DISUSUN OLEH :
NIM : D1B121284
KELAS : 02
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS MEGAREZKY
MAKASSAR
2022
1
KATA PENGANTAR
Pertama-tama marilah kita panjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT, atas
limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga makalah ini dapat terselesaikan. Makalah
ini disusun berdasarkan pengumpulan dari berbagai sumber, dan untuk memenuhi
salah satu tugas “Kimia Organik 2”.
Penyusun mengucapkan terima kasih kepada pihak yang telah membantu dalam
penyelesaian tugas ini. Semoga tugas yang penyusun buat dapat bermanfaat bagi
penyusun pribadi maupun pihak yang membaca.
Penyusun menyadari bahwa tugas ini sangat jauh dari kata sempurna, masih
banyak kelemahan dan kekurangan. Oleh karena itu, saran, kritik, dan komentar yang
bersifat membangun dari pembaca sangat penulis harapkan untuk meningkatkan
kualitas dan menyempurnakan tugas ini.
Penyusun
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR 2
DAFTAR ISI 3
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang 4
B. Rumusan masalah 4
C. Manfaat 5
BAB II PEMBAHASAN
A. ALKOHOL 6
B. ETER 9
C. FENOL 11
A. Kesimpulan 12
B. Saran 12
DAFTAR PUSTAKA 13
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Alkohol (R-OH) dan eter (R-O-R) begitu erat hubungannya dengan kehidupan
manusia sehari-hari sehingga orang awam pun kenal akan istilah-istilah dietil eter
(eter) digunakan sebagai pematirasa (anestetik). 2-propanol (isopropil alkohol atau
alkohol gosok) digunakan sebagai bakterisid dan masih benyak senyawa alkohol dan
eter lainnya. Sedangkan Fenol (Ar-OH) merupakan senyawa dengan gugus fungsi
OH yang terikat dengan cincin aromatik. Dimana gugus OH merupakan activator kuat
dalam reaksi subtitusi aromatik elektrofilik.
Fenol merupakan asam yang lebih kuat dibandingkan alkohol atau air.
Kekuatan asam fenol kira-kira ditengah antara etanol dan asam asetat. Ion fenoksida
merupakan asam yang lemah dibandingkan OH, oleh karena itu fenoksida dapat
diolah dengan seuatu fenol dan NaOH dalam air. Reaktifitas ini sangat berbeda
dengan reaktifitas alkohol. Fenol bersifat lebih asam dibandingkan alkohol karena
anion yang dihasilkan oleh resonansi dengan muatan negatifnya disebar
(delokalisasi) oleh cincin aromatik. Reaksi alkohol dengan asam kuat menghasilkan
pemindahan (eliminasi gugus fungsi –OH), alkohol dan fenol adalah asam-asam
lemah tentang keasaman ini dapat diketahui dengan penambahan karbonat dan
bikarbonat membentuk CO2.
B. Rumusan Masalah
Dari uraian latar belakang di atas, maka rumusan masalah dari makalah ini
yaitu sebagai berikut:
