TUAK / BALLO
TUGAS AKHIR
Oleh:
KELOMPOK 1
TUGAS AKHIR
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh nilai
Pada Program studi Metodologi penelitian
Disetujui Oleh:
Dosen Pembimbing,
H. SYAMSUDDIN CARSEL
NIP
Disahkan Oleh:
KATA PENGANTAR
kepada ALLAH SWT atas segala berkat dan kasih karunia-Nya sehingga
Tugas akhir ini disusun sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan
bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak, untuk itu penulis mengucapkan
bahwa tulisan ini tidak luput dari kekurangan dan kelemahan, oleh karena
itu penulis sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari
semua pihak yang membaca karya ilmiah ini demi kesempurnaannya. Akhir
kata penulis berharap semoga karya ilmiah ini dapat bermanfaat bagi
Penulis,
( Kelompok 1 )
BAB I
PENDAHULUAN
Istilah alkohol berasal dari bahasa Arab al-kuhol, yang bermaksud sesuatu
celak. Akhirnya istilah ini memberi maksud bauan yang harum. Ahli kimia Arab
Etanol ialah sejenis bahan kimia yang berupaya menekankan aktivitas otak,
untuk jangka masa yang lama boleh menyebabkan kesan toleransi yaitu peminum
terpaksa mengambil ramuan yang semakin banyak bagi mendapatkan kesan yang
serupa.
Etanol atau yang lebih dikenal luas sebagai alkohol merupakan salah satu
contoh dari senyawa non-esensial yang dikonsumsi oleh manusia. Makanan yang
kita konsumsi bukanlah sekedar kombinasi zat hidrat arang, lemak, protein, vitamin
dan mineral saja, tetapi ada ribuan senyawa lain yang terkandung dalam makanan
dan masuk ke tubuh kita, meskipun kadarnya sangat rendah. Senyawa-senyawa
1.2. TUJUAN
Adapun tujuan dari penulisan ini adalah untuk menentukan kadar etanol
berapa kadar etanol yang terdapat dalam minuman Ballo/tuak dan mengetahui
TINJAUAN PUSTAKA
juga disebut grain alkohol dan kadang untuk minuman yang mengandung
alkohol. Hal ini disebabkan karena memang etanol yang digunakan sebagai
bahan dasar pada minuman tersebut, bukan metanol, atau group alkohol
lainnya. Begitu juga dengan alkohol yang digunakan dalam dunia farmasi.
umum untuk senyawa organik apa pun yang memiliki gugus hidroksil (-
OH) yang terikat pada atom karbon, yang ia sendiri terikat pada atom
hibridisasi sp3. Ada tiga jenis utama alkohol primer , skunder , dan tersier .
Nama-nama ini merujuk pada jumlah karbon yang terikat pada karbon C-
OH. Etanol dan metanol (gambar di bawah) adalah alkohol primer. Alkohol
Ada dua cara menamai alkohol: nama umum dan nama IUPAC.
Nama umum biasanya dibentuk dengan mengambil nama gugus skill, lalu
Etanol adalah campuran etil alhokol dan air tidak kurang dari 94,7
% v/v atau 92,0% dan tidak lebih dari 95,2% v/v atau 92,7% C2H6O.
Pemerian cairan tak berwarna, jernih, mudah menguap, dan mudah bergerak;
bau khas; rasa panas, mudah terbakar dengan memberikan nyala biru yang tidak
berasap.
Identifikasi alkohol:
P dalam 5 ml air; terjadi warna biru intensif pada kertas saring yang
H2SO4
CH3CH2CH2CH2 OH + H Bt CH3CH2CH2CH2 Br + H20
1-butanol Kalor 1-bromobutana (95%)
CH3 CH3
ZnCl2
CH3CH2 CH-OH + H Cl CH3CH2CH Cl + H2O
2- butanol 2-klorobutana (66%)
Titik didih
molekulnya, maka titik didih alkohol lebih tinggi dari pada titik didih alkil
molekul-molekul air. Makin panjang bagian hidrokarbon ini akan makin rendah
kelarutan alkohol dalam air. Makin panjang bagian hidrokarbon ini akan makin
rendah kelarutan alkohol dalam air. Bila rantai hidrokarbon cukup panjang, sifat
hidrofob ini dapat mengalahkan sifat hidrofil (menyukai air) gugus hidroksil.
