Anda di halaman 1dari 11

Diskusi 4, Kimia Organik 1

Riva Aprilia / 043906892

1. Buatlah Peta konsep untuk Modul 4. 

2. Berikan contoh senyawa alkil halida, alkohol, eter, dan amina.


Alkil halida

Alkohol
Eter

Amina

3. Jelaskan tatanama pada senyawa alkil halida, alkohol, eter, dan amina dengan contoh.
Tata Nama alkil halida
a. Gugus —X tidak masuk dalam rantai utama
b. Gugus —X harus mendapatkan nomor terkecil
c. Penamaannya adalah nama halogen + panjang rantai utama
d. Jika terdapat sejenis atom halogen, maka penomoran dimulai pada unsur paling reaktif (dari
Fluor > klor > brom > iodin)
e. Jika terdapat cabang antara atom halogen dan selain halogen, penomoran dimulai terlebih
dahulu pada atom halogen, baru atom selain halogen
f. Jika terdapat dua atau lebih atom halogen sejenis, maka dinyatakan dengan awalan di, tri,
dst
g. Jika terdapat cabang alkil, maka penamaannya disebut atom halogen dulu, baru atom si
cabang alkil tersebut
h. Penamaan haloalkana jika rantainya mengandung banyak cabang, ditentukan dengan urutan
abjad
i. Nama halogen (—X) ditulis dengan akhiran -o, contoh: brom menjadi bromo
Contoh :

Tata nama Alkohol


 Penentuan rantai induk didasarkan pada rantai C terpanjang yang mengandung gugus –OH.
 Penomoran rantai induk berfungsi untuk menunjukkan posisi gugus fungsi maupun cabang-
cabang rantai induk.
 Penamaan diambil dari nama alkana dengan mengganti akhiran –a menjadi –ol.
Contoh :

Tata nama Eter


Dengan memberi nama alkoksi pada gugus alkil terkecil (yang terikat pada atom oksigen (-OR)
dan nama alkana pada gugus alkil yang lebih besar selaku rantai induk.
Contoh :
Tata nama Amina
Penggolongan dan pemberian nama pada amina primer, amina sekunder dan amina tersier
berdasarkan pada banyaknya gugus alkil atau gugus aril yang terikat pada atom nitrogen dalam
molekul amina.
Contoh :

4. Kelompokkan senyawa alkil halida, alkohol, eter, dan amina, berdasarkan posisi gugus fungsinya.

Golongan Senyawa Gugus Fungsi Rumus Umum Nama senyawa


Alkil Halida -X CnH2n+1X Propil bromida
Alkohol -OH CnH2nO Etanol
Eter -O- (C2H5)2O Metoksimetana
Amina 1. .. 1. RNH2 Alkil amina
R—N—H 2. R2NH Dialkil amina
H 3. R3N Trimetil amina

2. ..
R—N—R`
H
3. ..
R—N—R`
H
5. Jelaskan hubungan antara struktur dan sifat-sifat fisika senyawa alkil halida, alkohol, eter, dan
amina.
Sifat –sifat alkil halida
 Titik leleh dan didihnya tinggi
 Bersifat polar dan larut dalam air
 Tidak larut dalam senyawa nonpolar
 Berwujud gas (suku rendah) dan berwujud padat (suku tinggi)
 Bereaksi dengan basa kuat membentuk alkena
 Selain ester, satu-satunya turunan alkana yang dapat mengalami reaksi hidrolisis

Sifat – sifat alkohol


 Alkohol bersifat lebih polar karena ada gugus -OH, sehingga dapat larut dalam air dan
pelarut-pelarut organik lainnya. Tingkat kepolaran alkohol dipengaruhi oleh panjang rantai
karbonnya. Semakin panjang rantai karbon, maka akan semakin menurun juga tingkat
kelarutan/kepolarannya. Etanol dan metanol memiliki tingkat kepolaran yang tinggi karena
rantai karbonnya pendek.
 Alkohol memiliki titik didih yang relatif tinggi jika dibandingkan dengan senyawa turunan
alkana lain. Hal ini disebabkan karena alkohol memiliki ikatan hidrogen. Titik didih ini juga
akan semakin meningkat sesuai dengan peningkatan jumlah atom C dan gugus -OH nya.

Sifat - sifat eter


 Molekul-molekul eter tidak dapat berikatan hidrogen dengan sesamanya, sehingga
mengakibatkan senyawa eter memiliki titik didih yang relatif rendah dibandingkan
dengan alkohol.
 Eter bersifat sedikit polar karena sudut ikat C-O-C eter adalah 110 derajat, sehingga dipol C-
O tidak dapat meniadakan satu sama lainnya. Eter lebih polar daripada alkena, tetapi tidak
sepolar alkohol, ester, ataupun amida. walau demikian, keberadaan dua pasangan elektron
menyendiri pada atom oksigen eter, memungkinkan eter berikatan hidrogen dengan
molekul air.Eter dapat dipisahkan secara sempurna melalui destilasi.
 Eter siklik seperti tetrahidrofuran dan 1,4-dioksana sangat larut dalam air karena atom
oksigennya lebih terpapar ikatan hidrogen dibandingkan dengan eter-eter alifatik lainnya.

