Anda di halaman 1dari 20

SENYAWA KARBON

WAHYU RIZKY HARRIYANTO


XII MIPA3
ALKANA
TATA NAMA SENYAWA
1. Tentukan rantai C terpanjang pada alkane (focus terhadap atom C)
2. Tentukan juga cabang alkane, yakni gugus alkil
3. Lakukan penomoran pada senyawa alkane, yakni ranatai C terpanjang dengan penomoran dimulai yang paling
dekat cabang/gugus alkil
4. Jika terdapat dua atau lebih gugus alkil, cukup tulis satu dengan diberi awalan
5. Alkali ditulis dengan urutan urut pada alphabet
6. Secara singkat, posisi penulisan alkane seperti ini: posisi alkali-nama alakali-rantai utama
ISOMER
Struktur alkane dapat berupa rantai lurus atau rantai bercabang. Alkana yang mengandung 3 atom atau kurang tidak
mempunyai isomer seperti CH,C₂H₆, dan C₃H₈ karena hanya punya satu cara untuk menata atom atom dalam struktur
ikatan sehingga memiliki molekul dan rumus struktur molekul
REAKSI ALKANA

•OKSIDASI
Alkana bila bereaksi dengan oksigen dalam jumlah yang memadai maka akan membentuk CO₂ dan H₂O
disertai pembebasan panas
•HALOGENASI
Alkana bereaksi dengan halogen di bawah pengaruhpanas atau sinar ultraviolet
•SULFONASI
Reaksi alkana dengan asam sulfat pekat berasap menghasilkan asam allkana sulfonat dan dituliskan
dengan persamaan reaksi umum
•NITRASI
Reaksi alkane dengan HNO₃ pada suhu 150 - 147 ⁰C mengakibatkan terjadinya substitusi atomH pada
alkane oleh gugus -NO₂
ALKENA

TATA NAMA SENYAWA


1. Tentukan rantai C terpanjjang pada alkena
2. Tentukan gugus alkil
3. Lakukan penomoran pada senyawa alkena, yakni rantai C terpanjang dengan penomoran dimulai yang
paling dekat dengan rantai rangkap
4. Jjika terdapat dua lakil atau lebih gugs alkil cukup tulis satu kali gugs alkil dengan diberi awalan
5. Alkil ditulis dengan urutan alphabet
6. Secara singkat penulisan nama alkena seperti ini: posisi alkali-nama alkali-posisi rangkap-rantai utama
ISOMER
Isomer geometri adalah isomer dengan rumus molekul sama tetapi arah letak ikatannya yang berbeda.
Isomer ini merupakan isomer khas yang dimiliki oleh alkena. Namun tidak semua alkena memliiki isomer ini
REAKSI ALKENA

Contoh Reaksi Adisi Alkena Etena dengan Hidrogen


Reaksi adisi alkena dengan hydrogen pada suhu sekitar 150 – 200 ⁰C akan menghasilkan alkana. Reaksi adisi
hidrogrn dibantu dengan penambahan katalis logam. Reaksinya seperti berikut: CH₂=CH₂+H₂->CH₃-CH₃
Contoh Reaksi Oksidasi Senyawa Alkena – Etena
Reaksi pembakaran etena mememnuhi persamaan reaksi berikut: CH₂=CH₂+3O₂->2CO₂ +2H₂O
Reaksi pembakaran sempurna dari etena dengan oksigen akan menghasilkan gas karbon dioksida dan gas air
Contoh Reaksi Hidrasi Senyawa Alkena
Alkena bereaksi dengan air membentuk alcohol seperti persamaan reaksi berikut:
CH₂=CH₂+H₂O->CH₃-CH₂-OH Reaksi hidrasi ini dilakukan pada temperature 300 ⁰C tekanan 70 atm dengan
bantuan katalisasam sulfat
ALKUNA

TATA NAMA SENYAWA


1. Tenatuka rantai C terpanjang pada alkuna
2. Tentukan gugus alkil
3. Lakukan penomoran pada senyawa alkuna yakni rantai C terpanjang dengan penomoran
dimulai yang paling dekat dengan rantai rangkap
4. Jka terdapat dua atau lebih gugus alkil, cukup tulis satu kali gugus alkildengan diberi awalan
5. Alkil ditulis dengan menurut urutan pada alphabet
6. Secara singkat, penulisan nama alkuna seperti ini: posisi alkil-nama alkil-posisi rangkap-rantai
utama
REAKSI ALKUNA
HALOALKANA
TATA NAMA SENYAWA
Tata nama haloalkana dapat dikelompokkan menjadi dua sebagai berikut :

