Oleh
Kelompok 3 palembang:
PENDIDIKAN KIMIA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2021
KATA PENGANTAR
Penyusun
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR......................................................................................
Daftar Isi...........................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang......................................................................................
B. Rumusan Masalah.................................................................................
C. Tujuan...................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Alkohol...............................................................................
B. Klasifikasi alkohol................................................................................
C. Sifat fisika dan kimia alkohol...............................................................
D. Pelarut organik alkohol.........................................................................
E. Reaksi alkohol......................................................................................
A. Kesimpulan..................................................................................................
B. Saran.............................................................................................................
Daftar Pustaka...................................................................................................
ii
BAB 1
PENDAHULUAN
Alkohol adalah deriva dan hidroksi yang mempunyai ikatan langsung maupun
rantai cabang dari alifatik hirokarbon. Bentuk rantai alkohol yang sering di
temukan adalah yang mengandung tiga gugus hidroksil dengan satu gugus
hidroksi dalam satu rantai karbon. Jenis alkohol yang kedua inilah yang bersifat
toksik yaitu etanol ( etil alkohol ), metanol ( metil alkohol ), dan isopropanol
( isopropil alkohol ).
1
1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas adapun rumusan masalah adalah sebagai
berikut:
1. Apakah pengertian dari alkohol?
2. Apa klasifikasi alkohol?
3. Bagaimana sifat fisik dan kimia alkohol?
4. Bagaimana pembuatan alkohol?
5. Bagaimana tata nama alkohol?
6. Bagaimana reaksi-reaksi alkohol?
7. Apa saja contoh-contoh dan kegunaan alkohol?
8. Apa saja isomer dari alkohol?
9. Apa bahaya alkohol bagi manusia?
1.3. Tujuan
Adapun tujuan penulisan makalah alkohol adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui pengertian alkohol
2. Untuk mengetahui klasifikasi alkohol
3. Untuk mengetahui sifat fisik dan kimia alkohol
4. Untuk mengetahui sintesis alkohol
5. Untuk mengetahui tata nama alkohol
6. Untuk mengetahui reaksi-reaksi alkohol
7. Untuk mengetahui contoh-contoh dan kegunaan alkohol
8. Untuk mengetahui isomer dari alkohol.
9. Untuk mengetahui bahaya dari alkohol bagi manusia
2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Alkohol
Alkohol adalah senyawa yang mempunyai gugus fungsi hidroksil yang
terikat pada atom karbon jenuh. Alkohol mempunyai rumus umum ROH, dimana
R merupakan alkil dan OH merupakan gugus hidroksil. Alkohol bisa berasal dari
alkana, alkena, maupun alkuna dengan adanya pergantian gugus alkil (substitusi)
dengan gugus hidroksi pada atom karbon jenuh (propanol CH3-CH2-CH2-OH, 2-
propenol CH2=CH-CH2-OH, dan 2-propunol CH≡C-CH2-OH). Alkohol dapat
di anggap sebagai turunan dari air (H – O –H), dimana satu atom hidrogennya di
ganti dengan gugus alkil( Riswiyanto,2009)
Alkohol alifatik merupakan cairan yang sifatnya sangat dipengaruhi oleh
ikatan hidrogen. Dengan bertambah panjangnya rantai, pengaruh gugus hidroksil
yang polar terhadap sifat molekul menurun. Sifat molekul yang seperti air
berkurang, sebaliknya sifatnya lebih seperti hidrokarbon. Akibatnya alkohol
dengan bobot molekul rendah cenderung larut dalam air, sedangkan alkohol
berbobot molekul tinggi tidak demikian. Alkohol mendidih pada temperatur yang
cukup tinggi.
3
2.3.1 Sifat Fisika
Alkohol mengandung gugus polar yaitu gugus hidroksi (-OH) yang
bersifat hidrofilik dan juga mengandung gugus nonpolar yaitu gugus alkil (-R)
yang bersifat lipofilik. ketika alkohol mempunyai jumlah rantai karbon yang kecil,
maka alkohol akan bersifat polar dan akhirnya dapat larut dalam air. Semakin
panjang rantai alkil, kelarutan alkohol dalam air akan semakin kecil. Dengan
gugus -OH, alkohol mampu membentuk ikatan hidrogen pada dirinya sendiri,
alkohol lain, molekul netral, maupun anion. Pembentukan ikatan ini menyebabkan
titik didih abnormal jika dibandingkan dengan mole.
Alkohol monovalen dengan atom C 1-10 pada suhu kamar berupa
cairan dengan bau dan rasa yang spesifik sedangkan dengan atom C >
10 berupa zat padat yang tidak berwarna dan tidak berbau. Alkohol monovalen
mempunyai titik didih yang bertambah besar dengan bertambahnya atom C.
