Anda di halaman 1dari 17

ُ ِ ‫سالَ ُم َع َل ْي ُك ْم َو َر ْح َم ُة‬

‫هللا َو َب َر َكا ُته‬ َّ ‫ال‬

Ananda yang cerdas kebanggaan


ayah dan bunda yuk kita belajar
kimia
Senyawa Karbon Turunan Alkana
GUGUS FUNGSI
Gugus fungsi adalah atom atau gugus atom yang menentukan struktur dan sifat

dari senyawa karbon, sehingga mempunyai sifat yang khas. Gugus fungsi

merupakan bagian yang aktif dari senyawa karbon. Apabila senyawa karbon

direaksikan dengan suatu zat maka gugus fungsinya mengalami perubahan.

Khusus untuk alkena dan alkuna, gugus fungsi bukan merupakan atom atau

gugus atom tetapi merupakan ikatan rangkap. Gugus fungsi alkena adalah ikatan

rangkap dua (C C), sedangkan alkuna adalah ikatan rangkap tiga ( C C). Ikatan

tersebut sangat menentukan sifat senyawa.


Beberapa gugus fungsi senyawa karbon.

R adalah gugus alkil dengan rumus CnH2n+1


Haloalkana
Isomer Haloalkana

Tata nama Sifat-Sifat


Haloalkana Haloalkana

Reaksi
Kegunaan Haloalkana
Haloalkana
Pembuatan
Haloalkana

Oleh
Dra. Nurasiah
Haloalkana
Atom H pada senyawa alkana dapat digantikan oleh atom atau gugus lain,

misalnya halogen. Senyawa alkana yang mengikat satu atau lebih atom halogen

disebut senyawa haloalkana.

Gugus fungsi Haloalkana -X ( X = Unsur Halogen F, Cl, Br, I )

Rumus Umum Haloalkana R-X ( R = Alkil )


Tata Nama Haloalkana

Aturan penamaan haloalkana sebagai berikut.


a. Rantai induk berasal dari rantai terpanjang yang mengandung atom halogen.
b. Atom C yang mengikat halogen diberi nomor serendah mungkin.
c. Nama halogen ditulis sebagai awalan, diikuti nama alkananya, ditulis sesuai abjad.
d. Jika terdapat lebih dari satu jenis atom halogen, penamaannya diurutkan sesuai
kereaktifannya. Urutan kereaktifan atom halogen: F > Cl > Br > I.
e. Jika terdapat dua atau lebih atom halogen sejenis, penamaannya diberi awalan 2 dengan di-,
3 dengan tri-, 4 dengan tetra dan seterusnya
Isomer Haloalkana
Isomer adalah senyawa kimia yang memiliki rumus molekul yang sama – yang berarti bahwa mereka
terdiri dari jumlah yang sama dari jenis atom yang sama – tetapi memiliki struktur atau pengaturan yang
berbeda dalam ruang.

Isomer Kerangka
Isomer kerangka terjadi pada senyawa-senyawa
contoh
yang memiliki rumus molekul dan gugus fungsi
sama, tetapi kerangka rantai induknya berbeda.

Isomer Posisi
Isomer posisi terjadi pada senyawa-senyawa yang contoh
memiliki rumus molekul sama, gugus fungsi sama,
dan kerangka yang sama, tetapi letak/posisi gugus
fungsinya berbeda.
Cara menentukan isomer senyawa haloalkana

a) Mula-mula tentukan rantai C terpanjang yang mengandung atom halogen.

b) Pindahkan satu atom Halogen yang terikat pada rantai induk secara teratur mulai dari atom C
bernomor kecil ke atom C berikutnya untuk membentuk isomer posisi senyawa haloalkana,
Sedangkan untuk membentuk isomer rantai senyawa haloalkana, satu atom C dikurangi untuk satu
cabang metil.

c) Kemudian cabang metil ini dipindahkan secara teratur mulai dari atom C bernomor kecil ke atom C
berikutnya lalu kurangi dua atom C untuk membentuk dua cabang metil. Secara sistematis kedua
cabang metil ini ditempatkan pada atom C bernomor kecil secara bersamaan dan kemudian,secara
bertahap satu cabang digeser ke atom C berikutnya,sedangkan cabang metil yang lain tetap.
Selanjutnya buatlah cabang metil baru yang masih memungkinkan. Demikian seterusnya. Semakin
panjang rantai C maka makin banyak pula jumlah isomer yang terbentuk.
Contoh
Buatlah isomer dari C4H9Cl dan beri nama isomer yang terbentuk
Penyelesaian :
a. CH3 – CH2 – CH2 – CH2 – Cl 1-klorobutana

b. CH3 – CH2 – CH – CH3 2-klorobutana


Cl
c. CH3 – CH – CH2– Cl
1-kloro-2-metilpropana
CH3
CH3
d. CH3 – C – CH3 2-kloro- 2-metilpropana

