Anda di halaman 1dari 8

Nama : Ardika Pratama Panjaitan

Prodi : Geofisika
NPM : F1H019020
Nama Dosen : Dr. Charles Banon, S.Pd, M.Si
Rangkuman Kimia Karbon, Tatanama, dan
Isomer

A. Pengertian Senyawa Karbon


Sebelum membahas detail tentang senyawa karbon, tentu kamu harus tahu dulu ya apa itu
pengertiannya. Senyawa karbon adalah senyawa yang komponen utamanya tersusun dari atom
karbon (C), hidrogen (H), oksigen (O), nitrogen (N), sulfur (S), dan unsur organik lainnya.

Karbon merupakan komponen terbesar dalam senyawa ini. Hal ini disebabkan oleh keistimewaan
atom karbon. Elektron valensi atom karbon yang berjumlah 4, memungkinkan karbon dapat
mengikat 4 atom karbon atau unsur lainnya. 

Karbon juga bisa membentuk ikatan tunggal, rangkap dua, dan rangkap tiga, lho, Quipperian.
Keistimewaan ini membuat atom karbon mampu membentuk rantai karbon. 

B. Penggolongan Senyawa Karbon


Karena kemampuan atom karbon yang bisa membentuk rantai karbon dan mengikat gugus fungsi
yang beragam, senyawa karbon pun memiliki cakupan yang luas. Nah, supaya lebih mudah
mempelajarinya, senyawa karbon digolongkan berdasarkan gugus fungsi yang dimiliki.

Berdasarkan gugus fungsinya, inilah penggolongan senyawa karbon:


C. Golongan Senyawa Karbon dan Karakteristiknya
1. Alkohol (Alkanol)

a. Pengertian dan Penggolongan Alkohol

Alkohol merupakan senyawa karbon dengan gugus fungsi -OH (gugus hidroksi). Rumus
umumnya ialah R- OH. Alkohol gampang larut dalam air dan titik didihnya relatif tinggi, karena
adanya ikatan hidrogen. Berdasarkan letak gugus hidroksinya, alkohol dibedakan jadi 3 jenis,
yakni alkohol primer, sekunder, dan tersier.

b. Tata Nama Senyawa Alkohol 

Menurut IUPAC, tata nama alkohol adalah sebagai berikut.

 Rantai terpanjang yang menjadi nama alkoholnya harus mengikat gugus fungsi         -
OH. 
 Penomoran atom karbon dimulai dari yang paling dekat dengan atom karbon pengikat
gugus fungsi -OH. 
 Jika terdapat lebih dari satu gugus hidroksil, digunakan penandaan di, tri, dan   seterusnya
sebelum akhiran -ol.

c. Reaksi pada Alkohol


2. Eter (Alkoksi Alkana)

a. Pengertian Eter

Eter ialah senyawa karbon dengan rumus molekul R-O-R’, dengan R dan R’ merupakan gugus
alkil, baik alkil sejenis atau tidak. Atom oksigen pada rumus molekul eter bertindak sebagai
gugus fungsi. Eter sukar larut dalam air, karena sifatnya yang nonpolar. Eter bersifat mudah
terbakar dan titik didihnya relatif rendah. 

b. Tata Nama Eter 

Menurut IUPAC, tata nama eter adalah sebagai berikut.

 Rantai karbon terpendek yang mengikat gugus fungsi –O– ditetapkan sebagai gugus
fungsi alkoksinya.
 Rantai karbon yang lebih panjang diberi nama sesuai senyawa alkananya. Untuk nama
trivial, penamaan eter dilakukan dengan menyebutkan nama kedua gugus alkil yang
mengapit gugus –O–, kemudian diberi akhiran eter.

c. Reaksi pada Eter

3. Aldehid (Alkanal)

a. Pengertian Aldehid

Nah, kalau aldehid ialah senyawa karbon dengan rumus molekul R-CHO yang mengandung
gugus karbonil. Gugus karbonil adalah suatu gugus fungsi yang terdiri atas sebuah atom karbon
dan atom oksigen yang berikatan rangkap. 

Aldehid bisa larut dalam air, karena sifatnya yang polar, Quipperian. Aldehid juga bisa
dioksidasi oleh pereaksi Fehling dan Tollens. Dengan pereaksi Fehling, aldehid menghasilkan
endapan merah bata. Sementara dengan pereaksi Tollens, aldehid menghasilkan cermin perak. 

b. Tata Nama Aldehid 

Menurut IUPAC, tata nama aldehid adalah sebagai berikut.


 Rantai terpanjang yang menjadi nama alkanalnya harus mengikat gugus - CHO. 
 Penomoran atom karbon dimulai dari atom karbon pengikat gugus - CHO. 

4. Keton (Alkanon)

a. Pengertian Keton

Kalau keton merupakan senyawa karbon dengan rumus umum R–CO–R’. Keton disebut juga
sebagai senyawa karbonil karena memiliki gugus fungsi C= O. Keton dapat dibuat dari oksidasi
alkohol sekunder. Keton tidak dapat dioksidasi oleh pereaksi Fehling dan Tollens, sehingga
dapat dibedakan dari aldehid. 

b. Tata Nama Keton

Menurut IUPAC, tata nama keton adalah sebagai berikut. 

 Rantai karbon terpanjang yang menjadi nama alkanon harus mencakup gugus fungsi –
CO–.
 Atom C gugus karbonil harus memiliki nomor serendah mungkin. Untuk nama trivial
keton, kedua gugus alkil yang terikat pada gugus karbonil disebutkan terlebih dahulu
menurut alfabet, kemudian diikuti dengan kata keton.

