Anda di halaman 1dari 18

Senyawa Turunan Alkana

Senyawa turunan alkana merupakan senyawa hidrokarbon dimana salah satu atom H digantikan oleh
suatu gugus, seperti -OH, -X, -COOH, -COH, -CO-, dan lainnya. Nah, berikut ini adalah beberapa gugus
fungsi pada senyawa karbon:

1. Tata Nama Alkohol/Alkanol

Tata Nama Alkohol/Alkanol

Alkohol atau alkanol memiliki gugus fungsi senyawa turunan alkana -OH. Jadi, setiap ada senyawa
karbon dengan gugus fungsi -OH maka termasuk ke dalam alkohol. Nah, di dalam tata nama alkohol
terdapat dua jenis yakni IUPAC dan trivial.

Tata nama IUPAC memiliki ciri khas akhiran “ol”.

Sebagai contoh:

CH3 – H (metana) → CH3 – OH (metanol)

CH3 – CH2 – H (etana) → CH3 – CH2 – OH (etanol)

Sedangkan, tata nama trivialnya disebut dengan alkil alkohol. Contohnya adalah sebagai berikut:

CH3 – OH (metanol) menjadi metil alkohol.

CH3 – CH2 – OH (etanol) menjadi etil alkohol.

contoh alkohol Senyawa Turunan Alkana

Alkohol merupakan komponen utama dalam pembuatan hand sanitizer. (Dok. Pixabay)
2. Tata Nama Aldehid/Alkanal

Tata Nama Aldehid/Alkanal

Salah satu senyawa turunan alkana yakni aldehid atau alkanal. Sama dengan alkohol, terdapat dua
aturan dalam pemberian nama aldehid/alkanal yakni IUPAC dan trivial.

Tata nama menurut IUPAC memiliki ciri khas mengganti akhiran -a dari alkanal menjadi -al. Sementara
itu, kalau trivial dengan mengganti akhiran -at menjadi aldehid.

Contohnya:

formaldehid

Tata nama IUPAC: metanol

Tata nama trivial: formaldehid

Propanaldehid

Tata nama IUPAC: Propanal

Tata nama trivial: Propanaldehid

contoh aldehid senyawa turunan alkana

Formalin merupakan salah satu senyawa aldehid. (Dok. Pixabay)

3. Tata Nama Alkanon/Keton

Tata Nama Alkanon/Keton

Tata nama IUPAC alkanon/keton yakni dengan menggunakan nama alkana yang bersesuaian jumlah
atom C-nya dan akhiran “a” diganti akhiran “on”. Posisi gugus fungsi harus sekecil mungkin.
Sementara itu, untuk penamaan trivialnya menyebutkan gugus alkil (R) dimulai sesuai abjad diikuti
“keton”.

Sebagai contoh:

2 - propanon

Tata nama IUPAC: 2 – propanon

Tata nama trivial: Dimetil keton

Butanon

Tata nama IUPAC: Butanon

Tata nama trivial: Etil-metil-keton

contoh alkanon senyawa turunan alkana

Senyawa alkanon sering digunakan sebagai pembersih cat kuku. (Dok. Pixabay)

4. Tata Nama Haloalkana

Tata Nama Haloalkana

Dalam tata nama haloalkana R di sini merupakan alkana sedangkan X adalah halogen (F, Cl, Br, I). Nah,
untuk penamaan IUPAC-nya yakni halo-alkana. Sementara itu, trivialnya alkana diubah menjadi alkil dan
halo diubah menjadi halida.

Sebagai contoh:

Kegunaan dan Tata Nama Senyawa Turunan Alkana Menurut IUPAC - Materi Kimia Kelas 12 33

Tata nama IUPAC: Fluoro metana


Tata nama trivial: Metil fluorida

Baca Juga: Asam Amino – Struktur, Sifat, dan Klasifikasinya

5. Tata Nama Alkoksi Alkana/Eter

Tata Nama Alkoksi Alkana/Eter

Senyawa alkoksi alkana/eter dalam tata nama IUPAC mengikuti aturan yaitu R yang mengikat O disebut
sebagai alkoksi sedangkan R satunya disebut alkana. Sementara itu, nama trivialnya adalah alkil alkil
eter.

