Anda di halaman 1dari 10

Alkohol

Alkohol merupakan senyawa turunan alkana yang mengandung gugus fungsi –OH.contoh
rumus struktur alkohol adalah metanol. Senyawa alkohol sudah banyak di kenal dan di
manfaatkan oleh manusia, baik dalam bentuk minuman,makanan,maupun untuk keperluan
medis. Beberapa jenis makanan dan minuman yang beralkohol yang banyak di konsumsi orang
dihasilkan dari hasil fermentasi karbohidrat, misalnya tape, singkong, anggur dan lain-lain.

Sifat-Sifat Alkohol :

Sifat-sifat Fisika

1. Suhu - Pada suhu kamar, alkohol bersuku rendah akan berwujud cair, sedangkan yang bersuku tinggi
berwujud padat.

2. Titik didih dan titik leleh - Alkohol dengan suku makin tinggi akan mempunyai titik didih dan titik leleh
yang makin tinggi.

3. Kelarutan - Alkohol larut dalam air, tetapi kelarutannya berkurang jika suku makin tinggi. - Khusus
untuk metanol, etanol, dan propanol larut dalam air pada semua perbandingan.

4. Daya hantar listrik - Alkohol merupakan senyawa nonelektrolit

Sifat-sifat Kimia

1. Ikatan hidrogen

- Antarmolekul alkohol terdapat ikatan hidrogen.

2. Kepolaran

- Alkohol bersifat polar karena memiliki gugus OH.

- Kepolaran alkohol akan makin kecil jika sukunya makin tinggi.

3. Kereaktifan

- Alkohol kering dapat bereaksi dengan logam K dan Na.

- Alkohol primer dan sekunder dapat dioksidasi dengan mengunakan oksidator, tetapi alkohol tersier
tidak.
a. Rumus Umum Alkohol

Rumus struktur senyawa karbon

CH3-CH3 CH3-CH2-OH

CH3-CH2-CH3 CH3-CH2-CH2-OH

Karena rumus umum alkana adalah CnH2n+2 maka rumus umum alkanol adalah CnH2n+1 OH atau
CnH2n+1O.

b. Jenis-Jenis Alkohol

Berdasarkan posisinya dalam rumus struktur alkana dikenal empat jenis atom C yaitu atom
C primer, atom C sekunder, atom C tersier,atom C kuertner. Berdasarkan letak gugus
fungsinya,alkohol dibedakan menjadi tiga jenis yaitu:

1. Alkohol primer yaitu alkohol yang gugus fungsinya (-OH) terikat pada atom C primer.

Contoh: CH3-CH2-OH

CH3

2. Alkohol sekunder yaitu alkohol yang gugus fungsinya (-OH) terikat pada atom C sekunder.

Contoh: CH3-CH3-CH-OH

3. Alkohol tersier yaitu alkohol yang gugus fungsinya (-OH) terikat pada atom C tersier.

Contoh: CH3

CH3-CH3-C-OH

CH3
A. Tatanama Alkohol

Ada dua cara pemberian nama pada alkohol yaitu:

1. Penamaan secara trival yaitu yang di mulai penyebutan nama gugus alkil yang terikat pada
gugus –OH kemudian diikuti kata alkohol.

Contoh: CH3- CH2- OH etil alkohol

CH3-CH2-CH2-OH propil alkohol

2. Penamaan sistem IUPAC yaitu mengganti akhiran a pada alkana dengan ol (alkana menjadi
alkanol).

Contoh: CH3-CH2-OH etanol

CH3-CH2-CH2-OH propanol

Ø Urutan penamaan senyawa alkohol menurut IUPAC

· Menurut rantai induk yaitu rantai karbon terpanjang yang mengandung gugus –OH selain itu
atom karbon lain sebagai cabang.

· Memberi nomor pada rantai induk yang dimulai dari salah satu ujung rantai,sehingga posisis
gugus –OH mendapatkan nomor terkecil.

· Urutan penamaan : - Nomor atom C yang mengikat cabang

-Nama cabang : CH3 metil

C2H5 etil

-Nama rantai induk ( alkanol)

Penulisan nama cabang sesuai urutan abjad:etil mendahului metil,apabila gugus –OH ekivalen
dari kedua rantai induk,maka penomoran dimulai dari salah satu ujung sehingga cabang-cabang
mendapat nomor terkecil.
B. Keisomeran alkohol

Alkohol mempunyai tiga keisomeran sebagai berikut:

1. Keisomeran posisi

Keisomeran posisi yaitu keisomeran yang terjadi karena perbedaan letak gugus –OH dalam
molekul alkohol.Keisomeran posisi dalam alcohol mulai terdapat pada propanol yang
mempunyai dua isomer yaitu 1-propanol dan 2-propanol.

