Anda di halaman 1dari 18

LAPORAN PERCOBAAN

MENGIDENTIFIKASI ALKOHOL DAN


ETER SERTA ALDEHID DAN KETON

DISUSUN OLEH :

I Gusti Ayu Laksmiwati

Suputri KELAS : XII MIPA 5


Kata Pengantar

Puji syukur kami panjatkan kehadirat tuhan yang maha esa, atas
berkat dan rahmatnya dapat Penulis selesaikan laporan percobaan berjudul
‘Mengidentifikasi Alkohol Dan Eter Serta Aldehid Dan Keton’ yang
merupakan tugas individu dari Ibu Rusni S.Pd

Dalam makalah ini kami membahas mengenai Alkohol dan Eter


beserta Aldehid dan Keton..
Penulis menyadari bahwa penyusunan makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan, namun demikian telah memberikan manfaat bagi Penulis
agar bisa memahami lebih dalam subjek ini. Akhir kata Penulis berharap
makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Kritik dan saran yang
bersifat membangun akan Penulis terima dengan senang hati.

Samarinda, 5 Februari 2023

Penulis

ii
Daftar Isi

Halaman Sampul.................................................................................i
Kata Pengantar....................................................................................ii
Daftar Isi.............................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN................................................................1
A. Latar Belakang........................................................................1
B. Tujuan.....................................................................................1
C. Rumusan Masalah...................................................................1
BAB II DASAR TEORI....................................................................2
A. Akohol....................................................................................2
B. Aldehid...................................................................................6
C. Keton......................................................................................8
BAB III METODE PERCOBAAN...................................................10
A. Metode....................................................................................10
B. Alat dan Bahan.......................................................................10
C. Prosedur Kerja........................................................................11
BAB IV PEMBAHASAN..................................................................12
A. Hsil Pengamatan.....................................................................12
B. Kesimpulan dan Saaran..........................................................13
Daftar Pustaka ................................................................................

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Golongan alkanol disebut juga alkohol, sedangkan golongan


alkoksi disebut juga eter.  Kedua homolog berisomer fungsional
karena keduanya mempunyai rumus umum yang sama, yaitu
CnH2n+2O, tetapi berbeda gugus fungsinya.  Monoalkohol
dikelompokkan sebagai alkohol primer, sekunder, dan tersier.
Golongan aldehid disebut juga alkanal dan golongan keton
disebut juga alkanon.  Keduanya berisomer fungsional, karena
mempunyai rumus umum yang sama (CnH2nO), tetapi berbeda
gugus fungsinya.  Aldehid: senyawa karbon yang mempunyai
gugus karbonil yang mengikat satu atom H atau dapat ditulis –
CHO.  Keton: senyawa karbon yang mempunyai gugus karbonil,
atau dapat ditulis –CO-.  Keduanya mempunyai sifat fisika dan
sifat kimia yang berbed

B. TUJUAN
1. Menentukan sifat-sifat unsur jika diberi campuran
2. Dampak pereaksi Tullens dan Fehling
3. Perbedaan rekasi unsur

C. RUMUSAN MASALAH
1. Apakah sifat dari masing-masing unsur?
2. Bagaimana cara mengelola unsur?
3. Apakah percobaan sukses?

1
BAB II

DASAR TEORI

A. Alkohol

1. Tata Nama Alkohol


Tata nama Alkohol (Alkanol) Ada dua macam cara untuk memberi nama
senyawa monoalkohol, yaitu tatanama berdasarkan IUPAC
(International Union for Pure and Applied Chemistry) dan nama
trivial atau nama lazim (nama perdagangan)
a. Tata Nama IUPAC
Penamaan secara sistem IUPAC, yaitu dengan mengganti akhiran -a
pada alkana dengan akhiran -ol (alkana menjadi alkanol).
Contoh :
CH3–CH2–OH Etanol CH3–
CH2–CH2–OH Propanol
Bagaimana cara memberi nama senyawa alkanol jika mempunyai
cabang gugus alkil? Perhatikan aturan penamaan alkanol berikut
ini!
a) Menentukan rantai induk, yaitu rantai karbon terpanjang yang
mengandung gugus – OH, selain itu atom karbon lain sebagai
cabang.
b) Memberi nomor pada rantai induk yang dimulai dari salah satu
ujung rantai, sehingga posisi gugus – OH mendapat nomor
terkecil.
c) Urutan penamaan: nomor atom C yang mengikat cabang-nama
cabang-nomor atom C yang mengikat gugus -OH (kecuali untuk
C nomor 1)- Nama rantai induk (alkanol)

