Standar Kompetensi :
Memahami senyawa organik dan reaksinya, benzena dan turunannya dan makromolekul.
Kompetensi Dasar:
Mendeskripsikan struktur cara penulisan, tata nama, sifat, kegunaan dan identifikasi senyawa
karbon (halo alkana, alkanol, alkoksi alkana, alkanal, alkanon, alkanoat dan alkil alkanoat)
Indikator:
1. Mengidentifikasi gugus fungsi senyawa karbon
2. Menuliskan struktur dan nama senyawa karbon, berdasarkan gugus fungsinya
3. Menentukan isomer-isomer senyawa karbon
4. Menjelaskan reaksi identifikasi gugus fungsi senyawa karbon
5. Menentukan isomer-isomer senyawa karbon
Gugus Gungsi
Gugus fungsi adalah atom atau gugus atom yang menentukan struktur dan sifat dari
golongan senyawa karbon. Setiap kelompok senyawa karbon mempunyai gugus fungsi
tertentu dan sifat senyawa karbon ditentukan oleh fungsinya karena tiap-tiap gugus fungsi
mempunyai sifat yang khas/spesifik.
Berdasarkan gugus fungsinya, senyawa karbon dikelompokkan menjadi : alkohol, eter,
aldehid, keton, asam karboksilat dan ester.
Daftar gugus fungsi senyawa karbon
Nama
Rumus Golongan Rumus Umum Contoh senyawa
senyawa
Alkohol Metanol
– OH R – OH CH3 – OH
(alkohol) (metal alkohol)
Alkosi alkana Metoksi etana
–O– R – O – R’ CH3 – O – C2H5
(eter) (etil metil eter)
O Alkanal O O Etanal
ll (Aldehid) ll ll (asetaldehid)
–C–H R–C–H CH3 – C – H
O Alkanon O O Propanon
ll (keton) ll ll (Dimetil keton)
–C– R – C – R1 CH3 – C – CH3
O Asam alkanoat O O Asam etanoat
ll (asam karboksilat) ll ll (asam asetat)
– C – OH R – C – OH CH3 – C – OH
O Alkil alkanoat O O Metil etanoat
ll (Ester) ll ll (Metil asetat)
–C–O– R – C – O – R1 CH3 – C – O – CH3
Alkil halide
-X R–X CH3 – Cl Metil klorida
( Halo alkana )
Isomer fungsi : senyawa karbon yang memiliki rumus molekul sama tetapi gugus fungsinya
berbeda. Ada 3 pasang isomer fungsi :
1. Termasuk deret homolog apakah senyawa CH3 – CH2OH? Tentukan gugus fungsi
senyawa tersebut ?
2. Tentukan gugus fungsi eter ? Berikan satu contohnya !
O
II
3. Senyawa apakah yang memiliki gugus fungsi – C – ?
4. Sebutkan gugus fungsi aldehid ? Berikan satu contoh senyawanya !
5. Apakah jenis isomer antara asam karboksilat dan ester ? Apa rumus molekulnya ?
a. MONOALKOHOL
Monoalkohol adalah alkohol yang mempunyai satu gugus fungsi –OH
Rumus umum : R – OH (R = alkil)
Contoh : CH3OH, C2H5OH, C3H7OH dan seterusnya.
1. Jenis-jenis alkohol
Berdasarkan letak gugus OH, alkohol ada 3 macam yaitu :
a. Alkohol primer, gugus OH terikat atom C primer. Oksidasi alkohol primer
menghasilkan aldehid dan karboksilat
Contoh : CH3 – CH2 – OH ; CH3 – CH2 – CH2 – OH
3. Sifat-sifat alkohol
- Sifat fisik : berwujud cair, mudah larut dalam air, titik didihnya relatif tinggi
- Sifat kimia
a. Dapat bereaksi dengan logam aktif (Mg, Na, K, Al) menghasilkan logam alkanolat
dan gas hidrogen
Contoh : 2CH3 – OH + 2 Na 2 CH3 – ONa + H2
Natrium metanolat
b. Dapat oksidasi dengan oksidator KmnO4 atau K2Cr2O7
Alkohol primer dioksidasi menjadi aldehid, dioksidasi lebih lanjut menjadi asam
karboksilat.
Contoh : CH3 – CH2 – OH CH3 – CHO CH3 – COOH
[O ] [O ]
I II
OH O
Alkohol tersier tidak dapat dioksidasi.
4. Pembuatan Alkohol
a. Metanol (CH3OH)
Dibuat dengan mereaksikan gas CO dengan H2 menggunakan katalis Cr2O3 pada
suhu 350o tekanan 200 atm.
Cr2O3
Reaksi : CO + 2H2 CH3OH
350C . 200 atm
metanol
b. Etanol (C2H5OH)
Dibuat dengan reaksi fermentasi (peragian) karbohidrat (amilum) dari beras, gandum,
singkong atau kentang.
Reaksi : 2(C6H10O5)n + nH2O nC12H22O11
diastase
Amilum maltosa
Maltosa glukosa
C6H12O6 zimase
2C2H5OH + 2CO2
Glukosa etanol
5. Isomer alkohol
Isomer alkohol ada 4 macam, yaitu isomer posisi, isomer kerangka, isomer fungsi
dan isomer optis. Isomer posisi disebabkan oleh perbedaan letak gugus –OH, isomer
kerangka disebabkan karena perbedaan kerangka rantai induk. Alkohol berisomer fungsi
dengan eter. Isomer optis disebabkan karena adanya atom C asimetris yaitu atom C
yang mengikat 4 gugus atom yang berbeda.
3. Sifat-Sifat Eter
- Berwujud cair, berbau menusuk, mudah menguap dan uapnya mudah terbakar dan
beracun.