Sifat –sifat Amina


Amina primer dengan berat molekul rendah berupa gas atau cairan yang mudah menguap. Pada
umumnya mempunyai bau seperti amonia. Amina sekunder dan tersier berbau seperti ikan
(amis), tetapi penguapannya lebih rendah daripada amina primer.
Fenilamina murni berupa minyak tak berwarna, tetapi akibat oksidasi fenilamina sering
ditemukan berwarna kekuningan. Fenilamina sedikit larut di dalam air, sedangkan amina primer
yang lebih rendah larut dalam air. Beberapa sifat fisika amina ditunjukkan pada tabel berikut.
Titik Didih Kelarutan dalam Air
ama Rumus Struktur
(°C) (g 100mL)
Metilamin CH3NH2 –6,3 ∞
Dimetilamin (CH3)2NH 7,5 ∞
Trimetilamin (CH3)3N 3,0 ∞
Etilamin CH3CH2NH2 17,0 ∞
Benzilamin C6H5CH2NH2 185,0 ∞
Anilin C6H5NH2 184,0 3,7

6. Tuliskan persamaan reaksi yang terjadi pada senyawa alkil halida, alkohol, eter, dan amina;
 Alkil Halida
Terdapat 8 reaksi pada alkil halida yaitu : Reduksi, hidrolisis alkil halida, reaksi dengan
beberapa macam garam, reaksi dengan basa, reaksi dengan NH3 dan amina, reaksi dengan
halogen, reaksi pada halida alifatik tidak jenuh, reaksi pada polihalida.
Contoh reaksi alkil halida dengan basa kuat
HO + CH3CH2 – Br →CH3CH2 – OH + Br
 Alkohol
Terdapat 10 reaksi pada alkhol yaitu : Reaksi proton daringugus hidroksil, reaksi
substituen/eliminasi, reaksi dengan asam organik, reaksi dengan asetil klorida, reaksi
dengan logam aktif, oksidasi, reaksi dengan fosfor halida, reaksi dengan asam halida,
dehidrasi alkohol, dan reaksi dengan asetilena
Contoh : reaksi substitusi. Atom H pada gugus –OH dapat disubstitusi oleh logam Na dan K.
2C2H5 – OH + 2Na→2C2H5 – O Na + H2
 Amina
Terdapat 2 reaksi pada amina yaitu
Reaksi asam basa
Contoh :

Reaksi subtitusi nukleofilik


Contoh :

 Eter
Terdapat 5 reaksi pada eter yaitu : Oksidasi, reaksi hidrolisis, reaksi dengan halogen,
reaksi dengan HI, dan reaksi dengan CO, Contoh : reaksi eter dengan hidrogen halida /
asam halida (HK;H-X) eter mudah terurai oleh asam halida, terutama asam iodida (HI).
Rumus reaksi eter dengan HX pada keadaan terbatas dan berlebihan.
R – O – R` + HI →R – OH + R`- I keadaan terbatas
R – O – R` + 2HI →R – I + R`- I + H2O keadaan berlebihan

7. Tuliskan persamaan reaksi pembuatan senyawa alkil halida, alkohol, eter, dan amina.
Akil halida
1) Dengan menggunakan HX atau PX3 dan X (X adalah halida)
2) Penambahan Hidrogen Halida pada Alkena

3) Penambahan Halogen pada Alkena atau Alkuna

4) Pertukaran Antara Halida

Alkohol
1) Mereaksikan alkil halida dengan suatu larutan basa atau suspensi perak oksida
dalam air

2) Hidrolisis ester dengan larutan basa


Jika ester dihidrolisis ddengan larutan basa, akan dihasilkan garam dari asam
karbosilat dan alkohol
3) Reduksi senyawa karbosil
Bika senyawa karbonil ini direduksi akan menjadi penambahan atom hidrogen pada
gugus karbonilnya menghasilkan alkohol

4) Mereaksikan Aldehida, Keton, atau Ester dengan pereaksi grignard.

Ester
1) Dehidrasi Alkohol
Cara pembuatan eter dengan dehidrasi alkohol ini akan memberikan hasil yang
cuckup baikbila digunakan untuk membuat eter sederhana

2) Adisi alkohol pada alkena dalam suasana asam


Etanol dan isobutena mengahsilkan etil tersier-butil eter
Reaksi ini meberikan hasil yang baik bila alkena yang digunakan dapat menghasilkan
ion kerbonium.

