“Alkohol”
Puji syukur kehadirat Tuhan yang Maha Esa, yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga makalah ini yang membahas tentang “Alkohol“ dapat terselesaiakan
dengan tepat waktu . Penyusunan makalah ini dibuat dan diajukan untuk memenuhi tugas
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan . Oleh
karena itu, penulis mengharapkan tegur sapa, kritik dan saran yang bersifat membangun dari
dosen dan seluruh pembaca makalah ini agar dapat dijadikan pedoman dalam penyusunan
makalah selanjutnya. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca umumnya dan bagi
Penyusun
BAB 1
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Alkohol adalah deriva dan hidroksi yang mempunyai ikatan langsung maupun rantai
cabang dari alifatik hirokarbon. Bentuk rantai alkohol yang sering di temukan adalah yang
mengandung tiga gugus hidroksil dengan satu gugus hidroksi dalam satu rantai karbon. Jenis
alkohol yang kedua inilah yang bersifat toksik yaitu etanol ( etil alkohol ), metanol ( metil
enzim dan radikal bebas. Efek terhadap hati akibat penggunaan alkohol yang akan menimbulkan
merupakan organ tubuh yang penting untuk mendetoksifikasi zat kimia yang tidak
2 mempunyai kemampuan tinggi untuk mengikat zat-zat kimia atau melebihi organorgan lain.
Hati memiliki satu kemampuan untuk memetabolisme dan mengekresi beberapa zat-zat kimia.
Meskipun mekanisme yang tepat mengenai pembuangan toksikan-toksikan dari darah oleh liver
masih perlu penelitian lebih lanjut, namun diduga pengangkutan aktif dan pengikatan ke
Berdasarkan latar belakang diatas adapun rumusan masalah adalah sebagai berikut:
C. TUJUAN
A. PENGERTIAN ALKOHOL
Alkohol adalah senyawa yang mempunyai gugus fungsi hidroksil yang terikat pada atom
karbon jenuh. Alkohol mempunyai rumus umum ROH, dimana R merupakan alkil dan OH
merupakan gugus hidroksil. Alkohol bisa berasal dari alkana, alkena, maupun alkuna dengan
adanya pergantian gugus alkil (substitusi) dengan gugus hidroksi pada atom karbon jenuh
OH). Alkohol dapat di anggap sebagai turunan dari air (H – O –H), dimana satu atom
Alkohol alifatik merupakan cairan yang sifatnya sangat dipengaruhi oleh ikatan hidrogen.
Dengan bertambah panjangnya rantai, pengaruh gugus hidroksil yang polar terhadap sifat
molekul menurun. Sifat molekul yang seperti air berkurang, sebaliknya sifatnya lebih seperti
hidrokarbon. Akibatnya alkohol dengan bobot molekul rendah cenderung larut dalam air,
sedangkan alkohol berbobot molekul tinggi tidak demikian. Alkohol mendidih pada temperatur
B. KLASIFIKASI ALKOHOL
Berdasarkan jenisnya, alkohol ditentukan oleh posisi atau letak gugus OH pada rantai
karbon utama karbon. Ada tiga jenis alkohol antara lain alkohol primer, alkohol sekunder dan
alkohol tersier. Alkohol primer(1°) yaitu alkohol yang gugus –OH nya terletak pada C primer
yang terikat langsung pada satu atom karbon yang lain contohnya etanol. Alkohol sekunder(2°)
yaitu alkohol yang gugus -OH nya terletak pada atom C sekunder yang terikat pada dua atom C
yang lain contohnya 2-propanol . Alkohol tersier(3°) adalah alkohol yang gugus –OH nya
terletak pada atom C tersier yang terikat langsung pada tiga atom C yang lain
C. SIFAT ALKOHOL
Sifat alkohol terbagi atas dua yaitu sifat fisika dan sifat kimia.
