Yunita Ismail1
Abstract
The construction industry by concentrating the industry in one place, which is called as an
industrial area, is intended to suppress the spread of the environmental impact of the industry.
Another goal is that the existence of the industry in the same place will double impact on
society. Bu tthese objectives must be followed by the fulfillment of strict criteria. Such
criteria starting from the allotment of land for the establishment of industrial zones, to the
obligations of waste management or environmental impact. Industrial estate development
policy must pay attention to the environmental aspects thus awakened environmentally sound
industrial area.
Abstrak
Pembangunan industri dengan mengkonsentrasikan industri pada suatu tempat, yang disebut
sebagai kawasan industri, dimaksudkan untuk menekan penyebaran dampak lingkungan yang
ditimbulkan industri. Tujuan lain, bahwa keberadaan industri pada tempat yang sama akan
memberikan pengaruh ganda terhadap masyarakat. Akan tetapi tujuan tersebut haruslah
diikuti oleh pemenuhan kriteria yang ketat. Kriteria tersebut dimulai dari penetapan
peruntukan lahan untuk kawasan industri, sampai pada kewajiban pengelolaan limbah atau
dampak lingkungan yang ditimbulkan. Kebijakan pembangunan kawasan industri haruslah
memperhatikan aspek lingkungan dengan demikian terbangun kawasan industri yang
berwawasan lingkungan.
1
Program Studi Manajemen, Fakultas Bisnis, President University, Email: yunitaismail@president.ac.id
33
1. Pendahuluan menjaga keseimbangan pertumbuhan antar
wilayah. Kebijakan tata ruang suatu
Pembangunan kawasan industri
daerah akan sangat mempertimbangkan
merupakan salah satu usaha untuk
kondisi sosial ekonomi masyarakatnya.
meningkatkan kondisi ekonomi
masyarakat. Penentuan suatu kawasan
Berdasarkan Kep Pres Nomor 33 Tahun
akan dijadikan kawasan industri adalah
1999, kawasan industri tidak boleh
berdasarkan rencana tata ruang yang
dibangun dari kawasan tanaman pangan
dibuat oleh kabupaten atau daerah tingkat
basah yang berupa sawah dengan
dua. Berdasarkan Kep Pres nomor 33
pengairan jaringan irigasi dan lahan
tahun 1990 tentang penggunaan tanah bagi
berpotensi irigasi yang dicadangkan untuk
pembangunan kawasan industri dan
usaha tani dengan fasilitas irigasi. Dengan
Peraturan Pemerintah nomor 24 tahun
demikian kawasan industri tidak dapat
2009, kawasan peruntukan industri adalah
dibangun pada lahan yang akan
bentangan lahan yang diperuntukkan bagi
mengurangi areal pertanian, mengurangi
kegiatan industri berdasarkan Rencana
lahan yang mempunyai fungsi utama untuk
Tata Ruang Wilayah (RTRW) yang
melindungi sumber alam dan warisan
ditetapkan sesuai dengan ketentuan
budaya dan harus sesuai dengan tata ruang
peraturan perundang-undangan.
wilayah yang ditetapkan pemerintah
daerah.
Rencana tata ruang wilayah dibuat sesuai
dengan kebijakan dan strategi penataan
Adapun tujuan dibangunnya kawasan
ruang wilayah. Adapun tujuan dari
industri adalah sebagai berikut (PP Nomor
kebijakan penataan ruang (Sugandhy,
24 tahun 2009) : mengendalikan
1999) adalah untuk pelestarian kualitas
pemanfaatan ruang, meningkatkan upaya
lingkungan secara berkelanjutan,
pembangunan industri yang berwawasan
mengupayakan pemenuhan kebutuhan
lingkungan, mempercepat pertumbuhan
dasar pangan secara berkelanjutan,
industri di daerah, meningkatkan daya
memanfaatkan sumberdaya alam yang
saing industri, meningkatkan daya saing
optimal bagi peningkatan kesejahteraan
investasi dan memberikan kepastian lokasi
dan menyeimbangkan pertumbuhan antar
dalam perencanaan dan pembangunan
wilayah. Jadi kebijakan tata ruang ini
infrastruktur, yang terkoordinasi antar
tentu saja bertujuan untuk meningkatkan
sektor.
