Anda di halaman 1dari 9

Nama : Shteffy Arfianty

NIM : 048888458
Prodi : Teknologi Pangan

Soal

1. Buatlah Peta konsep untuk Modul 4.

Alkil Halida Alkohol Eter Amina

Pengertian senyawa

Tatanama

Sifat Fisis

Reaksi pada Senyawa

Contoh di kehidupan
2. Jelaskan tatanama pada senyawa alkil halida, alkohol, eter, dan amina dengan contoh.
- Alkil Halida, ada dua macam system dalam pemberian nama pada senyawa
alkil halida yaitu :
a. Tatanama Trivial
Alkil Halida diberi nama menyebutkan nama gugus alkil yang
mengikat atom halogennya terlebih dahulu kemudian baru nama
halidanya.
b. Tatanama IUPAC
Menentukan posisi atom halogen dalam rantai atom karbon dengan
angka (1,2,3, dan seterusnya ), selanjutnya dengan nama alkana yang
mengikat halogen tersebut.
Contoh :
CH3Cl
IUPAC : klorometana
Trivial : metil klorida

- Alkohol, pemberian nama pada senyawa alcohol yaitu,


a. Tata nama Trivial
Terlebih dahulu menyebutkan nama gugus alkil yang mengikat gugu -
OH, kemudian diikuti kata alcohol yang ditulis terpisah.

CH3 ─CH2 ─OH etil alcohol

b. Tata Nama IUPAC


Alkohol diberi nama dengan mengganti akhiran ─a pada alkana
dengan akhiran ─OL. Pemberian nomor pada rantai karbon yang
terpanjang dimulai dengan ujung rantai yang letaknya paling dekat
dengan atom C yang mengikat gugus ─OH.

CH3 ─CH2 ─CH2 ─OH 1─propanol

- Eter, untuk memberi nama pada eter dapat dilakukan dengan 2 macam cara
yaitu,
a. Tata Nama Umum
Menurut tatanama umum, eter diberi nama dengan menyebut nama
gugs-gugus alkil yang terikat pada atom oksigen kemudian ditambah
kata eter yang dituliskan teripisah. Gugus alkil yang terkecil disebut
terlebih dahulu.

CH3CH2 ─O─CH2CH3 dietileter

b. Tata Nama IUPAC


Menurut tatanama sistematik, eter dianggap seperti derivate dari alkana
( R~H ) dengan satu atom H dari alkana diganti oleh gugus alkoksi (
──OR’ ). Oleh karena itu, eter dapat diberi nama sebagai golongan
alkoksi alkana.
CH3 ─ O ─ CH3 metiksimetana

- Amina, cara penggolongan nama amina ada 3 yaitu,


a. Amina Primer
Apabila hanya ada satu gugus alkil atau gugus aril yang terikat pada
atom nitrogen.

CH3 ─ Ṅ ─ H
│ metil amina
H

b. Amina Sekunder
Apabila ada dua gugus alkil atau gugus aril R=R’ atau R = R yang
terikat pada atom N.

CH3 ─ Ṅ ─ CH3
│ trimetil amina
H

c. Amina Tersier
Apabila ada tiga gugus alkil atau gugus aril R = R’ = R” ; R ≠ R’ = R”
; R ≠ R’ ≠ R”

CH3 ─ Ṅ ─ CH3
│ trimetil amina
CH3

3. Jelaskan gugus fungsi pada senyawa alkil halida, alkohol, eter, dan amina.
- Alkil Halida, adalah turunan alkana yang mempunyai gugus fungsi ── X ( X
= Flour, klor, brom, dan iodin ; golongan halogen ). Rumus umum adalah
CnH2n+1X, makanya haloalakan atau alkil halida tidak mempunyai isomer
gugus fungsi.
- Alkohol, berdasarkan jenis ikatannya, hidrokarbon diberdakan menjadi tiga
salah satunya adalah alkana. Alkana ini merupakan rantai karbon Panjang
yang berikatan tunggal. Jika salah satu atau lebih atom H pada alkana diganti
gugus fungsi tertentu, maka akan membentuk senyawa turunan alkana. Dalam
kasus ini, kalua satu atom H nya diganti oleh gugus fungsi ─OH, hasilnya
akan membentuk senyawa alcohol.
- Eter, adalah senyawa organic yang mengandung gugus R ─ O ─ R’, dengan R
dapat berupa alkil maupun aril.
- Amina, merupakan senyawa organic dan gugus fungsional yang isinya terdiri
dari senyawa nitrogen atom dengan pasangan sendiri.