- Sukar larut dalam air karena bersifat non polar.
- Untuk jumlah atom C yang sama, titik didih eter lebih rendah dari titik didih alkohol.
- Tidak bereaksi dengan logam Na
- Bereaksi PCl5 tetapi tidak membebaskan gas HCl
R – O – R’ + PCl5 R – Cl + R’ – Cl + POCl3
- Bereaksi dengan HI
R yang panjang membentuk alkohol, R yang pendek membentuk alkil halida
Contoh :
CH3 – CH2 – O – CH3 + HI CH3 – CH2 – OH + CH3 – I
Etil metil eter asam Iodida etanol metil Iodida
4. Kegunaan Eter
- Eter (dietil eter) digunakan sebagai pelarut, obat bius (anastesi)
- MTBE (metil tersier butil eter) untuk menaikkan angka oktan pada bensin
1. Kelompokkan alkohol berikut dalam kelompok alkohol primer, sekunder atau tersier
a. Etanol c. 2 metil 2 propanol
b. 2 propanol d. isobutil alkohol
2. Tuliskan semua isomer C5H12O dan namanya masing-masing sebagai alkhohol dan eter?
3. Bagaimana cara membedakan alkohol primer, sekunder dan tersier ?
4. Bagaimana cara membuat Etanol dari karbohidrat. Tuliskan reaksinya !
5. Sebutkan perbedaan sifat alkohol dan eter
6. Tuliskan persamaan reaksi yang terjadi :
a. etanol + KMnO4 → d. metoksi etana + HI →
b. 1- propanol + H2SO4 (170 C) →
o
e. 2 butanol + KMnO4 →
c. 2 – metal- 2- propanol + Na →
7. Suatu senyawa dengan rumus molekul C3H8O, mempunyai sifat sebagai berikut
:bereaksi dengan Na menghasilkan gas H2, oksidasi dengan KMnO4 membentuk aseton.
Tuliskan reaksi yang terjadi dan apakah senyawa yang dimaksud !
a. ALDEHID / ALKANAL
O
ll
Aldehid merupakan senyawa karbon yang mempunyai gugus fungsi – C – H dengan
rumus umum aldehid O
ll
R–C–H
Aldehid berisomer fungsi dengan alkanon/keton dan rumus umum molekulnya CnH2nO.
1. Tata Nama Aldehid/Alkanal
a. Alkanal yang tidak bercabang dengan menyebutkan awalan n (normal) diikuti
nama alkanalnya (sesuai banyaknya atom C)
O O
ll II
Contoh : CH3 – CH2 – CH2 – C – H CH3 – CH2 – CH2 – C – H
butanal pentanal
b. Untuk alkanal yang bercabang
- menentukan rantai C terpanjang yang mengandung gugus fungsi dan diberi
nomor dimulai dari C gugus fungsi : O
ll
–C–H sebagai alkanalnya
- urutan pemberian nama
Nomor cabang, nama cabang, nama alkanalnya
contoh : O CH3 O
ll l ll
CH3 – CH – C – H (2 metil propanal) CH3 – C – C – H
l l
CH3 CH3
2,2 dimetil propanal
2. Isomer Alkanal
Jenis isomer alkanal adalah isomer kerangka dan isomer fungsi .
Contoh : isomer heksanal (C6H12O) O
O ll
ll CH3 – CH – CH – C – H
CH3 – CH2 – CH2 – CH2 – CH2 – C – H l l
CH3 CH3
n heksanal 2,3 dimetil butanal
3. Pembuatan Aldehid
Ada beberapa cara dalam pembuatan aldehid, diantaranya sebagai berikut :
Ada beberapa cara dalam pembuatan aldehid, diantaranya sebagai berikut :
1) aldehid dapat dibuat dengan mengoksidasi alkohol primer dengan larutan KMnO4
panas atau Kalium dikromat (K2Cr2O7) yang diasamkan sebagai oksidator.
Contoh :
O
KMnO4 II
CH3 – CH2 – OH CH3 – C – H + H2O
Etanol etanal
(alkohol primer) (aldehid)
2) Dalam fase gas, oksidasi dapat dilakukan dengan melewatkan uap alkohol bersama-
sama dengan oksigen pada logam perak (Ag) pada suhu kira-kira 500 C.
Contoh :
1 Ag
CH3OH + O2 HCHO + H2O
2 500 C
metanol (uap) formaldehida
3) Melewatkan uap alkohol (alkohol primer) paad tembaga (Cu) yang dipanaskan.
Contoh : Cu
CH3 – CH2OH CH3CHO + H2
500 C
Etanol (uap) asetaldehida/etanal
4. Sifat-Sifat Aldehid
- Aldehid C1 – C5 mudah larut dalam air, sedangkan aldehid dengan atom C lebih dari 5
sukar larut dalam air.
- Dapat direduksi oleh H2 menghasilkan alkohol primer : R – CHO + H2 R – CH2OH
- Dapat mereduksi pereaksi fehling dan tollens menghasilkan asam karboksilat.
Dengan larutan fehling membentuk endapan merah dan pereaksi Tollens membentuk
endapan perak Ag.
R – CHO + Ag2O R – COOH + 2Ag
Tollen endapan cermin perak
R – CHO + 2CuO R – COOH + Cu2O
Fehling endapan merah bata
5. Kegunaan aldehid
- larutan 37% formaldehid dalam air disebut formalin digunakan untuk mengawetkan
benda-benda anatomi.
- Formaldehid digunakan sebagai insektisida, bahan baku dalam pembuatan plastik,
damar sintesis, reagensia, bahan penghilang bau, untuk lampu dan lilin.