2
b. Tata Nama Trivial
Penamaan secara trivial, yaitu dimulai dengan menyebut nama
gugus alkil yang terikat pada gugus –OH kemudian diikuti kata
alkohol. Contoh:
CH3 – CH2– OH nama : etil alkohol
CH3 – CH2– CH2 – OH nama : propil alkohol

c. Alkohol Primer, Sekunder dan Tersier


Monoalkohol terdiri dari 3 alkohol Primer, Sekunder dan
Tersier. Pembagian ini berdasarkan posisi gugus -OH pada atom
C.
1) Alkohol primer adalah alkohol dengan gugus –OH terikat
pada atom C primer.
Contoh : CH3–CH2–CH2–CH2–
OH : butanol
CH3–CH2–CH2–OH : propanol
2) Alkohol sekunder adalah alkohol dengan gugus –OH terikat
pada atom C sekunder.
3) Alkohol tersier adalah alkohol dengan gugus –OH terikat
pada atom C tersier.

3
2. Sifat Alkohol
a. Sifat fisik

Variable Sifat Fisik Alkohol


Wujud Pada suhu kamar, alkohol bersuku rendah
akan berwujud cair, sedangkan yang
bersuku tinggi berwujud padat

Titik didih dan leleh Alkohol dengan suku makin tinggi akan
mempunyai titik didih dan titik leleh
yang makin tinggi
Kelarutan − Alkohol larut dalam air, tetapi
kelarutannya berkurang jika suku
makin tinggi.
− Khusus untuk metanol, etanol, dan propanol
larut dalam air pada semua perbandingan.
Daya Hantar Listrik Tidak mengantar listrik (Non Elektrolit)

4
b. Sifat Kimia

Variabel Sifar Kimia Alkohol


Ikatan Hidrogen Antar molekul alkohol terdapat ikatan
hidrogen.

Kepolaran - Alkohol bersifat polar karena memiliki gugus


OH.
−Kepolaran alkohol akan makin kecil jika
sukunya makin tinggi.
Kereaktifan − Alkohol dapat bereaksi dengan logam K
dan Na.
alkohol tersier tidak.

3. Sintesis Pembuatan Alkohol


1) Reduksi aldehid dan keton
2) Hidrolisis alkil hidrogen sulfat
3) Hidrasi alkena.
4) Hidrolisis ester.
5) Pembuatan alkohol menggunakan reagent Grignard.
4. Kegunaan Alkohol
Metanol: Sebagai
pelarut
Etanol : Digunakan untuk pelarut organik, dan juga bahan baku dasar dalam
industri pewarna, kosmetik, bahan bakar, dan obat sintesis. Etanol
juga digunakan dalam campuran minuman beralkohol, api bersifat
adiktif.

5
B. Aldehid

1. Tata Nama
a. Tata nama Aldehid (Alkanal)
Tata nama senyawa Alkanal dengan menggunakan nama alkana yang
bersesuaian jumlah atom C-nya dan akhiran “a” diganti akhiran “al”
atau menyebutkan gugus alkil (R) diikuti aldehid.
2. Sifat Aldehid
a. Sifat Fisik
Variabel Aldehid (Alkanal)
Sifat Fisik
Wujud Alkanal berwujud gas pada suhu kamar (metanal), suku yang
lebih banyak berwujud cair
Titik Didih Titik didih dan titik leleh lebih rendah dari senyawa alkanol
dan Leleh dengan jumlah C sama.
Kelarutan − Merupakan senyawa polar
− Kelarutan semakin berkurang dengan bertambahnya jumlah
suku atom C.
Daya Termasuk senyawa nonelektrolit
Hantar
Listrik

6
b. Sifat Kimia
Variabel Aldehid (Alkanal)
Sifat Kimia
Ikatan Tidak membentuk ikatan hidrogen antar senyawa
Hidrogen alkanal
Kepolaran Senyawa polar

Kereaktifan Kereaktifan alkanal lebih reaktif daripada keton.


