Anda di halaman 1dari 26

Senyawa

Karbon
Fauziyah Rizqi, S.Pd
Haloalkana
 Rumus molekul CnH2n+1X
 Rumus molekul R-X
 Tata nama IUPAC:

1. Tentukan rantai terpanjang sebagai rantai utama. Penamaan rantai


utama sama seperti alkana.
2. Penomoran dimulai dari atom C yang mendekati gugus halogen,
dan penomoran dimulai dari prioritas halogen F>Cl>Br>I
Contoh: CH3-CH2-CH2-Cl 1-klorobutana
 Tata nama trivial:
 pada bagian pertama merupakan gugus alkil dan kedua nama
halogen yang akhirannya ida.
 Contoh: CH3-CH2-CH2-Cl propil klorida
 Sifat fisika
 Titik didih lebih rendah dari senyawa alkana asalnya, pada
suhu rendah berwujud gas, suhu sedang berwujud cair.
 Sukar larut dalam pelarut air, dan mudah larut dalam
senyawa organik.
 Sifat kimia
 Haloalkana dapat mengalami hidrolisis, bereaksi dengan
NH3 dan bereaksi dengan KCN.
 Senyawa haloalkana dapat dibuat melalui reaksi substitusi
alkana dengan unsur halogen, dan reaksi adisi alkena
dengan asam halida (HX).
 Kegunaan haloalkana

Kloroform digunakan sebagai obat bius atau pemati rasa, CCl4


sebagai pelarut nonpolar, freon sebagai pendingin AC.
Alkohol
 Rumus molekul CnH2n+2O
 Rumus molekul R-OH
 Tatanama IUPAC

1. Tentukan rantai terpanjang sebagai rantai utama. Penamaan rantai


utama sama seperti alkana akhiran “ana” diganti “anol”.
2. Penomoran dimulai dari atom C yang mendekati gugus OH.
3. Jika ada cabang, diberi nama alkil seperti alkana.
4. Urutannya: no cabang- nama cabang-no letak gugus OH-nama
rantai utama.
 Contoh:

CH3-CH2-OH : etanol
 Tatanama trivial
1. Pilih rantai terpanjang sebagai rantai utama.
2. Rantai utama diberi nama alkil pada alkana.
3. Belakang alkil diikuti dengan alkohol.
 contoh trivial:

CH3-CH2-CH2-OH : propil alkohol


 Sifat fisika alkohol:

Alkohol larutan tidak berwarna dan berbau khas,


alkohol polivalin cairan kental memiliki titik didih
yang tinggi. Alkohol rantai pendek mudah larut
dalam air.
 Sifat kimia alkohol
1. Reaksi dengan logam reaktif  gas hidrogen
ROH + Na  RONa + ½ H2
2. Reaksi dengan HCl dengan katalis ZnCl2  alkil klorida.
ROH + HCl  RCl + H2O
3. Reaksi dengan PCl5  alkil halida
ROH + PCl5  RCl + POCl3 + HCl
4. Oksidasi alkohol primer  aldehid yang akan teroksidasi lagi
menjadi asam karboksilat. Oksidasi alkohol sekunder  keton yang
tidak dapat teroksidasi.
5. Alkohol bereaksi dengan asam karboksilat  ester dengan bantuan
H2SO4
 Isomer alkohol
1. Isomer posisi
2. Isomer rangka

3. Isomer gugus fungsi


ETER
 Rumus molekul: CnH2n+2O
 Gugus fungsi: R-O-R’
 Tata nama IUPAC: A

1. Eter merupakan gugus alkoksi (-O-R’) yang terikat pada alkana (R-
O).
2. Urutanan penamaan R’ (penamaan seperti alkana akhiran “ana”
diganti dengan “oksi” diikuti R (penamaan seperti alkana).
3. Letak alkoksi pada alkana diberi nomer pada alkana.
 Contoh:

CH3-O-CH3 : metoksi metana


CH3-O-CH2-CH3 : etoksi metana
 Tata nama trivial
1. Jika gugus alkil R sama dengan R’. Maka penamaannya “dialkil
eter”.
2. Jika gugus alkil R tidak sama dengan R’. Maka penamaannya alkil
(R)- alkil (R’)- eter (sesuai abjad).
 Contoh:

CH3-O-CH3 : dimetil eter


CH3-O-CH2-CH3 : etil metil eter
 Sifat fisika
Eter berwujud gas pada suhu kamar dan berwujud cair pada suhu tinggi,
pada jumlah atom C yang sama titik didih lebih rendah dari alkohol,
eter sukar larut dalam air dan tidak dapat menghantarkan arus listrik.
 Sifat kimia

Tidak memiliki ikatan hidrogen, tidak dapat bereaksi dengan logam Na


dan K, eter dapat bereaksi dengan oksigen menghasilkan CO 2 dan H2O.
 Isomer

1. Isomer rangka
contoh: C4H10O
CH3-CH2-O-CH2-CH3 : dietil eter
CH3-CH2-CH2-O-CH3 : metil propileter
2. Isomer fungsi
Contoh: C3H8O
CH3-O-CH2-CH3 : etil metileter
CH3-CH2-CH2-OH : propanol
 Pembuatan eter
1. Alkohol + asam sulfat pada suhu 1300C
2. Sintesis Williamson: Natrium alkoholat dengan alkil
halida menghasilkan eter dan garam.
ALDEHID
 Rumus molekul: CnH2nO
 Rumus molekul :

 Tata nama IUPAC:


1. Tentukan rantai terpanjang sebagai rantai utama. Penamaan rantai
utama sama seperti alkana akhiran “ana” diganti “anal”.
2. Penomoran dimulai dari atom C yang mengikat -CHO.
3. Jika ada cabang, diberi nama alkil seperti alkana.
 Contoh:

 Tata nama trivial:


Diberi nama dengan menghitung jumlah atom
karbon (1:form, 2:aset, 3:propion, 4:butir, 5:valer,
dan akhiran diikuti aldehida).
 Contoh formaldehida dan asetaldehida:
 Sifat fisika
1. Pada atom C yang sama aldehid memiliki titik didih
yang lebih tinggi alkana dan memiliki titik didih lebih
tinggi dari alkohol
2. Aldehid dengan jumlah atom C1 berwujud gas pada
suhu kamar dan berwujud cair dan padat dengan
jumlah atom C lebih banyak.
 Sifat kimia

1. Dapat mengalami reaksi adisi dengan H2 menghasilkan


alkohol primer.
2. Dapat mengalami oksidasi menghasilkan asam
karboksilat.
3. Dapat bereaksi dengan NaHSO4 secara adisi
menghasilkan zat sukar larut.
 Isomer
1. Isomer rangka, dengan cara menggeser cabang/ memotong rantai
utama untuk dijadikan cabang.

2. Isomer fungsi, aldehid menjadi keton .

 Pembuatan aldehid
Salah satu pembuat aldehid dengan mereaksikan alkohol primer
menggunakan KMnO4 atau K2Cr2O7 dalam suasana asam.
KETON
 Rumus molekul: CnH2nO
 Rumus molekul :

 Tata nama IUPAC


1. Tentukan rantai terpanjang sebagai rantai utama. Penamaan rantai
utama sama seperti alkana akhiran “ana” diganti “anon”.
2. Penomoran dimulai dari atom C yang mengikat –CO-.
3. Jika ada cabang, diberi nama alkil seperti alkana.
 Contoh:

propanon 2-pentanon
 Tata nama trivial:
1. Jika gugus R = R’. Maka diberi nama “dialkil keton”.
2. Jika gugus alkil R tidak sama dengan R’. Maka penamaannya: alkil
(R)- alkil (R’)- eter. (sesuai abjad).
 Contoh:

dimetil keton metil propil keton


 Sifat fisika
1. Memiliki titik didih lebih tinggi daripada alkana
pada jumlah atom C yang sama.
2. Jumlah atom C yang sedikit (C1-C5) berwujud cair,
dan jumlah atom C yang banyak berwujud padat
pada suhu kamar.
3. Jumlah atom C sedikit (C1-C4) dapat larut dalam air.