kesejahteraan masyarakat, dan juga
34
Dari tujuan pembangunan kawasan industri harus mempunyai Amdal dan
industri tersebut dinyatakan bahwa salah harus disahkan apalagi jika perusahaan
satu tujuan pembangunan kawasan industri menggunakan zat-zat berbahaya dan
adalah meningkatkan upaya pembangunan beracun. Rencana kelola dan pemantauan
industri yang berwawasan lingkungan. lingkungan juga harus dilakukan
Akan tetapi kewajiban dari perusahaan perusahaan industri ini.
kawasan industri tidak ada menyebutkan
keharusan untuk menjaga dan Pengelolaan lingkungan, misalnya
meningkatkan kualitas lingkungan. pengelolaan limbah membutuhkan dana
Perusahaan kawasan industri adalah yang besar dan akan terasa berat bagi
perusahaan yang mengusahakan industri apalagi jika biaya tersebut dipikul
pengembangan dan pengelolaan kawasan oleh satu perusahaan. Di lain pihak
industri. dampak lingkungan akan dirasakan
bersama, karena lingkungan dimanfaatkan
Perusahaan kawasan industri mempunyai secara bersama-sama seluruh perusahaan.
kewajiban menyediakan tanah, menyusun Oleh karena itu kerjasama antar
rencana tapak tanah, mematangkan tanah, perusahaan menjadi sangat penting
menyusun Analisis Mengenai Dampak terutama dalam konteks pengelolaan
Lingkungan (Amdal) dan mendapat limbah. Limbah yang dikeluarkan dan
pengesahan, merencanakan dan dikelola agar minimal dampaknya
membangun sarana dan prasarana terhadap lingkungan juga membutuhkan
penunjang, menyusun tata tertib, masukkan yang besar dalam
memasarkan kaveling industri dan mengelolanya. Selain itu karena adanya
menyediakan, mengoperasikan dan/atau limbah ini berarti penggunaan bahan baku
memelihara pelayanan jasa bagi tidak dilakukan secara maksimal. Oleh
perusahaan industri di dalam kawasan karena itu konsep menggunakan kembali
industri. (reuse) atau daur ulang (recycle)
merupakan konsep yang harus diterapkan
Kewajiban untuk mengelola dan dalam suatu kawasan industri dengan tetap
memantau dampak lingkungan memperhatikan masukkan yang
dilimpahkan kepada perusahaan industri. digunakan.
Perusahaan industri adalah badan usaha
yang melakukan kegiatan di bidang usaha
industri di wilayah Indonesia. Perusahaan
35
Pembangunan kawasan industri yang diketahui bahwa Kabupaten Bekasi adalah
sekarang berlaku hanya menyatukan atau salah satu kabupaten dengan areal
mengumpulkan industri yang hampir sama pertanian yang diairi oleh jaringan irigasi
pada suatu lokasi yang memang dari Waduk Jatiluhur.
diperuntukkan untuk industri, dan sama
sekali tidak mempertimbangkan Gambar 1 berikut menampilkan sebaran
keterkaitan antar industri (Djajadiningrat, kawasan industry yang ada di Kabupaten
2004). Kawasan industri dibangun dengan Bekasi. Terlihat bahwa di Kabupaten
mengumpulkan sejumlah industri pada Bekasi saja sudah terdapat 7 kawasan
suatu lokasi saja, tanpa melihat keterkaitan industry dan mungkin akan terus
produksi apalagi sinergi material dan bertambah, mengingat pembangunan
energi antar industri. Sebagai contoh pada infrastruktur di kabupaten ini sangat
kawasan-kawasan industri yang ada di mendukung operasional bisnis bagi
Kabupaten Bekasi. Paling tidak ada 7 perusahaan di kawasan-kawasan tersebut.
kawasan industri di kabupaten ini, padahal
36
Kalau diperhatikan bahwa pembangunan pembangunan kawasan industri ini akan
kawasan industri direncanakan akan menjamin kegiatan industri yang
memberikan dampak ekonomi yang baik berkelanjutan baik secara ekonomi, sosial
bagi masyarakat sekitarnya. Akan tetapi maupun lingkungan.
