Anda di halaman 1dari 37

UNSUR RADIOAKTIF

Oleh: M. Nurissalam, S.Si


SMA Muhammadiyah I Metro

Unsur Radioaktif adalah unsur yang dapat


memancarkan radiasi secara spontan.
Radiasi adalah sejenis sinar tetapi memiliki energi
yang besar dan daya tembus yang tinggi.
Radiasi yang dipancarkan zat radioaktif terdiri dari 3
jenis partikel:
• Sinar alfa 2 
4

•Sinar beta -1 


0
+
• Sinar gama 0 0 
NOTASI DAN SIMBOL PARTIKEL INTI

Partikel Simbol Notasi Muatan


Proton p atau H 1 atau 1
1p 1H +1
Netron n n 1 0
0

Elektron/ e atau  -1 e 0 atau 0


-1 -1
Sinar beta
Sinar alfa  atau He 2
4 atau 2He4 +2
Sinar gama  0  0 0
KESETABILAN INTI
Mengapa atom bersifat radioaktif ?
Atom bersifat radioaktif karena intinya tidak
stabil, sehingga mudah meluruh/pecah yang
disertai pemancaran radiasi.

Mengapa proton
sebagai penyusun
inti tidak saling tolak
Proton (+)
menolak/ dapat
menyatu ?

Netron (o)
Ada 3 Pendekatan tentang kesetabilan inti Atom
1.Pita kesetabilan.
Diidentifikasi perbandingan n/p isotop-isotop yang
terdapat di alam.
Contoh
Isotop 6C12 memiliki n=6 dan p= 6 maka n/p = 1
Isotop 11Na23 memiliki n= 12 dan p=11 maka
n/p=12/11 = 1,09.
Isotop 20Ca40 mempunyai n=20 dan p=20 maka n/p=1
Dari perhitungan diatas maka diperoleh diagram
berikut yang disebut diagram pita kesetabilan.
Catatan:
1. Isotop yang stabil
adalah isotop yang n/p isotop stabil
memiliki n/p berada
pada pita kesetabilan.
2. Isotop dengan No atom
lebih dari 82 semua
radio aktif.
3. Ada 3 kelompok isotop
tidak stabil;
a.Di atas pita kestabilan.
b.Di bawah pita kestabilan
c. Atom berat dengan
No > 82
82
Kecenderungan mencapai kestabilan
1. Isotop di atas pita kesetabilan berarti kelebihan n dan
kekurangan p. Maka akan mencapai kesetabilannya
dengan cenderung mengubah n menjadi p
1 1 + -1  0 Memancarkan
0n 1p sinar beta

2. Isotop di bawah pita kesetabilan berarti kelebihan p dan


kekurangan n. Maka akan mencapai kesetabilannya
dengan cenderung mengubah p menjadi n dengan dua
cara:
Cara I

1
+ +1 e 0 Memancarkan
0n
1
1p positron
Cara II
0
1p
1 + -1e 0n
1

Menangkap elektron dari


kulit K

Memancarkan sinar X
e
K

Cara yang kedua ini lebih sering terjadi, sedangkan


cara I jarang sekali terjadi
3. Istop-isotop dengan No. atom lebih dari 82. (inti berat)
Cenderung meluruh dengan memancarkan sinar
alfa () meskipun kadang disertai sinar beta ()
dan gama ()

92 U 238
90 Th234
+ 2 4

90Th234
88 Ra23
+ 2 4
0
POLA PELURUHAN ZAT RADIOAKTIF
238
92U

234 234 234


90Th 91Pa 92U

230
90Th

226
88Ra
222
86Rn

218
84Po

214
82Pb 83Bi
214 214
84Po

210
82Pb 83Bi
210
84Po
210

206
82Pb
2. Energi Bonding
Menurut kajian ini kesetabilan inti atom disebabkan karena
adanya energi bonding pernukleon yang cukup besar.
Menurut konsep ini sebagian massa dari partikel inti
diubah menjadi energi ikat antar nukleon (penyusun inti).
Hal ini dapat dilihat dari selisih massa secara teori dan
massa secara kenyataan, selisih massa tersebut
kemudian diubah menjadi energi dengan konversi Einstein
E = mc2 dan kemudian dibagi jumlah nukleonnya,
sehingga akan diperoleh energi ikatan pernukleon.
Nuclear binding energy (BE) is the energy required to break
up a nucleus into its component protons and neutrons.
BE + 199F 911p + 1010n
E = mc2
BE = 9 x (p mass) + 10 x (n mass) – 19F mass