Sebagai contoh:

Kegunaan dan Tata Nama Senyawa Turunan Alkana Menurut IUPAC - Materi Kimia Kelas 12 34

Tata nama IUPAC: Metoksi etana

Tata nama trivial: Etil metil eter

6. Tata Nama Asam Alkanoat/Karboksilat

Tata Nama Asam Alkanoat/Karboksilat

Senyawa turunan alkana berikutnya adalah asam alkanoat atau karboksilat. Tata nama alkanoat dengan
cara IUPAC memiliki ciri khas akhiran -a diganti menjadi -oat dan menambahkan asam didepannya.
Sementara itu, tata nama trivial berdasarkan pada sumber alami asam.

Sebagai contoh:

Kegunaan dan Tata Nama Senyawa Turunan Alkana Menurut IUPAC - Materi Kimia Kelas 12 35
Tata nama IUPAC: Asam propanoat

Tata nama trivial: Asam propionat

7. Tata Nama Alkil Alkanoat/Ester

Tata Nama Alkil Alkanoat/Ester

Tata nama alkil alkanoat/ester mengikuti cara IUPAC yakni alkil dari gugus -R’ dan alkanoat (R) dari nama
karboksilat/alkanoat. Rantai cabang (alkil atau gugus lain) penomorannya dimulai dari ujung atom C
rantai induk. Sementara itu, penamaan trivialnya berdasarkan asam karboksilat.

Sebagai contoh:

Kegunaan dan Tata Nama Senyawa Turunan Alkana Menurut IUPAC - Materi Kimia Kelas 12 36

Tata nama IUPAC: Metil propanoat

Tata nama trivial: Etil metil ester

Buka menu navigasi

Scribd Logo

Cari

Cari
Cari

Unduh

SimpanSimpan Reaksi Senyawa Turunan Alkana Untuk Nanti

Reaksi Senyawa Turunan Alkana

Diunggah olehMerlin Angel Sinaga

0%

(1)

0% menganggap dokumen ini bermanfaat (1 suara)

2K tayangan

11 halaman

Informasi Dokumen

klik untuk memperluas informasi dokumen

Deskripsi:Peristiwa-peristiwa pada reaksi senyawa turunan alkana

Hak Cipta

© © All Rights Reserved

Format Tersedia

DOCX, PDF, TXT atau baca online dari Scribd

Bagikan dokumen Ini

Bagikan atau Tanam Dokumen

Opsi Berbagi

Bagikan di Facebook, terbuka di jendela baru

Facebook
Bagikan di Twitter, terbuka di jendela baru

Twitter

Bagikan di LinkedIn, terbuka di jendela baru

LinkedIn

Bagikan dengan Email, membuka klien email

Email

Salin Tautan

Salin Tautan

Apakah menurut Anda dokumen ini bermanfaat?

0%0% menganggap dokumen ini bermanfaat, Tandai dokumen ini sebagai bermanfaat

100%100% menganggap dokumen ini tidak bermanfaat, Tandai dokumen ini sebagai tidak bermanfaat

Apakah konten ini tidak pantas?Laporkan Dokumen Ini

Unduh

SimpanSimpan Reaksi Senyawa Turunan Alkana Untuk Nanti

Kompetensi Dasar :

Menganalisis struktur, tata nama, sifat dan kegunaan senyawa karbon(halo alkana, alkanol, alkoksi
alkana, alkanal, alkanon, asam alkanoat, dan alkil alkanoat)Dalam modul ini akan diuraikan tentang
reaksi

reaksi apa saja yang terjadi pada senyawaturunan alkana yaitu alkanol/alkohol, alkoksi alkana/eter ,
alkanal/aldehid, alkanon/keton, dll.Setelah mempelajari modul ini, diharapkan siswa dapat menuliskan
reaksi sederhana yangterjadi pada senyawa turunan alkana.1. Reaksi Pada AlkoholBerdasarkan jenis
atom karbon yang mengikat gugus

OH, alkohol dibedakan atas alkoholprimer, alkohol sekunder, dan alkohol tersier. Dalam alkohol primer
gugus

OH terikat padaatom karbon primer, pada alkohol sekunder, gugus

OH terikat pada atom karbonsekunder, begitu pula pada alkohol tersier, gugus

OH terikat pada atom karbon tersier.Seperti contoh berikut:

Alkohol Primer Alkohol Sekunder2 metil

propanol 2 metil

pentanolAlkohol tersier2 metil

propanol

a.