Alkohol bercabang, titik didihnya lebih rendah dari pada rantai lurus dengan
jumlah atom C yang sama. Alkohol polivalen, makin banyak gugus OH maka TD
dan TL makin tinggi. Makin banyak atom C, maka makin tinggi indeks biasnya.
a. Suhu
Pada suhu kamar, alkohol bersuku rendah akan berwujud cair, sedangkan
yang bersuku tinggi berwujud padat.
b. Titik didih dan titik leleh
Alkohol dengan suhu makin tinggi akan mempunyai titik didih dan titik
leleh yang makin tinggi.
c. Kelarutan
Alkohol larut dalam air, tetapi kelarutannya berkurang jika suku makin
tinggi.
Khusus untuk metanol, etanol, dan propanol larut dalam air pada semua
perbandingan.
d. Daya hantar listrik
Alkohol merupakan senyawa nonelektrolit.
4
2.3.2 Sifat Kimia
Gugus fungsi -OH dapat melepaskan proton pada larutan dan dengan
demikian alkohol bersifat asam. Karena gugus -OH dapat digantikan, reaksi dalam
alkohol dapat diklasifikasikan menjadi reaksi yang melibatkan hidrogen asam dan
yang melibatkan gugus hidroksi.
a. Ikatan hidrogen
Antarmolekul alkohol terdapat ikatan hidrogen.
b. Kepolaran
Alkohol bersifat polar karena memiliki gugus OH.
Kepolaran alkohol akan makin kecil jika suhunya makin tinggi.
c. Kereaktifan
Alkohol kering dapat bereaksi dengan logam K dan Na.
Alkohol primer dan sekunder dapat dioksidasi dengan mengunakan
oksidator, tetapi alkohol tersier tidak.
Reaksi antara suatu alkil halida dan ion hidroksida adalah suatu reaksi
substitusi nukleofilik. Bila alkil halida primer dipanasi dengan natrium hidroksida
dalam air, terjadi reaksi dengan jalan SN2. Alkohol primer dapat diperoleh dengan
rendemen baik oleh teknik ini. Karena alkil halida sekunder dan tersier mungkin
juga menghasilkan produk-produk eliminasi, maka halida ini umumnya tidak
berguna untuk mensintesis alkohol.
1-bromopropana 1-propanol
5
2.4.2 Reaksi Grignard
Reaksi Grignard memberikan suatu cara yang sangat baik untuk membuat
alkohol yang berkerangka karbon rumit. Suatu reaksi Grignard:
1. Dengan formaldehida menghasilkan suatu alkohol primer;
2. Dengan aldehida lain menghasilkan suatu alkohol sekunder; dan
3. Dengan keton menghasilkan suatu alkohol tersier.
O
O (1) C6H5MgBr
CH2CH2OH
CH2CH2 CH2 CH2 (2) H2O, H +
OH
O
O (1) 2 CH3CH2MgBr Dari RMgX
HCOCH3 HC CH2CH3
HCOCH3 (2) H2O, H+
CH2CH3
3-pentanol
O OH
Dari RMgX
O
CH3COCH2CH3
6
(1) 2 CH3CH2MgBr
CH3C CH2CH3
CH3COCH2CH3 (2) H2O,H+
CH2CH3
Alkohol dapat dibuat dari senyawa karbonil dengan reaksi reduksi, di mana
atom-atom hidrogen ditambahkan kepada gugus karbonilnya. Misalnya, reduksi
suatu keton dengan hidrogensasi katalitik atau dengan suatu hidrida logam
menghasilkan suatu alkohol sekunder.
O
O OH
CH3CCH3 (1) NaBH4
CH3CCH3 CH3CHCH3
Aseton (2) H2O,H+
Aseton 2-propanol
H2 katalis Ni
O OH
Kalor, tekanan
sikloheksanon sikloheksanol
Bila suatu alkena diolah dengan air dan suatu asam kuat, yang berperan
sebagai katalis. Unsur-unsur air (H+ dan OH-) mengadisi ( ditambahkan kedalam )
ikatan rangkap dalam suatu rekasi hidrasi. Produknya adalah alkohol. Banyak
alkohol, seperti etanol laboratorium, dibuat secara komersial oleh hidrasi alkena.
Batasan dan keanekaragaman reaksi reaksi hidrasi.
etilena etanol
7
+ H2O H+ OH
Sikloheksena sikloheksanol
8
salah satu ujung sehingga cabang-cabang mendapat nomor terkecil.
Alkohol monohidrik
Alkohol polihidrik
Mannitol,
C6H8(OH)6 1,2,3,4,5,6-heksaheksanol
Sorbitol
Alkohol alisiklik
9
2 - (2-propyl)-5-methyl-
C10H19OH Mentol
cyclohexane-1-ol
Selain alkohol dapat bereaksi dengan ion Cl– pada PCl5, bisa juga dengan
PCl3. Perhatikan contoh berikut.