Tabel 2. Beberapa Sifat Fisis Alkohol
lemah. Dua alkohol paling sederhana adalah metanol dan etanol (nama umumnya
H H H
H C O H H C C O H
H H H
Metanol Etanol
Dalam peristilahan umum, alkohol biasanya adalah etanol atau grain
alkohol. Etanol dapat dibuat dari fermentasi buah atau gandum dengan ragi.
Etanol sangat umum digunakan, dan telah dibuat oleh manusia selama ribuan
tahun. Etanol adalah salah satu obat reakreaksi (obat yang digunakan untuk
bersenang-senang) yang paling tua dan paling banyak digunakan di dunia. Dengan
meminum alkohol yang cukup banyak, orang bisa mabuk. Semua alkohol bersifat
toksik (beracun), tetapi etanol tidak terlalu beracun karena tubuh dapat
- Fenol adalah alkohol yang gugus hidroksilnya terikat pada cincin benzena
sebagai pereaksi, pelarut, dan bahan bakar. Ada lagi alkohol yang digunakan
alkohol digunakan secara bebas sebagai bahan bakar. Namun untuk mencegah
didenaturasi. http://id.wikipedia.org/wiki/Alkohol.
minuman cukup luas dan bervariasi dalam berbagai bentuk yang sering tidak
etanol dalam darah peminum akan mengalami kehilangan koordinasi, pada tingkat
bahan baku yang mengandung pati atau gula tinggi. Bahan baku yang umu
dipakai adalah biji-bijian (seperti jagung, beras, gandum, dan barley), umbi-
umbian (seperti, kentang dan ubi kayu), buah-buahan (seperti anggur, apel,
pear, cherry), tanaman palem (seperti aren, kelapa, siwalan, nipah), gula
tebu dan gula beet, serta moless. Khusus bahan baku biji-bijian, sebelum
sekitar 7-18%.
biasanya berkisar sekitar 18% karena pada umumnya khamir tidak dapat hidup
pada lingkungan dengan kandungan etanol di atas 18%. Jadi untuk menghasilkan
minuman beralkohol dengan kandungan etanol yang lebih tinggi, dilakukan
hasil distilasi. Contohnya adalah produk port wine dan sherry yang
volume per volume (% v/v) % berat per berat (% b/b) atau dinyatakan
berdasarkan persentase kandungan etanol volume per volume pada suhu 20 øC.
dibuat dari buah anggur, jika tidak disebut jenis buahnya secara spesifik seperti
plum anggur (terbuat dari buah pulm) atau cherry brandy (terbuat dari buah ceri).
Dari jus apel dapat dibuat minuman cider. Di Amerika dan Kanada, cider atau
sweet cider merupakan istilah untuk jus apel yang tidak difermentasi, sedangkan
jus apel yang difermentasi disebut hard cider. Di Inggris, istilah cider selalu
digunakan untuk minuman beralkohol. Akan tetapi di Australia, istilah cider dapat
digunakan baik untuk produk beralkohol ataupun tidak. Hasil distilasi cider
Bir secara umum terbuat dari barley. Akan tetapi dapat juga terbuat
Jenis-jenis whisky seperti scotch, rye, dan bourbon menunjukkan jenis biji-
bijian utama yang digunakan dengan tambahan biji-bijian lain (yang paling
Jenis minuman hasil penyulingan yang paling umum adalah Ballo atau tuak
(arak) merupakan minuman khas dari sulawesi selatan. Terdiri dari 2 macam
rasa yaitu rasa pahit beracun dan kecut (dapat menyebabkan mabuk) dan rasa
manis (sebagai bahan untuk pembuatan gula merah) atau disebut dengan gula
aren. Semua jenis ballo baik itu ballo rasa pahit maupun manis berasal dari
pohon lontar (Manda, 2015).