- Etanal digunakan untuk bahan karet, zat pewarna, dan zat organik yang lain (asam
asetat, aseton, etil asetat dan 1 - butanol)
Contoh :
O
O O
ll
ll propanon ll
CH3 – CH2 – C – CH3
CH3 – C – CH3 CH3 – CH – C – CH3
l butanon
CH3
3 - metil - 2 - butanon
O
ll
Rumus umum asam karboksilat R – C – OH
b. ESTER
O
ll
Ester merupakan senyawa karbon dengan gugus fungsi – C – OR dan merupakan turunan
dari asam karboksilat.
O
Rumus struktur Ester : II
R – C – OR
1. Tata Nama Ester
Ester diberi nama sesuai dengan nama asalnya, hanya kata asam diganti nama
alkil pengganti atom H, karena penamaan asam karboksilat ada 3 sistem, maka
penanaman ester juga demikian.
O - metil etanoat
ll - metil asetat
Contoh : CH3 – C – OCH3 - metil metana karboksilat
O - etil butanoat
ll - etil butirat
C3H7 – C – OC2H5 - etil propana karboksilat
2. Isomer ester
Jenis isomer ester adalah isomer kerangka dan isomer fungsi dengan asam karboksilat
dengan rumus umum CnH2nO2. Contoh isomer C4H8O2 O
a. Sebagai asam karboksilat ll
O CH3 – CH – C – OH
ll l
CH3 – CH2 – CH2 – C – OH CH3
asam butanoat
asam metil propanoat
b. Sebagai ester O
O ll
ll CH3 – C – OC2H5
CH3 – CH2 – C – OCH3 metil propanoat etil etanoat
3. Pembuatan Ester
Mereaksikan asam karboksilat dengan alkohol (reaksi esterifikasi) dalam suasana asam
O O
ll H+ ll
Reaksi : R – C – OH + R – HO R – C – O – R’ + H2O
asam karboksilat alkohol ester
5. Kegunaan Ester
a. Untuk aroma buatan (esens)
- Etil asetat (CH3-COOC2H5) aroma pisang selai
- Amil asetat (CH3COOC5H11) aroma nanas
- Oktil asetat (CH3COOC8H17) aroma jeruk
- Etil butirat (C3H7COOC2H5) aroma strawberry
- Amil valerat (C4H9COOC5H11) aroma apel
- Amil butirat (C3H7COOC5H11) aroma jambu
- Propil butirat (C3H7COOC3H7) aroma mangga
a. Amil asetat digunakan juga sebagai pelarut damar, pelarut pada pembuatan perekat
dan cat emulsi
b. Poliester digunakan sebagai bahan pembuat kain
1. Pengertian
Haloalkana atau alkil halida adalah senyawa turunan alkana, dimana satu atau lebih
atom H diganti dengan atom halogen. Rumus struktur haloalkana adalah R – X, dimana R
= alkil dan X = halida (F, Cl, Br, I)
Terbagi dua :
a. Mono halogen alkana, jika hanya atom H dari alkana yang diganti halogen.
Contoh : CH3 – CH2 – Cl etil klorida/kloro etana.
b. Poli halogen alkana, jika lebih dari 1 atom H dari alkana diganti halogen.
Contoh : CH2 – CH2 1,2 dibromo etana
l l
Br Br
2. Pembuatan haloalkana
Dibuat dari reaksi subtitusi halogen pada alkana atau reaksi adisi halogen pada alkena.
U.V
1) alkana + X2 haloalkana + HX
contoh : CH3 – CH3 + Cl2 U.V CH3 – CH2 – Cl + HCl
2) alkena + HX haloalkana
contoh : CH2 = CH2 + HCl CH3 – CH2 – Cl
3. Sifat-sifat haloalkana
* Pada suhu kamar suku rendah berbentuk gas, suku lebih tinggi berbentuk cair, dan
suku tinggi berbentuk padat.
* Sukar larut dalam air
4. Tata nama halo alkana
Penamaan haloalkana memiliki aturan sebagai berikut :
a. Rantai induk adalah rantai terpanjang yang mengandung gugus atom halogen.
b. Penomoran dimulai dari salah satu ujung, sehingga atom karbon yang mengikat atom
halogen mendapat nomor terkecil.
c. Nama halogen ditulis sebagai awalan dengan sebutan untuk Br (bromo), Cl (kloro), F
(fluoro) dan I(iodo).
Contoh : Cl
I
CH3 – CH – CH2 – CH3 (2 – klorobutana)
Cl
j. C2H5Cl (kloroetana) untuk pembuatan TEL (Tetra Etil Lead)
Penggunaan haloalkana harus hati-hati karena dapat menimbulkan dampak negatif.
Misalnya : CCl4 bersifat racun, freon dapat merusak lapisan ozon
1. Bila gas etana direaksikan dengan gas klor, reaksi apa yang akan terjadi? Tuliskan
reaksinya !
2. Tuliskan reaksi pembuatan CHCl3 (Kloroform) dari metana !
3. Apakah kegunaan dan dampak negatif dari penggunaan : freon, CHCl3, CCl4.
4. Sebutkan nama haloalkana berikut :
F l
a. CH2Br2 c. CH3 - CH - CH - CH - CH3
l l
b. CH2 - CH - CH2 l l l
d. CH3 – C – C – CH3
l l l Br Cl CH3
l l
Br Br Br
Cl Br
5. Tuliskan nama struktur dari nama berikut :
a. di lodo metana c. 1,2 – dibromo – 2 kloro – 3 metil pentana
b. 1,2 – difluoro etana d. 1,2 – dibromo – 1,2 di kloro – 1,2 difluoro etana
6. Tuliskan hasil reaksi berikut :
CH3
l
a. CH3 – CH3 + Br2 S.U.V
c. CH3 – CH – CH3 + F2 S.U.V
CH3
l
b. CH3 – C – CH3 + Cl2 S.U.V
d. CH3 – CH = CH – CH3 + Br2
l
CH3
Senyawa karbon dapat mengalami reaksi substitusi, reaksi adisi dan reaksi eliminasi.
