Oleh:
Maula Najikh Wildana
ALKOHOL
2
STRUKTUR ALKOHOL
CH3
CH3OH CH3CHCH3
CH3 C CH3
Metanol OH
CH3CH2OH 2-Propanol OH
2-Metil-2-propanol
Etanol (isopropil alkohol)
(tert-butil alkohol)
Atom karbon dapat juga berupa suatu atom karbon
jenuh dari suatu cincin benzena.
H C CCH2OH
2-Propunol
TATANAMA
ALKOHOL
• Dalam Tatanama Substitutif IUPAC, suatu nama
harus mengandung empat karakter : lokant, awalan,
senyawa induk, dan suatu akhiran.
CH3CH2CHCH2CH2CH2OH
CH3
4-Metil-1-heksanol
1-Propanol OH CH3
2-Butanol 4-Metil-1-pentanol
3 2 1
CH3
ClCH2CH2CH2OH 1 2 3 4 5
CH3CHCH2CCH3
3-Kloro-1-propanol
OH CH3
4,4-Dimetil-2-pentanol
Tata nama Trivial
• Alkohol diberi nama dengan menyebutkan nama gugus
alkil yang mengikat –OH kemudian diikuti dengan kata
alkohol.
• Contoh alkohol sederhana adalah sebagai berikut ini:
OH OH OH OH OH OH
Etilen glikol Propilen glikol Trimetilen glikol
1,2-Etanadiol 1,2-Propanadiol 1,3-Propanadiol
10
PENGGOLONGAN ALKOHOL
• Primer
• Sekunder
• Tersier
Jika
Jikakarbon
karbontersebut mengikat
tersebut satu atom
mengikat satu karbon
atom
lain,
karbonmaka disebut
lain, maka karbon
disebut karbonprimer dan
primer dan
alkoholnya
alkoholnyadisebut
disebutalkohol
alkoholprimer.
primer.
H H
H C C O H CH2OH
H H
Etil alkohol Benzil alkohol
(suatu alkohol 10) (suatu alkohol 10)
H H H
H C C C H
CH3 H O H
Isopropil alkohol
H (suatu alkohol 20)
OH Mentol
CH (alkohol 20 dalam
minyak peppermint)
H3C CH3
H O H H H
O
H
Noretindron
tert-Butil alkohol
(kontrasepsi oral dgn gugus alkohol 30)
(suatu alkohol 30)
1. Reaksi
2. Reaksi
Subtitusi
Grignard
Nukleofilik
3. Reduksi
4. Hidrasi
senyawa
alkena
karbonil
Reaksi Substitusi Nukleofilik
Reaksi yang berlangsung karena
penggantian satu atau lebih atom atau gugus dari
suatu senyawa oleh atom atau gugus lain dengan
melibatkan nukleofil.
Reaksi Grignard
Reagen grignard dibuat dengan cara mencampurkan logam
magnesium dengan alkil halida (atau haloalkana).
Reduksi Senyawa Karbonil
Alkohol dapat dibuat dari senyawa karbonil
dengan reaksi reduksi, di mana atom-atom
hidrogen ditambahkan kepada gugus
karbonilnya.
Sebagai contoh :
Hidrasi Alkena
Bila suatu alkena diolah dengan air dan suatu
asam kuat, yang berperan sebagai katalis, unsur-
unsur air (H+ dan OH-) mengadisi ikatan rangkap
dalam suatu reaksi hidrasi menghasilkan alkohol.
Reaksi – Reaksi Alkohol
2. Reaksi subsitusi
3. Oksidasi Alkohol
4. Pembentukan Ester
(Esterifikasi)
5. Dehidrasi Alkohol.
Reaksi Substitusi Alkohol
Reaksi substitusi pada alkohol, gugus yang
meninggalkan alkohol ialah hidroksida (OH-) suatu ion
yang merupakan basa kuat.
Reaksi substitusi dengan halogen
Gugus –OH alkohol dapat disubstitusi oleh atom
halogen bila direaksikan dengan HX pekat, PX3 atau
PX5 (X= halogen).
Contoh:
Dehidrasi Alkohol
O atau O 1100 O
R R
CH3
Rumus umum suatu eter Dimetil eter
H2C CH2
C O C
O
Gugus fungsional Etilen oksida
suatu eter
ETER SIKLIK
TATANAMA ETER
• Eter sederhana sering dinamai dengan nama umum.
