Anda di halaman 1dari 4

ALKANON

A. TATA NAMA SENYAWA ALKANON


1. Nama IUPAC
Nama alkanon diturunkan dari nama alkana yang sesuai dengan mengganti
akhiran a menjadi on. Suku terendah dari alkanon adalah propanon.
Penamaan alkanon bercabang adalah sebagai berikut:
 Rantai induk adalah rantai terpanjang yang mengandung gugus fungsi –CO-
(gugus fungsi merupakan bagian dari rantai induk)
 Penomoran dimulai dari salahsatu ujung rantai induk, sehingga posisi gugus
fungsi mendapat nomor terkecil
 Penulisan nama sama seperti alkanol. Cabang-cabang dan gugus pengganti
lainnya ditulis lebih dahulu, disusun menurut abjad, kemudian diikuti oleh
rantai induk. Posisi gugus fungsi dinyatakan dengan awalan angka pada
nama rantai induk.

2. Nama TRIAVAL
Nama Trivial keton adalah alkil alkil keton, yaitu dengan menyebutkan nama
kedua gugus alkilnya, kemudian diikuti akhiran “ Keton “.
Contoh:
CH3-CO-C2H5 metil etil keton

Tabel Tata Nama Keton


B. ISOMERISME

Senyawa-senyawa yang dapat mempunyai rumus molekul sama disebut


isomer. Keton memiliki keisomeran struktur yaitu kisomeran kerangka,posisi, dan
gugus fungsi.

- Keisomeran kerangka mempunyai rumus molekul sama dan gugus fungsi yang
sama, tetapi berbeda rantai induknya.
Contoh : 2-pentanon dengan 3-metil-2-butanon
- Keisomeran posisi mempunyai rumus molekul dan gugus fungsi serta kerangka
yang sama, tetapi berbeda letak gugus fungsinya
Contoh : 2-heksanon dan 3-heksanon
- Keisomeran Gugus fungsi, terdapat antar senyawa dengan rumus molekul sama
tetapi berbeda gugus fungsinya Alkanal dengan Alkanon, keduanya mempunyai
rumus umum CnH2nO

C. SIFAT-SIFAT ALAKANAL / KETON


1. REDUKSI
Reduksi keton menghasilkan alkohol sekunder
OH

R-CO-R’ + H2  R-C-R’
H

2. OKSIDASI
Keton merupakan reduktor yang lebih lemah daripada aldehid. Zat-zat
pengoksidasi lemah seperti pereaksi tollens dan pereaksi Fehling tidak dapat
mengoksidasi keton. Oleh karena itu, aldehid dan keton dan keton dapat
dibedakan dengan menggunakan pereaksi-pereaksi tersebut.
Aldehid + pereaksi Tollens  cermin perak
Keton + pereaksi Tollens  tidak ada reaksi
Aldehid + pereaksi Fehling endapan merah bata
Keton + pereaksi Fehling  tidak ada reaksi
Reaksi diatas dapat digunakan untuk membedakan keton dengan aldehid.
3. PEMBENTUKAN KETALA DAN HEMIKETALA
Ketala adalah senyawa karbon yang mana gugus eter terikat pada satu atom
karbon sekunder. Jika gugusyang terikat itu adalah satu gugus ester dan satu
gugus alkohol, disebut hemiketala.

OR1 OR1

R-C-R’ R-C-R’
OR2 OH

Ketala Hemiketala

OR1
O
R-C-R’ + R1-OH R-C-R’
OH
Keton alkohol
hemiketala

O OR1

R-C-R’ + 2R1 - OH R-C-R’ + H2O


OH
Keton alkohol ketala

Karena ketiga peristiwa diatas, maka beberapa sifat yang dimiliki senyawa-
senyawa Alkanon antara lain :

1) Alkanon dengan jumlah C 1 s/d 5 berupa cairan tak berwarna

2) Pada umumnya larut dalam air

3) Alkanon seperti aldehide mempunyai titik didih yang relatif lebih tinggi dari pada
senyawa non polar.

4) Alkanon dapat direduksi oleh gas H2 menghasilkan alkohol sekundernya.

Dengan dasar sifat ke-4 ini, maka pada umumnya alkanon dibuat dengan cara
mengoksidasi alkohol sekundernya.
Contoh :

Anda mungkin juga menyukai