Anda di halaman 1dari 9

KONDISI AIR YANG TERCEMAR DI LAHAN PRAKTIKUM TANAMAN

KELAPA SAWIT (Elaeis guineensis Jacq.)

METODE PROJECT

OLEH:

MUTIARA LAPOREZA GULTOM


180301131
AGROTEKNOLOGI-3

MATA KULIAH PE RKEBUNAN KELAPA SAWIT


PROGRAM STUDI AGROTE KNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
2019
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kelapa sawit (Elaeis guineensis Jacq) merupakan tanaman perkebunan yang

berperan penting dalam perekonomian Indonesia.Menurut Sekretaris Jenderal

Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) ekspor Crude Palm Oil

(CPO) beserta turunannya pada 2013 mencapai 21,2 juta ton. volume ekspor CPO

dan Palm Kernel Oil (PKO) naik 21,2 juta ton dibandingkan dengan 2012 sebesar

18,2 juta ton.Prospek CPO yang semakin meningkat menyebabkan perkembangan

luas perkebunan kelapa sawit di Provinsi Riau menjadi sangat pesat

perkembangannya (Irvan et al., 2009).

Kebutuhan akan minyak sawit terus meningkat sejalan dengan peningkatan

jumlah penduduk dunia. Badan Pusat Statistik Riau (2013) mencatat luas perkebunan

kelapa sawit pada tahun 2010 mencapai 2.103.174 hektar dengan produksi sebesar

6.293.542 ton, pada tahun 2011 mencapai 2.258.553 hektar dengan produksi sebesar

7.047.221 ton, dan pada tahun 2012 telah mencapai 2.372.402 hektar dengan

produksi sebesar 7.340.809 ton.

Sampah merupakan barang atau benda yang dibuang karena tidak terpakai

lagi. Pada kenyataannya sampah menjadi masalah yang selalu timbul baik di kota

besar maupun di daerah-daerah. Beberapa alternatif bagaimana cara memanfaatkan

sampah kota, sehingga mempunyai nilai ekonomis yang cukup tinggi antara lain

sampah dapat dimanfaatkan menjadi kompos, biogas (energi alternatif), papan

komposit (komposit serbuk kayu plastik daur ulang), bahan baku dalam pembuatan
bata (briket), pengisitanah, penanaman jamur, media produksi vitamin, media

produksi Protein Sel Tunggal (PST), dan lain-lain (Saputro, 2013).

Salah satu cara memacu pertumbuhan bibit tanaman kelapa sawit adalah

penyediaan media tumbuh dengan mempertimbangkan aspek aerasi dan ketersedian

air. Kelapa sawit termasuk tanaman yang mempunyai perakaran yang dangkal (akar

serabut), sehingga mudah mengalami cekaman kekeringan.Adapun penyebab

tanaman mengalami kekeringan diantaranya transpirasi tinggi dan diikuti dengan

ketersediaan air tanah yang terbatas pada saat musim kemarau.

B. Rumusan Masalah

Masalah yang akan dibahas dalam project ini adalah :

1. Apakah keadaan air yang tercemar diareal tanaman kelapa sawit dapat

memberikan pengaruh pertumbuhan bibit tanaman kelapa sawit?

2. Apa saja penyebab air bisa tercemar?

3. Bagaimana ciri-ciri air yang tercemar?

4. Bagaimana solusi agar air tidak tercemar?


METODE PENYELESAIAN MASALAH

1. Pengaruh Air Yang Tercemar Terhadap Pertumbuhan Bibit Tanaman

Kelapa Sawit

Air merupakan sumber daya alam yang sangat dibutuhkan oleh makhluk hidup.

Bukan haya manusia saja, namun juga makhluk hidup lainnya seperti binatang dan

juga tumbuhan. Fungsi air tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan tubuh akan air

namun juga untuk menjalankan aktivitas sehari- hari seperti mandi, mencuci baju,

mencuci piring, menyirami tanaman, memberi minum ternak, bahkan untuk

memproduksi sesuatu untuk dijual.

Air bersih merupakan air yang memiliki keadaan atau kondisi yang baik, yang

mana air bersih ini ditandai dengan beberapa hal seperti tidak berwarna alias bening,

tidak berasa dan tidak berbau. Namun ketiga syarat tersebut tidak selalu ada.

Terkadang kita menemukan air yang berwarna, berbau dan berasa namun merupakan

air bersih (seperti minuman sirup, dll). Namun air yang demikian kurang cocok

apabila digunakan untuk aktivitas lain selain minum.

Beberapa pengaruh air yang tercemar terhadap pertumbuhan bibit tanaman kelapa

sawit, yaitu :

1. Kotoran yang ada di air tersebut dapat berpindah ke tanaman

Pada saat melakukan penyiraman, kotoran yang terdapat pada air akan

berpindah ke tanaman, sehingga dapat mengundang hama terhadap tanaman.


2. Kandungan racun pada air dapat berpindah ke tanaman

Air yang tercemar merupakan air yang kotor dan memiliki kandungan racun

yang dapat menyebabkan kematian pada tanaman.

