Anda di halaman 1dari 16

kimia organik

Dosen Pengampu : Shinta Anisya,M.,Si

Gita Meitasari (2271010086)


Pengertian Kimia organik
Kimia Organik adalah bidang ilmu yang
mempelajari tentang struktur, sifat-sifat,
perubahan, komposisi, reaksi dan sintesis senyawa
yang mengandung atom karbon tidak hanya
senyawa hidrokarbon, tetapi juga senyawa yang
mengandung unsur lain, seperti hidrogen, nitrogen,
oksigen, halogen fosfor, silikon dan sulfur.
Ciri – Ciri Senyawa Organik:

a. Memiliki titik leleh dan titik didih yang relatif rendah,

b. Bersifat non – polar sehingga kelarutannya rendah di dalam air

dan tinggi di pelarut non – polar,

c. Mudah terbakar,

d. Tidak menghantarkan listrik karena tidak mengion,

e. Reaksi kimianya berlangsung relatif lambat,

f. Memiliki isomer (senyawa yang memiliki rumus molekul sama

tetapi strukturnya berbeda),

g. Jenis ikatan kimianya sebagian besar ikatan kovalen.


contoh senyawa organik
Urea:

Gula
Lemak
Etanol
Plastik
Protein
Alkohol
Akrilik
Tata nama organik
1.Alkana
Alkana yang berantai tunggal memiliki
akhiran "-ana" dan
diberikan awalan tergantung pada jumlah atom
dalam rantai tersebut
mengikuti aturan imbuhan pengganda IUPAC:
Sebagai contoh alkana paling sederhana CH4 adalah metana
dan

alkana berkarbon sembilan CH3(CH2)7CH3 adalah nonana.


Hal yang

sama juga berlaku pada alkana berkarbon 157


CH3(CH2)155CH3,
Alkena
Alkena dinamakan dari rantai induk alkana dengan akhiran "-ena"
dan awalan angka yang mengindikasikan posisi ikatan rangkap
karbon
pada rantai: CH2=CHCH2CH3 dinamakan 1-butena. Etena (etilena)
dan propena (propilena) tidak memerlukan imbuhan angka karena
tidak ada

kemungkinan terjadinya ambiguasi pada struktur senyawa. Sama


seperti

kaidah sebelumnya, nomor yang diambil adalah nomor yang paling

kecil. Ikatan rangkap yang lebih dari satu diberikan imbuhan


majemuk -

adiena, -atriena, dll


Alkuna
Alkuna dinamakan dengan cara yang sama
dengan alkena, namun
dengan akhiran "-una" yang mengindikasikan
ikatan rangkap tiga,
misalnya etuna dan propuna.
Gugus Fungsi
kita dapat mengetahui suatu golongan senyawa organik,
seperti misalnya: golongan alkohol, asam karboksilat,
eter, ester, dan
lain-lain dari gugus fungsinya.
Alkohol

Alkohol (R-OH) dinamakan dengan menghilangkan huruf paling


akhir "a" dari alkana dan dipasangkan dengan akhiran "-ol" dengan
imbuhan angka yang mengindikasikan posisi ikatan gugus alkohol:
CH3CH2CH2OH dinamakan 1-propanol. (Metanol dan etanol tidak
memerlukan imbuhan angka karena tidak ada ambiguasi dalam
strukturnya). Akhiran -diol, -triol, -tetraol, dll. digunakan jika gugus
alkohol dalam suatu senyawa lebih dari satu: Etilena glikol
CH2OHCH2OH dinamakan 1,2-etanadiol.
Halogen (Alkil Halida)

Gugus fungsi Halogen diawali dengan kata-kata


fluoro-, kloro-,
bromo-, iodo-, dll., tergantung dari halogennya.
Gugus yang lebih dari

satu dinamai dikloro-, trikloro-, etc., dan gugus


yang berbeda dinamai

sesuai urutan alfabet. Contohnya, CHCl3


(kloroform) adalah

triklorometana. Anestetik Halotana


Eter
Eter (R-O-R) terdiri dari sebuah atom oksigen yang berada di
antara 2 rantai karbon yang menyambung. Rantai yang lebih
pendek di

antara 2 rantai karbon itu menjadi awal nama dengan sufiks "-
ana"
menjadi "-oksi". Rantai alkana yang lebih panjang menjadi akhir
nama
eter tersebut. Sehingga CH3OCH3 disebut metoksimetana, dan

CH3OCH2CH3 disebut metoksietana (bukan etoksimetana).


Ester
Ester (R-CO-O-R') adalah nama turunan
alkil dari asam

karboksilat. Gugus alkil (R') disebut


pertama kali. Bagian R-CO-O
kemudian dinamai dengan kata terpisah
sesuai dengan nama asam

karboksilatnya, dengan nama terakhirnya


berakhiran dengan -oat.
keton
Keton bisa berarti gugus fungsi yang dikarakterisasikan oleh

sebuah gugus fungsi karbonil (O=C) yang terhubung dengan


dua

atom karbon ataupun senyawa kimia yang mengandung gugus


karbonil.
Amina dan Amida
Amina (R-NH2) adalah gugus fungsi yang namanya diambil dari
rantai alkana yang mendapatkan imbuhan "-amina" (contoh: CH3NH2
Metil amina). Amida (R-CO-NH2) diberi tambahan kata "-amida", atau
"-

karboksamida" jika karbon di dalam gugus amida tidak termasuk dalam

rantai utama. Imbuhan kata di depan biasanya diberi kata "karbamol-"

dan "amido-
Aldehida
Aldehida (R-CHO) mempunyai akhiran "-al". Jika
terdapat gugus
fungsi lainnya, maka karbon aldehida pada rantai
tersebut berada pada
posisi "1", kecuali terdapat gugus fungsi lainnya yang
berprioritas lebih
tinggi Jika dibutuhkan awalan bentuk, maka imbuhan
"okso-"
digunakan (sama seperti keton), dengan nomor posisi
mengindikasikan

akhir rantai: CHOCH2COOH disebut asam 3-


THANKS

Anda mungkin juga menyukai