Anda di halaman 1dari 6

Nama : Nabila Qistina

Kelas : XII MIPA 4

No : 25

Mapel : Kimia

RESUME MATERI SENYAWA KARBON

A. Pengertian Senyawa Karbon


Senyawa karbon adalah jenis senyawa dengan atom atau komponen penyusunnya sebagian
besar merupakan atom karbon. Namun, tidak menutup kemungkinan mengandung atom lain
seperti hidrogen (H), nitrogen (N), oksigen (O), dan unsur – unsur organik yang lain.

Karbon merupakan komponen terbesar dalam senyawa ini. Hal ini disebabkan oleh keistimewaan
atom karbon. Elektron valensi atom karbon yang berjumlah 4, memungkinkan karbon dapat
mengikat 4 atom karbon atau unsur lainnya.

Karbon juga bisa membentuk ikatan tunggal, rangkap dua, dan rangkap tiga.

B. Penggolongan Senyawa Karbon


Atom karbon memiliki kemampuan untuk berikatan dengan atom yang lainnya sehingga
kemudian menghasilkan rantai karbon yang akan mengikat berbagai macam gugus fungsi.
Senyawa karbon dibagi menjadi tujuh jenis berdasarkan gugus fungsi yang menyusun senyawa
tersebut, yaitu:

1. Alkohol

Senyawa alkohol yang memiliki rumus umum R-OH adalah senyawa karbon yang mengikat
gugus fungsi hidroksil (-OH). Rumus molekul bagi senyawa alkohol adalah CnH2n+2O.

2. Eter

Sama seperti senyawa alkohol, eter juga memiliki rumus molekul CnH2n+2O dengan gugus
fungsi -O- dimana atom Oksigen (O) terikat pada dua atom Karbon (C).

3. Keton
Keton memiliki rumus molekul umum CnH2nO dimana gugus fungsi pada senyawa ini adalah -
CO-

4. Aldehida

Senyawa aldehida juga memiliki rumus molekul umum CnH2nO sama seperti keton dimana
rantai karbon pada senyawa ini mengikat gugus fungsi -CHO

5. Asam karboksilat

Senyawa karbon jenis ini memiliki gugus karboksil (-COOH) yang merupakan gabungan dari
gugus hidroksil dan karbonil. Rumus molekul pada senyawa asam karboksilat mengikuti
CnH2nO2

6. Ester

Memiliki rumus molekul yang sama dengan asam karboksilat yaitu CnH2nO2, ester memiliki
gugus fungsi -COO-.

7. Haloalkana

Berbeda dengan jenis senyawa karbon yang lain, senyawa haloalkana tidak mengandung atom
Oksigen namun mengandung atom Halogen (VIIA) dengan gugus fungsi -X dan rumus molekul
CnH2n+1X.

Tabel 1. Penggolongan senyawa karbon berdasarkan gugus fungsinya

C. Tata Nama Senyawa


1. Tata Nama Senyawa Alkohol

Menurut IUPAC, tata nama alkohol adalah sebagai berikut.


1. Rantai terpanjang yang menjadi nama alkoholnya harus mengikat gugus fungsi -OH.
2. Penomoran atom karbon dimulai dari yang paling dekat dengan atom karbon pengikat
gugus fungsi -OH.
3. Jika terdapat lebih dari satu gugus hidroksil, digunakan penandaan di, tri, dan
seterusnya sebelum akhiran -ol.

2. Tata Nama Eter

Menurut IUPAC, tata nama eter adalah sebagai berikut.

1. Rantai karbon terpendek yang mengikat gugus fungsi –O– ditetapkan sebagai gugus
fungsi alkoksinya.
2. Rantai karbon yang lebih panjang diberi nama sesuai senyawa alkananya. Untuk nama
trivial, penamaan eter dilakukan dengan menyebutkan nama kedua gugus alkil yang
mengapit gugus –O–, kemudian diberi akhiran eter.

3. Tata Nama Aldehid

Menurut IUPAC, tata nama aldehid adalah sebagai berikut.

1. Rantai terpanjang yang menjadi nama alkanalnya harus mengikat gugus - CHO.
2. Penomoran atom karbon dimulai dari atom karbon pengikat gugus - CHO.

4. Tata Nama Keton

Menurut IUPAC, tata nama keton adalah sebagai berikut.

1. Rantai karbon terpanjang yang menjadi nama alkanon harus mencakup gugus fungsi –
CO–.
2. Atom C gugus karbonil harus memiliki nomor serendah mungkin. Untuk nama trivial
keton, kedua gugus alkil yang terikat pada gugus karbonil disebutkan terlebih dahulu
menurut alfabet, kemudian diikuti dengan kata keton.

5. Tata Nama Asam Karboksilat

Menurut IUPAC, tata nama asam karboksilat adalah sebagai berikut.

1. Mengganti akhiran -ana dengan -anoat pada rantai karbon terpanjang pengikat gugus
karboksil.
2. Memberi awalan asam pada nama alkanoatnya.