Reaksi dengan logam aktif

Atom H dari gugus


OH dapat disubstitusi oleh logam aktif seperti natrium dan kalium, membentukalkoksida dan gas
hidrogen. Reaksi ini mirip dengan reaksi natrium dengan air, tetapi reaksi dengan air

REAKSI

REAKSI SENYAWA TURUNAN ALKANA

Scribd

Dipercayai oleh lebih dari 1 juta anggota

Coba Scribd GRATIS selama 30 hari untuk mengakses lebih dari 125 juta judul tanpa iklan atau
gangguan!

Mulai Coba Gratis

Batalkan Kapan Saja.

berlangsung lebih cepat. Reaksi ini menunjukkan bahwa alkohol bersifat sebagai asam lemah
(lebihlemah daripada air).

b.

Substitusi Gugus

OH oleh Halogen

Gugus

OH alkohol dapat disubstitusi oleh atom halogen bila direaksikan dengan HX pekat, PX

3
atau PX

(X= halogen).Contoh:

c.

Oksidasi Alkohol

Alkohol sederhana mudah terbakar membentuk gas karbon dioksida dan uap air. Oleh karena itu,
etanoldigunakan sebagai bahan bakar spirtus (spiritus). Reaksi pembakaran etanol, berlangsung
sebagaiberikut:Dengan zat-zat pengoksidasi sedang, seperti larutan K

Cr

dalam lingkungan asam, alkohol teroksidasisebagai berikut:i.

Alkohol primer membentuk aldehida dan dapat teroksidasi lebih lanjut membentuk asamkarboksilat.ii.

Alkohol sekunder membentuk keton.iii.

Alkohol tersier tidak teroksidasi.Reaksi oksidasi etanol dapat dianggap berlangsung sebagai berikut:

Etanal yang dihasilkan dapat teroksidasi lebih lanjut membentuk asam asetat. Hal ini terjadikarena
oksidasi aldehida lebih mudah daripada oksidasi alkohol.

d.
Pembentukan Ester (Esterifikasi)

Alkohol bereaksi dengan asam karboksilat membentuk ester dan air.

e.

Dehidrasi Alkohol

Jika alkohol dipanaskan bersama asam sulfat pekat akan mengalami dehidrasi (melepasmolekul air)
membentuk eter atau alkena. Pemanasan pada suhu sekitar 130

C menghasilkaneter, sedangkan pemanasan pada suhu sekitar 180

C menghasilkan alkena. Reaksi dehidrasietanol berlangsung sebagai berikut:

2. REAKSI ETEREter atau alkoksi alkana adalah golongan senyawa organik yang memiliki rumus umum R-
O-R'.Beberapa reaksi dari eter diantaranya adalah:

a. Pembakaran

Eter mudah terbakar membentuk gas karbon dioksida dan uap air.Contoh:

b. Reaksi dengan Logam Aktif

Berbeda dengan alkohol, eter tidak bereaksi dengan logam natrium (logam aktif).

c. Reaksi dengan PCl

Eter bereaksi dengan PCl

5
, tetapi tidak membebaskan HCl.

d. Reaksi dengan Hidrogen Halida (HX)

Eter terurai oleh asam halida, terutama oleh HI. Jika asam halida terbatas:Jika asam halida berlebihan:

e. Membedakan Alkohol dengan Eter

Alkohol dan eter dapat dibedakan berdasarkan reaksinya dengan logam natrium dan
fosforuspentaklorida.

Alkohol bereaksi dengan logam natrium membebaskan hidrogen, sedangkan eter tidakbereaksi.