BE (amu) = 9 x 1.007825 + 10 x 1.008665 – 18.9984

BE = 0.1587 amu 1 amu = 1.49 x 10-10 J


BE = 2.37 x 10-11J

binding energy
binding energy per nucleon =
number of nucleons
2.37 x 10-11 J
= = 1.25 x 10-12 J
19 nucleons
23.2
Nuclear binding energy per nucleon vs Mass number
Nuclear Transmutation
14N
7 + 24 17O
8
+ 11p

27Al
13 + 24 30P
15
+ 01n

14N
7 + 11p 11C
6
+ 42

Cyclotron Particle Accelerator

23.4
Balancing Nuclear Equations

1. Conserve mass number (A).


The sum of protons plus neutrons in the products must equal
the sum of protons plus neutrons in the reactants.
235 138 96
92 U + 10n 55 Cs + 37 Rb + 2 10n

235 + 1 = 138 + 96 + 2x1

2. Conserve atomic number (Z) or nuclear charge.


The sum of nuclear charges in the products must equal the
sum of nuclear charges in the reactants.
235 138 96
92 U + 10n 55 Cs + 37 Rb + 2 10n
92 + 0 = 55 + 37 + 2x0
23.1
WAKTU PARUH ( t½ )

Waktu yang diperlukan untuk meluruhkan


separuh dari jumlah inti suatu isotop.

Waktu paruh bersifat spesifik untuk setiap isotop.


Contoh :
t½ C-14 = 5700 th
t½ Po-214 = 1,6 x 10-4 detik
t½ Bi-210 = 5 hari
t½ Pb-214 = 26,8 menit
Semakin besar (panjang) waktu paruhnya berarti proses
peluruhannya berlangsung lambat (Isotop kurang aktif)
Semakin pendek waktu paruhnya berarti peluruhannya
berlangsung cepat (Isotop sangat aktif)
HUBUNGAN t½ DENGAN SISA ISOTOP
100 %

1 x Waktu paruh
50%

2 x Waktu paruh

25% 3 x Waktu paruh


4 x Waktu paruh
12,5%
6,25%
0
20 40 60 80 100 120
t½ t½ t½ t½

Waktu ( t )
HUBUNGAN t½ DENGAN SISA ISOTOP
Periode Waktu Sisa Isotop Rumus
paruh: t / t½ Nt
0 100% = 1 bagian (½)0 bagian
1 50% = ½ bagian (½)1 bagian
2 25 % = ¼ bagian (½)2 bagian
3 12,5% = 1/8 bagian (½)3 bagian
4 6,25% = 1/16 bagian (½)4 bagian
- -
n Maka sisa isotop ( Nt ) (½)n bagian

Maka jumlah isotop yang tersisa; Nt = ( ½ )n .No


Contoh soal:

1. Suatu isotop setelah disimpan selama 20 hari ternyata


masih tersisa = 1/16 bagian. Tentukanlah waktu paruh
isotop tersebut !
Jawab:
Diketahui : No = 1 bagian
Nt = 1/16 bagian
Nt
= ( ½ )n
No
1/16 = ( ½ )n
= ( ½ )4 Maka n = 4
t
n= Maka t½ = 20 = 5 hari
t½ 4
Contoh soal:

2. Suatu isotop setelah disimpan selama 60 hari ternyata


masih tersisa = 12,5 %. Tentukanlah waktu paruh
isotop tersebut !
Jawab:
Diketahui : No = 100%
Nt = 12,5 %
Nt
= ( ½ )n
No
12,5/100 = ( ½ )n
1/8 = ( ½ )3 Maka n = 3
t
n= Maka t½ = 60 = 20 hari
t½ 3
PENENTUAN USIA FOSIL

Pada mahluk hidup Pada mahluk yang


kadar C-14 yang ada sudah mati kadar C-14
dalam tubuh adalah yang ada dalam tubuh
konstan. Hal ini karena adalah berkurang. Hal
pada mahluk hidup ini karena pada mahluk
masih melakukan mati tidak melakukan
aktivitas kehidupannya aktivitas kehidupannya

