Anda di halaman 1dari 23

Nama : Andrekus Rendi

Kelas : F
Nim : G1011211293
Tugas : Kimia

KIMIA KARBON
Kompetensi inti:
- Menyadari adanya aperaturan dalam senyawa makromolekul sebagai wujud kebesaran tuhan
yme dan pengetahuan tentang adanya keteraturan tersebut sebagai hasil pemikiiran kreatif
manusia yang kebenaran nya bersifat tentatif.
- Menunjukan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu,displin,jujur,objektif,terbuka mampu
membedakan fakta dan opini,ulet,teliti,bertanggung jawab,kritis kreatif,inovatif,demokratif,
komunikatif)dalam merancang melakukan percobaan serta berdiskusi yang diwujudkan dalam
sikap sehari hari
- Menujukan perilaku kerja sama,santun,toleran,cinta damai dan peduli lingkungan serta hemat
dalam memanfaatkan sumber daya alam.
- Menunjukan perilaku responsipdan peroaktif serta bijak sana sebagai wujud kemampuan
memecahkan masalah dalam membuat keputusan.
KLASIFIKASI
SENYAWA KARBON

Nama seri homolog Rumus umum Gugus Sistem trivial iupac


fungsi
Parafin CnH(2n+2) Tidak ada parafin alkana
olfin CnH2n -c=c- olefin alkena
Alkil halida CnH(2N+1)X,RX -x Alkil halida haloalkana
alkohol ROH,CnH(2n+2)O -oh Alkil alkohol/ alkanol
alkohol
eter ROH,CnH2nO -o- Alkil eter/eter Alokasi alkana
keton RCOR,CnH2nO -co- Alkil keton/krton alkanon
aldehid RCHO, CnH2nO -cho- aldehid alkanal
MATERI
- Sifat khas senyawa karbon ditentukan oleh gugus fungsinya.
- Gugus fungsi adalah suatu struktur yang berpengaruh pada karakteristik kimia
atau sifat fisik senyawa karbon
- Perbedaan gugus fungsi memberikan perbedaan sifat sifat kimia dan sifat sifat
fisik senyawa karbon
- Beberapa gugus fungsi

nama Gugus fungsi nama


formil ---OH Hidroksil
Karbonil ---COOH Karboksil
---OR alkoholsida
ALKENA DAN
SIKLOAKANA
-Alkena dan sikloalkana memiliki isomer gugus fungsi.
-memiliki rumus yang sama
-gugus fungsi yang berbeda
-rumus molekul:
Alkena =CnH2n
Sikloalkana =CnH2n
-gugus fungsi:
Alkena : ikatan rangkap dua
sikloalkana : tidak memiliki gugus fungsi
IDENTIFIKASI ALKENA DAN SIKLOALKANA
- Reaksi identifikasi yang penting untuk membedakan antara alkena dengan
sikoalkana adalah reaksi adisi dan reaksi oksidasi.
- Reaksi adisi terjadi pada ikatan rangkap
alkena = mengalami reaksi adisi
sikloalkana = tidak mengalami reaksi adisi
- Reaksi oksidasi :
- reaksi oksidasi alkena terjadi pada:
alkena direaksikan dalam larutan oksidator kuatpekat seperti K2Cr2O7,
KMnO4,dan AKCIO4,dalam suasana asam.
Alkena direaksikan dalam pereaksi pereaksi seperti ozon,senyawa senyawa
perosida,dan oksidator kuat encer dingin dalam suasana basa.
REAKSI OKSIDASI
ALKENA(SUASANA ASAM)
Reaksi oksidasi alkena dengan larutan oksidator kuat pekat pada suasan asam
- Menghasilkan produk produk reaksi sesuai dengan letak ikatan rangkap.
1.CH2 = (o)co2+H2O
2.—CH = (o) CHO—(o)COOH
aldehida asam alkanot
3.— C = (o)C = O
I I
keton
CONTOH :
Reaksi oksidasi alkena dengan larutan KMno4 pekat dalam larutan H2SO4
# 1-PROPENA CH2 = CH-CH3
I I
co2 HHCO-CH3
Jadi reaksi oksidasi 1-propena:
CH2 = CH-CH (KMnO4 PWKAT) CO2 + CH3 – COOH + H2O
# 2-BUTENA
CH3-CH=CH-CH3 (KMnO4 PEKAT) CH3-COOH+CH3-COOH+H2O
Jadi reaksi oksidasi 2-butena :
CH3-CH = CH-CH3 (KMnO4 PEKAT) 2CH3-COOH+H2O
REAKSI OKSIDASI ALKENA
(SUASANA BASA)
Reakksi oksidasi alkeana dengan larutanoksidator kuat enncer pada suasana basa
 Menghasilkan senyawa glikol
\ / I I
C = C ----(OH)--- -- C--C --
/\ I I
alkena glikol
contoh:
Reaksi oksidasi 2-butena dengan larutan KMnO4 encer dalam suasana basa
CH3-CH=CH-CH3 (KMnO4 ENCER) CH3-CH-CH-CH3+MnO2(5)
I I
OH OH
HALOALKANA
Haloalkana => senyawa senyawa turuna alakana yang mengandung gugus
fungsi hologen.
Nama IUPAC =>haloalkana
Nama trival =>alkil halida
Haloalkana dibagi menjadi dua yaitu:
- Monohaloalkana => yang mengandung satu atom halogen
- Multihaloalkana => mengandung lebih dari satu atom.
TATA NAMA TRIVIAL
MONOHALOALKANA