3) Dengan sintesis Williamson


Cara pembuatan eter dengan sisntesis Williamson ini merupkan cara pembuatan
eter yang paling sering digunakan di laboratorium. Cara ini dite,puh dengan
mereaksikan alkil halida atau alkil halida yang terseubstitusi dengan kalium atau
natrium alkoksida.

Amina

8. Sebutkan contoh kegunaan senyawa alkil halida, alkohol, eter, dan amina


a. Alkil Halida ·
 Kloroform berfungsi sebagai bahan anestetik, pelarut lemak, dan pelarut karet.
Kloroform mempunyai bau yang khas.
 Iodoform berfungsi sebagai bahan anti septiks.
 Senyawa derivat fluorokloro dari metana yaitu CF2Cl2 dan CFCl3 (Freon)
berfungsi sebagai bahan pendingin.
b. Alkohol ·
 Fermentasi alami dari buah singkong menjadi tape atau duren menjadi tempoyak
(asam duren), buah enau menjadi arak, fermentasi tersebut manghasilkan zat
etanol dengan kadar kurang lebih 5%
 Metanol digunakan sebagai pelarut, pembuatan zat warna dan parfum.
 Etanol digunakan sebagai pelarut untuk karet dan resin, bahan bakar, bahan
pembuatan ester, eter, dan kloroform.
 Propanol digunakan sebagai pelarut dan bahan pembuatan ester dan aseton.
c. Eter
 Dimetil eter digunakan sebagai pendingin (refrigerating agent)
 Dietil eter atau disebut eter digunakan sebagai pelarut lemak, minyak, karet dan
resin.
 Diisopropil eter digunakan sebagai pelarut dalam ekstraksi dan untuk mengurangi
letupan pada bahan bakar.
 Diisoamil eter digunakan sebagai pelarut.
d. Amina
 Sebagai obat pereda nyeri seperti morfina dan Demerol
 Berfungsi dalam pemurnian air, pembuatan obat-obatan dan pengembangan
insektisida dan pestisida.
 Berguna sebagai pencegah korosif

9. Buat latihan dan tes formatif pada modul 4 dengan aktif tanpa melihat kunci jawaban tetapi
membaca bagian modul yang relevan.
 Jawaban Tes Formatif 1
1) A. Alkil halida sekunder memiliki atom hlogen yang terikat pada atom C sekunder
2) B. 3-bromo-1,1-dikloro-1-propena
3) D. CH3I
4) C. CH3CH2OH
5) D. Larutan KOH dalam alcohol
6) A. CH2Br – CHBr – CH2Br
7) B. CH3CH2OH
8) D. CH ≡ CH
9) A. CCl2=CCl2
10) C. CF2Cl2
 Jawaban Tes Formatif 2
1) C. CnH2N+2O
2) B. Karena alkohol tersier adalah alkohol yang gugus –OH nya diikat oleh atom C
tersier
3) C. 3-propil-3-heksanol
4) B. 2 atom H dari karbinol (CH3-OH) diganti oleh gugus metil
5) D. Semakin panjang rantai. Semakin tinggi titik dididh dan titik leburnya.
6) A. Alkohol dapat bereaksi dengan asil halida membentuk ester
7) B. HCl dan ZnCl2 bereaksi dengan alkoho dengan segera. Alkohol sekunder bereaksi
5menit
8) A. 2-butanol adalah alkohol sekunder
9) B. Propil klorida didehidrohalogenasi kemudian ditambah H 2O dalam sua-sana asam.
10) D. Etanol di kehidupan sehari-hari digunakan sebagai bahan bakar
 Jawaban Tes Formatif 3
1) D. CH3-CH2-0-CH2-CH3
2) B. karena gugus sekunder butil adalah –CH-CH 2-CH3 dan gugus isopropil adalah CH 3-
CH-CH3
3) C. 2-etoksibutana
4) A. titik didih eter lebih rendah daripada titik didih alkohol
5) A. propanol dapat membentuk ikatan hidrogen antar molekul
6) D. H2O dalam suasana asam
7) C. dimetil eter dengan CO pada temperatur 125-180 oC dan katalis BF3 dengan
penambahan H2O
8) C. hanya reaksi etil florida dan Na-t-butoksida yang memberikan hasil layak untuk
butil eter, sedangkan reaksi yang lain tidak.
9) B. etana dan metanol
10) B. Dietileter
 Jawaban Tes Formatif 4
1) C. nitrogen
2) D. unsur nitrogen dan alkil
3) C. karbon, hidrogen, nitrogen
4) B. bayknya gugus alkil yang terikat pada atom N
5) B. dimetil etil amina
6) A. 2-amina butanol
7) B. amonia
8) C. tertier
9) B. reduksi nitrobenzene
10) D. meta kloro anilin

Anda mungkin juga menyukai