Anda di halaman 1dari 14

GUGUS FUNGSI SENYAWA KARBON

Gugus fungsi merupakan bagian aktif dari senyawa karbon yang menentukan sifat-sifat
senyawa karbon.

Gugus fungsi tersebut berupa ikatan karbon rangkap dua, ikatan karbon rangkap
tiga, dan atom/ gugus atom. Meskipun senyawa-senyawa karbon mempunyai unsure
dasar sama yaitu karbon, tetapi sifat-sifatnya jauh berbeda satu dengan yang lainnya.
Perbedaan ini disebabkan oleh gugus fungsi yang diikat berbeda.

Bandingkan struktur etana dan etanol berikut:

HH
||
H-C-C-H
||
HH

HH
||
H-C-C-OH
||
HH

Dari kedua struktur di atas dapat kita lihat bahwa molekul etanol (C2H5OH) sama
dengan molekul etana (C2H6) kecuali satu atom H diganti oleh gugus OH. Gugus
pengganti ini sangat menentukan sifat senyawa yang bersangkutan, baik sifat fisis
maupun sifat kimia. Etanol mempunyai sifat yang berbeda sekali dengan etana, tetapi
bermiripan dengan methanol, senyawa lain dengan gugus pengganti yang sama. Itulah
sebabnya gugus pengganti itu juga disebut gugus fungsi yang artinya gugus penentu sifat.

SENYAWA TURUNAN ALKANA

4.1. GUGUS FUNGSI

Kedua senyawa di atas mempunyai jumlah atom C dan H sama, tetapi mempunyai
sifat yang berbeda. Perbedaan sifat kedua senyawa di atas disebabkan oleh satu atom
H pada etana digantikan oleh gugus OH. Gugus OH inilah yang menyebabkan
perbedaan sifat antara etana dengan etanol. Gugus OH ini dikenal dengan sebutan
gugus fungsi.

TATA NAMA SENYAWA TURUNAN ALKANA

A. ALKOHOL
Alkohol merupakan senyawa turunan alkana yang mengandung gugus fungsi OH.
Contoh rumus struktur salah satu jenis alkohol, yaitu metanol seperti tampak pada
gambar 4.1. Senyawa alkohol sudah banyak dikenal dan dimanfaatkan oleh manusia,
baik dalam bentuk minuman, makanan, maupun untuk kepentingan medis. Beberapa
jenis makanan dan minuman beralkohol yang banyak dikonsumsi orang dihasilkan dari
hasil fermentasi karbohidrat, misalnya tape singkong, minuman anggur, dan lain-lain.

1. Rumus Umum Alkohol


Perhatikan rumus struktur senyawa karbon berikut.

Apa yang Anda simpulkan? Karena rumus umum alkana adalah CnH2n+2, maka
rumus umum alkohol (alkanol) adalah CnH2n+1OH atau CnH2n+2O.

2. Tata Nama Alkohol


Ada dua cara pemberian nama pada alkohol, yaitu:
a. Penamaan secara trivial, yaitu dimulai dengan menyebut nama gugus alkil yang
terikat pada gugus OH kemudian diikuti kata alkohol.

b. Penamaan secara sistem IUPAC, yaitu dengan mengganti akhiran a pada alkana
dengan akhiran ol (alkana menjadi alkanol)

Bagaimana cara memberi nama senyawa alkanol yang mempunyai cabang gugus
alkil? Perhatikan aturan penamaan alkanol berikut ini!

c. Urutan Penamaan Senyawa Alkohol menurut IUPAC


1) Menentukan rantai induk, yaitu rantai karbon terpanjang yang mengandung
gugus OH, selain itu atom karbon lain sebagai cabang.
2) Memberi nomor pada rantai induk yang dimulai dari salah satu ujung rantai,
sehingga posisi gugus OH mendapat nomor terkecil.

3) Urutan penamaan
o nomor atom C yang mengikat cabang
o nama cabang: CH3 (metal), C2H5 (etil)
o nama rantai induk (alkanol)

B. ETER1. Rumus Umum


Eter atau alkoksi alkana merupakan turunan alkana yang mempunyai struktur
berbeda dengan alkohol. Eter mempunyai rumus umum ROR. Dengan gugus fungsi
O yang terikat pada dua gugus alkil. Gugus alkil yang terikat dapat sama dan dapat
berbeda. Beberapa contoh senyawa eter seperti pada tabel 4.3 berikut.
2. Tata Nama
Ada dua cara pemberian nama eter, yaitu:
a. Penamaan secara trivial dimulai dengan menyebut nama alkil yang terikat pada
gugus O kemudian diikuti oleh kata eter.
b. Penamaan berdasarkan IUPAC, yaitu dengan mengganti akhiran ana pada alkana
asal dengan akhiran oksi.