- Nama trivial monohaloalkana => alkil halida


- “alkil” menunjukan nama rantai karbon (CH3=metil,C2H5=etil,C3H7=propil)
- “halida”menunjukan nama hologen yang terikat pada rantai karbon.(F=fluorida,
CI=klorida,Br=bromida,I=Iodida)
- Nama alkil dan nama alida ditulis secara terpisah.
- CH3 - CI nama trivial = metil klorida
alkil halida
- CH3 CH2 - Br nama trivial = etil bromida
etil bromida
CONTOH :

struktur Nama IUPAC/ NAMA TRIVIAL


SISTEMATIK
(a)CH3CH2---F fluoroetana Etil fluorida
(b)CI---CH2CH2CH3 1-kloropopana N-propil klorida
(c)CH3-CH-CH3 2-bromoprana Isopropil bromida
I
Br
(d)CH3CH2-CH-CH2CH3 3-(bromometil)-petana _
I
CH2-Br
PENGLOMPOKAN SENYAWA
HALIDA
Didasarkan pada jenis atom karbon yang berikatan dengan hologen
- Metil halida => gugus metil berikatan dengan atom hologen = CH3-X
- Halida primer => atom hologen terikat pada atom c primer = R-CH2-X
- Halida sekunder => atom hologen terikat pada atom c sekunder
R-CH-X
I
R
- Halida tersier => atom hologen terikat pada atom c tersier.
R
I
R–C-X
I
R
CONTOH:

STRUKTUR NAMA IUPAC NAMA TRIVIAL


(a)CH3Br bromometana Metil bromida
(b)CH3CH2CH2CI 1-kloropropana N-propil klorida
(c)CH3-CH-CH2CH3 2-klorobutana Sek-butil klorida
I
CI
(d) (CH3)3C-I 2-iodo-2-metilpropana Ters-butil iodida
TATA NAMA
MULTIHALOALKANA
Tata nama IUPAC haloalkana
- Untuk haloalkana yang mengandung lebeih dari satu atom hologen sejenis,
jumlah atom hologen ditulis serangkai dan mendahului nama hologen. Dikloro=
2 atom CI, trikloro=3 atom CI,tetrakloro=4 atom CI.
- Jika atom hologen lebih dari satu jenis,prioritas perurutan nomor sesuai
dengan prioritas kereaktifan.
F > CI > Br > I
Contoh :
4 3 2 1 CH2 – CH - CH - CH2 – F
I I I floro nama IUPAC:
BR CH3 CI 4-bromo-2-kloro-1-fluoro-
bromo metil kloro 3-metil butana
TATA NAMA TRIVIAL
MULTIHALOALKANA
- Nama trivial monohaloalkana => alkilhalid
- “alkil” menujukan nama rantai karbon
(CH3 = metil, C2H5 = etil, C3H7 = propil)
-”halida” menujukan nama hologen yang terikat pada rantai karbon.
(F = fluorida, CI = klorida, Br = bromida, I = iodida)
- Nama alkil dan halida ditulis secara terpisah
Contoh:
CH3 – CI nama trivial : metil klorida
alkil holida
CH3CH3 – Br nama trivial : etil bromida
etil bromida
CONTOH :
1. CH3CH2CH2C(CI)2CH3 nama IUPAC : 2,2-dikloropentana
nama trivial : pentil 2,2-diklorida