1. Reaksi Substitusi (reaksi penggantian)
adalah reaksi di mana terjadi penggantian suatu atom atau gugus atom oleh atom
atau gugus atom yang lain.
Contoh :
a. Substitusi H pada alkana oleh x (Halogen : Cl atau Br)
dengan cara : penambahan X2, Katalis sinar matahari
R – H + X2
SM
R – X + Hx
Contoh :
CH4 + Cl2
SM
CH3Cl + HCl
metana metil klorida (kloro metana)
b. Substitusi OH pada alkohol oleh X (Halogen) dengan cara : penambahan Px 3/Px5/Hx
3R – OH + Px3
3R – X + H3PO3
R – X + AgOH
R – OH + AgX
Contoh : CH3 – CH3Cl + AgOH
CH3 – CH2 – OH + AgCl
etil klorida etanol
d. Substitusi x pada halogen alkana oleh O – R dengan cara : penambahan R – ONa
R – X + R – ONa
R – O – R + NaX
eter
alkena + X2
dihaloalkana
Contoh :
CH3 – CH = CH2 + Br2
CH3 – CH – CH2
propena l l
Br Br
1,2 dibromo propana
Reaksi ini digunakan untuk mengetahui adanya ikatan rangkap, karena Br2 coklat,
sedangkan CH3 – CH – CH2 tidak berwarna.
l l
Br Br
CH ≡ C – CH3 + H2
CH2 = CH – CH3
propuna propena
c. Adisi air (hidrasi)
Penambahan air dalam suasana asam akan menghasilkan alkohol
H
alkena + H2O alkohol
Contoh :
H
CH2 = CH2 + H – OH CH2 – CH2
etena l l
H OH
etanol
d. Adisi asam
Penambahan Hx menghasilkan haloalkana
alkena + Hx
haloalkana
Contoh :
CH2 = CH2 + HCl
CH2 – CH2
etena l l
Cl H
kloro etana
Br
2-bromo propana propena
Pada reaksi eliminasi berlaku aturan Saytzeff : bila molekul kecil (Hx atau H2O)
dilepaskan dari alkil halida atau alkohol, maka atom H diambil dari atom C yang mengikat
H paling sedikit. Contoh :
170 180 C
CH2 – CH – CH – CH3 CH3 – CH = CH – CH3 + H2O
H2SO 4
H OH H 2 – butena
2 – butanol (bukan CH2 = CH – CH2 – CH3)
H Br H 2 – butena
2 – bromo butana (bukan CH2 = CH – CH2 – CH3)
1. Tuliskan reaksi yang terjadi dan berilah nama senyawa yang terjadi!
a. asam propanoat + metanol
a. 2 kloro butana
H
55
C
KOH dalam alkohol
c. butanol 2
SO
4
4. Bagaimana mengubah :
a. 2 butanol 2 butena c. propena 2 propanol
b. metana kloroform
5. Senyawa apakah yang dapat menghilangkan warna air brom?
Setelah mempelajari bab di atas Anda dapat mengetahui senyawa karbon, benzena
dan turunannya dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu, Anda juga diharapkan
dapat mengerti dan memahami. Benzena dan turunannya sangat bermanfaat dalam
kehidupan sehari-hari, misalnya etilbenzena sebagai bahan pembuat plastik, asam
salisilat sebagai bahan pembuatan obat aspirin dan lain-lain. Selain itu diharapkan
Anda memiliki karakter sikap kritis, jujur, kerja keras, disiplin dan peduli
lingkungan.
3HCCH
– OH + Zn + ZnO
5. Reaksi benzena
Benzena mengalami reaksi dengan unsur atau senyawa lain sebagai berikut :
a. Nitrasi (substitusi dengan NO2).
Benzena bereaksi dengan asam nitrat pekat dengan katalisator asam sulfat pekat
membentuk nitrobenzena.
NO2
H2SO4(pekat)
+ HONO2 + H2O
H Cl
FeCl3
+ Cl2 + HCl
Cl
Cl
orto (o) Cl
o - diklorobenzena meta (m) para (p)
m - diklorobenzena p - diklorobenzena
Contoh : CH3
NH3
Cl
Cl
NO2 CH3
o– dikloro benzena m – nitro toluena p– dimetil benzena
Turunan Benzena
Benzena yang telah kehilangan satu atom H disebut gugus fenil (C6H5). Gugus ini dapat
mengikat atom atau gugus lain sehingga terbentuk turunan benzena.
a. Penaman Senyawa turunan benzena
Benzena pada umumnya dipakai sebagai induk dan gugus yang terikat diletakkan
sebelumnya pada pemberian nama.
Contoh :
Toluena (C6H5 – CH3) Nitro benzena (C6H5 – NO2)
Metil benzene NO2
CH3
3 ± 400 C
+ O2 + H2O
2 katalis
Asam benzoat
CH3
2) Pembuatan TNT (Tri Nitro Toluena) CH3 O2N NO2
TNT (bahan peledak) dapat dibuat
dengan mereaksikan toluena
H2SO4(pekat)
dengan asam nitrat (HNO3) pekat
HNO3(pekat) NO2
dan katalis H2SO4 pekat. toluena
TNT
3. Nitro benzena
NO2 Nitrobenzena sebagai bahan dasar pembuatan anilin. Anilin digunakan dalam
industri zat warna dan obat sulfat, yaitu 4 – aminobenzena sulfonamida untuk
antibakteri.
