•OKSIDASI
Alkana bila bereaksi dengan oksigen dalam jumlah yang memadai maka akan membentuk CO₂ dan H₂O
disertai pembebasan panas
•HALOGENASI
Alkana bereaksi dengan halogen di bawah pengaruhpanas atau sinar ultraviolet
•SULFONASI
Reaksi alkana dengan asam sulfat pekat berasap menghasilkan asam allkana sulfonat dan dituliskan
dengan persamaan reaksi umum
•NITRASI
Reaksi alkane dengan HNO₃ pada suhu 150 - 147 ⁰C mengakibatkan terjadinya substitusi atomH pada
alkane oleh gugus -NO₂
ALKENA
Penamaan haloalkana sesuai dengan penamaan alkana, letak atom halogen dituliskan sesuai letak nomor atom C yang mengikutinya. Berikut merupakan urutan cara penamaan senyawa haloalkana.
b) Menentukan rantai induk, yaitu rantai karbon terpanjang yang mengandung atom halogen (F.Cl, Br, dan I).
c) Memberi nomor, yaitu penomoran dimulai dari salah satu ujung rantai sehingga : posisi atom halogen mendapat nomor terkecil.
d) Nama halogen ditulis dengan sebutan fluoro, kloro, bromo ,dan iodo.
e) Jika terdapat lebih dari satu atom halogen, maka prioritas penomoran didasarkan pada kereaktifannya, yaitu F, Cl, Br, I dan At. Penulisan nama berdasarkan abjad, khusus C4 dianggap huruf awalnya C,
karena berasal dari kata chloro.
f) Jika ada dua atau lebih halogen, maka dinyatakan dengan awalan di, tri, dan seterusnya
g) Gugus alkil selain rantai induk dan atom halogen sebagai cabang
Diberi nama alkil halida (nama trivial) khusus untuk monohaloalkana. Nama lazim monohaloalkana adalah alkilhalida. CH,-Br : metil bromida
Tata nama eter dapat dilakukan dengan sistem IUPAC dan nama trivial sebagai berikut :
Menurut sistem IUPAC eter disebut juga alkoksi alkana. Tata nama menurut IUPAC dilakukan dengan menetapkan alkil yang
lebih kecil sebagai alkoksi dan alkil yang lebih besar sebagai alkana.
Tata nama dengan trivial dilakukan dengan menyebutkan nama alkil sesuai urutan abjad dan diakhiri eter. Jika kedua alkil sama
digunakan awalan -di.
ISOMER
Isomer posisi eter adalah isomer yang mempunyai rumus molekul sama, tetapi posisi gugus fungsinya berbeda. Isomer kerangka
eter berarti rumus molekulnya dan posisi gugus fungsi sama, tetapi kerangka alkil yang menyusunnya berbeda. Alkohol dengan
rumus umum R-OH dan eter dengan rumus umum R-O-R2 mempunyai keisomeran fungsi. Contoh: CH3-CH2-CH2-0H dengan CH3-
C2,-O-CH3 | Kedua senyawa tersebut mempunyai rumus molekul sama, yaitu C3H8O dengan rumus : umumnya CnH2n+2O
sedangkan gugus fungsinya berbeda.
REAKSI
ALDEHA
TATA NAMA SENYAWA
1) Tata nama IUPAC
Menurut sistem IUPAC, nama aldehida diturunkan dari nama alkana dengan mengganti akhiran -a menjadi -al. Oleh karena itu,
aldehida disebut juga alkanaL, Berikut aturan umum dalam pemberian nama senyawa aldehida.
a) Rantai atom C terpajang yang mengandung gugus aldehida merupakan rantai utama dan diberi nama dengan mengganti huruf -a
terakhir dari alkana menjadi alkanal.
b) Kedudukan gugus aldehida ditetapkan oleh suatu nomor dan nomor atom C pada gugus aldehida selalu sebagai atom C nomor 1
(C—1).
c) Atom C yang berada di samping atom C—1 berturut-turut diberi nomor 2, 3, 4 dan seterusnya atau diberi huruf Latin alfa, beta,
gama, dan seterusnya.
d) Jika memiliki rantai bercabang, beri nomor pada rantai terpanjang dimulai dari atom C pada gugus aldehida. Lalu, tuliskan nomor
percabangan, nama alkil rantai cabang, nama rantai induk berdasarkan jumlah atom C-nya dan diakhiri dengan akhiran -al.