CH3-CH3-CH2-OH CH3-CH(OH)- CH3

1-propanol 2-propanol

Cara menentukan jumlah isomer posisi alkohol:

a. Membuat kemungkinan kerangka atom C

b. Menentukan kemungkinan letak gugus –OH pada posisi yang berbeda setiap bentuk kerangka
atom C.

2. Keisomeran optik

Keisomeran optik berkaitan dengan sifat optik,kemampuan suatu senyawa untk memutar
suatu bidang cahaya terpolarisasi.Keisomeran optik terjadi karena adanya atom C asimetrik.yaitu
atom C yang terikat pada 4 gugus yang berbeda.Banyaknya isomer optik dapat dicari dengan
rumus 2n dengan n = jumlah atom C asimetrik.

2-butanol mempunyai satu atom C asimetrik,sehingga isomer optik 2-butanol adalah

CH3 CH3

│ │

H―CH―OH HO―C―H

│ │

C2H5 C2H5
3. Keisomeran fungsi

Keisomeran fungsi yaitu keisomeran yang terjadi karena perbedaan gugus fungsi diantara
dua senyawa yang mempunyai rumus molekul yang sama.

C. Sifat-sifat dan struktur alkohol

1. Sifat fisis

No Nama Rumus struktur Titik Kelarutan Mr


didih (g/100 g
air)

1 Metanol CH3-OH 65 Larut baik 32

2 Etanol CH3-CH2-OH 78 Larut baik 46

3 Propanol CH3-CH2-CH2-OH 98 Larut baik 60

4 Butanol CH3-CH2-CH2-CH2-OH 118 8,3 74

5 Pentanol CH3-CH2-CH2-CH2-CH2- 138 2,6 88


OH

Pada tabel diatas tampak bahwa alkanol mempunyai titik didih yang relatif tinggi.Semakin
besar massa molekul relatif alkanol, maka titik cair dan titik didihnya juga akan tinggi. Jadi
kenaikan titik cair dan titik didih alkanol sebanding dengan kenaikan massa molekul relatifnya.
Pada alkanol yang rumus molekulnya sama, alkanol bercabang mempunyai titik didih lebih
rendah daripada alkanol rantai lurus. Kelarutan alkanol dalam air berkurang seiring dengan
bertambah panjangnya rantai karbon. Kelarutan alkanol berkaitan dengan gugus –OH yang
bersifat polar, sementara gugus alkil (R) bersifat nonpolar. Jadi semakin besar gugus R semakin
berkurang kepolaran, sehingga kelarutan dalam pelarut polar (seperti air) berkurang, sedangkan
kelarutan dalam pelarut nonpolar bertambah.

2. Sifat Kimia

Gugus –OH pada alkanol termasuk gugus yang cukup reaktif, sehingga menyebabkan
alkanol banyak terlibat dalam berbagai reaksi antara lain:

D. Reaksi alcohol

1. Reaksi dengan Logam Natrium

Alkohol dapat bereaksi dengan logam Na membentuk alkoksida dan gas hidrogen. Contoh reaksi
etanol dengan logam natrium

C2H5―OH+ Na → C2H5ONa +H2

Etanol Na-Etoksida

Reaksi ini dapat digunakan sebagai reaksi pengenal alkohol

2. Reaksi Oksidasi

Reaksi oksidasi alkohol menghasilkan hasil reaksi yang berbeda-beda, tergantung pada
jenis alkoholnya. Reaksi oksidasi alkohol oleh zat oksidator sedang, seperti larutan
K2Cr2O7dalam lingkungan asam dapat digunakan untuk mengidentifikasi alkohol primer, alkohol
sekunder, dan alkohol tersier.

§ Alkohol primer teroksidasi membentuk aldehid dan dapat teroksidasi lebih lanjut membentuk
asam kar-boksilat.

Contoh:

CH3―CH2―OH CH3―COH+H2O

Etanol etanol

CH3―COH CH3COOH

Etanol asam etanol


§ Alkohol sekunder teroksidasi membentuk keton.

§ Alkohol tersier teroksidasi.

3. Reaksi dengan oksigen halida

Jika alkohol direaksikan dengan hidrogen halida akan terbentuk haloalkana dan air dengan
reaksi:

R―OH+HX R― H2O

Contoh:

CH3― OH+HCl CH3―Cl+H2O

4. Reaksi esterifikasi

Alkohol dengan asam karboksilat dapat menghasilkan ester.

R―OH + R― COOH R―COOR’ + H2O

Alkohol asam karbosilat ester

Contoh:

C2H5OH + CH3COOH CH3 ― COOC2H5 + H2O

Etanol asam asetat etil asetat

5. Reaksi Dehidrasi Alkohol

Alkohol jika dipanaskan dengan asam kuat, maka akan terjadi alkena dan air.