Usia suatu fosil dapat ditentukan berdasarkan aktivitas


isotop C-14 yang terkandung dalam fosil ( sebagai Nt )
dibandingkan dengan aktivitas C-14 yang terkandung
dalam jasad masih hidup ( sebagai No )
Contoh soal:
3. Telah ditemukan fosil manusia purba di Desa Sangiran,
Setelah diidentifikasi aktivitas C-14 nya ternyata memiliki
aktivitas 5,1 dps. Jika pada tulang yang masih hidup
memiliki aktivitas C-14 =15,3 dps dan t ½ C-14 =5700 th.
Tentukan usia fosil manusia purba tersebut.
Jawab:
Diketahui : No = 15,3 dps
Nt = 5,1 dps
Nt
= ( ½ )n
No
5,1/15,3 = ( ½ )n
⅓ = ( ½ )n
log ⅓ = log ( ½ )n
log ⅓ = n log ½ Hitung n ?
REAKSI INTI
Transmutasi inti.
Pada transmutasi inti inti atom ditembaki dengan partikel
(proton, netron, alfa atau partikel lain.)

Cyclotron Particle Accelerator


Nuclear Transmutation
Nuclear Fission
Pembelahan Inti

235U + 01n 90Sr + 143 Xe + 31n + Energy


92 38 54 0

Energy = [mass 235U + mass n – (mass 90Sr + mass 143Xe + 3 x mass n )] x c2

Energy = 3.3 x 10-11J per 235U


= 2.0 x 1013 J per mole 235U
Combustion of 1 ton of coal = 5 x 107 J
Nuclear Fission
Nuclear chain reaction is a self-sustaining sequence of
nuclear fission reactions.
The minimum mass of fissionable material required to
generate a self-sustaining nuclear chain reaction is the
critical mass.

Non-critical

Critical

23.5
Schematic Diagram of a Nuclear Reactor

23.5
Natural Uranium
0.7202 % U-235 99.2798% U-238

Measured at Oklo
0.7171 % U-235

Chemistry In Action: Nature’s Own Fission Reactor


Nuclear Fusion

Fusion Reaction Energy Released


2 2 3 1
1 H + 1H 1 H + 1H 6.3 x 10-13 J
2H
1 + 13H 4He
2 + 10n 2.8 x 10-12 J
6Li + 12H 2 4He 3.6 x 10-12 J
3 2

Tokamak magnetic
plasma
confinement

23.6
Radioisotopes in Medicine
• 1 out of every 3 hospital patients will undergo a nuclear
medicine procedure
• 24Na, t½ = 14.8 hr,  emitter, blood-flow tracer
• 131I, t½ = 14.8 hr,  emitter, thyroid gland activity
• 123I, t½ = 13.3 hr, -ray emitter, brain imaging
• 18F, t½ = 1.8 hr, + emitter, positron emission tomography
• 99mTc, t½ = 6 hr, -ray emitter, imaging agent

Brain images
with 123I-labeled
compound

23.7
Radioisotopes in Medicine
Research production of 99Mo
98Mo + 10n 99Mo
42 42

Commercial production of 99Mo


235U + 10n 99Mo + other fission products
92 42 Bone Scan with
99mTc

99Mo
42
99mTc
43 + -10 + n t½ = 66 hours

99mTc
43
99Tc
43 + -ray t½ = 6 hours

23.7
Pakai oksigen berlabel

Pakai glukosa berlabel


Geiger-Müller Counter

23.7
Biological Effects of Radiation
Radiation absorbed dose (rad)
1 rad = 1 x 10-5 J/g of material
Roentgen equivalent for man (rem)
1 rem = 1 rad x Q Quality Factor
-ray = 1
=1
 = 20

23.8
Chemistry In Action: Food Irradiation

Dosage Effect

Inhibits sprouting of potatoes, onions, garlics.


Up to 100 kilorad Inactivates trichinae in pork. Kills or prevents insects
from reproducing in grains, fruits, and vegetables.
Delays spoilage of meat poultry and fish. Reduces
100 – 1000 kilorads
salmonella. Extends shelf life of some fruit.
Sterilizes meat, poultry and fish. Kills insects and
1000 to 10,000 kilorads
microorganisms in spices and seasoning.

Anda mungkin juga menyukai