untuk mencapai tujuan tersebut dibutuhkan
2. Prinsip Pembangunan Berwawasan
kebijakan pemerintah yang tepat. Hal ini
Lingkungan
terutama karena kegiatan industri
seringkali menimbulkan dampak yang Menurut Rogers, et al., 2008, ada tiga
kurang baik terhadap kualitas lingkungan. konsep pembangunan berkelanjutan, yaitu
Industri akan menghasilkan limbah dan pembangunan ekonomi, kualitas
polusi yang seharusnya tidak dibuang ke lingkungan dan kesetaraan sosial. Jadi
lingkungan, karena akan menurunkan pembangunan berkelanjutan diartikan
kualitas lingkungan. sebagai pembangunan yang akan
memenuhi kebutuhan generasi sekarang
Kebijakan di bidang industri yang
dengan tetap mempertimbangan kebutuhan
seringkali mengutamakan perkembangan
generasi yang akan datang untuk
ekonomi, seharusnya diseimbangkan
memenuhi kebutuhannya.
dengan mempertimbangkan kepentingan
lingkungan. Selain itu, kerusakan Ketiga dimensi dari pembangunan
lingkungan juga akan mengakibatkan tidak berkelanjutan ini disebut sebagai the triple
tersedianya sumberdaya yang dibutuhkan bottom line. Ketiga dimensi ini harus
industri. Sumberdaya akan semakin cepat mendapatkan perhatian yang sama dan
langka keberadaannya karena tidak hanya tidak akan berguna jika dilaksanakan
digunakan oleh industri, tetapi juga sendiri-sendiri. Pada pendekatan ekonomi
menjadi rusak karena akibat rusaknya dilakukan maksimisasi pendapatan dengan
lingkungan. Kebijakan pemerintah dalam tetap menjaga stok kapital agar tetap atau
pembangunan kawasan industri merupakan meningkat jumlahnya. Menurut Repetto,
hal yang sangat penting dalam rangka 1986 dalam Roges 2008, ide utama dari
menjaga kualitas lingkungan karena keberlanjutan adalah pengambilan
kegiatan industri. keputusan sekarang tidak merusak prospek
untuk menjaga atau meningkatkan standar
Adapun tujuan dari penulisan paper ini
hidup dimasa yang akan datang.
adalah untuk mengkaji kebijakan
mengenai pembangunan kawasan industri Oleh karena itu pembangunan atau
yang berwawasan lingkungan. Agar pemanfaatan sumberdaya alam yang lestari
37
yang dapat dirasakan tidak hanya generasi fisik lingkungan; dan sosial buadaya
sekarang tapi juga generasi yang akan menjaga stabilitas sistem sosial dan
datang menjadi sangat penting. Repetto, budaya. Dalam pendekatan ekonomi,
1986 dalam Rogers, 2008 menyatakan selalu diusahakan peningkatan efisiensi,
ide utama dari kelestarian adalah agar pemanfaatan sehemat-hematnya
keputusan penggunaan sumberdaya alam sumberdaya akan memberikan manfaat
sekarang tidak menyebabkan perusakan yang sebesar-besarnya dengan tidak
terhadap kualitas hidup generasi yang mengakibatkan kerusakan lingkungan.
datang. Pendapat Repetto di atas Dalam pendekatan ekologi stabilitas,
menekankan pada konsep ekonomi dalam keaneka-ragaman dan gangguan
pemanfaatan sumberdaya alam untuk lingkungan harus terus dipantau sehingga
pembangunan yang lestari atau kerusakan lingkungan akan terus dapat
berkelanjutan. diminimalkan. Pendekatan sosial budaya
dengan melakukan pemberdayaan terhadap
Pendekatan ekologi berarti menjaga masyarakat, selalu menjaga kesetaraan dan
ketahanan dan kekokohan sistem biologi mengurangi kesenjangan dalam
dan fisika. Pembangunan berkelanjutan masyarakat dan akhirnya menjaga
berarti menjaga proses ekologi yang stabilitas kondisi sosial budaya dalam
penting dan sistem pendukung kehidupan, masyarakat.