Contoh:

CH3―CH2―CH2―OH CH2―CH= CH2 + H2O

n―propanol 1―propena

Menurut aturan Saytzeff, pada reaksi dehidrasi alkohol primer, atom H dan gugus OH yang
terlepas berasal dari atom-atom C yang berdekatan. Sedangkan pada reaksi dehidrasi alkohol
sekunder, atom H yang terlepas berasal dari atom C yang terikat
pada rantai C terpanjang.

E. Sintesis Beberapa Senyawa Alkohol

1. Metanol

Metanol dibuat dari campuran gas karbon monoksida dengan idrogen menggunakan katalis ZnO
atau Cr2O3 pada suhu 350 °C.

Reaksi: CO + 2 H2CH3OH

Metanol bersifat racun dan dapat mematikan jika ditelan. Kebutaan dapat pula terjadi jika karena
kontak dengan kulit atau penghirupan uapnya terlalu lama. Kebutaan orang yang mencerna
metanol disebabkan oleh terbentuknya formaldehida (H2CO) atau asam format (HCO2OH) yang
merusakkan sel-sel retina.

Jika formaldehida adalah penyebabnya, maka diduga zat ini menghambat pembentukan ATP
(adenosine trifosfat) yang diperlukan agar sel retina berfungsi. Jika asam format penyebabnya,
maka diduga asam ini menonaktifkan enzim yang mengandung besi yang bertanggung jawab
mengangkut oksigen ke retina. Suatu kondisi menyertai pembentukan asam format,
yakni asidosis di mana pH darah dan jaringan darah menurun. Metanol digunakan sebagai
pelarut resin dan getah. Sebagian metanol diubah menjadi formal dehida untuk bahan pembuat
plastik.

2. Etanol

Etanol adalah senyawa alkohol yang dapat diminum pada persentase tertentu. Misalnya, bir
mengandung + 7% volume etanol, wiski, brendi, arak mengandung + 40% volume etanol, dan
anggur mengandung + 12 volume etanol. Etanol tidak beracun, tetapi bersifat memabukkan dan
menyebabkan kantuk karena menekan aktivitas otak atas. Etanol juga bersifat candu. Orang yang
sering minum alkohol dapat menjadi ketagihan dan sukar baginya untuk meninggalkan alkohol
itu. Alkohol yang terdapat dalam minuman beralkohol itu sama dengan yang terdapat dalam
alkohol teknis, seperti spiritus. Oleh karena itu, alkohol teknis diracuni (didenaturasi) sehingga
tidak dapat diminum lagi.

Minuman beralkohol dikenakan cukai yang tinggi, harganya jauh lebih mahal daripada alkohol
teknis. Hal ini antara lain dimaksudkan supaya orang tidak terlalu mudah memperolehnya.
Etanol dapat dihasilkan dari proses fermentasi pada kar-bohidrat dengan bantuan ragi. Misalnya,
dalam kehidupan sehari-hari kita sering membuat tape ketan, yang bahan-bahannya adalah beras
ketan yang dimasak kemudian diberi enzim (ragi) secukupnya dan dibiarkan beberapa hari.
Etanol yang terbentuk lalu dipisahkan dengan distilasi. Reaksi yang terjadi:

C6H12O6 2 C2H5OH + 3 CO2

Asam

`Dalam industri, etanol dibuat dengan cara hidrasi alkena dengan katalis asam. Reaksi:

CH2= CH2 + H2O C2H5OH

F. Kegunaan alkohol

Dalam kehidupan sehari-hari alkohol banyak digunakan, antara lain sebagai berikut.

a. Dalam bidang farmasi (obat-obatan), sebagai pelarut senyawa organik, misalnya etanol dan
butanol.

b. Dalam bidang biologi atau industri digunakan sebagai disinfektan, misalnya etanol dan
metanol.

c. Sebagai bahan bakar, misalnya spiritus (campuran antara metanol dan etanol).
Daftar Pustaka

 Sulistyani.msi, Senyawa Alkohol eter.


http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/pendidikan/sulistyani-msi/4a-senyawa-alkohol-
eter.pdf (03-10-20150)
 Anonymous, 2013/10, Makalah Kimia Organik.
http://chemistryning.blogspot.co.id/2013/10/makalah-kimia-organik-alkohol.html (03-10-
2015)
 Fessenden,s joan, Fessenden, Kimia Organik Jilid 1
http://library.um.ac.id/free-contents/index.php/buku/detail/kimia-organik-jilid-1-ralph-j-
fessenden-joan-s-fessenden-diterjemahkan-oleh-aloysius-hadyana-pudjaatmaka-n-m-
surdia-edisi-3-11631.html (03-10-2015)

Anda mungkin juga menyukai