Anda di halaman 1dari 10

KD MATERI Analisis Materi Pelajaran Kegiatan Alokasi

Wakktu
3.2. Menganalisis Kerja Kelompok , 4 Jam
struktur, tata Gugus Fungsi Gugus fungsi merupakan bagian aktif dari senyawa karbon yang menentukan sifat-sifat membahas LKS ,Gugus Pelajaran
nama, sifat dan senyawa karbon. Dan membedakan satu senyawa karbon dengan senyawa karbon lain Fungsi, Struktur dan
kegunaan nya. Tatanama Senyawa
senyawa karbon Karbon turunan Alkana
(halo alkana, Gugus fungsi tersebut dapat berupa ikatan antar karbon rangkap dua, ikatan antar ( Buat Model
alkanol, alkoksi karbon rangkap tiga, dan atom/ gugus atom. atom/melekul)
alkana, alkanal,
alkanon, asam
alkanoat, dan Struktur dan Senyawa karbon turunan Alkana, terbentuk ketika satu H atau lebih dari alkana diganti
alkil alkanoat) tatanama dengan gugus penggati, penamaan umum senyawa “ Sesuai dengan nama alkana yg
ditambahkan dengan nama gugus pengganti

IUPAC
Langkah Penamaan menurut struktur ( isomer ) sama dengan penamaan Alkena ( sdh
dipelajari sebelumnya )

Nama Trivial /Lazim


1. R-OH Alkil Alkohol
2. R-O-R Alkil alkil eter
O
||
3. R – C – R Alki alkil Keton
4. …..

Isomer

1. Isomeri rangka adalah isomeri yang terjadi karena perbedaan rangkanya,


CH3 – CH2 – CH2 – CH2 – OH 1-butanol

CH3 – CH – CH2 – OH 2-metil-propanol


ǀ
CH3

2. Isomeri posisi adalah isomeri yang terjadi karena perbedaan posisigugus fungsi

Keisomeran 1-propanol dengan 2-propanol

CH3 – CH2 – CH2 – OH 1-propanol

CH3 – CH – CH3 2-propanol


ǀ
OH

3. Isomeri geometri adalah isomeri yang disebabkan oleh perbedaan penataan ruang
atom-atom dalam molekul isomeri jenis ini hanya terjadi pada senyawa yang memiliki
ikatan yang kaku dengan dua sisi yang berlainan. Isomeri geometri hanya terjadi pada
senyawa alkena.
Isomer geometris mempunyai dua bentuk, yaitu bentuk cis dan bentuk trans. Bentuk cis
terjadi apabila gugus sejenis terletak pada ruang sama, sedangkan bentuk trans terjadi
apabila gugus sejenis terletak pada ruang yang berbeda.
Contoh : C2H2Br
H H H Br
\ ̸ \ ̸
C=C C=C
̸ \ ̸ \
Br Br Br H

cis 1,2-dibromo-etena trans 1,2-dibromo etena

4.Isomer optis terjadi pada senyawa-senyawa yang mempunyai rumumolekul


sama, tetapi jika keduanya dilewatkan pada cahaya terpolarisasi keduanya
mempunyai sifat yang berbeda. Perbedaan ini terletak pada perputaran
bidang cahaya terpolarisasi. Satu isomer memutar ke kanan, isomer yang lain
memutar ke kiri.
Isomer yang memutar bidang cahaya terpolarisasi ke kanan disebut senyawa
dekstro Sementara itu, senyawa yang memutar bidang cahaya ke kiri disebut
senyawa levo.

5. isomer fungsi terjadi pada senyawa yang memiliki rumus molekul sama, tetapi
berbeda gugus fungsinya
Contoh :

1) Alkanol (alkohol) dengan Alkoksi Alkana (eter), rumus umunya


CnH2n+2O
 Contoh : C2H6O

CH3 – CH2 – OH CH3 – O – CH3


etanol dimetil eter
(alkohol) (eter)

2) Alkanal (aldehid) dengan Alkanon (keton), rumus umumnya CnH2nO


 Contoh : C3H6O
O
ǁǁ
CH3 - CH2 – C – H CH3 – C – CH3
ǁǁ
O
propanal (aldehid) propanon (keton)

