Anda di halaman 1dari 28

Mata Kuliah : Dosen Pembimbing :

Kimia Organik Farmasi Haiyul Fadhli ,M.Si, APT.

ALKOHOL DAN ETER


KELOMPOK
23

NIKE FADILLAH
1900078
RIZKA AULIA NISSA
1900088

Kelas : DIII-1B
ALKOHOL

ETER
ALKOHOL
Alkohol adalah senyawa yang mempunyai gugus
fungsi hidroksil yang terkait pada karbon atom
jenuh. Alcohol mempunyai rumus umum ROH,
dimana R merupakan alkil,alkil tersubtitusi,atau
hidrokarbon siklik. Alcohol dapat dianggap
merupakan turunan dari air (H-O-H), dimana satu
atom hidrogennya diganti dengan gugus alkil.
Rumus umum alkohol dapat dituliskan seperti
berikut: C H OH atau R-OH
n 2n+₁
CnH2n+2O
a. Struktur atau Gugus Fungsi
Atom karbon jenuh dapat berupa atom
karbon dari suatu gugus alkil yang sederhana.
CH₃OH CH₃CHCH₃ CH₃
Metanol
 
OH CH₃CCH₃
CH₃CH₂OH 2-propanol
Etanol (isopropyl alkohol) OH
2-metil-2-propanol
(tert-butil alkohol)
Berdasarkan kedudukan gugus OH dalam rantai
atom C, maka alkohol dibagi atas:
OH OH OH

H₂C C H H₃C C H H₃C C CH₃


 
H CH₃ CH₃
alkohol primer alkohol sekunder alkohol tersier
 
b. Tata Nama Senyawa Alkohol
• Menurut IUPAC
1) Tentukan rantai karbon terpanjang yang mengandung gugus OH.

2) Semua atom karbon di luar rantai utama dinamakan cabang, diberi


nama alkil sesuai jumlah atom C.
3) Rantai utama diberi nomor dari ujung
terdekat dengan gugus –OH.

4) Urutan pemberian nama alkohol .


Nomor cabang–nama alkil–nomor gugus OH–nama
rantai utama. Jika cabang lebih dari satu jenis, maka
diurutkan sesuai abjad. Senyawa di atas diberi nama
3,4-dimetil, 2- pentanol.
 
5) Jika terdapat lebih dari satu gugus OH
pada molekul yang sama (polihidroksil
alkohol), digunakan akhiran -diol, -triol,
dan seterusnya.  
•  Menurut Trivial (secara umum)
1) Tentukan gugus alkil yang mengikat gugus
hidroksil.

2) Tambahkan akhiran “alkohol” setelah nama


substituen.
Beberapa contoh nama IUPAC dan trivial untuk
alkohol

Struktur : CH3CH2–OH

Nama
: Etanol 2-propanol 2-butanol 1,2-etanadiol
IUPAC

Nama
: Etil alkohol Isopropil alkohol Sec-butil alkohol Etilen
Trivial
c. Mekanisme Reaksi pada Alkohol
1. Reaksi substitusi
Dalam larutan asam alkohol dapat mengalami reaksi substitusi :
H₂SO₄
CH₃CH₂CH₂CH₂ – OH + H – Br CH3CH2CH2CH2 – Br + H2O
1-butanol 1-bromobutana (95%)
 
(CH₃)₃C – OH + H – Cl (CH₃)₃C – Cl + H₂O
t-butil alkohol t-butil klorida (88%)
 2. Reaksi Eliminasi
Alkohol akan bereaksi eliminasi dan menghasilkan alkena.
H₂SO₄ pekat
tersier : (CH₃)₃COH (CH₃)₂C=CH₂ + H₂O
60°C
H₂SO₄ pekat
sekunder : (CH₃)₂CHOH CH₃C=CH₂ + H₂O
100°C
H₂SO₄ pekat
primer : CH₃CH₂OH CH₂=CH₂ + H₂O
180°C
3. Reaksi Oksidasi Alkohol
d. Sifat- sifat Alkohol         
-  Titik didih alkohol > Titik didih alkena dengan
jumlah unsur C yang sama (etanol = 78oC, etena
= -88,6oC)
-  Umumnya membentuk ikatan hidrogen
-  Berat jenis alkohol > BJ alkena
-  Alkohol rantai pendek (metanol, etanol) larut
dalam air (=polar) 
 
f. Kegunaan Alkohol
   1) Dalam bidang farmasi (obat-obatan),
sebagai pelarut senyawa organik,misalnya 
             etanol dan butanol.
   2) Dalam bidang biologi atau industri
digunakan sebagai disinfektan,  misalnya 
             etanol dan metanol
ETER
Eter merupakan senyawa yang mempunyai
dua gugus alikil,aril, atau vinil yang terkait
dengan atom oksigen yang sama, dan dapat
berupa rantai terbuka maupun rantai
tertutup. Rumus umum dari eter :
a. Struktur Gugus Fungsi Eter (R–O–R’)
Eter adalah senyawa yang memiliki dua residu
hidrokarbon yang dapat sama atau berbeda,
contoh :
• CH3 ⎯O ⎯CH3
• CH3 ⎯O ⎯CH2 ⎯CH3
• CH3 ⎯CH2 ⎯O ⎯CH2 ⎯CH3
 
b. Tata Nama Eter
Ada dua cara pemberian nama eter, yaitu:
• Penamaan secara trivial dimulai dengan menyebut
nama alkil yang terikat pada gugus
–O–  kemudian diikuti oleh kata eter.
• Penamaan berdasarkan IUPAC, yaitu dengan
mengganti akhiran ana pada alkana asal dengan
akhiran oksi.
 
