konfigurasi elaktron V
untuk A-2 adalah…
a. 2, 8, 18, 6
b. 2, 8, 18, 4
c. 2, 8, 8
d. 2, 8, 6
e. 2, 8
3 essay 𝟐𝟑 𝟐𝟑 𝟐𝟗 𝟐𝟖 𝟏𝟐 𝟏𝟑 𝟏𝟒
a. Isotop: Na, Na, Al, Al dan C, C, C 3
𝟏𝟏 𝟏𝟏 𝟏𝟑 𝟏𝟑 𝟔 𝟔 𝟔
𝟏𝟑 𝟏𝟒 𝟐𝟖 𝟑𝟎
b. Isoton: C, N dan Al, P 2
𝟔 𝟕 𝟏𝟑 𝟏𝟓
𝟏𝟒 𝟏𝟒
c. Isobar: C, N
𝟔 𝟕 1
4 essay a. 14Si = 2 8 4 , e- valensi = 4 2
b. 20Ca = 2 8 8 2 , e- valensi = 2 2
c. 23As = 2 8 18 5 , e- valensi = 5 2
d. 53I = 2 8 18 18 18 7 , e- valensi = 7 2
Jumlah essay 35
1 objektif E 1
2 objektif D 1
3 objektif A 1
4 objektif C 1
5 objektif D 1
Jumlah objektif 5
Jumlah skor essay + objektif : 35 + 5 40
Nilai 10
K. Penilaian Afektif:
Afektif
Jlh Nila
No. Nama Keha Berta Buku Kerap Kejuj
Tugas Skor i
diran nya Catatan ihan uran
1.
2.
3.
dst
Pedoman penskoran ;
Skor Penilaian = 1 - 5
1 = Sangat Kurang
2 = Kurang
3 = Cukup
4 = Baik
5 = Sangat Baik
𝒋𝒖𝒎𝒍𝒂𝒉 𝑺𝒌𝒐𝒓 𝒑𝒆𝒓 𝑷𝒔𝒓𝒕 𝑫𝒊𝒅𝒊𝒌
𝑵𝒊𝒍𝒂𝒊 𝑷. 𝑫 = × 𝟏𝟎𝟎
𝑱𝒖𝒎𝒍𝒂𝒉 𝑺𝒌𝒐𝒓 𝑴𝒂𝒙
Nilai Kualifikasi
90 – 100 = A (Sangat Baik)
75 – 89 = B (Baik)
50 – 74 = C (Cukup)
25 – 49 = D (Kurang)
0 – 24 = E (Sangat Kurang)
L. Tindak lanjut
- Bagi siswa yang belum tuntas diadakan remedial
- Bagi siswa yang sudah tuntas diadakan pengayaan