3) Asam Alkanoat (asam karboksilat) dengan Alkil Alkanoat (ester),


rumus umumnya CnH2nO2
 Contoh : C3H6O2
O O
̸̸ ǁ
CH3 – CH2 – C CH3 – C – CH3
\
CH

SIFAT GUGUS FUNGSI


1.AL Alkohol/Alkanol
Sifat Senyawa  Sifat Fisika
1. Titik didih alkohol relatif tinggi.Hal ini merupakan akibat langsung
Karbon dari daya tarik intermolekuler yang kuat.
2. Semua alkohol adalah polar tetapi tidak semua alkohol dapat larut
dalam.
Sifat Kimia
 Reaksi dgn PCl3 dan PCl5
 Dehidrasi alkohol.
 Oksidasi alkohol.
 Reaksi alkohol dengan logam Na&K.
 Esterifikasi
2. Eter/Alkoksialkana
 Sifat Fisika
1. Titik didih eter lebih kecil bila dibandingkan dengan alkohol.
2. Eter sedikit larut dalam air.

 Sifat Kimia
1. Eter bersifat inert seperti halnya alkana, eter tidak bereaksi
dengan oksidator,reduktor maupun basa. Sifat inilah yang
menyebabkan eter banyak .digunakan sebagai pelarut organik.
3. Aldehida/Alkanal
 Sifat Fisika
1. titik didihnya relatif lebih tinggi bila dibandingkan dengan
senyawa nonpolar yang setara.
2. Pada umumnya aldehida berfase cair,kecuali formaldehid yang
berfase gas. Formaldehid dan asetaldehid larut dalam air,
sejalan dengan bertambahnya rantai karbon, kelarutan dalam air
akan turun.

 Sifat Kimia
1. Aldehida sangat mudah dioksidasi menjadi asam karboksilat
dengan reaksi fehling dan Tollens.
2. Aldehida tidak membentuk ikatan hidrogen.

4. Keton/Alkanon
 Sifat Fisika
1. Titik didh keton relatif lebih tinggi daripada senyawa
hidrokarbon dengan massa molekul relatif yang hampir sama.
2. Larut dalam air.
3. Banyak keton yang memiliki bau harum.
 Sifat Kimia
1. Bila keton direduksi akan menghasilkan alkohol sekunder.
2. Keton tidak dapat dioksidasi oleh pereaksi Fehling dan Tollens.

5. AsamKarboksilat/AsamAlkanoat
 Sifat Fisika
1. Pada umumnya titik didih asam karboksilat relatif tinggi.
2. Molekul asam karboksilat bersifat sangat polar.
3. Asam karboksilat dengan jumlah atom karbon rendah mempunyai
bau asam , sedangkan jumlah atom karbon empat hingga delapan
berupa cairan tidak berwarna yang mempunyai bau yang sangat
tidak enak.

 Sifat Kimia
1. Asam Lemah.
2. Reaksi yang terjadi tergolong reaksi netralisasi.
3. Reaksi esterifikasi.

6. Ester/AlkilAlkanoat
 Sifat Fisika
1. Molekul ester bersifat polar.
2. Titik didih ester terletak antara keton dan eter dengan massa
molekul relatif yang hampir sama.
3. Ester dengan massa molekul relatif rendah larut dalam air.
4. Ester dengan sepuluh karbon atau kurang berupa cairan yang
mudah menguap dan baunya enak seperti buah-buahan.

 Sifat Kimia
1. Mengalami reaksi hidrolisis.
2. Mengalami reaksi reduksi.

7. 7. AlkilHalida/Haloalkana
 Sifat Fisika’
1. Senyawa haloalkana tidak membentuk ikatan hidrogen dan tidak
larut dalam air.
2.
 Sifat Kimia
1. Haloalkana mengalami reaksi substitusi dengan suatu basa
membentuk alkohol.
2. Haloalkana mengalami reaksi eliminasi dengan pereaksi basa kuat.
3. Haloalkana bereaksi dengan Na menghasilkan Alkana.

