-HARRY SAPUTRA.M
-ANGELINA
-M.ZAFAR
-THREE
ALKOHOL
alkohol murni, alkohol absolut, atau alkohol, adalah cairan yang mudah menguap, mudah terbakar, tak
berwarna, dan merupakan alkohol yang paling sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari.
Alkohol adalah senyawa turunan alkana yang memiliki gugus fungsi -OH. Alkohol memiliki rumus
umum CnH2n+2O.
A TATA NAMA
Ada dua macam cara penamaan senyawa monoalkohol, yaitu cara IUPAC
(Intrenational Union For Pure And Applied Chemistry) dan cara trivial (umum).
a. IUPAC
Beberapa aturan yang harus diikuti dalam cara penamaan IUPAC adalah sebagai
berikut:
1) Nama alkohol diambil dari nama alkana dengan akhiran ˗a diganti dengan ˗ol.
Alkohol dengan dua, tiga, dan empat gugus ˗OH di antara alkana dan ˗ol diberi
sisipan di, tri, tetra sehingga namanya menjadi diol, triol, dan tetrol.
2) Penomoran pada lakohol alifatik dimulai dari ujung rantai pokok yang paling dekat
dengan gugus fungsi, contoh:
B
PENGGOLONGAN
Alkohol adalah senyawa karbon yang memiliki gugus fungsi hidroksil (OH). Alkohol
primer, sekunder, dan tersier adalah jenis-jenis alkohol berdasarkan posisi gugus
fungsi hidroksil (OH). Cara membedakan alkohol primer, sekunder, dan tersier
adalah dari strukturnya. Yaitu, tempat di mana gugus hidroksil melekat pada rantai
karbonnya.
2) Isomer posisi, yaitu pasangan senyawa yang keduanya merupakan senyawa alkohol tetapi berbeda
pada letak atom C yang mengikat gugus fungsi –OH. Contoh: 1-butanol dan 2-butanol
3) Isomer gugus fungsi, senyawa alkohol bergugus fungsi dengan senyawa eter yang memiliki gugus
fungsi –O–. Contoh: dimetil eter dan etanol.
D
SIFAT
Seperti pada pembahasan sebelumnya, penggantian atom H menjadi gugus –OH
menyebabkan perbedaan sifat fisika dan kimia suatu senyawa, tak terkecuali alkohol.
Adapun sifat-sifat alkohol adalah sebagai berikut.
1) Alkohol bersifat lebih polar karena ada gugus –OH. Artinya, alkohol bisa bercampur
dengan air. Kepolaran itu dipengaruhi oleh panjang pendeknya rantai karbon suatu
monoalkohol. Semakin panjang rantai karbonnya, semakin menurun kelarutan atau
kepolarannya.
2) Titik didih alkohol lebih tinggi daripada turunan alkana lain, seperti eter. Hal itu karena
alkohol memiliki ikatan hidrogen antarmolekulnya. Titik didih tersebut bisa meningkat
seiring peningkatan jumlah atom C pada rantainya.
3) Alkohol dapat bereaksi dengan logam aktif, seperti Na dan K, membentuk senyawa
alkoksida logam. Reaksi tersebut disertai pelepasan gas hidrogen.
E PEMBUATAN
DAN KEGUNAAN
METANOL
Metanol dibuat secara besar-besaran melalui distilasi kayu keras menghasilkan
sekitar 225 galon distilat yang mengandung 6% metanol. Saat ini, sekitar 95%
metanol diproduksi melalui hidrogenasi CO dengan katalis (ZnO, Cr2O3) dan
dipanaskan secara bertingkat dengan tekanan tinggi agar terjadi reaksi berikut.