seperti menjaga keaneka-ragaman genetik
dan pemanfaatan ekosistem yang Untuk kriteria yang dapat digunakan untuk
berkelanjutan. melihat keberlanjutan suatu kegiatan
industri dapat menggunakan 5 kriteria
Munasinghe, 1993 dalam Rogers, 2008 keberlanjutan dari Willard, 2010. Kriteria
menggunakan tiga pendekatan untuk tersebut adalah produktifitas sumberdaya
pembangunan berkelanjutan, yaitu radikal, investasi pada sumberdaya alam,
ekonomi memaksimumkan pendapatan desain yang berwawasan lingkungan, jasa
dengan tetap menjaga atau meningkatkan dan arus ekonomi dan konsumsi yang
sumberdaya; ekologi menjaga perusakan bertanggung-jawab (lihat Gambar 2).
dan gangguan terhadap sistem biologi dan
38
Gambar 2. Kriteria Keberlanjutan pada Kegiatan Industri (Willard, 2010)
39
produknya dengan baik dan bertanggung- Keberlanjutan eco-Industrial Park ini
jawab terhadap produk yang sudah dapat dipertimbangan dengan tiga pilar utama
dimanfaatkan kembali agar tidak hanya keberlanjutan, yaitu ekonomi, ekologi dan
menambah limbah padat yang dibuang ke sosial.
lingkungan.
Sektor industri adalah salah satu sektor
3. Kawasan Industri Berwawasan harapan untuk meningkatkan kesejahteraan
Lingkungan (Eco-Industrial Park) masyarakat. Dalam perkembangan
pembangunan, sektor pertanian sebagai
Kawasan industri yang berwawasan
awal fokus pembangunan bergerak
lingkungan (Eco-Industrial Park)
kepembangunan industri yang memberikan
merupakan sekumpulan industri yang
nilai tambah bagi produk-produk
saling bersinergi satu sama lain, yang tidak
pertanian. Selain itu sektor industri juga
hanya dalam pengelolaan limbahnya akan
memungkinkan untuk menyerap
tetapi juga dalam pemanfaatan energi dan
pertambahan tenaga kerja yang tidak
bahan baku, sehingga akan terbentuk suatu
mungkin ditampung oleh sektor pertanian,
ekosistem industri yang analog dengan
karena keterbatasan lahan.
ekosistem alam. Menurut Djajadiningrat,
2004, EIP merupakan suatu komunitas
Perkembangan jumlah beberapa industri
bisnis yang bekerjasama satu sama lain
dalam 10 tahun terakhir terus meningkat,
dan serta melibatkan masyarakat di
dan dapat dilihat pada Gambar 3.
sekitarnya untuk lebih mengefisiensikan
Pertambahan jumlah industri
pemanfaatan sumberdaya (informasi,
memperlihatkan makin meningkatnya
material, air, energi, infrastruktur dan
kegiatan industri yang akan menggerakkan
habitat alam) secara bersama-sama,
perekonomian negara.
meningkatkan kualitas ekonomi dan
lingkungan.
Jumlah industri yang meningkat dapat
menjadi indikator bahwa perekonomian
Eco-Industrial Park atau kawasan industri
makin membaik, karena jumlah industri
yang berwawasan lingkungan adalah suatu
meningkat menunjukkan bahwa kegiatan
kumpulan industri yang saling bersinergi
produksi barang-barang makin meningkat
satu sama lain dan memperhatikan
Dengan demikian kegiatan ekonomi
keberlanjutan dari kegiatan industri
dengan segala multiplier effectnya juga
tersebut (Djajadiningrat, 2004).
40
makin membaik dan akan makin luas masyarakat yang dapat menikmatinya.