Rumus Struktur Eter Nama Trivial Nama IUPAC

CH3 ⎯ O ⎯ CH3 Dimetil eter Metoksi metana

CH3 ⎯ O ⎯ CH2 ⎯ CH3 Etil metil eter Metoksi etana

CH3 ⎯ CH2 ⎯ O ⎯ CH2 ⎯


CH3
Dietil eter Etoksi etena

Isopentil etil eter 2-etoksi pentana

Fenil propil eter Fenoksi propana


c. Mekanisme reaksi pada eter
1. Reaksi Oksidasi Eter
Dengan campuran (K2Cr2O7 + H2SO4), eter
mengalami oksidasi dengan hasil seperti pada
oksidasi alkohol asalnya.
C2H5-O-C2H5 → 2 CH3CHO
 
2. Reaksi Eter dengan Asam
a. Dengan HI Dingin
Dengan asam iodida dingin, eter menghasilkan
alkohol dan alkil iodida. Contoh:
C2H5-O-C2H5 + HI → C2H5OH + C2H5I
 
b. Dengan H2SO4 Dingin
Dengan asam sulfat pekat dingin, eter dapat larut.
Pemanasan larutan eter dalam asam sulfat pekat
mengakibatkan terbentuknya alkohol dan alkil
hidrogensulfat. Contoh:
C2H5-O-C2H5 + H2SO4 → C2H5OH + C2H5HSO4
 
3. Reaksi Hidrolisis Eter
Bila eter dididihkan dalam air yang
mengandung asam (umumnya H2SO4) terjadilah
hidrolisis yang memberikan hasil alkohol. Contoh:
C2H5-O-C2H5 + H2SO4 → 2 C2H5OH
 
4. Reaksi Eter dengan Halogen
Halogen (klor atau brom) dapat mensubstitusi
atom H yang terikat pada atom C alfa (atom C
yang berikatan dengan atom O) dalam suatu eter.
C2H5-O-C2H5 + Cl2 → CH3CHCl-O-C2H5 + HCl
d. Sifat-sifat Eter
1) Eter mudah menguap, mudah
terbakar, dan beracun.
2) Bereaksi dengan HBr atau HI.
3) Eter tidak membentuk ikatan
hidrogen di antara molekul-
molekulnya,sehingga titik didihnya
lebih rendah jika dibandingkan dengan
titik didih alkohol yang massa molekul
relatifnya sama. Titik didih eter
sebanding dengan titik didih alkane.
 
e. Penggunaan dibidang farmasi
• Etil eter (CH3CH2-O-CH2CH3), Sebagai
anestesi (obat bius) bedah pada tahun
1842.
• Eter metil morfin, penghilang rasa sakit.
• Etil eter, pelarut yang sangat baik untuk
ekstraksi dan untuk berbagai reaksi
kimia.
 
SOAL-SOAL

A. OBJEKTIF
1. Oksirana adalah ….
A. Epoksida
B. Gugusan oksigen
C. Fenol oksigen
D. Bagian alkil halida

2. Pernyataan yang tidak sesuai tentang eter adalah …


A. Eter tidak dapat membentuk ikatan hidrogen antar molekulnya
B. Eter dapat membentuk ikatan hidrogen dengan air dan alkohol
C. Eter dapat dengan mudah mengalami reaksi eliminasi
D. Dietil eter dan 1-butanol mempunyai kelarutan yang
sebanding
3. Contoh senyawa alkohol yang banyak digunakan untuk bahan
bakar tetapi mempunyai sifat toksik yang cukup kuat, diantaranya
dapat menyebabkan kebutaan bila dikonsumsi dalam jumlah kecil
dan bila dalam jumlah besar menyebabkan kematian adalah …
A. Metanol
B. Etanol
C. Propanol
D. Butanol

4. Nama lain eter adalah…


A. Butanol
B. Oksigen
C. Parameter
D. Alkoksi alkana
5. Eter memiliki isomer fungsi dengan…
A. Alkil halida
B. Etena
C. Alkohol
D. Epoksida
b. Essay
1. Sebutkan fungsi utama dari dietil eter…
2. Suatu senyawa CH₃C(CH₃)₂OH memiliki nama
IUPAC…
3. Buatlah struktur hasil dari reaksi dehidrasi
antara 1-metilsikloheksanol dengan piridina
(POCl₃)!
4. Jelaskan kemiripan antara rumus molekul eter
dan alkohol!
5. Titik didih yang rendah pada eter disebabkan
oleh?
THANK
YOU

Anda mungkin juga menyukai