Di Indonesia tumbuhan lontar cukup variatif. Dari hasil diskripsi
Beccari (1913) lontar yang terdapat di Indonesia adalah B. sundaicus,
sedangkan B. fabellifer sebagai tumbuhan introduksi dari India pada jaman
kejayaan raja-raja Hindu. Perawakan kedua tumbuhan ini memang sama,
namun pada permukaan daun berbeda. Backer dan Bakhuizen (1968)
mengidentifikasi B. flabellifer permukaan daunnya tampak bersisik (scaly) dan
B. sundaicus memiliki permukaan daun halus. Dari hasil eksporasi dan
identifikasi Tjitrosoepomo dan Pudjoarianto (1982), jenis B. flabellifer banyak
tersebar di Indonesia.
Tumbuhan lontar di Indonesia memiliki berbagai nama lokal yang
mencerminkan tumbuhan tersebut sangat umum dikenal di Nusantara. Tercatat
ada 56 nama lokal menurut masing-masing bahasa dan dialek suku tertentu
yang tersebar pada 9 wilayah propinsi di Indonesia (Woha, U.P. 1988).
Daerah penyebaran tumbuhan lontar adalah yang paling luas dari
kelompok Palma, mulai dari Arab Saudi sampai Irian, atau ¼ garis keliling
bumi, dengan lebar wilayah 11°LS (pulau Rote, Indonesia) sampai India pada
30°LU. Di Indonesia, lontar dijumpai pada wilayah pantai di daerah yang
beriklim kering, misalnya di Jawa Tengah (Brebes, Pekalongan, dan
Semarang), Jawa Timur (Tuban, Gresik, dan Lamongan), Madura, Bali
(Karangasem dan Buleleng), Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur,
Sulawesi Selatan, dan Maluku bagian Tenggara (Woha, U.P. 1988).
Dari seluruh daerah penyebaran lontar, jumlah atau populasi lontar
yang terbanyak dijumpai adalah di Nusa Tenggara Timur dan Sulawesi
Selatan. Di Nusa Tenggara Timur, tumbuhan lontar dapat dijumpai di pesisir
Utara sampai Selatan pulau Flores maupun pulau Timor, pantai Timur dan
Selatan pulau Sumba dan pada pulau-pulau kecil. Konsentrasi lontar yang
terluas di Kabupaten Kupang (pulau Timor bagian Barat, pulau Rote, dan
pulau Sabu), Kabupaten Sumba Timur (Kecamatan Rindi Umalulu dan
Kecamatan Pahungalodu), Kabupaten Timor Tengah Selatan, Belu (Selatan
dan Utara), dan Flores Timur. Kemudian di Sulawesi Selatan, lontar tumbuh
dan banyak dijumpai di Kabupaten Jeneponto, Takalar, Gowa, dan Bone.
lontar tumbuh tersebar secara sporadis dan bergerombol, dan dari empat
kabupaten tersebut yang terbanyak adalah di Kapupaten Jeneponto. Proporsi
sebaran lontar sekitar 41 - 43% sebagai tanaman produktif, sedangkan yang
diolah sekitar 22 - 23%. Perkiraan populasi lontar sekitar 10% di areal tanah
kering (ladang/kebun), dan dalam setiap hektar terdapat sekitar 5 - 120 pohon
lontar dengan tingkat umur yang berbeda-beda atau rerata 28 pohon/ha. Total
populasi tumbuhan lontar di daerah ini sekitar 250.000 - 300.000 pohon
(Pellokia, S.C. dan P.U. Woha. 1989).
