Anda di halaman 1dari 14

KELOMPOK 5

Presentation is Ready
ETER adalah senyawa karbon turunan alkana yang
memiliki gugus fungsi –OR’(alkoksi). Eter dikenal dengan
alkoksi alkana.
RUMUS UMUM ALKANA
ETER (alkoksi alkana) dianggap berasal dari substitusi satu
atom H pada alkana dengan gugus fungsi –OR. Simak beberapa senyawa
alkoksi alkana berikut.

Tabel beberapa senyawa alkoksi alkana

Nama Struktur Rumus Molekul

Metoksimetana (dimetil
CH3 – O – CH3 C2H6O
eter)

Etoksietana (dietil eter) C2H5 – O – C2H5 C4H10O

Metoksietana (etil metil


CH3 – O – CH2 – CH3 C3H8O
eter)
Dari rumus molekul senyawa – senyawa di tabel, jika n adalah jumlah
atom C, maka rumus umum alkoksi alkana dinyatakan sebagai:

CnH2n+2O
Struktur alkoksi alkana juga dapat dilihat sebagai suatu atom O yang
diapit oleh dua gugus alkil, R dan R’, yang dapat sama atau berbeda. Oleh
karena itu, rumus di atas dapat ditulis sebagai:

“R – O – R”
*R dan R’ adalah gugus alkil yang dapat sama atau berbeda

Berdasarkan R dan R’, alkoksi alkana dapat digolongkan menjadi:

1. Alkoksi alkana tunggal/ sederhana, yakni alkoksi alkana dengan dua gugus
alkil yang simetris, yakni R = R’. Contohnya adalah dimetil alkoksi alkana
(CH3 – O – CH3).

2. Alkoksi alkana majemuk, yakni alkoksi alkana dengan dua gugus alkil yang
asimetris, R ≠ R’. Contohnya adalah etil metil alkoksi alkana (CH3 – O – C2H5).
TATA NAMA ETER
Penamaan senyawa ETER dapat dilakukan dengan dua cara,
yaitu penamaan dengan alkil eter (trivial, atau nama umum) dan alkoksi
alkana (IUPAC).

TATA NAMA TRIVIAL TATA NAMA IUPAC

Pada tata nama ETER secara trivial, nama kedua Pada tata nama IUPAC, bila gugus alkilnya
gugus alkil disebutkan lebih dulu, kemudian diikuti kata mempunyai jumlah rantai C yang tidak sama maka alkil
eter. Bila gugus alkilnya berbeda maka nama alkil diurutkan yang bertindak sebagai alkoksi (R – O) adalah alkil dengan
berdasarkan abjad, tapi bila kedua gugus alkilnya sama jumlah C yang lebih kecil,kemudian diikuti nama rantai
maka diberiawalan di-. Sebagai contoh, perhatikan struktur alkananya (R). Bila digambarkan, cara penamaan tersebut
berikut: adalah sebagai berikut:

• CH3 – O – CH3 dimetil eter (R = R’) • CH3 – O – CH3 metoksi metana

• CH3 – O – CH2 – CH3 etil metil eter (R ≠ R’) • CH3 – O – CH2 – CH3 metoksi etana

• C2H5 – O – C3H7 etil propil eter (R ≠ R’) • CH3 – CH2 – O – CH2 – CH2 – CH3 etoksi
propana
SIFAT ETER
Ada dua sifat eter yang akan dibahas, yaitu sifat fisika eter dan
sifat kimia eter (reaksi eter).

SIFAT FISIKA ETER SIFAT KIMIA ETER

Alkoksi alkana merupakan cairan tidak berwarna Alkoksi alkana kurang reaktif karena gugus
yang mudah menguap dan terbakar, serta berbau enak fungsinya yang kurang reaktif.
tetapi mempunyai sifat membius. Titik didih Alkoksi
alkana realtif lebih rendah jika dibandingkan dengan isomer
gugus fungsinya, alkohol, yang setara (memiliki jumlah
atom C sama) karena di dalam alkohol terdapat ikatan
hidrogen, sedangkan pada Alkoksi alkana tidak (adanya
gaya London, yang lebih lemah dari ikatan hidrogen).
REAKSI ETER
a. REAKSI DENGAN PCl5 b. REAKSI DENGAN ASAM HALIDA (HX)