Contoh pemberian nama pada eter seperti pada tabel 4.4.

C. ALDEHID (ALKANAL)
Aldehid atau alkanal adalah senyawa turunan alkana dengan gugus

1. Rumus Umum
Perhatikan rumus struktur beberapa aldehid pada tabel 4.5 berikut.
Dari contoh-contoh di atas, maka dapat disimpulkan rumus umum aldehid atau
alkanal adalah CnH2nO.

2. TataNama

a. Nama IUPAC
Nama aldehid sebagai turunan dari alkana diturunkan dari nama alkana dengan
mengganti akhiran a dengan al.

Tata nama senyawa aldehid dengan rantai cabang sama seperti tata nama alkohol,
tetapi posisi gugus fungsi CHO tidak perlu dinyatakan karena selalu menjadi atom
karbon nomor satu

b. Nama Lazim (Trivial)


Contoh penamaan aldehid secara trivial seperti pada tabel 4.6.
D. KETON
1. Rumus Umum
Keton memiliki rumus umum yang mirip dengan aldehid, hanya dengan mengganti
satu atom H yang terikat pada gugus karbonil dengan gugus alkil. Rumus umum keton
CnH2nO. Perhatikan beberapa senyawa keton berikut.

Dari tabel 4.7 tersebut terlihat bahwa gugus karbonil (CO) mengikat dua gugus
alkil (R) yang sama atau tidak sama, sehingga senyawa keton mempunyai rumus
struktur:

2. Tata Nama
Ada dua cara pemberian nama alkanon (keton), yaitu cara trivial dan sistem IUPAC.
a. Cara Trivial
Menyebut dulu gugus alkil yang terikat pada atom C gugus karbonil kemudian diikuti
kata keton. Penyebutan gugus alkil mengikuti urutan abjad.
Contoh:

b. Sistem IUPAC
1). Menentukan rantai induk, yaitu rantai atom C terpanjang yang mengandung
gugus karbonil

2). Memberi nomor dari salah satu ujung sehingga atom C pada gugus karbonil
mendapat nomor terkecil.
3). Urutan penamaan:
Nomor cabang
Nomor atom C gugus karbonil
Nama rantai induk (alkanon)

E. ASAM KARBOKSILAT
Asam karboksilat merupakan senyawa asam dengan gugus fungsi karboksil
Gugus fungsi karboksil merupakan gabungan dari gugus karbonil dengan gugus
hidroksil (OH). Golongan senyawa ini paling awal diselidiki oleh para ilmuwan kimia
karena banyak terdapat di alam. Beberapa asam karboksilat biasa yang penting
tercantum pada table 4.9 berikut.
Asam karboksilat merupakan senyawa turunan alkana, sehingga cara penamaannya
menjadi asam alkanoat.
1. Rumus Umum
Perhatikan rumus struktur beberapa senyawa asam karboksilat pada tabel 4.10
berikut.

Berdasarkan tabel 4.10 terlihat jelas bahwa perbandingan atom C : H selalu 1 : 2,


maka rumus umum asam karboksilat (asam alkanoat) adalah CnH2nO2.

2. Tata Nama
Ada dua cara pemberian nama pada asam karboksilat, yaitu:
a. Cara Trivial
Nama trivial asam karboksilat biasanya didasarkan pada nama sumbernya, bukan
berdasarkan strukturnya. Hal ini karena banyaknya asam karboksilat yang telah dikenal
orang sejak lama, seperti terlihat pada tabel 4.11.

b. Sistem IUPAC
Nama asam alkanoat diturunkan dari nama alkana yang sesuai dengan mengganti
akhiran a menjadi oat dan diawali kata asam.
c. Cara penamaam asam alkanoat adalah:
1) Menentukan rantai induk, yaitu rantai C terpanjang yang mengandung gugus
karboksil

2) Penomoran dimulai dari atom C gugus fungsi (atom C gugus

selalu menjadi nomor 1 sehingga posisi gugus karboksiltidak perlu dinyatakan).