4. Anilin (C6H5 – NH2). Anilin berupa cairan tak berwarna seperti minyak yang sukar larut
dalam air dan bersifat basa lemah. Kegunaan anilin terutama untuk pembuatan zat warna
diazo.
NO2
9. Dodesil benzena (C6H5 – C12H25). Dedosil benzena ini sebagai bahan dasar pembuatan
detergen. C12H25
10. BHC atau Gammexan. BHC atau gammexan yaitu heksaklorosikloheksana, dihasilkan
pada adisi benzena dengan klor. Zat ini berguna sebagai insektisida.
Cl
Cl Cl
+ 3Cl2
Cl Cl
benzena
Cl
BHC
Selain banyak kegunaannya, benzena dan turunannya beracun, bahkan uapnya dapat
menyebabkan kanker.
Cl
e. 3HC CH
CH3 Polimerisa si
b. + NaOH ------>
adisi
NO2
c. + H2 ----->
Setelah mempelajari bab di atas Anda dapat mengetahui benzena dan turunannya
dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu, Anda juga diharapkan dapat mengerti dan
memahami. Benzena dan turunannya sangat bermanfaat dalam kehidupan sehari-
hari, misalnya etilbenzena sebagai bahan pembuat plastik, asam salisilat sebagai
bahan pembuatan obat aspirin dan lain-lain. Selain itu diharapkan Anda memiliki
karakter sikap kritis, jujur, kerja keras, disiplin dan peduli lingkungan.
I. Berilah tanda silang (x) pada huruf a, b, c, d atau e di depan jawaban yang tepat!
1. Berikut ini termasuk senyawa turunan 3. Hasil reaksi antara benzena dengan
benzena, kecuali …. metil klorida (CH3Cl) dengan katalis
a. fenol d. metil benzena AlCl3 adalah ….
b. toluena e. metoksi benzena a. fenol d. asam benzoate
c. benzena b. aniline e. nitrobenzene
2. Nama lain dari stirena adalah …. c. toluene
a. nitrobenzena 4. Nama senyawa dengan rumus struktur
b. vinil benzena NH2
c. metil benzena
d. hidroksi benzena adalah ….
e. metoksi benzena
Homopolimer
b. Kopolimer
Kopolimer adalah polimer yang tersusun lebih dari satu macam monomer.
Contoh : bakelit, nilon 66, dakron, polyester
Kopolimer
Macam-macam kopolimer
* Kopolimer Statistik : Kopolimer dengan susunan monomer yang terbentuk tidak
beraturan. – A – B – B – A – A – A – B – A – B – B – …..
* Kopolimer blok : Susunan monomer yang terbentuk secara teratur dengan jumlah
tertentu. – A – A – B – B – A – A – B – B – A – A – B – B – …..
* Kopolimer bergantian : Susunan monomer yang terbentuk secara bergantian
– A – B – A – B – A – B – A – B – A – B – …..
*Kopolimer bercabang : Susunan monomer lain merupakan cabang
– A – A – A – A – A – A – A – A …..
I I I
B B B
I I
B B
4. Berdasarkan Asalnya
Berdasarkan asalnya, polimer dibedakan menjadi dua, yaitu :
a. Polimer alam. Polimer alam adalah polimer yang sudah tersedia dan dibentuk di alam.
Polimer alam yang terbentuk dari reaksi polikondensasi dan adisi diantaranya berikut ini.
Polimer Monomer Polimerisasi Sumber
Protein Asam amino Kondensasi Wol, sutera
Amilum Glukosa Kondensasi Beras, gandum
Asam nukleat Nukleotida Kondensasi RNA, DNA
Selulosa Glukosa Kondensasi Kayu (tumbuh-tumbuhan)
Karet alam Isoprena Adisi Getah pohon karet
b. Polimer sintesis. Polimer sintetis adalah polimer yang dibuat di pabrik dan tidak terdapat
di alam. Polimer sintesis yang banyak dihasilkan adalah plastik, serat sintetis dan karet
sintetis. Beberapa contoh polimer sintetis :
Polimer Monomer Polimerisasi Sumber
Polietilena Etena Adisi Plastik
PVC Vinilklorida Adisi Pelapis lantai, pipa
Polipropilena Propena Adisi Tali plastik, karung plastik
Teflon Tetrafluoroetilena Adisi Gasket, panci antilengket
a) Plastik
Senyawa-senyawa yang termasuk plastik antara lain :
1) Polietena (polietilena) dengan monomer etena (CH2 = CH2)
nCH2 = CH2 [CH2 – CH2]n
etena polietena
Polietilena berupa plastik lentur, lemak dalam air panas dan tahan api.
Kegunaan : sebagai bahan pembuatan ember, kabel, tas, jas hujan dan plastik
pembungkus makanan.
Karbohidrat
Karbohidrat merupakan senyawa yang tersusun dari karbon, oksigen dan hidrogen yang
digunakan sebagai sumber energi bagi makhluk hidup. Rumus umum karbohidrat adalah
Cn(H2O)m. Karbohidrat dibentuk melalui proses fotosintesis pada tumbuhan hijau dengan
reaksi:
sinar matahari
x CO2 + x H2O (CH2O)x + x O2
klorofil
C O C O C O
H H H OH H H H H OH
C C C C
C C
OH H OH H OH
OH OH H OH
OH CH2OH
C C C C C
H OH H OH H
glukosa galaktosa fruktosa
a. Glukosa. Glukosa mempunyai dua bentuk konfigurasi yang ditandai dengan D (baca = de)
dan L (baca = el). Penetapan bentuk D dan L didasarkan pada arah gugus –OH pada
atom C asimetris nomor terbesar. Bila gugus –OH mengarah ke atas ditandai dengan D,
bila mengarah ke bawah ditandai dengan L.
di atas (D)
di bawah (L)
CH2OH H
C O C O
H H H H CH2OH OH
C C C C
OH H OH H
OH OH OH H
C C di bawah () C C di atas ()
H OH - D - Glukosa H OH - L - Glukosa
Jumlah isomer monosakarida dinyatakan dengan
O
rumus 2n di mana n adalah banyaknya atom C
asimetris (atom C kiral). Contoh : glukosa mempunyai C–H 1
glukosa etanol
- dapat mengalami mutarotasi yaitu peristiwa perubahan daya putar bidang polimerisasi
cahaya.
