Pengeringan adalah proses pemindahan panas dan uap air secara simultan, yang
memerlukan energi panas untuk menguapkan kandungan air yang dipindahkan dari
permukaan bahan, yang dikeringkan oleh media pengering yang biasanya berupa panas.
Tujuan pengeringan adalah mengurangi kadar air bahan sampai batas dimana perkembangan
mikroorganisme dan kegiatan enzim yang dapat menyebabkan pembusukan terhambat atau
terhenti. Dengan demikian bahan yang dikeringkan dapat mempunyai waktu simpan yang
lebih lama.
Susut pengeringan adalah pengukuran sisa zat setelah pengeringan pada temperatur 105 ºC
selama 30 menit atau sampai berat konstan, yang dinyatakan sebagai nilai persen (%).
Tujuannya untuk memberikan batasan maksimal (rentang) tentang besarnya senyawa yang
hilang pada proses pengeringan. Nilai untuk susut pengeringan jika tidak dinyatakan lain
adalah kurang dari 10%.
Penetapan susut pengeringan bertujuan untuk memberikan batasan maksimal tentang
besarnya senyawa yang hilang pada proses pengeringan. Dalam hal khusus (jika bahan tidak
mengandung minyak menguap/atsiri dan sisa pelarut organik menguap) identik dengan kadar
air.
Faktor-faktor yang mempengaruhi pengeringan ada 2 golongan, yaitu:
1. Faktor yang berhubungan dengan udara pengering.
Yang termasuk dalam golongan ini adalah suhu, kecepatan volumetrik aliran udara
pengering, dan kelembaban udara.
b.Menggunakan oven.
Dengan mengatur panas, kelembaban, dan kadar air, oven dapat digunakan sebagai
dehydrator. Waktu yang diperlukan adalah sekitar 5-12 jam. Lebih lama dari
dehydrator biasa. Agar bahan menjadi kering, temperatur oven harus di atas 140ºF.
Kelebihan Pengeringan Buatan adalah suhu dan kecepatan proses pengeringan
dapat diatur seuai keinginan, tidak terpengaruh cuaca, sanitisi dan higiene dapat
dikendalikan.Kelemahan Pengeringan Buatan adalah memerlukan keterampilan dan
peralatan khusus, serta biaya lebih tinggi dibanding pengeringan alami.