Reaksi alkoksi alkana dengan fosfor penta klorida ETER dapat bereaksi dengan asamhalida
akan menghasilkan alkil halida. Reaksi dengan PCl5 dapat (terutama HI) menghasilkan alkil halida dan alkohol.
digunakan untuk membedakan alkohol dengan alkoksi
alkana. Pada alkohol dihasilkan HCl yang dapat R – O – R’ + HI → R – OH + R’ – I
memerahkan lakmus biru, sedangkan alkoksi alkana tidak.
Jika asam halidanya berlebih, akan dihasilkan 2 molekul
R – O – R’ + PCl5 → RCl + R’Cl + POCl3 alkil halida.

Contoh : Contoh :

CH3 – O – C2H5 + PCl5 → CH3Cl + C2H5Cl + PCl3 • C2H5 – O – CH3 + HI → C2H5 – OH + CH3 – I

• CH3 – O – C2H5 + 2HI → CH3 – I + C2H5 – I + H2O


REAKSI ETER
c. REAKSI SUBSTITUSI d. REAKSI OKSIDASI

Alkoksialkana tidak bereaksi dengan logam ETER /alkoksialkana berekasi dengan


reaktif seperti K dan Na. Sifat ini digunakan untuk O2 membentuk senyawa hidroperoksida.
membedakan alkohol dan eter.

R – O – R’ + Na –> Tidak bereaksi


PEMBUATAN ETER
1. Alkoksi alkana simetris dibuat dari dehidrasi 2. Reaksi antara Na – alkoksida dengan
alkohol menggunakan asam sulfat pekat pada alkil halida (sintesis Williamson)
suhu 140oC.

2R – OH → R – O – R + H2O (H2SO4, 140oC) R – ONa + R’Cl → R – O – R’ + NaCl

Contoh : Contoh :

2CH3 – OH → CH3 – O – CH3 + H2O (H2SO4, 140oC) CH3CH2ONa + CH3Cl → CH3CH2 – O – CH3 + NaCl
KEGUNAAN ETER
1. DIETIL ETER 2. METIL TERSIER BUTIL ETER
(MTBE ATAU 2-METIL-2-METOKSI PROPANA)
• Sebagai pelarut senyawa organik untuk ekstraksi MTBE berperan sebagai zat aditif pada bensin. MTBE
senyawa organik dari air atau pelarut lainnya. Banyak bersifat karsinogenik dan kebocoran MTBE dari tempat
senyawa organik yang lebih mudah larut dalam penyimpanan bensin di tangki bawah tanah, dapat
dietileter dibandingkan dengan air. Dengan titik didih mencemari air tanah. Penggunaan MTBE telah dilarang dan
yang rendah, dietileter dapat dipisahkan kembali dari kemudian akan digunakan senyawa yang mengandung
senyawa – senyawa organik terlarutnya melalui oksigen, seperti etanol yang tidak terlalu karsinogenik
penyulingan pada suhu rendah. meski agak mahal.
• Sebagai obat bius (anestesi). Campuran dietileter
dengan air bersifat sangat eksplosif sehingga sekarang
telah diganti dengan zat lain, seperti pentrana (CH3 – O
– CF2 – CHCl2) dan entrana (CHF2 – O – CF2 – CHFCl).
KEGUNAAN ETER DALAM
KEHIDUPAN SEHARI HARI
• Di bidang medis, banyak sekali eter yang digunakan untuk anestesi
(bius).
• Bi bidang otomotif, eter digunakan untuk menghidupkan mesin yang
tak mau menyala. Bahkan eter juga digunakan sebagai tambahan
bahan bakar sehingga laju mesin lebih kencang.
• Di laboratorium, eter merupakan pelarut yang banyak digunakan.
QUESTION
1. Apa rumus umum dari senyawa eter?

2. Apa nama lain dari eter?

3. Sebutkan reaksi-reaksi yang terjadi pada senyawa eter.

4. Tuliskan struktur dari senyawa eter 3-metoksipentana

5. Tuliskan struktur senyawa eter dari 2-metoksi-3metilbutana


THANKS
FOR YOUR ATTENTION

Anda mungkin juga menyukai