Anda di halaman 1dari 6

Nama : Darly Guntur Purba

NIM : 170405111

Senyawa Turunan Alkana


Senyawa hidrokarbon merupakan induk dari semua senyawa organik.
Golongan senyawa hidrokarbon terbentuk dari atom C dan H
Sedangkan golongan turunan senyawa alkana melibatkan atom C , H, dan O. Senyawa turunan alkana
adalah senyawa yang dapat dianggap berasal dari alkana dimana satu atau lebih atom H diganti oleh atom
atau gugus lain sehingga membentuk senyawa lain.
Alkana à CnH2n+2
CnH2n+1 – H
R - H à diganti gugus lain
Gugus pengganti itu menjadi bagian yang reaktif dalam molekul dan memberi sifat khas pada senyawa
yang bersangkutan . Oleh karena itu dinamakan gugus fungsi.
Senyawa-senyawa dengan gugus fungsi yang sama menunjukkan kemiripan sifat. Jenis ikatan karbon-
karbon juga ianggap sebagai gugus fungsi, karena jenis ikatan dalam suatu senyawa sangat
mempengaruhi sifat-sifat atau reaksi-reaksi senyawa tersebut.
Penggolongan senyawa turunan alkana berdasarkan gugus fungsi:

Gugus Golongan Rumus Umum Contoh senyawa Nama Senyawa


- OH Alkanol R - OH CH3 - OH Metanol (Metil alkohol)
(Alkohol)
-o- Alkoksi R – O – R’ CH3-O-CH3 Metoksi metana
alkana (eter) (dimetil eter)
Alkanal Etanal ( asetaldehid)
!!
(Alehid) O O
-C-H
O
R-C - H CH3-C-CH3

O
Asam alkanoat Asam etanoat (asam
!! (asam O O asetat)
-C-OH karboksilat)
!! !!
R-C-OH CH3-C-OH

Alkil lkanoat Metil etanoat (metil


O (ester) O O asetat)
!!
-C-O- !! !!
R-C-O- CH3-C-O-CH3
R’

Keisomeran:
Senyawa – senyawa yang mempunyai rumus molekul yang sama di sebut Isomer.
Keisomeran gugus fungsi :
Mempunyai rumus molekul yang sama, namun berbeda gugus fungsi. Terdapat 3 pasangan Homolog
yang mempunyai rumus yang sama yaitu :
1). Alkohol dengan Alkoksialkana mempunyai rumus umum CnH2n+2O
2). Alkanal dengan Alkanol, mempunyai rumus umum CnH2nO
3). Asam Alkanoat dengan Alkil alkanoat, mempunyai rumus umum CnH2nO2

Beberapa golongan senyawa turunan alkana yang akan dibahas berikut ini.
1. Haloalkana
- Senyawa alkil halida merupakan senyawa hidrokarbon baik jenuh maupun tak jenuh yang
satu unsur H-nya atau lebih digantikan oleh unsur halogen (X = Br, Cl. I)
- Alkil halida = haloalkana = RX struktur primer, sekunder, tersier
- Aril halida = ArX = senyawa halogen organik aromatik

a. Sifat Fisika Alkil Halida :


- Mempunyai TD lebih tinggi dari pada TD Alkana dengan jumlah unsur C yang sama.
- Tidak larut dalam air, tapi larut dalam pelarut organik tertentu.
- Senyawa-senyawa bromo, iodo dan polikloro lebih berat dari pada air.

b. Penggunaan Alkil Halida :


- Kloroform (CHCl3) : pelarut untuk lemak, obat bius (dibubuhi etanol, disimpan dalam
botol coklat, diisi sampai penuh).
- Tetraklorometana = karbontetraklorida (CCl4) : pelarut untuk lemak, alat pemadam
kebakaran (Pyrene, TD rendah 77oC, uapnya berat.
Freon (Freon 12 = CCl2F2, Freon 22 = CHCl2F) : pendingin lemari es, alat “air
conditioner”, sebagai propellant (penyebar) kosmetik, insektisida, dsb. Alkohol dan Eter

2. Alkohol
a. Jenis-jenis Alkohol
Berdasarkan jenis atom karbon yang mengikat gugus OH, alkohol dibedakan atas alkohol
primer, alkohol sekunder, dan alkohol tersier. Dalam alkohol primer, gugus OH terikat
pada atom karbon primer, dan seterusnya.