10
C2H5OH(aq) + HI(l) pekat → C2H5I(l) + H2(l) (dengan bantuan
H2SO4 pekat dan pemanasan)
Alkohol jika dipanaskan dengan asam kuat, maka akan terjadi alkena
dan air.
Contoh:
CH3―CH2―CH2―OH à CH2―CH= CH2 + H2O
n―propanol 1―propena
Menurut aturan Saytzeff, pada reaksi dehidrasi alkohol primer, atom H dan
gugus OH yang terlepas berasal dari atom-atom C yang berdekatan.
Sedangkan pada reaksi dehidrasi alkohol sekunder, atom H yang terlepas
berasal dari atom C yang terikat pada rantai C terpanjang.
11
karboksilat dan keton. Reaksi antara alkohol primer, sekunder dan tersier
dengan NA2Cr2O7 + H2SO4 dapat dilihat pada contoh.
12
2.7 Kegunaan Alkohol
1. Monoalkohol
Metanol
- sebagai pengawet mayat atau spesimen biologi.
- bahan baku untuk mensintesis senyawa lain seperti metil butirat,
- dapat menghasilkan bahan bakar yang memiliki nilai oktan yang tinggi,
- bersifat toksik (beracun)dalam jumlah sidikit (15ml) dapat menyebabkan
kebutaan dan dalam jumlah banyak dapat menyebabkan kematian
etanol
- digunakan sebagai zat anti septik,pembersih luka, serta pensteril alat-alat
kedokteran dan industri.
- digunakan untuk pelarut dalam industri parfurm,obat obatan, zat warna,
dan kosmetik.
- dapat menghasilkan bahan bakar yang disebut gosohol, digunakan sebagai
bahan bakar alternatif yang ramah lingkungan.
Spirtus
- digunakan sebagai bahan bakar lampu petromak dan bunsen. Dan lampu
spirtus ini biasanya digunakan untuk proses sterilisasi di labolatorium
mikrobiologi.
2. Polialkohol
Gliserol
- sebagai bahan cairan pembersih telinga dan pelarut obat obatan, ex sirup
obat batuk.
- sebagai bahan kosmetik (pelembab kulit)
- sebagai bahan baku serat plastik
- sebagai bahan untuk membuat peledak,yaitu nitrogliserin
Glikol
- digunakan sebagai pelarut dan bahan baku untuk membuat serat sintesis
seperti dacron.
13
2.8 Iomer Alkohol
Alkohol mempunyai tiga keisomeran sebagai berikut:
CH3 CH3
│ │
H―CH―OH HO―C―H
│ │
C2H5 C2H5
14
Keisomeran fungsi yaitu keisomeran yang terjadi karena perbedaan
gugus fungsi diantara dua senyawa yang mempunyai rumus molekul yang
sama.
15
- Kerusakan hati
- Kanker saluran pencernaan
- Gangguan pencernaan lainnya (c/o: tukak lambung)
- Impotensi dan berkurangnya kesuburan
- Meningkatnya risiko terkena kanker payudara
- Kesulitan tidur
- Kerusakan otak dengan perubahan kepribadian dan suasana perasaan
- Sulit dalam mengingat dan berkonsentrasi
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Alkohol merupakan senyawa seperti air yang satu hidrogennya diganti oleh
rantai atau cincin hidrokarbon. Alkohol terbagi menjadi beberapa jenis antara lain
alkohol primer, alkohol sekunder dan tersier. Ada juga beberapa sifat dari alkohol
yaitu titik didih, ikatan hidrogen, pengaruh gaya van der waals,kelarutan alkohol
dalam air, kelarutan alkohol – alkohol kecil dalam air dan kelarutan yang lebih
16
rendah dari melekul – molekul yang lebih besar. Ada pula kegunaan dari alkohol
diantaranya sebagai bahan bakar, sebagai pelarut, dan sebagai sebuah stok idustri.
Namun ada pula pengaruh alkohol jika masuk kedalam tubuh manusia pengaru
jangka pendek dan pengaruh jangka panjang.
3.2 SARAN
Diharapkan agar mahasiswa tidak menyalahgunakan alkohol untuk
kepentingan yang tidak jelas. Diharapkan setelah membaca makalah ini
mahasiswa lebih mempertimbangkan untuk mengkonsumsi minuman – minuman
yang mengandung alkohol.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak
kekurangan. Oleh karena itu, Kami sangat mengaharapkan kritik dan sran dari
dosen dan mahasiswa untuk perbaikan makalah ini. Dan semoga makalah ini
bermanfaat untuk mengetahui daln menambah wawasan yang lebih luas untuk ke
arah yan lebih baik
DAFTAR PUSTAKA
Fessenden, 1997, Kimia Organik Edisi Ketiga Jilid 1, Erlangga, Jakarta
Riswiyanto, 2009, Kimia Organik, Erlangga, Jakarta.
https://id.scribd.com/doc/313123206/makalah-alkohol-doc
17