Alkohol bereaksi dengan PCl

menghasilkan gas HCl, sedangkan eter bereaksi tetapitidak menghasilkan HCl.

3. REAKSI ALDEHIDA

Aldehida atau alkanal adalah golongan senyawa organik yang memiliki rumus umum R-CHO.Beberapa
reaksi yang terjadi pada aldehida antara lain:

a. Oksidasi

Aldehida adalah reduktor kuat sehingga dapat mereduksi oksidator-oksidator lemah. PerekasiTollens
dan pereaksi Fehling adalah dua contoh oksidator lemah yang merupakan pereaksikhusus untuk
mengenali aldehida. Oksidasi aldehida menghasilkan asam karboksilat. PereaksiTollens adalah larutan
perak nitrat dalam amonia. Pereaksi ini dibuat dengan cara menetesilarutan perak nitrat dengan larutan
amonia sedikit demi sedikit hingga endapan yang mula-mulaterbentuk larut kembali. Pereaksi Tollens
dapat dianggap sebagai larutan perak oksida (Ag

O).aldehida dapat mereduksi pereaksi Tollens sehingga membebaaskan unsur perak (Ag).Reaksi
aldehida dengan pereaksi Tollens dapat ditulis sebagai berikutBila reaksi dilangsungkan pada bejana
gelas, endapan perak yang terbentuk akan melapisibejana, membentuk cermin. Oleh karena itu, reaksi
ini disebut reaksi cermin perak.Pereaksi Fehling terdiri dari dua bagian, yaitu Fehling A dan Fehling B.
fehling A adalah larutanCuSO

, sedangkan Fehling B merupakan campuran larutan NaOH dan kalium natrium tartrat.Pereaksi Fehling
dibuat dengan mencampurkan kedua larutan tersebut, sehingga diperolehsuatu larutan yang berwarna
biru tua. Dalam pereaksi Fehling, ion Cu

2+

terdapat sebagai ionkompleks. Pereaksi Fehling dapat dianggap sebagai larutan CuO.Reaksi Aldehida
dengan pereaksi Fehling menghasilkan endapan merah bata dari Cu

O.

Pereaksi Fehling dipakai untuk identifikasi adanya gula reduksi (seperti glukosa) dalam airkemih pada
penderita penyakit diabetes (glukosa mengandung gugus aldehida).

b.

Adisi Hidrogen (Reduksi)

Ikatan rangkap

C=O dari gugus fungsi aldehida dapat diadisi oleh gas hidrogen membentuksuatu alkohol primer. Adisi
hidrogen menyebabkan penurunan bilangan oksidasi atom karbongugus fungsi. Oleh karena itu, adisi
hidrogen tergolong reduksi.

4. REAKSI KETON

Keton adalah golongan senyawa organik yang memiliki rumus umum R-COR' . Reaksi yangdapat terjadi
pada keton adalah:

a.
Reduksi

Keton merupakan reduktor yang lebih lemah daripada aldehida. Zat-zat pengoksidasi lemahseperti
pereaksi Tollens dan pereksi Fehling tidak dapat mengoksidasi keton. Oleh karenaitu, aldehida dan keton
dapat dibedakan dengan menggunakan pereaksi-pereaksi tersebut.

Reduksi keton oleh hidrogen akan menghasilkan alkohol sekunder:

5. REAKSI ASAM KARBOKSILAT

Asam karboksilat adalah golongan senyawa organik yang memiliki rumus umum R-COOH.Beberapa
reaksi yang dapat terjadi pada asam karoksilat antara lain:

a.

Reaksi penetralan

Asam karboksilat bereaksi dengan basa membentuk garam dan air.Garam natrium atau kalium dari
asam karboksilat suku tinggi dikenal sebagai sabun. Sabunnatrium disebut sabun keras, sedangkan
sabun kalium disebut sabun lunak. Sebagai contoh, yaitunatrium stearat (NaC

17

35

COO) dan kalium stearat (KC

17

35
COO).Asam alkanoat tergolong asam lemah, semakin panjang rantai alkilnya, semakin lemah
asamnya.Jadi, asam alkanoat yang paling kuat adalah asam format, HCOOH. Asam format mempunyai

a=1,8x10

-4

. Oleh karena itu, larutan garam natrium dan kaliumnya mengalami hidrolisis parsialdan bersifat basa.

b.

