Alkohol adalah senyawa yang mempunyai gugus fungsi hidroksil yang terikat pada
atom karbon jenuh. Untuk lebih memperjelas pemahaman tentang alkohol tentunya kita
harus mengetahui apa saja sifat fisika dan sifat kimia dari alkohol tersebut. Sifat fisika dan
sifat kimia alkohol sebagai berikut :
1. Sifat Fisika
Alkohol mengandung gugus polar yaitu gugus hidroksi (-OH) yang bersifat
hidrofilik dan juga mengandung gugus nonpolar yaitu gugus alkil (-R) yang bersifat lipofilik.
ketika alkohol mempunyai jumlah rantai karbon yang kecil, maka alkohol akan bersifat polar
dan akhirnya dapat larut dalam air. Semakin panjang rantai alkil, kelarutan alkohol dalam air
akan semakin kecil. Dengan gugus -OH, alkohol mampu membentuk ikatan hidrogen pada
dirinya sendiri, alkohol lain, molekul netral, maupun anion. Pembentukan ikatan ini
menyebabkan titik didih abnormal jika dibandingkan dengan mole.
Alkohol monovalen dengan atom C 1-10 pada suhu kamar berupa
cairan dengan bau dan rasa yang spesifik sedangkan dengan atom C >
10 berupa zat padat yang tidak berwarna dan tidak berbau. Alkohol monovalen mempunyai
titik didih yang bertambah besar dengan bertambahnya atom C. Alkohol bercabang, titik
didihnya lebih rendah dari pada rantai lurus dengan jumlah atom C yang sama. Alkohol
polivalen, makin banyak gugus OH maka TD dan TL makin tinggi. Makin banyak atom C,
maka makin tinggi indeks biasnya.
a. Suhu
Pada suhu kamar, alkohol bersuku rendah akan berwujud cair, sedangkan yang
bersuku tinggi berwujud padat.
b. Titik didih dan titik leleh
Alkohol dengan suhu makin tinggi akan mempunyai titik didih dan titik leleh
yang makin tinggi.
c. Kelarutan
Alkohol larut dalam air, tetapi kelarutannya berkurang jika suku makin tinggi.
Khusus untuk metanol, etanol, dan propanol larut dalam air pada semua
perbandingan.
d. Daya hantar listrik
Alkohol merupakan senyawa nonelektrolit.
2. Sifat Kimia
Gugus fungsi -OH dapat melepaskan proton pada larutan dan dengan demikian
alkohol bersifat asam. Karena gugus -OH dapat digantikan, reaksi dalam alkohol dapat
diklasifikasikan menjadi reaksi yang melibatkan hidrogen asam dan
yang melibatkan gugus hidroksi.
a. Ikatan hidrogen
Antarmolekul alkohol terdapat ikatan hidrogen.
b. Kepolaran
Alkohol bersifat polar karena memiliki gugus OH.
Kepolaran alkohol akan makin kecil jika suhunya makin tinggi.
c. Kereaktifan
Alkohol kering dapat bereaksi dengan logam K dan Na.
Alkohol primer dan sekunder dapat dioksidasi dengan mengunakan oksidator, tetapi
alkohol tersier tidak.
Isomer Alkohol
Kata "isomer" sendiri berasal dari bahasa Yunani yaitu “iso” yang berarti “sama” dan
“meros” yang berarti “bagian”. Jadi isomer adalah senyawa-senyawa yang memiliki bagian
sama, meskipun penyusunan atom-atomnya berbeda. Dalam alkohol terdapat 3 isomer
diantaranya sebagai berikut
1. Keisomeran posisi
Keisomeran posisi yaitu keisomeran yang terjadi karena perbedaan letak gugus –
1-propanol 2-propanol
2. Keisomeran optik
memutar suatu bidang cahaya terpolarisasi.Keisomeran optik terjadi karena adanya atom
CH3 CH3
│ │
H―CH―OH HO―C―H
│ │
C2H5 C2H5
3. Keisomeran fungsi
Keisomeran fungsi yaitu keisomeran yang terjadi karena perbedaan gugus fungsi
diantara dua senyawa yang mempunyai rumus molekul yang sama. Isomer fungsi dari
Dua senyawa di atas memiliki rumus molekul yang sama yaitu C₃H₈O, akan
tetapi memiliki gugus fungsi yang berbeda. Dapat dilihat pada senyawa pertama dan
kedua, pada senyawa pertama propanol dengan gugus fungsi -OH sedangakan yang