 Tata nama IUPAC

Penamaan haloalkana sesuai dengan penamaan alkana, letak atom halogen dituliskan sesuai letak nomor atom C yang mengikutinya. Berikut merupakan urutan cara penamaan senyawa haloalkana.

a) Gugus —X (atom halogen) tidak masuk dalam rantai utama.

b) Menentukan rantai induk, yaitu rantai karbon terpanjang yang mengandung atom halogen (F.Cl, Br, dan I).

c) Memberi nomor, yaitu penomoran dimulai dari salah satu ujung rantai sehingga : posisi atom halogen mendapat nomor terkecil.

d) Nama halogen ditulis dengan sebutan fluoro, kloro, bromo ,dan iodo.

e) Jika terdapat lebih dari satu atom halogen, maka prioritas penomoran didasarkan pada kereaktifannya, yaitu F, Cl, Br, I dan At. Penulisan nama berdasarkan abjad, khusus C4 dianggap huruf awalnya C,
karena berasal dari kata chloro.

f) Jika ada dua atau lebih halogen, maka dinyatakan dengan awalan di, tri, dan seterusnya

g) Gugus alkil selain rantai induk dan atom halogen sebagai cabang

 Tata nama Trivial (lazim)

Diberi nama alkil halida (nama trivial) khusus untuk monohaloalkana. Nama lazim monohaloalkana adalah alkilhalida. CH,-Br : metil bromida

CH,-CH,—Br : etil bromida

CH,-CH,-CHBr-CH, : isobutil bromida


ISOMER
REAKSI
Isomer merupakan senyawa-senyawa yang memiliki
rumus molekul yang sama namun susunan atom-
atomnya berbeda. Berdasarkan fakta, haloalkana
memiliki isomer posisi dan isomer struktur.
1) Isomer posisi, isomer yang dise gugus
fungsionalnya. Contoh: Kedudukan 2 dalam
C2H2Br dapat sejajar (dengan ikatan rangkap)
disebut bentuk cis dan dapat juga berseberangan
(dengan ikatan rangkap) disebut bentuk trans.
2) isomer struktur, isomer yang menyatakan bahwa
adanya perbrdaan struktur dari senyawa
haloalkana yang memiliki Berikut contoh struktur
yang memiliki rumus molekul yang sama. Berikut
contoh struktur yang memiliki rumus molekul
yang sama, yaitu C4H9Cl
Ada dua cara untuk memberi nama senyawa alkohol sebagai berikut
 Tata nama IUPAC
1) Menentukan rantai karbon terpanjang yang megandung gugus —OH. Rantai “terpanjang tersebut
merupakan rantai utama, diberi nama sesuai dengan nama alkananya, tetapi huruf terakhir -a diganti
dengan -ol.
2) Semua atom karbon di luar rantai utama dinamakan cabang, diberi nama alkil sesuai jumlah atom C.
3) Rantai utama diberi nomor dari ujung terdekat dengan gugus -OH.
4) Urutan pemberian nama alkohol yaitu : nomor cabang-nama alkiI-nomor gugus —OH» nama rantai
utama. Jika cabang lebih dari satu jenis, maka diurutkan sesuai abjad. “
5) Jika terdapat lebih dari satu gugus -OH pada molekul yang sama (polihidroksil alcohol) digunakan akhiran
-diol, -triol, dan seterusnya. Dalam hal ini akhirann –a pada alkana rantai utama tetap dipakai.
ISOMER
REAKSI
Alkohol mempunyai liga macam keisomeran sebagai berikut :
1) Keisomeran posisi, yaitu keisomeran yang terjadi
karena perbedaan letak gugus -OH dalam molekul
alkohol. Contoh pada alkohol dengan rumus molekul
C4H10O
2) Keisomeran optik berkaitan dengan sifat optik, yaitu
kemampuan suatu senyawa untuk dapat memutar
bidang cahaya terpolarisasi. Keisomeran optik terjadi
karena adanya atom C asimetrik, yaitu atom C yang
terikat pada 4 gugus yang berbeda. Contoh: 2-butanol
3) Keisomeran fungsi, yaitu keisomeran yang terjadi
karena perbedaan gugus fungsi di antara dua senyawa
yang mempunyai rumus molekul sama. Alkohol
berisomer fungsi dengan eter dengan rumus molekul
C6H2n+2O. Contoh: CH3,-CH2,-CH2,-OH dan CH3,-CH2,-
O-CH3
ETER
TATA NAMA SENYAWA