6000
Tembakau
4000
0
2001 2004 2007 2009
41
573,8 858,3
404,1
10,22% 15,29%
7,20%
Jasa Pertanian
Keuangan
352,4
6,28% 591,5
Transportasi 10,54%
Tambang
750,6
13,37%
Perdagangan
1.480,9
555,0 26,38%
9,89% 46,8 Industri
Konstruksi 0,83%
Listrik
1. Agriculture, Livestock, Forestry and Fishery
2. Mining and Quarrying
3. Manufacturing Industry
4. Electricity, Gas and Water supply
5. Construction
6. Trade, Hotel and Restaurant
7. Transportation and Communication
8. Financial, Ownership and Bussines Services
9. Services
Peranan sektor industri yang lain adalah tingkat pendidikan yang dimiliki oleh
dalam penyerapan tenaga kerja. Kalau tenaga kerja.
dilihat pada sebaran tenaga kerja di Jawa
Barat berdasarkan lapangan pekerjaan Hal ini dikarenakan tenaga kerja yang
utama maka sektor industri menyerap dapat bekerja di sektor industri adalah
cukup banyak tenaga kerja (19,23%). tenaga kerja yang memiliki ketrampilan
Sektor industri menyerap tenaga kerja tertentu. Sebaran tenaga kerja (penduduk
ketiga terbesar setelah sektor perdagangan berumur > 15 tahun) berdasarkan lapangan
(26,76%) dan sektor pertanian (22,02%). pekerjaan utamanya di Jawa Barat
Serapan tenaga kerja oleh sektor industri ditampilkan Gambar 5.
ini secara kasar dapat menjadi indikator
42
15,19% 22,02%
Jasa Pertanian
2,25%
Keuangan
7,02%
0,84%
Transportasi
Tambang
19,23%
Industri
26,76% 0,26%
Perdagangan 6,44% Listrik
Konstruksi
Pertanian, Perkebunan, Kehutanan dan Perburuan
Pertambangan dan Penggalian
Industri
Listrik, Gas, dan Air
Konstruksi
Perdagangan, rumah makan dan jasa akomodasi
Transportasi, pergudangan dan kominikasi
Keuangan, Real Estate, Usaha persewaan dan Jasa Perusahaan
Jasa kemasyarakatan, sosial dan perseorangan
43
menggunakan air atau zat-zat kimia dalam lain sebagai bahan baku. Selain itu
proses produksinya, yang setelah masyarakat juga diikut-sertakan dalam
digunakan dibuang ke badan air, sehingga pembangunan EIP sehingga kawasan
mencemari lingkungan. industri tersebut akan berkelanjutan.
Sink for:
Products Wastes
&
Materials Production Emissions
Anthroposphere
Ecosphere
All materials that enter the economic system will eventually leave it
Large amounts of low-entropy energy are needed to drive the economic system
All economic activity is essentially dissipative of both energy and materials
49
Solar Radiation Towards Industrial Ecosystems Earths Radiation
(Teff ~ 6000K (Teff ~ 300K
mainly UV, optical and IR) mainly IR)
Anthroposphere
Ecosphere
Closing material loops
Dematerialization
Avoiding hazardous and toxic substances
Thermodynamically efficient use of energy
Daftar Pustaka
Purwaka, TH. 2010. Model Analisis
Pengembangan Kapasitas. Penerbit
Universitas Atma Jaya. Jakarta.
Resosudarmo, BP. 2006. The Politicsand
Economics of Indonesias Natural
Resources. Instituteof Southeast
Asian Studies. Singapore.
Rogers,PP, Kazi F Jalal and John A Boyd.
2008. An Introduction to Sustainable
Development. Glen Educational
Foundation, Inc. Philippines.
Kristanto, P. 2002. Ekologi Industri.
Penerbit Andi. Yogyakarta.
Djajadiningrat, S dan Melia Famiola.
2004. Kawasan Industri
Berwawasan Lingkungan (Eco-
Industrial Park). Penerbit Rekayasa
Sains. Bandung.
Sugandhy, A, 1999. Penataan Ruang
dalam Pengelolaan Lingkungan
Hidup. Penerbit PT Gramedia
Pustaka Utama. Jakarta.
__________. 2008. Instrumentasi dan
Standarisasi Kebijakan Pengelolaan
Lingkungan Hidup. Penerbit
Universitas Trisakti. Jakarta.
Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun
2009 tentang Kawasan Industri
Keputusan Presiden Nomor 33 Tahun
1990 tentang Penggunaan Tanah bagi
Pembangunan Kawasan Industri.
52