1. Sifat Fisika
Alkohol mengandung gugus polar yaitu gugus hidroksi (-OH) yang bersifat hidrofilik
dan juga mengandung gugus nonpolar yaitu gugus alkil (-R) yang bersifat lipofilik. ketika
alkohol mempunyai jumlah rantai karbon yang kecil, maka alkohol akan bersifat polar dan
akhirnya dapat larut dalam air. Semakin panjang rantai alkil, kelarutan alkohol dalam air akan
semakin kecil. Dengan gugus -OH, alkohol mampu membentuk ikatan hidrogen pada dirinya
sendiri, alkohol lain, molekul netral, maupun anion. Pembentukan ikatan ini menyebabkan titik
cairan dengan bau dan rasa yang spesifik sedangkan dengan atom C >
10 berupa zat padat yang tidak berwarna dan tidak berbau. Alkohol monovalen mempunyai titik
didih yang bertambah besar dengan bertambahnya atom C. Alkohol bercabang, titik didihnya
lebih rendah dari pada rantai lurus dengan jumlah atom C yang sama. Alkohol polivalen, makin
banyak gugus OH maka TD dan TL makin tinggi. Makin banyak atom C, maka makin tinggi
indeks biasnya.
a. Suhu
- Pada suhu kamar, alkohol bersuku rendah akan berwujud cair, sedangkan yang bersuku
- Alkohol dengan suhu makin tinggi akan mempunyai titik didih dan titik leleh
c. Kelarutan
- Alkohol larut dalam air, tetapi kelarutannya berkurang jika suku makin tinggi.
- Khusus untuk metanol, etanol, dan propanol larut dalam air pada semua perbandingan.
2. Sifat Kimia
Gugus fungsi -OH dapat melepaskan proton pada larutan dan dengan demikian alkohol
bersifat asam. Karena gugus -OH dapat digantikan, reaksi dalam alkohol dapat diklasifikasikan
menjadi reaksi yang melibatkan hidrogen asam dan yang melibatkan gugus hidroksi.
a. Ikatan hidrogen
b. Kepolaran
D. PEMBUATAN ALKOHOL
Reaksi antara suatu alkil halida dan ion hidroksida adalah suatu reaksi substitusi nukleofilik.
Bila alkil halida primer dipanasi dengan natrium hidroksida dalam air, terjadi reaksi dengan
jalan SN2. Alkohol primer dapat diperoleh dengan rendemen baik oleh teknik ini. Karena alkil
halida sekunder dan tersier mungkin juga menghasilkan produk-produk eliminasi, maka halida
ini umumnya tidak berguna untuk mensintesis alkohol.
1-bromopropana 1-propanol
2. Reaksi Grignard
Reaksi Grignard memberikan suatu cara yang sangat baik untuk membuat alkohol yang
berkerangka karbon rumit. Suatu reaksi Grignard:
1. Dengan formaldehida menghasilkan suatu alkohol primer;
2. Dengan aldehida lain menghasilkan suatu alkohol sekunder; dan
3. Dengan keton menghasilkan suatu alkohol tersier.
Beberapa reaksi Grignard lain juga menghasilkan alkohol. Reaksi suatu reagensia Grgnard
dengan etilena oksida menghasilkan alkohol primer. Reaksi antara reagensia Grignard dan suatu
ester menghasilkan suatu alkohol tersier. (jika digunakan ester format, produknya ialah alkohol
sekunder.)
OH
O
O (1) 2 CH3CH2MgBr
Dari RMgX
HCOCH3 HC CH2CH3
HCOCH3 (2) H2O, H+
CH2CH3
3-pentanol
O OH
Dari RMgX
O
CH3COCH2CH3 (1) 2 CH3CH2MgBr
CH3C CH2CH3
CH3COCH2CH3 (2) H2O,H+
CH2CH3
O OH
O
CH3CCH3 (1) NaBH4
CH3CHCH3
CH3CCH3
Aseton (2) H2O,H+
Aseton 2-propanol
H2 katalis Ni
O OH
Kalor, tekanan
sikloheksanon sikloheksanol
Bila suatu alkena diolah dengan air dan suatu asam kuat, yang berperan sebagai katalis.