 Sifat kimia
1. Dapat dioksidasi dengan oksidator kuat dan
membentuk campuran asam karboksilat.
2. Dapat mengalami reaksi adisi dengan hidrogen,
NaHSO3, HCN.
 Isomer
1. Isomer posisi

2. Isomer rangka

3. Isomer fungsi

 Pembuatan keton, salah satunya dibuat melalui reaksi Friedel-Craft


untuk pembuatan aril keton dengan katalis Alumunium halida.
Berikut reaksinya:
ASAM KARBOKSILAT
 Rumus molekul : CnH2nO2

 Tata nama IUPAC:


1. Tentukan rantai terpanjang sebagai rantai utama. Penamaan rantai
utama sama seperti alkana akhiran “ana” diganti “oat” dan
ditambah awal “asam”.
2. Penomoran dimulai dari atom C yang mengikat –COOH.
3. Jika ada cabang, diberi nama alkil seperti alkana.
 Contoh:

asam-3,4-dimetil-pentanoat

 Tata nama trivial (sudah ada tetapannya, contoh asam formiat)


 Sifat fisika
1. Pada suhu kamar, jumlah atom C lebih sedikit berwujud cair dan
dapat larut dalam air, sedangkan jumlah atom C lebih banyak
berwujud padat dan tidak dapat larut dalam air.
2. Memiliki titik didih dan titik leleh yang tinggi, karena mempunyai
ikatan hidrogen antarmolekulnya.
 Sifat kimia
1. Asam karboksilat bereaksi dengan basa  garam
2. Asam karboksilat bereaksi dengan alkohol  ester
 Isomer asam karboksilat
1.Isomer rangka C6H1oO2

2. Isomer fungsi asam karboksilat menjadi ester


 Pembuatan asam karboksilat
Asam karboksilat dapat dibuat dengan 2 cara, yaitu
dengan oksidasi alkohol dan hidrolisis senyawa
nitril.
ESTER
 Rumus molekul: CnH2nO2

 Tata nama IUPAC:


Nama alkil diperoleh dari gugus R’ yang terikat pada atom oksigen, diikuti
dengan alkil yang terikat pada gugus karbonil (penamaan sama dengan alkana
akhiran “ana” diganti “oat”. Contoh:
 Tata nama trivial:
Terdiri atas dua kata, kata pertama gugus alkil yang terikat pada gugus
oksigen, sedangkan kata keduanya nama asam karboksilatnya. Contoh
nya propil asetat.
 Sifat fisika

1. Ester pada suhu rendah berwujud cair encer, pada suhu sedang
berwujud cair kental, pada suhu tinggi berwujud padat.
2. Ester dengan Mr besar memiliki titik didih yang lebih tinggi
dibandingkan dengan Mr kecil.
3. Ester dengan suhu rendah (C1-C4) dapat larut dalam air, sedangkan
ester suhu tinggi (>C5) sukar larut dalam air.
 Sifat kimia

1. Reaksi hidrolisis ester  asam karboksilat dan alkohol


2. Ester dapat mengalami reaksi penyabunan ketika direaksikan dengan
basa menghasilkan sabun (asam karboksilat dan alkohol)
3. Reaksi antara ester (etil asetat) dengan amonia pekat asetamida.
 Isomer ester
1. Isomer rangka
C10H20O2
Propil heptanoat dan propil-2,3-dimetil-pentanoat

2. Isomer gugus fungsi


C3H6O2

 Pembuatan ester
Disebut reaksi esterifikasi yaitu reaksi asam karboksilat dengan alkohol.

Anda mungkin juga menyukai