1. Apa yang dimaksud dengan alkohol?
2. Bagaimana struktur, rumus umum, serta ketatanamaan dari alkohol?
3. Apa saja sifat-sifat yang dimiliki oleh alkohol?
4. Apa kegunaan senyawa karbon alkohol bagi kehidupan?
5. Apa yang dimaksud dengan eter?
6. Bagaimana struktur, rumus umum, serta ketatanamaan dari eter?
7. Apa saja sifat-sifat yang dimiliki oleh eter?
8. Apa kegunaan senyawa karbon eter bagi kehidupan?
4
C. Manfaat
1. Dapat mengetahui tentang alkohol.
2. Dapat mengetahui struktur, rumus umum, serta tata nama dari alkohol.
3. Dapat mengetahui sifat-sifat yang dimiliki oleh alkohol.
4. Dapat mengetahui kegunaan alkohol bagi kehidupan manusia.
5. Dapat mengetahui tentang eter
6. Dapat mengetahui struktur, rumus umum, serta tata nama dari eter.
7. Dapat mengetahui sifat-sifat yang dimiliki oleh eter.
8. Dapat mengetahui kegunaan eter bagi kehidupan manusia.
5
BAB II
PEMBAHASAN
1. ALKOHOL
A. Pengertian Alkohol
Alkohol adalah deriva dan hidroksi yang mempunyai ikatan langsung
maupun rantai cabang dari alifatikhirokarbon. Bentuk rantai alkohol yang sering
ditemukan adalah yang mengandung 3 gugus hidroksil dan 1 gugus hidroksi
dalam satu rantai karbon
Alkohol sering dipakai untuk menyebut etanol, yang juga disebut grain
alcohol; dan kadang untuk minuman yang mengandung alkohol. Hal ini
disebabkan karena memang etanol yang digunakan sebagai bahan dasar pada
minuman tersebut, bukan metanol, atau grup alkohol lainnya. Begitu juga dengan
alkohol yang digunakan dalam dunia famasi. Alkohol yang dimaksudkan adalah
etanol. Sebenarnya alkohol dalam ilmu kimia memiliki pengertian yang lebih luas
lagi.
Dalam kimia, alkohol (atau alkanol) adalah istilah yang umum untuk senyawa
organik apa pun yang memiliki gugus hidroksil (-OH) yang terikat pada
atom karbon, yang ia sendiri terikat pada atom hidrogen dan/atau
atom karbon lain.Berdasarkan jumlah gugus fungsi –OH, jenis alkohol:
Alkohol monovalent : memiliki 1 gugus fungsi –OH
Alkohol polivalen : memiliki gugus fungsi –OH lebih dari 1
Alkohol merupakan senyawa turunan alkana yang mengandung gugus fungsi
–OH. Contoh rumus struktur alkohol adalah metanol. Senyawa alkohol sudah
banyak di kenal dan di manfaatkan oleh manusia, baik dalam bentuk minuman,
makanan, maupun untuk keperluan medis. Beberapa jenis makanan dan minuman
yang beralkohol yang banyak di konsumsi orang dihasilkan dari hasil fermentasi
karbohidrat, misalnya tape, singkong, anggur dan lain-lain.
6
C. Tata nama Alkohol
1) Penamaan secara trival yaitu yang di mulai penyebutan nama gugus alkil yang
terikat pada gugus –OH kemudian diikuti kata alkohol.
Contoh:
CH3- CH2- OH etil alcohol
CH3-CH2-CH2-OH propil alcohol
2) Penamaan sistem IUPAC yaitu mengganti akhiran a pada alkana dengan ol
(alkana menjadi alkanol)
Contoh:
CH3-CH2-OH etanol
CH3-CH2-CH2-OH propanol
Menurut rantai induk yaitu rantai karbon terpanjang yang mengandung gugus –
OH selain itu atom karbon lain sebagai cabang.
Memberi nomor pada rantai induk yang dimulai dari salah satu ujung
rantai,sehingga posisis gugus –OH mendapatkan nomor terkecil.
Urutan penamaan :
- Nomor atom C yang mengikat cabang
- Nama cabang :
CH3 metil
C2H5 etil
- Nama rantai induk ( alkanol)
Penulisan nama cabang sesuai urutan abjad:etil mendahului metil,apabila
gugus –OH ekivalen dari kedua rantai induk,maka penomoran dimulai dari salah
satu ujung sehingga cabang-cabang mendapat nomor terkecil.
7
hidrogen antara molekul air, antar molekul alkohol atau antar molekul air dan
alkohol. Ikatan hidrogen ini juga menyebabkan alkohol larut dalam air.
Pada tabel diatas tampak bahwa alkanol mempunyai titik didih yang relatif
tinggi.Semakin besar massa molekul relatif alkanol, maka titik cair dan titik
didihnya juga akan tinggi. Jadi kenaikan titik cair dan titik didih alkanol
sebanding dengan kenaikan massa molekul relatifnya. Pada alkanol yang
rumus molekulnya sama, alkanol bercabang mempunyai titik didih lebih rendah
daripada alkanol rantai lurus. Kelarutan alkanol dalam air berkurang seiring
dengan bertambah panjangnya rantai karbon. Kelarutan alkanol berkaitan
dengan gugus –OH yang bersifat polar, sementara gugus alkil (R) bersifat
nonpolar. Jadi semakin besar gugus R semakin berkurang kepolaran, sehingga
kelarutan dalam pelarut polar (seperti air) berkurang, sedangkan kelarutan
dalam pelarut nonpolar bertambah.