2) Tata nama trivial (lazim)
Nama lazim alkanal adalah alkil aldehida atau menggunakan nama yang berasal dari nama lazim asam karboksilat sepadan dengan
mengganti akhiran -at pada asam menjadi -aldehida. Contoh asam format nama aldehidanya menjadi formaldehida dan asam asetat
menjadi asetaldehida.
ISOMER
REAKSI
1) Isomer Fungsi
Keisomeran yang terjadi karena adanya perbedaan gugus
fungsi di antara dua senyawa yang memiliki rumus
molekul yang sama disebut dengan isomer fungsi.
Aldehida dengan rumus struktur R-CHO berisomer fungsi
dengan keton dan memiliki rumus struktur R-O—R’.
2) Isomer Struktur
Aldehida tidak memiliki isomer posisi, hal ini disebabkan
karena gugus fungsi dari aldehida terletak di ujung rantai
C. Isomer pada aldehida dapat terjadi karena adanya
cabang dan letak cabang. Sehingga aldehida memiliki
isomer struktur. Keisomeran alkana mulai terdapat.pada
butanal yang memiliki dua isomer, yaitu butanal dan 2-
metil propanal (isobutanal).
ALKANON
TATA NAMA SENYAWA
Tata nama keton ada dua macam sebagai berikut :
1) Sistem nama alkil-alkil keton
Gugus-gugus alkil yang terikat pada gugus karbonil qdisebutkan dahulu baru diakhiri dengan kata
keton. Alkil-alkil disebutkan sesuai hurut abjad pertama dari nama alkil.
2) Sistem nama turunan alkana
Nama keton diberikan dengan mengganti huruf terakhir -a dari alkana dengan -on, alkana menjadi
alkanon. Selanjutnya mengikuti langkah-langkah sebagai berikut :
a) Rantai utama merupakan rantai terpanjang yang mengandung gugus karbonil.
b) Atom rantai C utama diberi nomor 1, 2, 3, dan seterusnya dimulai dengan nomor atom C ujung yang
terdekat dengan gugus karbonil
c) Jika jumlah atom C pada jrantai utama yang terika C) panjangnya, maka atom C nomor 1 dimulai da Aa
Cavan karbonil sama cabangnya. yang lebih banyak cabangnya.
ISOMER
REAKSI
Senyawa Alkanon mempunyai isomer posisi, kerangka, dan
fungsional.
1) Isomer posisi terdapat pada molekul yang mempunyai rumus
molekul sama, tetapi posisi gugus karbonilnya berbeda.
Misalnya senyawa 2-pentanon dengan 3-pentanon.
2) Isomer kerangka terdapat pada senyawa yang mempunyai
rumus molekul dan posisi gugus fungsi yang sama, tetapi
cabang berbeda. Misalnya senyawa 2-heksanon dengan 4-
metil 2-pentanon.
3) Isomer fungsional alkanon (keton) adalah alkanal (aldehida)
karena mempunyai rumus molekul sama (CnH2nO), tetapi
struktur gugus fungsinya berbeda. Misalnya senyawa 2-
butanon dengan butanal. :
ASAM KARBOKSILAT
TATA NAMA SENYAWA
1) Tata nama IUPAC
Berdasarkan aturan IUPAC, asam alkanoat diturunkan dari nama alkana yang Sesuai, dengan
diawali kata asam dan mengganti akhiran -a menjadi -oat. . Penamaan asam alkanoat adalah
sebagai berikut :
a) Rantai induk ditentukan, yaitu rantai C terpanjang yang memiliki gugus karboksil (-COOH).
b) Penomoran dimulai dari atom C gugus fungsi (atom C gugus selalu menjadi nomor 1, sehingga
posisi gugus karboksil tidak perlu dinyatakan).
c) Urutan penamaan: Asam (nomor cabang-nama cabang) (alkanoat)