5. Asam Karboksilat (Asam Alkanoat)

a. Pengertian Asam Karboksilat

Asam karboksilat adalah senyawa karbon dengan rumus umum R-COOH (gugus karboksil).
Gugus karboksil yang terdapat pada asam karboksilat merupakan gabungan dari gugus karbonil
dan gugus hidroksil. Asam karboksilat dapat dibuat melalui oksidasi kuat alkohol primer. Asam
karboksilat bersifat larut dalam air, karena sifatnya yang polar. 

b. Tata Nama Asam Karboksilat

Menurut IUPAC, tata nama asam karboksilat adalah sebagai berikut.

 Mengganti akhiran -ana dengan -anoat pada rantai karbon terpanjang pengikat gugus
karboksil.
 Memberi awalan asam pada nama alkanoatnya. 

c. Reaksi pada Asam Karboksilat


6. Ester (Alkil Alkanoat)

a. Pengertian Ester

Ester merupakan senyawa kabron dengan rumus umum R-COO-R’. Ester dapat dibuat
dengan mereaksikan alkohol dengan asam karboksilat. Reaksi pembentukan ester disebut sebagai
reaksi esterifikasi  yang mengikuti persamaan berikut.

R-COOH + R’-OH → R-COO-R’ + H2O

b. Tata Nama Ester

Menurut IUPAC, penamaan ester dilakukan dengan menyebutkan gugus alkilnya terlebih dahulu,
kemudian diikuti dengan gugus alkanoat. 

c. Reaksi pada Ester

Salah satu reaksi substitusi pada ester yang penting adalah reaksi trigliserida basa yang 
menghasilkan sabun (garam alkanoat) dan gliserol. Reaksi ini disebut dengan reaksi penyabunan
atau saponifikasi yang mengikuti persamaan berikut.
7. Alkil Halida (Haloalkana) 

a. Pengertian Alkil Halida

Alkil halida adalah senyawa turunan alkana yang terbentuk dari reaksi substitusi atom hidrogen
oleh unsur dari golongan halogen (golongan VII A). Rumus umumnya adalah R-X, dengan X
adalah halogen (F, Cl, Br, I)

b. Tata Nama Alkil Halida

Menurut IUPAC, tata nama alkil halida adalah sebagai berikut.

 Rantai terpanjang yang memiliki gugus -X dipilih sebagai rantai utama. Nomor gugus -X
dibuat serendah mungkin.
 Jika ada lebih dari 1 jenis atom halogen, urutan penomoran didasarkan pada tingkat
kereaktifan halogen, sedangkan penamaan berdasarkan urutan abjad.
 Jika jumlah atom sejenis lebih dari satu, digunakan awalan di-, tri-, dan seterusnya. 

D. Isomer pada Senyawa Karbon


Selanjutnya, Quipper Blog akan mengajak kamu untuk membahas isomer pada senyawa karbon.
Apa itu isomer? Isomer adalah senyawa dengan rumus molekul atau atom penyusun sama, tetapi
punya struktur yang berbeda. Keisomeran yang terjadi pada senyawa-senyawa karbon ialah
isomer struktur dan isomer ruang.

1) Isomer Struktur

Isomer struktur bisa berupa isomer angka, isomer posisi, dan isomer gugus fungsi. Berikut
penjelasannya, Quipperian.

1. Isomer rangka adalah dua senyawa dengan rumus molekul yang sama, tetapi rantai
utamanya berbeda. Contoh: n-butana dengan 2-metil propana.
2. Isomer posisi adalah dua senyawa dengan rumus molekul dan rantai induk yang sama,
tetapi posisi gugus fungsinya berbeda. Contoh: 1-propanol dengan 2-propanol.
3. Isomer fungsi  adalah isomer yang rumus molekulnya sama, tetapi gugus fungsinya
berbeda. Contoh: propanal dengan propanon (aldehid dan keton).

Satu hal yang perlu kamu ingat ialah pada isomer rangka yang berbeda susunan / kerangka rantai
karbonnya. Sedangkan pada isomer posisi yang berubah posisi gugus fungsinya.
2) Isomer Ruang

Isomer ruang dapat berupa isomer geometri dan isomer optik.

1. Isomer geometri adalah isomer yang terjadi pada senyawa yang mempunyai bagian 
molekul tetap, seperti ikatan rangkap atau cincin. Ada dua bentuk isomer geometri, yaitu
bentuk cis dan trans. Senyawa cis terbentuk ketika gugus sejenis berada di satu sisi.
Sementara senyawa trans terbentuk ketika gugus sejenis berada di sisi yang
berseberangan. Contoh: cis- dikloro etena dan trans-dikloro etena.
2. Isomer optik adalah isomer yang terjadi pada senyawa yang mempunyai atom karbon
asimetris atau atom karbon kiral (C kiral). C kiral artinya atom karbon tersebut mengikat
4 gugus atau unsur yang berbeda. Senyawa dengan isomer optik disebut senyawa optis
aktif. Senyawa optis aktif memiliki ciri dapat memutar bidang polarisasi. Contoh: asam
amino alanin dengan rumus molekul CH(NH2)(COO)(CH3).

E. Reaksi Senyawa Karbon


Setelah membahas pengertian, penggolongan, dan karakteristiknya, sekarang Quipper Blog mau
membahas reaksi senyawa karbon, nih. Berikut ini ialah reaksi-reaksi umum yang terjadi pada
senyawa karbon.

Anda mungkin juga menyukai