2. Sifat Kimia
Alkohol bersifat mudah terbakar selain itu gugus OH merupakan gugus
yang cukup reaktif sehingga alkohol mudah terlibat dalam berbagai jenis reaksi.
Adapun reaksi-reaksi yang umum terjadi pada alkohol adalah sebagai berikut :
reaksi oksidasi
reaksi oksidasi pada alkohol juga dapat berlangsung melalui reaksi antara
alkohol dan oksigen. Misalnya reaksi pembakaran pada spirtus.
reaksi dengan asam karboksilat
Ester dibuat melalui reaksi antara alkohol dan asam karboksilat yang disebut
reaksi esterfikasi.
E. Kegunaan Alkohol
1. Monoalkohol
a) Methanol
sebagai pengawet mayat atau spesimen biologi.
bahan baku untuk mensintesis senyawa lain seperti metil butirat,
8
dapat menghasilkan bahan bakar yang memiliki nilai oktan yang tinggi,
bersifat toksik (beracun)dalam jumlah sidikit (15ml) dapat menyebabkan
kebutaan dan dalam jumlah banyak dapat menyebabkan kematian
b) Etanol
digunakan sebagai zat anti septik,pembersih luka, serta pensteril alat-
alat kedokteran dan industri.
digunakan untuk pelarut dalam industri parfurm,obat obatan, zat warna,
dan kosmetik.
dapat menghasilkan bahan bakar yang disebut gosohol, digunakan
sebagai bahan bakar alternatif yang ramah lingkungan.
c) Spirtus
digunakan sebagai bahan bakar lampu petromak dan bunsen. Dan
lampu spirtus ini biasanya digunakan untuk proses sterilisasi di
labolatorium mikrobiologi.
2. Polialkohol
a) Gliserol
sebagai bahan cairan pembersih telinga dan pelarut obat obatan, ex
sirup obat batuk.
sebagai bahan kosmetik (pelembab kulit)
sebagai bahan baku serat plastic
sebagai bahan untuk membuat peledak,yaitu nitrogliserin
a) Glikol
digunakan sebagai pelarut dan bahan baku untuk membuat serat
sintesis seperti dacron.
2. ETER
Eter mempunyai rumus umum R-O-R’ dengan R dan R’ dapat merupakan gugus alkil
yang sama. Bila gugus alkilnya sama disebut sebagai eter simetris dan jika tidak sama
disebut dengan eter majemuk. Eter berisomer gugus fungsi dengan alcohol, sebab rumus
kimia eter sama dengan alkohol.Contoh senyawa eter yang paling umum
adalah pelarut dan anestetikdietil eter (etoksietana, CH3-CH2-O-CH2-CH3). Eter sangat
umum ditemukan dalam kimia organik dan biokimia, karena gugus ini merupakan gugus
penghubung pada senyawa karbohidrat dan lignin.
Jenis eter:
a) Struktur Eter
9
Eter atau alkoksi alkana merupakan turunan alkana yang mempunyai struktur
berbeda dengan alkohol. Eter mempunyai rumus umum R–O–R'. Dengan gugus fungsi –
O– yang terikat pada dua gugus alkil. Gugus alkil yang terikat dapat sama dan dapat
berbeda. Beberapa contoh senyawa eter. seperti pada tabel 4.3 berikut.
b) Tata Nama
Penamaan secara trivial dimulai dengan menyebut nama alkil yang terikat pada gugus
–O– kemudian diikuti oleh kata eter.
Penamaan berdasarkan IUPAC, yaitu dengan mengganti akhiran ana pada alkana asal
dengan akhiran oksi. Contoh pemberian nama pada eter seperti pada tabel di bawah
ini:
c) Sifat-Sifat Eter
b) Kegunaan
Eter dalam laboratorium digunakan sebagai pelarut yang baik untuk senyawa kovalen
dan sedikit larut dalam air.
Dalam bidang kesehatan, eter banyak dgunakan untuk obat pembius atau anestetik
10
3. FENOL
Fenol (fenil alcohol) merupakan zat padat yang tidak berwarna yang mudah meleleh
dan terlarut baik didalam air. Dalam mencoba keasaman reaksi dalam zat-zat kimia seperti
asam asetat, dan lain-lain banyak digunakan indicator, indicator seperti kertas lakmus.
Fenol yang diketahui fungsinya sebagai zat desinfektan yang umum dipakai orang.