Reaksi − Adisi dengan H2 menghasilkan alkanol primer.
Adisi − Adisi dengan HCN menghasilkan
hidroksikarbonitrial sianohidrol.
− Adisi dengan NaHSO3 − Adisi dengan amonia
menghasilkan aldehid amonia

Reaksi − Oksidasi dengan oksidator kuat (KMnO4/K2Cr2O7)


Oksidasi menghasilkan asam alkanoat
− Oksidasi dengan pereaksi Tollens (campuran AgNO3
+ NH4OH) menghasilkan cermin perak
− Oksidasi dengan pereaksi Fehling menghasilkan
merah bata

Reaksi − Alkanal + Fehling menghasilkan endapan merah


Identifikasi bata.
− Alkanal + Tollens menghasikan cermin perak

Keterangan:
Pereaksi Tollens
− Larutan tollens dibuat dengan mencampur NaOH, AgNO3, dan NH3
sehingga terbentuk ion kompleks [Ag(NH3)2] +

7
3. Sintesis Pembuatan Alkohol
Dalam bahasan tentang alkohol aldehid dapat terbentuk dari:
1) Oksidasi alkohol primer.
2) Reduksi asam karboksilat
4. Kegunaan Aldehid
Digunakan untuk pembuatan zat warna, damar sintetis, dan
plastik termostat.

C. Keton
1. Tata Nama
Tata nama senyawa Alkanon adalah dengan menggunakan nama
alkana yang bersesuaian jumlah atom C-nya dan akhiran “a” diganti
akhiran “on” atau menyebutkan gugus alkil (R) dimulai sesuai abjad
diikuti “keton”.
2. Sifat Keton
a. Sifat fisika
Variabel Keton (Alkanol)
Sifat Fisik
Wujud Senyawa alkanon mempunyai sifat fisika hampir sama untuk
molekul yang bersesuaian.
Titik Didih Titik didih alkanon lebih tinggi dibandingkan senyawa
dan Leleh hidrokarbon dengan massa molekul relatif sama
Kelarutan Termasuk senyawa polar dan larut dalam air.
Daya Termasuk senyawa nonelektrolit.
Hantar
Listrik

8
b. Sifat Kimia

Variabel Sifat Keton (Alkanol)


Kimia
Ikatan Antar senyawa alkanon tidak terjadi ikatan hidrogen
Hidrogen
Kepolaran Senyawa polar

Kereaktifan Kereaktifan alkanal lebih reaktif daripada keton.


Reaksi Adisi − Alkanon kurang reaktif daripada aldehid
− Merupakan reduktor yang sangat lemah

Reaksi Senyawa alkanon tidak dapat dioksidasi oleh oksidator


Oksidasi lemah, seperti fehling dan tollens, karena gugus
karbonilnya tidak mengandung atom H.

Reaksi − Alkanon + Fehling tidak bereaksi


Identifikasi − Alkanon + Tollens tidak bereaksi

3. Sintesis Pembuatan Keton


Pembuatan keton yaitu dengan oksidasi alkohol sekunder menggunakan
katalis natrium bikromat dan asam sulfat.
4. Kegunaan Keton
− Pelarut senyawa organik seperti pernis, lak, pembersih cat kayu, cat kuku
− Bahan baku dalam industri
− pembuatan kloroform dan iodoform
− Bahan anti ledakan pada penyimpanan gas asetilena

9
BAB III
METODE PERCOBAAN

A. METODE
Menggunakan 2 pereaksi, yaitu:
1. Pereaksi Fehling
2. Pereaksi Tollens

B. ALAT DAN BAHAN


Untuk mengidentifikasi Alkohol dan Eter
diperlukan: Alat:
1. Kaca Arloji
2. Pinset
3. Kater
4. Kertas saring
5. Tabung reaksi
6. Rak tabung
rekasi Bahan:
1. Alkohol
2. Logam Natrium
Untuk mengidentifikasi Aldehid dan Keton diperlukan:
Alat:
1. Tabung reaksi
2. Rak tabung reaksi
3. Pipet tetes
4. Gelas kimia
5. Penjepit tabung
6. Kaki tiga
7. Pembakar spiritus