2. Penyebab Air Bisa Tercemar

Faktor penyebab pencemaran air ini bisa berasal dari manusia maupun dari alam

itu sendiri. Faktor- faktor yang menyebabkan tercemarnya air dibagi menjadi

beberapa kelompok, faktor- faktor tersebut antara lain yaitu:

1. Sampah (Organik maupun Non Organik)

Faktor pencemaran air yang pertama adalah sampah. Sampah adalah bahan-

bahan yang sudah diambil manfaatnya oleh manusia sehingga tersisa yang tidak

ada manfaatnya. Sampah dibedakan menjadi dua yaitu sampah organik dan non

organik. Sampah organik adalah sampah hijau yang mudah untuk diuraikan,

sementara sampah non organik biasanya berupa sampah plastik yang sulit untuk

diuraikan. Sampah jumlahnya ada banyak sekali di dunia. Setiap hari manusia

memproduksi sampah. Apabila satu rumah dalam satu hari memproduksi satu

keranjang sampah, bisa kita bayangkan sendiri berapa banyak sampah yang

diproduksi manusia di dunia dalam satu hari. Sampah yang mencemari air tidak

hanya sampah- sampah yang dibuang ke saluran air saja, namun juga sampah-

sampah yang dibuang ke tanah, bertumpuk sehingga air dari sampah tersebut

akan meresap ke tanah kemudian mencemari sumber air tanah atau sumber air di

daerah tersebut.
2. Limbah pertanian

Limbah pertanian juga bisa menyebabkan pencemaran di air. Macam- macam

limbah pertanian ini bisa berupa potongan- potongan tanaman hasil pertanian

maupun penggunaan pestisida yang berlebihan. Hal ini tentu akan sangat

berbahaya bagi masyarakat apabila tidak mengetahui.

3. Ciri-Ciri Air Yang Tercemar

Adapun ciri-ciri air yang tercemar adalah sebagai berikut :

1. Adanya Bahan Pelarut Dan Endapan

Bahan pelarut dan endapan dapat membuat air berbau, memiliki derajat

keasaman yang tinggi, memiliki rasa, dan berwarna.

2. Berbau

Air yang murni dan sehat tidak akan menimbulkan bau. Jika sudah tercemar

oleh zat polutan, air tersebut akan menimbulkan bau busuk dan menyengat.

3. Berwarna

Air yang bersih tidak akan berwarna dan terlihat bening. Jika zat polutan

sudah mencemarinya, air akan mudah berubah warna.


4. Suhu Air Berubah

Dalam kondisi normal, suhu air lebih rendah dibandingkan dengan suhu

lingkungan. Karena itulah, air akan terasa dingin saat disentuh. Jika dalam

kondisi normal suhu air terus berubah, dapat dipastikan air tersebut sudah

tercemar.

4. Solusi Agar Air Tidak Tercemar

Air yang bersih merupakan aset yang sangat dibutuhkan oleh makhluk hidup

karena fungsinya yang diperlukan bagi setiap aktivitas manusia dan makhluk

hidup lainnya. Maka dari itulah pencemaran air harus sangat dicegah sebisa

mungkin.

Adapun cara yang dapat dilakukan agar air tidak tercemar :

1. Tidak membuang sampah di sumber air / di lahan

Membuang sampah di sumber air akan mencemari ekosistem air dan apabila

dilakukan dalam jangka waktu yang cukup lama maka akan menghambat

aliran airi, akibatnya akan terjadi banjir. Selain itu aliran air yang telah

ditumpuki sampah ini akan membuat sungai menjadi kotor, bau dan berwarna

yang airnya tidak bagus untuk dikonsumsi.

2. Membuang sisa dedaunan dan sampah organik lainnya dengan cara

mengumpulkan di satu tempat

3. Tidak menggunakan pestisida dengan berlebihan

Tanpa disadari ketika kita menggunakan pestidisa dan pupuk kimia secara

berlebihan, maka hal itu dapat mencemari lingkugan sekitarnya termasuk

lingkungan air dan ekosistem darat.


KESIMPULAN

1. Air yang tercemar memiliki kandungan racun yang akan mengakibatkan kematian

pada tanaman.

2. Dengan tidak membuang sampah sembarangan, dan tidak menggunakan pestisida

secara berlebihan akan mengurangi dampak tercemarnya air.


DAFTAR PUSTAKA

Arifin.2002.Cekaman Air Dan Kehidupan Tanaman. Fakultas pertanian


Brawijaya. Malang.

Haryati. 2003. Pengaruh Cekaman Air Terhadap Pertumbuhan dan Hasil


Tanaman. Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara, Medan.

Irvan, H., H. Agusta, dan S. Yahya, 2009. Pengelolaan Limbah Kelapa Sawit
(Elaeis guiennensis Jacq.) di Sungai Pinang Estate, PT Bina Sains
Cemerlang, Minamas Plantation, Sime Darby Group, Kabupaten Musi
Rawas, Provinsi Sumatera Selatan. Makalah Seminar. Departemen Agronomi
dan Hortikultura, Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor. Bogor.
Nyakpa. M. Y. Lubis. A. M,.Pulung.M. A. Amrah. G. Munawar. A. Hong. G.B.
Hakim.N.1988. Kesuburan Tanah Lampung. Lampung :penerbit
Universitas Lampung. 258 hlm

Pusat Penelitian Kelapa Sawit. 2002. Budidaya Kelapa Sawit. PPKS. Medan.

Pusat Penelitian Kelapa Sawit. 2003. Budidaya Kelapa Sawit. Modul M: 100-203.

Medan.

Anda mungkin juga menyukai