Anda di halaman 1dari 8

Paket Intensif UTBK

SBMPTN 2020

Kimia
Senyawa Karbon

Buat pemahamanmu lebih mantap!

Untuk mempermudah kamu dalam menguasai materi Senyawa Karbon, ada


baiknya kamu memantapkan diri dengan menonton video berikut.
1. Senyawa Karbon 1 – Tata Nama dan Sifat-Sifat Alkohol
2. Senyawa Karbon 2 – Alkanon
3. Materi TKA Saintek - Kimia - Senyawa Karbon

A. Definisi Senyawa Karbon

Senyawa karbon merupakan senyawa yang komponen utamanya tersusun dari atom

karbon (C), hidrogen (H), oksigen (O), nitrogen (N), sulfur (S), dan unsur organik lainnya.

Karbon merupakan komponen terbesar dalam senyawa tersebut. Hal ini dikarenakan oleh

keistimewaan atom karbon. Elektron valensi atom karbon yang berjumlah 4, memungkinkan

karbon dapat mengikat 4 atom karbon atau unsur lainnya. Karbon juga dapat membentuk

ikatan tunggal, rangkap dua, dan rangkap tiga. Keistimewaan ini membuat atom karbon

mampu membentuk rantai karbon.

B. Penggolongan Senyawa Karbon

Kemampuan atom karbon untuk membentuk rantai karbon dan mengikat gugus fungsi yang

beragam membuat senyawa karbon memiliki cakupan yang luas. Untuk memudahkan dalam

mempelajarinya, senyawa karbon digolongkan berdasarkan gugus fungsi yang dimiliki.

Berdasarkan gugus fungsinya, senyawa karbon dapat digolongan sebagai berikut.

Senyawa Karbon 1
Golongan Gugus Rumus Contoh Senyawa
Senyawa Fungsi Umum Struktur Nama Senyawa
Alkohol
- OH CH3 -CH2-OH Etanol
(Alkanol)
CnH2n+2O
Eter Metoksi metana/
-O - CH3 -O -CH3
(Alkoksi alkana) metil metil eter
Aldehid
- CHO CH3 -CH2 -CH2-CHO Butanal
(Alkanal)
Keton CnH2nO 2-pentanon/
(Alkanon) - CO - CH3 -CH2-CH2-CO -CH3 metil propil
keton
Asam karboksilat
-COOH CH3 -CH2-CH2-COOH Asam butanoat
(Asam alkanoat)
CnH2nO2
Ester
-COO- CH3 -CH2-COO-CH3 Metil propanoat
(Alkil alkanoat)
Alkil halida
-X CnH2n+1X CH3 -CH2 -CH2-Br Propil bromida
(Haloalkana)

SUPER "Solusi Quipper"

Golongan senyawa dengan rumus molekul yang sama, namun gugus


fungsinya berbeda selalu memiliki selisih satu atom hidrogen.
• Alkohol (- OH) dan eter (-O -)
• Aldehid (- CHO) dan keton (- CO -)
• Asam alkanoat ( -COOH) dan ester (-COO-)

C. Golongan Senyawa Karbon dan Karakteristiknya

1. Alkohol (Alkanol)
a. Pengertian dan Penggolongan Alkohol

Alkohol adalah senyawa karbon dengan gugus fungsi - OH (gugus hidroksi). Rumus

umumnya adalah R- OH. Alkohol mudah larut dalam air dan titik didihnya relatif tinggi,

karena adanya ikatan hidrogen. Berdasarkan letak gugus hidroksinya, alkohol

dibedakan menjadi 3 jenis, yaitu alkohol primer, sekunder, dan tersier.

Senyawa Karbon 2
b. Tata Nama Senyawa Alkohol

Menurut IUPAC, tata nama alkohol adalah sebagai berikut.

1.) Rantai terpanjang yang menjadi nama alkoholnya harus mengikat gugus fungsi

-OH.

2.) Penomoran atom karbon dimulai dari yang paling dekat dengan atom karbon

pengikat gugus fungsi -OH.

3.) Jika terdapat lebih dari satu gugus hidroksil, digunakan penandaan di, tri, dan

seterusnya sebelum akhiran -ol .

c. Reaksi pada Alkohol

Jenis Reaksi Penjelasan


• Alkohol dapat bereaksi dengan logam reaktif seperti Na.
Substitusi alkohol
• Alkohol dapat bereaksi dengan PCl5 menghasilkan HCl.
• Alkohol primer dapat dioksidasi menghasilkan aldehid.
Oksidasi lebih lanjut akan menghasilkan asam karboksilat.
Oksidasi alkohol
• Alkohol sekunder dapat dioksidasi menjadi keton.
• Alkohol tersier tidak dapat dioksidasi.

2. Eter (Alkoksi Alkana)


a. Pengertian Eter

Eter adalah senyawa karbon dengan rumus molekul R-O-R’, dengan R dan R’

merupakan gugus alkil, baik alkil sejenis atau tidak. Atom oksigen pada rumus molekul

eter bertindak sebagai gugus fungsi. Eter sukar larut dalam air, karena sifatnya yang

nonpolar. Eter bersifat mudah terbakar dan titik didihnya relatif rendah.

b. Tata Nama Eter

Menurut IUPAC, tata nama eter adalah sebagai berikut.