3) Urutan penamaan:
Asam(nomor cabang)-(nama cabang)(alkanoat)

F. ESTER
Dalam kehidupan sehari-hari kita sering mengkonsumsi berbagai macam minuman
rasa buah yang mungkin kebanyakan tidak benar-benar berasal dari buah asli tetapi
hanya dicampuri essens (aroma buah). Essens terbuat dari senyawa ester yang
aromanya bermacam-macam tergantung ester penyusunnya. Beberapa ester dan
aroma karakteristiknya sebagaimana tercantum pada table 4.12 di bawah ini.
Ester atau alkil alkanoat merupakan senyawa karbon turunan asam karboksilat. Ester
mempunyai rumus struktur:

1. Rumus Umum
Perhatikan beberapa rumus struktur senyawa ester pada tabel 4.13 berikut.

Dari tabel 4.13 dapat disimpulkan bahwa rumus umum ester adalah CnH2nO2.

2. Tata Nama
Ester mempunyai nama IUPAC alkil alkanoat. Tata nama ester hampir sama dengan
tata nama asam karboksilat, tetapi nama asam diganti dengan nama alkil dari R karena
atom H dari gugus OH diganti dengan gugus alkil.

G. HALOALKANA
Haloalkana merupakan salah satu senyawa turunan alkana. Haloalkana mempunyai
rumus struktur yang sama dengan alkana, hanya satu atau lebih atom H-nya diganti oleh
atom halogen (X = F, Cl, Br, I).
1. Tata Nama Haloalkana
Tata nama haloalkana dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu:
a. Tata Nama IUPAC
Haloalkana merupakan nama IUPAC. Sedangkan urutan cara penamaannya sebagai
berikut:
1) Menentukan rantai induk, yaitu rantai karbon terpanjang yang mengandung
atom halogen (X = F, Cl, Br, I).
2) Memberi nomor. Penomoran dimulai dari salah satu ujung rantai sedemikian
sehingga posisi atom halogen mendapat nomor terkecil.
Catatan: Jika terdapat lebih dari satu atom halogen, maka prioritas penomoran didasarkan
kereaktifannya, yaitu F, Cl, Br, I.
3) Gugus alkil selain rantai induk dan atom halogen sebagai cabang.

b. Tata Nama Trivial (lazim)


Nama lazim monohaloalkana adalah alkilhalida.
Rangkuman
1. Gugus fungsi adalah atom atau gugus atom yang menjadi ciri khas suatu deret
homolog. Setiap senyawa karbon yang mempunyai gugus fungsi berbeda akan
mempunyai sifat yang berbeda pula.
2. Eter atau alkoksi alkana merupakan turunan alkana yang mempunyai struktur
berbeda dengan alkohol. Eter mempunyai rumus umum ROR. Dengan gugus
fungsi O yang terikat pada dua gugus alkil.
3. Aldehida atau alkanal adalah senyawa turunan alkana dengan gugus fungsi
CHO. Rumus struktur aldehida adalah R CHO dan rumus umum aldehida atau
alkanal adalah CnH2nO
4. Keton memiliki rumus umum yang mirip dengan aldehida, hanya dengan
mengganti satu atom H yang terikat pada gugus karbonil dengan gugus alkil.
Rumus umum keton CnH2nO.
5. Asam karboksilat merupakan senyawa asam dengan gugus fungsi karboksil (
COOH). Gugus fungsi karboksil merupakan gabungan dari gugus karbonil (C = O)
dengan gugus hidroksil (OH).
6. Ester atau alkil alkanoat merupakan senyawa karbon turunan asam karboksilat.
Ester mempunyai rumus struktur:

7. Ada dua system penamaan yaiutu cara travial (nama lazim) dan system IUPAC
TUGAS KIMIA KELOMPOK 1
GUGUS FUNGSI

NAMA : Monica Rosa Lina


Hanny Monica Johan
Nurul Salmah Alia Dita
Eka Anugrah Oktaviani
Julia Gusvitha
Mira Mahrani

KELAS : XII IPA F

SMA NEGERI 3 PALEMBANG


Tahun Pelajaran 2012-2013

Anda mungkin juga menyukai