2. CH2BrCHBrCH2CH3 nama IUPAC : 1,2-dibromobutana


nama travial : butil 1,2 dibromida

3.CH2CICH2CH2CH2Br nama IUPAC : 4-bromo-1-kloro butana


nama trivial : butil 4-bromida 1-klorida
Beberapa halometana memiliki nama trivial yang tidak terkit secara jelas dengan
strukturnya.
CH2X2 = metil holida
CHX3 = haloform
CX4 = karbon tetrahalida
Contoh:
struktur Nama IUPAC Nama trivial
(a) CH2CI2 Diklorometana Metilen klorida
(b) CHCI3 Triklorometana Kloroform
(c) CCI4 tetraklorometana karbontetrakloriida
ISOMER STRUKTUR
HALOALKANA
- Isomer struktur yang dapat terjadi pada haloalkana adalah isomer rantai dan isomer
posisi.
- Senyawa senyawa dengan struktur yang berbeda memiliki siffat yang berbeda
Contoh:
Isomer struktur C4H9CI
1.Rantai tak bercabang : CH3CH2CH2CH2CI 1-klorobutana
CH3CH2CHCICH3 2-klorobutana

2.Rantai bercabang : CH3 – CH CH2 – CI CI


I I
CH3 CH3 – C – CH3
1-kloro-2-metilpropana I
CH3
2-kloro-2-metilpropana
SIFAT FISIK
HALOALKANA

Titik didih haloalkana


- Gaya tarik antar molekul alkil halida yang paling kuat adalah gaya london. Yaitu
gaya tarik antar permukaan molekul yang berasal dari pembentukan dipol dipol
sesaat.
- Molekul nolekul alkil halida dengan gaya permukaan luas:
=> gaya london lebih kuat
=> titik didihnya lebih tinggi
- Alkil halida dengan berat molekul lebih tinggi:
=> permkaan lebih luas
=> titik didihnya lebih tinggi
Kecepatan masa jenis haloalkana
- Alkil fluorida dan alkil klorida dengan satu atom halogen => kerapatannya
lebih rendah dari pada air (1,00 g/L)
- Alkil fluorida dan alkil klorida dengan lebih dari satu atom halogen =>
kerapatannya lebih tinggi dari pada air(1,00 g/L)
- Semua alkil bromida => kerapatan nya lebih tinggi dari pada air (1,00 g/L)
Kelarutan alkohol dan eter
- Alkohol dapt larut dalam air karena:
1. air dan alkohol mengandung gugus OH sehingga dapat mebentuk ikatan
hidrogen.
2. Alkohol membentuk ikatan hidrogen dengan air.
3. Alkohol bersifat polar,jadi pelarut baik untuk molekul molekul polar ( seperti air)
- Gugus alkil (nonpolar) pada alkohol => hidrofobik,jadi alkohol juga larut dalam
larutan nonpolar.
- Kelarutan alkohol dalam air => berkuran dengan bertambah panjangnya rantai
alkil
Contoh: kelaruta etanol < metanol.
Reaksi reaksi alkanol
1. Gugus fungsi hidroksil (-OH) pada alkohol muda diubah menjadi gugus fungsi
lain.
R—OH__dehidrasi__alkena
R---OH__oksidasi__aldehid,asam alkanoat,keton
R---OH__substitusi__ R – X (halida)
R---OH__eksterifikasi__ R – COOR’(ester)
R---OH__dehidrasi bimolekuler__ R – O – R (eter)
R---OH__reduksi__ R – H (alkana)
Reaksi-reaksi alkosi alkana (eter)
1.Reaksi pemecahan dengan asam halida (HX)
Eter tidak reaktif terhadap basa,tetapi dapat bereaksi dalam kondisi asam,eter dapat
bereaksi dengan HCI,HBr, dan HI pekat.
Reaktivitas asam : HI > > HCI
R----O----R’ HX berlebih R----X + R’----X
---------------
X=CI,Br
Contoh : CH3OCH2CH3 + 2HBr  CH3-Br + CH3CH2 – Br = H2O

2. Reaksi autooksidasi
R----O----CH2R’ O berlebih R-----O----CH-----R’ + R-----O-----O----
---------------

Anda mungkin juga menyukai