60.963
Jumlah (Total) 41.040 297.383
kuman, penawar untuk keracunan metanol, atau agen penyejuk bagi melegakan
demam panas. Namun begitu, memang tidak dapat disangkal bahwa keburukan
Alkohol yang dimaksud dalam pembahasan disini ialah etil alkohol atau etanol,
suatu senyawa kimia dengan rumus C2H5OH. Minuman beralkohol adalah minuman yang
mengandung alkohol (etanol) yang dibuat secara fermentasi dari berbagai jenis bahan
baku nabati yang mengandung karbohidrat, misalnya : biji-bijian, buah-buahan, nira dan
lain-lain; atau yang dibuat dengan cara distilasi hasil fermentasi yang disebutkan diatas;
Anggur, obat anggur kolesom, arak obat dan minuman-minuman sejenis yang
Dampak negatif dari minuman beralkohol lebih besar dari efek positifnya,
alkohol sebagai obat yang diminum sudah dapat diganti dengan bahan lain. Namun
kepada jenis alkohol tetapi jumlah yang diminum pada satu-satu masa.
Pengaruh jangka pendek yang membabitkan pengambilan lebih kurang satu
botol besar menjadikan seseorang itu kurang daya koordinasi seperti tidak boleh berjalan
dengan betul dan tidak boleh membuka pintu. Dalam masa yang singkat ini boleh
lain dalam alkohol dan tindakbalas ketagih alkohol. Tanda-tanda hangover termasuklah
sakit kepala, loya, muntah, diare, gangguan pergerakan usus dan menggeletar selama
bulan atau tahun. Pengaruh utamanya adalah seperti sakit jantung, hati atau penyakit
dalam perut. Apabila situasi ini terjadi mereka akan kurang selera makan, kekurangan
vitamin, mudah diserang penyakit, haid tidak lancar. Kematian yang awal adalah lebih
kerap pada orang yang terlalu banyak meminum alkohol, terutamanya daripada sakit
jantung atau hati, radang paru-paru, kanker, keracunan alkohol yang kuat, kecelakaan,
Pada dasarnya setelah diminum, alkohol akan meresap dari usus kecil ke
dalam darah. Alkohol terus dibawa ke jantung kemudian dibawa ke seluruh tubuh.
Dari sini ia terus meresap ke dalam otak dan seterusnya ke urat saraf. Otak
merupakan salah satu organ penting yang dimiliki oleh manusia karena otaklah
Pengaruh alkohol yang paling bahaya adalah pengaruh pada hati. Setiap
kemampuan hati untuk berfungsi dengan sempurna. Pengecilan yang serius akan
menyebabkan hati tidak dapat berfungsi langsung. Keadaan ini disebut sirosis hati
alkohol. Pada mulanya menyebabkan hati mengembang dan lama kelamaan saluran
darah akan mengecil. Ini menyebabkan darah tidak dapat mengalir ke hati dengan
sempurna dan akhirnya saluran darah akan membengkak lalu pecah. Pada peringkat
kritikal pengidap hepatitis akan mengalami muntah darah dan kotoran mereka akan
mempunyai ciri-ciri kecacatan seperti kekurangan berat badan, ukuran kepala yang
terlalu kecil berbanding tubuh, keadaan muka yang rata, dan kelemahan sendi-sendi.
alkohol juga didapati lebih cenderung sering membuang air kecil karena etanol dapat
di mana alkohol memberikan suatu sumbangan kalori rata-rata yang berarti, yang
pada orang dewasa nonalkoholik mungkin mendekati 12%. Alkohol yang dalam hal
adalah etanol memiliki kandungan energi yang tinggi, yaitu menghasilkan kira-kira
senyawa karbohidrat dan lemak. Selain itu, energinya tersedia secara biologis
dalam bentuk ATP melalui lintas metabolisme yang diketahui secara baik. Etanol
Etanol Asetaldehid
Asetadehida kemudian dioksidasi menjadi asetat enzim mitokondrion, aldeheda
6 molekul ATP dari ADP dan Pi. Asetat yang terbentuk dari etanol kemudian
asetil-KoA.
siklus asam sitrat. Alkohol sering kali dikatakan sebagai senyawa yang tidak
mengandung kalori.