4. Jelaskan hubungan antara struktur dan sifat-sifat fisika senyawa alkil halida, alkohol,
eter, dan amina.
Alkil Halida

- Sifat Fisis alkil halide dipengaruhi oleh jumlah atom C dan gugus halogennya.
- Makin Panjang rantai atom karbonnya makin kecil berat jenisnya.
- Titik lebur dan titik didih alkil halide semakin tinggi jika berat molekulnya
meingkat.
- Alkil halide yang Mempunyai jumlah rantai karbonnya pendek, memiliki bau
khas dan rasa manis.
- Alkil halide dengan gugus Panjang, bau dan makin sukar diamati.
- Alkil halide tidak larut dalam air dingin dan asam sulfat pekat tetapi larut
dalam alkhol, eter, dan pelarut-pelarut organic yang lain dan tidak bernyawa.

Alkohol

- Sifat senyawa alcohol sangat dipengaruhi oleh jumlah gugus hidroksil dan
alcohol.
- Dengan bobot molekul rendah, larut dalam air sedangkan bobot molekul tinggi
tidak larut dalam air.
- Makin Panjang rantai hidrokarbon, makin rendah kelarutannya dalam air.
- Semakin besar berat molekul alcohol, semakin tinggi titik didih dan titik lebur,
viskositasnya ( kekentalan )
- Alcohol bersuku rendah tidak mempunyai rasa, tetapi dalam mulut
memberikan rasa panas.
- Sebagian besar alcohol tidak berbau.

Eter

- Titik didih eter hampir sama dengan titik didih alkana yang berat molekulnya
hampir sama, tetapi lebih rendah daripada titik didih alcohol isomernya.
- Eter mempunyai kelarutan dalam air yang hampir sama dengan kelarutan
alcohol isomernya.
- Mudah terbakar dengan nyala berwarna kuning.
- Eter suku rendah berupa gas atau zat cair yang mudah meguap dan uapnya
mudah terbakar.
- Struktur tanpa reaktivitas kimia dari eter berguna sebagai media tempat
terjadiya reaksi.

Amina

- Bersifat basa dan dapat bereaksi aam mineral H - membentuk garam amonium.
- Amina primer, sekunder, dan tersier membentuk ikatan hydrogen antara atom
N ( yang elektonegatif ) dengan atom hydrogen dari molekul air dan juga
dengan atom hydrogen dari molekul amina primer atau sekunder yang lain
tetapi tidak membentuk ikatan hydrogen dengan amina tersier yang lain.
- Berbobot molekul rendah, mudah larut dalam air, karena atom N dari amina
primer, sekunder, dan tersier memiliki electron bebas yang membentuk ikatan
hydrogen dengan molekul air.
- Amina dengan bobot molekul tinggi larut dalam air, karena alkil bersifat
hidrofob ( tidak suka air ).
- Makin Panjang gugus alkil pada amina, makin sukar larut dalam air.
5. Tuliskan persamaan reaksi yang terjadi pada senyawa alkil halida, alkohol, eter, dan
amina;

o Alkil Halida
1. Reduksi
a. Bila alkil halide direduksi oleh gas hydrogen maka akan diperoleh
alkana.

CH3Cl + HCL → CH4


Metana

b. Dengan logam Na
Jika alkil halide direduksi dengan logam Na sebagai pereduksinya (
cara Wurtz ) diperoleh alkana.

2CH3l + 2Na → 2NaI + CH3 ─ CH3


Etana

c. Dengan logam Mg
Bila suatu alkil halide direaksi dengan logam Mg dalam pelarut eter
kering, maka terjadi senyawa alkilmagnesium halide.