- oksidasi sempurna glukosa menghasilkan CO2 dan H2O.
- dapat mengalami reduksi pada gugus karbonil (gugus aldehid dan keton)
menghasilkan alkohol polivalen yang disebut aditol.
b. Fruktosa.
Fruktosa termasuk golongan ketosa (memiliki gugus keton) dan gugus hidroksil (–OH).
Rumus bangun fruktosa :
CH2OH CH2OH H2C
I I I
H – C – OH HO – C – H H – C – OH
I I I O
H – C – OH HO – C – H H – C – OH
I I I
HO – C – H H – C – OH HO – C – H
I I I
C=O C=O C
I I I
CH2OH CH2OH CH2OH
D – fruktosa L – fruktosa Rumus siklohemi asetat
Fruktosa terdapat pada madu dan buah-buahan yang sudah masak.
Sifat-sifat fruktosa :
- walaupun mengandung gugus keton (–CO–), tetapi fruktosa dapat mereduksi larutan
Fehling. Hal ini disebabkan karena fruktosa dapat mengalami penataan ulang menjadi
gugus aldehid. (–CHO).
- dapat diragikan menjadi etanol (C2H5OH) dan gas CO2
- lebih manis daripada glukosa dan sukrosa
- optis aktif putar kiri (levolusa)
- dapat mengalami mutarotasi
2. Disakarida
Disakarida yaitu suatu senyawa karbohidrat yang apabila dihidrolisis akan terurai
menjadi dua molekul monosakarida. Rumus molekul disakarida C12H22O11. Disakarida yang
berperan penting bagi makhluk hidup adalah sukrosa (sakarosa/gula tebu), maltosa (gula
pati) dan laktosa (gula susu).
a. Sukrosa (gula tebu)
Sukrosa terdapat dalam berbagai tumbuhan terutama pada batang tebu atau akar
tanaman bit, ubi gula, buah-buahan, dan madu. Sukrosa sekitar enam kali lebih manis
daripada laktosa, tiga kali lebih manis daripada maltosa, sedikit lebih manis daripada
glukosa, tetapi hanya sekitar setengah dari kemanisan fruktosa. Satu molekul sukrosa
terbentuk dari gabungan satu molekul glukosa dan satu molekul fruktosa, dengan struktur
sebagai berikut : CH OH 2
C O
O
H H H CH2OH H
C C C C
OH H O
OH CH2OH
H OH
C C
C C
H OH
unit glukosa OH H
unit fruktosa
C O C O
H H H H H H
C C C C
OH H O OH H
OH OH
C C C C
H OH H OH
unit glukosa unit glukosa
Maltosa terdapat pada pati dan terbentuk dari hidrolisis amilum.
2(C6H10O5) + xH2O xC12H22O11
diastase
maltosa glukosa
Maltosa tidak dapat mereduksi larutan fehling dan tidak dapat difermentasikan.
c. Laktosa (gula susu)
Laktosa tersusun dari molekul glukosa dan galaktosa, dengan struktur sebagai berikut :
CH2OH CH2OH
C O C O
OH H O H H
C C C C
H OH H H H OH H OH
C C C C
H OH H OH
unit glukosa unit galaktosa
Laktosa terdapat pada air susu hewan mamalia. Hidrolisis laktosa menghasilkan glukosa
dan galaktosa. Laktosa dapat mereduksi Fehling dan Tollens. Secara komersial, laktosa
diperoleh sebagai hasil samping pabrik keju.
C12H22O11 + H2O C6H12O6 + C6H12O6
laktase
glukosa galaktosa
maltosa
c. Glikogen
Glikogen adalah glukosa yang disimpan dalam tubuh. Manusia dan hewan menggunakan
amilum sebagai makanan. Dalam sistem pencernaan, amilum mengalami hidrolisis
kemudian diserap dalam bentuk glukosa. Akan tetapi, kadar glukosa dalam darah tidak
boleh terlalu tinggi. Glukosa yang tidak segera digunakan diubah menjadi glikogen dan
disimpan di dalam hati dan jaringan otot. Hidrolisis glikogen dengan asam menghasilkan
glukosa dan bila dihidrolisis dengan enzim diastase menghasilkan maltosa. Larutan
glikogen bersifat optis aktif putar kanan.
Reaksi pengenal karbohidrat O
1. Uji Fehling. Glukosa, galaktosa, maltosa, laktosa mengandung gugus aldehid ( - C - H )
sehingga dengan pereaksi Fehling memberikan uji yang positif yang ditandai dengan
terbentuknya endapan merah. Fruktosa meskipun tidak mengandung gugus aldehid juga
menimbulkan endapan merah dengan pereaksi Fehling karena banyak mengandung gugus
hidroksil. Sehingga gula-gula tersebut disebut gula pereaksi (mereduksi pereaksi fehling).