Identifikasi Identifikasi Alkanol dan Alkoksi Alkana Praktikum :


,SIfat Kimia Reaksi identifikasi
Alkanol dan Alkanal
dan Kegunaan Reaksi dengan logam reaktif
Senyawa Alcohol dapat bereaksi dengan logam reaktif melepaskan gas
karbon hydrogen, sementara eter tidak dapat bereaksi. Contoh logam
reaktif adalah Natrium.
Alcohol: 2R - OH + 2Na --> 2R - ONa + H2
Eter: R - O - R’ + Na --> tidak dapat bereaksi

Reaksi identifikasi Alkanal – Alkanon


Alkanal bereaksi dengan fehling dan tollen , Alkanon tidak
bereaksi
1. Reaksi dengan fehling ( endapanmerah bata)

2. Reaksi dengan Tollen ( Cermin Perak )

1. Manfaat / kegunaaan dari senyawa-senyawa turunan alkana (alkoksi alkana s/d


alkil alkanoat)
2.
3. a.Manfaat Alkanol/Alkohol
1) Pada umumnya alkohol digunakan sebagai pelarut.
Misal : lak dan vernis
2) Etanol dengan kadar 76% digunakan sebagai zat antiseptik.
3) Etanol juga banyak sebagai bahan pembuat plastik, bahan peledak,
kosmestik.
4) Campuran etanol dengan metanol digunakan sebagai bahan bakar yang
biasa dikenal
dengan nama Spirtus.
5) Etanol banyak digunakan sebagai bahan dasar pembuatan minuman keras

b. Kegunaan Eter
1) Sebagai pelarut senyawa-senyawa organik.
2) Digunakan sebagai zat arestesi (obat bius) di rumah sakit.
3) Senyawa eter ini digunakan untuk menaikan angka oktan besin sehingga
diperoleh bensin yang ramah lingkungan
c. Kegunaan Aldehide
1) 40% dikenal dengan nama formalin. ZatLarutan formaldehide dalam air
dengan kadar
ini banyak digunakan untuk mengawetkan spesimen biologi dalam
laboratorium musium.
2) Insektisida dan pembasmi kuman
3) Bahan baku pembuatan damar buatan
4) Bahan pembuatan plastik dan damar sintetik seperti Galalit dan Bakelit
5) Bahan untuk membuat karet dan damar buatan
6) Bahan untuk membuat asam aselat (As. Cuka)
7) Bahan untuk membuat alkohol

d. Kegunaan Alkanon
1) Pelarut senyawa karbon misalnya : sebagai pembersih cat kuku
2) Bahan baku pembuatan zat organik lain seperti klaroform yang digunakan
sebagai obat bius.

e. Kegunaan Ester
1) Amil asetat banyak digunakan sebagai pelarut untuk damar dan lak
2) Esterifikasi etilen glikol dengan asam bensen 1.4 dikarboksilat
menghasilkan poliester yang digunakan sebagai bahan pembuat kain.
3) Karena baunya yang sedap maka ester banyak digunakan sebagai esen pada
makanan

f. Kegunaan Haloalkana
1) Kloroform digunakan sebagai pelarut organik, anastesi, mengawetkan
serangga sebagai insektarium
2) Freon, cairan pendingin pada lemari es dan AC
3) Iodoform, antiseptik pada pengobatan luka bagian luar tubuh
4) etraklorometana, digunakan sebagai pelarut organik, pembuatan senyawa-
senyawa flourin dan juga biasa diguanakan sebagai pencucian kering

g. Kegunaan Haloalkana
1. Haloalkana digunakan sebagai pelarut.
2. Digunakan sebagai obat bius.
3. C2H5Cl (kloroetana) digunakan sebagai anestesi lokal (pemati rasa nyeri
lokal). Ini digunakan pada pemain sepak bola dengan cara disemprotkan
pada daerah yang sakit.
4. Freon (dikloro difluoro metana) digunakan sebagai pendorong pada produksi
aerosol. Freon juga banyak digunakan sebagai gas pendingin pada AC (Air
Conditioned), lemari es, dan lain-lain.
5. CH3Cl digunakan sebagai zat fumigan.
6. C3H5Br2Cl (1,1-dibromo-1-kloro propana) digunakan sebagai insektisida
pertanian.
7. DDT = dikloro difenil trikloro etana. Ini digunakan sebagai insektisida.
8. C2H4Br2 (1,2-dibromo etana) digunakan sebagai aditif pada bensin yang
menggunakan TEL (Tetra Ethyl Lead), Pb(C2H5)4. Zat ini akan mengubah
timbal menjadi timbal bromida dan akan menguap keluar dari knalpot.

Anda mungkin juga menyukai