Percobaan II
Identifikasi Alkohol
Kelas : 1C
Kelompok : 2B
Anggota :
2024
I. Tujuan Percobaan
Menurut (Brady, 1999), alkohol merupakan senyawa seperti air yang satu
hidrogennya diganti oleh rantai atau cincin hidrokarbon. Sifat fisis alkohol,
alkohol mempunyai titik didih yang tinggi dibandingkan alkana-alkana yang
jumlah atom C nya sama. Hal ini disebabkan antara molekul alkohol membentuk
ikatan hidrogen. Rumus umum alkohol R-OH, dengan R adalah suatu alkil baik
alifatis maupun siklik. Dalam alkohol, semakin banyak cabang semakin rendah
titik didihnya. Sedangkan dalam air,metanol, etanol, propanol mudah larut dan
hanya butanol yang sedikit larut. Alkohol dapat berupa cairan encer dan mudah
bercampur dengan air dalam segala perbandingan.
Dalam kimia, alkohol (atau alkanol) adalah istilah yang umum untuk
senyawa organik apa pun yang memiliki gugus hidroksil (-OH) yang terikat pada
atom karbon, yang ia sendiri terikat pada atom hidrogen atau atom karbon lain
(Wikepedia,2014).
Alkohol merupakan senyawa yang mempunyai rumus umum R-OH dimana
R adalah gugus alkil atau alkil tersubtitusi. Gugus unit dapat merupakan rantai
terbuka, rantai tertutup (siklis) dan dapat mempunyai ikatan rangkap atau
mengikat gugus aromatik. Sedangkan OH adalah gugus fungisional yang
menentukan sifat karakteristik dari golongan alkohol.
Gugus fungisional alkohol adalah gugus hidroksil yang terikat pada karbon
hibridisasi. Ada tiga jenis utama alkohol yaitu alkohol primer, alkohol sekunder,
dan alkohol tersier. Nama-nama ini merujuk pada jumlah karbon yang terikat pada
karbon C-OH. Alkohol dapat dikelompokkan menjadi alkohol primer, sekunder,
dan tersier, tergantung dari berapa banyak atom karbon lain yang berikatan
dengan atom karbon yang juga mengikat gugus hidroksil.
a. Alkohol Primer
Pada alkohol primer, atom karbon yang membawa gugus OH hanya terikat
pada satu gugus alkil. Beberapa contoh alkohol primer dapat dilihat pada gambar
1.
Pada masing-masing contoh di atas, hanya ada satu ikatan antara gugus
CH2 yang mengikat gugus -OH dengan sebuah gugus alkil.Ada pengecualian
untuk metanol, CH3OH, dimana metanol ini dianggap sebagai sebuah alkohol
primer meskipun tidak ada gugus alkil yang terikat pada atom karbon yang
membawa gugus -OH.
b. Alkohol sekunder
Pada alkohol sekunder (2°), atom karbon yang mengikat gugus -OH
berikatan langsung dengan dua gugus alkil, kedua gugus alkil ini bisa sama atau
berbeda. Beberapa contoh alkohol sekunder dapat dilihat pada gambar 2.
c. Alkohol tersier
Pada alkohol tersier (3°), atom karbon yang mengikat gugus -OH berikatan
langsung dengan tiga gugus alkil, yang bisa merupakan kombinasi dari alkil yang
sama atau berbeda. Beberapa contoh alkohol tersier dapat dilihat pada gambar 3.
1. Berdasarkan Strukturnya
a. Alkohol alifatis
Alkohol alifatik adalah senyawa karbon yang rantai C-nya terbuka, baik lurus
maupun bercabang. Memiliki rumus umum CnH2n+1OH. Contohnya adalah
etanol (alkohol biasa yang digunakan dalam minuman beralkohol) dan metanol.
Alkohol alifatik biasanya ditemukan dalam minyak bumi dan dapat dihasilkan
melalui proses fermentasi atau sintesis kimia.
b. Alkohol aromatis
Alkohol aromatis adalah senyawa kimia yang mengandung gugus alkohol (-OH)
yang terikat pada cincin aromatik, seperti cincin benzena atau turunannya. Contoh
yang umum termasuk fenol, alkohol benzil, dan alkohol aril lainnya. Mereka
sering digunakan dalam industri parfum, kosmetik, dan sebagai bahan kimia
dalam sintesis organik.
c. Alkohol siklik
Alkohol siklik adalah senyawa alkohol yang memiliki gugus hidroksil (-OH) yang
terikat pada cincin siklik, bukan cincin aromatik. Contohnya termasuk alkohol
sikloheksanol dan alkohol siklopentanol. Mereka dapat ditemukan dalam berbagai
produk kimia dan bahan kimia organik, serta digunakan dalam sintesis kimia
untuk menghasilkan senyawa-senyawa lainnya.
b. Alkohol polivalen, adalah alkohol yang mempunyai dua atau lebih gugus
hidroksil –OH dalam senyawanya. Contohnya gliserol
III. Alat Dan Bahan
1. Alat
- Tabung reaksi
- Pipet tetes
- Lampu Spiritus
2. Bahan
- Metanol - NaOH
- Gliserol - CuSO4
1. Esterifikasi
Hasil
2. Reaksi Cuprifil
Hasil
3. Reaksi Landwehr
Hasil
V. Hasil Percobaan