Anda di halaman 1dari 39

OLEH

DIAN SEPTINOVA
Alkohol dan eter
 Senyawa organik mengandung atom O yang berikatan
tunggal
 Merupakan turunan dari alkana
 Rumus Umum: CnH2n+2O
ALKOHOL
 Struktur Alkohol diperoleh dengan menggantikan satu
atom H dari alkana dengan gugus –OH  Struktur
umum:
(R-OH)
 Penamaan alkohol juga disesuaikan dengan nama
alkana dengan mengubah huruf akhir “a” pada alkana
dengan “ol”. Misal: metana menjadi metanol.
Tatanama IUPAc alkohol

1. Tentukan rantai induk yaitu rantai karbon terpanjang


yang mengandung gugus OH.
 Rantai terpanjang tersebut merupakan rantai utama
diberi nama sesuai dengan nama alkananya, tetapi
huruf terakhir “a” diganti dengan “ol”.
Penamaan Iupac Alkohol
2. Semua atom karbon di
luar rantai utama
dinamakan cabang,
diberi nama alkil sesuai
jumlah atom C.
Penamaan iupac Alkohol
3. Rantai utama diberi nomor
dari ujung terdekat dengan
gugus -OH.
4. Urutan pemberian nama:
nomor cabang-nama alkil-
nomor gugus OH - nama
rantai utama.
5. Jika cabang lebih dari satu
jenis, maka diurutkan
sesuai abjad. 3,4-dimetil-
2-pentanol
Penamaan Iupac Alkohol
 Jika terdapat lebih dari
satu gugus OH pada
molekul yang sama
(polihidroksil alkohol),
digunakan akhiran diol,
triol, dan seterusnya.
 akhiran a pada alkana
rantai utama tetap
dipakai.
Penamaaan IUPAC ALkohol
Nama trivial alkohol
nama alkil + alkohol
Klasifikasi alkohol
 didasarkan pada jenis atom C yang
mengikat gugus -OH.
 Terbagi 3 kelompok:
 alkohol primer,
 Alkohol sekunder
 alkohol tersier
Alkohol primer
 gugus –OH - diikat atom C primer
 Gugus –OH selalu diikat oleh CH2( kecuali metanol)
 secara umum struktur dari alkohol primer adalah: R−
CH2− OH
Alkohol sekunder
 Alkohol sekunder adalah alkohol dengan
gugus −OH selalu diikat oleh C sekunder
 Gugus –OH selalu diikat oleh CH
 struktur dari alkohol sekunder adalah:
Alkohol tersier
 Alkohol tersier adalah alkohol dengan gugus
-OH terikat pada atom C tersier
 gugus -OH selalu diikat oleh C.
 struktur dari alkohol tersier adalah:
Alkohol sekunder Alkohol tersier
Reaksi kimia alkohol
Dehidrasi = eliminasi
 Dehidrasi (pelepasan air) biasanya terjadi apabila
asam sulfat pekat berlebih dicampurkan dalam
alkohol dan memanaskan campuran tersebut hingga
180oC.
 Gugus hidroksil (OH) akan terlepas dan atom
hidrogen dari carbon terdekatnya juga terlepas,
membentuk alkena dan H2O
Dehidrasi = eliminasi alkohol
Reaksi dehidrasi = eliminasi alkohol
Reaksi kimia alcohol berlebih
Dehidrasi alkohol = Eliminasi alkohol
 Penambahan sedikit asam sulfat pekat pada alkohol
berlebih dan pemanasan dilakukan pada suhu 140oC,
maka akan terbentuk eter.
 Reaksi ini melibatkan dua molekul alkohol.
 Alkohol pertama melepaskan gugus hidroksil dan
alkohol kedua melepaskan atom hidrogen. –[->
menjadi eter
Dehidrasi = eliminasi
Reaksi KIMIa alkohol
(Oksidasi Alkohol)
 Atom H pada gugus OH akan dilepas sehingga ikatan
O menjadi tidak jenuh (ikatan rangkap 2) dan
melepas 1 atom H pada alkil
 Oksidasi Alkohol primer  Aldehid (iupac: alkanal)
 Oksidasi Alkohol sekunder  Keton (
 Alkohol tersier  tidak bereaksi
Alkohol dengan logam alkali (Na
dan K)
 Atom H dari gugus OH akan dilepas
dan digantikan dengan logam alkali
(Na atau K)  Na-alkoholat atau K-
alkoholat
 Menghasilkan alkoksida dan
membebaskan hidrogen:
2CH3OH(l) + 2Na(s)  2NaOCH3 (l) +
H2 (g)
 Jika terdapat air, Na-alkoholat atau K-alkoholat terurai
kembali menjadi alkohol dan NaOH atau alkohol dan
KOH
 C2H5-ONa + H2O  C2H5OH + NaOH
Reaksi kimia alkohol:
Alkohol dengan asam halida alkil
halide: Gugus OH dr alcohol akan
dilepas dan berikatan dg atom halide,
oH berikatan dengan atom H
membentuk H2O
Reaksi alkohol dengan asam karboksilat
(Esterifikasi)

