Anda di halaman 1dari 13

PERKUTAN

Bagian-bagian kulit
◦ Epidermis
◦ Stranum corneum
◦ Stranum lucidum
◦ Stranum granulosum
◦ Stranum spinosum
◦ Stranum geminativum
◦ Dermis
◦ Pars papilare
◦ Pars retikulare
◦ Hipodermis
Fungsi kulit
◦ Pembatas terhadap serangan serangan fisika ddan kimia
◦ Termostat suhu tubuh
◦ Perlindungan dari serangan mikroorganisme dan UV
◦ Pengatur tekanan udara
KEUNTUNGAN PEMBERIAN OBAT
SECARA PERKUTAN
 Menghindari metabolisme lintas pertama obat ›
Mengurangi terjadinya fluktuasi kadar obat dalam plasma, sehingga mengurangi efek samping yang
mungkin terjadi;
Cocok untuk obat-obat dengan waktu paruh yang pendek dan indek terapetik yang kecil
Mencegah rusaknya obat-obat yang tidak tahan terhadap pH saluran pencernaan, dan juga mencegah
terjadinya iritasi saluran cerna oleh obat yang bersifat iritatif
Mudah untuk menghentikan pemberian obat jika terjadi kesalahan dalam pemberian obat sehingga dapat
mencegah terjadinya toksisitas
Mengurangi frekuensi pemberian dosis obat, meningkatkan ketaatan pasien.
KERUGIAN PEMBERIAN OBAT
SECARA PERKUTAN
Efek terapi yang timbul lebih lambat dibandingkan pemberian secara oral
Tidak sesuai untuk obat-obat yg iritatif terhadap kulit
Hanya obat dengan kriteria tertentu (yang dapat menembus kulit), sehingga tidak semua obat cocok untuk
diberikan secara transdermal
Memerlukan desain formulasi khusus sehingga obat dapat efektif jika diberikan secara transdermal
Perkutan
◦ enyerapan perkutan merupakan gabungan fenomena suatu senyawa dari lingkungan luar kebagian kulit
sebelah dalam dan fenomena penyerapan dari struktur kulit ke dalam peredaran darah atau getah bening.
◦ Istilah “perkutan” menunjukan bahwa proses penembusan terjadi pada lapisan epidermis dan penyerapan
dapat terjadi pada lapisan epidermis yang berbeda.
Rute transportasi obat melalui kulit
Transepidermal
transappendageal
Transepidermal
Merupakan jalur utama absorpsi perkutan karena luas
permukaan kulit 100 sampai 1000 kali lebih besar daripada
kelenjar dalam kulit. ›
Absorpsi melalui rute transepidermal sangat ditentukan oleh
keadaan stratum corneum yang berfungsi sebagai membran
semipermeable. ›
Jumlah zat aktif yang berpenetrasi tergantung pada gradien
konsentrasi dan koefisien partisi senyawa aktif dalam minyak
dan air ›
Rute transpidermal ini terjadi melalui dua jalur yaitu
transeluler melalui sel korneosit yang berisi keratin dan
interseluler melalui ruang antar sel stratum corneum yang
kaya akan lipid 1
Transappendagel adalah rute penetrasi molekul zat
aktif melalui pori-pori pada folikel rambut dan
ujung saluran keringat dan kelenjar minyak
› Rute ini penting bagi senyawa- senyawa yang
dapat terionisasi dan senyawa-senyawa polar dengan
molekul besar yang tidak dapat menembus stratum
corneum. 
◦ Obat yang dicampurkan dalm pembawa tertentu harus bersatu pada permukaan
kulit dalam konsentrasi yang cukup
◦ Konsentrasi obat yang ada dalam suatu sediaan yg digunakan pada kulit akan
berbanding lurus dengan luas area permukaan kulit yang diolesi sediaan
tersebut, artinya jika konsentrasi obat dalam sediaan ditambah, dan luas
permukaan kulit yg diolesi obat bertambah maka absorbsi perkutan obat jg
bertambah
◦ Bahan obat harus mempunyai suatu daya tarik fisiologi yg lbh besar pada kulit
dibandingkan pembawanya
◦ Koeifisien partisi obat
◦ Absorbsi obat ditingkatkan dengan bahan pembawa yang mudah menyebar di
kulit
◦ Pembawa yg meningkatkan jumlah uap air yg ditahan di kulit, baik untuk absorbsi
pelarut obat, pembawa lemak dapat mencegah menguapnya uap air dari kulit
◦ Hidrasi kulit akan mempengaruhi absorbsi perkutan
◦ Adanya penggosokan sediaan pada kulit akan meningkatkan jumlah obat yang
diabsorbsi

◦ Tempat pemakaian akan mempengaruhi absorbsi, kulit yang lapisan tanduknya


tebal absorbsi lebih lama
◦ Lama pemakaian akan mempengaruhi jumlah obat yg diabsorbsi
◦ Kondisi kulit tempat dioleskannya sediaan
Penambahan enhancer kimiawi
Enhancer kimia adalah senyawa yang dapat meningkatkan penetrasi perkutan obat dengan
berpartisi pada stratum corneum dan mengubah susunan lipid-protein di kulit. Perubahan
ini menyebabkan perubahan sifat stratum corneum dan terjadi penurunan pertahanan pada
stratum corneum. Contoh senyawa-senyawa yang dapat berfungsi sebagai enhancer kimia
yaitu, sulfoksida, azone, pirolidon, asam lemak, alkohol, glikol, surfaktan, urea dan terpen.
◦ Bedak - Bedak dipakai pada daerah yang luas, pada daerah lipatan
◦ Salep - Salep dipakai untuk dermatosis yang kering dan tebal (proses kronik), termasuk likenii kasi,
hiperkeratosis. Dermatosis dengan skuama berlapis, pada ulkus yang telah bersih
◦ Krim - Krim dipakai pada lesi kering dan superi sial, lesi pada rambut, daerah intertriginosa.
◦ Gel - Obat ini digunakan untuk flebitis superfisial, Dioleskan pada area yang sakit
◦ Pasta Pasta digunakan untuk lesi akut dan superfisial
◦ Losion Bersihkan bagian kulit yang gatal lalu oleskan 2-4 kali sehari, sebaiknya digunakan sehabis
mandi pagi dan sore

Anda mungkin juga menyukai