BAB III
METODE PENELITIAN
Bahan utama yang digunakan dalam penelitian ini adalah: tuak hasil fermentasi
nira kelapa selama ± 2 hari. Sedangkan peralatan yang digunakan adalah: alat
destilator (steroglass rotary evaporator) merk Strike 202, alkoholmeter merk
Alkoholmeter Nach Ricter&Tralles, gelas ukur 100 ml dan 500 ml merk.
AKI Pyrex, Gas Chromatography merk Varian type G.C.3300, timbangan
digital merk Sartorius cp 3235, dan piknometer merk IWAKI Pyrex cap approx 25
ml.
b) Rendemen Bioetanol
Dalam penelitian ini pembuatan alkohol dilakukan dengan fermentasi alami pada
nira kelapa selama 2 hari. Nira kelapa memiliki kadar gula total sekitar 12-18 persen
sedangkan nira sorgum memiliki kadar gula toal 11-16 persen dan nira tebu 9-17
persen (Komarayati dan Gusmailina, 2010). Proses fermentasi nira kelapa bersifat
alami karena nira kelapa sudah mengandung khamir liar yang sangat aktif, dan
fermentasi nira kelapa melibatkan penggunaan Saccharomyces cereviceae (Rahayu
dan Kuswanto, 1988).
Pengujian terhadap kadar alkohol hasil destilasi bertingkat disajikan pada Tabel 1.
Hubungan antara kadar alkohol dengan frekuensi destilasi disajikan pada Gambar 2.
Pada Tabel 1 tampak bahwa kadar alkohol dari nira kelapa setelah fermentasi adalah
rata-rata sebesar 6,36%. Kadar alkohol ini sesuai dengan kisaran prosentase beberapa
penelitian seperti yang diperoleh oleh Rahayu dan Kuswanto (1988), bahwa kadar
alkohol yang terdapat pada produk yang dihasilkan dari fermentasi berkisar antara 3-
10 persen tergantung dari jenis produk yang difermentasi. Anonim (2003) menyatakan
bahwa kadar alkohol untuk tuak kelapa berkisar antara 5-8 persen.
Pada Gambar 2 terlihat bahwa kadar alkohol rata-rata meningkat dengan
semakin seringnya destilasi dilakukan. Peningkatan drastis terjadi pada destilasi
pertama sampai destilasi ke enam, yang diikuti dengan peningkatan yang semakin
kecil sampai destilasi ke 14 Pada destilasi pertama terjadi peningkatan sebesar
11,47%, dan pada destilasi ke dua terjadi peningkatan sebesar 17,77%. Namun pada
destilasi ke tiga sampai ke delapan terjadi peningkatan kadar alkohol yang semakin
menurun yaitu masing-masing sebesar 15,83%, 12,30%, 11,30%, 8,88%, 2,50% dan
2,40%. Pada destilasi ke-9 hingga ke 14 peningkatan kadar alkohol sangat kecil
bahkan cenderung konstan, yaitu peningkatan kadar alkoholnya tidak lebih besar
dari 1,00%. Hal ini disebabkan karena semakin sering destilasi dilakukan semakin
sedikit komponen air dalam bahan yang akan didestilasi atau tidak adanya lagi
komponen untuk dipisahkan lebih lanjut. Menurut Yuliastuti (2002), jika suatu zat
cair yang telah murni didestilasi akan mempunyai kuantitas yang sama dan
kesetimbangan akan dicapai.
Tabel 1. Kadar Alkohol Tuak pada Beberapa Tahapan Destilasi