b. Tata Nama Alkohol


Nama IUPAC alkohol diturunkan dari nama alkana yang sesuai dengan mengganti akhiran
a menjadi ol.
CH3- CH2- CH2- OH 1-Propanol
Selain nama IUPAC, alkohol sederhana juga mempunyai nama lazim, yaitu alkil alkohol.
CH3- CH2- OH etil alcohol

c. Sifat-sifat Alkohol
-Sifat Fisis
Alkohol mempumyai titik cair dan titik didih yang relatif tinggi. Pada suhu kamar, alkohol
suku rendah berbentuk cairan , suku sedang berupa cairan kental, sedangkan suku tinggi
berbentuk padatan
-Sifat Kimia
Gugus OH merupakan gugus yag cukup reaktif sehingga alkohol mudah terlibat dalam
berbagai jenis reaksi. Reaksi dengan logam aktif misalnya logam natrium dan kalium
membentuk alkoksida dan gas hidrogen. Alkohol sederhana mudah terbakar membentuk
gas karbon dioksida dan uap air. Jika alkohol dipanaskan bersama asam sulfat pekat akan
mengalami dehidrasi (melepas molekul air) membentuk eter atau alkena.

d. Kegunaan Alkohol dalam kehidupan sehari-hari


- pengawet untuk hewan koleksi (yang ukurannya kecil).
- bahan bakar otomotif. Ethanol dan methanol dapat dibuat untuk membakar lebih bersih
dibanding gasoline atau disel.
- antifreeze pada radiator.
- untuk menambah penampilan Mesin pembakaran dalam, methanol dapat disuntikan
kedalam mesin Turbocharger dan Supercharger. Ini akan mendinginkan masuknya udara
kedalam pipa masuk, menyediakan masuknya udara yang lebih padat.
- Gasohol (90% bensin + 10% alkohol) sebagai bahan bakar

3. Eter
a. Tata Nama Eter
Nama lazim dari eter adalah alkil alkil eter, yaitu nama kedua gugus alkil diikuti kata eter (
dalam tiga kata yang terpisah ).
CH3- CH2- O - CH3 Metil etil eter
Nama IUPAC adalah alkoksialkana. Dalam hal ini eter dianggap sebgai turunan alkana
yang satu atom H alkana diganti oleh gugus alkoksi ( -OR ).
CH3-CH2-O-CH3 metoksietana
b. Sifat-sifat Eter
- Sifat Fisis
Titik cair dan titik didih eter jauh lebih rendah daripada alkohol. Demikian juga dalam hal
kelarutan, eter lebih besar sukar larut dalam air daripada alkohol. Pada umumnya eter tidak
bercampur dengan air. Pada suhu kamar, kelarutan etil eter dalam air hanya 1,5 %. Hal ini
terjadi karena molekul eter kurang polar.
- Sifat Kimia
Eter mudah terbakar membentuk gas karbon dioksida dan uap air. Eter tidak beraksi
dengan logam natrium. Eter terurai oleh asam halida, terutama oleh HI.

c. Kegunaan Eter dalam kehidupan sehari-hari


Eter yang terpenting adalah etil eter yang dalam kehidupan sehair-hari maupun dalam
perdagangan disebut eter. Kegunaan utama eter adalah sebagai pelarut dan obat bius
(anestesi) pada operasi. Etil eter adalah obat bius yang diberikan melalui pernapasan, seperti
halnya kloroform atau siklopropana.

4. Aldehida
Aldehid adalah suatu senyawa yang mengandung gugus karbonil (C=O) yang terikat pada
sebuah atau dua buah unsur hidrogen. Aldehid berasal dari “ alkohol dehidrogenatum “ (cara
sintesisnya).

a. sifat-sifat
- Sifat-sifat kimia aldehid dan keton umumnya serupa, hanya berbeda dalam derajatnya.
Unsur C kecil larut dalam air (berkurang + C).
Merupakan senyawa polar, TD aldehid > senyawa non polar
- Sifat fisika formaldehid : suatu gas yang baunya sangat merangsang. Akrolein == propanal
== CH2=CH-CHO : cairan, baunya tajam, sangat reaktif.

b. Penggunaan Aldehida
Formaldehida merupakan aldehida yang paling banyak diproduksi dan mempunyai banyak
kegunaan antara lain sebagai berikut.
- Untuk membuat formalin, yaitu larutan 40 % formaldehida dalam air. Formalin digunakan
untuk mengawetkan contoh biologi dan juga mengawetkan mayat, tetapi tidak boleh untuk
mengawetkan makanan.
- Untuk membuat berbagai jenis plastik termoset (plastik yang tidak meleleh pada
pemanasan).

5. Keton
a. Tata Nama Keton
Nama alkanon diturunkan dari nama alkana yang sesuai dengan mengganti akhiran a
menjadi on. Nama lazim keton adalah alkil alkil keton. Kedua gugus alkil disebut secara
terpisah kemudian diakhiri dengan kata keton. CH3-CO-C2H5 metil etil keton CH3-CO-
CH3 dimetil keton.
b. Sifat-sifat Keton
- Oksidasi
Keton adalah reduktor yang lebih lemah daripada aldehida. Zat-zat pengoksidasi lemah
seperti pereaksi Tollens dan Fehling tidak dapat mengoksidasi keton. Oleh karena itu
aldehida dan keton dapat dibedakan dengan menggunakan peraksi-peraksi tersebut.
- Reduksi ( Adisi Hidrogen )
Reduksi keton menghasilkan alkohol primer.
c. Penggunaan Keton
Keton yang paling banyak penggunaannya adalah propanon yang dalam dunia perdangan
dan kehidupan sehari-hari disebut aseton. Kegunaan utana aseton adalah sebagai pelarut
untuk lilin, plastik, dan sirlak. Juga sebgai pelarut untuk selulosa asetat dalam memproduksi
rayon. Dalam kehidupan sehari-hari, kaum wanita menggunakan aseton untuk mebersihkan
pewarna kuku. Beberapa keton siklik merupakan bahan untuk membuat parfum karena
berbau harum.

