alkohol primer, yaitu alkohol dengan gugus −OH terikat pada atom C primer (atom
C yang hanya terikat langsung dengan 1 atom C lainnya)
alkohol sekunder, yaitu alkohol dengan gugus −OH terikat pada atom C sekunder
(atom C yang terikat langsung dengan 2 atom C lainnya)
alkohol tersier, yaitu alkohol dengan gugus −OH terikat pada atom C tersier (atom C
yang terikat langsung dengan 3 atom C lainnya)
2. Eter (alkoksialkana),
yaitu senyawa turunan alkana yang memiliki gugus alkoksi (−OR′). Senyawa eter
dengan satu gugus −OR′ mempunyai rumus umum CnH2n+2O. Eter dapat dilihat sebagai
dua gugus alkil, yakni R dan R′ yang terikat pada satu atom O.
Tata nama IUPAC:
1. Gugus alkil yang lebih panjang ditetapkan sebagai rantai induk alkana. Sedangkan,
gugus alkil yang lebih pendek sebagai gugus alkoksi.
4. Keton (alkanon),
yaitu senyawa turunan alkana yang memiliki gugus karbonil (−CO−) pada tengah rantai.
Gugus −CO− pada keton terikat dengan dua gugus alkil R dan R′. Senyawa keton
dengan satu gugus −CO− mempunyai rumus umum CnH2nO.
Tata nama IUPAC:
1. Rantai terpanjang dengan cabang terbanyak yang mengandung gugus −CO−
ditetapkan sebagai rantai induk. Selanjutnya, rantai induk tersebut diberi nama
dengan mengganti akhiran “-a” pada alkana menjadi “-on”. Misalnya, propana
menjadi propanon.
2. Penomoran selalu dimulai dari atom C gugus −COOH sebagai atom C nomor 1.
Posisi cabang-cabang pada rantai induk dinyatakan dengan huruf Yunani (α, β, γ, dan
seterusnya hingga ω). Penomoran dimulai dari atom C-α (alfa), yaitu atom C nomor 2
yang terikat langsung dengan gugus −COOH, kemudian β (beta), γ (gamma), dan
seterusnya. Atom C yang berada di ujung rantai biasanya ditandai dengan ω (omega).
5. Jika terdapat lebih dari satu jenis atom halogen, maka prioritas penomoran
didasarkan pada kereaktifan atom halogen mulai dari F, Cl, Br, kemudian I. Akan
tetapi, penulisan nama tetap secara alfabetik, yaitu dari bromo (Br), kloro (Cl), fluoro
(F), lalu iodo (I).
Pembahasan:
Referensi
Johari, J.M.C. & Rachmawati, M. 2008. Kimia SMA dan MA untuk Kelas XII Jilid 3.
Jakarta: Esis
McMurry, John. 2012. Organic Chemistry (8th edition). California: Brooks/Cole, Cengage
Learning
Purba, Michael. 2007. Kimia 3B untuk SMA Kelas XII. Jakarta: Erlangga
Solomons, T.W.G., Fryhle C.B., & Snyder, S.A. 2012. Organic Chemistry (11th edition).
New Jersey: John Wiley & Sons, Inc.
Sudarmo, Unggul. 2007. Kimia SMA 3 untuk SMA Kelas XII. Jakarta: Phibeta
Wade, L.G. & Simek, J.W. 2016. Organic Chemistry (9th edition). Harlow: Pearson
Education Limited
Kontributor: Nirwan Susianto, S.Si.
Alumni Kimia FMIPA UI