 Reaksi alkohol dengan asam karboksilat dengan


katalis asam akan membentuk ester
 Atom H pada gugus OH asam karboksilat akan
dilepas, begitu juga dengan gugus OH pada alkohol
 atom O pada asam karboksilat akan mengikat alkil
pada alkohol
Alkohol komersil
 Metanol (Metil Alkohol)
 Dari pembakaran kayu tanpa udara
 Sangat toxik  kebutaan dan kematian
 Fungsi/manfaat: pelarut, bahan bakar, bahan sintesis
senyawa organik lain
Alkohol komersil
 Etanol:
 Dari fermentasi buah-buahan
 Kurang toxik U/ bahan pembuatan minuman
ETER
 Struktur eter diperoleh dengan
menggabungkan dua buah alkil dengan
oksigen  struktur umum:
(R-O-R’)
 Eter = alkoksi alkana
 Alkohol dan eter berisomer fungsi.
eter
 Eter yang paling sederhana adalah dimetil eter, CH3−
O− CH3
 Rumus umum alkohol dan eter adalah: CnH2n+2O
 Gusus fungsi: R-O-R’
 Alkohol dan eter mempunyai gugus fungsi berbeda 
alkohol dan eter berisomer fungsi.
Tata nama eter
Menurut IUPAC
 Eter disebut juga alkoksi alkana.
 Tatanama:
 menetapkan alkil yang lebih kecil sebagai
alkoksi dan alkil yang lebih besar sebagai
alkana..
Tata nama eter
Menurut trivial:
* dilakukan dengan menyebutkan nama alkil
sesuai urutan abjad dan diakhiri eter.
* Jika kedua alkil sama digunakan awalan di
penamaan eter
Reaksi KIMIA ETER
 Sangat tidak reaktif
 Ikatan eter tahan terhadap pengoksidasi,pereduksi,
asam dan basa
Sifat fisika alkohol dan eter
 Titik didih alkohol lebih tinggi dari pada
eter
 Bau eter lebih menyengat/tajam dibanding
alkohol
 Kelarutan alkohol dalam air lebih tinggi dari
pada eter
Latihan
1. Berilah nama senyawa alkohol dan eter berikut:
 a. CH3CH2CH2CH2-OH
 b. CH3CH2-O-CH2CH3
2. Tuliskan struktur dari:
 a. 2,3,4-trimetil-2-pentanol
 b. etoksi pentana
3. Selesaikan reaksi berikut:
(a) Oksidasi 2- butanol (b) oksidasi 2-metil-2-
pentanol, (c) n-pentanol dan asam butanoat
4. Apakah alkohol berikut termasuk primer, sekunder,
atau tersier? (a) 2-metil-2-butanol (b) 3-pentanol
5. Tuliskan reaksi dari:
* 1-pentanol + NaOH 
* 2-meti-2-butanol +HCL 
* 1-butanol + H2SO4 pekat 

Anda mungkin juga menyukai