Reaksi Pengesteran

Asam karboksilat bereaksi dengan alkohol membentuk ester. Reaksi ini disebut

esterifikasi

(pengesteran).

6. REAKSI ESTER

Ester adalah golongan senyawa organik yang memiliki rumus umum R-COOR'.Ester dapat terhidrolisis
dengan pengaruh asam membentuk alkohol dan asam karboksilat.Reaksi hidrolisis tersebut merupakan
kebalikan dari pengesteran.Contoh:Hidrolisis etil asetat menghasilkan etil alkohol dan asam asetat.

7. REAKSI HALOALKANA

uan!
Kegunaan Senyawa Turunan Alkana

Metanol

Jenis alkohol yang banyak digunakan sebagai pelarut getah dan resin

Membuat bahan bakar yang baik untuk kompor alkohol

Untuk membuat bahan-bahan kimia lain seperti metanal, asam etanoat, dan metil ester dari berbagai
asam

Etanol

Sebagai pembuatan spiritus

Sebagai bahan bakar

Sebagai pelarut senyawa organik yang tidak larut dalam air

Spiritus

Bahan bakar lampu spiritus

Untuk menyalakan lampu petromaks

Digunakan di dalam laboratorium sebagai bahan pemanas (bunsen)

Glikol

Sebagai bahan utama pada campuran antibeku permanen untuk radiator kendaraan bermotor

Digunakan dalam pembuatan fiber poliester (dacron) dan film magnetik (mylar) yang digunakan untuk
pita pada kaset dan printer

Gliserol
Digunakan dalam pembuatan lotion tangan dan kosmetik

Sebagai bahan tambahan dalam tinta

Sebagai pengganti pencahar gliserol.

Sebagai bahan pemanis dan pelarut pada obat-obatan

Pelumas

Bahan dasar dalam produksi plastik, pelapis permukaan, dan fiber sintetik

Bahan baku nitrogliserin

Eter

Sebagai pelarut lemak, minyak, lilin, parfum, resin, pewarna, dan hidrokarbon

Untuk penggunaan anestesi (bahan pembius)

Sebagai cairan starter untuk mesin diesel dan mesin bensin dalam cuaca dingin

Aldehida

Formaldehida (metanal) sebagai pembunuh kuman dan mengawetkan

Formaldehida untuk membuat plastik termoset (plastik tahan panas)

Paraldehida sebagai akselerator vulkanisasi karet

Keton

Aseton sebagai pelarut organik

Keton siklik sebagai bahan untuk membuat parfum

Aseton untuk menghilangkan cat kuku

Isotil metil keton atau hekson sebagai pelarut nitroselulosa dan getah

Asam Karboksilat

Banyak digunakan dalam industri makanan, minuman dingin seperti asam asetat digunakan sebagai cuka
Asam asetat digunakan sebagai koagulan dalam pembuatan karet

Asam organik digunakan untuk pembuatan berbagai obat-obatan, seperti aspirin, fenasetin, dll

Digunakan dalam pembuatan sabun

Asam asetat juga digunakan dalam pembuatan berbagai barang pewarna, parfum, dan krayon

Asam metanoat atau asam format dimanfaatkan untuk pembuatan pewarna, insektisida, parfum, obat-
obatan, plastik, dan menggumpalkan lateks

Ester

Sebagai essence pada makanan dan minuman

Beeswax, campuran ester dan caurnauba wax digunakan pada cat atau pelapis mobil dan mebel

Lemak dan minyak merupakan ester penting yang terdapat pada makanan kita

Ester-ester seperti aspirin dan metil salisilat digunakan dalam pengobatan sebagai analgesik dan anti
peradangan

Etil asetat digunakan sebagai penghapus cat kuku

Sebagai bahan untuk membuat sabun

Sebagai bahan untuk membuat mentega

Anda mungkin juga menyukai