C2H5Br + Mg → C2H5MgBr
Etilmagnesium bromida

2. Hidrolisis Alkil Halida


a) Hasil dari hidrolisis alil halide adalah alcohol
C2H5I + H2O → C2H5OH + HI
Etnol ( etil alcohol )

b) Bila hidrolisis tersebut dilakukan dengan menggunakan larutan KOH


dalam H2O, maka terjadi :
C2H5I + KOH → C2H5OH + KI

3. Reaksi dengan beberapa macam garam


Dalam reaksi-reaksi berikut ini digunakan senya CH3HI

CH3I + KCN → KI + CH3CN


Metil sianida

Dari contoh diatas dapat dinyatakan begitu pentingnya arti dari alkil halide
karena mampu mesintesis bermacam-macam senyawa organic.

4. Reaksi dengan Basa ( yang dilarutkan oleh alcohol )


Larutan alkoholik suatu basa mengakibatkan terjadinya eliminasi pada
alkil halide dan diperoleh alkena.
CH3 ─ CH2Br → CH2 = CH2 + KBr + H2O

5. Reaksi dengan NH3 dan Amina


Jika direaksikan dengan alkil halide menghasilkan garam ammonium.

C2H5 l + NH3 → [C2H5NH3]─

6. Reaksi dengan halogen


Dalam reaksi ini terjadi senyawa-senyawa di─, tri─, dan polihalogen.

7. Reaksi pada halide alifatik tidak jenuh


a. Vinil bromide
Rumus : CH2 = CH – Br

b. Dikloroetilena
Rumus : CICH = CHCI, diperoleh dari reaksi klor dan gas asetilena

HC = CH + Cl2 → ClCH = CHCl

Kegunaan utama dikloroetilena adalah sebagai pelarut dan sebagai


bahan pendingin.

8. Reaksi pada Polihalida


Senyawa polihalida adalah senyawa organic yang mengandung lebih dari
satu atom halogen. Senyawa mengandung satu atom karbon dan lebih dari
satu atom karbon.

a. Metilena iodide, dibuat dari reaksi :

CHl3 + Hl → CH2 l2 + I2
Iodoform

b. Kloroform, dibuat dengan cara mereduksi karbon tetraklorida ( CCl4)


oleh campuran besi dan asam encer

CCl4 → HCl + CHCl3


( Fe + HCl )

c. Iodoform, diperoleh dari reaksi etanol dan ( I 2 + KOH ) terjadi reaksi

C2H5OH + 4I2 + 6KOH → 5KI + 5H2O + HCOOK + CHI3


Iodoform

d. Karbon tetraklorida, dihasilkan dalam reaksi klorinasi sempurna


metana. Dalam industry, CCl4 diperoleh dari reaksi
CS2 + 3Cl2 → S2Cl2 + CCl4

e. Etilena Bromida ( = 1,2─dibromoetana ) diperoleh dari reaksi

CH2 = CH2 + Br2 → CH2Br ─ CH2Br

o Alkohol
1. Dalam reaksi-reaksi proton dari gugus hidroksi, alcohol akan ditarik oleh
suatu basa yang cukup kuat kemudian menghasilkan senyawa alkoksida.

CH3CH2O ─ H + NaNH2 → CH3CH2ONa+ + NH3

2. Alkohol mengalami reaksi substitusi dan eliminasi. Pada reaksi ini yang
putus adalah ikatan antara C dan O ( C─O )

CH3CH2O ─ H + HBr → CH3CH2Br + H2O

3. Alkohol dapat bereaksi dengan asam orgnaik maupun asam anorganik,


alkil halide, dan anhidrida asam, membentuk ester.

4. Pada reaksi antara alcohol dengan asetil klorida, jika yang digunakan
alcohol tersier, akan terjadi dehidrasi alcohol membentuk alkena bahkan
dapat juga terbentuk alkil klorida tersier.

5. Reaksi alcohol dengan logam aktif

Alcohol berealso dengan logam aktif ( logam yang angat elektropositif )


seperti K, Na, Mg, Al, Zn membentuk alkoksida dengan membebaska gas
hydrogen.