O O
C–H C – OH
I I
H– C – OH H– C – OH
I I
HO – C–H + CuO HO – C–H + Cu2O(s)
I (pereaksi fehling) I (merah bata)
H– C – OH H– C – OH
I I
H– C – OH H– C – OH
I I
CH2OH CH2OH
glukosa asam glukonat
3. Uji Iodium. Amilium dengan larutan iodium (dalam Kl) memberikan warna biru
Amilum + I2
iodium (biru)
Protein
Protein tersusun oleh asam-asam amino yang saling berikatan. Asam amino adalah
suatu golongan senyawa karbon yang setidak-tidaknya mengandung satu gugus karboksil
(-COO) dan mengandung gugus amino (-NH2). Dalam satu molekul asam amino dapat terjadi
perpindahan proton dari gugus karboksilat ke gugus amino sehingga terbentuk gugus NH3+
dan COO yang disebut ion kembar atau ion zwitter. Adanya ion zwitter menyebabkan asam
amino dapat bersifat asam maupun basa (amfoter).
H O H O
I I
R–C–C R–C–C
I OH I O-
NH2 NH3+
Asam amino penyusun protein akan berkaitan dengan asam amino yang lain dengan
ikatan peptida. Ikatan peptida terbentuk oleh gabungan gugus amino (-NH2) dengan
melepaskan molekul air.
Asam amino essensial adalah asam amino yang sangat diperlukan oleh tubuh tetapi
tidak dapat disintesa sendiri oleh tubuh. Contoh : lisin, valin, triptofan, metionin, fenilalanin,
leusin, isoleusin, treonin. Asam amino non essensial adalah asam amino yang diperlukan
tubuh tetapi dapat disintesa sendiri oleh tubuh.
O O
2. Valin : (CH3)2 – CH – CH – C – OH 4. Fenil alanin : – CH2 – CH – C – OH
I I
NH2 NH2
1. Sifat-sifat Protein
- Protein ada yang larut dalam air dan ada yang sukar larut dalam air tetapi larut dalam
NaCl, asam dan basa.
- Protein dapat mengalami denaturasi (menggumpal) jika :dipanaskan, ditambah garam,
alkohol, aseton, atau asam kuat.
- Pada hidrolisa (dalam tubuh dengan katalis enzim) protein akan terurai menjadi asam
amino. Di luar tubuh proses hidrolis dapat dilakukan dengan larutan HCl / H2SO4 yang
dipanaskan. Ensim tertentu hanya dapat mengkatalis jenis protein tertentu. Hidrolisis
protein dilakukan dengan bantuan asam, basa dan enzim.
2. Fungsi Protein
Berdasarkan fungsinya protein digolongkan menjadi 7 :
1) Enzim. Enzim merupakan protein yang berfungsi sebagai biokatalisator.
Contoh : ribonuklease dan tripsin
2) Protein transport. Protein transport merupakan protein yang mengikat dan
memindahkan molekul atau ion spesifik. Contoh : lipoprotein dan hemoglobin
3) Protein nutrien. Protein nutrient merupakan protein yang berfungsi sebagai cadangan
makanan. Contoh : kasein pada susu dan ovalbumin pada telur.
4) Protein kontraktil. Protein kontraktil merupakan protein yang memberikan kemampuan
pada sel dan organisme untuk mengubah bentuk atau bergerak. Contohnya, aktin dan
myosin, yaitu protein yang berperan dalam sistem kontraksi otot kerangka.
5) Protein struktur. Protein struktur merupakan protein yang berperan sebagai penyanggah
untuk memberikan struktur biologi, kekuatan atau pelindung. Contohnya ialah kalogen,
yaitu komponen utama dalam urat dan tulang rawan. Fibroin, yaitu komponen utama
dalam serat sutera dan jaring laba-laba. Contoh lain ialah keratin yang terdapat pada
rambut, kuku dan bulu ayam.
6) Protein pertahanan. Protein pertahanan merupakan protein yang melindungi organisme
terhadap serangan organisme lain (penyakit). Contohnya adalah immunoglobulin atau
antibodi yang terdapat dalam vertebrata.
7) Protein pengatur. Protein pengatur merupakan protein yang mengatur aktivitas seluler
atau fisiologi. Contohnya ialah hormon, seperti insulin yang mengatur metabolisme gula
darah. Contoh lain adalah hormon pertumbuhan dan hormon seks.
3. Reaksi Pengenalan Protein
1). Reaksi biuret
Uji biuret adalah uji umum untuk mengidentifikasi adanya protein (ikatan peptida) dalam
suatu zat. Kelemahan uji ini tidak dapat menunjukkan adanya asam amino bebas. Zat
yang akan diselidiki mula-mula ditetesi larutan NaOH, kemudian larutan tembaga (II)
sulfat yang encer. Jika terbentuk warna ungu, berarti zat itu mengandung protein.
Reaksi ini positif terhadap ikatan peptida.
2) Reaksi millon
Protein + Hg (NO3)2 + HGNO3 merah
Reaksi ini positif terhadap gugus fenol dalam protein.
Setelah mempelajari bab di atas. Anda diharapkan dapat mengetahui molekuler dan
biomolekuler yang menyusun zat-zat yang terdapat dalam makanan sehari-hari.
Anda juga diharapkan dapat mengetahui kegunaan zat-zat tersebut serta macam-
macam dan reaksi dari zat-zat tersebut. Supaya tujuan-tujuan tersebut dapat
tercapai, maka dalam diri siswa perlu dikembangkan sikap kritis, rasa ingin tahu
dan pantang menyerah.
Pengertian
Lemak biasanya mempunyai wujud padat, tetapi pada suhu kamar lemak dapat berupa
cairan, yang lazim disebut minyak. Lemak adalah senyawa (gliserida) yang merupakan ester
dari asam lemak dengan gliserol. Oleh karena gliserol mengandung tiga gugus OH, maka satu
molekul gliserol akan mengikat 3 molekul asam membentuk Trigliserida.