6. Tata Nama Ester


Menurut IUPAC, penamaan ester dilakukan dengan menyebutkan gugus alkilnya terlebih dahulu,
kemudian diikuti dengan gugus alkanoat.

7. Tata Nama Alkil Halida

Menurut IUPAC, tata nama alkil halida adalah sebagai berikut.

1. Rantai terpanjang yang memiliki gugus -X dipilih sebagai rantai utama. Nomor gugus -
X dibuat serendah mungkin.
2. Jika ada lebih dari 1 jenis atom halogen, urutan penomoran didasarkan pada tingkat
kereaktifan halogen, sedangkan penamaan berdasarkan urutan abjad.
3. Jika jumlah atom sejenis lebih dari satu, digunakan awalan di-, tri-, dan seterusnya.

D. Sifat Masing-Masing Golongan


Selain memiliki gugus fungsi yang berbeda, sifat yang dimiliki oleh masing – masing golongan
senyawa karbon juga berbeda. Adapun sifat tersebut adalah:

1. Alkohol

a. Senyawa alkohol dengan jumlah atom satu hingga empat merupakan cairan bening
sedangkan alkohol dengan lebih dari 12 atom karbon berfasa padat.
b. Dalam suhu rendah alkohol tidak memiliki rasa namun akan memberikan efek
terbakar pada mulut.
2. Eter

a. Senyawa eter mudah terbakar karena uapnya akan membentuk campuran yang
eksplosif.
b. Eter dapat menjadi pelarut bagi minyak dan lemak.
3. Keton

a. Larut dalam air jjika rantai karbon relatif kecil.


b. Kelarutan dalam air berkurang seiring bertambahnya rantai karbon.
4. Aldehida

a. Dapat larut di dalam air.


b. Senyawa aldehida dengan satu dan dua atom karbon berwujud gas, 3 hingga 12 atom
karbon berwujud cair dan berwujud padat dengan lebih dari 12 atom karbon.
5. Asam karboksilat
a. Nilai kelarutan dalam air tinggi.
b. Nilai kelarutan di dalam air dapat menurun jika berat molekul bertambah.
6. Ester

a. Merupakan senyawa volatil (mudah menguap).


b. Memiliki bau yang sedap.
7. Haloalkana

a. Larut di dalam pelarut polar.


b. Memiliki titik didih dan titik leleh yang tinggi.

E. Isomer
Isomer adalah dua senyawa yang memiliki rumus molekul yang sama namun struktur yang
berbeda. Kondisi isomer yang terjadi pada senyawa – senyawa karbon adalah isomer ruang dan
isomer struktur.

1. Isomer ruang

Isomer ruang selanjutnya dibagi menjadi dua jenis yaitu isomer geometri dan isomer optik.
Isomer geometri merupakan dua senyawa yang memiliki ikatan rangkap atau ikatan cincin pada
satu sisi (cis) atau sisi yang berseberangan (trans). Sedangkan, isomer optik ketika dalam
senyawa tersebut ada atom karbon kiral atau atom karbon yang asimetris.

2. Isomer struktur

Isomer jenis ini dapat berupa isomer posisi yang berarti kedua senyawa memiliki rumus molekul
dan rantai utama yang sama dengan gugus fungsi yang berbeda, isomer rangka yang berarti
kedua senyawa memiliki rumus molekul yang sama namun rantai utama yang berbeda, dan
isomer gugus fungsi.dimana rumus molekul kedua senyawa sama namun gugus fungsi yang
dimilikinya berbeda.

F. Reaksi Kimia
Ada beberapa reaksi kimia yang terjadi secara umum pada senyawa karbon, yaitu:

1. Substitusi, pertukaran atom atau gugus atom tanpa adanya perubahan pada jenis
ikatan.
2. Adisi, penambahan atom atau gugus atom dan memutus ikatan rangkap.
3. Eliminasi, pengurangan atom atau gugus atom dan pembentukan ikatan rangkap.
4. Reduksi, penambahan atom hidrogen dan pengurangan atom oksigen.
5. Oksidasi, pengurangan atom hidrogen dan penambahan atom oksigen.

G. Kegunaan Senyawa Karbon


1. Alkohol

Metanol banyak digunakan sebagai pelarut dan juga bahan bakar alternatif.

2. Eter

Senyawa eter biasanya dimanfaatkan sebagai pelarut organik dan senyawa dietil eter
digunakan untuk anestesi pada operasi.

3. Keton

Jenis aseton banyak digunakan sebagai pelarut dan nail polish remover, dan jenis keton siklik
digunakan pada industri parfum.

4. Aldehida

Jenis aldehida yang terkenal yaitu formaldehid, digunakan untuk membuat plastik tahan panas
dan pengawet.

5. Asam karboksilat

Jenis asam asetat digunakan sebagai bumbu dapur (cuka), sedangkan jenis asam format
digunakan untuk membentuk gumpalan lateks dari getah karet.

6. Ester

Senyawa ester banyak digunakan sebagai bahan baku untuk pembuatan sabun dan juga sebagai
bahan makanan.

7. Haloalkana

Senyawa metil klorida digunakan sebagai refrigeran.

Anda mungkin juga menyukai