Unsur-unsur air (H+ dan OH-) mengadisi ( ditambahkan kedalam ) ikatan rangkap dalam suatu
rekasi hidrasi. Produknya adalah alkohol. Banyak alkohol, seperti etanol laboratorium, dibuat
secara komersial oleh hidrasi alkena. Batasan dan keanekaragaman reaksi reaksi hidrasi.
etilena etanol
+ H2O H+ OH
Sikloheksena sikloheksanol
CH3-CH2-CH2-OH propanol
- Menurut rantai induk yaitu rantai karbon terpanjang yang mengandung gugus –OH
- Memberi nomor pada rantai induk yang dimulai dari salah satu ujung rantai,sehingga
- Urutan penamaan :
C2H5 etil
Penulisan nama cabang sesuai urutan abjad:etil mendahului metil,apabila gugus –OH
Alkohol monohidrik
Alkohol polihidrik
Mannitol,
C6H8(OH)6 1,2,3,4,5,6-heksaheksanol
Sorbitol
Alkohol alisiklik
2 - (2-propyl)-5-methyl-
C10H19OH Mentol
cyclohexane-1-ol
Reaksi-reaksi yang terjadi dalam alkohol antara lain reaksi substitusi, reaksi eliminasi,
reaksi oksidasi dan esterifikasi. Dalam suatu alkohol, semakin panjang rantai hidrokarbon maka
semakin rendah kelarutannya. Bahkan jika cukup panjang sifat hidrofob ini mengalahkan sifat
hidrofil dari gugus hidroksil. Banyaknya gugus hidroksil dapat memperbesar kelarutan dalam air
(Hart, 1990).Suatu alkohol primer dapat dioksidasi menjadi aldehid atau asam karboksilat.
Alkohol sekunder dapat dioksidasi menjadi keton saja. Sedangkan pada alkohol tersier menolak
oksidasi dengan larutan basa, dalam larutan asam, alkohol mengalami dehidrsi menghasilkan
Reaksi ini melibatkan pelepasan gas HCl dan digunakan sebagai reaksi identifikasi
alkohol.
Selain alkohol dapat bereaksi dengan ion Cl– pada PCl5, bisa juga dengan PCl3. Perhatikan
contoh berikut.
b. Reaksi alkohol dengan ion I– dan Br– berlangsung dengan bantuan H2SO4 pekat.
C2H5OH(aq) + HI(l) pekat → C2H5I(l) + H2(l) (dengan bantuan H2SO4 pekat dan
pemanasan)
2. Reaksi Eliminasi
Alkohol jika dipanaskan dengan asam kuat, maka akan terjadi alkena dan air.
Contoh:
n―propanol 1―propena
Menurut aturan Saytzeff, pada reaksi dehidrasi alkohol primer, atom H dan gugus OH
yang terlepas berasal dari atom-atom C yang berdekatan. Sedangkan pada reaksi
3. Reaksi Oksidasi
pada jenis alkoholnya. Reaksi oksidasi alkohol oleh zat oksidator sedang, seperti larutan
K2Cr2O7 dalam lingkungan asam dapat digunakan untuk mengidentifikasi alkohol
primer, alkohol sekunder, dan alkohol tersier. Alkohol primer teroksidasi membentuk
aldehid dan dapat teroksidasi lebih lanjut membentuk asam kar-boksilat. alkohol
karboksilat dan keton yang masing-masing mengandung atom C lebih sedikit daripada
alkohol asalnya.
Alkohol dengan oksidator kuat seperti NA2Cr2O7 + H2SO4 dapat mengalami reaksi
oksidasi. Hasil yang diperoleh dari reaksi oksidasi berbeda-beda tergantung pada jenis
alkoholnya. Akohol primer jika teroksidasi menghasilkan aldehida apabila jumlah oksidator
masih berlebih akan terjadi oksidasi berlanjut memebntuk asam karboksilat, alkohol
karboksilat dan keton. Reaksi antara alkohol primer, sekunder dan tersier dengan NA2Cr2O7
Esterifikasi adalah reaksi antara alkoohol dengan asam karboksilat. Semua alkohol
dapat bereaksi dengan asam karboksilat membentuk senyawa ester (alkil alkanoat),
sedangkan eter tidak dapat bereaksi dengan asam karboksilat. Reaksi ini pertama kali
dideskripsikan oleh Hermann Emil Louis Fischer dan Arthur Speier pada tahun 1895,
sehingga disebut sebagai esterifikasi Fischer. Dalam reaksi ini, gugus –OH dalam asam
karboksilat diganti dengan gugus –OR dari alkohol. Oleh karena itu, gugus –OR dalam ester
Metanol
- dapat menghasilkan bahan bakar yang memiliki nilai oktan yang tinggi,
- digunakan sebagai zat anti septik,pembersih luka, serta pensteril alat-alat kedokteran
dan industri.