1
Bahan:
1. Larutan Formaldehida
2. Larutan Aseton
3. Larutan Perak Nitrat
4. Larutan Amonia
5. Pereaksi Fehling

C. PROSEDUR KERJA

1. Mengidentifikasi Alkohol dan Eter


a. Percobaan 1 (Mengidentifikasi Alkohol):
1. Tuangkan alkohol sekitar 2 ml kedalam tabung reaksi
2. Potong logam Natrium
3. Jika logam Natrium dicampurkan dengan alkohol maka akan
mengalami reaksi
b. Percobaan 2 (Mengidentifikasi Eter)
Dikarenakan Eter tidak diperdagangkan lagi, maka percobaan
ke 2 tidak dilaksanakan. Tetapi jika untuk reaksi dari Eter, maka
Eter tidak bereaksi.
2. Mengidentifikasi Aldehid dan Keton
a. Percobaan 1 (Aldehid)
1. Tuangkan aseton sekitar 2 ml
2. Didihkan air
3. Masukkan Benedict 20 tetes ke tabung Aldehid
4. Jika Aldehid ditambahkan pereaksi Tollen, maka akan
membentuk cermin perak
5. Masukkan Fehling 20 tetes ke tabung Aldehid
6. Jika Aldehid ditambahkan pereaksi Fehling, maka
akan membentuk endapan bata merah

1
b. Percobaan 2 (Keton)
1. Tuangkan Aseton sekitar 2 ml
2. Didihkan air
3. Masukkan Benedict 20 tetes ke tabung Keton
4. Jika Keton ditambahkan pereaksi Tollen maka tidak
akan membentuk cermin perak
5. Masukkan Fehling 20 tetes ke tabung Aldehid
6. Jika Keton ditambahkan pereaksi Fehling, maka tidak
akan membentuk endapan bata merah

1
BAB IV
PEMBAHASAN

A. Hasil Percobaan
1. Hasil pengamatan percobaan Alhokol dan Eter:
a. Alkohol:
Ketika logam Natrium dicampurkan dengan alkohol maka akan
mengalami reaksi.
b. Eter:
Karena Eter sudah tidak diperjual belikan lagi, maka praktik
dengan Eter tidak dilaksanakan. Tetapi rekasi Eter ketika
ditambahkan logam Natrium adalah tidak bereaksi.
2. Hasil pengamatan Aldehid dan Keton:
a. Aldehid:
- Jika Aldehid ditambahkan pereaksi Tollens, maka terbentuklah
cermin perak
- Jika Aldehid ditambahkan pereaksi Fehling, maka membentuk
endapan bata merah
b. Keton:
- Jika Keton ditambahkan pereaksi Tollens, maka tidak terbentuk
cermin perak
- Jika Keton ditambahkan pereaksi Fehling, maka tidak akan
membentuk endapan bata merah

1
B. Kesimpulan
Bisa disimpulakn praktek mengidentifikasi Alkohol dan Eter serta
Aldehid dan Keton sukses. Karena data yang diperoleh lengkap dan sesuai
harapan. Eter tidak bereaksi ketika diberi logam Natrium, berlawanan
dengan Eter just Alkohol beraksi ketika diberi logam Natrium. Pada
percobaan Aldehid dan Keton juga menampilkan hasil yang berlawanan.
Seperti Aldehid yang membentuk cermin perak ketika diberi pereaksi
Tollens, dan Keton yang tidak membentuk cermin perak. Juga ketika
Aldehid diberi pereaksi Fehling dan membentuk endapan bata merah,
sedangkan Keton tidak membentuk endapan merah bata tersebut.

1
Daftar Pustaka

 Albana, F. B. (2021, Januari 24). Yotube. From Youtube.com:


https://repositori.kemdikbud.go.id/22138/1/XII_Kimia_KD-3.9-_Final.pdf
 Sulistyani. (Unknown, Unknown Unknown). Staffnew UNY. From
Staffnew.uny.acc:
http://staffnew.uny.ac.id/upload/198001032009122001/pendidikan/4a-
senyawa-alkohol-eter.pdf
 Sunarya, Y. (2007). Mudah dan Aktif Belajar Kimia. In Y. Sunarya,
Mudah dan Aktif Belajar Kimia (p. 310). Bandung: Setia Purna Inves.
 Wiyati, A. (2020, Unknown Unknown). Repositori Kemendikbud. From
repositori.kemendikbud.go.id:
https://repositori.kemdikbud.go.id/22138/1/XII_Kimia_KD-3.9-_Final.pdf

Anda mungkin juga menyukai