• Tuliskan kedua gugus yang terikat pada atom
oksigen (sesuai urutan abjad) dan tambahkan kata
eter.
CH3OCH2CH3 CH3CH2OCH2CH3
R-H R-OR
Alkana Eter
• Jika kedua gugus alkil pada eter tidak sama, alkil
yang kecil dianggap sebagai gugus alkoksi dan
alkil yang lain dianggap sebagai turunan alkana.
• Penomoran dimulai dari salah satu ujung
sedemikian rupa sehingga gugus alkoksi
memiliki nomer terkecil
CH3-O-CH3 C2H5-O-C2H5
Metana Metoksi Etoksi
(Metoksi Metana) Etana
• Dua eter siklik yang sering dipakai sebagai
solven memiliki nama umum
tetrahidrofuran (THF) dan 1,4-dioksana.
O O
Tetrahidrofuran Dioksana
(oksasiklopentana) (1,4-dioksasikloheksana)
Sifat fisika eter
• titik didih yang sebanding dengan hidrokarbon dengan
berat molekul yang sama.
• Titik didih dietil eter (MW=74) adalah 34,6ºC , dan
pentana (MW=72) adalah 36ºC.
• Eter dapat membentuk ikatan hidrogen dengan
senyawa-senyawa seperti air.
• Eter memiliki kelarutan dalam air yang sebanding
dengan alkohol dengan berat molekul yang sama.
SIFAT KIMIA
1. Tidak
4. Tidak bereaksi
bereaksi dengan
dengan asam logam Na
karboksilat
2. Bereaksi
3. Bereaksi
dengan asam
dengan PCl5
Iodida
Sintesis Eter
1 Dehidrasi alkohol
• Alkohol mengalami dehidrasi membentuk alkena.
• Alkohol primer dapat juga terdehidrasi membentuk
eter.
• Dehidrasi menghasilkan eter berlangsung pada
suhu yang lebih rendah dibanding reaksi dehidrasi
membentuk alkena.
• Dietil eter dibuat melalui reaksi dehidrasi etanol.
• Dietil eter adalah produk utama pada suhu 140ºC,
sedangkan etena adalah produk utama pada suhu
180ºC. H2SO4
CH2 CH2
180 0C
Etena
CH3 CH2 OH
H2SO4
CH3 CH2 OCH 2 CH3
140 0C
Dietil eter
CH3 CH3
Alkohol 10 Isobutilena tert-butil eter
• Metode ini dipakai untuk “proteksi” gugus hidroksil
dari alkohol primer. Gugus proteksi tert-butil dapat
dihilangkan secara mudah dengan penambahan
larutan asam encer.
• Metode ini sering dipakai untuk “proteksi” gugus
hidroksil dari alkohol primer sewaktu reaksi-reaksi
lainnya dilakukan terhadap bagian lain dari molekul
tersebut. Gugus proteksi tert-butil dapat
dihilangkan secara mudah dengan penambahan
larutan asam encer.
H3O+ / H2O
R O Si(CH3)3 R OH + (CH3)3SiOH
Reaksi-reaksi Eter
• Dialkil eter bereaksi dengan sedikit pereaksi diluar
asam-asam.
• Eter tahan terhadap serangan nukleofil dan basa.
• Ketidakkreaktifan dan kemampuan eter men-solvasi
kation (dengan mendonorkan sepasang elektron dari
atom oksigen) membuat eter berguna sebagai solven
dari banyak reaksi.
• Eter mengalami reaksi halogenasi seperti alkana.
• Oksigen dari ikatan eter memberi sifat basa.
• Eter dapat bereaksi dengan donor proton
membentuk garam oksonium.
H
Garam oksonium
2 3
C C H2 C CH2
1
O O
Suatu IUPAC: Oksirana
epoksida
Umum: Etilena oksida
• Sintesis Epoksidasi
O O
Epoksidasi
RCH CHR + R'C O OH RHC CHR + R'C OH
3. Digunakan 4. MTBE (
sebagai Metil Tersier
1. Metil 2. Dimetil penyedap atau Butil Eter )
propil eter eter esens. Seperi Digunakan zat
Digunakan Berbentuk gas propil asetat anti ketukan
sebagai zat digunakan beraroma pada jenis
anestesi ( bius untuk gas buah pir, etil bensin non
) aerosol butirat premium (
beraroma seperti
nanas, dll pertamax )