- digunakan untuk pelarut dalam industri parfurm,obat obatan, zat warna, dan kosmetik.
- dapat menghasilkan bahan bakar yang disebut gosohol, digunakan sebagai bahan
Spirtus
- digunakan sebagai bahan bakar lampu petromak dan bunsen. Dan lampu spirtus ini
2. Polialkohol
Gliserol
- sebagai bahan cairan pembersih telinga dan pelarut obat obatan, ex sirup obat batuk.
Glikol
- digunakan sebagai pelarut dan bahan baku untuk membuat serat sintesis seperti
dacron.
Keisomeran posisi yaitu keisomeran yang terjadi karena perbedaan letak gugus –OH
dalam molekul alkohol.Keisomeran posisi dalam alcohol mulai terdapat pada propanol yang
1-propanol 2-propanol
b. Menentukan kemungkinan letak gugus –OH pada posisi yang berbeda setiap bentuk
kerangka atom C.
2. Keisomeran optik
memutar suatu bidang cahaya terpolarisasi.Keisomeran optik terjadi karena adanya atom C
asimetrik.yaitu atom C yang terikat pada 4 gugus yang berbeda.Banyaknya isomer optik
CH3 CH3
│ │
H―CH―OH HO―C―H
│ │
C2H5 C2H5
3. Keisomeran fungsi
Keisomeran fungsi yaitu keisomeran yang terjadi karena perbedaan gugus fungsi
Pengaruh alkohol terhadap tubuh bervariasi, tergantung pada beberapa faktor yaitu:
konsentrasi alkohol di dalam darah (Blood Alcohol Concentration- BAC) dan efeknya.
Euphoria ringan dan stimulasi terhadap perilaku lebih aktif seiring dengan meningkatnya
konsentrasi alkohol di dalam darah. Sayangnya orang banyak beranggapan bahwa penampilan
mereka
Gejala intoksikasi alkohol yang paling umum adalah "mabuk", "teler" sehingga dapat
menyebabkan cedera dan kematian. Penurunan kesadaran seperti alkohol yang berat demikian
juga henti nafas dan kematian. Selain kematian, efek jangka pendek alkohol menyebabkan
hilangnya produktivitas kerja (misalnya "teler", kecelakaan akibat ngebut). Sebagai tambahan
alkohol sering menyebabkan perilaku kriminal. Sebanyak 70% narapidana menggunakan
alkohol sebelum melakukan tindak kekerasan dan lebih dari 40% kekerasan dalam rumah
- Kerusakan jantung
- Stroke
- Kerusakan hati
- Kesulitan tidur
A. KESIMPULAN
Alkohol merupakan senyawa seperti air yang satu hidrogennya diganti oleh rantai
atau cincin hidrokarbon. Alkohol terbagi menjadi beberapa jenis antara lain alkohol
primer, alkohol sekunder dan tersier. Ada juga beberapa sifat dari alkohol yaitu titik
didih, ikatan hidrogen, pengaruh gaya van der waals,kelarutan alkohol dalam air,
kelarutan alkohol – alkohol kecil dalam air dan kelarutan yang lebih rendah dari melekul
– molekul yang lebih besar. Ada pula kegunaan dari alkohol diantaranya sebagai bahan
bakar, sebagai pelarut, dan sebagai sebuah stok idustri. Namun ada pula pengaruh alkohol
jika masuk kedalam tubuh manusia pengaru jangka pendek dan pengaruh jangka panjang.
B. SARAN
yang tidak jelas. Diharapkan setelah membaca makalah ini mahasiswa lebih
alkohol.
kekurangan. Oleh karena itu, Kami sangat mengaharapkan kritik dan sran dari dosen dan
mahasiswa untuk perbaikan makalah ini. Dan semoga makalah ini bermanfaat untuk
mengetahui daln menambah wawasan yang lebih luas untuk ke arah yan lebih baik
DAFTAR PUSTAKA