Tata nama eter dapat dilakukan dengan sistem IUPAC dan nama trivial sebagai berikut :

1) Tata nama dengan IUPAC

Menurut sistem IUPAC eter disebut juga alkoksi alkana. Tata nama menurut IUPAC dilakukan dengan menetapkan alkil yang
lebih kecil sebagai alkoksi dan alkil yang lebih besar sebagai alkana.

2) Tata nama dengan trivial

Tata nama dengan trivial dilakukan dengan menyebutkan nama alkil sesuai urutan abjad dan diakhiri eter. Jika kedua alkil sama
digunakan awalan -di.

ISOMER

Isomer posisi eter adalah isomer yang mempunyai rumus molekul sama, tetapi posisi gugus fungsinya berbeda. Isomer kerangka
eter berarti rumus molekulnya dan posisi gugus fungsi sama, tetapi kerangka alkil yang menyusunnya berbeda. Alkohol dengan
rumus umum R-OH dan eter dengan rumus umum R-O-R2 mempunyai keisomeran fungsi. Contoh: CH3-CH2-CH2-0H dengan CH3-
C2,-O-CH3 | Kedua senyawa tersebut mempunyai rumus molekul sama, yaitu C3H8O dengan rumus : umumnya CnH2n+2O
sedangkan gugus fungsinya berbeda.
REAKSI
ALDEHA
TATA NAMA SENYAWA
1) Tata nama IUPAC
Menurut sistem IUPAC, nama aldehida diturunkan dari nama alkana dengan mengganti akhiran -a menjadi -al. Oleh karena itu,
aldehida disebut juga alkanaL, Berikut aturan umum dalam pemberian nama senyawa aldehida.
a) Rantai atom C terpajang yang mengandung gugus aldehida merupakan rantai utama dan diberi nama dengan mengganti huruf -a
terakhir dari alkana menjadi alkanal.
b) Kedudukan gugus aldehida ditetapkan oleh suatu nomor dan nomor atom C pada gugus aldehida selalu sebagai atom C nomor 1
(C—1).
c) Atom C yang berada di samping atom C—1 berturut-turut diberi nomor 2, 3, 4 dan seterusnya atau diberi huruf Latin alfa, beta,
gama, dan seterusnya.
d) Jika memiliki rantai bercabang, beri nomor pada rantai terpanjang dimulai dari atom C pada gugus aldehida. Lalu, tuliskan nomor
percabangan, nama alkil rantai cabang, nama rantai induk berdasarkan jumlah atom C-nya dan diakhiri dengan akhiran -al.
2) Tata nama trivial (lazim)
Nama lazim alkanal adalah alkil aldehida atau menggunakan nama yang berasal dari nama lazim asam karboksilat sepadan dengan
mengganti akhiran -at pada asam menjadi -aldehida. Contoh asam format nama aldehidanya menjadi formaldehida dan asam asetat
menjadi asetaldehida.
ISOMER
REAKSI
1) Isomer Fungsi
Keisomeran yang terjadi karena adanya perbedaan gugus
fungsi di antara dua senyawa yang memiliki rumus
molekul yang sama disebut dengan isomer fungsi.
Aldehida dengan rumus struktur R-CHO berisomer fungsi
dengan keton dan memiliki rumus struktur R-O—R’.
2) Isomer Struktur
Aldehida tidak memiliki isomer posisi, hal ini disebabkan
karena gugus fungsi dari aldehida terletak di ujung rantai
C. Isomer pada aldehida dapat terjadi karena adanya
cabang dan letak cabang. Sehingga aldehida memiliki
isomer struktur. Keisomeran alkana mulai terdapat.pada
butanal yang memiliki dua isomer, yaitu butanal dan 2-
metil propanal (isobutanal).
ALKANON
TATA NAMA SENYAWA
Tata nama keton ada dua macam sebagai berikut :
1) Sistem nama alkil-alkil keton
Gugus-gugus alkil yang terikat pada gugus karbonil qdisebutkan dahulu baru diakhiri dengan kata
keton. Alkil-alkil disebutkan sesuai hurut abjad pertama dari nama alkil.
2) Sistem nama turunan alkana
Nama keton diberikan dengan mengganti huruf terakhir -a dari alkana dengan -on, alkana menjadi
alkanon. Selanjutnya mengikuti langkah-langkah sebagai berikut :
a) Rantai utama merupakan rantai terpanjang yang mengandung gugus karbonil.
b) Atom rantai C utama diberi nomor 1, 2, 3, dan seterusnya dimulai dengan nomor atom C ujung yang
terdekat dengan gugus karbonil
c) Jika jumlah atom C pada jrantai utama yang terika C) panjangnya, maka atom C nomor 1 dimulai da Aa
Cavan karbonil sama cabangnya. yang lebih banyak cabangnya.
ISOMER
REAKSI
Senyawa Alkanon mempunyai isomer posisi, kerangka, dan
fungsional.
1) Isomer posisi terdapat pada molekul yang mempunyai rumus
molekul sama, tetapi posisi gugus karbonilnya berbeda.
Misalnya senyawa 2-pentanon dengan 3-pentanon.
2) Isomer kerangka terdapat pada senyawa yang mempunyai
rumus molekul dan posisi gugus fungsi yang sama, tetapi
cabang berbeda. Misalnya senyawa 2-heksanon dengan 4-
metil 2-pentanon.
3) Isomer fungsional alkanon (keton) adalah alkanal (aldehida)
karena mempunyai rumus molekul sama (CnH2nO), tetapi
struktur gugus fungsinya berbeda. Misalnya senyawa 2-
butanon dengan butanal. :
ASAM KARBOKSILAT
TATA NAMA SENYAWA
1) Tata nama IUPAC
Berdasarkan aturan IUPAC, asam alkanoat diturunkan dari nama alkana yang Sesuai, dengan
diawali kata asam dan mengganti akhiran -a menjadi -oat. . Penamaan asam alkanoat adalah
sebagai berikut :
a) Rantai induk ditentukan, yaitu rantai C terpanjang yang memiliki gugus karboksil (-COOH).
b) Penomoran dimulai dari atom C gugus fungsi (atom C gugus selalu menjadi nomor 1, sehingga
posisi gugus karboksil tidak perlu dinyatakan).
c) Urutan penamaan: Asam (nomor cabang-nama cabang) (alkanoat)

