KELOMPOK 4
ANGGOTA KELOMPOK
HILDA MAULINA (2018.01.00.02.012)
RAHMADHANIAH (2018.01.00.02.027)
NOVIA RISTANTI (2018.01.00.02.034)
TRI ASTUTI (2018.01.00.02.
DOSEN PEMBIMBING :
AZIMATURRAHMI, M.si
PENGERTIAN ALKOHOL
Sifat alkohol terbagi atas dua yaitu sifat fisika dan sifat kimia.
1. Sifat Fisika
Alkohol mengandung gugus polar yaitu gugus hidroksi (-OH) yang
bersifat hidrofilik dan juga mengandung gugus nonpolar yaitu gugus alkil
(-R) yang bersifat lipofilik. ketika alkohol mempunyai jumlah rantai
karbon yang kecil, maka alkohol akan bersifat polar dan akhirnya dapat
larut dalam air. Semakin panjang rantai alkil, kelarutan alkohol dalam air
akan semakin kecil. Dengan gugus -OH, alkohol mampu membentuk
ikatan hidrogen pada dirinya sendiri, alkohol lain, molekul netral,
maupun anion.
a. Suhu
- Pada suhu kamar, alkohol bersuku rendah akan berwujud cair,
sedangkan yang bersuku tinggi berwujud padat.
b. Titik didih dan titik leleh
- Alkohol dengan suhu makin tinggi akan mempunyai titik didih dan
titik leleh yang makin tinggi.
c. Kelarutan
- Alkohol larut dalam air, tetapi kelarutannya berkurang jika suku
makin tinggi.
- Khusus untuk metanol, etanol, dan propanol larut dalam air pada
semua perbandingan.
d. Daya hantar listrik
- Alkohol merupakan senyawa nonelektrolit.
2. Sifat Kimia
Gugus fungsi -OH dapat melepaskan proton pada larutan dan dengan
demikian alkohol bersifat asam. Karena gugus -OH dapat digantikan,
reaksi dalam alkohol dapat diklasifikasikan menjadi reaksi yang
melibatkan hidrogen asam dan yang melibatkan gugus hidroksi.
a. Ikatan hidrogen
- Antarmolekul alkohol terdapat ikatan hidrogen.
b. Kepolaran
- Alkohol bersifat polar karena memiliki gugus OH.
- Kepolaran alkohol akan makin kecil jika suhunya makin tinggi.
c. Kereaktifan
- Alkohol kering dapat bereaksi dengan logam K dan Na.
- Alkohol primer dan sekunder dapat dioksidasi dengan mengunakan
oksidator, tetapi alkohol tersier tidak.
PEMBUATAN ALKOHOL
n―propanol 1―propena
Menurut aturan Saytzeff, pada reaksi dehidrasi alkohol primer, atom H
dan gugus OH yang terlepas berasal dari atom-atom C yang
berdekatan. Sedangkan pada reaksi dehidrasi alkohol sekunder, atom
H yang terlepas berasal dari atom C yang terikat pada rantai C
terpanjang.
Reaksi Oksidasi
Reaksi oksidasi alkohol menghasilkan hasil reaksi yang berbeda-beda,
tergantung pada jenis alkoholnya. Reaksi oksidasi alkohol oleh zat
oksidator sedang, seperti larutan K2Cr2O7 dalam lingkungan asam
dapat digunakan untuk mengidentifikasi alkohol primer, alkohol
sekunder, dan alkohol tersier. Alkohol primer teroksidasi
membentuk aldehid dan dapat teroksidasi lebih lanjut membentuk
asam kar-boksilat. alkohol sekunder menghasilkan keton, dan.pada
alkohol tersier dihasilkan campuran asam karboksilat dan keton yang
masing-masing mengandung atom C lebih sedikit daripada alkohol
asalnya.
Reaksi Esterifikasi
Esterifikasi adalah reaksi antara alkoohol dengan asam karboksilat.
Semua alkohol dapat bereaksi dengan asam karboksilat membentuk
senyawa ester (alkil alkanoat), sedangkan eter tidak dapat bereaksi
dengan asam karboksilat. Reaksi ini pertama kali dideskripsikan oleh
Hermann Emil Louis Fischer dan Arthur Speier pada tahun 1895,
sehingga disebut sebagai esterifikasi Fischer. Dalam reaksi ini, gugus –
OH dalam asam karboksilat diganti dengan gugus –OR dari alkohol.
Oleh karena itu, gugus –OR dalam ester berasal dari alkohol,s
edangkan RCO- berasal dari asam karboksilat.
KEGUNAAN ALKOHOL
1. Monoalkohol
Metanol
sebagai pengawet mayat atau spesimen biologi.
bahan baku untuk mensintesis senyawa lain seperti metil butirat,
dapat menghasilkan bahan bakar yang memiliki nilai oktan yang tinggi,
bersifat toksik (beracun)dalam jumlah sidikit (15ml) dapat menyebabkan kebutaan dan
dalam jumlah banyak dapat menyebabkan kematian
etanol
digunakan sebagai zat anti septik,pembersih luka, serta pensteril alat-alat kedokteran
dan industri.
digunakan untuk pelarut dalam industri parfurm,obat obatan, zat warna, dan kosmetik.
dapat menghasilkan bahan bakar yang disebut gosohol, digunakan sebagai bahan bakar
alternatif yang ramah lingkungan.
Spirtus
digunakan sebagai bahan bakar lampu petromak dan bunsen. Dan lampu spirtus ini
biasanya digunakan untuk proses sterilisasi di labolatorium mikrobiologi.
2. Polialkohol
Gliserol
sebagai bahan cairan pembersih telinga dan pelarut obat obatan, ex
sirup obat batuk.
sebagai bahan kosmetik (pelembab kulit)
sebagai bahan baku serat plastik
sebagai bahan untuk membuat peledak,yaitu nitrogliserin
Glikol
digunakan sebagai pelarut dan bahan baku untuk membuat serat
sintesis seperti dacron.
ISOMER ALKOHOL
1. Keisomeran posisi
Keisomeran posisi yaitu keisomeran yang terjadi karena perbedaan
letak gugus –OH dalam molekul alkohol.Keisomeran posisi dalam
alcohol mulai terdapat pada propanol yang mempunyai dua isomer
yaitu 1-propanol dan 2-propanol.
CH3-CH3-CH2-OH CH3-CH(OH)- CH3
1-propanol 2-propanol