Lemak yang berwujud cair banyak mengandung asam lemak tak jenuh (asam lemak
yang memiliki ikatan rangkap dalam struktur molekulnya), sedangkan lemak yang berwujud
padat banyak mengandung asam lemak jenuh (asam lemak yang struktur molekulnya tidak
memiliki ikatan rangkap). Asam lemak jenuh mempunyai titik cair yang lebih tinggi daripada
asam lemak tak jenuh.
O O
CH2 – OH HO – C – R CH2 – O – C – R
l O O
CH – OH +
l HO – C – R CH – O – C – R + 3H2O
CH2 – OH
gliserol O O
HO – C – R CH2 – O – C – R
asam lemak trigliserida
Umumnya lemak terbentuk dari gliserol dan asam lemak jenuh, sedangkan minyak terbentuk
dari gliserol dan asam lemak tak jenuh. Walaupun wujudnya berbeda, tetapi struktur kimia
lemak dan minyak sama. Jadi struktur molekul minyak atau lemak dapat digambarkan :
Keterangan :
O
R1, R2 dan R3 adalah rantai hidrokarbon dengan jumlah atom karbon
CH2 – O – C – R1 dari 3 hingga 23, tetapi yang paling umum dijumpai adalah 15 dan 17.
O Semua lemak, baik hewani maupun nabati mengandung asam lemak
jenuh dan asam lemak tak jenuh, dengan komposisi yang beragam.
CH – O – C – R2
Derajat ketidakjenuhan dinyatakan dengan bilangan iodin, yaitu
O jumlah gram iodin yang dapat diserap oleh 100 gram lemak untuk
CH2 – O – C – R3 reaksi penjenuhannya. Jadi, makin besar bilangan iodinnya makin
tinggi ketidakjenuhannya.
Tatanama Lemak
Penamaan minyak atau lemak diawali dengan kata gliseril, kemudian diikuti oleh nama
asam lemak. Jika ketiga asam lemak sama (R1 = R2 = R3), maka penamaannya diberi awalan
tri. Perhatikan contoh berikut ini !
1. R1 = R2 = R3
O O
CH2 – O – C – C11H23 CH2 – O – C – C17H33
O O
CH – O – C – C11H23 CH – O – C – C17H33
O O
CH2 – O – C – C11H23 CH2 – O – C – C17H33
Gliseril trilaurat (gliseril tritaurin) Gliseril trioleat (gliseril triolien)
2. R1 R2 = R3 3. R1 R2 R3
O O
CH2 – O – C – C17H31 CH2 – O – C – C17H29
O O
CH – O – C – C17H35 CH – O – C – C13H27
O O
CH2 – O – C – C17H35 CH2 – O – C – C15H31
Gliseril linoleo distearat Gliseril linoleo miristo palmitat
O O O
CH2 – O – C – C3H7 CH2 – O – C – C17H35 CH2 – O – C – C15H31
O O O
CH – O – C – C3H7 CH – O – C – C17H35 CH – O – C – C15H31
O O O
CH2 – O – C – C3H7 CH2 – O – C – C17H35 CH2 – O – C – C15H31
Gliseril tributirat Gliseril tristearat Gliseril tripalmitat
(mentega) (margarin)
Minyak nabati (yang dikandung tumbuh-tumbuhan) adalah gliserida yang terbentuk dari
gliserol dan asam-asam tak jenuh.
O O O
CH2 – O – C – C17H33 CH2 – O – C – C17H29 CH2 – O – C – C17H31
O O O
CH – O – C – C17H33 CH – O – C – C17H29 CH – O – C – C17H31
O O O
CH2 – O – C – C17H33 CH2 – O – C – C17H29 CH2 – O – C – C17H31
Gliseril trioleat Gliseril trilinolenat Gliseril trilinoleat
Sifat-Sifat Lemak
O
CH2 – O – C – C17H35
CH2 – OH
O
CH – O – C – C17H35 + 3H2O CH – OH + 3C17H35COOH
O
CH2 – O – C – C17H35 CH2 – OH
Gliseril tristearat Gliserol Asam stearat
Kegunaan Lemak
Kegunaan lemak/minyak antara lain :
1. Minyak pada umumnya digunakan untuk mengolah makanan (menggoreng).
2. Di dalam industri, minyak digunakan sebagai bahan dasar pembuatan margarin.
3. Minyak dan lemak juga digunakan sebagai bahan dasar pembuatan sabun dan gliserol.
I. Berilah tanda silang (x) pada huruf a, b, c, d atau e di depan jawaban yang tepat!
1. Untuk menentukan jumlah ikatan 4. Berikut ini yang termasuk lemak/minyak
rangkap pada minyak dapat diukur yang berwujud cair pada suhu kamar
berdasarkan bilangan …. adalah asam ….
a. oktan d. iod a. oleat d. stearat
b. oksidasi e. ester b. laurat e. palmitat
c. penyabunan c. miristat
2. Alkohol yang dihasilkan dalam pabrik 5. Senyawa yang berfungsi sebagai
sabun adalah …. sumber energi terbesar adalah ….
a. fenol a. enzim d. karbohidrat
b. asam palmitat b. lemak e. asam nukleat
c. gliserol dan sabun c. protein
d. glikol 6. Lemak merupakan biomolekul yang da-
e. gliserol pat larut dalam pelarut, kecuali pada ….
3. Salah satu sifat dari lemak atau minyak, a. air d. klorofom
kecuali …. b. eter e. benzena
c. aseton
a. lemak berwujud padat
7. Zar berikut ini termasuk golongan ester,
b. minyak berwujud cair
kecuali ….
c. dapat mengalami reaksi hidrogenasi
a. gula pasir
d. apabila tersimpan lama akan berbau
b. minyak ikan
tengik
c. minyak goreng
e. mengalami hidrolisis dengan air d. lemak kambing
menghasilkan sabun e. esens untuk sirup