2) Tata nama trivial (lazim)


asam asam karbosilat alifatik jenuh telah dikenal jauh sebelum perkembangan teori struktur dan
tata nama IUPAC. Tata nama asam karboksilat secara trivial berdasarkan nama sumbernya atau
ciri khas yang dimilikinya, bukan berdasarkan strukturnya.
ISOMER dan REAKSI
Asam karboksilat memiliki gugus fungsi yang letaknya selalu di ujung rantai induk sehingga tidak
memiliki isomer posisi. Isomer kerangka dapat ditentukan dengan cara memutus rantai karbon
dan meletakkan sebagai cabang dan menggeser-geser cabang tersebut.
Contoh: isomer kerangka C3H7COOH adalah n-butanoat dengan 2-metil propanoat. Selain itu
asam karbosilat mempunyai isomer fungsi dengan ester dengan | rumus umum CnH2nO2
ESTER

TATA NAMA SENYAWA


Ester diberi nama dengan menyebutkan gugus alkilnya lebih dahulu, kemudian diikuti dengan
garis karboksilatnya. Gugus alkilnya adalah –CH3 atau metil, sedangkan gugus karboksilatnya
adalah CH3-CH2—COO- atau propanoat. Jadi, nama ester tersebut adalah metil propanoat.
ISOMER
Isomer posisi didapatkan dari pengubahan posisi gugus karboksil diantara alkil. Isomer kerangka
diperoleh dari perubahan cabang alkil. Isomerfungsi ester, yaitu asam karboksilat yang memiliki
rumus molekul sama dengan rumus umumnya CnH2nO2.

Anda mungkin juga menyukai