Berbeda dengan alcohol alifatik, fenol sebagai alcohol aromatic mempunyai sifat yang
berbeda. Dalam air fenol sedikit terionisasi menghasilkan ion H+ dengan Ka = 10-10. Suatu
fenol (ArOH) ialah senyawa dengan suatu gugus OH yang terikat pada cincin aromatic.
Gugus OH merupakan activator kuat dalam reaksi substitusi aromatic elektrofilik. Karena
ikatan sp2lebih kuat dari pada ikatan oleh karbon sp3, maka ikatan C-O dari suatu fenol tidak
mudah terputuskan. Meskipun ikatan C-O fenol tidak mudah patah, ikatan OH mudah putus.
Fenol reaksi lainya yang menarik adalah reaksi dengan kloroform dalam basa berair yang
disusul dengan perlakuan dengan asam berair.
Fenol adalah suatu gugus senyawa yang dianggap berasal dari benzene dengan
mengganti satu atau lebih atom H dengan gugus ori atau hidroksil. Oleh karena itu fenol
dapat dibedakan atas fenol monovalen, bila hanya satu atom H diganti dengan gugus OH.
Fenol divalent, bila 2 atom H. fenol bersifat sebagai asam lemah didalam air. Karena
mengalami ionisasi, fenol dapat digunakan sebagai anti septic, pembuatan asam fikrat, asam
solosilat, dan lain-lain (Margen, 1982).
Suatu fenol adalah suatu senyawa dengan suatu gugus OH yang terikat pada cincin
aromatic elektronik, meskipun ikatan C-O fenol tidak mudah pecah, ikatan OH mudah putus.
Fenol merupakan asam yang lebih kuat dari alcohol dan air. Fenol sendiri bertahan terhadap
oksidasi, karena pembentukan suatu gugus karbonil akan mengakibatkan dikarbonya
penstabilan aromatik(Fessenden, 1982).
Gugus hidroksil adalah gugus pengaktif yang kuat sehingga fenol akan mengalami
reaksi substitusi elektronik pada kondisi yang rusak sekalipun. Misalnya fenol dapat dinitrasi
dengan memperlakukannya dengan asam nitrat encer dan akan memberikan paling banyak
isomer nitrofenol (Siregar, 1988).
11
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Eter atau alkoksi alkana merupakan turunan alkana yang mempunyai struktur
berbeda dengan alkohol. Eter mempunyai rumus umum R–O–R'. Dengan gugus
fungsi –O– yang terikat pada dua gugus alkil. Gugus alkil yang terikat dapat sama
dan dapat berbeda. Eter tidak membentuk ikatan hidrogen di antara molekul-
molekulnya, sehingga titik didihnya lebih rendah jika dibandingkan dengan titik didih
alkohol yang massa molekul relatifnya sama. Titik didih eter sebanding dengan titik
didih alkane. Adapun kegunaan dari pada eter itu sendiri yaitu eter dalam
laboratorium digunakan sebagai pelarut yang baik untuk senyawa kovalen dan
sedikit larut dalam air. Dalam bidang kesehatan, eter banyak dgunakan untuk obat
pembius atau anestetik
B. Saran
Dari pembelajaran materi ini, diharapkan kita bisa mengerti tentang alcohol fenol
dan eter. Jadi, belajar itu tidak hanya dari satu buku tetapi dari buku lain kita juga
bisa, karena buku adalah ilmu pengetahuan untuk kita. Keraguan bukanlah lawan
keyakinan, keraguan adalah sebuah elemen dari kegagalan. Dan kita tidak harus
takut pada kegagalan, tetapi pada keberhasilan melakukan sesuatu yang tidak
berarti.
12
DAFTAR PUSTAKA
http://wiwiksatrianiputrijb.blogspot.co.id/2013/04/alkohol-dan-fenol.html (diakses kamis
3/12/2015)
http://chemistryning.blogspot.co.id/2013/10/makalah-kimia-organik-alkohol.html (diakse
s kamis 3/12/2015)
http://viskypasaribu.blogspot.co.id/2015/07/makalah-alkohol-dan-eter.html (diakses
kamis 3/12/2015)
http://suhartinichemist.blogspot.co.id/2012/10/alkohol-dan-eter.html (diakses kamis
3/12/2015)
http://nadianovitaputri12.blogspot.co.id/2013/12/alkohol-dan-fenol.html (diakses kamis
3/12/2015)
13