1.) Rantai karbon terpendek yang mengikat gugus fungsi –O– ditetapkan sebagai gugus

fungsi alkoksinya.

Senyawa Karbon 3
2.) Rantai karbon yang lebih panjang diberi nama sesuai senyawa alkananya.

Untuk nama trivial, penamaan eter dilakukan dengan menyebutkan nama kedua gugus

alkil yang mengapit gugus –O–, kemudian diberi akhiran eter.

c. Reaksi pada Eter

Jenis Reaksi Penjelasan


• Eter tidak dapat bereaksi dengan logam reaktif seperti
Na.
Substitusi • Eter bereaksi dengan asam halida menghasilkan alkohol
eter dan alkil halida.
• Eter bereaksi dengan PCl5, tetapi tidak menghasilkan
HCl.

3. Aldehid (Alkanal)
a. Pengertian Aldehid

Aldehid adalah senyawa karbon dengan rumus molekul R-CHO yang mengandung

gugus karbonil. Gugus karbonil adalah suatu gugus fungsi yang terdiri atas sebuah

atom karbon dan atom oksigen yang berikatan rangkap. Aldehid dapat larut dalam air,

karena sifatnya yang polar. Aldehid dapat dioksidasi oleh pereaksi Fehling dan Tollens.

Dengan pereaksi Fehling, aldehid menghasilkan endapan merah bata. Sementara

dengan pereaksi Tollens, aldehid menghasilkan cermin perak.

b. Tata Nama Aldehid

Menurut IUPAC, tata nama aldehid adalah sebagai berikut.

1.) Rantai terpanjang yang menjadi nama alkanalnya harus mengikat gugus - CHO.

2.) Penomoran atom karbon dimulai dari atom karbon pengikat gugus - CHO.

4. Keton (Alkanon)
a. Pengertian Keton

Keton merupakan senyawa karbon dengan rumus umum R–CO–R’. Keton disebut juga

sebagai senyawa karbonil karena memiliki gugus fungsi C= O. Keton dapat dibuat dari

oksidasi alkohol sekunder. Keton tidak dapat dioksidasi oleh pereaksi Fehling dan

Tollens, sehingga dapat dibedakan dari aldehid.

b. Tata Nama Keton

Menurut IUPAC, tata nama keton adalah sebagai berikut.

1.) Rantai karbon terpanjang yang menjadi nama alkanon harus mencakup gugus

fungsi –CO–.

Senyawa Karbon 4
2.) Atom C gugus karbonil harus memiliki nomor serendah mungkin.

Untuk nama trivial keton, kedua gugus alkil yang terikat pada gugus karbonil

disebutkan terlebih dahulu menurut alfabet, kemudian diikuti dengan kata keton.

5. Asam Karboksilat (Asam Alkanoat)

a. Pengertian Asam Karboksilat


Asam karboksilat adalah senyawa karbon dengan rumus umum R-COOH (gugus

karboksil). Gugus karboksil yang terdapat pada asam karbpksilat merupakan

gabungan dari gugus karbonil dan gugus hidroksil. Asam karboksilat dapat dibuat

melalui oksidasi kuat alkohol primer. Asam karboksilat bersifat larut dalam air, karena

sifatnya yang polar.

b. Tata Nama Asam Karboksilat

Menurut IUPAC, tata nama asam karboksilat adalah sebagai berikut.

1.) Mengganti akhiran -ana dengan -anoat pada rantai karbon terpanjang pengikat

gugus karboksil.

2.) Memberi awalan asam pada nama alkanoatnya.

c. Reaksi pada Asam Karboksilat

Jenis Reaksi Penjelasan


• Asam alkanoat bereaksi dengan natrium bikarbonat
(NaHCO3) menghasilkan natrium karboksilat (R–COO–Na)
Substitusi asam
dan asam karbonat.
karboksilat
• Asam karboksilat bereaksi dengan NH4OH menghasilkan
ammonium karboksilat (R–COO–NH4).

6. Ester (Alkil Alkanoat)


a. Pengertian Ester

Ester merupakan senyawa kabron dengan rumus umum R-COO-R’. Ester dapat

dibuat dengan mereaksikan alkohol dengan asam karboksilat. Reaksi pembentukan

ester disebut sebagai reaksi esterifikasi yang mengikuti persamaan berikut.

R-COOH + R’-OH → R-COO-R’ + H2O

b. Tata Nama Ester

Menurut IUPAC, penamaan ester dilakukan dengan menyebutkan gugus alkilnya

terlebih dahulu, kemudian diikuti dengan gugus alkanoat.