6. Asam Karboksilat
a. Tata Nama Alkanoat
Nama asam alkanoat diturunkan dari nama alkana yang sesuai dengan mengganti akhiran a
menjadi oat dan memberi awalan asam. Misalnya alkana menjadi asam alkanoat.
CH3-CH-CH2-COOH
|
CH3
asam 3-metilbutanoat
Nama lazim asam karboksilat. Misalnya asam metanoat nama lazimnya adalah asam
format.
b. Beberapa Asam Karboksilat dalam Kehidupan Sehari-hari
Asam format banyak digunakan dalam industri tekstil, penyamakan kulit, dan di
perkebunan karet untuk menggumpalkan lateks (getah pohon karet). Asam asetat adalah
asam yang terdapat dalam cuka makanan. Kadar asam asetat yang terdapat dalam cuka
makanan sekitar 20-25 %.

7. Ester
a. Tata Nama Ester
Ester turunan alkana diberi nama alkil alkanoat. Yang disebut alkil pada nama itu adalah
gugus karbon yang terikat pada atom O ( gugus R' ), sedangkan alkanoat adalah gugus R-
COOH-. Atom C gugus fungsi masuk ke dalam bagian alkanoat.
b. Pembuatan Ester
Ester dapat dibuat dari asam karboksilat dan alkohol dengan pengaruh asam sulfat pekat.
Reaksi ini disebut reaksi pengesteran (esterifikasi) dan merupakan reaksi kesetimbangan.
c. Beberapa Jenis Ester dan Penggunaannya
Ester mempunyai aroma yang sedap banyak di antaranya terdapat pada bunga atau buah-
buahan sehingga disebut ester buah-buahan. Lilin (wax, bukan lilin parafin) adalah ester
dari asam karboksilat berantai panjang dengan alkohol berantai panjang. Salah satu
golongan ester yang banyak terdapat di alam adalah lemak (fat). Beberapa contoh lemak
dan minyak adalah lemak sapi, minyak kelapa, minyak jagung, dan minyak kelapa.
d. Sifat-sifat Ester
- Hidrolisis
Ester dapat terhidolisis dengan pengaruh asam membentuk alkohol dan asam karboksilat.
Reaksi hidrolisis merupakan kebalikan dan pengesteran. Hidrolisis lemak atau minyak
menghasilkan gliserol dan asam-asam lemak. Contoh hidrolisis gliseril tristearat
menghasilkan gliserol dan asam stearat.
- Penyabunan
Reaksi ester (khususnya lemak dan minyak) dengan suatu basa kuat seperti NaOH atau
KOH menghasilkan sabun. Oleh karena itu reaksinya disebut reaksi penyabunan
(saponifikasi). Pada pembuatan sabun juga terbentuk gliserol sebagai hasil sampingan.
8. BENZEN =C6H6
a. Pengertian :
Senyawa aromatis yang paling sederhana yang dimana :
- Berasal dari batu bara dan minyak bumi
- Sifat fisika : cairan, td. 80oC, tak berwarna, tak larut dalam air, larut dalam
kebanyakan pelarut organik, mudah terbakar dengan nyala yang berjelaga dan
berwarna (karena kadar C tinggi)

b. Pembuatan :
Dulu dari sulingan bertingkat ter batu bara, sekarang dari sulingan bertingkat minyak bumi

c. Pengunaan Benzen :
-Dahulu sebagai bahan bakar motor
-Pelarut untuk banyak zat
-Sintesis : stirena, fenol, nilon, anilin, isopropil benzen, detergen, insektisida, anhidrida asam
maleat, dsb
d. Sifat kimia benzen :
a. Halogenesi → Benzena bereaksi langsung dengan halogen dengan katalisator besi ( III )
halida
b. Nitrasi → Benzena bereaksi dengan asam nitrat pekat dengan katalisator asam sulfat
pekat membentuk nitrobenzena
c. Sulfonasi → Terjadi apabila benzena di panaskan dengan asam sulfat pekat
d. Alkilasi → Alkilbenzena dapat terbentuk jika benzena direaksikan dengan alkil halida
dengan katalisator aluminium kloroda ( AlCl3 )

Anda mungkin juga menyukai