6. Oksidasi alcohol
Alcohol dapat dioksidasi, dan hasil oksidasunya tergantung pada jenis
alcohol dan sifat at pengoksidasinya.
a. Oksidasi alcohol primer, menghasilkan aldehida yang jumlah
atom karbonnya sama dengan jumlah atom karbon dari
alkoholnya semula.
b. Oksidasi alcohol sekunder, menghasilkan keton dimana jumlah
atom karbonnya sama dengan jumlah atom karbon alkoholnya.
c. Oksidasi alcohol tersier, tahan terhadap penaruh oksidator
dalam suasana alkalis ( basa ), netral atau asam lemah.

7. Reaksi alcohol dengan fosfor halide

8. Reaksi alcohol dengan asam halide

Alcohol dengan asam halide menghasilkan alkilhalida.


9. Dehidrasi alcohol
Alcohol bila mengalami dehidrasi menghasilkan alkena, dimana alcohol
tersier > alcohol sekunder > alcohol primer.

o Eter
1. Reaksi oksidasi
Dengan campuran K2Cr2O + H2SO4, eter akan teroksidasi dan
menghasilkan senyawa hasil oksidasi alcohol yang dipakai untuk membuat
eter tersebut.

2. Reaksi Hidrolisis
Bila eter dididihkan dengan air yang mengandung asam selama beberapa
waktu, maka eter tersebut akan terhidrolisis menghasilkan alcohol.

CH3CH2 ─ OCH2CH3 + H2O → 2 CH3CH2OH2

3. Reaksi dengan Halogen


Bila eter direaksikan dengan klorat atau brom akan terjadi substitusi, yaitu
atom H yang diikat oleh atom C yang berikatan langsung dengan atom
oksigen diganti oleh halogen.

4. Reaksi dengan HI
Dengan HI dalam keadaan dingin eter membentuk alcohol dan alkil iodide.

Dingin CH3CH2 ─ O ─ CH2CH3 → CH3CH2OH + CH3CH2I

5. Reaksi dengan CO
Eter bereaksi dengan karbon monoksida pada temperature 125℃ - 180℃
dan tekanan 500 atmosfer dengan penambahan boron triflourida dan
sedikit air menghasilkan ester.

o Amina
- Reaksi asam basa
Seperti halnya amoniak memiliki sepasang electron bebas yang cenderung
untuk diberikan kepada atom atau gugus atom yang memerluka maka amina
bersifat basa dan dapat bereaksi dengan asam mineral H- membentuk garam
ammonium.

- Reaksi susbsttusi nukleofilik


Amina memiliki pasangan electron bebas yang cenderung diberikan kepada
nucleus.

6. Tuliskan persamaan reaksi pembuatan senyawa alkil halida, alkohol, eter, dan amina.

o Amina
a. Reduksi senyawa nitro
b. Reaksi substitusi nukleofilik alkil halide
c. Reaksi adisi nukleofilik pada karbonil ( reduksi aminase )
d. Reduksi senyawa nitril

o Eter
- Dehidrasi alohol
- Adisi alcohol pada alkena dalam suasana asam
- Dengan sintesis Williamson

o Alcohol
- Mereaksi alkil halide dengan suatu larutan basa atau suspense perak oksidasi
dalam air.
- Hidrolisis ester dengan larutan basa
- Reduksi senyawa karbonil.
- Mereaksikan aldehida, keton atau ester dengan pereaksi Grignard.
- Hidrasi alkena.

o Alkil halide
- Dengan menggunakan HX atau PX3 dan X ( X adalah Halida )
- Penambahan hydrogen halide pada alkena
- Penambahan halogen pada alkena atau alkuna
- Pertukaran antara halide

7. Sebutkan contoh kegunaan senyawa alkil halida, alkohol, eter, dan amina

 Eter, kegunaan dalam kehidupan sehari-harinya diantaranya diameti, eter


banyak digunakan sebagai pendingin, melarutkan lemak, minyak, karet dan
resin, pelarut dalam ekstraksi dan sebagai bahan anestesi pembedahan.
 Alcohol, sebagai fermentasi alami dari buah seperti singkong menjadi tape
atau duren menjadi tempoyak, buah enau menjadi arak.
 Alkil Halida, sebagai bahan pendingin dan mempunyai nama dagang Freon.

SUMBER REFERENSI : PEKI4203/MODUL4

Anda mungkin juga menyukai