unsur hara yang tersedia di lingkungan hidupnya namun pada tanah yang telah
kehilangan unsur hara maka perlu diadakan pemberian pupuk agar unsur hara
yang telah hilang dapat di hasilkan kembali dari pupuk yang diberi. Pada lahan
yang tidak terusik manusia, kesuburan tanah selalu meningkat, karena terjadi
yang lebih dalam diangkut ke daun dan digugurkan ke permukaan tanah. Gas-gas
N merupakan unsur hara yang paling sering defisien pada tanah-tanah pertanian.
Paradog ini muncul karena N adalah unsur hara yang dibutuhkan paling besar
dinamika hara N sangat penting untuk dipelajari (Ibrahim dan Kasno, 2008).
10
Sebagian besar N di dalam tanah dalam bentuk senyawa organik tanah dan
tidak tersedia bagi tanaman. Fiksasi N organik ini sekitar 95% dari total N yang
ada di dalam tanah. Nitogen dapat diserap tanaman dalam bentuk ion NO3- dan
NH4+ (Winarso,2003).
Sumber pupuk nitrogen antara lain adalah Urea dengan rumus kimia
oleh tanaman dalam bentuk amonium dan nitrat setelah melalui amonifikasi dan
nitrifikasi. Pupuk Urea diberikan ke dalam tanah terjadi proses hidrolisis sehingga
negatif dengan kebutuhan pupuk atau dapat diartikan semakin tinggi tingkat
kesuburan tanah, maka makin rendah penggunaan pupuk buatan dan tidak perlu
yakni daun mengalami klorosis seperti warna keunguan pada batang, tangkai
yang kerdil sehingga rasio tajuk dan akar tinggi, akibatnya pembentukkan bunga
atau buah akan lambat, kualitas buah menurun, da pemasakan buah terhambat
tanaman dan unsur nitrogen sangat berperan dalam fase vegetatif tanaman.
komponen produksi tanaman per hektar yang meliputi hasil per satuan luas, bobot
100 atau 1000 butir, bobot kering brangkasan, dan laju pengisian biji (Kadarwati,
2006).
dalam pengelolaan tanaman serta penggunaan dosis pupuk yang tepat sehingga
tanaman seperti tinggi tanaman, diameter tanaman dan jumlah anak daun
(Rahhutami, 2015).
perubahan baik sifat fisik atau sifat kimianya. Perubahan-perubahan ini mulai
terjadi apabila nitrogen bereaksi dengan air tanah. Setelah bereaksi air dan pupuk
akan melarut, sebagian pupuk akan diserap tanaman, sebagian ada yang terfikasasi
menjadi bentuk yang tidak tersedia bagi tanaman dan sebagian lagi hilang karna
Ada beberapa kekurangan dari pupuk nitrogen ini jika diberi melebihi batas,
di antaranya sebagai berikut, yang pertama, tanaman menjadi rebah karena ruas
bagian bawah menjadi lemah, daya tahan tanaman terhadap penyakit menurun
12
karena kondisi tanaman sangat lemah, sedangkan tubunhya sangat subur. Lalu
ranting, dan daun, sedangkan pembentukan buah terabaikan. Hal ini menyebabkan
tanaman. Akan tetapi, kandungan hara N yang terlalu tinggi dalam jaringan
aplikasi pupuk N dapat menyebabkan defisiensi unsur boron dan klorosis pada
Salah satu jenis pupuk nitrogen yang dapat diberikan ke tanah untuk
Zwavelzure amoniak (ZA). Sifat pupuk ZA ini ialah sedikit higrokopis (menarik
air), tetapi baru menarik uap air pada kelembaban 80% dan suhu 30o C. Kendati
demikian, ZA harus disimpan di tempat kering. Sifat lain pupuk ini ialah reaks
kerjanya agak lambat dan akar tanaman tidak dapat menyerapnya bersama air
tanah, tetapi harus mendapatkannya secara langsung. Pupuk ini pun kurang
terkuras oleh air. Bila ingin dipakai sebagai pupuk dasar sebelum tanam, pupuk
ZA ini tergolong cocok. Sayangnya ia agak masam sehingga dapat membuat tanah
menjadi masam jika terlalu sering diberi pupuk ZA. Pupuk ini pun tidak cocok
diberikan pada tanah muda yang baru dibuka dan tanah yang kurang mengandung
Yang kedua adalah urea yang termasuk pupuk yang higroskopis (mudah
menarik uap air). Pada kelembaban 73%, pupuk ini sudah mampu menarik uap air
dari udara. Oleh karena itu, urea mudah larut dalam air dan mudah diserap oleh
tanaman. Kalu diberikan ke tanah, pupuk ini akan mudah berubah menjadi
amoniak dan karbondioksida, padahal kedua zat ini berupa gas yang mudah
menguap. Sifat lainnya ialah mudah tercuci oleh air dan mudah tebakar pleh sinar
matahari. Itu, sebabnya banyak yang menganjurkan pemberian urea ini lewatdaun,
tetapi harus hati – hati. Urea dapat membuat tanaman hangus, terutama yang
penggunaan hara yang efektif oleh tanaman. Hasil analisis jaringan daun dapat
Penambahan dosis pupuk pada tanaman kelapa sawit ada batasnya karena
di atas batas dosis tersebut dapat berpengaruh negatif terhadap produksi atau
hara pada tanaman, tetapi tidak menjelaskan penyebab dan jumlah pupuk yang
rekomendasi pemupukan yang tepat. Hal tersebut lebih lanjut dikaitkan dengan
sintesis protein dan asam nukleat dalam sel yang berperan dalam pembentukan sel
penyimpangan akan tetap ada. Adanya perbedaan cuaca, jenis tanah, bahan
tanam, dan umur tanaman menjadi batasan untuk mendiagnosa hara daun dalam
menentukan status hara sawit, dan bahkan perlu dibuat rekomendasi pupuk yang
guineensis Jacq.)
daun yang semakin luas akan meningkatkan jumlah cahaya yang mampu
Nitrogen merupakan salah satu unsur hara yang berperan dalam sintesis
klorofil sehingga aplikasi pupuk N pada tingkat dosis yang tepat akan
15
meningkatkan warna kehijauan daun dan kandungan klorofil daun tanaman kelapa
tanaman. Akan tetapi, kandungan hara N yang terlalu tinggi dalam jaringan
aplikasi pupuk N dapat menyebabkan defisiensi unsur boron dan klorosis pada
mengintepretasikan nilai kritis hara tersebut agar tidak terjadi kesalahan. Nilai
kritis dan optimum hara pada setiap tanaman dapat bervariasi bergantung pada
konsentrasi hara lain, bahan tanam yang digunakan, jarak tanam, dan kompetisi
daun, dan buah. Hal ini diduga bahwa dosis aplikasi pupuk N yang optimal akan
menjadi buah akan terhambat apabila dosis pupuk N yang diberikan melebihi
batas kecukupan hara bagi tanaman. Kandungan hara N di dalam 1 ton TBS yaitu
Penerapan nitrogen akan meningkatkan jumlah anak daun -daun baru. Hal
ini sesuai dengan sifat nitrogen yang merupakan unsur yang bersifat mobile yang
memiliki pergerakan yang tinggi dan mengalami pergerakandari jaringan yang tua
ke jaringan tanaman yang muda sehingga kelebihan atau pengaruh dari unsur
nitrogen dapat mudah terlihat pada jaringan jaringan muda tanaman seperti
berpengaruh pada proses fisiologis tanaman sehingga respon kalium tidak begitu