Senyawa Karbon 5
c. Reaksi pada Ester

Jenis Reaksi Penjelasan


Hidrolisis (penguraian oleh air) dari ester akan
Hidrolisis ester menghasilkan alkohol dan asam karboksilat
pembentuknya.
Reaksi ester dengan basa akan menghasilkan garam
Substitusi ester
aklanoat dan alkohol.
Salah satu reaksi substitusi pada ester yang penting adalah reaksi trigliserida basa yang

menghasilkan sabun (garam alkanoat) dan gliserol. Reaksi ini disebut dengan reaksi

penyabunan atau saponifikasi yang mengikuti persamaan berikut.

7. Alkil Halida (Haloalkana)


a. Pengertian Alkhil Halida

Alkil halida merupakan senyawa turunan alkana yang terbentuk dari reaksi substitusi

atom hidrogen oleh unsur dari golongan halogen (golongan VII A). Rumus umumnya

adalah R-X, dengan X adalah halogen (F, Cl, Br, I)

b. Tata Nama Alkil Halida

Menurut IUPAC, tata nama alkil halida adalah sebagai berikut.

1.) Rantai terpanjang yang memiliki gugus -X dipilih sebagai rantai utama. Nomor gugus

-X dibuat serendah mungkin.

2.) Jika ada lebih dari 1 jenis atom halogen, urutan penomoran didasarkan pada tingkat

kereaktifan halogen, sedangkan penamaan berdasarkan urutan abjad.

3.) Jika jumlah atom sejenis lebih dari satu, digunakan awalan di-, tri-, dan seterusnya.

Senyawa Karbon 6
D. Isomer pada Senyawa Karbon

Isomer merupakan senyawa dengan rumus molekul atau atom penyusun sama, tetapi

memiliki struktur yang berbeda. Keisomeran yang dapat terjadi pada senyawa-senyawa

karbon adalah isomer struktur dan isomer ruang.

1. Isomer Struktur
Isomer struktur dapat berupa isomer rangka, isomer posisi, dan isomer gugus fungsi.

a. Isomer rangka adalah dua senyawa dengan rumus molekul yang sama, tetapi rantai

utamanya berbeda. Contoh: n-butana dengan 2-metil propana.

b. Isomer posisi adalah dua senyawa dengan rumus molekul dan rantai induk yang sama,

tetapi posisi gugus fungsinya berbeda. Contoh: 1-propanol dengan 2-propanol.

c. Isomer fungsi adalah isomer yang rumus molekulnya sama, tetapi gugus fungsinya

berbeda. Contoh: propanal dengan propanon (aldehid dan keton).

Ingat!

Pada isomer rangka yang berbeda susunan / kerangka rantai


karbonnya. Pada isomer posisi yang berubah posisi gugus fungsinya.

2. Isomer Ruang
Isomer ruang dapat berupa isomer geometri dan isomer optik.

a. Isomer geometri adalah isomer yang terjadi pada senyawa yang mempunyai bagian

molekul tetap, seperti ikatan rangkap atau cincin. Ada dua bentuk isomer geometri,

yaitu bentuk cis dan trans. Senyawa cis terbentuk ketika gugus sejenis berada di satu

sisi. Sementara senyawa trans terbentuk ketika gugus sejenis berada di sisi yang

berseberangan. Contoh: cis- dikloro etena dan trans-dikloro etena.

b. Isomer optik adalah isomer yang terjadi pada senyawa yang mempunyai atom karbon

asimetris atau atom karbon kiral (C kiral). C kiral artinya atom karbon tersebut

mengikat 4 gugus atau unsur yang berbeda. Senyawa dengan isomer optik disebut

senyawa optis aktif. Senyawa optis aktif memiliki ciri dapat memutar bidang

polarisasi. Contoh: asam amino alanin dengan rumus molekul CH(NH2)(COO)(CH3).

Senyawa Karbon 7
E. Reaksi Senyawa Karbon
Berikut ini adalah reaksi-reaksi yang umum terjadi pada senyawa karbon.

Jenis Reaksi Definisi Contoh


Pertukaran atom atau gugus CH3-CH3 + Br2 → CH3-CH2Br + HBr
Substitusi atom tanpa perubahan jenis
ikatan.
Penambahan atom atau gugus CH2 = CH2 + Br2 → CH2Br-CH2Br
Adisi atom. Reaksi ini disertai dengan
pemutusan ikatan rangkap.
Pengurangai atom atau gugus CH3-CH3 → CH2 = CH2 + H2
Eliminasi atom. Reaksi ini disertai dengan
terbentuknya ikatan rangkap.
Reaksi dengan oksidator seperti Oksidasi alkohol primer (R - OH)
gas O2 dan KMnO4. Secara menghasilkan aldehid (R-CHO). Oksidasi
Oksidasi
umum merupakan aldehid (R-CHO) menghasilkan asam
penambahan oksigen. alkanoat (R-COOH).
Reaksi dengan reduktor seperti Reduksi asam alkanoat menghasilkan
gas H2. Secara umum aldehid. Reduksi aldehid menghasilkan
Reduksi merupakan penambahan alkohol primer.
hidrogen atau pengurangan
oksigen.

Senyawa Karbon 8

Anda mungkin juga menyukai