Cl
Sifat-Sifat Haloalkana

a. Memiliki titik didih lebih tinggi dibandingkan senyawa alkana dengan


jumlah atom karbon yang sama.
b. Sukar larut dalam air.
c. Haloalkana suku rendah berwujud gas dan haloalkana suku tinggi berwujud
cair sampai padat.
d. Dapat mengalami reaksi dengan logam Mg, Na, natrium alkoholat, KOH,
AgOH, KCN, dan AgNO2, serta reaksi reduksi dan hidrolisis.
Reaksi Haloalkana

1. Reaksi dengan air atau NaOH membentuk alkohol

2. Reaksi dengan KOH atau NaOH dalam pelarut alkohol pada suhu tertentu menghasilkan

alkena

3. Reaksi dengan amoniak menghasilkan amina

4. Reaksi dengan asam sianida atau kalium sianida membentuk alkil sianida
Pembuatan Haloalkana
Haloalkana dapat dibuat melalui reaksi berikut
 Reaksi Substitusi Alkana
Pada reaksi ini atom H dari alkana akan disubstitusi oleh atom halogen

 Reaksi Substitusi Alkohol


Pada reaksi ini digunakan pereaksi asam halida dan hanya dapat menghasilkan senyawa
monohaloalkana (monohalida)

 Reaksi Adisi Alkena


Pada reaksi ini, jika alkena diadisi memakai halogen akan terbentuk senyawa
dihaloalkana.
Kegunaan Haloalkana

 Kloroform (CHCl3)
Kloroform digunakan sebagai bahan pelarut pada ekstraksi

industri penisilin. Dalam dunia kedokteran, zat tersebut

digunakan sebagai anestesi (obat bius), tetapi sudah banyak

ditinggalkan karena sedikit beracun serta mengganggu liver.

Kloroform juga digunakan sebagai bahan utama pembuatan


 Iodoform
freon (CHI3dan
(bahan pendingin ) aerosol.
Iodoform merupakan kristal padat berwarna kuning dan berbau khas. Iodoform digunakan di
bidang kedokteran sebagai antiseptik
 Karbon Tetraklorida (CCl4)
Dalam rumah tangga, CCl4 digunakan untuk menghilangkan noda minyak atau lemak yang
menempel pada pakaian.
Dahulu CCl4 juga banyak digunakan sebagai bahan pemadam kebakaran (extinguisher) serta
pelarut lemak, lilin, damar, dan protein.
Kegunaan Haloalkana

 Freon (CCl2F2)
Freon banyak digunakan untuk keperluan-
keperluan berikut.
1) Pelarut lemak, minyak, dan damar.
2) Bahan pendingin pada freezer dan AC karena
mempunyai titik didih – 30°C.
3) Sebagai aerosol pada hair spray dan body
spray.

 CH3Cl (klorometana/metil klorida) cair


Dalam industri digunakan sebagai bahan pendingin, industri silikon, dan zat warna.
Kegunaan Haloalkana

 CH2Cl2 (diklorometana) cair


Dikloro metana adalah cairan tak berwarna, titik didihnya 40 °C, dan

tidak beracun. Zat tersebut digunakan sebagai bahan pembuatan cat

dan sebagai anestesi ringan.

 CH Br (bromometana/metil bromida) cair


3

Digunakan untuk pemadam kebakaran di pesawat terbang serta sebagai bahan pengasapan pada penyimpanan

biji-bijian dan buah-buahan.

 C H Cl (kloroetana/etil klorida) cair


2 5

Dalam industri digunakan untuk pembuatan plastik etil selulosa dan sebagai anestesi lokal pada operasi ringan

serta untuk pembuatan TEL (Tetra Ethyl Lead).

TEL adalah bahan anti ketukan pada mesin kendaraan bermotor.


Selamat belajar nak, gunakan waktu sebaik mungkin

semoga sukses selalu

“Man Jadda Wajadah”

U
K
B
M
1
UKBM 1

1. Buatlah isomer dari C4H9Br ( ada 4) dan beri nama isomer yang terbentuk

2. Tuliskan 4 contoh senyawa haloalkana dan tuliskan kegunaan dari ke-4


senyawa haloalkana tersebut

Jawaban dimasukkan di e-learning ( Perhatikan batas waktu kumpul UKBM )

Anda mungkin juga menyukai