OLEH :
KELAS : 3 KI
KELOMPOK 2
RIZKA NURDIANTI
TIARA PRACETIA
AHMAD ARDIANSYAH
RANDO SUHENDRA
Detil
CH3CH2-O-CH2CH3 35 74
eter
pentan CH3CH2-CH2-
36 72
a CH2CH3
Beberapa alkil eter
Titik Titidk Kelaruta
Momen
Eter Struktur lebur didih n dalam
dipol (D)
(C) (C) 1 L H 2O
Dimetil
CH3-O-CH3 -138,5 -23,0 70g 1,30
eter
Dietil CH3CH2-O-
-116,3 34,4 69g 1,14
eter CH2CH3
Larut
Tetrahi pada
drofura O(CH2)4 -108,4 66,0 semua 1,74
perbandin
n
gan
Larut
pada
Dioksa
O(C2H4)2O 11,8 101,3 semua 0,45
Eter sedikit polar karena sudut ikat C-O-C eter
adalah 110 derajat, sehingga dipol C-O tidak dapat
meniadakan satu sama lainnya.
Eter lebih polar daripada alkena, namun tidak
sepolar alkohol, ester, ataupun amida.
Eter dapat dipisahkan secara sempurna melalui
destilasi.
Eter secara umumnya memiliki reaktivitas kimia
yang rendah, walaupun ia lebih reaktif daripada
alkana
Eter tidak bereaksi dengan asam encer, basa encer
atau dengan reduktor atau oksidator biasa.
Mudah terbakar
Pada umumnya bersifat racun
Bersifat anastetik (membius)
STRUKTUR DAN IKATAN
ETER
Eter memiliki ikatan C-O-C yang bersudut ikat sekitar 110 dan jarak
C-O sekitar 140 pm. Rotasi ikatan C-O sangatlah rendah.
Menurutteori ikatan valensi, hibridisasi oksigen pada senyawa eter
adalah sp3.
Oksigen lebih elektronegatif daripada karbon, sehingga hidrogen
yang berada pada posisi alfa relatif terhadap eter bersifat lebih
asam daripada hidrogen senyawa hidrokarbon. Walau demikian,
hidrogen ini kurang asam dibandingkan dengan alfa hidrogen keton.
Struktur Serupa
Eter tidak boleh disamakan dengan gugus-gugus sejenis berikut
yang mempunyai stuktur serupa - R-O-R.
Senyawaaromatik sepertifurandi mana oksigen adalah
sebahagian daripada sistem aromatik.
Senyawa dengan atom-atom karbon yang bersebelahan dengan
oksigen terikat dengan oksigen,nitrogen, atausulfur:
EsterR-C(=O)-O-R
AsetalR-CH(-O-R)-O-R
AminalR-CH(-NH-R)-O-R
Anhidrida R-C(=O)-O-C(=O)-R
JENIS-JENIS ETER
Eter
Eter
Asimetri
Simetris
s
rumus umum rumus umum
eter eter
R = R R R
(eter sederhana (eter
) campuran)
PEMBUATAN ETER
Menurut Sintesis Eter Williamson
Eter dapat dibuat dengan mereaksikan suatu alkil halida
(haloalkana) dengan suatu alkoksida. Alkoksida dapat dibuat dengan
mereaksikan suatu alkohol primer dengan suatu basa seperti NaOH.
Contoh:
+ R-OH R2CH-C(-O-R)-R2
Dengan HI Dingin :
Reaksi Dengan asam iodida dingin, eter
menghasilkan alkohol dan alkil iodida.
dengan
Dengan asam sulfat pekat dingin, eter dapat
larut. Pemanasan larutan eter dalam asam
sulfat pekat mengakibatkan terbentuknya
dengan
O) dalam suatu eter.
C2H5-O-C2H5 + Cl2 CH3CHCl-O-
C2H5 + HCl
Halogen
Rumus umum dari eter
R O R
R = alkil
Ar = aril
Rumus Umum
RO- Ar O -
Ar Ar
TATA NAMA ETER
Penamaan eter dapat dilakukan dengan dua cara,
yaitu penamaan alkil eter (Cara Trivial) dan menurut
sistem IUPAC, gugus OR disebut gugus alkoksi
sehingga penataan nama senyawa eter dimulai
dengan nama gugus alkoksi (alkoksialkana) diikuti
oleh nama rantai utamanya.
Penamaan Alkil Eter (Trivial)
Nama kedua gugus alkil disebut lebih dahulu (diurutkan berdasarkan
abjad), kemudian di tambahkan eter. Jika kedua gugus alkil sama, di
tambah awalan di. Tata nama trivial untuk senyawa eter sangat
sederhana dengan menyebutkan nama-nama gugus yang terikat pada
atom oksigen dan kemudian ditambahkan kata eter.
diisopropil t-butil
eter metil eter
Siklopentil Difenil
metil eter eter
Contoh Penamaan IUPAC :
O
3-metoksi 2-etoksi
heksana etanol
Tetrahidro 1, 3, 5 -
-furan trimetoksi
(eter benzena
siklik)
Di bawah ini Penataan Nama Eter Menurut Trivial dan IUPAC
Nama IUPAC
Rumus Struktur Eter Nama Trivial
(alkoksialkana)
CH3 O CH2
Etil metil eter Metoksi etana
CH3
CH3 CH2 O
Dietil eter Etoksi etena
CH2 CH3
KEISOMERAN PADA ETER
Fungsio Struk
nal tur
Isom
er
senyawa yang memiliki
rumus molekul sama, namun
Isomer
rumus strukturnya berbeda.
Contohnya dietil eter
memiliki isomer struktur
Isomer
memiliki rumus umum yang
sama, Akan tetapi, keduanya
memiliki jenis gugus fungsional
yang berbeda. Dua senyawa
Fungsiona yang memiliki rumus umum
molekul sama namun gugus
fungsionalnya berbeda disebut
l memiliki keisomeran fungsional.
Eter berisomer fungsional
dengan alkohol
MANFAAT ETER
DAN
DAMPAKNYA
MANFAAT ETER
O Pelarut eter bermanfaat dalam pembuatan pereaksi
Grignard.
O Di bidang medis, banyak sekali eter yang digunakan
digunakan.
O Eter juga digunakan sebagai pelarut non polar untuk
waktu pemulihan.
O Eter bahan yang mudah terbakar karena eter
-CC
Metode
yang umum yang digunakan untuk
mensintesis epoksida adalah reaksi alkena
dengan asam peroksida dan prosesnya
dinamakan epoksidasi.
O
O
O
Asam peroksida suatu epoksida oksirana
CONTOH PENAMAAN EPOKSIDA